• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL KABUPATEN / KOTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFIL KABUPATEN / KOTA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL KABUPATEN / KOTA

KOTA BULELENG

BALI

(2)

KOTA BULELENG

ADMINISTRASI

Profil Wilayah

Kota Buleleng merupakan bagian dari wilayah administrasi Kabupaten Buleleng.

Batas-batas administratif kota Buleleng adalah : • Sebelah Utara : Kecamatan Abasan • Sebelah Selatan : Kecamatan Tukadjuwuk • Sebelah Timur : Kecamatan Nangka • Sebelah Barat : Kecamatan Tigawasa

Orientasi Wilayah

Secara geografis Kota Buleleng terletak di 8º49’43” - 8º10’15” LS dan 115º01’26” - 115º09’42” BT.

Secara administratif, Kota Buleleng terbagi menjadi 12 desa, 17 kelurahan, 40 dusun, 27 lingkungan, 22 desa adat dan 263 RT. Luas seluruh wilayah Kota Buleleng adalah 46,94 km2 pada tahun 2002

Kondisi topografi di wilayah Buleleng ini berada pada ketinggian antara 0-500 m dpl dengan morfologi lahan dataran yang memiliki sudut lereng 5% pada ketinggian 0-40 m dan perbukitan dengn sudut lereng 5-30% pada ketinggian 0-40-10-400 m.

PENDUDUK

Jumlah, Kepadatan dan Pertumbuhan Penduduk

Penduduk Kota Buleleng berdasarkan dari Hasil Analisa yaitu 33.799 jiwa. Dari data kependudukan di atas maka Kota Buleleng dapat digolongkan kepada Kelas Kota Kecil, dimana berdasar kriteria BPS mengenai kelas kota, Kota Kecil adalah Kota dengan jumlah penduduk antara 20.000 sampai 100.000 jiwa.

EKONOMI

Nilai PDRB didapatkan dari 9 sektor perekonomian utama yang ada pada Kota Buleleng yaitu sektor:

1. Pertanian

2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 5. Konstruksi

(3)

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa

FASILITAS UMUM DAN SOSIAL

Fasilitas Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar untuk setiap manusia. Usaha pencerdasan masyarakat ini didukung oleh pengadaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai.

Tabel. 1. BANYAKNYA SEKOLAH NEGERI, GURU DAN MURID MENURUT TINGKATAN SEKOLAH DI KOTA BULELENG TAHUN 2003

Tingkat Pendidikan Sekolah Guru Murid

(1) (2) (3) (4)

TK 33 93 1.795

SD 91 1.121 8.722

SMP 17 403 6.151

SMU + SMKI 20 718 9.195

Sumber : Kepala Desa se kecamatah Buleleng 2003

Fasilitas Kesehatan

Pelayanan kesehatan bagi masyarakat dilakukan melaui berbagai fasilitas yang dimiliki, yaitu 4 Rumah sakit, 3 Poskesmas, 6 Puskesmas Pembantu dan 6 Poliklinik.

SARANA DAN PRASARANA PERMUKIMAN

Komponen Air Bersih

Sistem penyediaan air bersih yang ada di Kota Buleleng, meliputi sistem perpipaan yang dikelola oleh PDAM dan daerah yang belum terlayani oleh PDAM dilayani dengan sistem tangki air atau cubang (penampungan air).

Sumber air baku bagi sistem penyediaan air bersih Kota Buleleng terdiri atas air permukaan dan sumur dalam dan jumlahnya relatif kecil.

Untuk faktor irigasi, berdasarkan data dari DPU propinsi Bali luas pembagian daerah irigasi kota Buleleng tahun 2000 yaitu :

Daerah irigasi pemerintah : 1. Bidang Teknis

Jumlah : 5

Luas (Ha) : 1.379

2. Bidang semi teknis

Jumlah : 2

Luas (Ha) : 206

Daerah irigasi Desa

− Jumlah : 19

− Luas (Ha) : 1.094

Data Produksi Air Bersih

1. Kapasitas (lt/dt)

a. Produksi : -

(4)

c. Pasang : -

2. Rasio Kebutuhan (%) : -

3. Produksi Aktual : -

4. Kondisi Fasilitas Produksi : -

Data Distribusi

1. Sistem Distribusi : -

2. Kapasitas distribusi (lt/dt) : -

3. Kebutuhan Air (lt/org/hr) : -

4. Rasio Kebutuhan : -

5. Air Terjual : -

6. Air Terdistribusi (m3/th) : -

7. Kondisi Fasilitas Distribusi : -

8. Total Penjualan Air : -

9. Cakupan Pelayanan Air (%) : -

10. Cakupan Penduduk (jiwa) : -

11. Jumlah Mobil Tangki : -

Data Kebocoran Air Bersih (%)

1. Kebocoran Administrasi : -

2. Kebocoran Teknis : -

Data Tarif Air Bersih

1. Tarif (Rp) : - a. Rumah Tangga : - b. Niaga : - c. Industri : - d. Instansi : - e. Sosial : -

Data Konsumen Air Bersih

1. Jumlah Sambungan : - 2. Sambungan a. Rumah Tangga : - b. Niaga : - c. Industri : - d. Sosial : - e. Instansi : - 3. Terminal Air : - 4. Hidran Umum : - 5. Kran Umum : - 6. Konsumsi a. Rumah Tangga : -

b. Non Rumah Tangga : -

7. Jiwa/Sambungan Rumah : -

8. Jiwa/Hidrant Umum : -

9. Tingkat Pelayanan Umum : -

Data Administrasi Air Bersih

1. Keuangan : -

2. Efisiensi Penagihan (%) : -

3. Lama Tagihan : -

4. Jumlah Pegawai : -

5. Jumlah Pompa Tangan Dangkal : -

6. Sumur Gali : -

7. SLA : -

8. RPD : -

9. Jangka Waktu Pinjaman

a. SLA : -

(5)

Data Kekeringan

1. Sumber Air (lt/dt)

a. Sumur : -

b. Mata Air : -

2. Jumlah Instalasi Pengolahan : -

3. Panjang Pipa Transmisi : -

4. Panjang Pipa Distribusi : -

5. % Tingkat kebocoran Rata-rata : -

6. Kapasitas Sistem (lt/dt) : -

7. Kapasitas Terpasang (lt/dt) : -

8. Kapasitas Produksi (lt/dt) : -

9. % Tingkat Pelayanan : -

Tabel 3. DATA PENGELOLAAN AIR BERSIH DI KOTA BULELENG

NO. URAIAN SATUAN BESARAN

I. Pelayanan Penduduk

1. Jumlah penduduk Jiwa 33.799

2. Jumlah pelanggan Jiwa

3. Penduduk terlayani %

II. Data Sumber

1. Nama pengelola : PDAM Kab Buleleng Cab. Singaraja

2. Sistem : -

3. Sistem sumber : mata air dan sumur dalam

4. Kapasitas sumber Lt/dt -

III. Data Produksi

1. Kapasitas produksi Lt/dt -

2. Kapasitas desain Lt/dt -

3. Kapasitas pasang Lt/dt -

4. Produksi aktual m3/th -

IV. Data Distribusi

1. Sistem distribusi : -

2. Kapasitas distribusi Lt/dt -

3. Asumsi kebutuhan air Lt/org/hr 2.872.907

4. Ratio kebutuhan % -

5. Air terjual m3/th -

6. Air terdistribusi m3/th -

7. Total penjualan air Rp -

8. Cakupan pelayanan air % -

9. Cakupan penduduk Jiwa -

10. Jumlah mobil tangki Unit -

V. Data Kebocoran

1. Kebocoran administrasi % -

2. Kebocoran teknis % -

Sumber : data Identifikasi kinerja air bersih (Laporan akhir tahun anggaran 2002)

Dari data tersebut di atas diperoleh jumlah pelanggan air bersih di Kota Bengkulu adalah 64.938 jiwa. Namun jika dianalisis lebih lanjut jumlah ini masih kurang dibandingkan dengan cakupan pelayanan air yang sebesar 24,4% dari jumlah penduduk atau sekitar 88.028 jiwa.

Jumlah ini didapatkan dengan memperhitungkan jumlah keseluruhan sambungan (baik aktif dan non aktif), sedangkan jumlah pelanggan yang sebanyak 64.938 jiwa tersebut diperkirakan hanya jumlah pelanggan yang menggunakan sambungan aktif saja, dengan asumsi 1KK = 5-6 orang.

(6)

Dengan asumsi kebocoran yang diperbolehkan untuk Kota Sedang sebesar 15%, dan kebutuhan ideal adalah 100 liter/orang/hari, maka kebutuhan air bersih untuk Kota Bengkulu disajikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 4. DATA KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KOTA BULELENG Kapasitas Produksi Eksisting Jumlah Penduduk (jiwa) Lt/dt Lt/hr Kebutuhan Ideal Kota Sedang (lt/org/hr) Kebutuhan Total (lt/hr) Selisih (lt/hr) 33.799 100 Sumber : analisis

Dari tabel tersebut diatas, maka Kota Bengkulu dengan jumlah penduduk 360.772 jiwa, membutuhkan air bersih sebesar 36.077.200 liter/hari. Jumlah ini diperhitungkan dari jumlah penduduk dikalikan dengan jumlah/kebutuhan dasar penduduk untuk klasifikasi kota sedang (100 lt/org/hr). Namun PDAM Kota Bengkulu baru dapat memproduksi sebanyak 17.280.000 liter/hari. Sehingga masih dibutuhkan peningkatan kapasitas produksi sebanyak 18.797.200 liter/hari, atau 217,56 liter/detik.

Tabel 5. DATA PELAYANAN AIR BERSIH DI KOTA BULELENG

NO. URAIAN SATUAN BESARAN

I. Pelayanan Penduduk

1. Jumlah penduduk Jiwa 33.799

2. Jumlah pelanggan Jiwa

3. Penduduk terlayani %

II. Data Tarif

1. Rumah tangga Rp - 2. Niaga Rp - 3. Industri Rp - 4. Instansi Rp - 5. Sosial Rp - Tarif rata-rata Rp

III. Data Konsumen

1. Jumlah sambungan rumah Unit -

2. Jumlah sambungan rumah tangga Unit -

3. Jumlah sambungan niaga Unit -

4. Jumlah sambungan industri Unit -

5. Jumlah sambungan sosial Unit -

6. Jumlah sambungan instansi Unit -

7. Terminal air Unit -

8. Hidran umum Unit -

9. Kran umum Unit -

10. Konsumsi rumah tangga m3/th -

11. Konsumsi non rumah tangga m3/th -

12. Jumlah jiwa/sambungan rumah Jiwa/SR -

13. Jumlah jiwa/hidran umum Jiwa/unit -

14. Tingkat pelayanan umum % -

IV. Data Administrasi

1. Keuangan Rp -

2. Efisiensi penagihan % -

3. Jumlah pegawai Orang -

4. SLA Rp -

5. RPD Rp -

6. Jangka waktu pinjaman SLA Tahun -

7. Jangka waktu pinjaman RPD Tahun -

(7)

Untuk jumlah sambungan rumah adalah sebanyak 12.724 unit, jika diasumsikan 6 jiwa/SR (luar Pulau Jawa) maka akan dapat perhitungan cakupan penduduk sejumlah 76.344 jiwa. Sedangkan dari data yang didapat hanya sejumlah 64.938 jiwa. Hal ini diperkirakan tiap sambungan rumah belum tentu sejumlah 6 jiwa/SR.

Komponen Persampahan

Permasalahan sampah timbul karena disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan penduduk, pola konsumsi masyarakat dan perilaku penduduk, aktifitas fungsi kota, kepadatan penduduk dn bangunan serta kompleksitas problem transportasi. Faktor tersebut akan memberikan pengaruh pad jumlah timbulan sampah dan komposisi sampah. Produksi sampah di kota Buleleng sampai tahun 2003 mencapai 400 m3/hari, sedangkana hanya 40,2 % dari total timbulan sampah saja yang dapat dilayani. Pengelolaan sampah diolakukan dengan sistem Controlled Landfill.

Data Pengumpulan Sampah

1. Nama Pengelola : DKP Kab. Buleleng

2. Sistem : Integrated System

3. Perkiraan Produksi Sampah (lt/org/hr) : 84.497,25 lt/org/hr 4. Jumlah Sampah (m3/hr) : 400 m3/hr

5. Jumlah Pelayanan (m3/hr) : 160,80 m3/hr 6. Jumlah Pelayanan Pengangkutan (m3/hr) : -

7. Cakupan Pelayanan Geografis (Ha) : - 8. Cakupan Penduduk Terlayani (Jiwa) : - Data TPA

1. Jumlah Pelayanan TPA (m3/hr) : 26.149 m3/hr

2. Nama TPA : -

3. Status TPA : -

4. Luas (Ha) : -

5. Kapasitas (m3) : -

6. Umur : -

7. Sistem TPA : Controlled Landfill

8. Jarak kepermukiman (km) : 8,00 km

9. Incenerator : -

Data Jumlah Alat TPA

1. Bulldozer : -

2. Backhoe : -

3. Loader : -

Fasilitas continer yang ada

(8)

4. Shovel : -

5. Compactor : -

6. Water Tank : -

Data Transportasi Sampah

1. Jumlah Pelayanan Terangkut (m3/hr) : 675 m3/hr 2. Jumlah Kendaraan a. Truck : - b. Armroll : - c. Compactor : - d. Pickup : - 3. Jumlah paralatan a. Gerobak : - b. Container : - 4. Transfer Depo : - 5. TPS : -

Data Biaya Persampahan

1. Retribusi (Rp) : - 2. Biaya Pengelolaan (Rp) a. Pembuangan : - b. Pengangkutan : - c. Pengumpulan : - d. Pemeliharaan : - e. Satuan : -

f. Operasional dan Pemeliharaan : -

Tabel 6. DATA PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA BULELENG

NO. URAIAN SATUAN BESARAN

I. Data Pengumpulan Sampah

1. Nama pengelola : Sub Dinas Cipta Karya Kab. Buleleng

2. Sistem :

3. Jumlah penduduk Jiwa 33.799

Lt/org/hr 84.497,25

4. Asumsi produksi sampah

m3/hr

5. Jumlah sampah m3/hr 400

6. Jumlah pelayanan m3/hr 160,80

7. Cakupan layanan geografis Ha

8. Cakupan layanan penduduk Jiwa

9. Ilegal dumping : sedang

II. Data TPA

1. Jumlah pelayanan TPA m3/hr 240

2. Nama TPA : Bungkulan, Kec. Sawan

3. Status TPA : Milik Pemda

4. Luas TPA Ha 0,82

5. Kapasitas m3 -

6. Umur Tahun -

7. Sistem : Controlled Landfill

8. Jarak ke permukiman Km 8

9. Incenerator Unit -

10. Nama pengelola : - III. Data Peralatan TPA

1. Bulldozer Unit -

2. Back hoe Unit -

3. Loader Unit -

4. Shovel Unit -

5. Water tank Unit -

(9)

Dengan asumsi timbulan sampah untuk kota sedang sebesar 3 liter/orang/hari, maka kebutuhan komponen persampahan Kota Bengkulu disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 7. KEBUTUHAN KOMPONEN SAMPAH KOTA BULELENG

Jumlah Penduduk (jiwa) Timbulan Sampah Kota Sedang (lt/org/hr) Perkiraan Timbulan Sampah Total (m3//hr) Sampah yang Terangkut (m3/hr) Selisih (m3/hr) 33.799 3 84.497,25 Sumber: Analisis

Sesuai dengan standar kota sedang, yaitu tingkat timbulan sampah sebanyak 3 liter/orang/hari, Kota Bengkulu dengan jumlah penduduk 360.772 jiwa, menghasilkan

1.082,32 m3/hr timbulan sampah. Jumlah ini didapatkan dari jumlah penduduk

dikalikan 3/1000 (m3/hr). Namun Kota Bengkulu baru dapat mengelola sebanyak

66,90 m3/hr. Sehingga banyaknya sampah yang belum terlayani adalah 1.015,42

m3/hr.

Tabel 8. DATA PENGANGKUTAN DAN PEMBIAYAAN SAMPAH DI KOTA BULELENG

NO. URAIAN SATUAN BESARAN

I. Data Transportasi Persampahan

1. Jumlah pelayanan terangkut m3/hr -

Jumlah kendaraan

Truk Unit -

Arm roll Unit -

Compactor Unit - 2. Pick up Unit - Jumlah peralatan Gerobak Unit - 3. Container Unit -

4. Transfer depo Unit -

5. Jumlah TPS Unit -

II. Data Pembiayaan

1. Retribusi Rp -

2. Biaya pembuangan Rp -

3. Biaya pengangkutan Rp -

4. Biaya pengumpulan Rp -

5. Biaya satuan Rp -

6. Biaya operasional dan pemeliharaan Rp -

Sumber : kompilasi data

Komponen Sanitasi

Kota Bengkulu saat ini belum mempunyai sistem pelayanan limbah manusia secara kolektif. Pengelolaan limbah manusia di Kota Bengkulu saat ini masih dilakukan secara individu dan semi komunal oleh masyarakat. Penanganan limbah secara individu menggunakan Tanki Septik dan sebagian menggunakan sistem pembuangan terbuka atau melalui riol tertutup dan dibuang ke sungai.

Tabel 9. DATA PENGELOLAAN SANITASI/LIMBAH CAIR DI KOTA BULELENG

(10)

I. Data Sanitasi On Site

1. Jumlah penduduk Jiwa 33.799

2. Asumsi produksi limbah Lt/hr 6.760

3. Kapasitas IPLT M3/bln -

4. Jumlah septik tank Unit -

5. Cubluk Unit -

6. Cakupan on site - -

7. Jumlah komunal MCK unit -

8. Jumlah komunal septik tank Unit -

II. Data Tarif Pelayanan Sanitasi

1. Tarif penyedotan Rp -

2. Dasar penyedotan Rp -

III. Data Alat Angkut Sanitasi

1. Jumlah truk tinja Unit -

2. Kondisi truk tinja : -

IV. DATA IPLT

1. Nama IPLT : -

2. Kapasitas IPLT m3/bln -

3. Nama Pengelola IPLT : -

4. Nama IPAL : -

5. Lokasi : -

6. Operasional angkut : -

Sumber : kompilasi data

Untuk produksi limbah, setiap manusia diasumsikan memproduksi limbah cair sejumlah 0,2 lt/org/hr. Angka ini merupakan kebutuhan ideal dari setiap penduduk pada kelas kota sedang. Sehingga didapatkan asumsi produksi limbah di Kota Bengkulu ini sejumlah 72.154 lt/hr dari hasil perhitungan kebutuhan ideal produksi limbah setiap manusia dikalikan dengan jumlah penduduk Kota Bengkulu.

Saat sekarang telah dibangun IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja) yang berlokasi di Jambu III Sawah Lebar, dengan kapasitas pengolahan 120 m3/bulan. Jenis pengolahan yang dilakukan di IPLT tersebut hanya berupa penampungan terbuka (kolam oksidasi).

Data Sanitasi Onsite

1. Perkiraan Jumlah Limbah (lt/org/hr) : 6,760 lt/org/hr

2. Kapasitas IPLT : - 3. Septik Tank : - 4. Cubluk : - 5. Cakupan Onsite : - 6. Komunal a. MCK : - b. Septik Tank : - c. Cakupan : - Data Tarif 1. Tarif Penyedotan (Rp) : - 2. Dasar Penyedotan : -

Data Alat Angkut

Jumlah Truk Tinja : -

Data IPLT

1. Nama IPLT : -

2. Nama Pengelola IPLT : -

(11)

4. Lokasi : -

Operasional Angkut : -

Komponen Drainase

Data Pengelolaan Drainase

1. Nama Pengelola : Sub Dinas Cipta Karya

Kab. Buleleng

2. Cakupan Pelayanan (%) : -

3. Cakupan Penduduk : -

4. Peresapan Air Hujan : -

5. Stasiun Pompa Air : -

6. Kolam Retensi : -

Data Saluran Drainase

1. Curah Hujan (mm/th) : - 2. Panjang Saluran (km) a. Total : - b. Primer : - c. Sekunder : - d. Tersier : - 3. Kondisi Saluran (%) a. Baik : - b. Sedang : - c. Buruk : - Data Genangan

1. Luas Genangan (ha) : -

2. Tinggi Genangan (m) : -

3. Lama Genangan (jam) : -

4. Frekuensi Genangan Pertahun : -

Tabel 10. DATA DRAINASE DI KOTA BULELENG

NO. URAIAN SATUAN BESARAN

I. Data Pengelolaan Drainase

1. Nama Pengelola :

2. Anggaran Rp

3. Cakupan pelayanan %

4. Cakupan penduduk Jiwa

5. Peresapan air hujan :

6. Stasiun pompa air Unit

7. Kolam retensi Unit

II. Data Saluran Drainase

1. Curah hujan mm/th

2. Total panjang saluran Km

3. Panjang saluran primer Km

4. Panjang saluran sekunder Km

5. Panjang saluran tersier Km

6. Kondisi saluran baik %

7. Kondisi saluran sedang %

8. Kondisi saluran rusak %

III. Data Genangan

1. Luas genangan Ha

2. Tinggi genangan m

3. Lama genangan Jam

4. Frekuensi genangan /tahun

(12)

Daerah yang sering mengalami banjir tahunan di wilayah Kota Bengkulu yaitu Kelurahan Tanjung Jaya, Rawa Makmur, dan Tanjung Agung. Faktor penyebab banjir di kawasan disebut adalah karena luapan air Sungai Bengkulu. Selain daerah yang mengalami banjir tahunan tersebut, daerah lain yang merupakan daerah rawan banjir walaupun bukan merupakan bencana banjir tahunan adalah Kelurahan Surabaya dan Jenggalu, banjir yang terjadi ini umumnya dipengaruhi oleh intensitas hujan.

Komponen Jalan

Bangunan jalan dengan segala perlengkapannya adalah salah satu komponen Tranportasi kota yang sangat penting fungsinya dan menempati lahan yang cukup luas.

Kondisi masing-masing jalan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 11. KONDISI JARINGAN JALAN DI KOTA BENGKULU

Kondisi Jalan Jumlah

No. Status Jalan

Nasional Propinsi Kabupaten (Km) I Jenis Permukaan a. Aspal b. Kerikil c. Tanah d. Tidak dirinci II Kondisi Jalan a. Baik b. Sedang c. Rusak III Kelas Jalan a. Kelas I b. Kelas 11 c. Kelas III d. Kelas IV e. Kelas V f. Tidak dirinci

Sumber : Dinas Kimpraswil Kota Bengkulu, Tahun 2001 Kondisi jalan di kota Buleleng

Gambar

Tabel 3. DATA PENGELOLAAN AIR BERSIH DI KOTA BULELENG
Tabel 4. DATA KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KOTA BULELENG  Kapasitas Produksi  Eksisting Jumlah Penduduk  (jiwa)  Lt/dt Lt/hr  Kebutuhan Ideal Kota Sedang (lt/org/hr)  Kebutuhan Total (lt/hr)  Selisih (lt/hr)  33.799     100     Sumber : analisis
Tabel 6. DATA PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA BULELENG
Tabel 8. DATA PENGANGKUTAN DAN PEMBIAYAAN SAMPAH   DI KOTA BULELENG
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga didapatkan asumsi produksi limbah di Kota Rantau Prapat ini sejumlah 22.333 lt/hr dari hasil perhitungan kebutuhan ideal produksi limbah setiap manusia dikalikan

Hasil dari perhitungan estimasi produksi padi diatas merupakan jumlah produksi disetiap kelas kesesuaian lahan sehingga untuk mengetahui produksi padi di Kabupaten

Data yang diambil adalah data primer yang didapat dari presentase hitung jenis leukosit darah tepi tiap kelompok perlakuan dengan dosis pemberian ekstrak daun sirih merah yang

Selain sudah terbukti dapat menyampaikan informasi berita lebih cepat ke para Netizen, media website ini juga sangat efektif untuk dijadikan sebagai media promosi produk atau

Hal tersebut dikarenakan pada produk yang belum dicuci masih terdapat senyawa-senyawa bukan ester seperti sabun, asam, kelompok hidroksil dan senyawa lainnya sehingga

Stasis cairan empedu dapat menyebabkan beberapa gangguan fisiologis. Translokasi bakteri, kegagalan penghalang usus, dan endotoksin tampaknya memiliki peran penting

Analisa Teoritis tentang gambaran Pendidikan Pra Nikah Pada BP4 Kementerian Agama Kabupaten Maros adalah bahwa Pendidikan Pranikah diselengarakan oleh Badan Penasehatan, Pembinaan,

Keterlibatan tahan lama berlangsung lebih lama dan bersifat permanen. Seorang konsumen membeli barang dengan keterlibatan yang lebih permanen karena menganggap bahwa jika