BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Ruang Kerja Budaya (RKB) didirikan oleh Bapak Sudarmoko. Ia dilahirkan
di Yogyakarta pada tanggal 17 Juni tahun 1975. Bapak Sudarmoko tinggal di
Komplek Perumahan Bukit Belimbing Indah Blok C2 No. 9 Kuranji Padang. Ia
seorang dosen mata kuliah sastra perbandingan, pengantar teori sastra/teori sastra,
sosiologi sastra,pengantar manajemen seni,antropologi seni,kajian drama
Indonesia dan kajian puisi di jurusan Sastra Indonesia FIB Unand Kampus Limau
Manis Padang. Pada tahun 1995-2001 Sudarmoko mendapatkan gelas S1 di
Universitas Andalas jurusan Sastra Indonesia, pada tahun 2004-2005 ia
melanjutkan S2 di Universiteit Leiden dan pada tahun 2013 sampai saat ini Bapak
Sudarmoko melanjutkan S3 di Universitiet Leiden.
Lima tahun terakhir Bapak Sudarmoko melaksanakan 4 (empat) penelitian
yaitu: pada tahun 2012-2013 ia melakukan 2 (dua) penelitian yang pertama
berjudul the perception of young people in West Sumatra towards Japanese
culture. Artinya persepsi muda berkembang di Sumatra Barat menuju budaya
Jepang. Kedua, literature and city: the image of Padang in literary works. Artinya
sastra dan kota: citra padang dalam karya sastra. Tahun 2013-2014 judul
penelitiannya yaitu pembuatan model pengembangan indus tri kreatif berbasis
potensi sosial budaya di Padang dan Payakumbuh. Di tahun 2015 judul
penelitiannya adalah SEMI dan gerakan seni rupa di Sumatra Barat.
Pada tanggal 27 Mei 2011 Bapak Sudarmoko mulai mendirikan Ruang
Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko.Dimana Ruang Kerja Budaya (RKB)
Sudarmoko sebenarnya bentuk lembaga yang meneruskan beberapa kerja lembaga
sebelumnya yang pernah dilakukan oleh Bapak Sudarmoko dan timya, namun
sekarang Ruang Kerja Budaya (RKB) sudah lebih permanen, karena Ruang Kerja
Budaya (RKB) sudah memiliki tempat sendiri dan program yang lebih panjang.
Sesuai dengan namanya, Ruang Kerja Budaya (RKB) sebenarnya membuka diri
pada beberapa program dan tim yang mau bekerja di ranah budaya. Sejauh ini
Program yang sedang berjalan disusun oleh Ruang Kerja Budaya (RKB) sendiri
dan beberapa program lainnya bekerja sama dengan lembaga lainnya seperti
IVAA Yogyakarta, Direktorat Jenderal Kebudayaan dan Surau Institute. Ruang
Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko saat ini dikelola oleh salah seorang pengurus
yaitu Bapak Zelfeni Wimra, salah satu guru besar fakultas Syari’ah Universitas
Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang.
Selama penulis melakukan penelitian banyak yang mengunjungi Ruang
Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko, namun tidak banyak pengunjung yang paham
dengan katalog. Namun, Pengelola Ruang Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko
menginginkan dibuatkannya alat telusur untuk koleksi bukunya. Untuk itu perlu
dibuatkan sebuah alat telusur yang dapat memudahkan pemustaka dalam
menelusuri koleksi, sehingga dalam penelusuran dapat dilakukan secara efektif
dan efisien. Salah satunya alat telusur yang dapat digunakan adalah katalog. Maka
Sudarmoko sebagai alat telusur informasi. Penulis akan membuatkan katalog
berdasarkan aturan Anglo American Cataloging Rules 2 (AACR2).
Koleksi Ruang Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko berjumlah 369 judul,
selama penulis melakukan observasi penulis lebih banyak menemukan koleksi
kesusastraan dibandingkan koleksi lainnya. Koleksi yang terdapat di perpustakaan
tersebut masih disusun secara tidak beraturan. Selama penulis melakukan
penelitian penulis menemukan beberapa koleksi yang sudah rusak, tidak bisa
dilayangkan kepada pemustaka dan penulis tidak menemukan alat telusur
informasi sebagai sarana temu balik bahan pustaka.
Katalog merupakan daftar dari koleksi perpustakaan yang disusun secara
sistematis, sehingga pemustaka dapat dengan mudah mengetahui dengan mudah
koleksi apa yang dimiliki oleh perpustakaan dan dimana koleksi tersebut
ditemukan. Dalam katalog tercantum informasi-informasi penting dari suatu
bahan pustaka yang biasanya dipakai oleh pengunjung perpustakaan sebagai
bahan informasi, sesuai dengan yang tertera di AACR2 diantaranya yaitu judul
dan penanggung jawab, edisi, data khusus, penerbitan, deskripsi fisik,seri,catatan
dan nomor standar ISBN.
Dengan adanya katalog, memungkinkan seseorang menemukan sebuah
buku/koleksi yang dapat diketahui berdasarkan data pengarang, judul atau subjek
dalam waktu yang relative singkat. Selain itu, katalog juga digunakan untuk
membantu pemustaka dalam memilih koleksi berdasarkan edisi atau jenis tertentu.
Dengan melihat katalog, maka kita dapat mengetahui kekayaan yang dimiliki oleh
informasi kepengarangan, subjek/bidang pengetahuan maupun jenis literature
yang dimiliki.
Buku-buku di Ruang Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko tidak memiliki alat
telusur seperti katalog. Oleh karena itu, penulis membuatkan katalog buku karena
alat telusur ini dibutuhkan di Ruang Kerja Budaya (RKB), untuk memudahkan
pemustaka menemukan informasi dan untuk mengetahui buku apa saja yang
dimiliki oleh perpustakaan tersebut. Pada penelitian ini penulis akan membuat
katalog berbentuk buku, karena katalog berfungsi untuk mempermudah dalam
menemukan kembali informasi yang telah disimpan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah membuat Rancangan Katalog Buku Ruang Kerja Budaya
(RKB) Sudarmoko.
C. Tujuan Pengembangan
Pengembangan ini bertujuan untuk menghimpun, mengolah, meyajikan dan
memudahkan pengguna dalam menelusuri koleksi yang terdapat di perpustakaan
dengan menggunakan katalog yang valid, efektif dan efisien.
D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Katalog ini merupakan alat telusur informasi dalam bentuk buku tercetak.
Buku ini memuat 3 (tiga) macam katalog yaitu Tajuk Entri Utama, Tajuk Entri
diharapkan agar dapat mempermudah pengunjung perpustakaan dalam menelusuri
informasi yang dibutuhkan.
E. Pentingnya Pengembangan
Pengembangan ini perlu dilakukan karena koleksi Ruang Kerja Budaya
(RKB) Sudarmoko belum mempunyai katalog, sehingga menyulitkan pemustaka
dalam penelusuran informasi. Untuk itu perlu dibuat alat telusur (katalog)
sehingga pemustaka mudah menelusuri informasi secara efektif dan efisien.
F. Defenisi Istilah
Katalog
Katalog Buku
:
:
katalog merupakan istilah umum yang sering
diartikan sebagai suatu daftar barang atau benda
yang terdapat pada tempat tertentu. (Suhendar,
2010)
katalog berbentuk lembaran lepas atau buku
terjilid yang memuat sejumlah entri pada setiap
halamannya.
G. Metode Pengembangan
1. Penelitian Pengembangan (Development Research)
Dalam penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan (Development
a. Penelitian Pengembangan (Development Research)
Menurut (Sugiyono, 2015). “penelitian pengembangan adalah cara ilmiah
untuk meneliti, merancang,memproduksi dan menguji validitas produk yang telah
dihasilkan”. Jadi, dalam penelitian ini akan dirancang sebuah Katalog Buku koleksi perpustakaan.
b. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan adalah cara atau metode yang digunakan untuk
menemukan secara spesifik dan realis tentang data yang dibutuhkan. Dalam hal
ini data yang dimaksud adalah penelitian tentang pembuatan rancangan Katalog
Buku Ruang Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko. Dalam penelitian lapangan ini
dilakukan pengambilan beberapa data lansung ke lapangan.
c. Prosedur Penelitian
Tabel 1 Prosedur Penelitian Pengembangan
Mengumpulkan Data Analisis Kebutuhan Observasi, Wawancara, dan dokumentasi
Desain Produk Kolaborasi
Dengan Ahli
Angket/ Wawancara
Membuat Produk Kolaborasi dengan
Ahli Subjek
Angket/ Wawancara
Uji Coba Pemakaian
Prosedur penelitian terdiri dari beberapa tahapan dalam melakukan
pengembangan produk. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian/
pengembangan ini, yaitu sebagai berikut.
a) Analisis Kebutuhan
Produk yang akan penulis buat yaitu rancangan katalog buku yang nantinya
digunakan oleh pemustaka dan para pembaca dalam menelusuri koleksi.
Dalam proses pembuatan produk ini, penulis memperoleh data dengan cara
melakukan observasi ke Ruang Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko. Setelah data
diperoleh, akan dilakukan pengolahan dengan cara membuatkan sebuah koleksi
perpustakaan dengan menggunakan Microsoft Word. Setelah itu data dianalisis
dengan cara memeriksa kembali data tersebut.
b) Rancangan Model (Produk)
Strategi yang akan penulis lakukan dalam membuat rancangan katalog buku
koleksi perpustakaan yaitu sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data buku yang ada di Ruang Kerja Budaya (RKB)
Sudarmoko dengan cara melakukan observasi lansung ke lokasi
perpustakaan.
2. Data yang didapat harus sesuai dengan data sebenarnya.
3. Setelah data dikumpulkan, dilakukan pengolahan data dengan cara
membuatkan katalog buku koleksi perpustakaan.
4. Data dibuat semenarik mungkin tanpa mengubah data aslinya.
5. Data tersebut diurutkan berdasarkan nomor klasifikasi.
c) Pembuatan/Pengembangan Model (Produk)
Produk (katalog buku koleksi perpustakaan) yang telah selesai dibuat akan
dilakukan uji coba oleh validator, apakah produk tersebut layak digunakan atau
tidak. Setelah uji coba akan dilakukan revisi kembali jika produk tersebut terdapat
kekurangan.
d) Evaluasi atau Pengujian Model (Produk)
Pada tahap ini produk yang telah jadi akan diuji. Apakah produk tersebut
sudah bisa dipakai.
1) Desain Uji Coba
Uji coba pada produk ini dilakukan dengan dua tahap yaitu uji coba
kelompok kecil dan uji coba kelompok besar (lapangan). Setelah uji coba selesai
dilakukan, akan dilakukan evaluasi terhadap produk yang dibuat sehingga data
yang dibutuhkan untuk memperbaiki produk ini dapat diperoleh dengan lengkap.
2) Subjek Uji Coba
Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah:
a) Mahasiswa/pelajar
b) Masyarakat Umum
Cara uji coba kelompok kecil dan kelompok besar (Lapangan) yaitu dengan
cara mendatangi lansung responden lalu meminta waktu sebentar untuk bersedia
mengisi angket. Jika responden kurang mengerti dengan angket atau produk yang
akan dibuat, maka akan dijelaskan dengan baik kepada responden. Angket adalah
alat penelitian berupa daftar pertanyaan untuk memperoleh keterangan dari
3) Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini yaitu:
a) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh lansung dari lapangan termasuk
labotorium.Data yang diperoleh dari responden melalui wawancara dengan
berbagai pihak yang bisa mendukung kelancaran pembuatan Tugas Akhir dan
melakukan Observasi secara lansung. Dimana wawancara adalah suatu bentuk
komunikasi verbal, jadi semacam percakapan, yang bertujuan memperoleh
informasi dari responden. Sedangkan, Observasi adalah dasar ilmu dan dasar
untuk mengetahui kebenaran ilmu. (Nasution, 1991)
b) Data Sekunder
Jika data primer diperoleh dari sumber asli, maka data sekunder adalah data
yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber yang tidak lansung memberikan
data kepada pengumpul data.data sekunder diperoleh dari internet dan buku-buku
yang berkaitan dengan masalah penelitian yang dibahas (Sugiyono,2010).
4) Instrumen Pengumpulan Data
Instrument pengumpulan data merupakan alat pengumpulan data yang
digunakan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan instrument
pengumpulan data berupa daftar angket yang berfungsi untuk melihat suatu
keberhasilan suatu produk.dimana angket adalah daftar pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden (Nasution,
5) Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang penulis lakukan dalam membuat katalog buku
koleksi perpustakaan ini adalah:
a) Mengumpulkan semua data dari hasil angket
b) Mengevaluasi produk katalog buku koleksi perpustakaan yang telah diuji,
kemudian dilakukan perbaikan terhadap produk, sehingga produk ini dapat
BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Katalog
Katalog merupakan istilah umum yang sering diartikan sebagai suatu daftar
barang atau benda yang terdapat pada tempat tertentu. Sebagai istilah umum
katalog ini sering dijumpai pada penerbit, tempat pameran, toko buku,
perpustakaan atau bahkan supermarket sekalipun. Katalog-katalog tersebut
biasanya memuat informasi-informasi yang perlu diketahui oleh masyarakat
umum, sebagai contoh katalog penerbit, merupakan informasi daftar bahan
pustaka yang telah atau akan diterbitkan oleh suatu atau beberapa penerbit yang
berisi informasi tentang pengarang, judul bahan pustaka, edisi,tahun terbit, dan
harga dari bahan pustaka tersebut.
Dalam kaitannya dengan perpustakaan, katalog adalah daftar bahan pustaka
baik berupa buku maupun non buku seperti majalah, surat kabar, microfilm, slide
dan lain-lain yang dimiliki dan tersimpan pada suatu atau sekelompok
perpustakaan. (Suhendar, 2010)
Menurut (Mustafa, 1994) katalog adalah salah satu jenis sarana atau
kelengkapan di suatu perpustakaan yang sengaja dibuat untuk membantu
pengguna dalam menemukan kembali informasi bibliografi yang tersimpan di
perpustakaan. Informasi yang dimaksud disini adalah berupa dokumen, atau yang
paling umum berupa buku dan majalah. Dokumen koleksi perpustakaan yang
sudah diolah dan disimpan dirak, seharusnya mudah ditemukan kembali secara
cepat dan tepat jika ada pengguna yang memerlukan. Alat bantu inilah yang biasa
disebut sarana temu-balik informasi bibliografi diperpustakaan. Lebih khusus
sering disebut dengan Katalog Buku atau katalog. Jadi, Katalog Buku
sesunggunhnya adalah daftar dokumen yang dimiliki perpustakaan.
B. Tujuan, Fungsi, Manfaat, Jenis, Bentuk Katalog
1. Tujuan Katalog
Seorang pustakawan bernama Charles Amy Cutter dalam buku (Mustafa &
Saleh, 1994) tujuan Katalog Buku adalah:
1) Memungkinkan seseorang menemukan sebuah buku yang diketahui berdasarkan:
a. Pengarangnya
b. Judulnya, atau
c. Subjeknya
2) Menunjukkan buku yang dimiliki perpustakaan:
a. Oleh pengarang tertentu
b. Berdasarkan sunjek tertentu
c. Dalam jenis bahan pustaka tertentu
3) Membantu dalam pemilihan buku:
a. Berdasarkan edisinya
b. Berdasarkan karakternya
Berdasarkan uraian diatas tujuan utama diadakan katalog di perpustakaan
adalah untuk mempermudah pemustaka menemukan koleksi yang dibutuhkan
secara efektif dan efisien, dan untuk mengetahui koleksi-koleksi apa saja yang
2. Fungsi Katalog
Sebagaimana tersirat dalam pengertian katalog di atas, menurut (Suhendar,
2010) pada dasarnya Katalog Buku memiliki dua fungsi:
1) Berfungsi sebagai daftar inventaris bahan pustaka dari suatu atau kelompok
perpustakaan.
2) Berfungsi sebagai sarana temu balik bahan pustaka.
Sebagai daftar inventaris, Katalog Buku berarti adalah alat atau media untuk
mencari dan menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan oleh pengunjung
perpustakaan secara cepat, tepat dan akurat. Fungsi yang kedua tersebut
merupakan fungsi utama dari Katalog Buku.
3. Manfaat Katalog
Manfaat katalog menurut (Mustafa & Saleh, 1994) sebagai berikut.
a. Sebagai sarana untuk mengetahui buku-buku apa saja yang ada pada satu atau
beberapa perpustakaan: yang ditulis oleh pengarang tertentu, dengan judul
tertentu mengenai subjek tertentu.
b. Untuk mengetahui buku-buku apa yang ada di suatu perpustakaan lain.
c. Untuk mengetahui buku-buku apa yang sedang ada dipasaran agar dibeli.
d. Untuk mengetahui buku-buku apa saja yang ada dan diterbitkan di dalam suatu
negara.
e. Sebagai sarana pemilihan koleksi untuk perpustakaan
Berdasarkan uraian diatas bahwa manfaat katalog adalah sarana untuk
memudahkan dalam menemukan informasi yang diperlukan dan menghemat
waktu dan tenaga.
4. Jenis Katalog
1) Katalog indensi
Pembuatan katalog dengan indensi yaitu digunakan ketika buku yang
jumlah pengarangnya lebih dari tiga orang, karya editor, karya anonym (tanpa
pengarangnya).
Contoh:
2) Katalog Berparagraf
Katalog berbentuk paragraph digunakan apabila pengarangnya tidak lebih
dari 3 orang. 811
T TARAJU’93: Kumpulan Puisi Indonesia dari Sumatra Barat.— Padang: yayasan TARAJU Ekspresi Budaya,1993.
Iv,50 hlm.; 16 Cm.
Contoh:
5. Bentuk Katalog
Menurut Sehendar (2010:3) bentuk katalog adalah sebagai berikut:
1) Katalog Buku
Katalog dalam bentuk buku merupakan Katalog Buku yang sudah lama
dikenal masyarakat. Bentuknya seperti buku yang terdiri atas sejumlah halaman
yang masing-masing halamannya dapat memuat data-data katalog yang dapat
dicetak dengan mesin cetak atau dengan mesin yang lainnya. Kalau sekarang
katalog bentuk buku hamper sama dengan kamus yang banyak kita kenal.
2) Katalog Berkas
Katalog berkas merupakan perkembangan lebih lanjut dari katalog buku.
Bentuk katalog berkas yaitu berupa lembaran lepas dari kertas atau kartu ukuran
7,5 x 12,5 cm masing-masing lembar berisi data-data katalog. Untuk menyatukan
lembaran-lembaran lepas tersebut biasanya pada bagian kiri dari lembaran
tersebut diberi lubang kemudian diikat menjadi satu. 170
KOE Koentjaraningrat
e Etika / K. Bertens.—Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993
328 hlm.; 21 cm. ISBN 979-511-744-01
3) Katalog berbentuk kartu
Katalog dalam bentuk kartu merupakan perkembangan lebih lanjut dari
katalog berkas. Katalog ini dibuat dalam bentuk kartu berukuran 7,5 x 12,5 Cm.
dengan ketebalan 0,025 Cm (kurang lebih sama tebalnya dengan karton manila).
Setiap kartu berisi satu data katalog.
Sedangkan menurut Mustafa (1994:110) bentuk katalog lainnya adalah:
1) Katalog Berbentuk Mikrofis
Mikrofis adalah suatu bahan semacam klise foto yang sudah biasa anda lihat
dan pegang. Hanya saja mikrofis ini bukan berisi foto orang, melainkan tulisan
atau ada kalanya dilengkapi gambar grafik dan sebagainya. Tulisan yang terdapat
pada selembar microfis sangat kecil, sehingga kita tidak bisa membacanya
lansung dari lembaran itu. Untuk dapat membacanya, kita harus menggunakan
alat bantu khusus, yang disebut alat baca bahan bentuk mikro (microfiche reader).
Karena tulisan yang sangat kecil itulah maka bahan tersebut diberi nama mikrofis
(mikro berarti sangat kecil).
2) Katalog Berbentuk computer
Kini sudah banyak perpustakaan di Indonesia mempunyai katalog dalam
pangkalan data computer. Jadi data bibliografi koleksi yang dimiliki sudah
diketikkan/dimasukkan dalam computer dan dapat ditelusur dengan cepat
C. Pedoman dalam kegiatan pembuatan katalog
Untuk semua ini ditemukan suatu cara, sehingga berbagai unsur-unsur
satuan informasi bibliografi berdasarkan (Anglo-American Cataloguing Rules
(AACR) 2, 2002) adalah sebagai berikut.
1) Nomor Panggil
Nomor panggil atau nomor penempatan berisi tiga informasi, yaitu nomor
klasifikasi, tiga huruf pertama dari nama utama/keluarga pengarang dan satu huruf
pertama judul. Contohnya adalah sebagai berikut:
a. Nomor panggil untuk katalog berparagraf
Tabel 2
Contoh nomor panggil katalog berparagraf
170 KOE E : : :
Nomor kelas DDC, contoh Etika
Tanda nama pengarang diambilkan dari tiga huruf nama pengarang Koentjaraningrat.
Tanda kode penunjukan judul, contoh: Tanda kode penunjukan judul, contoh: Etika
b. Nomor panggil untuk katalog indensi
Tabel 3
Contoh nomor panggil untuk katalog indensi
811
T
:
:
Nomor kelas DDC, contoh: puisi Indonesia
Tanda kode penunjuk judul, contoh: TARAJU’93: Kumpulan Puisi Indonesia dari Sumatra Barat.
2) Deskripsi Bibliografi
Deskripsi bibliografis adalah kumpulan informasi bibliografis dari suatu
buku yang meliputi nama pengarang, judul, edisi, kota terbit, nama penerbit, tahun
terbit, keterangan fisik (ukuran tinggi buku dan jumlah halaman), keterangan seri,
ISBN, dan keterangan lain yang dianggap perlu dan sering menjadi bahan
informasi bagi pengguna jasa perpustakaan di dalam mencari dan menemukan
bahan pustaka yang dibutuhkan. Unsur-unsur daerah deskripsi dijelaskan sebagai
berikut:
1. Daerah 1
a. Tanda titik dua (:) digunakan untuk keterangan anak judul.
b. Tanda sama dengan (=) digunakan untuk keterangan judul paraler.
c. Tanda garis miring (/) digunakan untuk keterangan penanggungjawab
d. Tanda titik koma (;) digunakan untuk keterangan penanggungjawab kedua,
ketiga, dan seterusnya
2. Daerah 2
a. Tanda garis miring (/) digunakan untuk keterangan penanggungjawab
pertama yang ada hubungannya dengan edisi
b. Tanda titik koma (;) digunakan untuk keterangan penanggung jawab kedua
dan seterusnya yang ada hubungannya dengan edisi
3. Daerah 3
Berlaku untuk koleksi kartografis dan terbitan berseri.
4. Daerah 4
b. Tanda koma (,) digunakan untuk pemisah antara informasi penerbit dengan
tahun terbit
5. Daerah 5
a. Tanda koma (,) digunakan untuk pemisah antara informasi jumlah paginasi
dengan halaman
b. Tanda titik dua (:) digunakan untuk keterangan ilustrasi
c. Tanda titik koma (;) digunakan untuk keterangan informassi ukuran fisik
d. Tanda tambah (+) digunakan untuk keterangan bahan lain yang diikutsertakan
pada bahan utama
Daerah 6, Daerah 7 dan Daerah 8: tidak ada tanda spesifik
Tabel 4
Unsur-unsur deskripsi bibliografi secara umum
Daerah 1 Title and statement of
responsibility area (daerah judul
dan penanggung jawab)
a. Judul asli, judul parallel, anak judul
b. GMD (General
Material Designation)
c. Pengarang,penulis,pen cipta
Daerah 2 Edition Area (Daerah Edisi) Edisi,revisi,jilid
Daerah 3 a. Material (or type of
publication) specific details area (daerah data khusus) b. Numbering area
Skala, proyeksi, koordinat, vector,raster, point
Vol. 1, No. 1 Daerah 4 Publication, distribution, ect. Area
(daerah penerbitan)
Penerbit.tempat terbit,tahun terbit Daerah 5 Physical description area (daerah
deskripsi fisik)
Jumlah halaman, ukuran tinggi/diameter,
gambar,warna, bentuk
fisik, material, dimensi Daerah 6 Series area (daerah seri) Judul seri, nomor seri
Daerah 7 Note area Penjelasan lebih lanjut
tentang informasi dari sumber, periodical terbitan berseri, dan informasi penting lainnya yang tidak
tercantum pada daerah deskripsi lain
Daerah 8 Standar number and terms of availability area (daerah nomor
standar) a. ISBN (international Standar Seral number) b. ISSN (International Standar Serial Number)
Sumber : Garis besar susunan deskripsi, (AACR2)
Notes:
Informasi GMD akan muncul jika koleksi merupakan bahan non-buku, dan informasi daerrah 3 hanya akan muncul jika koleksi bahan terbitan berseri dan kartografis.
Format dalam pembuatan deskriptif katalog yaitu dengan memformulasikan
informasi 8 daerah deskripsi dalam uraian 4 paragraf:
a) Paragraph 1, memuat informasi daerah 1-daerah 4.
b) Paragraph 2, memuat informasi daerah 5-daerah 6.
c) Paragraph 3, memuat informasi daerah 7.
d) Paragraph 4, memuat informasi daerah 8.
Suatu katalog terdiri dari 4 komponen, yaitu:
a) Komponen call number (nomor panggil).
Call number disusun oleh unsur: nomor klasifikasi, 3 huruf pertama nama
pengarang dan 1 huruf awal judul.
b) Komponen uraian 8 daerah deskriptif.
c) Komponen jejakan.
Jejakan merupakan keterangan bahwa terdapat katalog lain dalam
arab digunakan untuk keterangan subjek dan angka romawi digunakan untuk
keterangan pengarang dan judul.
Sesuai dengan aturan yang terdapat dalam AACR2, beberapa singkatan
yang digunakan sebagai berikut:
a. et.al (et.alii) : Jika pengarang lebih dari satu
b. s.l (sine loco) : Jika tempat terbit tidak diketahui
c. s.n (sine nomine) : Jika nama penerbit, distributor tidak diketahui
d. ill. (ilus.) : Ilustrasi
e. CM. (sentimeter) : Untuk ukuran fisik koleksi
f. Ed. (edisi)
g. Rev. (revisis)
3. Pemilihan Tajuk
Tajuk entri dalam penyusunan katalog berarti: kepengarangan, judul dan
subjek. Untuk kepengarangan, berdasarkan ketentuan AACR2 di Indonesia antara
lain sebagai berikut:
a. Secara umum nama akhir dibalik keposisi depan dan dipisahkan oleh tanda
koma (,). Contohnya Saso Ordanoski (nama sebenarnya) menjadi,Ordanoski,
Saso
b. Jika seseorang dikenal dengan nama lebih dari satu, maka dalam pembuatan
tajuk skala prioritas adalah nama yang sering muncul, yang paling sering
c. Jika seseorang berganti nama, maka yang digunakan adalah namanya yang
terbaru.
d. Jika seseorang memiliki nama samara, maka yang ditulis adalah nama
samarannya.
e. Jika nama seseorang memiliki hypens (-), maka tidak ada pembalikan nama
f. Jika nama disertai dengan penjelasan hubungan ayah dengan anak
(bin,binti,ibni) nama tidak dibalik
g. Jika nama sebenarnya disertai dengan inisial diakhir nama, maka nama
tersebut tidak dibalik
h. Jika nama disertai dengan gelar adat
i. Jika nama sebenarnya disertai dengan title (gelar) penghargaan akademik atau
keagamaan maka nama dibalik dengan mengabaikan gelar.
j. Jika nama disertai dengan gelar kebangsawanan diawal nama, maka nama
sebenarnya dibalik kemudian gelar kebangsawanan menjadi akhir nama dan
dipisahkan oleh tanda koma (,)
k. Nama cina biasanya diikuti dengan nama keluarga.dalam pembuatan tajuk
untuk nama cina, nama keluarga di dahulukan atau berada di depan nama
BAB III
HASIL PENGEMBANGAN
A. Analisis Kebutuhan
Koleksi yang ada di Ruang Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko belum
memiliki alat telusur yang dapat membantu pemustaka dalam penelusurannya.
Sehingga koleksi tersebut menjadi tidak teratur dan pemustaka juga kesulitan
dalam mencari koleksi tersebut. Akibatnya, koleksi cepat rusak dan diantaranya
sudah ada yang hilang dan membutuhkan waktu yang lama dalam
menemukannya.
Selama penulis melakukan penelitian penulis menemukan 369 judul koleksi
yang terdapat di Ruang Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko. Dari hasil penelitian
penulis banyak menemukan koleksi kesusastraan daripada koleksi umum lainnya.
Masing-masing judul/koleksi dibuatkan katalog berdasarkan tajuk entri utama.
Katalog yang penulis buat adalah katalog berbentuk buku. Format penulisannya
berbentuk berparagraf dan indensi karena tajuk utamanya adalah pengarang, judul
dan subjek. Setiap katalog berfungsi untuk memudahkan pemustaka dalam
penelusuran informasi. Katalog ini disusun berdasarkan abjad.
Pengelola Ruang Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko menginginkan
dibuatkannya alat telusur untuk koleksi bukunya. Untuk itu perlu dibuatkan
sebuah alat telusur yang dapat memudahkan pemustaka dalam menelusuri koleksi,
sehingga dalam penelusuran dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Salah
satunya alat telusur yang dapat digunakan adalah katalog. Penulis akan
membuatkan katalog berdasarkan aturan Anglo American Cataloging Rules 2
(AACR2).
B. Rancangan Model Produk
Produk yang dihasilkan adalah berbentuk buku dengan ukuran kertas A5
dengan gaya tulisan Times New Roman dengan ukuran tulisan 12. Produk ini akan
dicetak dengan kertas eklusif 80 gram dan akan divalidasi oleh Ibu Dian Hasfera,
M.I.Kom sebagai validator ahli dan Ibu Yulfira Riza sebagai validator bahasa.
Data dikumpulkan dengan cara melakukan observasi lansung ke lapangan
sehingga penulis dapat memperoleh data yang dibutuhkan.
Kemudian dalam rancangan katalog ini penulis akan menggunakan
unsur-unsur seperti yang penulis cantumkan dibawah ini:
1) Judul dan penanggung jawab
2) Edisi. 3) Data khusus. 4) Penerbitan. 5) Deskripsi fisik. 6) Seri 7) Catatan.
8) Nomor standar ISBN.
Langkah selanjutnya adalah uraian tentang cara pembuatan katalog tersebut.
1. Melakukan pengumpulan data
Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan cara mendata semua buku/
pengumpulan data, maka kegiatan berikutnya yaitu membuatkan deskripsi
bibliografi untuk koleksi hasil seleksi dengan kualifikasi baik.
2. Membuat deskripsi bibliografi dari masing-masing koleksi buku
Pencatatan deskripsi bibliografi ini sesuai dengan informasi yang
didapatkan pada sampul/kemasan dari koleksi dan juga dengan cara menguji satu
persatu dari koleksi tersebut. Adapun contoh pencatatan deskripsi bibliografi
sebagai berikut judul dan penanggung jawab, edisi, penerbitan dan distribusi,
deskripsi fisik, catatan dan nomor standar ISBN.
3.Menentukan subjek dan nomor klasifikasi dari masing-masing koleksi
Dalam menentukan subjek dan nomor klasifikasi buku/koleksi yaitu
dengan cara menentukan subjek dari judul koleksi tersebut menggunakan daftar
tajuk subjek, dan kemudian menentukan notasinya dengan cara melakukan
penelusuran nomor klasifikasi menggunakan E-DDC 23, adapun caranya sebagai
berikut.
Judul: Etika
Tajuk Subjek: ETIKA
Tajuk Entri Utama
Judul sebenarnya [pernyataan jenis bahan umum] = judul paralel: informasi lain dalam judul/ pernyataan tanggung jawab pertama; pernyataan tanggung jawab berikutnya.--pernyataan edisi/pernyataan tanggung jawab1 berkaitan dengan edisi.--rincian khusus mengenai bahan.--tempat terbit: nama penerbit, tahun terbit.
Deskripsi fisik.--seri. Catatan ISBN 1. Subjek I. Judul Jejakan
Judul sebenarnya [pernyataan jenis bahan umum] = judul paralel: informasi lain dalam judul/ pernyataan tanggung jawab pertama; pernyataan tanggung jawab berikutnya.--pernyataan edisi/pernyataan tanggung jawab1 berkaitan dengan edisi.— rincian khusus mengenai bahan.--tempat terbit: nama penerbit, tahun terbit. Deskripsi fisik.--seri. Catatan ISBN 1. Subjek I. Pengarang II. Editor Contoh rancangan model (produk) pembuatan katalog
Gambar 1
Rancangan Model Katalog Format Berparagraf
Gamabar 2 Rancangan Model Katalog
Format Indensi
Tajuk entri utama
00 0 TA J Nomor panggil Tajuk entri utama Deskripsi bibliografi 00 0 j Nomor panggil Deskripsi bibliografi Jejakan
Pada rancangan katalog di atas dapat dilihat bahwa komponen-komponen
yang terdapat dalam katalog buku terdiri dari tajuk entri utama, deskripsi
bibliografi, nomor panggil, dan jejakan. Dalam menentukan deskripsi bibliografi
menggunakan pedoman pengatalogan yaitu AACR2. Sedangkan dalam
menentukan nomor klasifikasinya yang terdapat pada nomor panggil
menggunakan E-DDC 23, dan menentukan subjek dari katalog tersebut
menggunakan daftar tajuk subjek.
Gambar 3
Katalog Tajuk Entri Utama sebelum revisi
813
ABA Abadi, Husnu
L Leksikon sastra riau / Husnu Abidin;M. Badri.--cet.1.—Pekanbaru:UIN Press,2009
Ix,153 hlm.;20 cm.
ISBN 978-979-3793-28-3
Gambar 4
Katalog Tajuk Entri Utama sesudah revisi
Gambar 5
Katalog Tajuk Entri Tambahan Subjek sebelum revisi 813
ABA Abadi, Husnu
l Leksikon sastra riau / Husnu Abidin; M. Badri.--Cet.1.—Pekanbaru:UIN Press,2009 ix,153 hlm.; 20 cm. ISBN 978-979-3793-28-3 1KESUSASTRAAN I. JUDUL KESUSASTRAAN 813
ABA Abadi, Husnu
L Leksikon sastra riau / Husnu Abidin;M. Badri.--cet.1.—Pekanbaru:UIN Press,2009
Ix,153 hlm.;20 cm.
ISBN 978-979-3793-28-3
I. ABADI,HUSNU
Gambar 6
Katalog Tajuk Entri Tambahan Subjek sesudah revisi
Gambar 7
Katalog Tajuk Entri Tambahan Judul sebelum revisi KESUSASTRAAAN
813
ABA Abadi, Husnu
l Leksikon sastra riau / Husnu Abidin; M. Badri.— Cet.1.—Pekanbaru:UIN Press,2009
ix,153 hlm.; 20 cm.
ISBN 978-979-3793-28-3
I. Abadi,Husnu II. JUDUL
Leksikon Sastra Riau 813
ABA Abadi, Husnu
L Leksikon sastra riau / Husnu Abidin;M. Badri.--cet.1.—Pekanbaru:UIN Press,2009
Ix,153 hlm.;20 cm.
ISBN 978-979-3793-28-3
Gambar 8
Katalog Tajuk Entri Tambahan Judul Sesudah revisi
Dari gambar diatas ada kesalahan dalam aturan dan validator ahli
menyarankan agar melakukan beberapa perbaikan yaitu mengurangkan spasi dan
memperhatikan unsur-unsur yang digunakan dalam membuat katalog. Setelah
melakukan beberapa kali revisi, pada tanggal 8 Agustus 2017, produk yang telah
direvisi atau diperbaiki penulisannya diserahkan kembali kepada validator ahli.
Setelah validator ahli mengisi angket validator mengatakan bahwa produk ini
sudah valid dan layak untuk diujicobakan.
Table 5
Hasil Validasi oleh Validator Ahli
Validasi Butir Soal Kesimpulan
1 2 3 4 5 6
1 4 4 4 4 4 4 A
Leksikon Sastra Riau 813
ABA Abadi, Husnu
l Leksikon sastra riau / Husnu Abidin; M. Badri.--Cet.1.—Pekanbaru:UIN Press,2009
ix,153 hlm.; 20 cm.
ISBN 978-979-3793-28-3
Berdasarkan lembaran validasi yang diberikan kepada validator ahli dapat
dilihat hasil validasinya. Validator menyatakan setuju dengan pembuatan cover
katalog buku Ruang Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko menarik dan
menggambarkan isi. Setuju bahwa rancangan yang dibuat sudah menarik. Setuju
bahwa desain katalog ini sudah efektif untuk membantu dalam penelusuran
informasi. Setuju bahwa isi dalam katalog ini sudah sesuai dengan kebutuhan
pengguna. Setuju bahwa unsur yang terdapat dalam katalog ini sudah efektif.
Setuju rancangan katalog ini sudah dapat dilanjutkan menjadi sebuah katalog.
C. Pembuatan atau Pengembangan Model Produk
Langkah-langkah dalam pembuatan buku katalog atau pengembangan
model (produk) ini dilakukan sebagai berikut.
1. Mengumpulkan data dan informasi.
Mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan dengan cara mendatangi
secara lansung Ruang Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko.
2. Menyusun kerangka penulisan.
Kerangka penulisan adalah rencana kerja yang memuat ketentuan-ketentuan
pokok bagaimana suatu topik harus diperinci dan dikembangkan. Manfaat dari
pembuatan kerangka penulisan adalah untuk penyusunan penulisan secara teratur,
menghindari garapan sebuah topic lebih dari dua kali dan memudahkan untuk
untuk memperlihatkan pokok bahasa dan sub bahasa, memudahkan penyusunan
penulisan sehingga lebih baik dan teratur dan menghindari pengulangan bahasa.
Kerangka penulisan dalam pembuatan buku katalog adalah sebagai berikut.
1. Cover/Sampul Buku.
Pembuatan sampul buku dengan menggunakan software photoshop CS6.
Gambar 9
Cover sebelum revisi
Gambar 10
2. Kata pengantar.
Kata pengantar merupakan bagian awal dari penulisan buku katalog. Dalam
kata pengantarberisi sepatah dua kata dari penulis kepada pembaca mengenai
karyanya. Kata pengantar berisi kata-kata atau kalimat harapan pengarang, ucapan
rasa syukur kepada allah SWT dan disamping itu ucapan terima kasih kepada
pihak yang ikut serta membantu dalam pembuatan katalog.
3. Daftar Isi
Daftar isi merupakan lembaran halaman yang menjadi petunjuk pokok isi
buku yang dilengkapi dengan nomor halaman. Dalam membuat sebuah buku
diperlukan penyusunan isi yang tertera secara rapi dan benar. Daftar isi ini sangat
berguna bagi pembaca, baik untuk mengetahui secara garis besar isi buku tersebut
secara cepat maupun untuk memilih topic-topik yang akan dibaca.
4. Isi Buku.
Format penulisan katalognya berparagraf. Adapun bentuk katalog yang
penulis buat adalah berdasarkan tajuk entri utama, tajuk entri tambahan subjek
dan tajuk entri tambahan judul.
Dalam pembuatan atau pengembangan model (produk) akan divalidasi oleh
validator bahasa yaitu Ibu Yulfira Riza,S.S.,M.Hum yang akan melakukan koreksi
terhadap bahasa dalam penulisan ketepatan EYD,aspek kebahasaan yang
komunikatif,ketepatan ide dan kelengkapan informasi yang terdapat dalam produk
Gambar 11
Tata bahasa sebelum revisi
Gambar 12
Berdasarkan lembaran validasi yang diberikan kepada validator bahasa
yaitu Ibu Yulfira Riza, S.S., M.Hum. Validasi dilakukan sebanyak tiga kali,
pertama pada tanggal 7 juli 2017, validator memberikan saran bahwa perbaiki
penuturan EYD dan penggunaan bahasa yang terdapat dalam produk, serta
lengkapi informasinya dengan cara penggunaan produk tersebut. Validasi kedua
pada tanggal 12 Juli 2017, validator menyarankan agar memperbaiki bebearapa
kesalahan kecil, karena ada beberapa struktur penulisan produk yang belum rapi.
Setelah memperbaiki semua yang disarankan oleh validator, maka pada tanggal 7
Agustus 2017, validator memvalidkan produk dan layak untuk diujicobakan.
Table 6
Hasil validasi oleh validator bahasa
Validasi
Butiran Soal
Kesimpulan
1 2 3
1 5 4 5 A
Berdasarkan angket yang diberikan kepada validator bahasa, yaitu Ibu
Yulfira Riza. S.S., M. Hum menyatakan sangat setuju penyampaian informasi
dalam buku katalog ini sudah lengkap.Setuju bahwa bahasa pada produk yang
dibuat mudah dipahami dan dimengerti. Sangat setuju bahwa setiap kata pada
D. Evaluasi atau pengujian model (produk)
Penulis melakukan pengujian terhadap produk katalog ini kepada
mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan D3 Ilmu Perpustakaan dan
bukan mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustkaan UIN Imam Bonjol Padang, untuk
mengetahui produk yang penulis buat ini layak atau tidaknya digunakan oleh
pemustaka perpustakaan tersebut. Pengujian tersebut penulis lakukan dengan
menyebarkan angket.
Penulis melakukan uji coba kelompok kecil yaitu Bapak Zulkifli, Bapak
Zulkarnain, Bapak Zelfemi Wimra, Feri Handi dan Yasri Antova. Maka hasil
penilaian yang diberikan adalah sebagai berikut.
Tabel 7
Hasil Uji Coba Kelompok Kecil
Responden Pernyataan Skor Penilaian
1 2 3 4 5 6 1 5 4 4 5 5 5 A 2 5 5 5 5 5 5 A 3 4 5 4 4 4 4 B 4 4 4 4 4 4 4 B 5 4 5 5 5 4 5 A
Berdasarkan hasil di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa responden yang sangat setuju dan menilai
bahwa katalog ini sudah layak digunakan dijelaskan dalam tabel berikut.
Tabel 8
Skor Akhir Kelompok Kecil
No Anggota Kelompok Kecil Nilai Akhir
1 2 3 4 5
1 A A B B A 60%
Kemudian uji coba kelompok besar pada mahasiswa Jurusan Ilmu
Perpustakaan sebanyak 10 orang yaitu,Romi Jamaris, Miftahul Zahra, Aulia
Annisa, Desri Vina Wilanda, Srima Yunita, Suci Astika Putri, Pela Kurniawan,
Nurmaya Sari,Dhara Elvina dan Muhammad Hafizd. 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% sangat setuju setuju kurang setuju
Tabel 9
Hasil Uji Coba Kelompok Besar
Responden Penyataan Skor Penilaian
1 2 3 4 5 6 1 4 4 5 5 5 4 A 2 5 3 4 5 5 5 A 3 4 3 4 5 4 4 B 4 4 4 5 4 4 4 B 5 3 4 4 3 4 4 B 6 5 5 5 4 4 4 A 7 5 5 5 5 5 5 A 8 4 4 4 4 5 5 A 9 4 4 5 4 4 5 A 10 5 5 5 5 5 5 A
Berdasarkan hasil di atas dapat dijelaskan dalam sebagai berikut.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa responden yang sangat setuju dan menilai
bahwa katalog ini sudah layak digunakan dijelaskan dalam tabel berikut.
Tabel 10
Skor Akhir Kelompok Besar
No Anggota Kelompok Besar Nilai Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 A A B B B A A A A A 70% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan
Dalam penelitian ini penulis sudah dapat merancang sebuah produk Katalog Buku Ruang Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko yang berjumlah 369 judul. Katalog ini dibuat sesuai dengan deskripsi bibliografi berdasarkan AACR2.katalog ini dibuat 3 macam bentuk katalog yaitu: katalog pengarang, subjek dan judul. Katalog ini disusun berdasarkan abjad agar dapat mempermudah pemustaka menemukan koleksi yang dibutuhkan. Dari hasil uji coba yang penulis lakukan, menyatakan bahwa katalog ini sudah layak digunakan.
B. Saran
Dengan adanya Katalog Buku Ruang Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko
maka diharapkan pihak pustakawan atau pemustaka dapat memanfaatkan produk
katalog ini untuk memudahkan pemustaka dalam mencari dan menemukan
koleksi yang ada di Perpustakaan tersebut.
Katalog ini hanya mencakup koleksi yang ada pada saat ini. Jika terjadi
penambahan koleksi maka diharapakn kepada pemilik perpustakaan untuk
menambahkan katalog untuk koleksi yang baru dengan menambahkan pada
katalog yang sudah ada berdasarkan urutan abjad
Daftar Pustaka
Anglo-American Cataloguing Rules (AACR) 2. (2002). Amerika: Prepared Under
The Direction Of The Joint Steering Committe For Revision Aacr [Et Al.].
Mustafa, B., & Saleh, A. R. (1994). Bahan Rujukan Umum. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Nasution,S. (1991). Metode Research. Bandung: Jemmars.
Hasfera,Dian.(2017).Modul Penuntun Praktikum Pengatalogan Deskriptif.
Padang: Universitas Islam Negeri Imam Bonjol.
Dosen D3 Ilmu Perputakaan. (2017). Pedoman Penulisan Tugas Akhir:
Program Diploma Tiga (D3 Ilmu Perpustakaan). Padang: IAIN Imam
Bonjol Padang.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Dan Pengembangan (Research and
Development/R&D). Bandung: Alfabeta.
Suhendar, Y. (2010). Pedoman Katalogisasi: Cara Mudah Mmbuat Katalog
Perpustakaan. Jakarta: Kencana.
Yusuf, P. M. (2009). Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan. Jakarta: