ETIKA SEBAGAI CABANG
ETIKA SEBAGAI CABANG
FILSAFAT
FILSAFAT
MERRY D.R. SIMANJUNTAK, S.SOS
1. MORALITAS : CIRI KHAS MANUSIA
1. MORALITAS : CIRI KHAS MANUSIA
BanyBanyak perbuatan ak perbuatan manusia manusia berkaitberkaitan denan dengangan
baik dan buruk, tapi tidak semua. Ada juga
baik dan buruk, tapi tidak semua. Ada juga
perbuatan yang netral dari segi etis.
perbuatan yang netral dari segi etis. MisalnyMisalnya :a :
di pagi ha
di pagi hari kita mau ikat tali sepatu kananri kita mau ikat tali sepatu kanan
dulu baru kiri, perbuatan itu tidak mempunyai
dulu baru kiri, perbuatan itu tidak mempunyai
hubungan dengan baik atau buruk.
hubungan dengan baik atau buruk. amoralamoral
1. MORALITAS : CIRI KHAS MANUSIA
1. MORALITAS : CIRI KHAS MANUSIA
BanyBanyak perbuatan ak perbuatan manusia manusia berkaitberkaitan denan dengangan
baik dan buruk, tapi tidak semua. Ada juga
baik dan buruk, tapi tidak semua. Ada juga
perbuatan yang netral dari segi etis.
perbuatan yang netral dari segi etis. MisalnyMisalnya :a :
di pagi ha
di pagi hari kita mau ikat tali sepatu kananri kita mau ikat tali sepatu kanan
dulu baru kiri, perbuatan itu tidak mempunyai
dulu baru kiri, perbuatan itu tidak mempunyai
hubungan dengan baik atau buruk.
hubungan dengan baik atau buruk. amoralamoral
Tapi bagaimana dengan ini ?
Tapi bagaimana dengan ini ?
•
• Seorang Seorang bapak membelanjakan gbapak membelanjakan gaji bulananaji bulanan
lebih dulu
Baik dan buruk dalam arti etis seperti dimaksudkan dalam contoh terakhir
memainkan peranan dalam hidup setiap manusia. Bukan saja sekarang ini. Tapi juga masa lampau. Ilmu antropologi budaya dan sejarah memberitahukan kita bahwa pada semua bangsa dan dalam segala zaman
ditemukan keinsafan tentang baik dan buruk, tentang yang harus dilakukan dan yang tidak boleh di lakukan.
TB Romans 2:14 Apabila bangsa-bangsa lain
yang tidak memiliki hukum Taurat oleh
dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun
mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka
BIS Romans 2:14 Orang-orang bangsa lain tidak mengenal hukum agama Yahudi.
Tetapi kalau mereka atas kemauan sendiri
melakukan apa yang diperintahkan oleh hukum itu,
hati mereka sendirilah yang menjadi hukum untuk mereka,
meskipun mereka tidak mengenal hukum agama Yahudi.
ITB Romans 2:15 Sebab dengan itu mereka
menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.
BIS Romans 2:15 Kelakuan mereka menunjukkan
bahwa apa yang diperintahkan oleh hukum itu tertulis di hati mereka. Hati nurani
mereka pun membuktikan hal itu, sebab
mereka sendiri ada kalanya disalahkan dan ada kalanya dibenarkan oleh pikiran mereka.
Istilah yang dipakai dalam PB untuk suara hati ialah : suneidesis (Roma 2:15). Dalam bahasa latin “conscientia” , dan ini pun menjadi kata asal dari kata suara hati dalam bahasa Inggris dan Perancis. Suneidesis (conscientia) artinya : setahu, dengan diketahui oleh. Demikian
pulalah arti kata geweten dalam bahasa Belanda dan “gewissen” dalam bahasa jerman.
Di dalam kata-kata itu : “ge” berarti dengan. Dengan diketahui oleh : oleh siapa? Oleh Allah-kah ? Oleh Iblis-kah? Oleh kita sendiri kah? Hal itu tidak di jelaskan oleh kata itu
sendiri. Tetapi jelaslah bagi kita, bahwa yang dimaksudkan ialah, bahwa di dalam manusia seolah-olah ada suatu instansi yang bertindak sebagai saksi pendengaran telinga dan saksi pandangan mata dari segala kelakuan kita,
Yang mengamati kehidupan batin kita dan
mempertimbangkan kehidupan itu. Hal yang serupa ialah istilah yang dipakai dalam PL
untuk kata suara hati, yakni LEB, artinya hati. Dalam PL, istilah hati dapat mempunyai arti yang lebih luas dari istilah suara hati. Tetapi
kadang tepat sama artinya dengan apa yang di artikan dengan istilah suneidesis dalam PB.
Dalam 1 Raj 2:44 , Raja Salomo berkata kepada Simei, bahwa hati Simei pun mengetahui
(bersama-sama mengetahui) segala kejahatan yang diperbuatnya kepada Daud. Istilah2 lain yang lazim dipakai dalam bahasa Indonesia ialah : Bisikan hati, kata hati, rasa hati, suara batin, keinsafan batin. Sebuah istilah yang sangat khas ialah : hati kecil.
Di dalam istilah-istilah itu seolah-olah dikatakan, bahwa di dalam manusia terdapat suatu
instansi yang lebih dalam, suatu “hati kecil” , yang mengamati dan mempertimbangkan
BATASAN DEFINISI SUARA HATI
(VERKUYL)
Di dalam suara hati, dengan tiada terlawan, manusia berhadapan dan bersoal jawab dengan dirinya sendiri, dan ia menjadi
pembuat peraturan, hakim dan pembalas
terhadap perbuatannya sendiri. (Index, Judex, Vindex)
HUKUM MORAL
• HUKUM MORAL TIDAK DIJALANKAN DENGAN
SENDIRINYA
• HUKUM MORAL MENGARAHKAN DIRI KEPADA
KEMAUAN MANUSIA DENGAN MENYURUH DIA MELAKUKAN SESUATU
• DAPAT DIKATAKAN, HUKUM MORAL
MEWAJIBKAN MANUSIA
KEHARUSAN MORAL
• KEHARUSAN MORAL DI DASARKAN PADA
KENYATAAN BAHWA MANUSIA MENGATUR TINGKAH LAKUNYA MENURUT
KAIDAH-KAIDAH ATAU NORMA-NORMA.
• NORMA-NORMA ADALAH HUKUM, TETAPI
MANUSIA SENDIRI HARUS MENAKLUKAN DIRI PADA NORMA ITU. MANUSIA HARUS
ETIKA : ILMU TENTANG MORALITAS
• ADA PELBAGAI CARA UNTUK MEMPELAJARI
MORALITAS ATAU PELBAGAI PENDEKATAN ILMIAH TENTANG TINGKAH LAKU MORAL.
• 3 PENDEKATAN :
– ETIKA DESKRIPTIF – ETIKA NORMATIF – METAETIKA
ETIKA DESKRIPTIF
• Melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas, misalnya adat kebiasaan, anggapan-anggapan tentang baik dan buruk, tentang
tindakan-tindakan yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan.
• Etika deskriptif mempelajari moralitas yang terdapat pada individu tertentu, dalam
kebudayaan atau subkultur tertentu, dalam suatu periode sejarah, dan sebagainya.
• Etika deskriptif : hanya melukiskan, tidak memberi penilaian
Sekarang ini etika deskriptif dijalankan oleh ilmu sosial : antropologi budaya, psikologi, sosiologi, sejarah dan sebagainya. Meskipun mereka tidak pernah akan memakai istilah “etika deskriptif ”. Contoh : Studi sosiologis yang dilakukan dalam
banyak negara tentang masalah prostitusi di tempat mereka.
Ilmu sosial bersifat empiris artinya membatasi diri pada pengalaman indrawi. Sedangkan filsafat melampaui tahap empiris.
Jadi, etika deskriptif termasuk ilmu pengetahuan empiris dan bukan filsafat.
Hubungan etika empiris dan filosofis
• Erat
• Filsuf yang mempraktekkan etika, membutuhkan pengetahuan luas dan mendalam tentang
moralitas dalam berbagai konteks budaya, supaya dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
• Etikawan yang ingin membentuk suatu pendirian yang berbobot tentang masalah korupsi, perlulah ia ketahui dulu bagaimana korupsi berfungsi
dalam masyarakatnya sendiri dan dalam masyarakat-masyarakat lain.
ETIKA NORMATIF
• Etika normatif merupakan bagian terpenting dari etika dan bidang dimana berlangsung
diskusi-diskusi yang paling menarik tentang masalah-masalah moral.
• Disini ahli bersangkutan tidak bertindak sebagai
penonton netral, justri ia melibatkan diri dengan mengemukakan penilaian tentang perilaku
manusia.
• Etika normatif meninggalkan sikap netral dengan mendasarkan pendiriannya atas norma,
Etika normatif bersifat preskriptif (memerintahkan).
Tujuan etika normatif : merumuskan prinsip-prinsip etis yang dapat
dipertanggungjawabkan dengan cara rasional dan dapat di gunakan dalam praktek.
ETIKA NORMATIF :
• ETIKA UMUM
– APA ITU NORMA ETIS ?
– JIKA ADA BANYAK NORMA ETIS, BAGAIMANA
HUBUNGANNYA 1 SAMA LAIN
– MENGAPA NORMA MORAL MENGIKAT KITA? • ETIKA KHUSUS
– MENERAPKAN PRINSIP ETIS YANG UMUM ATAS
WILAYA PERILAKU MANUSIA YANG KHUSUS
– PREMIS NORMATIF DIKAITKAN DENGAN PREMIS
FAKTUAL
METAETIKA
• META = dari bahasa Yunani “ melebihi ”,
“ melampaui ”.
• Metaetika tidak membahas moralitas secara langsung , melainkan ucapan-ucapan kita di bidang moralitas.
• Metaetika seolah-olah bergerak pada taraf lebih tinggi daripada perilaku etis, yaitu pada “bahasa etis” (bahasa yg kita gunakan di bidang moral)
• bisa dikatakan metaetika mempelajari logika
Kalimat Etis ?
• Secara tata bahasa tidak beda dengan kalimat
jenis lain (khususnya : kalimat yang mengungkapkan fakta)
• Ada ciri khusus bahasa etika : mengarahkan
perhatiannya kepada arti khusus dari bahasa etika itu.
Filsuf Inggris : George Moore menulis sebuah buku terkenal yang sebagian terbesar terdiri atas analisa kata yang sangat penting dalam konteks etika, yaitu kata “baik”.
Contoh : apa arti kata baik, dengan
membandingkan dalam dua kalimat :
- Menjadi donor organ tubuh adalah perbuat baik
METAETIKA , FILSAFAT ANALITIS
• Metaetika termasuk filsafat analitis • Aliran penting dalam abad 20
• Filsafat analitis menganggap analisis bahasa sebagai
tugas terpenting bagi filsafat atau sebagai satu-satunya tugasnya.
• Metaetika sering juga di sebut etika analitis
• Jika kita bicara bahasa moral, dengan mudah sekali
pembicaraan kita beralih ke apa yang ditunjukkan oleh bahasa itu, yaitu perilaku moral itu sendiri. Sambil
mempelajari ucapan-ucapan etis, tanpa sadar kita mulai menilai apa yang dibicarakan itu.
Setelah mempelajari 3 cara untuk
mempraktekkan etika ini, bisa kita simpulkan bahwa dalam studi tentang moralitas dapat dibedakan pendekatan non-filosofis dan
pendekatan filosofis.
Etika Deskriptif , memakai pendekatan non filosofis
Etika Normatif dan Metaetika , memakai pendekatan filosofis
HAKIKAT ETIKA FILOSOFIS
• Dalam keseharian jarang sekali dalam melihat
atau mengalami peristiwa sikap kita hanya netral. Dalam banyak kesempatan kita
Tulis apa yang anda pikirkan ketika melihat
gambar ini dalam 2 atau 3 kalimat pendek
Penilaian-penilaian
• Manusia melakukan penilaian terhadap
tingkah laku
• Ada ilmu yang mempelajari tingkah laku
(behavioral sciences) : psikologi, sosiologi
• Sifatnya kritis, metodis dan sistematis
• Tapi etika mempunyai sudut pandang yang
• Etika termasuk filsafat, malah dikenal sebagai
salah satu cabang filsafat yang paling tua.
• Dalam konteks Yunani kuno, etika sudah
terbentuk dengan kematangan yang mengagumkan.
• Etika tidak berhenti pada hal yang empiris,
melainkan bertanya melampaui hal yang faktual. Baik atau buruk?
prostitusi
Apakah banyak dilakukan ?
Golongan mana yang terutama terlibat? Mengapa melakukan prostitusi ? Mengapa prostitusi sulit di berantas ? Pertanyaan Sosiologis Pertanyaan Etika Apakah prostitusi dibenarkan? Mengapa ada yang
mendukung prostitusi dan ada
yang menolak? Apa argumen yang mereka pertahankan
Etika termasuk filsafat, tapi diantara cabang-cabang filsafat yang lain ia punya kedudukan sendiri.
Ada cabang filsafat : filsafat alam, filsafat sejarah, filsafat kesenian, filsafat hukum, filsafat agama.
Etika hanya membatasi diri pada pertanyaan apa itu moral?
Semua cabang filsafat berbicara tentang “yang ada”, etika berbicara “apa yang harus