PENGARUH KEBUDAYAAN EROPATERHADAP
PENGARUH KEBUDAYAAN EROPATERHADAP
KEBUDAYAAN INDONESIA
KEBUDAYAAN INDONESIA
Tugas mata kuliah IPS I Tugas mata kuliah IPS I
Dosen pengampu : Ika Kurnia Yuliati, S.Sos, M.Pd Dosen pengampu : Ika Kurnia Yuliati, S.Sos, M.Pd
Disusun Oleh : Disusun Oleh : Kelompok 3 Kelompok 3 1.
1. Arlisa Arlisa Chandrasari Chandrasari (2013015220)(2013015220) 2.
2. Ginanjar Ginanjar Nur Nur Prasetyo Prasetyo (2013015216)(2013015216) 3.
3. Fitria Fitria Prasetyowati Prasetyowati (2013015209)(2013015209) 4.
4. Anik Anik yulianti yulianti (2013015212)(2013015212) 5.
5. Attan Attan Gandhi Gandhi W. W. A. A. (2013015224)(2013015224) 6.
6. Fauzi Fauzi Arif Arif Nugraha Nugraha (2012015205)(2012015205)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2014
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda- benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Kebudayaan eropa sudah memodernisasi segala aspek. Bangsa eropa masuk ke indonesia sudah dari zaman dulu saat bangsa barat menguasai indonesia. Kebudayaan eropa yang masuk ke indonesia menimbulkan pengaruh bagi masyarakat indonesia dan unsur kebudayaan lokal yang ada di indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya (culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mampu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana masuknya budaya Eropa ke Indonesia?
2. Apa pengaruh budaya Eropa terhadap budaya Indonesia?
C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana masuknya budaya barat ke Indonesia. 2. Mengetahui pengaruh budaya Eropa terhadap budaya Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Proses Masuknya Bangsa-bangsa Eropa ke IndonesiaPortugis adalah bangsa Eropa yang pertama datang ke Indonesia yaitu ke Maluku tahun 1512, setelah sebelumnya berhasil menguasai Malaka pada tahun 1511 dipimpin Alfonso d’albuquerque. Kedatangannya disusul Spanyol melalui ekspedisi
Magelhaens yang berhasil mencapai Philipina dan dilanjutkan ke Maluku pada tahun 1521. Belanda juga berhasil menguasai wilayah Indonesia setelah gagal mendapatkan rempah-rempah di Lisabon, sebab telah dikuasai Spanyol. Tahun 1596 armada Belanda tiba di Banten di bawah pimpinan Cornelis de houtman. Akhir abad ke-16 bangsa Inggris juga datang ke Indonesia tetapi tidak bisa sampai ke daerah penghasil
rempah-rempah karena telah dikuasai oleh Portugis.
Kedatangan bangsa Barat di Indonesia menadai babak baru sejarah Indonesia. Yaitu masa kolonialisme imperialisme di Indonesia. Negara-negara Barat yang berhasil mengembangkan kolonialisme dan imperialism di Indonesia yaitu :
1. Kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia
Tujuan kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia adalah untuk mencari dan berdagang rempah-rempah. Reaksi bangsa Indonesia terhadap kedatangan
Portugis adalah menentangnya, dengan alasan :
a. Kedatangan Portugis akan menyaingi pedagang-pedagang Islam
b. Kedatangan Portugis akan merampas kedaulatan raja-raja di Indonesia.
Kedatangan Portugis membawa pengaruh dalam bidang kebudayaan bagi Indonesia yaitu :
a. Berkembangnya agama Kristen dan Katolik di Indonesia. b. Berkembangnya musik keroncong yang berasal dari Portugis.
c. Peninggalan bangunan yang berupa benteng-benteng Portugis. d. Bangsa Indonesia mengenal senjata api senapan maupun meriam.
2. Kedatangan Bangsa Spanyol ke Indonesia
Tahun 1521 kapal dagang Spanyol berlabuh di Maluku. Armada dagang ini datang dari Philipina melewati Kalimantan Utara dan singgah Tidore, Bacaan, dan Jailolo. Kedatangan bangsa Spanyol disambut baik oleh Tidore, karena mau membantu dalam menghadapi Ternate yang didukung oleh Portugis. Tujuan kedatangan Spanyol sama seperti Portugis yaitu mencari rempah-rempah sebanyak-banyaknya. Hal ini membuat Portugis merasa tersaingi, karena selama ini Portugis telah memonopoli perdagangan rempah-remapah di Maluku.
Persaingan antara bangsa Spanyol dengan Portugis semakin berkembang. Keduanya tidak hanya bersaing dalam perdagangan tetapi juga bersaing untuk menguasai Maluku. Akibatnya timbul ketegangan diantara kedua bangsa tersebut.
Untuk menghindari konflik yang berkepanjangan, pada tahun 1526 mereka sepakat untuk membuat perjanjian yang disebut perjanjian Saragosa yang berisi : a. Bangsa Portugis menguasai daerah Maluku hingga Tnajung Harapan.
b. Bangsa Spanyol menguasai wilayah Filiphina.
3. Kedatangan Bangsa Belanda ke Indonesia
Belanda datang ke Indonesia pertama kali pada tahun 1596. Pendaratan pertama terjadi di pelabuhan Banten. Rombongan bangsa Belanda tersebut dipimpin oleh Cornelis de Houtman dan Peter Keyzer. Belanda datang ke Banten untuk kedua kalinya pada tahun 1598 dibawah pimpinan Jacob van Neck dan Warwijk.
Tujuan kedatangan Belanda ke Indonesia adalah untuk berdagang rempah-rempah. Setelah berhasil menemukan daerah penghasil rempah-rempah dan telah memperoleh keuntungan yang besar. Belanda berusaha untuk mengadakan monopoli perdagangan rempah-rempah dan menjajah.
4. Kedatangan Bangsa Inggris ke Indonesia
Sejak abad ke-16 bangsa Inggris sudah berdagang sampai di India. Di India, bangsa Inggris pada tahun 1600 mendirikan kongsi dagang EIC (East India Company) yang berpusat di Calkuta. Dari kota inilah Inggris meluaskan wilayahnya sampai ke Asai Tengaara.
Pada abad ke 18, EIC mengadakan kegiatan berdagang dengan beberapa tempat di Indonesia yaitu di Jayakarta, banjar, Gowa, dan Maluku. Tetapi Inggris mengalami kegagalan dalam menanamkan pengaruhnya di Indonesia karena : a. Ketidaksukaan rakyat setempat, akibat tindakan pedagang EIC yang
melaksanakan cara dagang menurut aturannya.
b. Ketidakmampuan bersaing dengan armada dagang Belanda.
B. Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Kolonial Eropa 1. Agama
Pemerintah kolonial mengenalkan agama baru kepada masyarakat Nusantara yaitu Kristen Katholik dan Kristen Protestan. Agama Kristen Protestan disebarkan oleh para zendeling Belanda, sedangkan agama Kristen Katholik disebarkan oleh para misionaris Portugis. Masyarakat Indonesia di wilayah bagian Timur cukup banyak yang menganut agama Kristen.
2. Adat Istiadat
Masuknya Kolonialisme Barat di Indonesia juga membawa pengaruh kebiasaan dan adat istiadat bangsa Eropa ke Indonesia antara lain :
a. Tata cara bergaul
Tata cara bergaul antara anggota masyarakat bersifat bebas dan demokratis.
b. Model pakaian
Pakaian barat yang dikenalkan di Indonesia untuk laki-laki berupa stelan jas yang berdasi dan bersepatu, sedangkan untuk perempuan pakaian rok dan blus serta sepatu yang sangat beragam.
c. Gaya perkawinan
Gaya perkawinan bangsa Eropa umumnya bersifat glamour, baik cara berpakaian, pesta, hiburan maupun susunan acaranya :
a) Pemeberian gelar kebangsawanan
Penjajah mendukung pemberian gelar kebangsawanan untuk menunjukkan perbedaan status antara orang kaya dan masyarakat biasa. Keadaan ini dipakai oleh pemerintah kolonial untuk memecah belah masyarakat pribumi.
b) Berpikir rasional
Yaitu paham yang meyakini bahwa kebenaran sesungguhnya berasal dari pikiran dan akal manusia. Dengan berpikir rasional, orang-orang menjauhi hal-hal yang bersifat takhayul.
c) Disiplin
Bangsa barat sangat menghargai waktu, disiplin, memiliki semangat kerja yang tinggi, dan suka berpikir sistematis dan logis. Sikap positif bangsa tersebut merupakan cermin manusia modern yang mulai ditiru
sebagaian masyarakat Indonesia. d) Individualistis
Yakni paham yang meyakini bahwa kebebasan berbuat bagi setiap orang, atau paham yang mementingkan hak-hak perseorangan. Paham ini ternyata mengikis hidup gotong royong, dan sekarang mulai tumbuh dan berkembang di kota-kota.
e) Materialistis
Yaitu paham yang mementingkan kebendaan.
3. Bangunan Peninggalan Bersejarah a. Gedung
a) Stadhuis
Gedung ini mulai dibangun pada awal abad ke-16 dan selesai pada tahun 1712, atas perintah Gubernur Jenderal Van Hoom. Bangunan ini berfungsi untuk mengurus keperluan masyarakat seperti izin perkawinan,
usaha, dan bangunan. Dan menangani berbagai perkara hukum pidana antar warga kota. Sekarang gedung ini menjadi museum Jakarta.
b) Wetzijidsch Pakhuizen
Gedung ini dibangun pada tahun 1652. Ketika itu fungsinya sebagai gudang rempah-rempah. Sekarang gedung ini menjadi museum Bahari.
b. Benteng
a) Fort Victoria
Benteng ini didirikan oleh Portugis pada tahun 1575, namun kemudian diambil alih oleh Belanda pada tahun 1602. Hal yang terkenal dari benteng
itu adalah pada saat pengerahan tentara Belanda untuk menumpas perlawanan Saparua.
b) Fort Roterdam
Benteng yang terletak di Makasar ini dibangun pada tahun 1545 oleh raja Gowa bernama Imanrigam Daeng Bonto Karaeng Lakiung.. Setelah VOC berkuasa benteng ini dibangun kembali dengan nama Fort Roterdam. Benteng ini menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan VOC di Indonesia Timur.
c. Pendidikan
Pemerintah kolonial yang menyelanggarakan pendidikan di Indonesia adalah Portugis dan Belanda. Penyelenggaraan pendidikan bagi penduduk pribumi telah melahirkan kaum terpelajar yang berjasa memelopori pergerakan nasional bangsa Indonesia. Kebijakan pendidikan kolonial yang sampai sekarang masih digunakan di Indonesia adalah pembagian jenjang pendidikan, kurikulum, pengenalan macam-macam ilmu pengetahuan.
d. Kesenian
Peninggalan kesenian pada masa kolonial meliputi seni bangunan, seni musik, seni sastra, seni tari, seni rupa, dan seni film. Bangunan-bangunan kolonial yang masih dapat digunakan antara lain : gereja, sekolah, kantor, jalan kereta api, dan waduk.
Jenis seni musik yang diperkenalkan Portugis adalah musik keroncong. Balai Pustaka merupakan peninggalan Belanda yanga sampai sekarang masih disgunakan untuk menerbitkan buku-buku yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa. Seni tari dansa juga peninggalan kolonial yang sekarang masih sangat digemari kalangan muda. Seni film cerita yaitu Loetoeng Kasaroeng dibuat tahun 1926 oleh Heuveldorp.
e. Hukum
Tata hukum di Indonesia sekarang ini masih banyak yang merupakan warisan Belanda misalnya KUHP, KUH Perdata, dan istilah-istilah hukum yang sampai sekarang masih dipakai.
f. Sistem Pemerintahan
Pemerintah kolonial Belanda meninggalkan sistem pemerintahan yang cukup baik, sehingga dalam beberapa hal dicontoh Indonesia. Sistem pemerintahan yang diwariskan tersebut bersumber pada ajaran Trias Politica.
Menurut ajaran Trias Politica kekuasaan Negara dibagi menjadi tiga, yaitu kekuasan legislative/ pembuat undang-undang (parlemen, DPR), kekuasaan eksekutif/ pelaksana UU (pemerintah), dan kekuasaan yudikatif/ pengawas pelaksana UU ( peradilan).
BAB III KESIMPULAN
Orang-orang Eropa, masuk ke Indonesia bukan sekedar untuk mengenal dunia dan berdagang saja, melainkan juga untuk melaksanakan tugas suci menyebarkan agama katolik
dan protestan. Pengaruh kebudayaan Barat yang modern baru dirasakan betul oleh bangsa Indonesia ketika Belanda, atas saran Van Deventer, pada tahun 1899 menerapkan politik etis yang merupakan politik hutang budi Belanda, karena Indonesia telah memberikan kemakmuran bagi Belanda. Dengan politik etis itu pemerintah Belanda berusaha untuk memberikan sedikit hasil kemajuannya kepada rakyat Indonesia.
Keuntungan bagi bangsa Indonesia antara lain dibukanya sekolah-sekolah, dan rumah sakit-rumah sakit, bangsa Indonesia bisa juga dapat bekerja di kantor-kantor pemerintahan, mengenal sisterm perkebunan dan pengairan modern, pembuatan jalan-jalan, dan sarana lalu lintas.
DAFTAR PUSTAKA