SISTEM PAKAR PEMILIHAN PERSALINAN PERVAGINAM DAN PERABDOMINAL
Pahrul Yanto1, Leony Lidya2, Sarjon Defit3 1
Mahasiswa Pascasarjana Magister Ilmu Koputer Jurusan Teknologi Informasi, 2,3
Staf Dosen Magister Ilmu Koputer, Universitas Putra Indonesia ”YPTK” Padang,
Jalan Raya Lubuk Begalung, Padang, Telp. (0751) 775246, Sumatera Barat.
ABSTRAK
Sistem pakar merupakan salah satu bagian dari kecerdasan buatan yang akhir-akhir ini mengalami perkembangan cukup pesat. Aplikasi sistem pakar ini dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Dengan bantuan aplikasi sistem pakar pemilihan persalinan pervaginam dan perabdominal dengan teknik penelusuran ke depan (forward chaining), pengguna yang awam atau tidak ahli dalam mendiagnosis persalinan dapat mengetahui metode persalinan yang akan dihadapinya. Tahapan pembangunan sistem ini dimulai dengan mengakuisisi pengetahuan dari bidan dan dokter spesialis kandungan kemudian membangun basis pengetahuan. Dengan memilih indikasi – indikasi persalinan yang dialami maka sistem dapat mendiagnosis dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada user yang dijawab dengan ”Ya” atau ”Tidak” kemudian sistem dapat menentukan metode persalinan spontan, vakum, forsep dan sectio caesarea.
Kata kunci: Expert system, forward chaining, rule-based, diagnosis persalinan.
1. Pendahuluan
Dunia kesehatan modern telah memanfaatkan perkembangan teknologi untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas di dunia kesehatan. Salah satu contoh pengaplikasian teknologi informasi di dunia kesehatan adalah penggunaan sistem pakar.
Menganalisa pemilihan metode persalinan sangat penting, jika tidak tepat metode persalinan yang dipilih, menyebabkan penatalaksanaan yang dilakukan tidak sesuai dengan indikasi yang dialami pasien, bahkan dapat berakibat fatal pada pasien, yaitu dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan janin.
Hal ini mendorong penelitian ini dilakukan untuk mencoba menghadirkan Sistem Pakar yang mampu melakukan penelusuran fakta-fakta pasien yang akan melahirkan untuk pemilihan metode persalinan pervaginam (persalinan melalui jalan lahir) atau persalinan parabdominal (persalianan melalui jalan lain) pada pasien sejak dini.
2. Tinjauan Pustaka 2.1 Sistem Pakar
Menurut Ishak, et all (2013) Sistem pakar merupakan bagian dari kecerdasan buatan (artificial intelegence) yang menggunakan kemampuan seorang pakar dalam menganalisa suatu permasalahan, melakukan proses penalaran dan menarik kesimpulan atas permasalahan tersebut untuk menghasilkan solusi yang dapat dimanfaatkan oleh seorang pemimpin dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pakar dipakai untuk membantu orang-orang yang tidak ahli dalam hal tertentu dalam mengambil keputusan, atau bisa juga dipakai oleh para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan.
Desain arsitektur sistem pakar dalam menentukan metode persalinan dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 1. Arsitektur Sistem Pakar Pemilihan Metode Persalinan
Knowledge Base
Berisi himpunan aturan sebagai berikut:
Aturan untuk indikasi persalinan spontan, vakum, forsep, sectio caesarea
Database
Berisikan fakta-fakta yang diberikan pengguna berupa data variabel :
Kriteria indikasi persalinan spontan Kriteria indikasi persalinan dengan
ekstraksi vakum
Kriteria indikasi persalinan dengan ekstraksi forsep
Kriteria indikasi persalinan sectio caesarea Saran
Inference Engine
Merupakan prosedur-prosedur untuk mencocokkan fakta dengan aturan
User Interface
Berisi sebagai berikut :
Prosedur dengan aturan membaca masukan fakta dari user yaitu indikasi persalinan
Prosedur untuk menampilkan hasil diagnosis dan solusi yang akan diberikan oleh pakar
Explanation Facilities
Berisi informasi tentang hasil solusi pakar
2.2 Pelacakan Kedepan (Forward Chaining)
Pelacakan kedepan adalah pendekatan yang dimotori data (data-driven). Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan, dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Pelacakan ke depan, mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari aturan IF-THEN (Feri Fahrur Rohman, Ami Fauzijah 2008). Gambar 2 menunjukkan proses forward chaining.
Gambar 2. Proses Forward Chaining 2.3 Persalinan
Setelah ibu menjalani proses kehamilan, maka ibu akan mengalami proses yang kedua yaitu melahirkan. Pada proses persalinan ibu akan mengeluarkan bayi yang dikandungnya selama sembilan bulan dalam keadaan hidup. Menurut Amru Sofian (2012) persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir (pervaginam) atau dengan jalan lain (perabdominal).
2.3.1 Persalinan Pervaginam
Persalinan pervaginam adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir. Cara persalinan ini terbagi menjadi 3 metode:
1. Persalinan Spontan
Persalinan spontan adalah proses lahirnya bayi dengan LBK dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat, serta tidak melukai ibu dan bayi, yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.
2. Persalinan Vakum
Persalinan dengan ekstraksi vakum merupakan suatu alat yang dipakai untuk memegang kepala janin yang masih berada dalam jalan lahir dengan cara memegang bagian terdepan kepala janin sehingga dapat dikatakan janin ditarik keluar pada rambutnya.
3. Persalinan Forsep
Persalinan dengan ekstraksi forsep merupakan suatu alat yang dipakai untuk memegang kepala janin yang masih berada dalam jalan lahir dengan cara memegang kepala janin dari samping, secara teoritis memberi tenaga pada basis kranii janin.
2.3.2 Persalinan Perabdominal
Persalinan perabdominal adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lain atau biasanya disebut operasi (sectio caesarea). Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada
Observasi A Aturan R1 Fakta C
Aturan R3
Kesimpulan 1
Observasi B Aturan R2 Fakta D
Aturan R4
Kesimpulan 2
dinding uterus melalui dinding depan perut, sectio caesarea juga dapat didefenisikan sebagai suatu histeromia untuk melahirkan janin dari dalam rahim.
Gambar 3. Metode Persalinan Pervaginam dan Perabdominal
3. Analisa dan Perancangan Sistem 3.1 Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis pengetahuan merupakan representasi pengetahuan dari seorang pakar yang diperlukan untuk memahami, memformulasikan dan memecahkan masalah (I Made Sukarsa, Ni Wayan Wisswani 2009). Terdiri dari dua elemen dasar, yaitu fakta dan rule:
Tabel 1. Daftar Aturan (Rule) Indikasi
No. Aturan
1
IF Jalan lahir atau ukuran panggul ibu normal = ya AND Presentasi janin letak kepala = ya
AND Keadaan umum ibu normal = ya AND Tidak ada penyulit di jalan lahir = ya AND Denyut jantung janin normal = ya THEN Persalinan Spontan = ya
2
IF Ibu kelelahan (kehabisan tenaga/ exhaused mother) = ya AND Ibu mengalami kala II memanjang = ya
AND Ibu mengalami toksemia gravidarum ringan = ya
AND Ibu ada riwayat penyakit jantung/ TBC/ dan asma bronkial ringan, dll (pada ibu yang tidak boleh mengejan lama) = ya
AND Pembukaan serviks sudah lengkap = ya AND Ibu mengalami ruptur uteri imminems = ya THEN Persalinan Vakum = ya
3
IF Ibu kelelahan (kehabisan tenaga/ exhaused mother) = ya AND Partus tidak maju-maju = ya
AND Ibu mengalami toksemia gravidarum ringan = ya Metode Persalinan Persalinan Spontan Persalinan Vakum Persalinan Forsep Persalinan Sectio Ceasarea Pervaginam Perabdominal
AND Ibu ada riwayat penyakit jantung/ TBC/ dan asma bronkial ringan, dll (pada ibu yang tidak boleh mengejan lama) = ya
AND Ibu mengalami ruptur uteri imminems = ya AND Ada pengeluaran meconium bayi = ya AND Terdapat indikasi pinard = ya
THEN Persalinan Forsep = ya
4
IF Persalinan sebelumnya dilakukan dengan sectio caesarea lebih dari satu kali atau satu kali dengan jarak kehamilan dekat = ya
OR Ada penyulit persalinan normal misalnya pada ibu yang mengalami perdarahan antepartum seperti pada plasenta previa atau solutio plasenta = ya
OR Ibu mengalami toksemia gravidarum berat = ya
OR Ibu ada riwayat penyakit jantung/ TBC/ asma bronkial berat = ya OR Ibu ada riwayat diabetes = ya
OR Ibu telah dibantu dengan persalinan forseps atau vakum tapi belum berhasil = ya OR Ibu mengalami infeksi virus herpes kelamin = ya
THEN Persalinan Sectio Caesarea = ya
Aturan atau rule di atas menunjukkan bahwa JIKA jalan lahir atau ukuran panggul ibu normal bernilai ya, DAN presentasi janin letak kepala bernilai ya, DAN keadaan umum ibu normal bernilai ya, DAN tidak ada penyulit di jalan lahir bernilai ya, DAN denyut jantung janin normal bernilai ya MAKA persalinan spontan bernilai ya. Saran yang muncul berupa anjuran yang harus dilakukan oleh pasien selama masa kehamilan:
1. Memeriksakan kehamilan minimal 4 kali pemeriksaan, 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester ke 2 dan 2 kali pada trimester ke 3.
2. Pemenuhan nutrisi dengan pemenuhan gizi seimbang
3. Konsumsi suplemen penambah darah minimal 90 kaplet selama kehamilan, serta ditunjang dengan mineral lain misalnya asam folat, kalsium untuk menunjang tumbuh kembang janin serta kesehatan ibu.
4. Hindarilah daging yang belum dimasak atau yang dimasak kurang matang, cucilah tangan setelah memegang hewan peliharaan atau berkebun. Ini untuk mencegah terjangkit parasit toksoplasma yang menyebabkan penyakit toksoplasmosis, yang dapat membahayakan janin dalam kandungan.
5. Istirahatlah yang cukup, jangan terlalu bekerja berat namun bukan berarti ibu tidak boleh bekerja.
6. Berhati-hatilah dalam mengkonsumsi obat-obatan termasuk juga obat-obat tradisional, kafein. Kafein yang ada pada teh, kopi, minuman ringan dan coklat perlu juga dibatasi (hindari obat-obatan kecuali resep petugas kesehatan berwenang).
7. Tidurlah dengan posisi miring ke arah kiri, posisi ini akan memberikan sirkulasi darah terbaik untuk sang janin dan dapat mengurangi pembengkakan pada tungkai kaki. Duduklah dengan kaki menapak lantai atau disanggah, hindari kaki menggantung pada saat anda duduk.
8. Dalam berbusana pakailah busana yang mampu membuat ibu nyaman, hindari pemakaian busana yang terlalu sempit, hindari pakaian dalam yang tidak menyerap keringat, hindari pemakaian sepatu berhak tinggi.
9. Wanita setelah memasuki usia kehamilan 7 bulan ke atas rajin berolahraga seperti jalan pagi atau mengikuti senam hamil, agar posisi janin sempurna dalam rahim yaitu presentasi kepala serta persiapan jalan lahir agar lebih elastis.
10. Bila ada keluhan misalnya pusing hebat, mual-muntah sering ≥ 10 kali/ hari, keluar darah dari kemaluan, dan lain sebagainya, segera lakukan pemeriksaan ke tenaga medis.
11. Ibu hamil yang telah aterm 36 - 42 minggu jika ada keluhan seperti keluar lendir bercampur darah disertai nyeri ari-ari yang menjalar kepinggang, sakitnya intermitten (hilang timbul dengan frekuensi dekat, 2 kali dalam 10 menit lamanya 30 - 60 detik), atau keluar air-air dari kemaluan tanpa bisa ditahan, segera lakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan (bidan). 12. Pantau gerakan janin, janin minimal l bergerak 10 kali/ hari, jika pergerakan janin dirasakan
ibu kurang, segera konsulkan ke tenaga kesehatan (bidan).
13. Persiapkan psikis untuk menghadapi persalinan, dukungan keluarga terutama suami serta banyak berdo’a kepada ALLAH semoga persalinan lancar, ibu dan bayi sehat.
3.2 Database
Dalam perancangan suatu sistem dibutuhkan suatu database yang digunakan untuk menyimpan data dan informasi lain yang diperlukan dalam sistem. Database berisi tentang fakta-fakta yang dibutuhkan pemakai yaitu berupa variabel dari : tabel admin, tabel artikel, tabel diagnosis, tabel indikasi, tabel pasien, tabel persalinan, tabel rule, tabel rule2, tabel solusi. Adapaun tabel database masing-masing adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Tabel Admin
No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan
1 username Varchar 9 Primary Key
2 password Text - Password
3 nm_lengkap Char 25 Nama Admin
4 email Varchar 35 Email Admin
Tabel 3. Tabel Artikel
No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan
1 id_artikel Integer 11 Primary Key
2 Tanggal Date - Tanggal Publish
3 jam Time - Jam Publish
4 judul Varchar 200 Judul Artikel
5 lead Text - Lead
6 isi Text - Isi
7 foto Varchar 50 Foto
8 ket_foto Text - Keterangan Foto
9 sumber Varchar 200 Sumber / Penulis
10 counter Integer 5 Jumlah Akses
Tabel 4. Tabel Diagnosis
No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan
1 id_diagnosis Integer 11 Primary Key
2 tanggal Date - Tanggal Diagnosis
3 id_pasien Integer 11 Identitas Pasien
Tabel 5. Tabel Indikasi
No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan
1 id_indikasi Varchar 4 Primary Key 2 indikasi Varchar 200 Metode Persalinan 3 keterangan Text - Keterangan Indikasi
Tabel 6. Tabel Pasien
No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan
1 id_pasien Integer 11 Primary Key
2 nama Char 30 Nama Pasien
3 umur Integer 3 Umur
4 hal_akhir Date - Halangan Terakhir
5 nm_suami Char 30 Nama Suami
6 pekerjaan Varchar 200 Pekerjaan Pasien
7 alamat Varchar 50 Alamat
8 telp Varchar 15 Telepon / Nomor HP
Tabel 7. Tabel Persalinan
No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan
1 id_persalinan Varchar 4 Primary Key 2 jn_persalinan Char 15 Jenis Persalinan 3 deskripsi Text - Deskripsi Persalinan
Tabel 8. Tabel Rule
No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan
1 id_rule Varchar 4 Primary Key
2 id_persalinan Varchar 4 Identitas Persalinan 3 id_indikasi Varchar 4 Identitas Indikasi
Tabel 9. Tabel Rule2
No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan
2 id_persalinan Varchar 4 Identitas Persalinan 3 id_solusi Varchar 4 Identitas Solusi
Tabel 10. Tabel Solusi
No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan
2 id_solusi Varchar 4 Identitas Solusi
3 solusi Varchar 4 Solusi
3.3 Inference Engine
Metode inferensi forward chaining dalam memilih metode persalinan akan dimulai dengan indikasi-indikasi yang timbul dirasakan oleh user akan ditelusuri sampai akhir kesimpulan metode persalinan yang dipilih. Mesin inferensi ini merupakan langkah berikutnya
yang digunakan untuk menentukan semua tahap yang terjadi dalam dialog dan pengambilan keputusan setelah menentukan struktur basis pengetahuan (knowledge base) yang telah dibuat.
Tabel 11. Database Mendeteksi Persalinan Spontan, Vakum, Forsep dan Sectio Caesarea
Rule Uraian Indikasi / Faktor Penyebab Inisialisasi Kode Persalinan
R001
Jalan lahir atau ukuran panggul ibu normal G001
P001
Presentasi janin letak kepala G002
Keadaan umum ibu normal G003
Tidak ada penyulit di jalan lahir G004
Denyut jantung janin normal G005
R002
Ibu kelelahan (kehabisan tenaga / exhaused mother) G006
P002
Ibu mengalami kala II memanjang G007
Ibu mengalami toksemia gravidarum ringan G008 Ibu ada riwayat penyakit jantung / TBC / asma bronkial
ringan, dll (pada ibu yang tidak boleh mengejan lama). G009
Pembukaan serviks sudah lengkap G010
Ibu mengalami ruptur uteri iminnems G011
R003
Ibu kelelahan (kehabisan tenaga / exhaused mother) G006
P003
Partus tidak maju G012
Ibu mengalami toksemia gravidarum ringan G008 Ibu ada riwayat penyakit jantung / TBC / asma bronkial
ringan, dll (pada ibu yang tidak boleh mengejan lama). G009 Ibu mengalami ruptur uteri iminnems G011
Ada pengeluaran meconium bayi G013
Terdapat indikasi pinard G014
R004
Persalinan sebelumnya dilakukan dengan sectio
caesarea lebih dari satu kali atau satu kali dengan jarak kehamilan dekat
G015
P004 Ada penyulit persalinan normal misalnya pada ibu yang
mengalami perdarahan antepartum seperti pada plasenta previa atau solutio plasenta
G016 Ibu mengalami toksemia gravidarum berat G017 Ibu ada riwayat penyakit jantung / TBC/ asma bronkial
berat G018
Ibu ada riwayat diabetes G019
Ibu telah dibantu dengan persalinan forseps atau vakum
tapi belum berhasil G020
Alur Inferensinya adalah :
Gambar 4. Inferensi Deteksi Persalinan Spontan, Vakum, Forsep dan Sectio Caesarea
GOAL P001 P002 P003 P004 G001 G004 G002 G003 G005 G006 G011 G007 G008 G010 G009 G017 G018 G019 G020 G021 G008 G014 G009 G011 G013 G012 G006 G016 G015 R001 R002 R003 R004
3.4 User Interface
User interface yang dimaksud disini adalah sebuah media yang menghubungkan antara pengguna (user) dengan sistem pakar. Sistem pakar yang akan dibangun diharapkan dapat menyediakan interface yang mudah dipahami oleh pengguna. Untuk memudahkan pengoperasian ini maka, dirancang organisasi program sebagai berikut:
Gambar 5. Organisasi Program
4. Implementasi dan Pengujian Sistem 4.1 Implementasi
Tahap implementasi merupakan terjemahan perancangan yang berdasarkan hasil analisis kedalam bahasa pemprograman yang dapat dimengerti oleh komputer. Bahasa pemprograman dalam sistem ini menggunakan bahasa PHP dan basis data MySQL, XAMPP 1.7.0 sebagai web server dan Mozilla Firefox sebagai browser untuk mengakses sistem ini. 4.2 Pengujian Rule
Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk menguji rule dari sistem pakar ini adalah sebagai berikut:
Aplikasi SistemPakar
Home Konsultasi Jenis Persalinan Artikel Pakar About
Login Pasien Pertanyaan Diagnosis Artikel Selengkap nya Admin Artikel Admin Pasien Admin Diagnosa Admin Persalinan Change Password Tambah Artikel Ubah Pasien Ubah Persalinan Register Pasien Admin Indikasi Ubah Indikasi Home Admin Logout Admin Solusi Ubah Solusi Ubah Artikel
Gambar 6. Halaman Login Pasien
Gambar 7. Halaman Pertanyaan Pertama
Gambar 8. Halaman Pertanyaan Kedua
Gambar 9. Halaman Pertanyaan Ketiga
Gambar 11. Halaman Pertanyaan Kelima
5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan
1. Dengan adanya sistem pakar ini, maka pengetahuan dari dokter spesialis kandungan dan bidan dapat disatukan ke dalam suatu sistem yang merekomendasikan pilihan metode persalinan.
2. Aplikasi sistem pakar dapat menyelesaikan masalah yaitu bisa menampilkan diagnosis berdasarkan pertanyaan-pertanyaan indikasi pemilihan persalinan yang dijawab oleh user. 3. Dapat memberikan konsultasi yang nyaman dan mudah dengan menerapkan desain antar
muka yang user friendly untuk pilihan metode persalinan.
4. Data indikasi yang menjadi pertanyaan dimasukkan oleh seorang administrator/ pakar ke dalam database persalinan, harus lengkap artinya indikasi-indikasi yang bisa mengarah ke suatu metode persalinan tersebut harus dimasukkan secara lengkap, karena kesimpulan diagnosis merekomendasikan pilihan metode persalinan secara otomatis oleh sistem. 5.2 Saran
1. Mengingat besarnya domain pengetahuan yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan, maka ruang lingkup sistem dalam melakukan diagnosis dapat dikembangkan menjadi lebih luas dan lebih kompleks.
2. Jika terdapat pengalaman atau pengetahuan baru dari pakar yang belum terdapat di dalam sistem pakar, maka pengetahuan tersebut dapat ditambahkan ke dalam basis pengetahuan (pengetahuan yang ada akan di update terus menerus).
3. Program aplikasi ini dikembangkan lagi bukan hanya berbasis web tapi bisa menggunakan teknologi yang lain misalnya teknologi berbasis mobile sehingga user bisa mengakses aplikasi ini menggunakan handphone.
4. Meningkatkan dan memperbanyak aspek security untuk melindungi aplikasi dari kemungkinan manipulasi atau pencurian data oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
Daftar Pustaka
[1] Ishak, Muhammad Zunaidi dan Saniman (2013). “Rule Base Expert System dengan Metode Forward Chaining untuk Memprediksi Kualitas Kain Batik.” Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 3, September 2013. ISSN: 1978-6603.
[2] Feri Fahrur Rohman dan Ami Fauzijah (2008). “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar untuk Menentukan Jenis Gangguan Perkembangan pada Anak.” Jurnal Media Informatika, Vol. 6, No. 1, Juni 2008, 1-23. ISSN: 0854-4743.
[3] Amru Sofian (2012). “Sinopsis Obstetri.” Edisi 3, Jilid 1. Jakarta, Buku Kedokteran EGC.
[4] Amru Sofian (2012). “Sinopsis Obstetri.” Edisi 3, Jilid 2. Jakarta, Buku Kedokteran EGC.
[5] I Made Sukarsa dan Ni Wayan Wissmani (2009). “Rancang Bangun Sistem Pakar untuk Perbaikan Kecepatan dan Kegagalan Koneksi Peralatan Eksternal pada Personal Komputer.” Teknologi Elektro, Vol. 8 No. 1 Januari - Juli 2009.