Jurnal llmiah Garu "COPE", No. |I/Tahun III/A4ei 1999
PERAN
AUSTRALIA DALAM PENYELESAIAN KONFLIK
INDONESIA DAN BELANDA MELALUI
PERUNDINGAN
RENVILLE
Oleh: R. Sarjonoa
Pendahuluan
Hingga
tahun
lg75
dt
kawasanAsia
Tenggara, 'khususnyadi
negaraVietnam
Selatan,
Laos
dan
Kamboja terjadi perang yang sangat hebat, yalari peperanganantara
kelompok
negarakomunis
meiawair negara non-komunis yang berakhir pada jatuhnya negara-negara non-komu"s.
Melihat
fenomenaV*S
demikian,Australia
sebagaisalah
satu negaxa yang sangat anti komunis merasa resah.Untuk
membendung menjalarnyafaham'komtnis
dan
mimpertahanka,neksistensinya,
Australia
merasa
perlu menlalin hubungan dengan negara-riegaratetangga
terdekat
di
Asia
Tenggara, termasuk Indonesia.Jalinan yang erat antara Indonesia dengan
Australia
sebenarnyatidak
saja terjadi pada saat-saat terakhir meletusnyaperang
Indocina
yang
berakhir
denganjatulinya
negara-negaxa non-komunis ketangan komunis. Hubungan akrap antara kedua negara sudah
te{atio
sejak masa perjuairgan bangsa Indonesia dalam mem-pertahankan kemeidekaannyadari
agresi BelandaI. Konflik antara
Indonesia:danBelanda
itu
diakhiri
dengan perjanjianRenville.
Tulisan
ini
inngin
mengite-f8afikan peran Australia
aaam
*ing-hantarkan kedua belah
pihak
yang yang terlibat dalam konflik ke meja pcrundinganRenville.'
:.
'Karya tulis ini disusilii berdasarkan
studi literatur. Data
yang 'telah berhasildikumpulkan dari .berbagai literatur yang
ada
kemudiandianalisis
untuk
ditelit kebenarannya, dikomparasikan, diseleksi dikelompokkan menurut permasalahannya'danakh.irnyadi_sintesakan.,
Pembahasan
Sejak lahirnya
negara Australiapada tanggal
I
lariuari
1901, fangsa Australia telah menunjukkan eksistensinya sebagai sebagai suatr bangs"y*g
*.*-punyai identias dan mandiri
diantara bangsa-bangsa laindi
dunia. Sebagaimanayang
dikemukakan.oleh"
Soebantardjo(1964;
230)'bahwa
Australia 'berusaha untuk tidak menyadarkandiri
pada negara Inggris. Sebelum Perang Dunia I, Australiamemang
sangat'
bergantung
kepadaInggris. Namun
sesudahitu
bangsaAustralia
berusahauntuk
membangun angkatan perang tersendiri. Hal ini terbukti pada tahun 1939 Australia telah memiliki 500.000 pergoql militer dan 5000 pesawat terlang dalam berbagai mbcarir.Setelah Perang
Duiria
II
kiblat panddhgan Australia tidaklagi
diarahkankepada
Inggris, tetapi
dipindahkan ke Amerika. Satu faktor penting yang meng-ubah kiblat pandangarAustraliairi
uaufuttketakutannya
kepada
Jepang (Sunardi, 1985:81).Australia bukan saja menjadi salah satu negara yang kuat paaa Uiaang millter.
Dari
segi ekonomi, Australia merupakan salah satu negara yang kaya akansumber-o
R' Salono rdalah Guru SD di Wilayah Ranting Dinas P dan K Kecanutan Tempel, Slenan, yogntana
Jurnal llmiah Guru "COPE", No. |llTahun
lll/trlei
],999sumber al:un: Dsngan kekayaan alam yang cukup
itu
menyebabkan Australia mampumenjamin
kemakmurannya
(Kantor P-eneranganAustralia,
1980:
23'). Dari masa Pcrang DuniaII
sampai awal tahun1970
an
pendapatanperkapita
telahmeningkat
dan angka l:tlta-rata pengang-guran telah menurun.Sekalipun di atas sudah dinyatakan bahwa Australia selalu berusaha'menjadi bangsa yang mandiri, lamun ketergantung' annya pada negara Inggris masih lekat. Hal
ini
dapat dimengerti mengingat sebagian besar warga Australia adalah imigran dari Inggris yang menganggap ratu Inggrisse-bagai pemersatu. Keeratan hubungan an-tara Australia dan lnggris
ini
nampak de-ngan ditunjuknya wakil Mahkota KerajTn Inggris di Australia(Kolit,
1976:46\.Satr
hal
pokokyang
meldaql
kebijakan hubungan
luir'negeil
Australia adalah bahwa negara tersebut termasuksuatul kekuatan
tingkat
menengah.Auitralia
berada
pada
suatu
kawasan negara-negara Pasifik Selathn yang barusaja
merdeka.
Negara-negiara' tersebutbukan
saja
pentingdari
segi
ekinomi, tetapi 'juga
penting
dari
segi
politik Kesadaran akan pentingnya negara-npgaratersebut
telah
menggerakkan Alstralia untuk menjalin kerja-Jama. Adanya kerja sama dengan negara-negara tetangga akanmenimbulkan
stabilitas,
perkembanganperdagangan
dan
tbknologi.
Bentuk hubunganyang
demikiaqjuga
dijatn
dengan negara-negara Asia Tenggara. Kebijaksanaan pertahanan
Austra-lia
diarahkan untuk mempertahankan danmengembangkan
lingkungan
strategis regional yang baik. Oleh karenaitu
ketikadi
kawasan Asia Tenggara $ibentuk kerja sama Regionalyang
bernama ASEA}I, Australia mendukung bentukkerja
samatersebut.
Demi
ierwujudnya-
tujuan tersebut, Australia memperbesar anggaranbelanjanya pada bidaag pefiahaaan. Se-bagai salah satu contoh dari upaya tersebut adalah didirikannya Organisasi
Ilmu
Pe-ngetahuan
dan
Teknologi
Pertahanan dalam lingkungan departemen pertahanan yang merupakan organisasi pengembangan dan riset terbesar di kedua di Australia.Australia
menganggaP bahwa salah satu ujian terbesar dalampolitik
luarnegeri
Ausralia adalah masalah-masalahyang'
mempunyaidirnensi
dunia
yang sedang diahadapi masyarakat intemasional, termasuk yang terjadidi
Asia
Tenggarq. Hal tersebut melip-uti krisis pangan, energi, ledakan pendudukjurang yang
semakin besar antara nggzlra kaya dan miskin dansemakin
berkembangnya persenjataannuHir.
Dalam
masalah-masalah tersebutnegara
Aushalia,berkepentingan untuk membebaskanAsia
Tenggara
daripengarr{i komunip, khsususlya
dan konflik Vietnam" Hqbungan antaraAustra-lia
dan
Asia
Tenggala sesudah PerqtgDunia
tr
sampaitahun
ll75.an
sangat dirasakan" terutama terhadap Indonisia dalam firima pera,rgtndocina.
'Hubungan
tradisional
antara Australia dan Indonesia sebenarnya sudahterjalin lama.
SeusaiAgresi
BelandaI
Australia sangat memperhatikanpeqngat-an
Inggris
tentang'rencana
membawaperselisihan
Indonesi
ke
PBB,
Pada tanggal21 Juli
1947 Australia langsung memberi tahu lndoneqia untuk mengajufun bandingke
SkjenPBB
(George, 1985: 126). Menangapi himbauarr dari Australia trsebut, Pernerintatr Indonesia mengambilsikap
cepat
dan tepat
sehingga pada tanggal22
Juli
1947 Sjarifuddin secara terbuka mengundang menteriluar
negeri Australia, Evatt untukikut
campur tangan dalam mettangani masalah agresi Belandaterhadap
Indonesia
tersebut.
Sebag{tindak lanjut
dari
permintaan Indonesiaakan campur tangan Australia terhadap
l
1
Jurnal llmiah Guru "COPE", No. |l/Tahin III/luIei /999
penyelesaian Agresi Belanda
I,ini,
Evatt berbncana'membawa permasalahan terse-but ke Dbrran Keamanan PBB. Tindakan Evattini
didukung oleh Perdana MenteriAustralia
pada waktu
itu
Chifley(Soemarto Djojqdihardjo
dan
Abdul Hamid, 1952: l16).Ketika masalah Indonesia diterima masuk dalam agenda Dewan Keamanan PBB pada tanggal 30
Juli
1947, Australia menyerahkan rancangan resolusi' yang menyerukan agar semua pihakmenghen-tikan
berbagai
tindak
kekerasan-
dan menyerahkan masalatr persengketaannya kepada arbitrasi. Akhirnya padaanggal
tAgustus 1947 Dewan
Keamanan pBB memerintahkan kedua belah pihak untuk menghentikan tembak-menembak. padatanggal
4
Agustus 194?
pemerintahIndonesia
dan
Belanda
mengumuinkan berhentinyatembak-menu*uAl"D.ffi
gepulnuln4q tersebut berakhirlah Agresi Belanda I.
bela
kepentingan Indonesia masih tetapberlangsung
Unhrk
mengawasi pelaksa-naan gencatan senjata antara Indonlsia dan 'Belanda, Australiaikut
bergabung dalamKomisi
Konsuler
yang
beranggotakan konsul-konsul jenderal dari Amerika, Cina,Inggris, Belgia
dan
perancis.
Komisi Konsuler ini diketuai oleh Konsul Jenderal dari Amerika, WalterFoote.
:Perjuangan
Australia
membelakepentingan
Indonesia
berlangsung di dalamlingkup
mairpundi
luar
Diwan KeamananPBB.'Di
dalam DewanKea-manan
PBB
Australia terus
mei.nper-juangkan kepentingarr-kcpcntingan
Rcpu-blik
Indonesia.Hal
ini
ditensarai dcnsanditerima usulan Austratia
6t.n
O"riun KeamananPBB
bahwa Indonesia diper-bolehkan mengikuti perdebatan-perdsbatandi
'Dewan
Keaniananyang
membahas rnasalah Indonesia. Sementaraitu
di
luarDewan
Keamanan,
Australia
terusberusaha mendesak
Belanda
**
menerima
arbitrasi muttilateral.
piaa tanggal22
Agustus 1947 Australia juga mengajukan satu rancangan resolusl Vure men$usrilkanryar
Dewan
Kearnananmeminta Belahda
Dan
Indonesia untuk menerima komisi arbitrasi tiga pihak yangterdiri dari atas satu pilihan -Beianda,-satu pilihan Indonesia dan satu lagi dipilih oleh Dewan Keamanan PBB. Nam[n usulan ini
ditolak
oleh
Dewan
Keamanan: dan selanjutrya pada tanggal. 25 Agustus
tgi,l
Desan menerima rancangan yang diajukan oleh Amerika SerikatV*g
6*iri
tawaran "jdsa baik" kepada kedua belah pihak. lsitawaran adalah
jika
diminta
untuk merflbantu menyelesaikan pertikaian akan dibentuk Suatu komisi yang beranggotakantrga
anggolaDewan.
D-uadiii#anya
dipilih
oleh
rnasing-masine 'pihuk,sedangkan angg0ta,yang ketiga ditentukan oleh dua anggota yirng telah terpilih.
Untuk
mengawasi
pelaksq4rtan gencatan. ser.rjata daniren.u.i
jeoy.t
rui*
secara damai atas konflik antara lndonesia dan Belanda maka Dewan Keamanan pBB membentuk sebuah Komisi Jasa Baik yang kemudianlebih
dikenal dengan_ r"U.ut"
Komisi
Tiga
Negara.
etas-iasa
baikAustralia ter[ad4p
Indonesia
dalam percaturan politik - internasional tersebutmaka
Kabinet
Pemerintah
Republik lndonesia padatanggall0
September 1947 meminta Australia untuk menjadi anggotaKomisi
"TEu
'Negara
Sementari-itu
Belandamemilih Belgia. dan
kemudianBelgia
menerima Peicalonanitu
padatanggal
l0
Scptcmbcr 1947. sclanjutnr.aAustralia
dan Bclgia
memcilih Amcrika Serikat sebagai penengah atau pihak ketiga dalam KomisiTiga
Negara yang dik6nal dcngan Good Affices Committe (GOC).Dalam
perjalarun
menujuIndonesia
GOC
terlebih
'dahuluJurnal llmiah Guru "COPE", No. AUTahun III/Mei 1999
mengadakan sidang pertma
di
Sidney di Australia.nada anggal20
Oktober 1947.Dalam
sidangyang
pertamaitu
ketiga anggotaGOC
bcrscpakat bahwa merekaharui
bsrtindak 'scbagairvakil
Dcu'an KcamananPBB
danlukan
wakil
dari nqgarapemilih
mcrcka. Pada tanggal 27 Oktober 194? Komisi Tiga Negara tiba di Jakarta. Adstraliadiwakili
oleh
Richard Kirby, Belgia oleh Paut Yan Zeeland dan Amerika Serikat oleh Frank Gratram.Sidney pada tanegal
20
Okober
1947,maka tugas
KTN
adalah
membantumenyelesaikan
persenpiketaan antaraIndonesitr
dan
Belanda
secara damai. SelanjutnyaKTN
berusaha mendekatkankedua
belh pihak guna
menyelesaikan persoalan-persoalan militer_dan
politik yang dapat dipakai sebagai langkah'dasar pernbicaraan. Dplamhal
ini
KTN
hanya ,teib-atas mengajukan usul' saja..
Sesudahmelalui
proses pemn-dingan antara kedua belah pihak, akhirnya disepakati bahwa kedua belah pihak akan 'melaksanhlain perundingandi
atas sgbuahkapal
angkatanlaut
Amerika,
Renville.Pada
tanggal
4
November
tg47 pembicaraan'resmi antar
anggota mulaidilkukan.
Di
atas
kapal
tersebut yangberlabuh
di
Jakarta ^pada taaeeil
i
Desember
1947
GOC
melanjutkan pembahasan mengenai penyelesaian politikatas
lohflik
antara
Indonesia
dengan Belanda.,
Dalam
hal.
ini
Australia mengajukan suafu rancangan dengan usul agar kediiulatan se€era dibeiikan kepada pemerintah'
Republik
Indonesia
danmenyediakan
hak-hak protokoler
bagi Belanda untuk kepentingan ekonomi dan pertahanannya.Dalam'
peii.rndingan-
iersebut delegasi 'Indonesiadipimpin
oleh
Mr.Amir
Sjariftddin,
sedangkan delegasiBelanda
dipimpin oleh
R.
Abdul
KadirWidjojoatmodjo seorang Indonesia yang
memihak Belanda. Setelah
dilakukan berbagai pendekatan, perundingan akhir,nya
menerima, saran-saranKTN
qebagaibcrikut:
(l)
segera dikeluarkan penntah pcnghentian tembak-menembakdi
sepan-jang garis van Mook dan (2) penghentian tembak-menembak, seggradiikuti
denganperjanjian peletakan sepjata
dan
pem-bentukan daerah-daerah
kosong
militer (Mensesneg, 1986: 155).Sementara
itu
padatanggal
LzDesember
1947
Sjahir telah
iiUa
diAustralia
untuk
situ
kunjungan' per-sahabatan dalam jabatannya sebagai DutaBesar
Keliling
Republik
Indonesia.Kunjungan Sahrir tersebut dimaksudkan
baik
sec.ra
langsung
maupun
tidak langsungmencari
dukungan diplomatis dari Australia dalam rangka penyelesaian masalah Indonesia dan Belanda.Sampai dengan akhii'Desember 1947,
KTN
belum menghasilkan sesuatu yang final. Pada Anggal 2 Januari 148'atasdesakan
KTN,
Belanda
menyerahkan usulanyang
dianggap:final,
'*an
tetapitidak
menyinggung sama sekali tentang Indonesia. Bahlon pada saatitu
Belandamenyampaikan
suatu
ultimatum,
jika
sampai
anggal
11 Januari 1948 Indonesia tidak mau menerima usulan Belanda makaBelanda
siap
menggunakan kekerasan untuk menekan Indonesia.Melihat situasi yang cukup panas, Graharn seb4gai wakil dari Amerika
Seri-kat dalam
KTN
mendesak pemerintahnyaagar
mendesak
Belanda
untuk
rnau mematuhi ketentuan-ketentuan yang dibuat olehKTN.
Tekanan Amerika,ini ternyata efektif terhadap sikap Belanda untuk dapat menerima aturan-aturan dari KTN, Hal ini terbukti dengan diterimanya aturan KTNoleh
Belandapada
tarygal.12
:Ianuari 1948. Sekalipun demikian Belanda masih mengulur waktu hingga tanggal 15 JanuariJurnal llmiah Guru "COPE", No. |llTahun III/luIei 1999
agar
trndonesiamau
menerima
usul-usulnya. Siakap Australia yant tetap netral dalam kasusini,
dimana Australia tetapmenyerahkan
kepada
Ihdonesia
untuk rnenerima atau menolakusuliln
Belandacukup
membesarkan
hati
Indbnesia(George,
1986: 147\.
Setelah 'metraluitahapan-tahapan
yang
menegangkanakhirnya perjanjian
Renville
berhasil ditandatangani padatanggal
17
Januari 1948.Ini
semua'dapat terjadi tidak'lepas dari peran negara Australia.Penutup
Untuk
mengakhirimakalah
ini,penulis
perlu
memberikan
suatukesimpulan bahwa hubungan bilateral yang baik antara Indonesia
dat
Australia sudahterjadi sejak
flrasa
awal
kernerdekaan Indonesia..- Hubungantersebut
nampak nyata pada keperpihakan Australia kepadaIndonesia
ketika
Betranda melakukan agresinya yang pertama. Karena keperpi-hakanAustralia,ltr
pula akhirnya konflikantan
Indonesia
dan
Belanda
dapat diakhiri dengan perundingan Renville.Pendahuluan
. '::Alam
merupakan ciptaan Tuhan denganakal
dan
fikiran
yang
diberikankepada
manusia' sehingga gejala-gejala alam dapat dipelajari oleh manusia. TentuDaftar Pustaka
Geor$e, Margaret. (1986). Australia dan Revolusi Indonesia. Jakartn: PT. Panca Simpati.
Kolit; DK.
(1976). Sejarah Australia danSelandia
Baru,
Ende:
Nusa Indah.Mensesneg. (1936).
30
Tahun Indonesia Merdelca. Jakarta:PT.
L,arntoro Gung PersadaSfnardi.: -(1985).,.
,Politik I,uar
NegeriAustralia
/i
Bmtal
Partai. .
Bu,ruhi,Jgirarrj:.Grafinifo Utama. Soebantardjo. (196a)."-Sari
EeiarahAsia-Au: stralla. Yogyakarta: BOPKRI Soemarto Djojodiharfro dan
Abiul
flamid.(tgrl)..,
U,N.Q.,.l,Ialuutd
danTujuannya,,'
Sbmangat
dan Perbuaitaniiya..Bandung:
Van Hoeve. l i i i I I il I I ---LLavfvatDD---PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN
MINAT BACA
ANAK'
l
Oleh : Endi Sudarmis
saja
manusiadipat
mcmpelajari gcjala-gejala alamitu
dengan menggunakan akalpikiran. supaya akal'dan pikiran
itu
dapat berkembangdan
mampu
mclaksanakanaktivitas diperlukan' konscp. 1-aitu konsep
I I I l ;; i I 1 5