• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Air Zamzam Terhadap Pertumbuhan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Air Zamzam Terhadap Pertumbuhan"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

KUMAN PADA AIR SUNGAI

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh predikat Ahli Madya Analis Kesehatan

Oleh : Donny Sagita NIM : AK412012

YAYASAN BORNEO LESTARI

AKADEMI ANALIS KESEHATAN BORNEO LESTARI

BANJARBARU

(2)
(3)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kepada ALLAH SWT atas segala kemudahan dan petunjuk-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya.

Karya Tulis Ilmiah berjudul “Pengaruh Air Zamzam Terhadap Pertumbuhan Angka Kuman Pada Air Sungai” ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh predikat Ahli Madya Analis Kesehatan di Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru.

Pada kesempatan kali ini dengan tulus penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan semangat dan dukungan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan, terutama kepada orang tua, serta tidak lupa ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Lisa Andina, S.Farm, M.Sc. Apt selaku direktur Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru atas segala kebijakannya.

2. Bapak H.A Muhlisin,S.Pd,M.Kes selaku dosen pembimbing utama Karya Tulis Ilmiah yang telah berkenan meluangkan waktu untuk membimbing serta memberikan kritik dan saran.

3. Ibu Dewi Ramadhani,S.Si selaku dosen pembimbing pendamping Karya Tulis Ilmiah yang telah berkenan meluangkan waktu untuk membimbing serta memberikan kritik dan saran.

(4)

iv

5. Teman-teman Analis Kesehatan Borneo Lestari angkatan 2012 dan seluruh sahabat dekat yang telah memberikan dukungan dan semangat.

6. Seluruh Staf Tata Usaha Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru yang membantu dalam bidang administrasi.

7. Seluruh pihak yang membantu kelancaran penulisan proposal Karya Tulis Ilmiah yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan, karenanya penulis mengharapkan saran yang kiranya dapat membangun kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Atas segala perhatian dan kerjasamanya penulis mengucapkan terimakasih.

Banjarbaru, Agustus 2015

(5)

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………. i

HALAMAN PENGESAHAN ………... ii

KATA PENGANTAR………... iii

DAFTAR ISI……….. v

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Zamzam ……… 6

1. Sumber air Zamzam ……….. 6

2. Kandungan air Zamzam ……… 7

3. Ion flourida sebagai antimikroba dalam air Zamzam ………... 8

B. Mikroorganisme Patogen dalam Air ………... 10

1. Jenis Mikroorganisme Pencemar Air ……… 10

2. Penyebab Mikroorganisme Pemcemar Air ………... 10

a. Sumber Air ……….. 11

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ……….. 17

(6)

vi

C. Instrument ………... 18

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ………. 19

E. Cara Pengumpulan Data………... 19

1. Persiapan ………... 19

2. Pelaksanaan ………... 20

F. Pengolahan dan Analisis Data ………... 21

1. Tekhnik pengolahan data ……….. 21

2. Analisis data ……….. 21

G. Kelemahan dan Kesulitan ……….. 22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ……… 25

B. Analisis Data ……… 27

C. Pembahasan ………. 29

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ……….. 31

B. Saran ……… 31

(7)

vii

DAFTAR GAMBAR

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Analisa Perbandingan Antara Air Zamzam dengan Air

Mineral ………. 8

Tabel 3.2 Variabel, definisi operasional, alat ukur, skala dan hasil ukur ……….. 19

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan ……….. 25

Tabel 4.2 Nilai Rata-rata Hasil Dari Semua Varian Konsentrasi Perlakuan ……… 26

Tabel 4.3 Uji Normalitas ……… 27

Tabel 4.4 Uji Homogenitas ……… 27

(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1Surat Ijin Penelitian Lampiran 2 Hasil Penelitian

Lampiran 3 Kartu Konsultasi Karya Tulis Ilmiah Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian

(10)

x

ABSTRAK

Pengaruh Air Zamzam Terhadap Pertumbuhan Angka Kuman Pada Air Sungai

Donny Sagita

Ahmad Muhklisin, Dewi Ramadhani

Salah satu air yang baik dimuka bumi ini adalah air Zamzam. Sumber mata air yang berada dikawasan Masjidil Haram ini tidak hanya bersih, tetapi juga mempunyai keutamaan yang lebih unggul dibanding dengan air pada umumnya, salah satunya dalam aspek kandungan mineralnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh air Zamzam terhadap pertumbuhan angka kuman pada air sungai. Metode dalam penelitian ini adalah metode true eksperimen dengan rancangan posttest only control group design. Sampel yang digunakan adalah Air Zamzam yaitu berasal dari mata air asli yang diambil langsung dari kota mekkah dan Air sungai yang digunakan pada penelitian ini diambil dari air sungai di kawasan Martapura. Varian konsentrasi perlakuan yang digunakan adalah 1/2, 1/3, 1/4, 1/5, 1/6 dan dilanjutkan uji ANOVA untuk mengetahui adanya perbedaan pengurangan jumlah mikroba pada kelompok uji. Berdasarkan hasil penelitian di nyatakan bahwa jumlah koloni yang memenuhi syarat perhitungan yaitu kontrol positif pada pengenceran 10-1 (105 koloni), 10-2 (89 koloni) dan 10-3 (65 koloni). Perlakuan 1/2 pada pengenceran 10-1 (40 koloni), 10-2 (38 koloni) dan 10-3 (32 koloni). Perlakuan 1/3 pada pengenceran 10-1 (36 koloni) dan 10-2 (31 koloni). Hasil statistik dengan menggunakan uji ANOVA pada taraf kepercayaan (α) 0.05, didapatkan nilai F hitung > F table (37.217 > 2.85), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Yang menyatakan bahwa ada perbedaan yang jauh antara rata-rata kontrol dan rata-rata nilai perlakuan dari 1/2, 1/3, 1/4, 1/5 dan 1/6. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa air Zamzam memiliki kandungan yaitu ion florida yang mampu menghambat pertumbuhan angka kuman yang terdapat pada air sungai.Semakin tinggi jumlah varian konsetrasi perlakuan semakin besar kadungan fluorida yang dapat menghambat pertumbuhan angka kuman.

(11)

1 bersih, tetapi juga mempunyai manfaat yang cukup banyak bagi kesehatan. Keunikan sumber mata air ini juga tak pernah habis atau kering. Meski tiap tahun ribuan jamaah haji mengambil air dari sumur Zamzam, airnya terus mengalir deras dan tanda-tanda akan kering. Berdasarkan berbagai penelitian, menunjukkan bahwa betapa besarnya manfaat air Zamzam bagi kesehatan tubuh kita. Selain mengandung beberapa mineral penting bagi tubuh, Zamzam juga bersifat steril dengan adanya kandungan fluorida yang memiliki sifat antimikroba dalam jumlah yang proporsional serta tidak memberikan dampak meracuni bagi tubuh (Muhammad, 2012).

(12)

dimanapun, dilihat dari segi tekstur, warna dan baunya. Suatu penelitian dari Direktur Kepala Pusat Peneliti Haji, Ir. Sami Anqali, yaitu untuk mengetahui apakah didalam air Zamzam terdapat bakteri atau tidak dan menunjukkan hasil bahwa air tersebut adalah air yang bersih (Muhammad, 2012).

Dewasa ini, sudah banyak penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa air Zamzam benar-benar air yang terbaik yaitu air yang bersih bebas dari bakteri. Berdasarkan penelitian Dr. Hamdi Saif terhadap air Zamzam, bahwa terdapat kandungan elektrolit dan mineral dengan keseimbangan yang sempurna dalam air Zamzam. Kedua hal tersebut sangat penting untuk kesehatan tubuh manusia. Selain itu, ditemukan bahwa air Zamzam juga bebas dari semua mikroorganisme patogenik (Muhammad, 2012).

(13)

Menurut Permenkes No.492/Menkes/Per/IV/2010 Pasal 3 menyebutkan bahwa kualitas air dapat ditentukan berdasarkan parameter fisika, kimia, mikrobiologi, dan radiologi. Perkiraan jumlah bakteri atau mikroorganisme pada prinsipnya dapat dapat ditentukan. Perhitungan mikroorganisme sangat penting untuk menentukan populasi bakteri dalam suatu sampel. Menghitung jumlah mikroorganisme dapat dilakukan dengan metode Total Plate Count (TPC). Total Plate Count (TPC) merupakan metode perhitungan menyeluruh yaitu dapat menghitung jumlah mikroorgasime yang hidup maupun mati. Metode perhitungan menyeluruh ini disebut juga perhitungan langsung/direct count karena menghitung mikroorganisme secara langsung dibawah mikroskop (Dr. H.M. Subandi, 2010).

Berdasarkan data penelitian tersebut, calon peneliti ingin meneliti tentang pengaruh air Zamzam terhadap pertumbuhan angka kuman pada air sungai. Hai ini dikarenakan air sungai merupakan sumber terbanyak ditemukannya mikroorganisme. Dengan demikian, dalam penelitian ini akan dibandingkan pertumbuhan angka kuman pada air sungai terhadap air yang telah terbukti tidak terdapat mikroorganisme yaitu air Zamzam.

B. Rumusan Masalah

(14)

C. Batasan Masalah

Penelitian ini hanya membatasi pada pemeriksaan pengaruh air Zamzam terhadap pertumbuhan angka kuman pada air sungai.

D. Tujuan Penelitian

1. Umum

Mengetahui pengaruh air Zamzam terhadap pertumbuhan angka kuman pada air sungai.

2. Khusus

a. Mengetahui pengaruh air Zamzam terhadap pertumbuhan angka kuman pada air sungai dengan varian konsentrasi perlakuan 1/2, 1/3, 1/4, 1/5, 1/6.

b. Menilai dan membuktikan apakah pengaruh air Zamzam pada air sungai mampu mengurangi pertumbuhan angka kuman.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari

Sebagai sumber literatur tambahan di bidang Bakteri serta dapat digunakan sebagai tambahan sumber pustaka untuk membantu proses penelitian selanjutnya.

2. Bagi Peneliti

(15)

3. Bagi Masyarakat

(16)

6 Meski tiap tahun ribuan orang yang datang dari seluruh penjuru dunia mengambil dan membawa pulang air Zamzam, sumber itu akan terus mengalir dengan deras. Air Zamzam adalah air kehidupan yang akan selalu menyertai perjalanan hidup umat manusia. Hal ini terbukti benar dengan adanya fakta, yaitu mulai dari Zaman Nabi Ismail hingga kini, dengan ribuan orang yang mengambilnya setiap saat, air Zamzam jumlahnya tetap stabil, tidak pernah menyusut dan mengalami kekeringan (Muhammad, 2012).

Siapapun yang pergi menunaikan ibadah haji, tentu tidak akan melupakan untuk membawa oleh-oleh air Zamzam. Tidak ada satu sumur pun di dunia ini yang airnya diminum oleh beribu-ribu orang dari berbagai belahan dunia selain air Zamzam. Air yang penuh mukjizat ini merupakan satu-satunya air yang diminum oleh semua suku di dunia (Misrawi, 2009).

(17)

sebebsar 11-18,5 liter per detik atau mencapai 660 liter per menit atau sekitar 40 ribu liter per jam. Pada tahun 1953, pompa air dibangun untuk menyalurkan air dari sumur ke bak penampungan air dan keran-keran yang ada di sekitar sumur Zamzam. Hasil menunjukkan pengujian pada pemompaan 8000 liter per detik selama 24 jam, air yang berada dalam sumur Zamzam mengalami penyusutan sedalam 3,23 meter dan ketika pemompaan dihentikan, terlihat permukaan sumur kembali ke asalnya hanya dalam waktu 11 menit. Hal tersebut menunjukkan bahwa banyak air yang tersimpan dalam sumur Zamzam tidak pernah habis. Padahal, jarak kota Makkah ke laut (pantai) sejauh 75 kilometer. Namun terdapat hasil rekahan bebatuan yang ada pada perbukitan di sekitar Makkah sehingga sumber air Zamzam tak pernah kering (Asti, 2009)

2. Kandungan Air Zamzam

Air Zamzam memang mempunyai keutamaan yang lebih unggul dibanding dengan air pada umumnya, salah satunya dalam aspek kandungan mineralnya. Air Zamzam mempunyai kandungan mineral air yang sangat unik. Jika pada umumnya air mengandung kurang lebih 260 mg per liter elemen-elemen alamiah, maka air Zamzam mengandung elemen-elemen alamiah sebesar 2000 mg per liter (Muhammad, 2012).

(18)

misalnya sodium (250 mg per liter), kalsium (200 mg per liter), potassium (20 mg per liter), dan magnesium (50 mg per liter). Kedua, negatif ion, misalnya sulfur (372 mg per liter), bikarbonat (366 mg per liter), nitrat (273 mg per liter), fosfat (0,25 mg per liter) dan ammonia (6 mg per liter) (Muhammad, 2012).

3. Ion Flourida Sebagai Antimikroba dalam Air Zamzam

Ion flour merupakan salah satu ion penting yang mempunyai peranan sebagai antimikroba. Oleh karena itu sebagian besar produk pasta gigi mengedepankan adanya kandungan flourida di dalam kemasannya yang difungsikan untuk menghambat bakteri penyebab plak gigi. Flourida adalah senyawa kimia yang secara alami ada dalam air pada berbagai konsentrasi. Pada konsentrasi yang proporsional sangat bermanfaat bagi kesehatan khususnya kesehatan gigi, karena dapat mencegah kerusakan gigi (Pratama, 2014).

(19)

Tabel 2.1. Analisa Perbandingan Antara Air Zamzam dengan Air Mineral pada Umumnya (Muhammad, 2012).

Parameter Air Zamzam

(mg/I)

Nitrit (NO2) 0,040 Tak terdeteksi

Bikarbonat (HCO3) 398,22 32

Flour (F) 0,07 Tak terdeteksi

Besi (Fe) Tak terdeteksi Tak terdeteksi

Mangan (Mn) 0,014 Tak terdeteksi

Natrium (Na) 318 20

Kalsium (Ca) 182,2 3

Zat padat terlarut (TDS) 857 170

Magnesium (Mg) 6,86 5

Zat organik 2,79 Tak terdeteksi

Jumlah Mikroorganisme Tak terdeteksi Tak terdeteksi

pH 7,3 7,2

B. Mikroorganisme Patogen Dalam Air

1. Jenis Mikroorganisme Pencemar Air

(20)

disebabkan lewat air adalah virus, bakteri, fungi, protozoa, cacing dang sebagainya (Fardiaz, 2006).

Jenis mikroorganisme patogenik yang sering ditemukan di dalam air terutama adalah bakteri-bakteri penyebab infeksi saluran pencernaan seperti Vibrio cholera, penyebab penyakit kolera, Shigella dysenteriae penyebab desentri basiler, Salmonella typhosa penyebab tifus, dan S. paratyphi penyebab paratifus, virus polio dan hepatitis, dan Entamoeba histolytica penyebab disentri amuba (Fardiaz, 2006). 2. Penyebaran Mikroorganisme Pencemaran Air

Tempat penyebaran penyakit pada umumnya berbentuk air buangan yang banyak mengandung berbagai senyawa organik. Penyebaran tersebut dapat melalui air danau, air sungai, air rawa, air sawah, air sumur, air pompa, air pipa, air laut, air buangan dan lain sebagainya. Jumlah dan jenis mikroorganisme yang terdapat dalam air bervariasi tergantung dari berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :

a) Sumber air

(21)

b) Komponen nutrient dalam air

Air buangan sering mengandung komponen-komponen yang dibutuhkan oleh spesies mikroorganisme tertentu. Sebagai contoh, air yang mengandung besi dalam jumlah tinggi sering ditumbuhi bakteri besi yaitu Ferrobacillus (F. ferro oxidans), air yang mengandung H2S sering ditumbuhi oleh bakteri belerang yaitu

Thiobacillus (T. thioxidans), dan air yang mengandung metana (CH4) sering ditumbuhi oleh bakteri yang mengoksidasi metana (Fardiaz, 2006).

c) Komponen beracun

(22)

dapat membunuh mikroorganisme dan kehidupan lainnya di dalam air (Fardiaz, 2006).

d) Organisme lain

Adanya organisme lain di dalam air dapat mempengaruhi jumlah dan jenis mikroorganisme air. Sebagai contoh, plankton merupakan organisme yang makan bakteri, sehingga adanya plankton dapat mengurangi jumlah organisme-organisme tersebut. Adanya protozoa dan bakteriopage mengurangi jumlah bakteri didalam air karena kedua mikroorganisme tersebut dapat membunuh bakteri. Selain itu beberapa bakteri air memproduksi antibiotik yang dapat membunuh bakteri lainnya (Fardiaz, 2006). e) Faktor fisik

(23)

Berbagai metode telah dikembangkan untuk menghitung jumlah mikroorganisme. Metode ini menghitung jumlah sel, masaa sel, atau isi sel yang sesuai dengan jumlah sel. Ada empat maam cara yang umum digunakan untuk memperkirakan besar populasi organisme, yaitu :

1. Perhitungan langsung (direct count) jumlah sel atau biomassa mikroorganisme, sel dihitung langsung dibawah mikroskop atau dengan perhitungan partikel elektron (elektronik partickel counter). 2. Pengukuran langsung (direct measurement) biomassa mikroorganisme, massa sel ditentukan dengan menimbang atau mengukur berat seluruh sel, biomassa dapat dikorelasikan dengan jumlah sel dengan membandingkannya pada kurva standar.

3. Perhitungan tidak lansung (indirect count) jumlah sel, mikroorganisme dalam sampel dikonsentrasikan dan ditanam pada media yang sesuai, pertumbuhan mikroorganisme, contohnya pembentukan koloni dalam plat agar, digunakan untuk memperkirakan jumlah mikroorganisme yang terdapat didalam sampel.

(24)

langsung biomassa mikroorganisme dapat dikolerasikan dngan jumlah sel dengan membandingkannya dengan kurva standar (Harmita, 2008).

C. Landasan Teori

Air Zamzam memiliki kelebihan dari air-air biasa, di mana air Zamzam tidak akan berubah atau rusak sekalipun disimpan lama atau disimpan dimanapun tempatnya (Asti, 2009). Berdasarkan penelitian Dr. Hamdi Saif terhadap air Zamzam, bahwa terdapat kandungan elektrolit dan mineral dengan keseimbangan yang sempurna dalam air Zamzam. Kedua hal tersebut sangat penting untuk kesehatan tubuh manusia. Selain itu, ditemukan bahwa air Zamzam juga bebas dari semua mikroorganisme patogenik (Muhammad, 2012).

(25)

dalam metabolisme pertumbuhan mikroba secara umum (Muhammad, 2012).

Mikroorganisme patogenik yang hidup di dalam air sangat banyak, pencemaran domestik yang memasuki badan air sebagian besar diakibatkan oleh kehadiran mikroorganisme. Bakteri patogen yang terdapat di dalam air, seperti E.coli, Salmonella, Shigella, Vibrio,

Entamoeba (Suriawiria, 2008). Tempat penyebaran penyakit pada

umumnya berbentuk air buangan yang banyak mengandung berbagai senyawa organik. Penyebaran tersebut dapat melalui air danau, air sungai, air rawa, air sawah, air sumur, air pompa, air pipa, air laut, air buangan dan lain sebagainya.

Jumlah dan jenis mikroorganisme yang terdapat dalam air bervariasi tergantung dari berbagai faktor yaitu sumber air, komponen nutrient dalam air, komponen beracun, organisme lain serta faktor fisik (Fardiaz, 2006). Perhitungan mikroorganisme sangat penting untuk menentukan populasi bakteri dalam suatu sampel. Menghitung jumlah mikroorganisme dapat dilakukan dengan metode Total Plate Count (TPC). Total Plate Count

(26)

D. Kerangka Konsep

Gambar 2.1 Kerangka konsep

Keterangan :

E. Hipotesis

Adanya pengaruh air Zamzam terhadap pertumbuhan angka kuman pada air sungai.

Perhitungan Angka Kuman

Air Zamzam Air Zamzam

dan air sungai

Air sungai

Analisa TPC

(+) pertumbuhan angka kuman berkurang

(-) pertumbuhan angka kuman

tetap

(27)

17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat true experiment dengan rancangan

posttest only control group design, yaitu mengukur pengaruh air Zamzam terhadap pertumbuhan angka kuman pada air sungai dengan cara membandingkan kelompok tersebut dengan kelompok kontrol (Notoatmodjo, 2012).

B. Bahan dan Prosedur

Bahan :

1. Air Zamzam :

Air Zamzam yang digunakan yaitu berasal dari mata air asli yang diambil langsung dari kota mekkah.

2. Air Sungai

Air sungai yang digunakan pada penelitian ini diambil dari air sungai di kawasan Martapura.

Kedua sampel penelitian ini ditentukan menurut rumus : (t-1) (n-1) ≥ 15

(28)

3. Rancangan Perlakuan

Varian konsentrasi jumlah perlakuan yang digunakan adalah 1/2, 1/3, 1/4, 1/5 dan 1/6. Air Zamzam dan air sungai dengan masing-masing konsentrasi pengencer tersebut diambil dengan pipet volume lalu dimasukan kedalam tabung reaksi.

Berikut ini adalah masing-masing konsentrasi perlakuan untuk volume air sungai dan volume air Zamzam yang harus dicampur : a) 1/2 = Dipipet 1 ml air sungai dan 2 ml air Zamzam

b) 1/3 = Dipipet 1 ml air sungai dan 3 ml air Zamzam c) 1/4 = Dipipet 1 ml air sungai dan 4 ml air Zamzam d) 1/5 = Dipipet 1 ml air sungai dan 5 ml air Zamzam e) 1/6 = Dipipet 1 ml air sungai dan 6 ml air Zamzam

C. Instrument

Pada penelitian pemeriksaan Total Plate Count dengan metode direct

dimana instrument yang digunakan yaitu dengan menghitung langsung koloni yang tumbuh pada media biakan. Alat dan bahan dapat digunakan sebagai berikut :

1. Alat

(29)

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu air Zamzam, air sungai dan media Nutrient Agar (NA).

D. Variabel dan definisi Operasional

Tabel 3.2. Variabel, definisi operasional, alat ukur, skala, dan hasil ukur

Laboratorium Rasio Koloni/ml

TPC

Laboratorium Rasio Koloni/ml

E. Cara Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan berupa data primer yang diperoleh dari percobaan yang dilakukan dilaboratorium dan data sekunder yang diperoleh dari studi literatur dan perpustakaan maupun dari internet sesuai dengan tujuan penelitian.

1. Persiapan

(30)

2. Pelaksanaan

Setelah mendapakan persetuan institusi tempat penelitian. Kemudian peneliti melakukan pemeriksaan pengaruh air Zamzam terhadap pertumbuhan angka kuman pada air sungai. Data dikumpulkan dengan melihat pada masing-masing konsentrasi dan pengulangan mengenai pengurangan pertumbuhan jumlah mikroba. Berikut cara kerja

a. Pengambilan sampel : 1) Air sungai

 Lepaskan tali pengikat kertas

 Buka penyumbat dan penutup botol

 Masukkan botol sampel pada air sungai dengan menenggelamkan pada jarak 20 cm dari permukaan

 Botol sampel diisi hanya 3/4 bagian botol dengan menyisakan udara di atasnya yang bertujuan agar air sampel dapat dikocok sebelum diperiksa

 Botol disumbat dan ditutup kembali kemudian diikat (Waluyo, 2009).

2) Air Zamzam

(31)

b. Pemeriksaan angka kuman :

1) Sediakan 7 tabung dan cawan peteri (sesuai dengan pengenceran beserta kontrol) yaitu varian konsentrasi perlakuan 1/2, 1/3, 1/4, 1/5, 1/6, Kontrol Positif dan Kontrol Negatif.

2) Pembuatan blanko kontrol media, air Zamzam dan instrument yang digunakan.

3) Pipet masing-masing sebanyak 1 ml sampel air sungai (kontrol positif) dan air Zamzam (kontrol negatif) pada tabung reaksi kemudian masukan kedalam petri.

4) Pipet sampel air sungai dan air Zamzam kedalam tabung reaksi dengan perbandingan 1/2, 1/3, 1/4, 1/5 dan 1/6,

5) Lakukan pengenceran bertahap sesuai dengan metode TPC. Kemudian masukan kedalam cawan petri sebanyak 0,1 ml.

6) Sampel yang telah dimasukkan kedalam cawan petri kemudian tambahkan media NA dan homogenkan dengan menggoyangkan mempentuk seperti angka 8.

7) Masukan semua cawan petri kedalam inkubator dengan posisi terbalik selama 1x24 jam.

8) Hitung koloni-koloni kuman yang tumbuh pada cawan petri. (Hastrini, 2013).

c. Cara menghitung koloni :

(32)

2) Koloni yang terlalu besar (lebih besar dari setengah luas cawan) tidak dihitung.

3) Koloni yang besarnya kurang dari setengah luas cawan dihitung satu koloni/ml.

d. Syarat standar perhitungan jumlah koloni :

1) Cawan yang dipilih adalah yang mengandung jumlah koloni 30 - 300 koloni, beberapa koloni yang bergabung menjadi satu dihitung sebagai satu koloni yang seperti sederetan garis tebal. Hasil yang dilaporkan terdiri dari dua angka, yaitu angka pertama didepan koma dan angka kedua dibelakang koma. Jika angka ketiga lebih besar dari lima maka harus dibulatkan satu angka lebih tinggi pada angka kedua.

2) Jika semua pengenceran menghasilkan angka kurang dari 30 koloni pada cawan petri maka hanya koloni pada pengenceran terendah yang dihitung. Hasilnya dilaporkan sebagai kurang dari 30 koloni dikalikan dengan faktor pengenceran tetapi jumlah sebenarnya harus dicantumkan dalam tanda kurung.

(33)

4) Jika semua pengenceran menghasilkan angka antara 30 - 300 koloni pada cawan petri. Perbandingan dari pengenceran tertinggi dan terendah dari kedua pengenceran lebih kecil atau sama dengan dua, tentukan rata-rata dari kedua pengenceran tersebut dengan memperhitungkan pengencerannya. Jika perbandingan antara hasil pengenceran tertinggi dan terendah hasilnya lebih dari dua maka yang dilaporkan hanya hasil yang terkecil.

5) Jika digunakan dua cawan petri (duplo) perpengenceran, data yang diambil harus dari kedua cawan tersebut, tidak boleh diambil salah satu, meskipun salah satu dari cawan duplo tidak memenuhi syarat 30 - 300 koloni.

6) Perbandingan pengenceran tertinggi atau perbandingan pengenceran terendah ≤ dua maka yang diambil adalah nilai

rata-ratanya.

(34)

F. Pengolahan dan Analisis Data

1. Tekhnik Pengolahan Data

Pengolahan data pada penelitian ini dengan uji sebagai berikut : a) Uji analisis varians (Analysis of Variance/ANOVA)

Untuk mengetahui adanya perbedaan pengurangan jumlah mikroba pada kelompok uji dengan bantuan SPSS software 18.

2. Analisis Data

Data yang diperoleh dari 7 tahapan perlakuan konsetrasi ditabulasikan untuk mengetahui perbandingan terhadap masing-masing konsentrasi.

G. Kelemahan dan Kesulitan

1. Kelemahan

Pemeriksaan dilakukan hanya satu kali saja tanpa adanya pengulangan.

2. Kesulitan

(35)

25

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Berdasarkan Penelitian yang dilakukan untuk melihat pengaruh air Zamzam terhadap pertumbuhan angka kuman pada air sungai dengan variasi pengenceran didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Pengaruh Air Zamzam Terhadap

Syarat jumlah koloni yang dapat diperhitungakan adalah 30-300 koloni Berdasarkan data hasil di atas dinyatakan bahwa jumlah koloni yang memenuhi syarat perhitungan yaitu :

a. Kontrol positif : 10-1 (105 koloni/ml), 10-2 (89 koloni/ml) dan 10-3 (65 koloni/ml).

b. Perlakuan 1/2 : 10-1 (40 koloni/ml), 10-2 (38 koloni/ml) dan 10-3 (32 koloni/ml).

(36)

50%

Perlakuan yang tidak memenuhi syarat perhitungan koloni yaitu untuk perlakuan 1/3 pada jumlah pengenceran 10-3, perlakuan 1/4 pada semua jumlah pengenceran, perlakuan 1/5 pada semua jumlah pengenceran dan perlakuan 1/6 pada semua jumlah pengenceran serta kontrol negatif. Dimana dapat dilihat nilai rata-rata dari semua varian konsentrasi perlakuan beserta kontrol pada tabel dan diagram sebagai berikut :

Tabel 4.2 Nilai rata-rata hasil dari semua varian konsentrasi perlakuan Perlakuan Nilai Rata-rata

Kontrol Positif 86.3 Kontrol Negatif 0

(37)

B. Analisis Data

Tabel 4.3 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz ed Residual

N 15

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 4.90480814 Most Extreme

Differences

Absolute .146

Positive .129

Negative -.146

Kolmogorov-Smirnov Z .564

Asymp. Sig. (2-tailed) .908

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0.908 lebih besar dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang di uji berdistribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas jika nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal.

Tabel 4.4 Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

TPC Levene

Statistic df1 df2 Sig.

1.513 4 10 .271

(38)

ketujuh kelompok tersebut sama (p-value = 0.271) dimana > 0.05 yang berarti terdapat kesamaan varians antar kelompok atau yang berarti homogen, sehingga uji anova valid untuk menguji hubungan ini.

Tabel 4.5 Uji Anova

ANOVA 0.000). dengan demikian pada taraf nyata yaitu 0.05 yang berarti (0.000 < 0.05) dimana Ho diterima, Hasil statistik dengan menggunakan uji ANOVA pada taraf kepercayaan (α) 0.05, didapatkan nilai F hitung =

(39)

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tingkat varian konsentrasi perlakuan air Zamzam dan air sungai mampu menghambat pertumbuhan angka kuman. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya pengurangan jumlah kuman pada tiap perlakuan yaitu 1/2, 1/3, 1/4, 1/5 dan 1/6. Berdasarkan hasil penelitian dinyatakan bahwa jumlah koloni yang memenuhi syarat perhitungan yaitu kontrol positif pada pengenceran 10-1 (105 koloni/ml), 10-2 (89 koloni/ml) dan 10-3 (65 koloni/ml). Perlakuan 1/2 pada pengenceran 10-1 (40 koloni/ml), 10-2 (38 koloni/ml) dan 10-3 (32 koloni/ml). Perlakuan 1/3 pada pengenceran 10-1 (36 koloni/ml) dan 10-2 (31 koloni/ml). Kemudian yang tidak memenuhi syarat perhitungan koloni yaitu untuk perlakuan 1/3 pada jumlah pengenceran 10-3, perlakuan 1/4 pada semua jumlah pengenceran, perlakuan 1/5 pada semua jumlah pengenceran dan perlakuan 1/6 pada semua jumlah pengenceran serta kontrol negatif.

(40)
(41)
(42)

32

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Adanya pengaruh air Zamzam terhadap pertumbuhan angka kuman pada air sungai.

2. Hasil penelitian menunjukan syarat jumlah koloni yang dapat dihitung yaitu pada kontrol positif untuk semua pengenceran, perlakuan 1/2 pada pengenceran 10-1, 10-2 dan 10-3, perlakuan 1/3 pada pengenceran 10-1 dan 10-2.

3. Adanya pengaruh air Zamzam pada air sungai dimana mampu mengurangi pertumbuhan angka kuman.

B. Saran

1. Untuk Peneliti Selanjutnya

Mengingat keterbatasan dalam penelitian ini maka peneliti sarankan sebagai berikut :

(43)
(44)

DAFTAR PUSTAKA

Asti, B.M. 2009. Mukjizat Penyembuhan Air Zamzam. Jogjakarta: Mutiara Medika.

Fardiaz, S. 2006. Polusi Air dan Udara. Jogjakarta: KANSIUS (Anggota IKAPI). Grober, U. 2012. Mikronutrien "Penyelarasan Metabolik, Pencegahan dan

Terapi". Jakarta: EGC.

Harmita, Radji. dan Biomed,M. 2008. Buku Ajar Analisis Hayati. Jakarta: EGC. Muhammad, N. 2012. Mukijizat Makanan dan Minuman Kesukaan Rasulullah.

Jogjakarta: DIVA Press (Anggota IKAPI).

Misrawati, Z. 2009. MEKKAH Kota Suci, Kekuasaan dan Teladan Ibrahim. Jakarta: Kompas.

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor.492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

Pratama, R. N., 2014. Efek Antibakteri Pasta Gigi yang Mengandung Baking Soda dan Pasta Gigi yang Mengandung Flour Terhadap Pertumbuhan Bakteri Plak. Skripsi, 61(Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makasar), p. 15.

Hastrini, R., 2013. Analisis Penanganan (handling) Hasil Tangkapan Kapal Purse Seine yang Didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Bajomulyo Kabupaten Pati. Artikel, Volume 2, p. 4.

Subandi, H.M. 2010. Mikrobiologi Perkembangan, Kajian dan Pengamatan Dalam Persfektif Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

(45)
(46)
(47)
(48)
(49)

Pengambilan Sampel Air Sungai

(50)

Hasil Penelitian

Perlakuan 1/2

Perlakuan 1/3

(51)

Perlakuan 1/5

(52)

EXAMINE VARIABLES=TPC BY Air_Zamzam /PLOT BOXPLOT STEMLEAF NPPLOT /COMPARE GROUPS

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/CINTERVAL 95 /MISSING LISTWISE /NOTOTAL.

Explore

Notes

Output Created 12-May-2015 05:40:18

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File

15

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values for

dependent variables are treated as

missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no

missing values for any dependent

(53)

Syntax EXAMINE VARIABLES=TPC BY

Air_Zamzam

/PLOT BOXPLOT STEMLEAF

NPPLOT

/COMPARE GROUPS

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/CINTERVAL 95

/MISSING LISTWISE

/NOTOTAL.

Resources Processor Time 00:00:06.828

Elapsed Time 00:00:14.741

(54)

Descriptives

Air_Zamzam Statistic Std. Error

TPC 1/2 Mean 36.67 2.404

95% Confidence Interval for

Mean

Std. Deviation 4.163

Minimum 32

Maximum 40

Range 8

Interquartile Range .

Skewness -1.293 1.225

Kurtosis . .

1/3 Mean 30.00 3.786

95% Confidence Interval for

Mean

(55)

Minimum 23

Maximum 36

Range 13

Interquartile Range .

Skewness -.670 1.225

Kurtosis . .

1/4 Mean 11.67 2.728

95% Confidence Interval for

Mean

Std. Deviation 4.726

Minimum 8

Maximum 17

Range 9

Interquartile Range .

Skewness 1.390 1.225

Kurtosis . .

1/5 Mean 8.00 2.082

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound -.96

(56)

5% Trimmed Mean .

Median 7.00

Variance 13.000

Std. Deviation 3.606

Minimum 5

Maximum 12

Range 7

Interquartile Range .

Skewness 1.152 1.225

Kurtosis . .

1/6 Mean .67 .667

95% Confidence Interval for

Mean

Std. Deviation 1.155

Minimum 0

Maximum 2

Range 2

Interquartile Range .

(57)

Kurtosis . .

Tests of Normality

Air_Zamzam Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

a. Lilliefors Significance Correction

TPC

Stem-and-Leaf Plots

 TPC Stem-and-Leaf Plot for Air_Zamzam= 1/2

 TPC Stem-and-Leaf Plot for Air_Zamzam= 1/3

Frequency Stem & Leaf 1.00 2 . 3

(58)

Each leaf: 1 case(s)

 TPC Stem-and-Leaf Plot for Air_Zamzam= 1/4

Frequency Stem & Leaf 1.00 0 . 8

2.00 1 . 07 Stem width: 10 Each leaf: 1 case(s)

 TPC Stem-and-Leaf Plot for Air_Zamzam= 1/5

Frequency Stem & Leaf

2.00 0 . 57 1.00 1 . 2 Stem width: 10 Each leaf: 1 case(s)

 TPC Stem-and-Leaf Plot for  Air_Zamzam= 1/6

Frequency Stem & Leaf 3.00 0 . 002 Stem width: 10

(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)

ONEWAY TPC BY Air_Zamzam /STATISTICS DESCRIPTIVES /MISSING ANALYSIS

/POSTHOC=TUKEY ALPHA(0.05).

Oneway

Notes

Output Created 12-May-2015 05:55:39

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File

15

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are

treated as missing.

Cases Used Statistics for each analysis are based

on cases with no missing data for any

variable in the analysis.

Syntax ONEWAY TPC BY Air_Zamzam

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/MISSING ANALYSIS

/POSTHOC=TUKEY ALPHA(0.05).

(66)

Notes

Output Created 12-May-2015 05:55:39

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File

15

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are

treated as missing.

Cases Used Statistics for each analysis are based

on cases with no missing data for any

variable in the analysis.

Syntax ONEWAY TPC BY Air_Zamzam

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/MISSING ANALYSIS

/POSTHOC=TUKEY ALPHA(0.05).

Resources Processor Time 00:00:00.031

Elapsed Time 00:00:00.078

(67)

Descriptives

TPC

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound Upper Bound

1/2 3 36.67 4.163 2.404 26.32 47.01

1/3 3 30.00 6.557 3.786 13.71 46.29

1/4 3 11.67 4.726 2.728 -.07 23.41

1/5 3 8.00 3.606 2.082 -.96 16.96

1/6 3 .67 1.155 .667 -2.20 3.54

Total 15 17.40 14.608 3.772 9.31 25.49

Descriptives

TPC

Minimum Maximum

1/2 32 40

1/3 23 36

1/4 8 17

1/5 5 12

1/6 0 2

(68)

ANOVA

(I) Air_Zamzam (J) Air_Zamzam Mean

(69)

1/5 3.667 3.596 .841

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Multiple Comparisons

TPC

Tukey HSD

(I) Air_Zamzam (J) Air_Zamzam 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

(70)

1/5 10.16 33.84

1/6 17.50 41.17

1/4

dimension3

1/2 -36.84 -13.16

1/3 -30.17 -6.50

1/5 -8.17 15.50

1/6 -.84 22.84

1/5

dimension3

1/2 -40.50 -16.83

1/3 -33.84 -10.16

1/4 -15.50 8.17

1/6 -4.50 19.17

1/6

dimension3

1/2 -47.84 -24.16

1/3 -41.17 -17.50

1/4 -22.84 .84

(71)

Homogeneous Subsets

Means for groups in homogeneous subsets are

displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

GET

FILE='D:\pulder\AAK\data tugas donny\KTI Navarin\Untitled1mn.sav'. DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.

REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN

/DEPENDENT TPC

(72)

Regression

Notes

Output Created 13-May-2015 18:06:35

Comments

Input Data D:\pulder\AAK\data tugas donny\KTI

Navarin\Untitled1mn.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File

15

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are

treated as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no

missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R

ANOVA

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT TPC

/METHOD=ENTER Air_Zamzam

(73)

Resources Processor Time 00:00:00.125

Elapsed Time 00:00:00.307

Memory Required 1356 bytes

Additional Memory Required

for Residual Plots

0 bytes

Variables Created or

Modified

RES_1 Unstandardized Residual

[DataSet1] D:\pulder\AAK\data tugas donny\KTI Navarin\Untitled1mn.sav

Variables Entered/Removedb

Model Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Air_Zamzama . Enter

a. All requested variables entered.

(74)

Model Summaryb

Model

R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .942a .887 .879 5.090

a. Predictors: (Constant), Air_Zamzam

b. Dependent Variable: TPC

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2650.800 1 2650.800 102.317 .000a

Residual 336.800 13 25.908

Total 2987.600 14

a. Predictors: (Constant), Air_Zamzam

(75)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 45.600 3.082 14.795 .000

Air_Zamzam -9.400 .929 -.942 -10.115 .000

a. Dependent Variable: TPC

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value -1.40 36.20 17.40 13.760 15

Residual -9.400 9.200 .000 4.905 15

Std. Predicted Value -1.366 1.366 .000 1.000 15

Std. Residual -1.847 1.807 .000 .964 15

a. Dependent Variable: TPC

NPAR TESTS

(76)

NPar Tests

Notes

Output Created 13-May-2015 18:07:41

Comments

Input Data D:\pulder\AAK\data tugas donny\KTI

Navarin\Untitled1mn.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File

15

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are

treated as missing.

Cases Used Statistics for each test are based on all

cases with valid data for the variable(s)

used in that test.

Syntax NPAR TESTS

/K-S(NORMAL)=RES_1

/MISSING ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.000

Elapsed Time 00:00:00.026

Number of Cases Alloweda 196608

Gambar

Tabel 2.1. Analisa Perbandingan Antara Air Zamzam dengan Air Mineral pada Umumnya (Muhammad, 2012)
Gambar 2.1 Kerangka konsep
Tabel 3.2. Variabel, definisi operasional, alat ukur, skala, dan hasil
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Pengaruh Air Zamzam Terhadap Pertumbuhan Angka Kuman pada Air Sungai dengan Variasi Perlakuan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini berarti bahwa dari sampel data yang ada, untuk sub indikator kerja keras belajar, total kehadiran mahasiswa tinggi (lebih dari 10) akan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat ES (Electrical Stimulation) serta terapi latihan berupa pasif exercise dan aktif assisted untuk peningkatan kekuatan

Berdasarkan posisi kasus sebagaimana telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan telah sesuai dengan ketentuan baik hukum pidana formil maupun hukum pidana materil

Akupresur adalah salah satu bentuk fisioterapi dengan memberikan pemijatan dan stimulasi pada titik-titik tertentu pada tubuh Akupresur adalah pendekatan

Penelitian ini dilakukan dengan cara analisis data uji pemompaan air tanah pada sumur bor yang terdapat pada batuan sedimen Tersier di daerah penelitian, yaitu

Menurut Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Wonosobo, 55 kriteria suatu usaha dapat diberikan izin penanaman modal di Kabupaten Wonosobo