• Tidak ada hasil yang ditemukan

Psikotes DAP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Psikotes DAP"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Psikotes DAP [ Tes Menggambar Orang]

Tes Draw A Person (menggambar orang) ini adalah psikotes yang dikembangkan oleh Florence Goodenough pada tahun 1926. Pada saat itu, tes ini dikenal dengan istilah “Goodenough Draw a Man Test”. Kemudian Dr.Dale B.Harris menyempurnakan dan mengembangkan tes ini pada tahun 1963 yang kemudian diberi nama “Goodenough-Harris Drawing Test”. Sampai saat ini, tes ini dikenal dengan istilah DAP (Draw A Person Test).

Psikotes DAP ini adalah tes yang sederhana. Tak ada kendala bahasa, budaya maupun kendala komunikasi antara penguji dan peserta tes. Tes ini juga sangat universal dipakai dalam berbagai keperluan psikologi. Di Indonesia tes menggambar orang ini sangat luas dipakai untuk seleksi penerimaan karyawan swasta, pegawai BUMN, maupun instansi lainnya. Dalam tes ini, anda sebagai peserta tes diminta untuk menggambar tiga orang pada tiga lembar terpisah. Yaitu gambar laki-laki. Gambar perempuan. Dan gambar diri anda sendiri.

Kesimpulannya: Dalam Tes DAP ini, kemampuan, karakter dan kepribadian seseorang (calon karyawan) dinilai dari gambar yang dibuatnya. Sehingga tes DAP ini termasuk golongan psikotes grafis. Adapun yang termasuk dalam kategori psikotes grafis lainnya adalah Tes Wartegg, Tes Baum Tree dan Tes HTP (House Tree Person).

Psikotes Tes Koran Pauli Krapelin

Tes Pauli Krapelin dikembangkan pertamakali oleh seorang psikiater bernama Emil Kraepelin. Kraepelin pada mulanya menciptakan alat tes yang digunakan sebagai alat bantu untuk

mendiagnosa gangguan otak yaitu alzheimer dan dementia. Selanjutnya, pada tahun 1938 Prof. Dr. Richard Pauli bersama Dr. Wilhelm Arnold dan Prof. Dr. Vanmethod memperbaharui tes Kraeplin sehingga dapat distandarisasikan dan dapat pula dipakai untuk mendapatkan data tentang kepribadian. Saat ini tes tersebut dikenal dengan istilah Tes Pauli-Kraepelin. Untuk dapat mengerjakan soal psikotes pauli maupun soal psikotes lainnya dengan baik dan lulus psikotes, Ikutilah panduan dan tips psikotes yang kami berikan.

Adapun tujuan dari tes pauli-kraepelin ini adalah untuk mengukur karakter seseorang pada beberapa aspek tertentu, yaitu :

* Aspek keuletan (daya tahan)

* Aspek kemauan atau kehendak individu * Aspek Emosi

* Aspek penyesuaian diri * Aspek stabilitas diri

Dalam tes ini, sebenarnya anda hanya diminta untuk mengerjakan hitungan sederhana. Yaitu menjumlahkan deretan angka-angka. Namun yang menjadi masalah adalah jumlah deretan angka yang diberikan sangat banyak. Yaitu sebesar lembaran koran. Sehingga tes yang juga dikenal dengan istilah "Tes Koran" ini menuntut konsentrasi, ketelitian, stabilitas emosi dan daya tahan

(2)

yang prima. Semakin banyak kesalahan yang anda buat, menunjukkan anda orang yang tidak teliti, tidak cermat, tidak hati-hati dan kurang memiliki daya tahan yang cukup terhadap stres atau tekanan pekerjaan.

Contoh Tes Koran Pauli Kraepelin

Jumlahkan deret angka-angka berikut (diatas dan dibawahnya) dan tulislah jawabannya diantara kedua angka yang anda jumlahkan.

1 7 3 6 2 9 2 2 0 3 9 5 9 2 3 3 4 1 1 1 7 0 9 8 2 8 0 1 8 3 7 8 9 5

Keterangan : Pada contoh diatas, angka yang dicetak tebal adalah jawaban penjumlahan dari dua bilangan yang berdekatan (yang diatas dan dibawahnya). 1+2 = 3 ; 2+0= 2 dan seterusnya. Jika hasil penjumlahan lebih dari dua digit, maka ditulis digit terakhirnya saja. Misal 8+9= 17 (ditulis angka 7 saja)

Tips Sukses Menghadapi Psikotes

Khusus bagi anda yang akan menghadapi ujian psikotes, berikut ini beberapa tips penting yang dapat anda lakukan untuk memaksimalkan skor anda agar lulus psikotes dan diterima di

perusahaan yang anda idamkan. Tips Psikotes :

Pelajari bentuk-bentuk soal psikotes dengan baik. Ini penting untuk mengakrabkan diri anda dengan soal-soal psikotes sehingga lebih memudahkan anda sendiri pada waktu mengikuti ujian psikotes yang sebenarnya.

(3)

Ketika menghadapi ujian psikotes grafis seperti DAP, Baum Tree Test, HTP, atau Tes Wartegg, jagalah kertas gambar anda tetap rapi dan bersih.Jangan kotor, terlipat-lipat, dan kusut. Karena ini menunjukkan kepribadian anda yang tidak teratur, tidak rapi dan tidak perencanaan anda tidak tertata dengan baik.

Ketika menghadapi ujian psikotes kepribadian seperti Enneagram, dan MBTI, jadilah diri anda sendiri yang terbaik. Jawablah pertanyaan yang paling sesuai dengan kondisi diri anda. Ini sangat penting. Karena dengan jawaban anda yang jujur tersebut, tim rekrutmen dapat menempatkan anda pada posisi yang paling tepat sesuai dengan karakter kepribadian diri anda.Sehingga potensi diri anda dapat dioptimalkan oleh perusahaan.

Ketika menghadapi tes kuantitatif (tes angka/numerik), anda harus ingat bahwa setiap soal bobot nilainya sama. Jadi, alokasikanlah energi konsentrasi dan waktu anda pada seluruh soal secara merata. Jika anda tidak mampu menemukan jawaban pada soal tertentu, jangan terpaku dan jangan penasaran pada soal tersebut. Karena hal ini dapat menguras energi, menguras konsentrasi, dan menguras waktu anda yang sangat terbatas.

Ketika menghadapi tes kode dan ingatan, cermatilah keunikan yang dimiliki oleh setiap kode yang ada. Dengan mencermati keunikan kode ini, akan sangat membantu anda mengingatnya. .

Dapatkan panduan dan tips-tips lengkap mengerjakan soal psikotes ini dalam ebook "Paket Lengkap Soal Psikotes". Paket ini berisi soal, jawaban, pembahasan, cara penilaian masing-masing tes, dan panduan serta tips lengkap mengerjakan masing-masing-masing-masing jenis soal psikotes. Segera pelajari ebook ini untuk kesuksesan karir anda ! Segera Join Member dan download Ebook ini di Member Area.

Psikotes Wartegg

Tes Wartegg adalah sebuah tes psikologi yang pertama kali dibuat oleh Krueger dan Sander dari University of Leipzig. Selanjutnya, tes ini dikembangkan oleh Ehrig Wartegg dan kemudian oleh Marian Kinget. Tujuan dari tes wartegg ini adalah mengeksplorasi (meneliti karakter kepribadian seseorang) terutama dalam hal emosi, imajinasi, dinamisme, kontrol dan reality function, yang dimiliki oleh setiap orang namun dengan intensitas dan interelasi yang berbeda.

(4)

Struktur kepribadian tidaklah statis, berubah-ubah dan menentukan sebagian besar perilaku individu. Dengan tes ini dapat dilihat bagaimana cara subyek berfungsi, yaitu apakah normal atau abnormal. Maka bila ada satu atau beberapa komponen yang sangat dominan, menandakan bahwa struktur tidak seimbang, jadi fungsi subyek adalah defektif. Misalnya, fungsi kontrol terlalu kuat maka perilaku akan terhambat dan kreatifitas kurang berkembang, sedangkan bila imajinasi berkembang berlebihan maka kontak dengan realitas dan fungsi sosialnya terganggu. Kesimpulannya: Dalam Tes DAP ini, kemampuan, karakter dan kepribadian seseorang (calon karyawan) dinilai dari gambar yang dibuatnya. Sehingga tes DAP ini termasuk golongan psikotes grafis. Adapun yang termasuk dalam kategori psikotes grafis lainnya adalah Tes DAP (Menggambar Orang) dan Tes HTP (House Tree Person) dan Tes Baum Tree (Menggambar Pohon).

Dalam Tes Wartegg ini, anda disuguhi 8 kotak gambar yang berisi coretan-coretan yang belum diselesaikan. Anda diminta untuk meneruskan gambar tersebut sesuka anda. Kemudian setelah selesai anda diminta untuk menjelaskan gambar yang anda buat kepada penguji.

8 Kotak gambar Tes Wartegg Yang Harus anda sempurnakan :

Psikotes Wawancara [Interview]

Tes Wawancara (Interview test) adalah tes yang selalu dilakukan oleh tim rekrutmen perusahaan sebelum calon karyawan akhirnya diterima menjadi karyawan perusahaan atau instansi terkait. Tes ini sangat penting untuk mengetahui dan mendalami sifat, karakter, dan pandangan calon karyawan terhadap profesionalisme dunia kerja. Singkatnya, melalui tes wawancara ini, sebuah perusahaan dapat mengetahui apakah peserta tersebut layak untuk diterima menjadi karyawan atau tidak melalui jawaban-jawaban yang diberikan kepada tim pewawancara.

(5)

Jika anda sudah sampai pada tahap tes wawancara ini, maka sebaiknya anda mempelajari 25 pertanyaan yang paling sering ditanyakan dalam tes wawancara agar anda dapat mempersiapkan diri dengan baik.

Contoh pertanyaan dalam tes wawancara diantaranya sebagai berikut : 1. Ceritakan tentang diri anda.

Jawab : Ceritakan tentang riwayat pekerjaan anda dari pertama kali sampai dengan sekarang. Jawablah dengan singkat dan jelas.

2. Pengalaman apa yang anda miliki dalam bidang ini ?

Jawab : Ceritakan pengalaman kerja yang berhubungan dengan bidang yang anda lamar. Jika belum punya pengalaman di bidang itu, ceritakan terus terang anda punya keinginan untuk belajar dengan cepat di bidang baru tersebut.

3. Apakah anda merasa diri anda sukses ?

Jawab: Jawablah YA. Dan ceritakan singkat kenapa anda merasa anda sukses. Yaitu anda telah menetapkan target hidup, dan sebagian telah anda capai. Dan saat ini anda berada di jalur yang tepat untuk meraih semua target hidup anda tersebut.

4. Apa pendapat rekan kerja anda terhadap diri anda ?

Jawab: Jawablah komentar-komentar rekan kerja anda terhadap diri anda yang dapat menunjang karir anda

5. Apa yang anda ketahui tentang perusahaan ini ?

Jawab: Sebelum wawancara ada baiknya anda caritahu informasi mendalam tentang profil perusahaan yang anda lamar sehingga anda mampu menjawab pertanyaan ini dengan baik. Pengetahuan anda tentang perusahaan bisa menjadi nilai tambah anda.

Pelajari 25 soal tes wawancara kerja yang paling sering ditanyakan. Dapatkan pula tips cara menjawab tiap-tiap pertanyaan tersebut dengan baik dan profesional dalam.

Psikotes Wartegg

oleh aldilalala

Wartegg. Yang dimaksud disini bukan WARung TEGGal. Tapi semacam psikotes yang digunakan untuk mengetahui emosi, imajinasi, intelektual dan aktifitas subjek. Kemarin gue ikutan psikotes kerja. Okeh gue emang kuat di bagian angka, tapi kurang pada bagian gambar. Gue tau tentang tes wartegg ya sepulang dari tes. Jawaban gue ancur jez. Parah banget dah.

(6)

Sebenernya wartegg ini bisa dipelajari, itu untuk yang belajar sebelumnya, lah gue? Ah aldilalala bodo banget dah. Malem sebelumnya, gue malah sibuk nonton drama korea ketimbang belajar. Dalam Wartegg Test, lu akan diberikan selembar kertas yg berisi 8 kotak yg ada stimulus-stimulusnya, kemudian testee akan memberikan perintah untuk melengkapi gambar yg ada di kotak tersebut.

psikotes wartegg

Dari delapan gambar tersebut, gue gambar (sesuai dengan urutan) berikut: 1. Kotak 3: gambar grafik naik + tulisan UP dan arah panah

2. Kotak 8 : gambar payung + gerimis mengundang

3. Kotak 6 : gambar mobil dengan lampu menyala padahal masih siang 4. Kotak 1 : gambar anak kecil + bunga matahari raksasa (M) (+) 5. Kotak 5 : gambar orang dan baju

6. Kotak 2 : gambar pesawat terbang (S)

7. Kotak 4 : tiga apartemen dengan banyak jendela (-) 8. Kotak 7 : gambar kelinci kecil + rumput aneh

(M) : gambar yang paling mudah digambar, soalnya gue terlalu sering gambar chibi kartun gue. (S) : gambar yang paling susah dibuat, sumprit, gue gambar pesawatnya ga pake ekor, sayapnya cuma satu, pantes aja nubruk gunung salak :-S. (+) : gambar yang paling disukai, jelas gue suka gambar diri sendiri . (-) : gambar yang paling ga disukai, karena apartemennya jelek, gue ga suka.

Mana ga boleh pake penghapus lagi. Jadi setiap kali gambar, yaaa .. ribet deh. Rempong sendiri. Dan ketika gue liat diinternet, tentang kunci jawaban wartegg ini, gue kaget setengah idup. Kunci jawaban:

(7)

kunci jawaban wartegg

 gbr 1. berupa titik ditengah kotak: ini menyangkut hal2 yg berhubungan dengan penyesuaian diri, yaitu bagaimana seseorang menempatkan diri dlm lingkungan  gbr 2. berupa ~ tp berada di kotak sebelah kiri: menunjukkan fleksibilitas

perasaan.

 gbr 3. berupa 3 garis horisontal dr pendek, sedang tinggi sejajar: mengukur hasrat untuk maju/ambisi

 gbr 4. berupa kotak kecil di sebelah kanan: mengukur bagaimana seseorang mengatasi kesulitan

 gbr 5. seperti huruf T tp miring (susah gambarin nya): mengukur bagaimana cara bertindak.

 gbr 6. berupa garis horisontal & vertikal: mengukur cara berpikir/analisa & sintesa

 gbr 7. berupa titik2 melengkung: menyangkut kehidupan dan perasaan (apakah sudah stabil, kekanakan)

 gbr 8. berupa lengkungan: mengenai kehidupan sosial/hubungan sosial Berikut Rahasianya:

(8)

kunci jawaban wartegg

Urutan menggambar sebaiknya anda buat kombinasi antara sesuai nomor dan acak. Misalnya 1,2,3,4 kemudian 8,7,6,5. Karena apabila anda menggambar berdasarkan urutan 1,2,3,4,5,6,7,8 anda dipandang HRD sebagai orang yang kaku/konservatif sedangkan apabila anda menggambar secara acak misalnya 5,7,6,8,3,2,4,1 anda akan dipandang HRD sebagai orang yang terlalu kreatif, inovatif dan cenderung suka akan „breaking the low„.

Kalau anda bergender lelaki jangan mulai dengan nomor 5, karena beberapa anggapan menyebutkan hal ini berpengaruh terhadap orientasi seks anda. Berikut ini adalah salah satu contoh pengerjaan yang pernah digunakan penulis untuk melewati tahap psikotes ini: Tes Wartegg mengharuskan peserta untuk melengkapi gambar yang terdiri dari 8 gambar, 4 diantaranya berupa garis lurus (Gambar III, IV, V, dan VI) dan empat lainnya berupa garis lengkung (Gambar I, II, VII, VIII).

Yang perlu di ingat adalah untuk garis lengkung, sebaiknya kamu gambar benda hidup dan untuk garis lurus yang kaku sebaiknya kamu gambar benda mati. Jika kamu gambar terbalik, misal garis lurus digambar dengan bunga, hewan dan sebagainya atau garis lengkung digambar dengan mobil, mesin dan sebagainya, hal ini menandakan “ada yang salah” dengan jiwa atau kepribadian kamu…

Selanjutnya dari cara menggambar pun bisa kelihatan kepribadian seseorang misal: jika saat mengambar kamu terlalu sering menghapus atau kotor menandakan bahwa kamu adalah orang yang peragu atau tidak terencana dan jika kamu gambar terlalu kuat untuk garis yang seharusnya lembut berarti kamu termasuk orang yang keras kepala…

Apa yang kamu gambarpun juga menunjukan kepribadian atau kemampuan IQ kamu. Kalo kamu gambar sesuatu yang “biasa saja dan umum” tentu penilaian tingkat kecerdasannya akan berbeda dibanding jika kamu menggambar “sesuatu yang tidak terpikirkan oleh orang lain dan

(9)

Tes Wartegg mengharuskan peserta untuk melengkapi gambar yang terdiri dari 8 gambar, 4 diantaranya berupa garis lurus (Gambar III, IV, V, dan VI) dan empat lainnya berupa garis lengkung (Gambar I, II, VII, VIII). Yang perlu anda ingat adalah untuk garis lengkung sebaiknya anda menggambar benda hidup dan untuk garis lurus yang kaku sebaiknya anda menggambar benda mati. Jika anda menggambar terbalik, misal garis lurus digambar dengan bunga, hewan dan sebagainya atau garis lengkung digambar dengan mobil, mesin dan sebagainya, hal ini menandakan “ada yang salah” dengan jiwa atau kepribadian anda. Selanjutnya dari cara menggambar pun bisa kelihatan kepribadian seseorang misal : jika saat

mengambar anda terlalu sering menghapus atau kotor menandakan bahwa anda adalah orang yang peragu atau tidak terencana dan jika anda menggambar terlalu kuat untuk garis yang seharusnya lembut berarti anda termasuk orang yang keras kepala.

Apa yang anda gambarpun juga menunjukan kepribadian atau kemampuan IQ anda. Jika anda

menggambar sesuatu yang “biasa saja dan umum” tentu penilaian tingkat kecerdasannya akan berbeda dibanding jika anda menggambar “sesuatu yang tidak terpikirkan oleh orang lain dan berwawasan” Namun demikian, tes psiko hanyalah merupakan suatu alat buatan manusia untuk mengetahui kepribadian seseorang secara umum saja. Kesimpulan yang dihasilkannya boleh jadi berbeda dengan kepribadian yang sesungguhnya. Hal ini diakui oleh para psikolog sendiri bahwa tidak ada satu pun tes di jagad raya ini yang benar-benar akurat dapat menilai kemampuan dan kepribadian seseorang.

Isi dari masing-masing gambar :

gbr 1. berupa titik ditengah kotak : ini menyangkut hal-hal yg berhubungan dengan penyesuaian diri yaitu bagaimana seseorang menempatkan diri dlm lingkungan

gbr 2. berupa ~ tapi berada di kotak sebelah kiri : menunjukkan fleksibilitas perasaan.

gbr 3. berupa 3 garis horisontal dari pendek, sedang tinggi sejajar: mengukur hasrat untuk maju/ ambisi gbr 4. berupa kotak kecil di sebelah kanan : mengukur bagaimana seseorang mengatasi kesulitan gbr 5. seperti huruf T tapi miring (susah gambarin nya) : mengukur bagaimana cara bertindak. gbr 6. berupa garis horisontal & vertikal : mengukur cara berpikir / analisa & sintesa

(10)

Tes Pengendalian Diri

Tes Pengendalian Diri bertujuan mengukur tingkat kedewasaan seseorang dalam mengontrol emosinya ketika menghadapi situasi tertentu yang tidak disukainya. Aspek pengendalian diri ini merupakan salah satu inti kedewasaan seseorang. Setiap orang pasti bertambah tua. Namun tidak setiap orang mampu bertambah dewasa.

Contoh soal TSK Aspek Pengendalian Diri

Bila ada rekan kerja yang salah memanggil nama saya, maka saya...

A. Saya tersinggung, karena nama adalah kehormatan seseorang

B. Saya tidak tersinggung

C. Saya mengingatkan kekeliruannya dengan baik-baik D. Saya mengingatkannya dengan tegas agar dia jera

E. Hal itu tak menjadi masalah bagi saya

Soal Psikotes Motivasi Kepemimpinan

Tes Motivasi Kepemimpinan adalah tes psikologi yang mengukur besarnya motivasi, kehendak, atau keinginan seseorang untuk menjadi pemimpin di lingkungannya. Dengan tes ini, tim rekrutmen atau tim Sumber Daya Manusia perusahaan dapat menyeleksi calon karyawan manakah yang memiliki motivasi terbaik untuk menjadi leader (pemimpin).

Dalam tes ini, anda diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan skala 1 sampai dengan 5. Jika anda merasa sangat setuju, maka isi dengan angka 5. Dan jika anda sangat tidak setuju isilah dengan angka 1. Pada akhir tes, jumlah skor anda menunjukkan tingkat keinginan (besarnya hasrat) anda untuk menjadi seorang pemimpin. Semakin besar skor anda semakin besar pula hasrat memimpin. Dan sebaliknya. Semakin kecil skor anda, semakin kecil pula hasrat anda untuk menjadi pemimpin.

Contoh soal Tes Motivasi Kepemimpinan

1. Saya merasa sangat senang jika ide-ide saya dipakai oleh banyak orang

2. Saya memotivasi orang lain untuk mengajukan saran-saran yang membangun dalam penyelesaian tugas bersama

(11)

3. Saya tak segan untuk memberikan pujian tulus kepada orang lain yang telah bekerja dengan baik

.

Psikotes Baumm Tree [Tree Test]

Psikotes “Baum Test” atau yang lebih dikenal dengan “Tree Test” adalah tes psikologi yang dikembangkan oleh Karl Koch yang kemudian dipublikasikan pertama kali pada tahun 1959. Dalam psikotes ini, anda sebagai peserta tes diminta untuk menggambar sebuah pohon. Perintah menggambar pohon ini bisa bervariasi. Adakalanya anda diminta menggambar pohon tertentu seperti pohon apel, pohon mangga, dll. Atau pohon tanpa buah. Atau pohon merambat. Atau pohon besar. Ataupun sebuah pohon dengan kriteria yang diinginkan penguji.

Fungsi dari tes ini adalah untuk menilai karakter dan kepribadian seseorang. Hal ini dapat diketahui dari bentuk gambar, kelengkapan gambar, kerapian, cara menggambar, dan dari aspek-aspek lainnya.

Kesimpulannya: Dalam Tes DAP ini, kemampuan, karakter dan kepribadian seseorang (calon karyawan) dinilai dari gambar yang dibuatnya. Sehingga tes DAP ini termasuk golongan psikotes grafis. Adapun yang termasuk dalam kategori psikotes grafis lainnya adalah Tes DAP (Menggambar Orang) dan Tes HTP (House Tree Person) dan Tes Wartegg.

Psikotes House Tree Person (HTP)

Psikotes House Tree Person (HTP) adalah tes psikologi yang pertama kali dikembangkan oleh John Buck pada tahun 1948. Buck meyakini bahwa goresan gambar seseorang (dalam hal ini gambar rumah, pohon dan orang) dapat mewakili karakter pribadinya.

Pada tes ini, peserta tes diminta untuk menggambar sebuah rumah, sebuah pohon dan seorang manusia. Yang kemudian hasil masing-masing gambar tersebut dievaluasi dari berbagai aspek untuk menilai karakter kepribadian peserta tes.

Kesimpulannya: Dalam Tes DAP ini, kemampuan, karakter dan kepribadian seseorang (calon karyawan) dinilai dari gambar yang dibuatnya. Sehingga tes DAP ini termasuk golongan psikotes grafis. Adapun yang termasuk dalam kategori psikotes grafis lainnya adalah Tree Test, Tes DAP (Menggambar Orang) dan Tes Wartegg.

(12)

Dalam tes HTP, assessment (penilaian) karakter seseorang berdasarkan gambar tersebut antara lain sebagai berikut :

Garis dan dinding mewakili ego seseorang. Garis dan dinding yang terlalu samar menunjukkan ego yang lemah. Sedangkan bila terlalu tebal menunjukkan kecemasan yang berlebihan. Atap mewakili fantasi. Jika peserta tes terlalu memperhatikan atap, maka artinya dia terlalu memperhatikan fantasi dalam kehidupannya. Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai tes HTP ini silakan anda pelajari dalam Ebook Paket Lengkap Soal Psikotes. Segeralah Join member dan download ebook ini di Member Area.

Tips Lulus dan Contoh Soal Psikotes

Tips lulus dan contoh soal psikotes merupakan komponen kata yang memiliki pembahasan yang berbeda yaitu tips lulus psikotes dan contoh soal psikotes. Namun saya akan mengkolaborasikannya, sehingga memudahkan Anda untuk memahami postingan ini, dan saya harapkan nantinya setelah Anda membaca tips dari postingn ini, Anda dapat menyiapkan diri sebelum melakukan psikotes sehingga kemungkinan anda lulus psikotes itu berpeluang besar. Berbeda dengan tes potensi akademik/TPA, psikotes pada umumnya lebih cenderung kepada tes kepribadian jadi disini tidak ada yang bodoh atau o'on. Karena didalam penilaian psikotes bukan seperti penilaian saat kita mengerjakan soal waktu sekolah atau waktu kuliah dulu, akan tetapi yang menjadi penilaian dalam psikotes adalah sejauhmana kepribadian Anda dan kecocokan dengan pekerjaan yang Anda lamar. Jadi bisa saja orang yang dulunya tidak begitu pintar dalam perkuliahan mengalahkan

temannya yang pintar dalam psikotes ini.

Phsicology Test/Tes Psikologi sebagai bagian dalam tahapan penerimaan calon pegawai. Keunikan dari tes ini adalah pada “ketidakpastiannya”. Mengapa? Karena faktor ini dapat memutarbalikan perhitungan logis potensi seseorang. Sebagai contoh seperti yang disebutkan diatas tadi, seseorang lulusan perguruan tinggi terbaik di negeri ini dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3 koma dan berpengalaman sebagai asisten dosen, tidak dapat lolos dari lobang jarum ujian psikotes sehingga akhirnya harus berwirausaha karena belum pernah mampu melewati psikotes untuk diterima bekerja di sebuah perusahaan. Memang ini ironi, namun ini fakta. Psikotes memang merupakan fenomena tersendiri bagi para pelamar kerja. Oleh karena itu saya akan memberikan beberapa tips yang akan di-share berikut ini, diharapkan mampu membantu mengurangi kegagalan psikotes Anda:

Contoh dan tips mengerjakan soal psikotes

1. Tes Logika Aritmatika

(13)

 Tes ini terdiri atas deret angka, yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan analisa anda dalam memahami pola-pola/kecenderungan tertentu (dalam wujud deret angka) untuk kemudian memprediksikan hal-hal lain berdasarkan pola tersebut. Tipsnya:

 Jangan terpaku pada deret hitung atau deret ukur perhitungan matematika saja yaitu jangan terpaku pada 3 -4 angka terdepan dalam deret namun adakalanya anda melihat deret secara keseluruhan karena pola bisa berupa urutan, pengelompokan berurutan maupun pengelompokan loncat.

 Ingat keterbatasan waktu. Jangan terlalu asyik dan terpaku hanya pada sebuah soal yang penasaran ingin anda pecahkan, lompati ke soal berikutnya karena terkadang soal di bawahnya lebih mudah dipecahkan dibandingkan soal sebelumnya.

Anda bisa melatih kemampuan anda ini dari buku-buku tes UMPTN/SPMB untuk materi deret

hitung/deret ukur. Contoh:

16 8 4 2 1 1/2 … …

Pola jawabannya: Setiap angka dikali 1/2 maka lanjutan dari deret tersebut : 1/4 1/8 ... ...

45 15 18 6 9 3 … …

Pola jawabannya:

n:3 n+3 n:3 n+3 ... ....

2. Tes Logika Penalaran

Tes ini terdiri atas deret gambar baik 2 maupun 3 dimensi. Penilaian yang di ukur dalam tes ini adalah kemapuan anda dalam memahami pola-pola/kecenderungan tertentu (berbentuk gambar) dengan melakukan prediksi berdasarkan pola gambar tersebut: Tipsnya: konsetrasi, hati-hati dan teliti. Karena bentuk-bentuk yang ditawarkan hampir serupa walau tak sama.

(14)

3. Tes Analog Verbal (Analog Verbal Test) Tes ini biasanya terdiri atas 40 soal yang berisi sinonim/antonim/analog suatu kata. Sistem penilaian dalam tes ini adalah kemampuan logika anda terhadap sebuah kondisi, untuk melihat sejauh mana anda

memahami sebab-akibat suatu permasalahan.

Tipsnya: Apabila anda bermasalah dengan konsentrasi dan logika, anda bisa mem-bypass-nya dengan menghafal soal dan jawaban. Karena beberapa kali penulis menghadapi tes in, soal yang diberikan relatif sama.

Contoh soal tes analog verbal:

boncel ><...

a. lugu d.besar

b. aneh e. kecil

c. bagus

Pola menjawab soal tes analog verbar seperti berikut ini:

boncel = kecil

jadi, antonim dari kecil adalah besar

4. Test Kraepelin/Pauli

(15)

lajur-lajur. Calon pegawai atau karyawan diminta untuk menjumlahkan dua angka yang berdekatan dalam waktu tertentu di setiap kolom dan menuliskan disampingnya. Yang dinilai dalam tes ini adalah konsistensi, ketahanan, sikap terhadap tekanan, kemampuan daya penyesuaian diri, ketelitian sekaligus

kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.

Tipsnya :

 Jangan sekalipun menggunakan pensil mekanis dalam tes ini melainkan pensil biasa atau pulpen saja, karena tes ini sangat terikat dengan waktu. Pensil mekanis membutuhkan di-reload ketika ujung granitnya habis, mekanisme ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Apabila anda melakukan reload dalam 10 lajur berarti anda telah kehilangan waktu 5-10 detik.

 Usahakan jumlah angka yang dijumlahkan di masing-masing kolom stabil. Hasilnya akan lebih baik jika dibandingkan anda memaksakan diri di awal tes namun tergopoh-gopoh di pertengahan dan akhir tes. Kendalikan diri anda untuk menghemat tenaga.

 Jangan sekalipun melakukan cheating terhadap waktu maupun hasil penjumlahan. Hal ini akan merugikan anda sendiri karena justru untuk cheating anda akan membutuhkan waktu sekian detik untuk memutuskan dan itu berarti justru membuang waktu dan memubuat grafik penjumlahan anda tidak alami.

 Pusatkanlah fokus pikiran Anda dalam mengerjakan test ini, jangan memikirkan hal-hal lain seperti kejadian menggelikkan tadi malam bersama kekasih Anda :D. Karena jika sedikit saja Anda lari dari fokus Anda, hal ini akan mengganggu konsentrasi, sehingga dapat melambatkan pengisian angka dalam test.

(16)

Karena pembahasan mengenai tips lulus dan contoh soal psikotes ini masih panjang, yang tidak memungkin bagi saya memposting secara keseluruhan pada postingan ini, maka saya membaginya dalam 3 bagian. Untuk itu saya menganjurkan kepada Anda agar membaca seri berikutnaya. Karna didalam seri berikutnya masih ada soal-soal psikotes yang sering keluar ketika Anda nantinya menghadapi ujian psikotes pada perusahaan yang Anda lamar.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian dengan menggunakan kamera Qualysis didapatkan grafik trajectory kapal (sumbu x, sumbu y) pada jarak tabrakan 150 m, ditampilkan pada Gambar

[r]

Penentuan jenis fungsi pelayanan dari suatu aktivitas pedagang sektor informal (PKL) dapat ditentukan dari dominasi kuantitatif jenis barang dan jasa yang diperdagangkannya. Suatu

Sementara itu para adipati menduga bahwa sudah ada yang .menyampaikan berita pada Tumenggung Arungbinang, kalau salah seorang pe- mimpin dari Surakarta yang bernama Ranadipura,

Proses pembuatan dialkil karbonat dapat juga dilakukan dengan cara mereaksikan karbonat siklis dengan alkohol menggunakan katalis kompleks logam sianida pada suhu

2) Pengaruh Program loyalitas pelanggan terhadap loyalitas pelanggan melalui kepercayaan. Kesetiaan terhadap program dioperasionalkan sebagai sikap positif yang tinggi

44 Saya selalu berusaha menginspirasi orang lain untuk mencapai tujuan pelayanan yang lebih mulia. 45 Saya selalu memberikan jalan keluar yang efektif dalam

Di dalam tulisan ini, dipaparkan modalitas dari aspek pendefinisian, karakteristik, ragam, serta bentuk pengungkap, dan makna modalitas yang berkaitan dengan