NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Perspektif tenikal memperlihatkan sejumlah indikator mengkonfirmasikan positif bagi IHSG dalam pekan ini, sseperti tercermin dari lagging indikator baik MA5 dan MA20 mengindikasikan positif bagi indeks. Sementara itu, itu dari leading indikator konfirmasi bagi IHSG negatif tercermin dari stochastic, sedangkan indikator MACD terkonfirmasi positif bagi indeks.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 5374.164 +30.753 4,964.12 6,278.51
LQ-45 937.822 +8.895 1,313.88 4,906.16
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan pekan lalu IHSG dipengaruhi oleh berbagai sentimen dari dalam dan luar negeri. Dari domestik, sentimen datang dari rilis data cadangan devisa Indonesia pada Januari 2015 tercatat sebesar US$114,2 miliar, meningkat dari posisi akhir Desember 2014 sebesar US$111,9 miliar. Peningkatan cadangan devisa tersebut berasal dari penerbitan obligasi global pemerintah, simpanan deposito valuta asing bank-bank di Bank Indonesia, hasil ekspor migas pemerintah, dan penerimaan
pemerintah lainnya dalam valuta asing yang melebihi pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah. Dari pasar global, sentimen datang dari penambahan tenaga kerja AS yang melebihi estimasi analis. AS menambah pekerja baru sebanyak 257 ribu di bulan Januari, melebihi estimasi analis sebesar 236 ribu pekerja. Penambahan pekerja AS juga didukung oleh kenaikkan rata-rata pendapatan per jam pekerja AS sebesar 0,5% MoM di bulan Januari, dari penurunan sebesar 0,2% MoM bulan sebelumnya. Hal ini memberi indikasi positif dimana naiknya tingkat upah akan memacu inflasi yang selama ini menjadi perhatian the Fed. Positifnya data ekonomi AS mendorong spekulasi bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga acuannya lebih cepat dari yang diperkirakan. Selain itu, perhatian investor masih tertuju pada proses negosiasi hutang Yunani dan perundingan perdamaian konflik Ukraina. Pada pertemuan pekan lalu antara Menteri Keuangan Yunani dan petinggi negara-negara kreditur, dilaporkan bahwa belum ada kesepakatan yang tercapai antara kedua belah pihak. Hal ini membuat kemungkinan Yunani mengalami gagal bayar (default) tetap terbuka serta membuat pelaku pasar saham saham global dan regional cenderung wait and see dalam berinvestasi. Dari regional, data menunjukkan bahwa laju inflasi Tiongkok melambat lebih dari yang diperkirakan di bulan Januari, memacu spekulasi bahwa pemerintah Tiongkok akan kembali melonggarkan kebijakan moneter ditengah naiknya risiko deflasi. Indeks harga konsumen Tiongkok turun menjadi 0,8% YoY di bulan Januari dari 1,5% YoY bulan sebelumnya, level terendah dalam lima tahun. Dari Jepang, data pemesanan mesin inti (core machinery) di bulan Desember dilaporkan naik lebih tinggi dari perkiraaan dengan pertumbuhan sebesar 8,3% MoM, lebih tinggi dibanding estimasi sebesar 2,4% MoM. Pada akhir perdagangan pekan lalu IHSG ditutup pada level 5.374,16.
Pertemuan antara delegasi Ukraina, Rusia, Jerman dan Prancis di Belarusia akhirnya membuahkan hasil, pihak-pihak yang bersengketa sepakat untuk menandatangani 10 poin keputusan, termasuk gencatan senjata antara Ukraina dan Rusia. Presiden Rusia, Vladimir Putin sudah memberikan keterangan tentang hasil negosiasi dari semua pihak sepakat untuk melakukan gencatan senjata mulai 15 Februari mendatang sampai ada solusi permanen bagi pihak Ukraina maupun Rusia. Berkenaan dengan terjadi kesepakatan tersebut, kendati demikian pasar masih menunggu keterangan resmi dari pihak-pihak yang terlibat dalam pembicaraan. Disamping itu, pasar akan menyambut positif langkah yang dilakukan IMF bersamaan dengan ksepakatan damai antara kedua belah pihak. IMF mengumumkan paket pendanaan, termasuk kontribusi dari Uni Eropa, untuk Ukraina senilai sekitar US$ 40 miliar. Ukraina saat ini sedang kesulitan akibat konflik yang terjadi dengan pihak separatis pro Rusia di wilayah timur; Kepala IMF, Christine Lagarde mengatakan bahwa Ukraina telah menunjukkan bahwa pihaknya berminat terhadap reformasi ekonomi, membuat kemajuan dalam hal kebijakan fiskal, harga energi dan tindakan terhadap korupsi. Faktor lain dari eksternal, sikap dari salah satu pejabat European Central Bank ECB yang menyatakan program stimulus berisiko sia-sia, akan menjadi opini negatif bagi pasar. Anggota dewan eksekutif ECB Peter Praet mengatakan kebijakan ECB untuk mengalirkan miliaran euro ke dalam zona euro beresiko sia-sia jika pemerintah tidak memperbaiki perekonomiannya. Menurutnya, pemerintah harus mengusung reformasi struktural, agar dapat meningkatkan potensi pertumbuhan perekonomiannya. Jika pemerintah melakukan hal ini, hasilnya akan menjadi jauh lebih positif. ECB meluncurkan rencana pembelian obligasi pemerintah untuk mengalirkan ratusan milyar uang baru ke dalam perekonomian zona euro guna mendongkrak inflasi, yang telah beranjak ke area negatif. Selain dari sentimen tersebut diatas, fluktuasi harga minyak dunia diperkirakan tetap akan memberikan pengaruh besar bagi pergerakan indeks bursa global. Akhir-akhir ini penguatan harga minyak mentah bisa menjadi katalis positif, terutama bagi indeks Wall Street. Disamping itu rilis data ekonomi AS, diperkirakan akan tetap memberikan pengaruh bagi indeks bursa setempat, termasuk pengaruhnya bagi indeks regional lainnya. Sentimen ekternal tersebut diperkirakan akan mendorong IHSG bergerak mixed dan masih berpeluang untuk menguat dalam pekan ini.
WEEKLY REPORT
16 Februari 2015• Penambahan free float HMSP dapat tembus USD 1 miliar
• DSSA berikan pinjaman ke PT Innovate Mas Indonesia Rp614 miliar • ADHI bukukan kontrak baru Rp 192 miliar
• LPKR targetkan marketing sales 2015 sekitar Rp 6 T, naik 15% • KIJA akan kembangkan lahan industri seluas 800 ha di Kendal • BNII perkirakan kredit di 2015 tumbuh 17%
• BBTN targetkan NPL di bawah 3%
• Pendapatan WOMF tahun 2014 turun 1,51% YoY • Laba MFIN thaun 2014 naik 16,44% YoY • ROTI kaji obligasi Rp500 miliar
• MDRN tidak terpengaruh oleh larangan penjualan alkohol • Master Card Indonesia kerja sama dengan MDRN • SRIL mantapkan ekspansi berkelanjutan
• LTLS siapkan belanja modal Rp250 miliar
• INVS perkuat bisnis aplikasi smartphone, investasi Rp100 miliar • INVS tunda obligasi USD 70 juta
16 February 2015
16 February 2015
HM Sampoerna (HMSP) harus menambah jumlah saham yang beredar di publik (free float) minimal sebesar 5,68% tahun ini. Nilai penambahan jumlah saham publik diperkirakan lebih dari USD 1 miliar. Penambahan free float tersebut untuk memenuhi peraturan bursa soal batas minimal free float yang sebesar 7,5%. Saat ini, free float perseroan hanya sebesar 1,82%.
Dian Swastika Sentosa (DSSA) memberikan pinjaman kepada anak usahanya yaitu PT Innovate Mas Indonesia penyedia jasa broadband senilai Rp614 miliar. Selain itu DSSA melalui anak usahanya juga telah mendirikan anak usaha baru yaitu PT DSSP Power Kendari untuk antisipasi pelaksanaan proyek pembangkit listrik baru.
Adhi Karya (ADHI) membukukan kontrak baru senilai Rp 192 miliar sepanjang Januari 2015. Kontrak tersebut berasal dari pengerjaan pembangunan jalan, jembatan, gedung, serta infrastruktur lainnya. Proyek jalan dan jembatan berkontribusi hingga 49% terhadap total kontrak baru bulan lalu, sedangkan sisanya proyek gedung dan infrastruktur lain sekitar 51%. Tahun ini, ADHI menargetkan kontrak baru sebesar Rp 15,2 triliun. Divisi jasa konstruksi diperkirakan menyumbang sebesar Rp 12,5 triliun, EPC sebesar Rp 460,1 miliar, properti Rp 1,7 triliun dan sisanya beton jadi Rp 479,6 miliar.
Lippo Karawaci (LPKR) menargetkan pertumbuhan pra penjualan atau marketing sales tahun 2015 mencapai sekitar Rp 6 triliun, atau meningkat 15% YoY dari Rp 5,2 triliun di tahun 2014. Target tersebut akan didukung dengan peluncuran proyek properti perseroan di awal tahun 2015.
Kawasan Industri Jababeka (KIJA) akan mengembangkan lahan industri seluas 800 ha di Kendal Jawa Tengah tahun ini. Dikatakan bahwa sejumlah investor Asia berminat untuk membeli lahan industri tersebut. Saat ini lahan yang telah di garap perseroan dan telah siap dipasarkan mencapai 100 ha dan yang telah terserap sudah mencapai 50 ha.
Bank International Indonesia (BNII) lebih optimis pada tahun 2015 meski masih ada kekhawatiran atas suku bunga. BII akan melakukan peningkatan eksposur di segmen korporasi yang baru, dengan supply chain financing di business banking, dan fokus pada peningkatan bisnis kartu kredit dan debit. BII juga berupaya melakukan peningkatan volume bisnis di seluruh kantor cabang di seluruh wilayah Indonesia khususnya segmen komersil dan SME. Perseroan fokus pada transaction banking. Perseroan memperkirakan, pertumbuhan kredit BII tahun 2015 akan mencapai 17%. Sementara target laba ditetapkan setelah persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas rencana bisnis bank (RBB) BII.
Bank Tabungan Negara (BBTN) menargetkan rasio kredit bermasalah pada tahun ini turun hingga posisi di bawah 3% yang ditopang oleh kenaikan outstanding pinjaman. Hingga akhir tahun lalu, rasio NPL perseron telah menyentuh posisi di bawah 4% atau sesuai dengan target.
Wahana Ottomitra Multiartha (WOMF) mengalami penurunan pendapatan tahun 2014 sebesar 1,51% menjadi Rp 1,56 triliun dari Rp 1,58 triliun di 2013. Penurunan pendapatan dikarenakan masih tingginya total beban perseroan di tahun 2014, sehingga laba sebelum pajak perseroan mengalami penurunan. Posisi laba sebelum pajak perseroan turun 44% menjadi Rp 49,99 miliar dari posisi Rp 89,26 miliar di 2013. Laba tahun berjalan perseroan
turun menjadi Rp 36,34 miliar dari posisi Rp 66,36 miliar di tahun sebelumnya.
Mandala Multifinance (MFIN) mencatatkan kenaikan laba bersih tahun 2014 sebesar 16,44% menjadi Rp 301,49 miliar dari Rp 258,93 miliar di 2013. Pendapatan tumbuh 8,42% menjadi Rp 1,55 triliun dari Rp 1,43 triliun di 2013. Laba bersih per saham naik menjadi Rp 228 per saham dari sebelumnya Rp 195 per saham. Kontribusi pendapatan diraih adanya peningkatan pada pembiayaan konsumen dan pendapatan bunga masing-masing sebesar 10,10% menjadi Rp 1,54 triliun dan 360,7% menjadi Rp 4,34 miliar.
Nippon Indosari Corporindo (ROTI) mengkaji kemungkinan menerbitkan sisa surat utang berskema penawaran umum berkelanjutan senilai Rp500 miliar tahun ini. Sebelumnya perseron berniat menerbitkan sisa penawaran umum berkelanjutan (PUB) itu pada tahun lalu, namun rencana itu batal karena kebutuhan pendanaan yang tidak terlalu mendesak.
PT Sevel Modern Indonesia, unit usaha Modern Internasional (MDRN), menyatakan tidak terpengaruh aturan Kementerian Perdagangan (Kemendag) terkait pelarangan peredaran atau penjualan alkohol di mini market, karena cukup banyak minuman dengan kadar alkohol di bawah 5% yang dijual sevel. Dari tujuh pendingin yang ada di gerai, hanya satu pendingin yang ada minuman alkohol, yaitu minuman alkohol di bawah 5%. Sebanyak 70% penjualan Sevel dari makanan cepat saji dan minuman segar. Kemendag telah mengubah Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.20/M-DAG/PER/4/2014 menjadi Permendag No.6/M-DAG/PER/4/2015 tentang pengendalian dan pengawasan terhadap peredaran atau penjualan alkohol. Permendag baru tersebut mengubah dua pasal yang sebelumnya berbunyi minuman beralkohol 0%-15% bisa dijual oleh pengecer yang terdiri dari mini market, super market dan pengecer lainnya. MasterCard Indonesia bekerja sama dengan 7-Eleven (Sevel), unit
usaha Modern Internasional (MDRN), untuk mendorong
pertumbuhan transaksi elektronik di Indonesia. Program kerja sama penggunaan transaksi elektronik antara 7-Eleven dengan MasterCard melalui program Enjoy Slurpee Everday, merupakan salah satu sarana edukasi mengenai manfaat dari transaksi elektronik di kalangan anak muda.
Sri Rejeki Isman (SRIL) memantapkan ekspansinya di 2015. Selama 3 tahun, sejak 2014 hingga 2016, perseroan menganggarkan dana senilai total USD 245 juta. Tahun ini, perseroan mengalokasikan dana sebesar USD 104 juta dan tahun depan disiapkan USD 86 juta. Saat ini merupakan saat yang tepat untuk melakukan ekspansi karena biaya produksi di China sudah relatif tinggi. Dengan selesainya seluruh ekspansi hingga 2016, maka kapasitas produksi spinning meningkat 16%, weaving tumbuh 50%, dyeing finishing naik 100% dan garmen meningkat 120%.
Seiring dengan beroperasinya pabrik poly aluminium chloride (PAC) di Tangerang pada semester II/2015, Lautan Luas (LTLS) mempersiapkan pengembangan pabrik krimer dan gudang terpadu. Belanja modal yang dipersiapkan perseroan pada tahun ini mencapai Rp250 miliar yang dipakai untuk pengembangan beberapa proyek.
Invovisi Infracom (INVS) akan perkuat bisnis aplikasi smartphone dengan menginvestasikan dana sebesar Rp100 miliar untuk komersialisasi aplikasi One Krypto. Perseroan akan memasakran
16 February 2015
16 February 2015
oplikasi tersebut di berbagai negara seperti Indonesia, Korea, Thailand, Singapura, Jepang dan China. Rencananya perseroan akan bekerjasama dengan Mtouche Technology Bhd dalam pemasaran.
Inovisi Infracom (INVS) menunda penerbitan obligasi tukar senilai USD 70 juta. Penundaan dipicu oleh berlanjutnya pelemahan harga jual batubara di pasar global dalam beberapa bulan terakhir. Dana hasil emisi obligasi ini untuk mengakuisisi perusahaan batubara di Kalimantan.
Unitex (UNTX) masih mempertimbangkan rencana keluar dari papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) secara sukarela (voluntary delisting). Perseroan sudah menyampaikan rencana tersebut ke BEI. Industri tekstil yang tumbuh kecil menjadi pertimbangan perseroan untuk go private.
Prinsipal kartu kredit MasterCard menggandeng 7-Eleven Indonesia, unit bisnis Modern International (MDRN), dalam mendorong perkembangan transaksi elektronik di Indonesia melalui program Enjoy Slurpee Everyday di mana para pelanggan 7- Eleven bertransaksi menggunakan kartu debit dan kredit. Pergerakan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar dikaji setiap dua minggu sekali oleh pemerintah. Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto, menyatakan harga BBM, khususnya solar pada saat ini tidak perlu lagi adanya penurunan harga. Pada tanggal 1 Februari 2015 harga BBM stagnasi atau tidak berubah.
16 February 2015
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 53,22 0,44 TLKM (US) 46 14.752 515
Natural Gas (US$)/mmBtu 2,83 0,03 ANTM (GR) 0,06 904 -29
Gold (US$)/Ounce 1229,27 -0,16
Nickel (US$)/MT 14645,00 -60,00
Tin (US$)/MT 18275,00 275,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 61,80 --
Coal (RB) (US$)/MT* 61,00 --
CPO (ROTH) (US$)/MT 695,00 27,50
CPO (MYR)/MT 2258,00 -22,00
Rubber (MYR/Kg) 615,50 4,50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 748,15 2,22
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 18019,35 0,26 1,10 16,68 15,01 2,98 2,79 5.012,9
USA NASDAQ COMPOSITE 4893,84 0,75 3,33 20,89 18,00 3,49 3,17 7.784,3
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6873,52 0,67 4,68 15,76 13,83 1,78 1,75 1.649,4
CHINA SHANGHAI SE A SH 3356,82 0,96 -0,96 12,41 10,82 1,62 1,45 3.909,5
CHINA SHENZHEN SE A SH 1640,11 1,61 10,93 23,46 18,39 2,95 2,58 2.129,2
HONG KONG HANG SENG INDEX 24682,54 1,07 4,56 11,52 10,35 1,29 1,19 1.985,9
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5374,17 0,58 2,82 15,68 13,40 2,68 2,35 396,4
JAPAN NIKKEI 225 17913,36 -0,37 2,65 19,36 17,07 1,71 1,60 2.813,9
MALAYSIA KLCI 1800,95 0,66 2,25 16,00 14,76 1,97 1,85 288,1
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3426,22 0,21 1,81 13,98 12,74 1,28 1,21 417,1
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 12.797,63 -4,37 1000 IDR/ USD 0,08 0,0000
EUR/IDR 14.586,61 -26,93 EUR / USD 1,14 0,0004
JPY/IDR 107,89 0,31 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 9.445,09 12,15 SGD / USD 0,74 0,0001
AUD/IDR 9.938,35 23,48 AUD / USD 0,78 0,0004
GBP/IDR 19.710,40 22,41 GBP / USD 1,54 0,0007
CNY/IDR 2.050,74 0,00 CNY / USD 0,16 0,0001
MYR/IDR 3.575,26 0,00 MYR / USD 0,28 0,0000
KRW/IDR 11,68 0,01 100 KRW / USD 0,09 0,0001
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.50
BI Rate (%) Indonesia 7.75 LIBOR (GBP) England 0.50
ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13
16 February 2015
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description Jan’15 Dec’14 Description Rate (%)
Inflation YTD % -0.24 8.36 SBI (9M) 6,93347
Inflation YOY % 6.96 8.36 SBIS (9M) 6,93347
Inflation MOM % -0.24 2.46
Foreign Reserve (USD) 114.25 Mn 111.86 Mn
GDP (IDR Bn) 2,690,240.90 2,619,869.70
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
17 Feb US Empire Manufacturing Turun menjadi 8.50 dari 9.95
18 Feb US Housing Starts Turun menjadi 1073 ribu dari 1089 ribu
18 Feb US Housing Starts MoM Turun menjadi -1.5% dari 4.4%
18 Feb US Building Permits Naik menjadi 1058 ribu dari 1032 ribu
18 Feb US Building Permits MoM Naik menjadi 0.6% dari -1.9%
18 Feb US PPI MoM Turun menjadi -0.4% dari -0.3%
18 Feb US PPI YoY Turun menjadi 0.4% dari 1.1%
18 Feb US Industrial Production MoM Naik menjadi 0.3% dari -0.1%
18 Feb US Capacity Utilization Naik menjadi 79.9% dari 79.7%
18 Feb US Manufacturing Production Naik menjadi 0.4% dari 0.3%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
TLKM IJ 2980 2.94 9.13 IIKP IJ 1835 -24.95 -2.19 UNVR IJ 36325 1.82 5.29 BBNI IJ 6675 -0.74 -0.98 BBRI IJ 12000 1.05 3.25 PNBN IJ 990 -2.94 -0.76 BBCA IJ 14025 0.90 3.25 BMTR IJ 1755 -1.96 -0.53 BMRI IJ 11900 1.06 3.08 BDMN IJ 4550 -1.09 -0.51 UNTR IJ 18950 1.88 1.39 MAPI IJ 5375 -4.44 -0.44 SCMA IJ 3650 2.38 1.33 TSPC IJ 2555 -3.40 -0.43 MPPA IJ 4045 5.20 1.15 GIAA IJ 530 -2.75 -0.41 ASII IJ 7950 0.32 1.08 JSMR IJ 6950 -0.71 -0.36 TBIG IJ 9450 2.16 1.02 KBLV IJ 2010 -8.64 -0.35
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Archi Indonesia Mining 1895-2445 1,600.00 TBA TBA CIMB Niaga, Danareksa,
Mandiri Sekuritas, Valbury PT Karisma Aksara
Mediatama
Books Store Trade & Service
175-240 535.82 TBA TBA BCA Sekuritas
16 February 2015
16 February 2015
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
CMNP 3:1 Stock Bonus
20 Feb-15 23 Feb-15 25 Feb-15 --
CMNP 3:1 Stock Bonus
20 Feb-15 23 Feb-15 25 Feb-15 --
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
WOMF Rights Issue 27:20 135.00 13-Feb-15 16-Feb-15
23 Feb – 02 Mar’15
AKKU Rights Issue 20:132 100.00 TBA TBA
TBA
BULL Reverse Stock 8:1 -- -- 09 Mar-15 --
ACST Tender Offer -- TBA -- -- TBA
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
DNET RUPSLB 17-Feb-15
BULL RUPSLB 20-Feb-15
AKKU RUPSLB 20-Feb-15
RMBA RUPSLB 24-Feb-15
ASRI RUPSLB 25-Feb-15
ITMA RUPSLB 25-Feb-15
BDMN RUPSLB 27-Feb-15
MYOH RUPST 27-Feb-15
BKSW RUPSLB 27-Feb-15
MREI RUPSLB 03-Mar-15
WSKT RUPST 10-Mar-15
16 February 2015
16 February 2015
KLBF
TRADING BUY
S1 1855 R1 1875 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1835 R2 1895
Closing
Price 1870
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 1855-Rp 1895
• Entry Rp 1870, take Profit Rp 1895
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 83.68 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) 39.43 Positif
Bollinger Band (Mid) 18005 Negatif
MA5 1850 Positif 1,500.0 1,560.0 1,620.0 1,680.0 1,740.0 1,800.0 1,860.0 1,920.0
August September October November December 2015 February
KLBF Upward Sloping Channel
1,850.38 1,850.38 1,850 1,843.13 1,840 1,805 1,778.46 1,870 1,870 1,870 1,880 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 KLBF - Stochastic %D(6,3,3) = 80.28, Stochastic %K = 90.91, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
80.2797 80 20 80.2797 90.9091 90.9091 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 0.0 KLBF - MACD (5,3) = -5.63, Signal() = -3.91 -5.62563 -3.90821 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 KLBF - TSI(3,5,3) = 39.43 26.2609 0.00000 39.4279 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 KLBF - William's % R(14) = -7.14, Volume() = 39,341,100.00 -7.14286 39,341,100
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
ADRO
TRADING BUY
S1 990 R1 1015 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 965 R2 1040
Closing
Price 1000
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 990-Rp 1040
• Entry Rp 1000, take Profit Rp 1040
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 12.32 Positif
MACD -12.07 Negatif
True Strength Index (TSI) -0.20 Positif
Bollinger Band (Mid) 1151 Negatif
MA5 988 Positif 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400
August September October November December 2015 February
ADRO Downward Sloping Channel
Bullish Breakout 991 988 987.143 987.143 975 851.316 851.316 991.25 1,000 1,000 1,000 1,025 1,061.34 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ADRO - Stochastic %D(6,3,3) = 27.69, Stochastic %K = 35.28, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
27.6852 27.6852 20 35.2778 35.2778 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 ADRO - MACD (5,3) = -1.42, Signal() = 0.02
-1.42329 0.0211733 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ADRO - TSI(3,5,3) = -0.20 -0.20418 -6.28439 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 ADRO - William's % R(14) = -50.00, Volume() = 125,437,904.00
-50 125,437,90
16 February 2015
16 February 2015
MEDC
TRADING BUY
S1 2955 R1 3090 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 2820 R2 3225
Closing
Price 3030
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp 2955-Rp 3090
• Entry Rp 3030, take Profit Rp 3090
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 68.90 Positif
MACD 22.16 Positif
True Strength Index (TSI) -30.45 Positif
Bollinger Band (Mid) 3501 Negatif
MA5 3079 Negatif 1,600 2,000 2,400 2,800 3,200 3,600 4,000
August September October November December 2015 February
MEDC Downward Sloping Channel
3,030 3,030 3,030 3,007.75 2,725 1,641.43 1,641.43 3,079 3,115 3,157.86 3,157.86 3,220 3,382.62 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 MEDC - Stochastic %D(6,3,3) = 33.84, Stochastic %K = 25.31, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
25.3094 25.3094 20 33.8381 33.8381 80 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 MEDC - MACD (5,3) = 24.09, Signal() = 21.05
21.0541 24.0909 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 MEDC - TSI(3,5,3) = -30.45 -17.7348 -30.4516 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 MEDC - William's % R(14) = -43.18, Volume() = 3,583,200.00
-43.1818 3,583,200
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
MPPA
TRADING BUY
S1 3920 R1 4110 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 3730 R2 4300
Closing
Price 4045
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 3920-Rp 4110
• Entry Rp 4045, take Profit Rp 4110
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 86.97 Negatif
MACD 214.33 Positif
True Strength Index (TSI) 36.54 Positif
Bollinger Band (Mid) 16093 Negatif
MA5 3928 Positif 2,400 2,800 3,200 3,600 4,000 4,400
August September October November December 2015 February
MPPA Upward Sloping Channel
3,928 3,886.25 3,670 3,602.25 3,106.67 3,106.67 3,085.57 3,985 4,045 4,045 4,045 4,665.77 4,665.77 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 MPPA - Stochastic %D(6,3,3) = 78.05, Stochastic %K = 77.08, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
77.0829 77.0829 20 78.0476 78.0476 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 MPPA - MACD (5,3) = -35.41, Signal() = -29.53
-35.4055 -29.5312 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 MPPA - TSI(3,5,3) = 36.54 36.5421 0.00000 36.7552 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0
MPPA - William's % R(14) = -1.60, Volume() = 68,403,296.00 -1.6
68,403,296
16 February 2015
16 February 2015
DAJK
TRADING BUY
S1 745 R1 800 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 695 R2 850
Closing
Price 770
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 745-Rp 800 • Entry Rp 770, take Profit Rp 800
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 79.29 Positif
MACD 8.62 Negatif
True Strength Index (TSI) 31.06 Positif
Bollinger Band (Mid) 703 Positif
MA5 752 Positif 420.0 480.0 540.0 600.0 660.0 720.0 780.0 840.0
August September October November December 2015 February
DAJK Upward Sloping Channel
755 752 702.75 662.609 662.609 620 597.612 770 770 770 785 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 DAJK - Stochastic %D(6,3,3) = 16.51, Stochastic %K = 25.00, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 16.5123 16.5123 25 25 80 -20.0 -15.0 -10.0 -5.0 0.0 5.0 0.0 DAJK - MACD (5,3) = -4.17, Signal() = -3.20
-4.16871 -3.20394 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 DAJK - TSI(3,5,3) = 31.06 31.0562 0.00000 31.4901 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0
DAJK - William's % R(14) = -9.38, Volume() = 6,648,200.00 -9.375 6,648,200
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
SSMS
TRADING BUY
S1 1705 R1 1770 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1675 R2 1800
Closing
Price 1740
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 1705-Rp 1770 • Entry Rp 1740, take Profit Rp 1770
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 87.06 Positif
MACD 7.38 Positif
True Strength Index (TSI) 47.82 Positif
Bollinger Band (Mid) 1688 Positif
MA5 1715 Positif 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900
August September October November December 2015 February
SSMS Upward Sloping Channel
1,721.4 1,721.4 1,715 1,708.75 1,695 1,688 1,447.26 1,725 1,740 1,740 1,740 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 SSMS - Stochastic %D(6,3,3) = 78.82, Stochastic %K = 86.75, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
78.8156 78.8156 20 80 86.7521 86.7521 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 SSMS - MACD (5,3) = -7.65, Signal() = -6.12 -7.64927 -6.12264 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 SSMS - TSI(3,5,3) = 47.82 42.6472 0.00000 47.8209 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 SSMS - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 52,395,300.00 0.00000 52,395,300
16 February 2015
16 February 2015
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
13-02-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Buy 25600 25600 25850 24800 25325 25850 26375 Positif Positif Positif 26500 23150
LSIP Trading Buy 1910 1910 1955 1865 1895 1925 1955 Positif Positif Positif 2070 1775
SGRO Trading Sell 1995 1995 1980 1980 1990 2000 2010 Negatif Negatif Negatif 2130 1830
Mining
BUMI Trading Sell 100 100 94 94 98 102 106 Negatif Negatif Negatif 117 75
PTBA Trading Buy 11475 11475 11900 11000 11300 11600 11900 Positif Positif Positif 12525 10100
ADRO Trading Buy 1000 1000 1040 965 990 1015 1040 Positif Positif Positif 1050 925
MEDC Trading Buy 3030 3030 3090 2820 2955 3090 3225 Positif Positif Negatif 3720 2625
INCO Trading Buy 3620 3620 3685 3565 3605 3645 3685 Positif Positif Positif 3695 3285
ANTM Trading Sell 1050 1050 1020 1020 1040 1060 1080 Negatif Negatif Positif 1135 1015
TINS Trading Sell 1070 1070 1055 1025 1055 1085 1115 Negatif Negatif Negatif 1230 1070
Basic Industry and Chemicals
SMGR Trading Sell 14450 14450 14275 14275 14400 14525 14650 Negatif Negatif Negatif 16475 13950
INTP Trading Sell 23400 23400 22925 22925 23250 23575 23900 Negatif Negatif Negatif 25500 21325
SMCB Trading Sell 1940 1940 1915 1915 1935 1955 1975 Negatif Negatif Negatif 2205 1880
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 7950 7950 7800 7800 7900 8000 8100 Positif Positif Positif 8100 7000
GJTL Trading Sell 1465 1465 1440 1380 1440 1500 1560 Negatif Negatif Negatif 1570 1225
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 7400 7400 7525 7225 7325 7425 7525 Positif Positif Positif 7725 6850
GGRM Trading Sell 55400 55400 55125 54600 55125 55650 56175 Negatif Negatif Negatif 64000 51900
UNVR Trading Buy 36325 36325 36675 34675 35675 36675 37675 Positif Positif Positif 37000 32100
KLBF Trading Buy 1870 1870 1895 1835 1855 1875 1895 Positif Positif Positif 1880 1775
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 2110 2110 2150 2060 2090 2120 2150 Positif Positif Positif 2185 1790
PTPP Trading Sell 3930 3930 3905 3850 3905 3960 4015 Negatif Negatif Negatif 4245 3475
WIKA Trading Sell 3525 3525 3505 3450 3505 3560 3615 Negatif Negatif Negatif 3895 3455
ADHI Trading Sell 3435 3435 3315 3315 3405 3495 3585 Negatif Negatif Negatif 3870 3320
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 5300 5300 5400 5175 5250 5325 5400 Positif Negatif Positif 6050 4995
JSMR Trading Sell 6950 6950 6775 6775 6900 7025 7150 Negatif Negatif Negatif 7250 6925
ISAT Trading Buy 3900 3900 3930 3830 3880 3930 3980 Positif Positif Negatif 4500 3850
TLKM Trading Buy 2980 2980 3030 2820 2925 3030 3135 Positif Positif Positif 2930 2780
CMNP Trading Sell 3105 3105 2995 2995 3065 3135 3205 Negatif Negatif Negatif 3500 2600
Finance
BMRI Trading Buy 11900 11900 12050 11750 11850 11950 12050 Positif Positif Positif 11975 10600
BBRI Trading Buy 12000 12000 12150 11850 11950 12050 12150 Positif Positif Positif 12100 11325
BBNI Trading Sell 6675 6675 6475 6475 6625 6775 6925 Negatif Negatif Negatif 7075 5725
BBCA Trading Sell 14025 14025 13850 13650 13925 14200 14475 Negatif Negatif Positif 14000 12800
BBTN Trading Sell 1025 1025 1000 1000 1020 1040 1060 Negatif Negatif Negatif 1230 980
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 18950 18950 19475 18275 18675 19075 19475 Positif Positif Positif 18700 16850