LAMPIRAN 2 PERATURAN
MENTERI KOMUNIKASI DAN IFORMATIKA NOMOR : /Per/M.KOMINF/02/2006 TANGGAL : Pebruari 2006
METODE PENGALOKASIAN BIAYA DAN
LAPORAN FINANSIAL KEPADA REGULATOR
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Tujuan dari Metode Pengalokasian Biaya dan Laporan Finansial kepada Regulator dan Sasaran dari Panduan mengenai Tata Cara Pengalokasian Biaya dan Pelaporan Keuangan ... 1
1.2 Penerapan ... 2
2. DAFTAR ISTILAH ... 3
3. PRINSIP DAN METODE... 4
3.1 Dasar Penyiapan Pelaporan dan Pengalokasian Biaya ... 4
3.2 Format... 4
4. DAFTAR PERKIRAAN (CHART OF ACCOUNT) ... 5
4.1 Tata Cara Penyusunan Daftar Perkiraan ... 5
4.2 Tata Cara Penyesuaian Daftar Perkiraan ... 21
4.3 Pemisahan Akuntansi (Accounting Separation) ... 22
5. METODOLOGI PENGALOKASIAN BIAYA (COST ALLOCATION METHOD) ... 25
5.1 Prinsip Pengalokasian Biaya... 25
5.2 Metodologi Pengalokasian Biaya ... 27
5.3 Pengalokasian dari Opex dan Capex... 28
5.5 Tata Cara Penghubungan Biaya ... 32
5.6 Alokasi dari Elemen jaringan ke jasa atau Layanan... 33
5.7 Perpindahan beban biaya (Transfer Charges) ... 33
5.8 Biaya Modal (Cost of Capital) ... 34
6. SISTEM PELAPORAN ... 35
6.1 Laporan Keuangan Regulator (Regulatory Financial Report) ... 35
6.2 Kebutuhan Informasi Lebih Lanjut ... 54
7. HUBUNGAN METODE PENGALOKASIAN BIAYA DAN LAPORAN FINANSIAL KEPADA REGULATOR DENGAN FORMULA PERHITUNGAN BIAYA INTERKONEKSI... 55
7.1 Pendahuluan ... 55
7.2. Penyesuaian CCA dan Metode Valuasi ... 55
7.3 Perhitungan dalam Penyesuaian CCA ... 57
7.4 Long Run Incremental Cost (LRIC) ... 59
8. PROSEDUR ADMINISTRATIF ... 64
8.1 Kerahasiaan ... 64
8.2 Penyimpanan Dokumen... 64
1. PENDAHULUAN
Metode Pengalokasian Biaya dan Laporan Finansial kepada Regulator merupakan panduan mengenai tata cara pengalokasian biaya dan pelaporan keuangan kepada regulator, dimana penyelenggara telekomunikasi yang menyediakan layanan interkoneksi, wajib memenuhi ketentuan tersebut dalam rangka memenuhi tujuan regulasi.
Penyelenggara Telekomunikasi tersebut di atas, wajib menerapkan metode pengalokasian biaya dan metode pelaporan keuangan kepada regulator (Regulatory Financial Statement) yang selanjutnya disebut RFS wajib dilaporkan setiap tahun kepada BRTI.
1.1 Tujuan dari Metode Pengalokasian Biaya dan Laporan Finansial kepada Regulator dan Sasaran dari Panduan mengenai Tata Cara Pengalokasian Biaya dan Pelaporan Keuangan
a. Memberikan keuntungan bagi konsumen dari layanan yang baik dan kompetitif;
b. Mendorong penyelenggara telekomunikasi untuk menambah akses sesuai kebutuhan pasar (demand);
c. Menciptakan industri telekomunikasi yang efisien dan kompetitif;
d. Mencegah penyelenggara telekomunikasi agar tidak melakukan perilaku anti kompetisi;
e. Mencegah penyelenggara telekomunikasi agar tidak melakukan diskriminasi;
f. Mendorong penetapan biaya interkoneksi dan tarif pungut yang berbasis biaya;
g. Memberikan kerangka dasar untuk pendekatan yang transparan dan konsisten dalam memonitor kinerja penyelenggara telekomunikasi.
1.2 Penerapan
Untuk tahap awal, penyelenggara telekomunikasi wajib menyerahkan RFS yang disusun berdasarkan data keuangan tahun 2005 kepada BRTI dan diserahkan paling lambat tanggal 30 September 2006. RFS untuk tahun berikutnya diserahkan paling lambat setiap tanggal 30 September yang disusun berdasarkan Metode Pengalokasian Biaya dan Laporan Finansial kepada Regulator dalam lampiran ini.
2.
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan Arti
BRTI Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia Capex Capital expenditure
CARM Cost Allocation and Reporting Manual CVR Cost Volume Relationship
DGPT Director General of Post & Telecommunications DLRIC Distributed Long Run Incremental Cost
EPMU Equi-Proportionate Mark Up FCM Financial Capital Maintenance
FTNS Fixed Network Telecommunications Network - comprising WL and FWA
FWA Fixed Wireless Access GRC Gross Replacement Cost MEA Modern Equivalent Aset NRC Net Replacement Cost
OCM Operational Capital Maintenance
Opex Operating expenses
RFR Regulatory Financial Reports RFS Regulatory Financial Statements WACC Weighted Average Cost of Capital WL Wire-line
3.
PRINSIP DAN METODE
Data keuangan yang dilaporkan harus sesuai dengan ketentuan pengalokasian biaya sebagaimana tercantum dalam Metode Pengalokasian Biaya dan Laporan Finansial kepada Regulator ini, dan tidak merupakan laporan keuangan yang disusun dengan basis konsolidasi. Penyelenggara telekomunikasi yang menyelenggarakan layanan yang berbeda dengan izin yang berbeda wajib memisahkan pembukuannya termasuk pemisahan identifikasi aset, pendapatan, dan biaya.
3.1 Dasar Penyiapan Pelaporan dan Pengalokasian Biaya
Dasar penyiapan pelaporan dan Pengalokasian Biaya dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Mencatat biaya historis berdasarkan akumulasinya;
b. Mencatat perolehan aset yang berasal dari pinjaman dan harus sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia; c. Semua satuan uang (Currency) harus menggunakan mata
uang Rupiah dengan pembulatan dalam jutaan Rupiah.
3.2 Format
Semua dokumen harus dibuat secara tertulis dan disahkan oleh direksi yang memiliki kewenangan, sedangkan untuk dokumen softcopy harus dibuat dalam format Microsoft Excel.
4. DAFTAR PERKIRAAN (CHART OF ACCOUNT)
4.1 Tata Cara Penyusunan Daftar PerkiraanDaftar perkiraan atau Chart of Account yang selanjutnya disebut COA merupakan sistem pencatatan informasi akuntansi yang digunakan untuk keperluan laporan keuangan kepada BRTI. Tata cara pengelompokan COA sesuai dengan kebiasaan yang lazim kecuali kelompok aktiva dan biaya yang berkaitan dengan karakteristik dari industri telekomunikasi.
Dalam penyusunan COA harus sesuai ketentuan Peraturan Menteri ini, apabila penyelenggara memiliki sistem COA yang berbeda, maka dalam penyusunan laporan kepada regulator operator harus menyediakan petunjuk manual yang memungkinkan COA yang dilaporkan dapat ditelusuri ke COA operator.
Ketentuan penomoran yang digunakan dalam daftar perkiraan terdiri dari 5 digit kode “xx- -xxx” yang dibagi kedalam dua bagian: a. Kode pertama – judul rekening (Accounts) keuangan
(kelompok biaya);
b. Kode kedua – Rekening (Accounts) yang berdiri sendiri.
Struktur daftar perkiraan untuk akuntansi keuangan disusun berdasarkan kategori sebagai berikut :
Kode Pertama
Judul Akuntansi Keuangan
01 Aktiva lancar (Current Assets)
02 Aktiva tidak lancar (Non Current Assets)
03 Utang lancar (Current Liabilities)
04 Utang tidak Lancar (Non Current Liabilities)
05 Modal (Equity)
06 Pendapatan (Revenue)
07 Biaya penjualan Langsung (Direct Cost of Sales)
09 Sales & Marketing (Sales and Marketing)
10 Biaya Umum dan Administrasi (General and Administration)
11 Penyusutan dan Amortisasi (Depreciation & Amortisation)
12 Pendapatan dan pengeluaran bukan operasi (Non-Operating
Income and Expenditure)
13 Pajak Penghasilan (Income Tax)
Sedangkan untuk kode kedua merupakan penjabaran lebih detail dari kelompok akuntansi kode pertama. COA standar untuk perhitungan biaya interkoneksi yang harus dipenuhi setiap penyelenggara adalah sebagai berikut :
Struktur Daftar Perkiraan
Kode
Pertama Kode Kedua Daftar Perkiraan
Penjelasan
(Current Assets) Aktiva lancar
1 001 Cash in bank Kas pada Rekening Bank
1 002 Cash on hand Kas pada Perusahaan
1 003 Short term deposits Deposito pada bank
1 004 Short term investments
Investasi jangka pendek (maksimal 1 tahun) seperti saham, obligasi,dan lainnya serta merupakan alternatif investasi sementara
1 101 Accounts receivable Piutang usaha yang harus diterima dalam waktu 1 tahun
1 102 Amounts due from affiliates Piutang usaha dari pihak afiliasi (pihak yang mempunyai
hubungan istimewa)
1 103 Other receivables Piutang lainnya yang tidak berhubungan langsung dengan
usaha termasuk dari afiliasi
1 104 Provision for non recoverable accounts Bagian piutang yang diragukan penerimaannya
1 105
Prepaid expenses beban dibayar dimuka, diamortisasi sesuai masa manfaatnya
dengan menggunakan metode garis lurus.
1 106 Prepaid taxes pajak-pajak yang dibayar dimuka
1 201 Inventories for resale Persediaan untuk penjualan
1 202 Inventories for repairs and maintenance Persediaan sparepart untuk perbaikan dan pemeliharaan
1 203 Other Inventories Persediaan lainnya
204 Provision for stock obsolecense
Cadangan penghapusan persedian untuk mengantisipasi penurunan nilai karena menjadi ketinggalan, perubahan teknologi, atau tidak terpakai lagi
1 300 Others
Aktiva lancar Lainnya yang tidak termasuk aktiva lancar diatas seperti dana yang dibatasi penggunaannya dan lain-lain
Non - Current Assets Aktiva tidak lancar
Land & Buildings Tanah dan Gedung
2 201 Land Tanah yang digunakan untuk gedung, tower, sarana
penunjang, dan lainnya
2 202 Buildings - Administrative Gedung untuk alokasi kegiatan administrasi
2 203 Buildings - Network Gedung untuk alokasi jaringan telekomunikasi
2 204 Buildings - Other Gedung untuk alokasi lainnya, di luar kegiatan administrasi
dan jaringan
2 205 Leasehold improvements Biaya renovasi yang dikapitalisasi
Fixed Switching Equipment Peralatan Sentral untuk Penyelenggara Jaringan Tetap
2 211
Remote Subscriber Units (RSU) Peralatan RSU dan pusat pengoperasian jaringan sampai
Main Distribution Frame (MDF) tetapi tidak termasuk terminal dari kabel-kabel luar
2 212
Local switches Peralatan sentral lokal dan pusat pengoperasian jaringan
sampai Main Distribution Frame (MDF) tetapi tidak termasuk terminal dari kabel-kabel luar
2 213 Tandem switches
Peralatan Sentral Tandem dan pusat pengoperasian jaringan sampai Digital Distribution Frame (DDF) tetapi tidak termasuk terminal dari kabel-kabel luar
2 214 Trunk switches
Peralatan Sentral Trunk dan pusat pengoperasian jaringan sampai Digital Distribution Frame (DDF) tetapi tidak termasuk terminal dari kabel-kabel luar
2 215 International gateway switches
Peralatan Sentral gateway internasional dan pusat pengoperasian jaringan sampai Digital Distribution Frame (DDF) tetapi tidak termasuk terminal dari kabel-kabel luar
2 216 Intelligent Network equipment Peralatan untuk kebutuhan Inteligent Network
217 Signalling equipment (STP/SCP) Peralatan untuk kebutuhan signaling
Infrastructure Infrastruktur
2 221 Copper kabel tembaga yang digunakan untuk jaringan lokal
2 222 Fibre cable Jaringan kabel Serat Optik baik untuk jaringan lokal maupun
2 223 Duct, trench and manholes Sarana penggelaran dan pemeliharaan kabel
2 224 Submarine cable Jaringan Kabel Laut termasuk landing point
2 225 Masts and towers Menara transmisi untuk pemasangan antena microwave
2 226 Cabinets Kabinet untuk penempatan modul-modul perangkat
2 227 Exchange Main Distribution Frames Peralatan Main Distribution Frames, untuk menghubungan ke
jaringan kabel primer Transmission Equipment Peralatan Transmisi
2 231 Optical PDH equipment Peralatan transmisi optik PDH, termasuk line terminal
equipment (LTE) dan multiplex dengan standar PDH
2 232 Optical SDH equipment Peralatan transmisi optik SDH, termasuk line terminal
equipment (LTE) dan multiplex dengan standar SDH
2 233 Optical Dense Widelength Division
Multiflexing (DWDM) equipment
Peralatan transmisi optik DWDM, termasuk line terminal equipment (LTE) dan multiplex dengan standar SDH
2 234 Microwave PDH equipment Peralatan transmisi radio PDH, termasuk antena, peralatan
radio microwave dan multiplex dengan standar PDH
2 235 Microwave SDH equipment Peralatan transmisi radio SDH, termasuk antena, peralatan
radio microwave dan multiplex dengan standar SDH
2 236 xDSL transmission equipment Peralatan transmisi xDSL, termasuk peralatan modem di
sentral dan pelanggan
2 237 Satellite transmission systems Sistem transmisi satelit termasuk stasiun bumi, antena, dan
alat komunikasi lainnya untuk satelit domestik
2 238 Submarine transmission systems
Sistem transmisi kabel laut termasuk kabel serat optik bawah laut dan kabel tanam langsung (direct buried) menuju landing point
2 239 Transmission distribution frames Frame distribusi untuk menyambungkan saluran transmisi
dengan kapasitas 2 Mbps dan diatasnya
2 240 Digital cross connects Peralatan transmisi pada standar SDH untuk sambungan
digital
2 241 Other transmission equipment Peralatan transmisi lainnya yang digunakan untuk
menyalurkan trafik
Data and leased lines equipment Peralatan untuk Data dan Lease Lines
2 251 IP equipment Peralatan yang digunakan untuk kebutuhan IP termasuk
server, router, dan lainnya
2 252 Asynchronous Transfer Mode (ATM)
equipment
2 253 Frame relay equipment Peralatan yang digunakan untuk kebutuhan frame relay
2 254 X25 equipment Peralatan yang digunakan untuk kebutuhan x25
2 255 Leased lines equipment Peralatan yang digunakan untuk kebutuhan lease line
International equipment Peralatan jaringan Internasional
2 261 Cable landing stations Cable landing stations yang digunakan untuk operasi jaringan
internasional
2 262 Earth stations Peralatan stasiun bumi untuk transmisi satelit untuk hubungan
internasional
2 263 International transmission systems Sistem transmisi internasional termasuk jaringan kabel laut
bawah tanah dan jaringan satelit
2 264 Indefeasible Right of use (IRUs) Hak penggunaan transmisi internasional
2 265
Other international equipment Peralatan internasional lainnya tetapi tidak termasuk
peralatan satelit dan kabel bawah laut, termasuk peralatan switching, stasiun radio internasional, fasilitas pendukung dan peralatan manajemen jaringan
Network support equipment Peralatan Pendukung untuk jaringan
2 271 Network management systems -
switching
Sistem manajemen jaringan untuk memonitor performansi sentral
2 272 Network management systems -
transmission
Sistem manajemen jaringan untuk memonitor performansi transmisi
Network management systems - other Sistem manajemen jaringan untuk memonitor performansi
jaringan lainnya
2 281 Test equipment Peralatan untuk pengujian swicth, transmisi dan lainnya
2 282 Network power equipment Peralatan catu daya untuk elemen jaringan
Other equipment Peralatan Lainnya
2 291 Customer Premises Equipment (CPE) Peralatan untuk layanan konsumen termasuk terminal
pelanggan dan lainya
2 292 Public payphone equipment Peralatan yang digunakan untuk kebutuhan telepon umum
2 293 Telex equipment Peralatan yang digunakan untuk kebutuhan telex
2 294 Directory enquiry services equipment Peralatan yang digunakan untuk akses layanan direktori
Mobile/FWA switching equipment Peralatan untuk Sentral selular / FWA
2 301 Tranceiver units (TRX) Peralatan TRX berisi transmiter dan receiver
2 302 Base Transceiver system (BTS) Perangkat BTS tetapi tidak termasuk TRX
2 304 Mobile switching centres (MSC)
Peralatan sentral mobile dan pusat pengoperasian jaringan sampai Digital Distribution Frame (DDF) tetapi tidak termasuk terminal dari kabel-kabel luar
2 305 Gateway mobile switching centres
(GMSC)
Peralatan gateway MSC yang berfungsi untuk mennghubungkan ke jaringan lain
2 306 Home location registers (HLR) Peralatan HLR yang berisi database informasi pelanggan
2 307 Visitor location register (VLR) Peralatan VLR yang berisi informasi pelanggan yang
melakukan roaming
2 308 Equipment identity registers (EIR) Peralatan EIR
2 309 Voicemail platforms (VMS) Peralatan VMS yang berisi server untuk voice mail
2 310 SMSC Peralatan SMS center untuk melayani pengiriman dan
penerimaan pesan singkat
2 311 Prepaid IN platform Peralatan untuk kebutuhan prepaid IN
2 312 Other mobile IN platform Peralatan untuk kebutuhan mobile IN lainnya
2 313 GPRS Systems Peralatan untuk kebutuhan Sistem GPRS
2 314 MMS Systems Peralatan untuk kebutuhan Sistem MMS
2 315 WAP Platform Peralatan untuk kebutuhan WAP
IT equipment Peralatan IT
2 321 Retail billing systems Sistem IT untuk pengolahan biling retail
2 322 Interconnect billing systems Sistem IT untuk pengolahan billing interkoneksi
2 323 Call centre equipment Peralatan call center untuk pelayanan kepada pelanggan
2 324 Provisioning system Cadangan perlengkapan untuk kebutuhan IT
2 325 Customer care system Sistem IT untuk pelayanan pelanggan
2 326 IT hardware
Peralatan hardware IT untuk menujang pengoperasian jaringan
2 327 PCs and peripherals Komputer dan peralatan lainnya yang mendukung untuk
kebutuhan sistem informasi perusahaan
General equipment Peralatan Umum
2 331 Furniture and fixtures Peralatan mebel-mebel kantor seperti meja, kursi, lemari
arsip, dan lainnya
2 332
Office plant and equipment Peralatan dan perlengkapan kantor seperti mesin potocopy,
2 333 Motor vehicles Kendaraan bermotor baik untuk pengoperasian jaringan maupun untuk kebutuhan administrasi
Capital work in progress Pekerjaan dalam kontruksi
2 401 Capital work in progress Aset yang masih dalam konstruksi
2 500 Others Aktiva tidak lancar lainnya yang belum tercakup, diantaranya
biaya riset yang dikapitalisasi atau security deposit
Mobile Satellite switching equipment
2 601 Traffic Channel Equipment (TCE)
Peralatan ini berisi peralatan kanalisasi (TCE), sinkronisasi (Network Synchronization Sub-system NSS) dan komunikasi antar station (Inter Station Comonucation Sub-System ICS)
2 602 Gateway Station Controller (GSC) Perangkat GSC berisi peralatan pengontrol TCE
2 603 Mobile Switching Center (MSC)
Peralatan sentral mobile dan pusat pengoperasian jaringan sampai Digital Distribution Frame (DDF) termasuk peralatan data base pelanggan : HLR dan VLR dan data base
perangkat (Equipment Identity Register - EIR) tetapi tidak termasuk terminal dari kabel-kabel luar
2 604 Network Controll Center (NCC) Peralatan pusat pengontrol call set-up termasuk perangkat
SCF (Satellite Control Facility)
2 605 Voicemail platforms (VMS) Peralatan VMS yang berisi server untuk voice mail
2 606 Mediation Device (MD)
Peralatan interface antara MSC dengan Billing System untuk kebutuhan call data record panggilan termasuk prepaid platform
2 607 Interconnect Billing (IBIL) Peralatan Billing interkoneksi antar penyelenggara
Mobile Satellite Transmission
equipment Peralatan untuk transmisi mobile satellite
2 608 Satellite (SAT) Satelit Garuda
2 609 Antenna Sub-system (ANT) Perangkat antena stasiun bumi termasuk Radio Frequency
Current Liabilities Hutang Lancar
3 001 Bank overdraft Hutang kepada bank akibat transaksi melebihi batas saldo
pada rekening overdraft
3 002 Current maturities of long-term liabilities Hutang jangka panjang yang sudah jatuh tempo
3 003 Customer deposits
Uang muka dan jaminan yang diterima dari pelanggan untuk pembelian jasa dan jaminan
deposito yang diterima dari pemasok untuk kontrak-kontrak pengadaan.
3 004 Taxes Payable Pajak-pajak yang terhutang yang harus dibayar
3 005 Amounts due to affiliates hutang jangka pendek kepada pihak afiliasi (pihak yang
mempunyai hubungan istimewa)
3 006 Short term borrowing's hutang jangka pendek yang harus dibayar dalam waktu 12
bulan
3 007 Capitalised lease liabilities hutang terhadap penyewaan aset dari pihak lain yang harus
dibayar dalam waktu 12 bulan
3 008 Deferred income Pendapatan yang diterima dimuka baik dari pelanggan
maupun pihak lainnya
3 009 Provision for profits tax kewajiban pajak pendapatan termasuk Pajak Penghasilan
Karyawan (PPh 21),
3 010 Provision for dividends pembayaran dividens yang telah diumumkan dan harus
dibayar dalam waktu 12 bulan
3 011 Provision for employee entitlements hutang gaji karyawan termasuk dana pensiun yang harus
dibayar dalam waktu 12 bulan
3 012 Others Hutang lancar lainnya diluar hutang usaha
Non-Current Liabilities Hutang Tidak Lancar
4 001 Creditors Kredit jangka panjang kepada pemasok
4 002 Amounts due to affiliates hutang jangka panjang kepada pihak afiliasi (pihak yang
mempunyai hubungan istimewa)
4 003 Long term borrowing's Hutang jangka panjang yang telah dikurangi bagian yang
jatuh tempo dalam satu tahun
4 004 Capitalised lease liabilities
hutang terhadap penyewaan asset dari pihak lain setelah dikurangi hutang aset yang yang harus dibayar dalam satu tahun
4 005 Provision for deferred tax Pajak yang ditangguhkan
4 006 Provision for employee entitlements
hutang karyawan yang pembayarannya ditangguhkan menyangkut pembayaran untuk dana pensiun, penghargaan masa kerja, dan lainnya
4 007 Others Hutang lainnya yang tidak tercakup diatas termasuk hutang
akuisisi anak perusahaan dan lain-lain
Shareholders' Funds Ekuitas
5 001 Share capital modal yang disetor oleh pemegang saham biasanya dalam
bentuk saham yang dikeluarkan dalam nilai nominal
5 002 Asset revaluation reserve niai yang diperoleh dari adanya penyesuaian dari revaluasi
asset
5 003 Share premium reserve tambahan modal disetor yang diperoleh dari hasil penjualan
saham
5 004 Capital reserve
tambahan modal yang merupakan selisih dari transaksi resrtukturisasi, yaitu selisih antara jumlah yang dibayar dan diterima dari aktiva bersih yang diperoleh atau nilai buku penyertaan yang dijual
5 005 Other reserves
tambahan yang berasal dari selisih transaksi lainnya seperti transaksi perubahan ekuitas, perubahan kurs dalam
pelaporan keuangan, dan lainnya
5 006 Retained earnings bagian laba yang tidak dibagikan
5 007 Minority interest bagian dari kekayaan bersih yang tidak dimilliki oleh
Revenue Pendapatan
Retail services-residential customers Pendapatan retail dari pelanggan perorangan
6 101 Local call revenue Pendapatan retail dari panggilan lokal
6 102 National call revenue Pendapatan retail dari panggilan jarak jauh
6 103 International call revenue Pendapatan retail dari panggilan internasional
6 104 International roaming Pendapatan retail dari roaming internasional
6 105 Calls to mobile Pendapatan retail dari panggilan selular
6 106 Calls to satellite Pendapatan retail dari panggilan satelit
6 107 Other call revenue Pendapatan retail dari panggilan lainnya
6 108 Operator assist Pendapatan retail dari operator pembantu
6 109 Connection charges Pendapatan retail dari biaya akses
6 110 Administration services Pendapatan retail dari abonemen
6 111 Line rentals Pendapatan retail dari sewa
6 112 Network access Pendapatan retail dari jaringan akses
6 113 Leased circuits Pendapatan retail dari sewa sirkit
6 114 Data services Pendapatan retail dari layanan data
Retail services-business customers Pendapatan retail dari pelanggan korporat
6 201 Local call revenue Pendapatan dari panggilan lokal
6 202 National call revenue Pendapatan dari panggilan jarak jauh
6 203 International call revenue Pendapatan dari panggilan internasional
6 204 International roaming Pendapatan dari roaming internasional
6 205 Calls to mobile Pendapatan dari panggilan selular
6 106 Calls to satellite Pendapatan retail dari panggilan satelit
6 207 Other call revenue Pendapatan dari panggilan lainnya
6 208 Operator assist Pendapatan dari operator pembantu
6 209 Connection charges Pendapatan dari biaya akses
6 210 Administration services Pendapatan dari biaya langganan bulanan
6 211 Line rentals Pendapatan dari sewa
6 212 Network access Pendapatan dari jaringan akses
6 214 Data services Pendapatan dari layanan data
Retail services-other Pendapatan retail Lainnya
6 301 Payphones Pendapatan dari telepon umum
6 302 USC Pendapatan dari USC
6 303 Other Pendapatan retail lainnya yang berasal dari pelanggan
perorangan dan korporat
Wholesale services Pendapatan dari Layanan Wholesale
6 401 Interconnect charges - Local (OLO
fixed)
pendapatan interkoneksi lokal dari OLO fixed
6 402 Interconnect charges - Local (OLO
FWA)
pendapatan interkoneksi lokal dari OLO FWA
6 403 Interconnect charges - Local (OLO
mobile)
pendapatan interkoneksi lokal dari OLO mobile
6 404 Interconnect charges - Local (OLO
satellite)
pendapatan interkoneksi lokal dari OLO satelit
6 405 Interconnect charges - Long distance
(OLO fixed)
pendapatan interkoneksi jarak jauh dari OLO fixed
6 406 Interconnect charges - Long distance
(OLO FWA)
pendapatan interkoneksi jarak jauh dari OLO FWA
6 407 Interconnect charges - Long distance
(OLO mobile)
pendapatan interkoneksi jarak jauh dari OLO mobile
6 408 Interconnect charges - Long distance
(OLO satellite)
pendapatan interkoneksi jarak jauh dari OLO satelit
6 409 Interconnect charges - Transit pendapatan interkoneksi transit
6 410 Interconnect charges - SMS (OLO
FWA)
pendapatan interkoneksi SMS dari OLO FWA
6 411 Interconnect charges - SMS (OLO
mobile)
pendapatan interkoneksi SMS dari OLO mobile
6 412 Interconnect charges - SMS (OLO
satellite)
pendapatan interkoneksi SMS dari OLO satelit
6 413 Interconnect charges - MMS and data
(OLO FWA)
pendapatan interkoneksi MMS dari OLO FWA
6 414 Interconnect charges - MMS and data
(OLO mobile)
6 415 Interconnect charges - MMS and data (OLO satellite)
pendapatan interkoneksi MMS dari OLO satelit
6 416 CPS access charges pendapatan dari biaya akses CPS
6 417 International interconnect charges pendapatan interkoneksi sambungan internasional
6 418 Leased circuits charges pendapatan yang diperoleh dari penyewaan sirkit domestik
6 419 International leased circuits charges pendapatan sewa sirkit internasional
Unregulated services Pendapatan Layanan Lainnya
6 501 Product sales pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk
6 502 CPE lease income Pendapatan yang diperoleh dari sewa Customer Premises
Equipment (CPE)
6 503 Directory services pendapatan dari akses ke layanan direktori
6 504 Content pendapatan dari layanan kontent
6 505 Other non telecommunications services pendapatan dari layanan non telekomunikasi lainnya
6 506 Other services layanan lainnya yang tidak tercantum diatas
Direct Cost of Sales Biaya Langsung Penjualan
7 101 PSTS interconnect biaya yang terjadi untuk penyelenggaraan interkoneksi Public
Switched Telecommunications Services (PSTS)
7 102 MCTS interconnect biaya yang terjadi untuk penyelenggaraan interkoneksi Mobile
Cellular Telecommunications Services (MCTS)
7 103 MSTS interconnect biaya yang terjadi untuk penyelenggaraan interkoneksi Mobile
Satellite Telecommunications Services (MSTS)
7 104 International termination charges biaya yang terjadi untuk pengadaan layanan terminasi
internasional
7 105 International roaming charges biaya yang terjadi untuk penyelenggaraan layanan
internasional roaming
7 106 Net handset subsidisation biaya yang terjadi karena tambahan handset
7 107 Product maintenance biaya untuk pemeliharaan produk
7 108 Product purchases biaya untuk pembelian produk
7 109 Directory services biaya yang terjadi untuk akses ke layanan direktori
7 111 Other biaya langsung lainnya yang tidak termasuk diatas
Network Costs Biaya Jaringan
8 201 Maintenance - Direct labour Biaya personil atau staff yang secara langsung terkait dengan
kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan
8 202 Maintenance - Direct labour on costs
Biaya personil yang dialokasikan secara langsung sesui biayanya seperti biaya pengawasan, Pensiun, cuti dan lain-lain
8 203
Maintenance – Materials biaya material untuk pemeliharaan aset
8 204 Maintenance - Vehicles biaya kendaraan untuk pemeliharaan aset
8 205 Maintenance - Subcontract biaya subkontrak untuk pemeliharaan aset
8 206 Lease assets biaya sewa asset yang dibayarkan setiap tahun
8 207 Licence fees
Biaya-biaya yang dibayar untuk kepentingan lisensi penyelenggaraan ke pemerintah atau regulator, termasuk lisensi perangkat.
8 208 Spectrum Utilisation Fees biaya penggunaan spektrum
8 209 USC (universal service charges) Biaya-biaya yang terkait dengan biaya universal service
charge
8 210 Electricity Beban biaya akibat pemakaian listrik
8 211 Other Biaya lainnya yang belum termasuk diatas seperti biaya gas
dan air, dan lainnya
Sales & Marketing Penjualan dan Pemasaran
9 701 Bad & doubtful debts biaya tak tertagihkan dari pelanggan
9 702 Billing materials biaya untuk kegiatan proses billing
9 703 Credit card charges biaya kredit card
9 704 Collateral & materials
biaya yang terkait dengan biaya produksi dan percetakan bahan-bahan untuk mensupport penjualan seperti brosur, pamlet, dan lain-lain
9 706 Consultants biaya untuk pengadaan jasa konsultan
9 707 Direct labour gaji langsung bagian penjualan dan pemasaran termasuk gaji
dan tunjangan lain-lain
9 708 Direct labour on costs gaji langsung bagian penjualan dan pemasaran termasuk gaji
dan tunjangan lain-lain
9 709 Market research biaya untuk kegiatan penelitian pasar
9 710 Sales office disbursements biaya untuk pengadaan kantor pemasaran
9 711 Office rental biaya sewa kantor untuk kegiatan penjualan dan pemasarang
9 712 Point of sale material
Biaya ini terkait dengan pengadaan bahan-bahan yang digunakan dalam display penjualan untuk mendorong terjadinya penjualan barang dan jasa
9 713 Postage biaya jasa pos
9 714 Product advertising biaya untuk pengadaan iklan
9 715 Product development biaya pengembangan produk
9 716 Public relations biaya untuk kegiatan hubungan masyarakat
9 717 Sponsorships biaya dalam kegiatan sponsor
9 718 Travel & accomodation biaya perjalanan dan akomodasi untuk karyawan penjualan
dan pemasaran
General & Administration Umum dan Administrasi
10 801 Accounting & audit biaya untuk proses akuntansi dan audit keuangan
10 802 Bank charges biaya bank diluar biaya bunga bank
10 803 Borrowing costs biaya yang terjadi dalam kegiatan pinjaman
10 804 Consultants biaya pengadaan jasa konsultan
10 805 Electricity biaya listrik yang tidak terkait langsung produksi
10 806 Entertainment biaya entertain
10 807 General office disbursements biaya umum kantor termasuk biaya pajak
10 808 Indirect labour gaji pegawai tidak langsung termasuk gaji dan tunjangan
lain-lain
10 809 Indirect labour on costs gaji pegawai tidak langsung termasuk gaji dan tunjangan
lain-lain
10 811 Insurance Biaya asuransi
10 812 Legal biaya untuk proses legal
10 813 Motor vehicles biaya kendaraan yang tidak terkait langsung produksi
10 814 Office rental biaya sewa untuk kebutuhan administrasi kantor
10 815 Printing & stationary biaya percetakan dan alat tulis
10 816 Postage biaya untuk jasa pos
10 817 Recruitment costs biaya untuk pengadaan karyawan
10 818 Security biaya pengamanan
10 819 Storage biaya penyimpanan di gudang
10 820 Telephone & communications biaya atas pemakaian telepon dan komunikasi lainnya
10 821 Training Cost Biaya pelatihan diluar biaya pelatihan yang telah dibebankan
pada kegiatan operasi
10 822 Travel & accomodation biaya perjalanan dan akomodasi untuk karyawan yang tidak
terkait langsung dengan produksi Depreciation & Amortisation Depresiasi dan Amortisasi
11 101 Depreciation biaya depresiasi Aset Tetap yang lakukan sesuai umur
ekonomis aset berdasarkan metode garis lurus
11 102 Goodwill amortisation biaya amortisasi goodwill disesuaikan dengan umur ekonomi
assetnya berdasarkan metode garis lurus
11 103 Other intangibles biaya amortisasi lainnya berdasarkan metode garis lurus
Non Operating Income & Expenditure Pendapatan dan Biaya Lain-lain
12 101 Interest income Pendapatan Bunga Bank dan Lembaga Keuangan
12 102 Interest expense Biaya bunga Pinjaman
12 103 Settlement discounts perolehan diskon dari hasil setlement
12 104 Non operating income pendapatan di luar usaha.
12 105 Non operating expenses pengeluaran non operasi
12 106 Gain/loss on asset disposals keuntungan / kerugian dari penjualan aset
Income Tax Pajak Pendapatan
4.2 Tata Cara Penyesuaian Daftar Perkiraan
Dalam hal COA sebagaimana tercantum dalam butir 3.1 tidak sesuai dengan COA yang terdapat pada sistem pembukuan Penyelenggara Telekomunikasi, maka harus dilakukan penyesuaian dengan cara sebagai berikut:
a. Menggabungkan pencatatan keuangan yang telah dipisahkan dengan merujuk kepada klasifikasi dari COA yang bersesuaian. b. Dalam hal penyelenggara telekomunikasi tidak melakukan
pencatatan keuangan yang dipisah-pisahkan maka penyelenggara telekomunikasi harus menampilkan uraian dari perhitungan pencatatan keuangan tersebut. Pencatatan perhitungan harus dilakukan dengan menampilkan historis dari biaya yang dicatatkan. Apabila penyelenggara telekomunikasi tidak dapat menguraikan perhitungan pencatatan keuangan maka pembagian biaya historis harus dilakukan dengan metoda Current Cost Accounting (CCA) atau Modern Equivalent Aset valuations (MEA).
Contoh untuk pembagian CCA sebagai berikut:
Nilai Buku
Nilai CCA Perhitungan Nilai Proporsional (Apportioned) Aset X 115 140 Elemen aset X-1 (sesuai COA) Tidak diketahui 20 (20/140)*115 16 Elemen aset X-2 (sesuai COA) Tidak diketahui 80 (80/140)*115 66 Elemen aset X-3 (sesuai COA) Tidak diketahui 40 (40/140)*115 33
c. Apabila pencatatan keuangan dilakukan untuk setiap biaya yang timbul dalam menggunakan aset yang berada dalam akses dan jaringan utama, maka pencatatan biaya tersebut harus dilakukan dengan perhitungan, yaitu membagi berdasarkan penggunaannya atau utilisasinya.
4.3 Pemisahan Akuntansi (Accounting Separation)
Pemisahan akuntansi membagi pencatatan biaya kepada beberapa bagian berdasarkan jenis usaha yang terkait. Dalam hal ini, jenis usaha dibagi ke dalam usaha penyediaan layanan yang diregulasi dan yang tidak diregulasi. Selanjutnya jenis usaha penyediaan layanan tersebut di bagi ke dalam bisnis jaringan dan retail. Apabila diinginkan masing-masing pembagian tersebut dapat dibagi lagi ke dalam bagian yang lebih khusus, misalnya layanan jaringan dapat dibagi menjadi layanan jaringan akses dan layanan jaringan utama.
Untuk keperluan pelaporan dalam Metode Pengalokasian Biaya dan Laporan Finansial kepada Regulator ini, maka penyelenggara yang memiliki satu izin atau lebih harus memenuhi format sebagai berikut: Fixed Wireline Fixed Wireless Access Mobile Satellite Bisnis jaringan (network business)
Bisnis retail (retail business)
Bisnis yang tidak diatur
(unregulated business)
Dimana :
Bisnis jaringan : seluruh kegiatan yang terkait langsung dengan penyediaan layanan jaringan. Bisnis retail : seluruh kegiatan yang terkait dengan
penyediaan layanan retail.
Bisnis yang tidak diatur : seluruh kegiatan yang dilakukan dalam penyediaan suatu layanan yang dilakukan di luar izin penyelenggaraan telekomunikasi yang dimiliki.
Struktur pemisahan akuntansi secara detail wajib dipenuhi oleh penyelenggara telekomunikasi, sebagai berikut :
NETWORK RETAIL NETWORK RETAIL NETWORK RETAIL NETWORK RETAIL Revenue Retail - xxx - xxx - xxx - xxx xxx xxx Other opeators xxx - xxx - xxx - xxx - - xxx Transfer charges xxx - xxx - xxx - xxx - xxx xxx (1) xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Costs Own costs xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Transfer charges - xxx - xxx - xxx - xxx xxx xxx (1) xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Profit xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Fixed assets xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Working capital xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Capital Employed xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Returns Return on capital xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Return on revenue xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx IS Reconciliation xxx xxx xxx xxx xxx xxx BS Reconciliation xxx xxx xxx Notes
(1) These should net to zero
Net profit per statutory accounts
FIXED WIRELINE MOBILE SATELLITE UNREGULA
TED TOTAL
FWA
Other
Net assets per statutory accounts CCA Adjustments
CCA Adjustments Goodwill amortisation Interest on long term loans Taxation
5. METODOLOGI PENGALOKASIAN BIAYA (COST
ALLOCATION METHOD)
5.1 Prinsip Pengalokasian Biaya
a. Tujuan dari proses pemisahan akuntansi adalah untuk mempersiapkan pengalokasian laba-rugi sampai dengan keuntungan sebelum bunga dan pajak, dan laporan modal usaha untuk bisnis yang terkait. Dengan demikian kategori laporan laba-rugi berikut ini harus dikeluarkan dalam proses alokasi biaya, yaitu :
1) Beban Bunga; 2) Beban pajak; 3) Pos-pos luar biasa.
b. Modal usaha (capital employed) terdiri dari:
1) Aktiva tidak lancar (tidak temasuk investasi jangka panjang);
2) Aktiva lancar; 3) Hutang lancar.
c. Hutang tidak lancar (Non current liabilities) harus dikeluarkan dari proses pengalokasian biaya.
d. Pengalokasian biaya harus dilakukan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Hubungan sebab akibat (Causality)
Pendapatan, biaya, aset, dan hutang seharusnya dialokasikan sesuai dengan layanan yang diberikan. Pendapatan, biaya, aset dan hutang tersebut harus dihubungkan pada kelompok biaya berdasarkan bagaimana kelompok biaya tersebut menyebabkan pendapatan yang akan diperoleh, biaya yang akan dikeluarkan atau aset yang akan diperoleh atau hutang yang akan dikeluarkan.
2) Objektif (Objectivity)
Komponen biaya atau pendapatan harus secara jelas merupakan bagian dari layanan yang diberikan dan tidak ditujukan untuk memberikan keuntungan bagi Penyelenggara Telekomunikasi atau bagi Penyelenggara Telekomunikasi lain.
3) Konsisten (Consistency)
Asumsi yang digunakan dalam metode dan kebijakan sistem akuntansi harus konsisten dari tahun ke tahun. Apabila terdapat perubahan yang bersifat mendasar dalam metode pengalokasian pendapatan, biaya, aset atau kewajiban, maka penyelenggara telekomunikasi wajib memperbaiki RFS tahun sebelumnya berdasarkan perubahan tersebut.
4) Transparan (Transparency)
Sistem akuntansi yang digunakan harus transparan, baik metode yang digunakan, proses perhitungan, maupun alokasi komponen biaya, sehingga mudah dipahami. Pendapatan, biaya, aset dan kewajiban yang dicatat harus dapat ditelusuri sampai ke sumbernya.
5) Praktis (Practicability)
Model akuntansi biaya harus memiliki kemampuan dan mudah untuk diimplementasikan sesuai kebutuhan dan perkembangan teknologi.
6) Sampling
Apabila metode sampling digunakan untuk menemukan korelasi antara pendapatan, biaya, aset, dan kewajiban, sampling tersebut harus dilakukan berdasarkan pada metode statistik yang umum diterapkan atau metoda lain yang menghasilkan korelasi yang logis.
5.2 Metodologi Pengalokasian Biaya
Proses pengalokasian biaya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
Proses Penjelasan
Ambil nilai perkiraan dari buku besar (GL)
Ambil nilai perkiraan yang seimbang dari GL. Kelompokkan kedalam ringkasan kelompok biaya yang sama atau petakan ke daftar perkiraan (Chart of Accounts)
Lakukan penyesuaian Current Cost Accounting (CCA)
Lakukan penyesuaian CCA dengan menghitung current cost depreciation, suplementary depreciation, dan net holding gain/loss (lihat butir 6)
Pengalokasian Opex dan Capex
Alokasikan ke elemen jaringan, bisnis retail dan bisnis yang tidak diatur
Hitung dan gunakan WACC
Gunakan WACC ke elemen jaringan Capex Hitung biaya
elemen jaringan berbasis LRIC
Gunakan metode LRIC untuk menghitung elemen jaringan (lihat butir 6)
Alokasikan biaya elemen jaringan ke jasa/servis
Alokasikan biaya elemen jaringan ke setiap layanan; biaya dialokasikan dengan memperhatikan volume trafik sensitif dan faktor ruting
Buat laporan pemisahan
akuntansi
Berdasarkan beban dari bisnis jaringan ke bisnis retail (dihitung berdasarkan yang dimaksudkan pada langkah diatas), secara bersama-sama dengan pendapatan dan alokasi biaya retail, hitung profitabilitas bisnis dan modal usaha. Lakukan rekonsiliasi terhadap perkiraan sebelumnya.
5.3 Pengalokasian dari Opex dan Capex
Tujuan dari proses ini adalah untuk mengalokasikan biaya operasi atau Operating expenses (Opex) dan biaya modal atau capital expenditure (Capex) ke bisnis jaringan, retail dan bisnis yang tidak diatur. Setiap kategori opex dan capex masuk kedalam kategori berikut ini:
a. Biaya yang dapat dihubungkan secara langsung (directly attributable costs)
Biaya yang dihubungkan secara langsung adalah semua biaya yang dapat secara langsung dan jelas terkait dengan satu layanan atau elemen jaringan.
Berikut ini antara lain contoh dari biaya yang dapat dihubungkan langsung:
1) Pembayaran ke internasional yang dapat dialokasikan secara langsung ke panggilan internasional.
2) Biaya jasa pengembangan software yang spesifik dapat secara langsung dialokasikan ke layanan yang bersangkutan.
b. Biaya yang secara tidak langsung bisa dihubungkan (indirectly attributable costs)
Semua biaya yang tidak tercatat dalam akuntansi keuangan dalam bisnis terkait tetapi dapat dikategorikan sebagai biaya berdasarkan hubungannya dengan menggunakan cost driver
yang tepat.
Jenis biaya yang menggunakan cost driver diantaranya :
1) Biaya listrik jaringan dialokasikan ke peralatan utama yang terpasang berdasarkan kebutuhan daya.
2) Biaya tanah dan biaya yang terkait manajemen tanah, termasuk perawatan jalan masuk, pagar, dan lain-lain dialokasikan berdasarkan berapa besar area yang digunakan dalam penggunaan gedung, yang dilakukan melalui survey.
3) Biaya gedung dialokasikan berdasarkan berapa besar area yang digunakan oleh peralatan yang terpasang didalamnya. Selanjutnya area yang digunakan oleh setiap kategori dari perangkat dan peralatan dinilai berdasarkan survey.
4) Biaya staf yang melakukan O & M dialokasikan kepada setiap peralatan terpasang berdasarkan periode waktu yang dibutuhkan untuk melakukan O&M kepada setiap perangkat, yang dilakukan melalui survey atau sampel. Apabila pendekatan pengalokasian tersebut tidak bisa dilakukan, maka dapat dilakukan melalui pendekatan proporsional sesuai dengan nilai kapital dari setiap peralatan terpasang.
5) Biaya dari staf pendukung (administrasi operasional) dialokasikan secara proporsional dengan biaya dari staf operasional yang dialokasikan.
6) Biaya cadangan yang disediakan untuk peralatan yang terpasang dapat dialokasikan secara proporsional dengan nilai kapital dari perangkat yang telah terpasang.
Penyelenggara telekomunikasi wajib menjelaskan penggunaan cost driver dalam laporannya.
c. Biaya yang tidak dapat dihubungkan (Un-attributable costs). Merupakan semua biaya yang tidak dapat dikategorikan sebagai biaya langsung ataupun tidak langsung. Biaya ini juga merupakan biaya yang berdiri sendiri, akan tetapi metode pembagiannya dapat diketahui. Pengalokasian biaya ini dapat dilakukan dengan metode alokasi yang beralasan. Salah satu contoh dari kategori biaya ini adalah biaya gaji direktur, dalam hal ini pengalokasiannya dapat dilakukan secara proporsional berdasarkan total biaya dari keseluruhan aktivitas tersebut. Penyelenggara telekomunikasi wajib menjelaskan alasan pengalokasian biaya yang tidak dapat dihubungkan ( Un-attributable costs) didalam laporannya.
5.4 Kelompok Biaya (Cost Pool Groups)
Kelompok biaya dalam pengalokasian biaya dikategorikan sebagai berikut :
Kelompok Biaya Penjelasan
Kelompok biaya awal
Biaya langsung (Direct Costs) Biaya yang berhubungan secara langsung dengan pemakaian layanan tertentu. Contohnya pembayaran ke pengelola di luar negeri untuk terminasi panggilan Internasional
Aktifitas pendukung (Support Activity)
Semua biaya yang tidak termasuk biaya langsung atau yang tidak dapat secara langsung di masukan ke peralatan atau aktivitas utama, seperti manajemen sumber daya, pengawasan keuangan, dan overhead perusahaan lainnya
Aktivitas utama (Primary Activity)
Biaya dan modal usaha yang berhubungan dengan aktivitas utama, sebagai contoh perawatan switch. Peralatan pendukung (Support
Plant)
Biaya dan modal yang berhubungan dengan infrastruktur Jaringan dan yang bukan jaringan, seperti pembangkit tenaga listrik dan peralatan untuk mengetesnya.
Peralatan utama (Primary Plant)
Biaya dan modal usaha yang berhubungan dengan infrastruktur jaringan, seperti switch dan lines.
Kelompok biaya berikutnya
Bisnis jaringan Biaya, pendapatan, dan modal usaha yang berhubungan dengan bisnis jaringan, dipisahkan kedalam elemen jaringan, yang mewakili biaya yang sangat jelas dihubungkan kepada setiap layanan. Sebagai contoh elemen trafik sensitive dari komponen switch.
Bisnis retail Biaya, pendapatan, dan modal usaha yang berhubungan dengan bisnis retail. Jumlah dari kelompok biaya ini mewakili biaya dari bisnis retail sebelum beban transfer dari bisnis jaringan.
Bisnis yang tidak diatur Biaya, pendapatan, dan modal usaha yang berhubungan dengan bisnis yang tidak diatur (contohnya penjualan customer premise equipment).
5.5 Tata Cara Penghubungan Biaya
Langkah-langkah penghubungan sebagai berikut:
a. Semua beban Opex dan Capex dialokasikan ke dalam kelompok biaya yang telah diterangkan diatas.
b. Biaya langsung dialokasikan secara langsung ke komponen bisnis jaringan. Sebagai contoh beban kartu telepon umum akan dialokasikan ke komponen jaringan telepon umum.
c. Kelompok Beban Peralatan pendukung dibagi secara proporsional ke kelompok beban peralatan utama, aktivitas utama menggunakan cost driver yang logis. Sebagai contoh biaya peralatan listrik yang terpasang dibagi secara proporsional pada peralatan switch dan transmisi yang menggunakan listrik.
d. Beban biaya aktivitas pendukung secara tidak langsung dibagi ke aktivitas utama yang menggunakan cost driver yang logis. Sebagai contoh biaya sumber daya manusia dibagi ke aktivitas utama menggunakan jumlah staff yang diperlukan disetiap aktivitas sebagai cost driver.
e. Biaya aktivitas utama dialokasikan ke peralatan utama yang telah terpasang dan aktivitas retail. Sebagai contoh biaya perawatan switch akan dialokasikan ke local dan trunk switches.
f. Biaya peralatan utama yang telah terpasang dialokasikan ke elemen jaringan. Elemen jaringan yang mewakili kelompok biaya yang dapat dengan jelas di alokasikan ke setiap layanan. Sebagai contoh local switch dibagi kedalam elemen call sensitive dan line sensitive. Biaya Call sensitive dialokasikan
ke layanan yang berbasis call menit dan biaya line sensitive
dialokasikan secara langsung ke jasa penyewaan akses.
g. Kelompok biaya retail secara langsung dialokasikan ke bisnis retail.
h. Kelompok biaya elemen jaringan dialokasikan ke retail dan jasa penjualan, berdasarkan tipikal penggunaan. Alokasi dari biaya elemen jaringan ke jasa retail mewakili beban perpindahan antara semua bisnis.
i. Pendapatan di alokasikan secara langsung kepada bisnis retail dan bisnis wholesale.
5.6 Alokasi dari Elemen jaringan ke jasa atau Layanan
Elemen jaringan trafik sensitif dialokasikan ke setiap layanan berdasarkan volume trafik dari setiap layanan yang bobotnya dihitung dengan menggunakan faktor ruting.
Elemen jaringan yang tidak trafik sensitif dialokasikan ke layanan berdasarkan hubungannya. Sebagai contoh elemen jaringan fixed wire-line “Local loop – PSTN” seharusnya dialokasikan penuh ke biaya langganan bulanan.
5.7 Perpindahan beban biaya (Transfer Charges)
Perpindahan beban biaya adalah berdasarkan biaya termasuk pengembalian pada modal usaha atau Return on Capital Employed (ROCE) dan mempunyai hubungan dengan bisnis wholesale maupun dan bisnis retail.
Dalam perpindahan beban biaya tidak boleh melakukan diskriminasi, misalnya laporan yang secara eksplisit dari hubungan perpindahan beban biaya ke bisnis retail yang menggunakan
elemen jaringan pada basis yang sama seperti yang dihasilkan oleh bisnis jaringan untuk operator resmi lainnya.
5.8 Biaya Modal (Cost of Capital)
Pengalokasian biaya modal dilakukan dengan menggunakan formula WACC sebagai berikut :
Dimana:
r
Debt post tax = (Risk free rate + debt risk premium) * (1 – Tc)r
Equity post tax = Risk free rate + (Beta * market risk premium)T
c = Marginal tax rateD = Market value of debt E = Market value of equity
Sumber data untuk variabel risk free rate, debt risk premium, beta, market risk premium, marginal tax rate, market value of debt, dan market value of equity menggunakan data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Dalam hal Bank Indonesia hanya menerbitkan data yang digunakan dalam menghitung variabel di atas, maka besaran variabel yang digunakan merupakan hasil perhitungan dengan menggunakan data tersebut.
E D E r E D D r T
WACC pre tax Debt post tax Equity post tax
c + + + − = ) 1 (
(
)
6.
SISTEM PELAPORAN
6.1 Laporan Keuangan Regulator (Regulatory Financial Report)
Penyelenggara Telekomunikasi harus membuat dan melaporkan Regulatory Financial Reports (RFR) tahunan dan dilaporkan kepada BRTI setiap tahun, terdiri dari :
a. Pengembalian asset (Assets Return)
Laporan Pengembalian aset harus memenuhi format
Asset Category ASSET LIFE
VALUATION METHOD
OPENING
BALANCE ADDITIONS DISPOSALS TRANSFERS CLOSING BALANCE
OPENING BALANCE
CHARGE
FOR YEARDSIPOSALS TRANSFERS CLOSING BALANCE OPENING BALANCE CLOSING BALANCE OPENING BALANCE CLOSING BALANCE GRC - OPENING GRC - CLOSING HOLDING GAIN/ LOSS CC DEPN CHARGE BACKLOG DEPN
Land & Buildings
Land xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Buildings - Administrative xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Buildings - Network xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Buildings - Other xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Leasehold improvements xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Fixed Switching Equipment
Remote subscriber units xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Local switches xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Tandem switches xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Trunk switches xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
International gateway switches xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Intelligent network equipment xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Signaling equipment (STP/SCP) xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Infrastructure
Copper xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Fibre cable xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Duct, trench and manholes xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Submarine cable xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Masts and towers xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Cabinets xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Exchange main distribution frames xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Transmission Equipment Optical PDH equipment xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Optical SDH equipment xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Optical DWDM equipment xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Microwave PDH equipment xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Microwave SDH equipment xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xDSL transmission equipment xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Satellite transmission systems xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Submarine transmission systems xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Transmission distribution frames xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Digital cross connects xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Other transmission equipment xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Data and leased lines equipment
IP equipment xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
ATM equipment xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Frame relay equipment xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
X25 equipment xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Leased lines equipment xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
International equipment
Cable landing stations xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Earth stations xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
International transmission systems xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
IRUs xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Other international equipment xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Network support equipment
Network management systems - switching xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Network management systems - transmission xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Network management systems - other xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Test equipment xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Network power equipment xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
CCA ADJUSTMENTS NET BOOK VALUE
ACCUMULATED DEPRECIATION
a. Pengembalian asset (Assets Return) Lanjutan ...
Asset Category ASSET LIFE
VALUATION METHOD
OPENING
BALANCEADDITIONS DISPOSALS TRANSFERS CLOSING BALANCE
OPENING BALANCE
CHARGE
FOR YEARDSIPOSALS TRANSFERS CLOSING BALANCE OPENING BALANCE CLOSING BALANCE OPENING BALANCE CLOSING BALANCE GRC - OPENING GRC - CLOSING HOLDING GAIN/ LOSS CC DEPN CHARGE BACKLOG DEPN Other equipment
Customer premises equipment xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Public payphone equipment xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Telex equipment xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Directory enquiry services equipment xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Mobile/FWA switching equipment
Tranceiver units (TRX) xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Base station towers (BTS) xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Base station controllers (BSC) xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Mobile switching centres (MSC) xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Gateway mobile switching centres (GMSC) xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Home location registers (HLR) xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Visitor location register (VLR) xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Equipment identity registers (EIR) xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Voicemail platforms (VMS) xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
SMSC xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Prepaid IN platform xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Other mobile IN platform xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
GPRS Systems xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
MMS Systems xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
WAP Platform xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
IT equipment
Retail billing systems xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Interconnect billing systems xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Call centre equipment xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Provisioning system xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Customer care system xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
IT hardware xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
PCs and peripherals xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
General equipment
Furniture and fixtures xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Office plant and equipment xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Motor vehicles xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Satellite switching equipment xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Traffic Channel Equipment (TCE) xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Gateway Station Controller (GSC) xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Mobile Switching Center (MSC) xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Network Controll Center (NCC) xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Voicemail platforms (VMS) xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Mediation Device (MD) xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Interconnect Billing (IBIL) xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Satellite Transmission equipment xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Satellite (SAT) xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Antenna Sub-system (ANT) xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
CCA ADJUSTMENTS NET BOOK VALUE
ACCUMULATED DEPRECIATION
b. Pengembalian Biaya modal (WACC Return)
Laporan pengembalian biaya modal harus memenuhi format sebagai berikut :
L
c. Laporan Keuangan kepada Regulator (Regulatory Financial Statement)
Variable Description Value Data Source
Rf Risk free rate xxx xxx
Dp Corporate debt prem ium xxx xxx
Ba Asset Beta xxx xxx
Rm - Rf M arket Risk prem ium xxx xxx
Debt % - xxx xxx
Equity % - xxx xxx
Tc Corporate tax rate xxx xxx
Rd Cost of debt xxx
-Bc Com pany Beta xxx
-Re Cost of equity xxx
-Post Tax W ACC - xxx
-Pre Tax W ACC - xxx
-NETWORK RETAIL UNREGULATED EXCLUDED TOTAL Current Assets
Cash at bank xxx xxx xxx xxx xxx
Cash on hand xxx xxx xxx xxx xxx
Short term deposits xxx xxx xxx xxx xxx
Short term investments xxx xxx xxx xxx xxx
Accounts receivable xxx xxx xxx xxx xxx
Amounts due from affiliates xxx xxx xxx xxx xxx
Other receivables xxx xxx xxx xxx xxx
Provision for non recoverable accounts xxx xxx xxx xxx xxx
Prepayments xxx xxx xxx xxx xxx
VAT Recoverable xxx xxx xxx xxx xxx
Inventories for resale xxx xxx xxx xxx xxx
Inventories for repairs and maintenance xxx xxx xxx xxx xxx
Other Inventories xxx xxx xxx xxx xxx
Provision for stock obsolecense xxx xxx xxx xxx xxx
Other xxx xxx xxx xxx xxx
NETWORK RETAIL UNREGULATED EXCLUDED TOTAL Non - Current Assets
Land & Buildings
Land xxx xxx xxx xxx xxx
Buildings - Administrative xxx xxx xxx xxx xxx
Buildings - Network xxx xxx xxx xxx xxx
Buildings - Other xxx xxx xxx xxx xxx
Leasehold improvements xxx xxx xxx xxx xxx
Fixed Switching Equipment
Remote subscriber units xxx xxx xxx xxx xxx
Local switches xxx xxx xxx xxx xxx
Tandem switches xxx xxx xxx xxx xxx
Trunk switches xxx xxx xxx xxx xxx
International gateway switches xxx xxx xxx xxx xxx Intelligent network equipment xxx xxx xxx xxx xxx Signaling equipment (STP/SCP) xxx xxx xxx xxx xxx
NETWORK RETAIL UNREGULATED EXCLUDED TOTAL
Non - Current Assets
Infrastructure
Copper xxx xxx xxx xxx xxx
Fibre cable xxx xxx xxx xxx xxx
Duct, trench and manholes xxx xxx xxx xxx xxx
Submarine cable xxx xxx xxx xxx xxx
Masts and towers xxx xxx xxx xxx xxx
Cabinets xxx xxx xxx xxx xxx
Exchange main distribution frames xxx xxx xxx xxx xxx
Transmission Equipment Optical PDH equipment xxx xxx xxx xxx xxx Optical SDH equipment xxx xxx xxx xxx xxx Optical DWDM equipment xxx xxx xxx xxx xxx Microwave PDH equipment xxx xxx xxx xxx xxx Microwave SDH equipment xxx xxx xxx xxx xxx xDSL transmission equipment xxx xxx xxx xxx xxx
Satellite transmission systems xxx xxx xxx xxx xxx
Submarine transmission systems xxx xxx xxx xxx xxx
Transmission distribution frames xxx xxx xxx xxx xxx
Digital cross connects xxx xxx xxx xxx xxx
Other transmission equipment xxx xxx xxx xxx xxx
Data and leased lines equipment
IP equipment xxx xxx xxx xxx xxx
ATM equipment xxx xxx xxx xxx xxx
Frame relay equipment xxx xxx xxx xxx xxx
X25 equipment xxx xxx xxx xxx xxx
Leased lines equipment xxx xxx xxx xxx xxx
International equipment
Cable landing stations xxx xxx xxx xxx xxx
Earth stations xxx xxx xxx xxx xxx
International transmission systems xxx xxx xxx xxx xxx
IRUs xxx xxx xxx xxx xxx
Other international equipment xxx xxx xxx xxx xxx
Network support equipment
Network management systems - switching xxx xxx xxx xxx xxx
Network management systems - transmission xxx xxx xxx xxx xxx
Network management systems - other xxx xxx xxx xxx xxx
Test equipment xxx xxx xxx xxx xxx
NETWORK RETAIL UNREGULATED EXCLUDED TOTAL Non - Current Assets
Other equipment
Customer premises equipment xxx xxx xxx xxx xxx
Public payphone equipment xxx xxx xxx xxx xxx
Telex equipment xxx xxx xxx xxx xxx
Directory enquiry services equipment xxx xxx xxx xxx xxx Mobile/FWA switching equipment
Tranceiver units (TRX) xxx xxx xxx xxx xxx
Base station towers (BTS) xxx xxx xxx xxx xxx
Base station controllers (BSC) xxx xxx xxx xxx xxx Mobile switching centres (MSC) xxx xxx xxx xxx xxx Gateway mobile switching centres (GMSC) xxx xxx xxx xxx xxx Home location registers (HLR) xxx xxx xxx xxx xxx Visitor location register (VLR) xxx xxx xxx xxx xxx Equipment identity registers (EIR) xxx xxx xxx xxx xxx
Voicemail platforms (VMS) xxx xxx xxx xxx xxx
SMSC xxx xxx xxx xxx xxx
Prepaid IN platform xxx xxx xxx xxx xxx
Other mobile IN platform xxx xxx xxx xxx xxx
GPRS Systems xxx xxx xxx xxx xxx
MMS Systems xxx xxx xxx xxx xxx
WAP Platform xxx xxx xxx xxx xxx
IT equipment
Retail billing systems xxx xxx xxx xxx xxx
Interconnect billing systems xxx xxx xxx xxx xxx
Call centre equipment xxx xxx xxx xxx xxx
Provisioning system xxx xxx xxx xxx xxx
Customer care system xxx xxx xxx xxx xxx
IT hardware xxx xxx xxx xxx xxx
PCs and peripherals xxx xxx xxx xxx xxx
General equipment
Furniture and fixtures xxx xxx xxx xxx xxx
Office plant and equipment xxx xxx xxx xxx xxx
Motor vehicles xxx xxx xxx xxx xxx
Mobile Satellite switching equipment
Traffic Channel Equipment (TCE) xxx xxx xxx xxx xxx Gateway Station Controller (GSC) xxx xxx xxx xxx xxx Mobile Switching Center (MSC) xxx xxx xxx xxx xxx Network Controll Center (NCC) xxx xxx xxx xxx xxx
Voicemail platforms (VMS) xxx xxx xxx xxx xxx
Mediation Device (MD) xxx xxx xxx xxx xxx
Interconnect Billing (IBIL) xxx xxx xxx xxx xxx Mobile Satellite Transmission equipment
Satellite (SAT) xxx xxx xxx xxx xxx
Antenna Sub-system (ANT) xxx xxx xxx xxx xxx