• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Ruang Kerja Budaya (RKB) didirikan oleh Bapak Sudarmoko. Ia dilahirkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Ruang Kerja Budaya (RKB) didirikan oleh Bapak Sudarmoko. Ia dilahirkan"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Ruang Kerja Budaya (RKB) didirikan oleh Bapak Sudarmoko. Ia dilahirkan

di Yogyakarta pada tanggal 17 Juni tahun 1975. Bapak Sudarmoko tinggal di

Komplek Perumahan Bukit Belimbing Indah Blok C2 No. 9 Kuranji Padang. Ia

seorang dosen mata kuliah sastra perbandingan, pengantar teori sastra/teori sastra,

sosiologi sastra,pengantar manajemen seni,antropologi seni,kajian drama

Indonesia dan kajian puisi di jurusan Sastra Indonesia FIB Unand Kampus Limau

Manis Padang. Pada tahun 1995-2001 Sudarmoko mendapatkan gelas S1 di

Universitas Andalas jurusan Sastra Indonesia, pada tahun 2004-2005 ia

melanjutkan S2 di Universiteit Leiden dan pada tahun 2013 sampai saat ini Bapak

Sudarmoko melanjutkan S3 di Universitiet Leiden.

Lima tahun terakhir Bapak Sudarmoko melaksanakan 4 (empat) penelitian

yaitu: pada tahun 2012-2013 ia melakukan 2 (dua) penelitian yang pertama

berjudul the perception of young people in West Sumatra towards Japanese

culture. Artinya persepsi muda berkembang di Sumatra Barat menuju budaya

Jepang. Kedua, literature and city: the image of Padang in literary works. Artinya

sastra dan kota: citra padang dalam karya sastra. Tahun 2013-2014 judul

penelitiannya yaitu pembuatan model pengembangan indus tri kreatif berbasis

potensi sosial budaya di Padang dan Payakumbuh. Di tahun 2015 judul

penelitiannya adalah SEMI dan gerakan seni rupa di Sumatra Barat.

(2)

Pada tanggal 27 Mei 2011 Bapak Sudarmoko mulai mendirikan Ruang

Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko.Dimana Ruang Kerja Budaya (RKB)

Sudarmoko sebenarnya bentuk lembaga yang meneruskan beberapa kerja lembaga

sebelumnya yang pernah dilakukan oleh Bapak Sudarmoko dan timya, namun

sekarang Ruang Kerja Budaya (RKB) sudah lebih permanen, karena Ruang Kerja

Budaya (RKB) sudah memiliki tempat sendiri dan program yang lebih panjang.

Sesuai dengan namanya, Ruang Kerja Budaya (RKB) sebenarnya membuka diri

pada beberapa program dan tim yang mau bekerja di ranah budaya. Sejauh ini

Program yang sedang berjalan disusun oleh Ruang Kerja Budaya (RKB) sendiri

dan beberapa program lainnya bekerja sama dengan lembaga lainnya seperti

IVAA Yogyakarta, Direktorat Jenderal Kebudayaan dan Surau Institute. Ruang

Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko saat ini dikelola oleh salah seorang pengurus

yaitu Bapak Zelfeni Wimra, salah satu guru besar fakultas Syari’ah Universitas

Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang.

Selama penulis melakukan penelitian banyak yang mengunjungi Ruang

Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko, namun tidak banyak pengunjung yang paham

dengan katalog. Namun, Pengelola Ruang Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko

menginginkan dibuatkannya alat telusur untuk koleksi bukunya. Untuk itu perlu

dibuatkan sebuah alat telusur yang dapat memudahkan pemustaka dalam

menelusuri koleksi, sehingga dalam penelusuran dapat dilakukan secara efektif

dan efisien. Salah satunya alat telusur yang dapat digunakan adalah katalog. Maka

(3)

Sudarmoko sebagai alat telusur informasi. Penulis akan membuatkan katalog

berdasarkan aturan Anglo American Cataloging Rules 2 (AACR2).

Koleksi Ruang Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko berjumlah 369 judul,

selama penulis melakukan observasi penulis lebih banyak menemukan koleksi

kesusastraan dibandingkan koleksi lainnya. Koleksi yang terdapat di perpustakaan

tersebut masih disusun secara tidak beraturan. Selama penulis melakukan

penelitian penulis menemukan beberapa koleksi yang sudah rusak, tidak bisa

dilayangkan kepada pemustaka dan penulis tidak menemukan alat telusur

informasi sebagai sarana temu balik bahan pustaka.

Katalog merupakan daftar dari koleksi perpustakaan yang disusun secara

sistematis, sehingga pemustaka dapat dengan mudah mengetahui dengan mudah

koleksi apa yang dimiliki oleh perpustakaan dan dimana koleksi tersebut

ditemukan. Dalam katalog tercantum informasi-informasi penting dari suatu

bahan pustaka yang biasanya dipakai oleh pengunjung perpustakaan sebagai

bahan informasi, sesuai dengan yang tertera di AACR2 diantaranya yaitu judul

dan penanggung jawab, edisi, data khusus, penerbitan, deskripsi fisik,seri,catatan

dan nomor standar ISBN.

Dengan adanya katalog, memungkinkan seseorang menemukan sebuah

buku/koleksi yang dapat diketahui berdasarkan data pengarang, judul atau subjek

dalam waktu yang relative singkat. Selain itu, katalog juga digunakan untuk

membantu pemustaka dalam memilih koleksi berdasarkan edisi atau jenis tertentu.

Dengan melihat katalog, maka kita dapat mengetahui kekayaan yang dimiliki oleh

(4)

informasi kepengarangan, subjek/bidang pengetahuan maupun jenis literature

yang dimiliki.

Buku-buku di Ruang Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko tidak memiliki alat

telusur seperti katalog. Oleh karena itu, penulis membuatkan katalog buku karena

alat telusur ini dibutuhkan di Ruang Kerja Budaya (RKB), untuk memudahkan

pemustaka menemukan informasi dan untuk mengetahui buku apa saja yang

dimiliki oleh perpustakaan tersebut. Pada penelitian ini penulis akan membuat

katalog berbentuk buku, karena katalog berfungsi untuk mempermudah dalam

menemukan kembali informasi yang telah disimpan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah membuat Rancangan Katalog Buku Ruang Kerja Budaya

(RKB) Sudarmoko.

C. Tujuan Pengembangan

Pengembangan ini bertujuan untuk menghimpun, mengolah, meyajikan dan

memudahkan pengguna dalam menelusuri koleksi yang terdapat di perpustakaan

dengan menggunakan katalog yang valid, efektif dan efisien.

D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Katalog ini merupakan alat telusur informasi dalam bentuk buku tercetak.

Buku ini memuat 3 (tiga) macam katalog yaitu Tajuk Entri Utama, Tajuk Entri

(5)

diharapkan agar dapat mempermudah pengunjung perpustakaan dalam menelusuri

informasi yang dibutuhkan.

E. Pentingnya Pengembangan

Pengembangan ini perlu dilakukan karena koleksi Ruang Kerja Budaya

(RKB) Sudarmoko belum mempunyai katalog, sehingga menyulitkan pemustaka

dalam penelusuran informasi. Untuk itu perlu dibuat alat telusur (katalog)

sehingga pemustaka mudah menelusuri informasi secara efektif dan efisien.

F. Defenisi Istilah

Katalog

Katalog Buku

:

:

katalog merupakan istilah umum yang sering

diartikan sebagai suatu daftar barang atau benda

yang terdapat pada tempat tertentu. (Suhendar,

2010)

katalog berbentuk lembaran lepas atau buku

terjilid yang memuat sejumlah entri pada setiap

halamannya.

G. Metode Pengembangan

1. Penelitian Pengembangan (Development Research)

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan (Development

(6)

a. Penelitian Pengembangan (Development Research)

Menurut (Sugiyono, 2015). “penelitian pengembangan adalah cara ilmiah

untuk meneliti, merancang,memproduksi dan menguji validitas produk yang telah

dihasilkan”. Jadi, dalam penelitian ini akan dirancang sebuah Katalog Buku koleksi perpustakaan.

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan adalah cara atau metode yang digunakan untuk

menemukan secara spesifik dan realis tentang data yang dibutuhkan. Dalam hal

ini data yang dimaksud adalah penelitian tentang pembuatan rancangan Katalog

Buku Ruang Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko. Dalam penelitian lapangan ini

dilakukan pengambilan beberapa data lansung ke lapangan.

c. Prosedur Penelitian

Tabel 1 Prosedur Penelitian Pengembangan

Mengumpulkan Data Analisis Kebutuhan Observasi, Wawancara, dan dokumentasi

Desain Produk Kolaborasi

Dengan Ahli

Angket/ Wawancara

Membuat Produk Kolaborasi dengan

Ahli Subjek

Angket/ Wawancara

Uji Coba Pemakaian

(7)

Prosedur penelitian terdiri dari beberapa tahapan dalam melakukan

pengembangan produk. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian/

pengembangan ini, yaitu sebagai berikut.

a) Analisis Kebutuhan

Produk yang akan penulis buat yaitu rancangan katalog buku yang nantinya

digunakan oleh pemustaka dan para pembaca dalam menelusuri koleksi.

Dalam proses pembuatan produk ini, penulis memperoleh data dengan cara

melakukan observasi ke Ruang Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko. Setelah data

diperoleh, akan dilakukan pengolahan dengan cara membuatkan sebuah koleksi

perpustakaan dengan menggunakan Microsoft Word. Setelah itu data dianalisis

dengan cara memeriksa kembali data tersebut.

b) Rancangan Model (Produk)

Strategi yang akan penulis lakukan dalam membuat rancangan katalog buku

koleksi perpustakaan yaitu sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data buku yang ada di Ruang Kerja Budaya (RKB)

Sudarmoko dengan cara melakukan observasi lansung ke lokasi

perpustakaan.

2. Data yang didapat harus sesuai dengan data sebenarnya.

3. Setelah data dikumpulkan, dilakukan pengolahan data dengan cara

membuatkan katalog buku koleksi perpustakaan.

4. Data dibuat semenarik mungkin tanpa mengubah data aslinya.

5. Data tersebut diurutkan berdasarkan nomor klasifikasi.

(8)

c) Pembuatan/Pengembangan Model (Produk)

Produk (katalog buku koleksi perpustakaan) yang telah selesai dibuat akan

dilakukan uji coba oleh validator, apakah produk tersebut layak digunakan atau

tidak. Setelah uji coba akan dilakukan revisi kembali jika produk tersebut terdapat

kekurangan.

d) Evaluasi atau Pengujian Model (Produk)

Pada tahap ini produk yang telah jadi akan diuji. Apakah produk tersebut

sudah bisa dipakai.

1) Desain Uji Coba

Uji coba pada produk ini dilakukan dengan dua tahap yaitu uji coba

kelompok kecil dan uji coba kelompok besar (lapangan). Setelah uji coba selesai

dilakukan, akan dilakukan evaluasi terhadap produk yang dibuat sehingga data

yang dibutuhkan untuk memperbaiki produk ini dapat diperoleh dengan lengkap.

2) Subjek Uji Coba

Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah:

a) Mahasiswa/pelajar

b) Masyarakat Umum

Cara uji coba kelompok kecil dan kelompok besar (Lapangan) yaitu dengan

cara mendatangi lansung responden lalu meminta waktu sebentar untuk bersedia

mengisi angket. Jika responden kurang mengerti dengan angket atau produk yang

akan dibuat, maka akan dijelaskan dengan baik kepada responden. Angket adalah

alat penelitian berupa daftar pertanyaan untuk memperoleh keterangan dari

(9)

3) Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini yaitu:

a) Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh lansung dari lapangan termasuk

labotorium.Data yang diperoleh dari responden melalui wawancara dengan

berbagai pihak yang bisa mendukung kelancaran pembuatan Tugas Akhir dan

melakukan Observasi secara lansung. Dimana wawancara adalah suatu bentuk

komunikasi verbal, jadi semacam percakapan, yang bertujuan memperoleh

informasi dari responden. Sedangkan, Observasi adalah dasar ilmu dan dasar

untuk mengetahui kebenaran ilmu. (Nasution, 1991)

b) Data Sekunder

Jika data primer diperoleh dari sumber asli, maka data sekunder adalah data

yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber yang tidak lansung memberikan

data kepada pengumpul data.data sekunder diperoleh dari internet dan buku-buku

yang berkaitan dengan masalah penelitian yang dibahas (Sugiyono,2010).

4) Instrumen Pengumpulan Data

Instrument pengumpulan data merupakan alat pengumpulan data yang

digunakan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan instrument

pengumpulan data berupa daftar angket yang berfungsi untuk melihat suatu

keberhasilan suatu produk.dimana angket adalah daftar pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden (Nasution,

(10)

5) Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang penulis lakukan dalam membuat katalog buku

koleksi perpustakaan ini adalah:

a) Mengumpulkan semua data dari hasil angket

b) Mengevaluasi produk katalog buku koleksi perpustakaan yang telah diuji,

kemudian dilakukan perbaikan terhadap produk, sehingga produk ini dapat

(11)

BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Katalog

Katalog merupakan istilah umum yang sering diartikan sebagai suatu daftar

barang atau benda yang terdapat pada tempat tertentu. Sebagai istilah umum

katalog ini sering dijumpai pada penerbit, tempat pameran, toko buku,

perpustakaan atau bahkan supermarket sekalipun. Katalog-katalog tersebut

biasanya memuat informasi-informasi yang perlu diketahui oleh masyarakat

umum, sebagai contoh katalog penerbit, merupakan informasi daftar bahan

pustaka yang telah atau akan diterbitkan oleh suatu atau beberapa penerbit yang

berisi informasi tentang pengarang, judul bahan pustaka, edisi,tahun terbit, dan

harga dari bahan pustaka tersebut.

Dalam kaitannya dengan perpustakaan, katalog adalah daftar bahan pustaka

baik berupa buku maupun non buku seperti majalah, surat kabar, microfilm, slide

dan lain-lain yang dimiliki dan tersimpan pada suatu atau sekelompok

perpustakaan. (Suhendar, 2010)

Menurut (Mustafa, 1994) katalog adalah salah satu jenis sarana atau

kelengkapan di suatu perpustakaan yang sengaja dibuat untuk membantu

pengguna dalam menemukan kembali informasi bibliografi yang tersimpan di

perpustakaan. Informasi yang dimaksud disini adalah berupa dokumen, atau yang

paling umum berupa buku dan majalah. Dokumen koleksi perpustakaan yang

sudah diolah dan disimpan dirak, seharusnya mudah ditemukan kembali secara

cepat dan tepat jika ada pengguna yang memerlukan. Alat bantu inilah yang biasa

(12)

disebut sarana temu-balik informasi bibliografi diperpustakaan. Lebih khusus

sering disebut dengan Katalog Buku atau katalog. Jadi, Katalog Buku

sesunggunhnya adalah daftar dokumen yang dimiliki perpustakaan.

B. Tujuan, Fungsi, Manfaat, Jenis, Bentuk Katalog

1. Tujuan Katalog

Seorang pustakawan bernama Charles Amy Cutter dalam buku (Mustafa &

Saleh, 1994) tujuan Katalog Buku adalah:

1) Memungkinkan seseorang menemukan sebuah buku yang diketahui berdasarkan:

a. Pengarangnya

b. Judulnya, atau

c. Subjeknya

2) Menunjukkan buku yang dimiliki perpustakaan:

a. Oleh pengarang tertentu

b. Berdasarkan sunjek tertentu

c. Dalam jenis bahan pustaka tertentu

3) Membantu dalam pemilihan buku:

a. Berdasarkan edisinya

b. Berdasarkan karakternya

Berdasarkan uraian diatas tujuan utama diadakan katalog di perpustakaan

adalah untuk mempermudah pemustaka menemukan koleksi yang dibutuhkan

secara efektif dan efisien, dan untuk mengetahui koleksi-koleksi apa saja yang

(13)

2. Fungsi Katalog

Sebagaimana tersirat dalam pengertian katalog di atas, menurut (Suhendar,

2010) pada dasarnya Katalog Buku memiliki dua fungsi:

1) Berfungsi sebagai daftar inventaris bahan pustaka dari suatu atau kelompok

perpustakaan.

2) Berfungsi sebagai sarana temu balik bahan pustaka.

Sebagai daftar inventaris, Katalog Buku berarti adalah alat atau media untuk

mencari dan menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan oleh pengunjung

perpustakaan secara cepat, tepat dan akurat. Fungsi yang kedua tersebut

merupakan fungsi utama dari Katalog Buku.

3. Manfaat Katalog

Manfaat katalog menurut (Mustafa & Saleh, 1994) sebagai berikut.

a. Sebagai sarana untuk mengetahui buku-buku apa saja yang ada pada satu atau

beberapa perpustakaan: yang ditulis oleh pengarang tertentu, dengan judul

tertentu mengenai subjek tertentu.

b. Untuk mengetahui buku-buku apa yang ada di suatu perpustakaan lain.

c. Untuk mengetahui buku-buku apa yang sedang ada dipasaran agar dibeli.

d. Untuk mengetahui buku-buku apa saja yang ada dan diterbitkan di dalam suatu

negara.

e. Sebagai sarana pemilihan koleksi untuk perpustakaan

(14)

Berdasarkan uraian diatas bahwa manfaat katalog adalah sarana untuk

memudahkan dalam menemukan informasi yang diperlukan dan menghemat

waktu dan tenaga.

4. Jenis Katalog

1) Katalog indensi

Pembuatan katalog dengan indensi yaitu digunakan ketika buku yang

jumlah pengarangnya lebih dari tiga orang, karya editor, karya anonym (tanpa

pengarangnya).

Contoh:

2) Katalog Berparagraf

Katalog berbentuk paragraph digunakan apabila pengarangnya tidak lebih

dari 3 orang. 811

T TARAJU’93: Kumpulan Puisi Indonesia dari Sumatra Barat.— Padang: yayasan TARAJU Ekspresi Budaya,1993.

Iv,50 hlm.; 16 Cm.

(15)

Contoh:

5. Bentuk Katalog

Menurut Sehendar (2010:3) bentuk katalog adalah sebagai berikut:

1) Katalog Buku

Katalog dalam bentuk buku merupakan Katalog Buku yang sudah lama

dikenal masyarakat. Bentuknya seperti buku yang terdiri atas sejumlah halaman

yang masing-masing halamannya dapat memuat data-data katalog yang dapat

dicetak dengan mesin cetak atau dengan mesin yang lainnya. Kalau sekarang

katalog bentuk buku hamper sama dengan kamus yang banyak kita kenal.

2) Katalog Berkas

Katalog berkas merupakan perkembangan lebih lanjut dari katalog buku.

Bentuk katalog berkas yaitu berupa lembaran lepas dari kertas atau kartu ukuran

7,5 x 12,5 cm masing-masing lembar berisi data-data katalog. Untuk menyatukan

lembaran-lembaran lepas tersebut biasanya pada bagian kiri dari lembaran

tersebut diberi lubang kemudian diikat menjadi satu. 170

KOE Koentjaraningrat

e Etika / K. Bertens.—Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993

328 hlm.; 21 cm. ISBN 979-511-744-01

(16)

3) Katalog berbentuk kartu

Katalog dalam bentuk kartu merupakan perkembangan lebih lanjut dari

katalog berkas. Katalog ini dibuat dalam bentuk kartu berukuran 7,5 x 12,5 Cm.

dengan ketebalan 0,025 Cm (kurang lebih sama tebalnya dengan karton manila).

Setiap kartu berisi satu data katalog.

Sedangkan menurut Mustafa (1994:110) bentuk katalog lainnya adalah:

1) Katalog Berbentuk Mikrofis

Mikrofis adalah suatu bahan semacam klise foto yang sudah biasa anda lihat

dan pegang. Hanya saja mikrofis ini bukan berisi foto orang, melainkan tulisan

atau ada kalanya dilengkapi gambar grafik dan sebagainya. Tulisan yang terdapat

pada selembar microfis sangat kecil, sehingga kita tidak bisa membacanya

lansung dari lembaran itu. Untuk dapat membacanya, kita harus menggunakan

alat bantu khusus, yang disebut alat baca bahan bentuk mikro (microfiche reader).

Karena tulisan yang sangat kecil itulah maka bahan tersebut diberi nama mikrofis

(mikro berarti sangat kecil).

2) Katalog Berbentuk computer

Kini sudah banyak perpustakaan di Indonesia mempunyai katalog dalam

pangkalan data computer. Jadi data bibliografi koleksi yang dimiliki sudah

diketikkan/dimasukkan dalam computer dan dapat ditelusur dengan cepat

(17)

C. Pedoman dalam kegiatan pembuatan katalog

Untuk semua ini ditemukan suatu cara, sehingga berbagai unsur-unsur

satuan informasi bibliografi berdasarkan (Anglo-American Cataloguing Rules

(AACR) 2, 2002) adalah sebagai berikut.

1) Nomor Panggil

Nomor panggil atau nomor penempatan berisi tiga informasi, yaitu nomor

klasifikasi, tiga huruf pertama dari nama utama/keluarga pengarang dan satu huruf

pertama judul. Contohnya adalah sebagai berikut:

a. Nomor panggil untuk katalog berparagraf

Tabel 2

Contoh nomor panggil katalog berparagraf

170 KOE E : : :

Nomor kelas DDC, contoh Etika

Tanda nama pengarang diambilkan dari tiga huruf nama pengarang Koentjaraningrat.

Tanda kode penunjukan judul, contoh: Tanda kode penunjukan judul, contoh: Etika

b. Nomor panggil untuk katalog indensi

Tabel 3

Contoh nomor panggil untuk katalog indensi

811

T

:

:

Nomor kelas DDC, contoh: puisi Indonesia

Tanda kode penunjuk judul, contoh: TARAJU’93: Kumpulan Puisi Indonesia dari Sumatra Barat.

(18)

2) Deskripsi Bibliografi

Deskripsi bibliografis adalah kumpulan informasi bibliografis dari suatu

buku yang meliputi nama pengarang, judul, edisi, kota terbit, nama penerbit, tahun

terbit, keterangan fisik (ukuran tinggi buku dan jumlah halaman), keterangan seri,

ISBN, dan keterangan lain yang dianggap perlu dan sering menjadi bahan

informasi bagi pengguna jasa perpustakaan di dalam mencari dan menemukan

bahan pustaka yang dibutuhkan. Unsur-unsur daerah deskripsi dijelaskan sebagai

berikut:

1. Daerah 1

a. Tanda titik dua (:) digunakan untuk keterangan anak judul.

b. Tanda sama dengan (=) digunakan untuk keterangan judul paraler.

c. Tanda garis miring (/) digunakan untuk keterangan penanggungjawab

d. Tanda titik koma (;) digunakan untuk keterangan penanggungjawab kedua,

ketiga, dan seterusnya

2. Daerah 2

a. Tanda garis miring (/) digunakan untuk keterangan penanggungjawab

pertama yang ada hubungannya dengan edisi

b. Tanda titik koma (;) digunakan untuk keterangan penanggung jawab kedua

dan seterusnya yang ada hubungannya dengan edisi

3. Daerah 3

Berlaku untuk koleksi kartografis dan terbitan berseri.

4. Daerah 4

(19)

b. Tanda koma (,) digunakan untuk pemisah antara informasi penerbit dengan

tahun terbit

5. Daerah 5

a. Tanda koma (,) digunakan untuk pemisah antara informasi jumlah paginasi

dengan halaman

b. Tanda titik dua (:) digunakan untuk keterangan ilustrasi

c. Tanda titik koma (;) digunakan untuk keterangan informassi ukuran fisik

d. Tanda tambah (+) digunakan untuk keterangan bahan lain yang diikutsertakan

pada bahan utama

Daerah 6, Daerah 7 dan Daerah 8: tidak ada tanda spesifik

Tabel 4

Unsur-unsur deskripsi bibliografi secara umum

Daerah 1 Title and statement of

responsibility area (daerah judul

dan penanggung jawab)

a. Judul asli, judul parallel, anak judul

b. GMD (General

Material Designation)

c. Pengarang,penulis,pen cipta

Daerah 2 Edition Area (Daerah Edisi) Edisi,revisi,jilid

Daerah 3 a. Material (or type of

publication) specific details area (daerah data khusus) b. Numbering area

Skala, proyeksi, koordinat, vector,raster, point

Vol. 1, No. 1 Daerah 4 Publication, distribution, ect. Area

(daerah penerbitan)

Penerbit.tempat terbit,tahun terbit Daerah 5 Physical description area (daerah

deskripsi fisik)

Jumlah halaman, ukuran tinggi/diameter,

gambar,warna, bentuk

fisik, material, dimensi Daerah 6 Series area (daerah seri) Judul seri, nomor seri

Daerah 7 Note area Penjelasan lebih lanjut

tentang informasi dari sumber, periodical terbitan berseri, dan informasi penting lainnya yang tidak

(20)

tercantum pada daerah deskripsi lain

Daerah 8 Standar number and terms of availability area (daerah nomor

standar) a. ISBN (international Standar Seral number) b. ISSN (International Standar Serial Number)

Sumber : Garis besar susunan deskripsi, (AACR2)

Notes:

Informasi GMD akan muncul jika koleksi merupakan bahan non-buku, dan informasi daerrah 3 hanya akan muncul jika koleksi bahan terbitan berseri dan kartografis.

Format dalam pembuatan deskriptif katalog yaitu dengan memformulasikan

informasi 8 daerah deskripsi dalam uraian 4 paragraf:

a) Paragraph 1, memuat informasi daerah 1-daerah 4.

b) Paragraph 2, memuat informasi daerah 5-daerah 6.

c) Paragraph 3, memuat informasi daerah 7.

d) Paragraph 4, memuat informasi daerah 8.

Suatu katalog terdiri dari 4 komponen, yaitu:

a) Komponen call number (nomor panggil).

Call number disusun oleh unsur: nomor klasifikasi, 3 huruf pertama nama

pengarang dan 1 huruf awal judul.

b) Komponen uraian 8 daerah deskriptif.

c) Komponen jejakan.

Jejakan merupakan keterangan bahwa terdapat katalog lain dalam

(21)

arab digunakan untuk keterangan subjek dan angka romawi digunakan untuk

keterangan pengarang dan judul.

Sesuai dengan aturan yang terdapat dalam AACR2, beberapa singkatan

yang digunakan sebagai berikut:

a. et.al (et.alii) : Jika pengarang lebih dari satu

b. s.l (sine loco) : Jika tempat terbit tidak diketahui

c. s.n (sine nomine) : Jika nama penerbit, distributor tidak diketahui

d. ill. (ilus.) : Ilustrasi

e. CM. (sentimeter) : Untuk ukuran fisik koleksi

f. Ed. (edisi)

g. Rev. (revisis)

3. Pemilihan Tajuk

Tajuk entri dalam penyusunan katalog berarti: kepengarangan, judul dan

subjek. Untuk kepengarangan, berdasarkan ketentuan AACR2 di Indonesia antara

lain sebagai berikut:

a. Secara umum nama akhir dibalik keposisi depan dan dipisahkan oleh tanda

koma (,). Contohnya Saso Ordanoski (nama sebenarnya) menjadi,Ordanoski,

Saso

b. Jika seseorang dikenal dengan nama lebih dari satu, maka dalam pembuatan

tajuk skala prioritas adalah nama yang sering muncul, yang paling sering

(22)

c. Jika seseorang berganti nama, maka yang digunakan adalah namanya yang

terbaru.

d. Jika seseorang memiliki nama samara, maka yang ditulis adalah nama

samarannya.

e. Jika nama seseorang memiliki hypens (-), maka tidak ada pembalikan nama

f. Jika nama disertai dengan penjelasan hubungan ayah dengan anak

(bin,binti,ibni) nama tidak dibalik

g. Jika nama sebenarnya disertai dengan inisial diakhir nama, maka nama

tersebut tidak dibalik

h. Jika nama disertai dengan gelar adat

i. Jika nama sebenarnya disertai dengan title (gelar) penghargaan akademik atau

keagamaan maka nama dibalik dengan mengabaikan gelar.

j. Jika nama disertai dengan gelar kebangsawanan diawal nama, maka nama

sebenarnya dibalik kemudian gelar kebangsawanan menjadi akhir nama dan

dipisahkan oleh tanda koma (,)

k. Nama cina biasanya diikuti dengan nama keluarga.dalam pembuatan tajuk

untuk nama cina, nama keluarga di dahulukan atau berada di depan nama

(23)

BAB III

HASIL PENGEMBANGAN

A. Analisis Kebutuhan

Koleksi yang ada di Ruang Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko belum

memiliki alat telusur yang dapat membantu pemustaka dalam penelusurannya.

Sehingga koleksi tersebut menjadi tidak teratur dan pemustaka juga kesulitan

dalam mencari koleksi tersebut. Akibatnya, koleksi cepat rusak dan diantaranya

sudah ada yang hilang dan membutuhkan waktu yang lama dalam

menemukannya.

Selama penulis melakukan penelitian penulis menemukan 369 judul koleksi

yang terdapat di Ruang Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko. Dari hasil penelitian

penulis banyak menemukan koleksi kesusastraan daripada koleksi umum lainnya.

Masing-masing judul/koleksi dibuatkan katalog berdasarkan tajuk entri utama.

Katalog yang penulis buat adalah katalog berbentuk buku. Format penulisannya

berbentuk berparagraf dan indensi karena tajuk utamanya adalah pengarang, judul

dan subjek. Setiap katalog berfungsi untuk memudahkan pemustaka dalam

penelusuran informasi. Katalog ini disusun berdasarkan abjad.

Pengelola Ruang Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko menginginkan

dibuatkannya alat telusur untuk koleksi bukunya. Untuk itu perlu dibuatkan

sebuah alat telusur yang dapat memudahkan pemustaka dalam menelusuri koleksi,

sehingga dalam penelusuran dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Salah

satunya alat telusur yang dapat digunakan adalah katalog. Penulis akan

(24)

membuatkan katalog berdasarkan aturan Anglo American Cataloging Rules 2

(AACR2).

B. Rancangan Model Produk

Produk yang dihasilkan adalah berbentuk buku dengan ukuran kertas A5

dengan gaya tulisan Times New Roman dengan ukuran tulisan 12. Produk ini akan

dicetak dengan kertas eklusif 80 gram dan akan divalidasi oleh Ibu Dian Hasfera,

M.I.Kom sebagai validator ahli dan Ibu Yulfira Riza sebagai validator bahasa.

Data dikumpulkan dengan cara melakukan observasi lansung ke lapangan

sehingga penulis dapat memperoleh data yang dibutuhkan.

Kemudian dalam rancangan katalog ini penulis akan menggunakan

unsur-unsur seperti yang penulis cantumkan dibawah ini:

1) Judul dan penanggung jawab

2) Edisi. 3) Data khusus. 4) Penerbitan. 5) Deskripsi fisik. 6) Seri 7) Catatan.

8) Nomor standar ISBN.

Langkah selanjutnya adalah uraian tentang cara pembuatan katalog tersebut.

1. Melakukan pengumpulan data

Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan cara mendata semua buku/

(25)

pengumpulan data, maka kegiatan berikutnya yaitu membuatkan deskripsi

bibliografi untuk koleksi hasil seleksi dengan kualifikasi baik.

2. Membuat deskripsi bibliografi dari masing-masing koleksi buku

Pencatatan deskripsi bibliografi ini sesuai dengan informasi yang

didapatkan pada sampul/kemasan dari koleksi dan juga dengan cara menguji satu

persatu dari koleksi tersebut. Adapun contoh pencatatan deskripsi bibliografi

sebagai berikut judul dan penanggung jawab, edisi, penerbitan dan distribusi,

deskripsi fisik, catatan dan nomor standar ISBN.

3.Menentukan subjek dan nomor klasifikasi dari masing-masing koleksi

Dalam menentukan subjek dan nomor klasifikasi buku/koleksi yaitu

dengan cara menentukan subjek dari judul koleksi tersebut menggunakan daftar

tajuk subjek, dan kemudian menentukan notasinya dengan cara melakukan

penelusuran nomor klasifikasi menggunakan E-DDC 23, adapun caranya sebagai

berikut.

Judul: Etika

Tajuk Subjek: ETIKA

(26)

Tajuk Entri Utama

Judul sebenarnya [pernyataan jenis bahan umum] = judul paralel: informasi lain dalam judul/ pernyataan tanggung jawab pertama; pernyataan tanggung jawab berikutnya.--pernyataan edisi/pernyataan tanggung jawab1 berkaitan dengan edisi.--rincian khusus mengenai bahan.--tempat terbit: nama penerbit, tahun terbit.

Deskripsi fisik.--seri. Catatan ISBN 1. Subjek I. Judul Jejakan

Judul sebenarnya [pernyataan jenis bahan umum] = judul paralel: informasi lain dalam judul/ pernyataan tanggung jawab pertama; pernyataan tanggung jawab berikutnya.--pernyataan edisi/pernyataan tanggung jawab1 berkaitan dengan edisi.— rincian khusus mengenai bahan.--tempat terbit: nama penerbit, tahun terbit. Deskripsi fisik.--seri. Catatan ISBN 1. Subjek I. Pengarang II. Editor Contoh rancangan model (produk) pembuatan katalog

Gambar 1

Rancangan Model Katalog Format Berparagraf

Gamabar 2 Rancangan Model Katalog

Format Indensi

Tajuk entri utama

00 0 TA J Nomor panggil Tajuk entri utama Deskripsi bibliografi 00 0 j Nomor panggil Deskripsi bibliografi Jejakan

(27)

Pada rancangan katalog di atas dapat dilihat bahwa komponen-komponen

yang terdapat dalam katalog buku terdiri dari tajuk entri utama, deskripsi

bibliografi, nomor panggil, dan jejakan. Dalam menentukan deskripsi bibliografi

menggunakan pedoman pengatalogan yaitu AACR2. Sedangkan dalam

menentukan nomor klasifikasinya yang terdapat pada nomor panggil

menggunakan E-DDC 23, dan menentukan subjek dari katalog tersebut

menggunakan daftar tajuk subjek.

Gambar 3

Katalog Tajuk Entri Utama sebelum revisi

813

ABA Abadi, Husnu

L Leksikon sastra riau / Husnu Abidin;M. Badri.--cet.1.—Pekanbaru:UIN Press,2009

Ix,153 hlm.;20 cm.

ISBN 978-979-3793-28-3

(28)

Gambar 4

Katalog Tajuk Entri Utama sesudah revisi

Gambar 5

Katalog Tajuk Entri Tambahan Subjek sebelum revisi 813

ABA Abadi, Husnu

l Leksikon sastra riau / Husnu Abidin; M. Badri.--Cet.1.—Pekanbaru:UIN Press,2009 ix,153 hlm.; 20 cm. ISBN 978-979-3793-28-3 1KESUSASTRAAN I. JUDUL KESUSASTRAAN 813

ABA Abadi, Husnu

L Leksikon sastra riau / Husnu Abidin;M. Badri.--cet.1.—Pekanbaru:UIN Press,2009

Ix,153 hlm.;20 cm.

ISBN 978-979-3793-28-3

I. ABADI,HUSNU

(29)

Gambar 6

Katalog Tajuk Entri Tambahan Subjek sesudah revisi

Gambar 7

Katalog Tajuk Entri Tambahan Judul sebelum revisi KESUSASTRAAAN

813

ABA Abadi, Husnu

l Leksikon sastra riau / Husnu Abidin; M. Badri.— Cet.1.—Pekanbaru:UIN Press,2009

ix,153 hlm.; 20 cm.

ISBN 978-979-3793-28-3

I. Abadi,Husnu II. JUDUL

Leksikon Sastra Riau 813

ABA Abadi, Husnu

L Leksikon sastra riau / Husnu Abidin;M. Badri.--cet.1.—Pekanbaru:UIN Press,2009

Ix,153 hlm.;20 cm.

ISBN 978-979-3793-28-3

(30)

Gambar 8

Katalog Tajuk Entri Tambahan Judul Sesudah revisi

Dari gambar diatas ada kesalahan dalam aturan dan validator ahli

menyarankan agar melakukan beberapa perbaikan yaitu mengurangkan spasi dan

memperhatikan unsur-unsur yang digunakan dalam membuat katalog. Setelah

melakukan beberapa kali revisi, pada tanggal 8 Agustus 2017, produk yang telah

direvisi atau diperbaiki penulisannya diserahkan kembali kepada validator ahli.

Setelah validator ahli mengisi angket validator mengatakan bahwa produk ini

sudah valid dan layak untuk diujicobakan.

Table 5

Hasil Validasi oleh Validator Ahli

Validasi Butir Soal Kesimpulan

1 2 3 4 5 6

1 4 4 4 4 4 4 A

Leksikon Sastra Riau 813

ABA Abadi, Husnu

l Leksikon sastra riau / Husnu Abidin; M. Badri.--Cet.1.—Pekanbaru:UIN Press,2009

ix,153 hlm.; 20 cm.

ISBN 978-979-3793-28-3

(31)

Berdasarkan lembaran validasi yang diberikan kepada validator ahli dapat

dilihat hasil validasinya. Validator menyatakan setuju dengan pembuatan cover

katalog buku Ruang Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko menarik dan

menggambarkan isi. Setuju bahwa rancangan yang dibuat sudah menarik. Setuju

bahwa desain katalog ini sudah efektif untuk membantu dalam penelusuran

informasi. Setuju bahwa isi dalam katalog ini sudah sesuai dengan kebutuhan

pengguna. Setuju bahwa unsur yang terdapat dalam katalog ini sudah efektif.

Setuju rancangan katalog ini sudah dapat dilanjutkan menjadi sebuah katalog.

C. Pembuatan atau Pengembangan Model Produk

Langkah-langkah dalam pembuatan buku katalog atau pengembangan

model (produk) ini dilakukan sebagai berikut.

1. Mengumpulkan data dan informasi.

Mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan dengan cara mendatangi

secara lansung Ruang Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko.

2. Menyusun kerangka penulisan.

Kerangka penulisan adalah rencana kerja yang memuat ketentuan-ketentuan

pokok bagaimana suatu topik harus diperinci dan dikembangkan. Manfaat dari

pembuatan kerangka penulisan adalah untuk penyusunan penulisan secara teratur,

menghindari garapan sebuah topic lebih dari dua kali dan memudahkan untuk

(32)

untuk memperlihatkan pokok bahasa dan sub bahasa, memudahkan penyusunan

penulisan sehingga lebih baik dan teratur dan menghindari pengulangan bahasa.

Kerangka penulisan dalam pembuatan buku katalog adalah sebagai berikut.

1. Cover/Sampul Buku.

Pembuatan sampul buku dengan menggunakan software photoshop CS6.

Gambar 9

Cover sebelum revisi

Gambar 10

(33)

2. Kata pengantar.

Kata pengantar merupakan bagian awal dari penulisan buku katalog. Dalam

kata pengantarberisi sepatah dua kata dari penulis kepada pembaca mengenai

karyanya. Kata pengantar berisi kata-kata atau kalimat harapan pengarang, ucapan

rasa syukur kepada allah SWT dan disamping itu ucapan terima kasih kepada

pihak yang ikut serta membantu dalam pembuatan katalog.

3. Daftar Isi

Daftar isi merupakan lembaran halaman yang menjadi petunjuk pokok isi

buku yang dilengkapi dengan nomor halaman. Dalam membuat sebuah buku

diperlukan penyusunan isi yang tertera secara rapi dan benar. Daftar isi ini sangat

berguna bagi pembaca, baik untuk mengetahui secara garis besar isi buku tersebut

secara cepat maupun untuk memilih topic-topik yang akan dibaca.

4. Isi Buku.

Format penulisan katalognya berparagraf. Adapun bentuk katalog yang

penulis buat adalah berdasarkan tajuk entri utama, tajuk entri tambahan subjek

dan tajuk entri tambahan judul.

Dalam pembuatan atau pengembangan model (produk) akan divalidasi oleh

validator bahasa yaitu Ibu Yulfira Riza,S.S.,M.Hum yang akan melakukan koreksi

terhadap bahasa dalam penulisan ketepatan EYD,aspek kebahasaan yang

komunikatif,ketepatan ide dan kelengkapan informasi yang terdapat dalam produk

(34)

Gambar 11

Tata bahasa sebelum revisi

Gambar 12

(35)

Berdasarkan lembaran validasi yang diberikan kepada validator bahasa

yaitu Ibu Yulfira Riza, S.S., M.Hum. Validasi dilakukan sebanyak tiga kali,

pertama pada tanggal 7 juli 2017, validator memberikan saran bahwa perbaiki

penuturan EYD dan penggunaan bahasa yang terdapat dalam produk, serta

lengkapi informasinya dengan cara penggunaan produk tersebut. Validasi kedua

pada tanggal 12 Juli 2017, validator menyarankan agar memperbaiki bebearapa

kesalahan kecil, karena ada beberapa struktur penulisan produk yang belum rapi.

Setelah memperbaiki semua yang disarankan oleh validator, maka pada tanggal 7

Agustus 2017, validator memvalidkan produk dan layak untuk diujicobakan.

Table 6

Hasil validasi oleh validator bahasa

Validasi

Butiran Soal

Kesimpulan

1 2 3

1 5 4 5 A

Berdasarkan angket yang diberikan kepada validator bahasa, yaitu Ibu

Yulfira Riza. S.S., M. Hum menyatakan sangat setuju penyampaian informasi

dalam buku katalog ini sudah lengkap.Setuju bahwa bahasa pada produk yang

dibuat mudah dipahami dan dimengerti. Sangat setuju bahwa setiap kata pada

(36)

D. Evaluasi atau pengujian model (produk)

Penulis melakukan pengujian terhadap produk katalog ini kepada

mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan D3 Ilmu Perpustakaan dan

bukan mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustkaan UIN Imam Bonjol Padang, untuk

mengetahui produk yang penulis buat ini layak atau tidaknya digunakan oleh

pemustaka perpustakaan tersebut. Pengujian tersebut penulis lakukan dengan

menyebarkan angket.

Penulis melakukan uji coba kelompok kecil yaitu Bapak Zulkifli, Bapak

Zulkarnain, Bapak Zelfemi Wimra, Feri Handi dan Yasri Antova. Maka hasil

penilaian yang diberikan adalah sebagai berikut.

Tabel 7

Hasil Uji Coba Kelompok Kecil

Responden Pernyataan Skor Penilaian

1 2 3 4 5 6 1 5 4 4 5 5 5 A 2 5 5 5 5 5 5 A 3 4 5 4 4 4 4 B 4 4 4 4 4 4 4 B 5 4 5 5 5 4 5 A

(37)

Berdasarkan hasil di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa responden yang sangat setuju dan menilai

bahwa katalog ini sudah layak digunakan dijelaskan dalam tabel berikut.

Tabel 8

Skor Akhir Kelompok Kecil

No Anggota Kelompok Kecil Nilai Akhir

1 2 3 4 5

1 A A B B A 60%

Kemudian uji coba kelompok besar pada mahasiswa Jurusan Ilmu

Perpustakaan sebanyak 10 orang yaitu,Romi Jamaris, Miftahul Zahra, Aulia

Annisa, Desri Vina Wilanda, Srima Yunita, Suci Astika Putri, Pela Kurniawan,

Nurmaya Sari,Dhara Elvina dan Muhammad Hafizd. 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% sangat setuju setuju kurang setuju

(38)

Tabel 9

Hasil Uji Coba Kelompok Besar

Responden Penyataan Skor Penilaian

1 2 3 4 5 6 1 4 4 5 5 5 4 A 2 5 3 4 5 5 5 A 3 4 3 4 5 4 4 B 4 4 4 5 4 4 4 B 5 3 4 4 3 4 4 B 6 5 5 5 4 4 4 A 7 5 5 5 5 5 5 A 8 4 4 4 4 5 5 A 9 4 4 5 4 4 5 A 10 5 5 5 5 5 5 A

(39)

Berdasarkan hasil di atas dapat dijelaskan dalam sebagai berikut.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa responden yang sangat setuju dan menilai

bahwa katalog ini sudah layak digunakan dijelaskan dalam tabel berikut.

Tabel 10

Skor Akhir Kelompok Besar

No Anggota Kelompok Besar Nilai Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 A A B B B A A A A A 70% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

(40)

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Dalam penelitian ini penulis sudah dapat merancang sebuah produk Katalog Buku Ruang Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko yang berjumlah 369 judul. Katalog ini dibuat sesuai dengan deskripsi bibliografi berdasarkan AACR2.katalog ini dibuat 3 macam bentuk katalog yaitu: katalog pengarang, subjek dan judul. Katalog ini disusun berdasarkan abjad agar dapat mempermudah pemustaka menemukan koleksi yang dibutuhkan. Dari hasil uji coba yang penulis lakukan, menyatakan bahwa katalog ini sudah layak digunakan.

B. Saran

Dengan adanya Katalog Buku Ruang Kerja Budaya (RKB) Sudarmoko

maka diharapkan pihak pustakawan atau pemustaka dapat memanfaatkan produk

katalog ini untuk memudahkan pemustaka dalam mencari dan menemukan

koleksi yang ada di Perpustakaan tersebut.

Katalog ini hanya mencakup koleksi yang ada pada saat ini. Jika terjadi

penambahan koleksi maka diharapakn kepada pemilik perpustakaan untuk

menambahkan katalog untuk koleksi yang baru dengan menambahkan pada

katalog yang sudah ada berdasarkan urutan abjad

(41)

Daftar Pustaka

Anglo-American Cataloguing Rules (AACR) 2. (2002). Amerika: Prepared Under

The Direction Of The Joint Steering Committe For Revision Aacr [Et Al.].

Mustafa, B., & Saleh, A. R. (1994). Bahan Rujukan Umum. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Nasution,S. (1991). Metode Research. Bandung: Jemmars.

Hasfera,Dian.(2017).Modul Penuntun Praktikum Pengatalogan Deskriptif.

Padang: Universitas Islam Negeri Imam Bonjol.

Dosen D3 Ilmu Perputakaan. (2017). Pedoman Penulisan Tugas Akhir:

Program Diploma Tiga (D3 Ilmu Perpustakaan). Padang: IAIN Imam

Bonjol Padang.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Dan Pengembangan (Research and

Development/R&D). Bandung: Alfabeta.

Suhendar, Y. (2010). Pedoman Katalogisasi: Cara Mudah Mmbuat Katalog

Perpustakaan. Jakarta: Kencana.

Yusuf, P. M. (2009). Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan. Jakarta:

Gambar

Tabel 1 Prosedur Penelitian Pengembangan Mengumpulkan Data Analisis Kebutuhan  Observasi,  Wawancara, dan dokumentasi

Referensi

Dokumen terkait

Hasil adaptasi motif kain tradisional yang dikembangkan dengan sentuhan baru, produk Tenun Gaya telah menghadirkan hingga ribuan motif tenun dengan ciri khas etnik

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengindentifikasikan kerusakan struktur balok dengan menggunakan data modal dinamik ( mode shapes dan frekuensi) serta membandingkan

Hasil ini menggambarkan bahwa kinerja perguruan tinggi swasta belum sepenuhnya mampu memenuhi harapan mahasiswa dalam proses penyampaian layanan belajar mengajar

Dikemukakan oleh Soekartawi (2005), ada lima macam sifat inovasi yang mempengaruhi kecepatan adopsi suatu inovasi. 1) Keuntungan relatif ( Relative Advantage ) merupakan

Berdasarkan data korelasi di atas, terlihat jelas bahwa korelasi antara sikap sains terhadap kemampuan literasi sains siswa pada kelas kontrol memiliki hubungan

Dana Alokasi Khusus adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang di- alokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus

[r]

Mengenai keaslian penulisan, ada beberapa pembahasan mengenai perlindungan konsumen, tetapi dalam hal ini penulis menitikberatkan pada perlindungan konsumen muslim terhadap