• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TUGAS PRODUCTION ASSISTANT DALAM PROSES PRODUKSI PROGRAM SARAH SECHAN DI NET.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS TUGAS PRODUCTION ASSISTANT DALAM PROSES PRODUKSI PROGRAM SARAH SECHAN DI NET."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TUGAS PRODUCTION

ASSISTANT DALAM PROSES PRODUKSI

PROGRAM SARAH SECHAN DI NET.

Anindyka Pribadi, Indra Prawira, S.P, M.I.Kom

NET.-PT. NET Mediatama Indonesia

Gedung The East Lt.28 & 27 Jl.DR.Ide Anak Agung Gde Agung Kav.E.3.2 No.1 Jakarta Selatan Anindykapribadi03@gmail.com

Abstract

THE PURPOSE OF THIS RESEARCH IS, Analyze production assistant tasks in the

production process program Sarah Sechan on NET. starting from the process of pre production, production, and post-production program Sarah Sechan. RESEARCH METHODS, Using the paradigm of constructivism and using the descriptive qualitative research for knowing the symptom and phenomena phenomenon obtained from in-depth interviews and direct observation to the field. RESULTS ACHIEVED, can understand and analyze the tasks of production assistant in production process “Sarah Sechan” program started from pre production, production, and post production. CONCLUSION, production assistant is a important crew in production process of making “Sarah Sechan” program. In the process, a production assistant must know the stages from pre production, production, and post production “Sarah Sechan” program.

Keywords: Analysis, production process, production assistant, Sarah Sechan program

Abstrak

TUJUAN PENELITIAN, Menganalisis tugas production assistant dalam proses produksi

(2)

produksi program Sarah Sechan. METODE PENELITIAN, Menggunakan paradigma konstruktivisme dan menggunakan penelitian kualitatif deskriptif untuk mengetahui gejala atau fenomena-fenomena yang di dapatkan dari hasil wawancara mendalam dan observasi langsung ke- lapangan. HASIL YANG DICAPAI, dapat memahami dan menganalisis tugas dari production assistant dalam proses produksi program “Sarah Sechan”, mulai dari pra produksi, produksi, hingga pasca produksi. SIMPULAN, production assistant merupakan salah satu kru penting dalam proses produksi pembuatan program “Sarah Sechan”. Dalam prosesnya, seorang production assistant harus mengetahui tahapan-tahapan mulai dari pra produksi, produksi, dan pasca produksi program “Sarah Sechan

Kata Kunci : Analisis, Proses Produksi, Production Assistant, Program “Sarah Sechan”

PENDAHULUAN

Dewasa ini, program talkshow yang diproduksi stasiun televisi nasional secara in house sudah banyak dan bertahan dengan cukup lama dengan teknik siaran yang menonjolkan format hiburan atau entertainment sekaligus mengedukasi pemirsanya dengan pesan bermanfaat melalui dialog dengan bintang tamunya. Seperti salah satu program talkshow “Sarah Sechan” di NET. yang sampai saat ini telah bertahan selama hampir satu tahun dalam penayangannya di tengah banyaknya program sejenis. Program yang tayang pada jam primetime setiap hari Senin sampai Jumat pada pukul 19.00-20.00 WIB menampilkan tema yang berbeda dengan bintang tamu yang berbeda juga sesuai tren yang berkembang di masyarakat.

Walaupun belum genap setahun penayangan, program talkshow Sarah Sechan sudah memiliki tempat di hati pemirsanya karena didukung oleh host yang memiliki karakter yang kuat dan khas yaitu Sarah Meirizka Hardiany Sechan atau yang akrab disapa dengan Sarah Sechan yang berwawasan luas, imajinatif, dan tentu humoris.

Bagi sebagian besar stasiun penyiaran televisi, program talkshow menjadi suatu pilihan yang menarik selain sebagai sumber informasi juga dipandang sebagai media hiburan dan media komunikasi yang efektif. Karena dengan program talkshow dapat menjawab keraguan – keraguan yang selama ini belum terealisasi dengan format yang agak santai. Contohnya adalah program talkshow Hitam Putih di Trans7 yang dipandu oleh host Deddy Corbuzier, di Metro TV ada program talkshow Kick Andy yang dibawakan dengan jenius oleh Andy F. Noya. Selain itu ada program Sarah Sechan yang belum genap setahun penayangannya di NET. Pada program talkshow “Sarah Sechan” yang berdurasi 60 menit, berisi tentang kehidupan para artis dengan tema yang berbeda setiap harinya. Seperti tema ceria, keluarga, kesehatan, humanis, karier, dan lain-lain.

Dengan adanya program talk show “Sarah Sechan” masyarakat semakin dekat dengan kehidupan para selebritis mengenai kebiasaan sehari – hari yang dilakukan oleh selebritis di mana masyarakat tidak mengetahuinya. Apabila suatu tayangan telah memiliki nilai tersendiri bagi pemirsanya dan berjalan hingga memasuki tahun kedua maka opini pemirsa dapat menjadi

(3)

suatu tolak ukur berhasil atau tidaknya tayangan tersebut. Mengingat segmen dari tayangan ini adalah bebas. Di mana setiap bintang tamu yang diundang sebagai narasumber, disesuaikan dengan tema yang akan diangkat, sebagai contoh tema tentang penderita penyakit lupus yang terus berjuang melawan penyakitnya hingga sembuh total dan dapat memberikan pengalamannya kepada pemirsa. Ini berarti program talks show “Sarah Sechan” tersebut telah berfungsi sebagai ujung tombak stasiun televisi dalam menembus pasar yang semakin ketat, hal ini terbukti bahwa tayangan tersebut masih mengudara sampai sekarang.

Acara yang dibuat secara khusus untuk menghibur penonton, semua berawal dari ide tim kreatif lalu dikemas oleh PA (Production Assistant) saat shooting dimulai. Program “Sarah Sechan” merupakan acara yang dibuat oleh stasiun televisi NET sendiri. Pada saat syuting di mana acara dibuat semeriah mungkin dalam tata lampu yang menarik, sound, gambar yang bagus, dan tidak ketinggalan Video Tape (VT) serta multimedia untuk menunjang acara. Dengan begitu acara akan terlihat sempurna itu adalah tugas Production Assistant pada saat proses produksi dimulai.

Itulah yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian analisis tugas

Production Assistant (PA) dalam proses produksi program talk show “Sarah Sechan” di NET.

Karena tidak hanya tim kreatif yang membuat konten program agar terlihat menarik, peran PA pun sangat berpengaruh dalam mengemas konten dari segi teknis program “Sarah Sechan” pada penataan lampu yang menarik, audio yang bagus, pengambilan gambar yang sempurna, dan multimedia yang baik untuk menunjang konten program “Sarah Sechan”.

METODE PENELITIAN

Pembahasan penelitian ini disajikan dalam bentuk uraian kata-kata (deskripsi). Oleh karena itu digunakanlah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variable lain (Sugiyono, 2003:11).

Penelitian deskriptif kualitatif merupakan sebuah metode penelitian yang memaparkan hasil data yang diperoleh dari sebuah penelitian. Pemaparan data tersebut berupa kalimat-kalimat penjelasan. Penjelasan terhadap data yang diperoleh secara jelas. Penjelasan data-data tersebut tidak menggunakan angka. Hal ini dikarenakan tujuan penelitian tertuju pada strategi peranan, maka data yang diperlukan tidak memerlukan prosedur statistic, melainkan prosedur analisis.

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah – milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensisntesikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Data premier adalah data yang diperorel dari sumberr data pertama atau tangan pertama dilapangan. Sumber data ini bisa responden atau subyek riset, dari hasil pengisian kuesioner, wawancara observasi. Dalam analisis ini data premiernya adalah isi komunikasi yang diteliti. Data primer ini termasuk data mentah (row data) yang harus diproses lagi sehingga menjadi informasi yang bermakna. Isi dari data sekunder itu adalah seperti wawancara, observasi.

Selain data primer, terdapat pula data sekunder yang digunakan. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder. Data ini dapat diperoleh dari data

(4)

primer seperti peneliti terlebih dahulu yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk – bentuk seperti table,grafik, diagram,gambar, dan sebagainya sehingga menjadi informatif bagi pihak lain misalnya dokumentasi. Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dengan metode, studi

literature. Studi literature digunakan pada penelitian ini bersumber dari buku-buku panduan,

internet untuk mendapatkan data yang terkait dengan permasalahan pada penelitian ini. Seperti hal-hal mengenai media, televisi, dokumenter, strategi dan sebagainya. Data sekunder digunakan untuk memperoleh data dalam bentuk yang sudah jadi (tersedia) melalui publikasi dan informasi yang dikeluarkan di berbagai organisasi atau perusahaan. Teknik yang digunakan penulis dalam pemeriksaan keabsahan data adalah trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau ssebagai pembanding terhadap data itu. (Moleong, 2009 :330). Menurut Sugiyono (2009: 273-274) terbagi dalam tiga teknik yaitu, triangulasi sumber yaitu menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Yang kedua Triangulasi teknik yaitu menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dan yang ketiga adalah Triangulasi waktu yaitu menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara membandingkan waktu saat melakukan wawancara.

HASIL DAN BAHASAN

Program Sarah Sechan, program yang baru berumur satu tahun ini menjadi program

talkshow yang mampu mendapatkan apresiasi di hati para penontonya. Program yang tayang

pada waktu primetime membuktikan bahwa program ini merupakan program unggulan NET. Program yang kaya konten dan menginspirasi ini tidak lepas dari peran production

assistant yang membuat kualitas produksi menjadi lebih bagus. Tim kreatif juga berperan

penting dalam mencari ide untuk menentukan tema yang menarik dan direalisasikan oleh tim

production assistant untuk melakukan proses pengambilan gambar atau shooting.

Dalam membuat sebuah program acara televisi, memiliki 3 tahapan yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi, begitupun dengan proses produksi program Sarah Sechan, peran

production assistant menjadi hal penting dalam meningkatkan kualitas produksi.

Seorang production assistant harus mengetahui tahapan proses produksi mulai dari pra produksi, produksi, hingga pasca produksi secara menyeluruh. Karena tugas seorang production

assistant akan bertugas selama tahapan proses produksi tersebut, bahkan sampai tayangan

tersebut tayang apabila shooting taping.

Hasil Analisis Tugas Production Assistant Program Sarah Sechan

Dari wawancara mendalam (in-depht interview) dan observasi langsung yang peneliti lakukan, peneliti mendapati bahwa tugas seorang production assistant dalam proses produksi program Sarah Sechan terjadi perkembangan tugas dalam proses produksi program Sarah Sechan. Berikut hasilnya:

1. Proses pra produksi

(5)

Production assistant dan semua tim inti program Sarah Sechan mengikuti brainstorming yang dipimpin oleh produser atau associate producer untuk

menentukan tema dan mencari ide, gimmick, dan properti yang dibutuhkan saat shooting nanti.

Setelah selesai brainstorming dan tema atau ide telah disepakati, production

assistant akan berkoordinasi dengan tim kreatif untuk membooking properti

sebagai penunjang shooting kepada divisi service, kru set-builder dan properti. • Tugas tim production assistant di program Sarah Sechan terbagi menjadi PA

Lead, PA MMD, PA Floor, dan PA Editing. Berikut tugas mereka saat proses pra

produksi: - PA Lead :

Adalah PA yang bertugas mengecek segala kebutuhan shooting yang akan dilakukan pada hari itu. Mulai dari kesiapan rundown, properti, dan bintang tamu yang akan diundang. PA Lead bertugas untuk melakukan crew call kepada kru dari divisi service untuk shooting program Sarah Sechan.

- PA MMD

PA MMD atau PA Multimedia bertugas untuk menyiapkan materi foto, artikel, dan musik bump in-bump out untuk shooting nanti. Foto dan artikel berhubungan dengan bintang tamu yang sebelumnya sudah disiapkan oleh tim kreatif, lalu PA MMD akan mengedit foto tersebut dengan software

photoshop hingga layak tampil di plasma studio saat shooting nanti.

- PA Floor

PA Floor akan berkoordinasi dengan kru set-builder untuk membangun set panggung yang akan dipakai untuk shooting nanti. PA Floor juga bertugas untuk menyiapkan dan memastikan segala properti yang akan dipakai untuk

shooting.

2. Proses Produksi

Berikut adalah tugas production assistant saat proses produksi atau proses pengambilan gambar program Sarah Sechan:

- PA Lead

PA Lead akan berada di control room, duduk berdampingan dengan program

director. PA Lead bertugas untuk menjaga durasi agar tidak over dari rundown yang telah ditetapkan. PA Lead bertugas untuk menyiapkan calls out

atau shot kamera kepada program director apabila ada perform band. PA

Lead berhak memberikan masukan kepada program director perihal

pengambilan kamera saat shooting berlangsung. PA Lead juga bertugas untuk menjaga konten agar tidak melenceng dari rundown yang telah ditetapkan. - PA MMD

PA MMD akan berada di control room, duduk bersebelahan dengan produser atau associate produser. PA MMD akan memberikan masukan kepada produser perihal adanya foto atau artikel yang siap untuk ditampilkan ke plasma studio kepada produser atau associate producer sebagai bahan untuk memperkaya konten. PA MMD juga bertugas untuk memainkan musik bump

(6)

- PA Floor

PA Floor akan bertugas di floor atau set panggung selama proses produksi berlangsung. PA Floor akan membantu kru set-builder apabila ada properti atau bahan penunjang set untuk on set.

3. Proses Pasca Produksi

Dalam proses pasca produksi, tim production assistant akan mengikuti evaluasi dengan semua tim inti program Sarah Sechan dan semua kru penunjang atau kru service yang dipimpin oleh produser atau associate producer program Sarah Sechan. Evaluasi bertujuan agar apabila ada kesalahan saat proses shooting, tidak diulangi saat shooting berikutnya.

Setelah evaluasi, tim PA akan membantu kru set-builder untuk membereskan peralatan dan properti yang tadi digunakan saat shooting. Apabila shooting taping, akan ada proses editing yang dilakukan oleh PA Lead dan PA editing. Berikut tugasnya:

- PA Lead

PA Lead bertugas untuk melakukan editing offline atau editing kasar (roughcut). Editing offline bertujuan untuk memotong durasi yang tadi over saat shooting. Editing offline juga bertujuan untuk memberikan notes kepada editor mengenai template nama, musik bump in-bump out, dan credit title apabila tidak ditampilkan saat shooting tadi.

Dalam melakukan proses editing offline, PA Lead akan diberikan catatan oleh

program director apabila ada gambar yang jumping dan akan diberikan

catatan oleh produser atau associate producer mengenai apa yang akan dicut saat proses editing offline.

- PA Editing

PA Editing bertugas untuk menjaga dan mengawasi editor saat melakukan proses editing online. Proses editing online bertujuan untuk memperhalus gambar yang telah di-roughcut oleh PA Lead. Setalah itu PA Editing akan menemani produser atau associate producer untuk melakukan preview gambar. Apabila ada revisi, maka akan diperbaiki lagi oleh editor diawasi oleh PA Editing. Lalu dipreview lagi dan akhirnya di-push ke quality control untuk ditayangkan.

SIMPULAN DAN SARAN

Dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, simpulan yang didapat adalah :

Pada bab ini, peneliti dapat menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian mengenai Analisis Tugas Production Assistant Dalam Proses Produksi Program Sarah Sechan Di NET.

Penelitian yang dilakukan terhadap program Sarah Sechan di NET. dapat disimpulkan 1. Pada saat proses pra produksi Production assistant mengikuti brainstorming dengan seluruh

tim inti program Sarah Sechan. Pada proses ini tim PA berkoordinasi dengan tim kreatif untuk membooking properti yang dibutuhkan saat shooting, selain membooking studio, kru services, HT, dan alat teknis lainnya yang merupakan bookingan regular. Proses pembookingan harus dilakukan H-7 sebelum shooting berlangsung.

(7)

2. Pada tahap produksi, tim PA menempati tugasnya masing-masing. Dimulai dari PA lead, PA multimedia, dan PA floor. Proses shooting dilakukan hari Senin, Rabu, Kamis, dan Jumat di mana Senin adalah shooting taping, Rabu shooting taping-live, Kamis shooting live, dan Jumat shooting taping-live.

3. Proses pasca produksi tim PA melakukan proses editing offline atau roughcut apabila shooting taping, di sini adalah PA lead yang bertugas roughcut. Hasil editing offline akan diserahkan kepada PA yang bertugas menjaga editing atau PA editing untuk diserahkan kepada editor. Apabila shooting live, tim PA akan mengikuti evaluasi dengan seluruh kru yang bertugas dan setelah itu tim PA membantu kru set-builder untuk membereskan perlengkapan shooting di studio.

4. Program Sarah Sechan menggunakan 5 kamera pada saat proses shooting yang terdiri dari 4 kamera pedestal dan 1 kamera jimmy jib. Penggunaan 5 kamera agar gambar yang dihasilkan dapat bervariasi dan dapat menunjukan angle terbaik

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, penulis akan memberikan beberapa masukan, diantaranya :

1. PA harus lebih meningkatkan kualitas kerja sama tim yang baik dengan tim Sarah Sechan yang lain, terutama tim kreatif agar tidak lagi terjadi miss communication. 2. PA harus berkoordinasi dengan kru services secara intens agar proses produksi

program Sarah Sechan menjadi lebih baik dan lancar.

3. Pada saat proses produksi atau shooting, tim PA yang menempati tugasnya masing-masing harus saling mengingatkan PA yang lain atau mem-back up tugas PA yang lain agar tidak terjadi miss.

4. Penambahan SDM untuk tim PA agar proses produksi program Sarah Sechan menjadi lebih lancar.

REFERENSI BUKU

Ardianto, E. (2004). Suatu Pengantar Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Ardianto, E. (2007). Komunikasi Massa-Suatu Pengantar (Edisi Revisi). Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Ardianto, E. (2009). Public Relations Praktis. Bandung: Remaja Rosada Karya.

Arifin, Zainal. (2012). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Rosdakarya.

Baksin, Askurifai. (2006). Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Bungin, Burhan. (2006). Sosiologi Komunikasi Teori Paradigma dan Diskuruses Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana.

Cangara, H. (2003). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Cangara, H. (2007). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Creswell, John W. (2007). Qualitative Inquiry & Research Design, Choosing Among Five Approach. California: Sage Publications.

(8)

Djuarsa, S.S. (2007). Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka.

Effendy, O.U. (2002). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Emzir. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta: Raja

Grafindo.

Ghony, MD& Alamanshur F. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: Ar Ruzz Media.

Griffin, EM. (2003). A First Look at Communication Theory, 5th Edition. USA: McGraw-Hill.

J.B, Wahyudi. (1996). Dasar-Dasar Jurnalistik Radio dan Televisi. Jakarta: Grafiti Utama. Jefkins, Frank. (2003). Periklanan. Jakarta: Erlangga.

Ilham, Zoebazary. (2010). Kamus Istilah Televisi dan Film. Bandung: Gramedia Pustaka Utama.

Mabruri, Anton. (2010). Manajemen Produksi. Depok: Mind 8 Publishing House.

Mabruri, Anton. (2013). Manajemen Produksi Program Acara TV. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Morissan. (2008). Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta: Kencana.

Naratama. (2004). Menjadi Sutradara Televisi Dengan Single dan Multi Camera. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Malang: Cespur.

Rakhmat, Jalaluddin. (2003). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya. Sudarman, Paryati. (2008). Menulis di Media Massa. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2009).Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitiatif R&D. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Sutopo. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Soyomukti, Nuraini. (2010). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jogjakarta: Ar Ruzz Media. Warren, K. A. Phillip H Ault & Edwin Emery. (2003). Introduction Mass Communication. Werner, J Severin and James W. Tankard. (2005). Teori Komunikasi-Sejarah, Metode dan

Terapan di Media Massa. Jakarta: Prenada Media.

Wibowo, Fred. (2007). Dasar-Dasar Produksi Program Televisi. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Zettl, Herbert. (2009). Television Production Handbook. San Francisco University. JURNAL

Ewetrson, Lena. (2010). Is Seeing Believing? The Experimental Production of Technical Standarts for HDTV. Taiwan: East Asian Science International Journal.

Marguerite G. Lodico, Dean T. Spaulding, Katherine H. Voegtle, Methods in Educational

Research From Theory to Practice, (San Fransisco: Jossey Bass, 2006), hal. 268.

Mills, L.R. Gay, Geoffrey E. & Airasian, Educational Research: Competencies for analysis and

application-9th. Ed, (New Jersey: Merril-Pearson Education, 2009).

(9)

RIWAYAT PENULIS

Anindyka Pribadi lahir di Jakarta 28 Desember 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Marketing Communication, penjurusan Broadcasting pada tahun 2014. Saat ini penulis bekerja sebagai freelancer photographer-videographer.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan di SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta pada siswa kelas IX melalui wawancara dari 10 siswa yang di wawancarai tentang

Produk pengembangan, yaitu buku model pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) , RPP, dan lembar kerja (LK) juga memenuhi kriteria “ efektif ” yang diperoleh dari hasil tes

Variasi susu skim pada produk yoghurt sinbiotik sari beras hitam memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap kadar abu dan kadar total fenolik, tetapi

Kewenangan Praperadilan Terhadap Permohonan Penghentian Penyidikan Yang Diajukan Oleh Tersangka ... Subjek hukum yang dapat mengajukan

Bakteriosin merupakan senyawa protein yang diekskresikan oleh bakteri yang bersifat menghambat pertumbuhan bakteri lain terutama yang.. memiliki kekerabatan erat

bahwa sesuai amanat Pasal 13 ayat (2)Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Pemerintah Daerah wajib menyusun Rencana

Secara berkelompok, siswa ditugaskan untuk menyajikan data sebaik- baiknya dalam bentuk piktogram dan diagram batang menggunakan karton dan kertas berwarna dari soal pada Evaluasi