PEDOMAN PENULISAN
SKRIPSI
A.
Pengertian
Skripsi adalah karya ilmiah yang ditulis melalui kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan hasil penelitian ilmiah oleh mahasiswa jenjang program sarjana muda atau sarjana. Skripsi dapat merupakan tugas akhir bagi mahasiswa untuk mencapai gelar kesarjanaanya
Tujuan penulisan skripsi adalah memberi bekal pengalaman belajar ilmiah sehingga mahasiswa mampu :
1. Berpikir dan bekerja secara ilmiah. 2. Merencanakan penelitian ilmiah. 3. Melaksanakan penelitian ilmiah. 4. Menuliskan Hasil penelitian.
Skripsi ditulis oleh mahasiswa bertolak dari gejala kehidupan yang memunculkan permasalahan untuk dipelajari dan dipecahkan. Permasalahan dalam skripsi adalah didalam lingkup atau konteks bidang studi mahasiswa yang bersangkutan pada suatu jurusan /program study / vakultas.
Pembangunan masa depan membutuhkan generasi penerus yang mampu berpikir dan bertindak ilmiah serta mempunyai jangkauan pandangan yang jauh ke masa depan. Oleh karena itu perkuliaan diperguruan tinggi perlu ditingkatkan dengan porsi pelayanan dan latihan berpikir dan bekerja ilmiah. Penulisan skripsi dapat menjadi salah satu jawaban yang tepat tehadap persoalan peningkatan latihan berpikir dan bekerja ilmiah dikalangan mahasiswa.
Tujuan Instruksional :
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan pembaca mampu : 1) Menjelaskan pengertian skripsi dengan benar.
2) Menjelaskan konvensi naskah karangan ilmiah yang berupa bentuk skripsi, perwajahan, dan penomeran dengan benar.
3) Menjelaskan cara penampilan kutipan dengan benar. 4) Menjelaskan cara penulisan daftar pustaka dengan benar.
5) Menjelaskan urutan penulisan skripsi yang berupa proposal penelitian dan hasil penelitian dengan benar.
BAB
12
B.
Konvensi naskah karangan ilmiah
1.
Bahan yang digunakan
Beberapa aturan mengenai kertas untuk skripsi adalah sebagai berikut :
- Kertas yang dipakai sebaiknya HVS yang berukuran kuarto (22 x 28 cm ) dengan berat 70-80 gram.
- Untuk kulitn luar skripsi digunakan kertas yang agak tebal. - Warna putih polos
- Tiap lembar kertas hanya satu permukaan/halaman yang dipakai untuk pengetikan teks
- Tulisan diketik dengan tinta hitam yang tidak mudah terhapus, kecuali gambar atau skema.
2.
Perwajahan
Perwajahan adalah tata letak unsur-unsur karangan ilmiah serta aturan penulisan unsur-unsur tersebut. Unsur-unsur tersebut antara lain adalah :
a. Kertas pola ukuran
Buatlah garis – garis pembatas pada kertas dengan ukuran sebagai berikut : - Pias atas 3 cm - Pias Bawah 3 cm - Pias kanan 3 cm - Pias kiri 4 cm Piasa atas 3 cm 4 Cm 3 cm
Contoh format sebagai berikut :
b. Pengetikan Huruf, perkataan dan alinea
Mengenai pengetikan huruf, perkataan atau alinea untuk teks skripsi adalah sebagai berikut :
1) Jarak pengetikan antar baris teks adalah dua spasi (double spasi).
2) Nomor halaman dengan angka romawi kecil (i,ii,iii,…) ditempatkan dikaki halaman persis ditengah-tengah.
3) Nomor halaman dengan angka arab (1,2,3,…) diketik disudut kanan atas halaman 2 cm dari tepi atas dan 3 cm dari tepi kanan.
4) Huruf menggunakan jenis times new roman ukuran : - Naskah huruf 12 diketik rapi rata kiri dan kanan.
- Judul skripsi 14 dengan huruf bold dengan format segitiga terbalik c. Penomeran
a. Angka yang digunakan dan Letak Penomeran
− Angka romawi kecil (i, ii, iii, iv) : untuk menomeri halaman judul, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik.
− Angka Arab ( 1, 2, 3, 4, 5 ) : Untuk menomeri halaman naskah mulai bab pendahuluan sampai dengan halaman terakhir dan untuk menomeri tajuk bab pendahuluan, tajuk bab tinjauan pustaka, tajuk bab simpulan.
Contoh penomeran angka arab.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA (Ini namanya tajuk bab tinjauan pustaka
menggunakan angka arab)
b. Penomeran Anak Bab
Anak bab dan sub anak bab dinomori dengan angka arab sistem digital. Angka terakhir dalam digital tidak diberi titik dan angka digital tidak lebih dari 3 angka, sedangkan penomoran selanjutnya menggunakan 1,2,3 kemudian a, b, c dst selanjutnya 1), 2), 3), selanjutnya a), b), c) dan seterusnya . Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh penomeran dibawah ini
Contoh penomoran sistem digital
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah 1.2.2 Pertanyaan masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum 1.3.2 Tujuan Khusus 1.4 Manfaat Penelitian 1.5 Relevansi BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.2 2.3 2.3.1 2.3.2 2.3.3 1. 2. a. b. 1) 2) a) b) (1) (2) (a) (b)
C.
Teknik Penunjukan Kutipan
Kutipan adalah ambil alihan konsep atau pendapat orang lain sebagaimana tertulis dalam karya tulisnya kata demi kata. Kutipan disamping sebagai penguat atau pendukung bahasan, juga dapat berfungsi sebagai upaya penekanan arti penting dari apa yang dikemukakan oleh penulis yang mengutip itu.
1. Beberapa cara menampilkan kalimat dalam pengutipan
a. Kutipan yang redaksinya / kalimatnya tidak lebih dari tiga baris, (kurang dari 40 kata) diketik langsung dalam satuan alinea teks dengan pemberian tanda kutip ujung awal dan ujung akhir dari kalimat.
Contoh :
Namun jika ada kata penting yang ingin ditonjolkan gunakan tanda petik tunggal sebelum dan sesudah kata penting tersebut.
Contoh:
b. Kutipan yang panjangnya lebih dari tiga baris (40 kata atau lebih), dibuat dengan ketentuan sebagai berikut diketik mulai dengan garis baru alinea paragraf tersendiri dan tidak memakai tanda kutip.
Contoh :
Seperti halnya dengan penyakit kronis lainya, asma memerlukan penanganan jangka panjang. Keberhasilan pengobatan tidak saja ditentukan oleh obat anti asma, tetapi juga oleh kepatuhan minum obat dan hal-hal lain yang berhubungan dengan pencegahan timbulnya serangan asma. “Salah satu syarat keberhasilan pengobatan asma adalah kerjasama yang baik antara penderita, keluarga, dengan dokter yang mengobati” (Sundaru, 2002 : 152).
" Satu elemen penting dari `komunitas yang sehat' adalah komunitas yang kompeten"(Wass, 1994 : 37).
Menurut Cottrell (1976, dalam Wass, 1994: 37-38) definisi komunitas yang kompeten adalah satu dari beberapa komponen komunitas berikut :(l) mampu berkolaborasi secara efektif dalam mengidentifikasi masalah dan kebutuhan komunitas; (2) dapat mencapai kesepakatan dalam penetapan tujuan dan prioritas; (3) dapat menyetujui dan berarti untuk implementasi tujuan yang disepakati; dan (4) dapat berkolaborasi secara efektif di dalam melakukan tindakan yang dibutuhkan.
2. Beberapa cara menampilkan nama orang dalam pengutipan
a. Jika nama pengarang ditulis sebelum bunyi kutipan ketentuannya sebagai berikut: buatlah pengantar kalimat yang sesuai kemudian tulislah nama akhir pengarang, kemudian cantumkan tahun, titik dua dan nomor halaman didalam kurung , baru kutipan dicantumkan.
Contoh :
b. Jika nama pengarang dicantumkan setelah bunyi kutipan, ketentuanya sebagai berikut: buat dahulu pengantar kalimat, tampilkan kutipan, sebut nama akhir pengarang, tanda koma, tahun terbit, titik dua dan nomor halaman didalam kurung dan akhirnya diberi titik.
Contoh :
c. Kutipan yang diambil dari beberapa sumber maka cara pengutipan nama orangya adalah :
Di rumah sakit perawat menjalankan peran dan fungsinya dalam berbagai unit kerja baik rawat inap, rawat jalan maupun sebagai pengelola atau administrator. Salah satu tolak ukur dalam penilaian mutu pelayanan keperawatan dirumah sakit adalah dengan menilai mutu pelayanan keperawatan yang ada di ruang rawat inap. Diruang ruang ini semua kegiatan keperawatan secara menyeluruh akan tanpak nyata dibandingkan dengan ruang lainnya. Kegiatan diruang rawat inap banyak dilakukan oleh tenaga pelaksana keperawatan. (Swansburg, 2000 ; Gillies, 1994 ; Depkes RI, 2001; Depkes RI, 2002).
Dalam hal dukungan keluarga, Friedman (1998:34) mengatakan, bahwa dukungan keluarga sebagai suatu proses hubungan antara keluarga dengan lingkungan sosial yang bersifat timbal balik; umpan balik dan keterlibatan emosional. Dukungan sosial keluarga membuat keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal.
Asma adalah penyakit paru yang sering dijumpai di masyarakat. Mengingat dengan perkembangan industri di Indonesia yang makin pesat dan meluas akan memberikan dampak negatif berupa polusi udara yang merupakan salah satu faktor timbulnya kekambuhan asma. Bagi sebagian penderita penyakit ini banyak menimbulkan persoalan berkaitan dengan kekambuhan (Sundaru, 2002 : 152).
d. Kutipan langsung
Bahan yang langsung dikutip dari penulis artikel lain atau artikel yang pernah ditulis sendiri dan telah dipublikasi sebelumnya oleh penulis harus ditulis lengkap kata demi kata sesuai dengan apa yang tertulis pada artikel asli. Selanjutnya perlu dicantumkan nama akhir penulis, tahun dan halaman yang memuat informasi tersebut di dalam tanda kurung atau nama diluar tanda kurung. Contoh :
Atau
e. Kutipan dari Sumber Kedua
Apabila penulis mengutip langsung dari kutipan penulis lain, maka penulis tetap mencantumkan nama akhir penulis asli bahan tersebut dan tahunnya, selanjutnya mencantumkan nama akhir penulis dan tahun dimana bahan tersebut didapatkan.
Contoh :
Jika kutipan tersebut tidak langsung artinya hanya ide dari penulis yang diambil sementara kalimat dibuat sendiri oleh peneliti, maka cara penulisannya cukup mencantumkan nama akhir dan tahun saja.
Contoh :
"Satu elemen penting dari komunitas yang sehat' adalah komunitas yang kompeten"(Wass, l994, : 37).
Menurut Wass (1994 : 37) "Satu elemen penting dari 'komunitas yang sehat adalah komunitas yang kompeten".
Green dan Kreuter (1991, dalam Wass, 1994 : 41) mengemukakan “pendidikan memegang peran sentral di dalam promosi kesehatan”
Green dan Kreuter (1991, dalam Wass, 1994) mengarakan bahwa di dalam promosi kesehatan faktor pendidikan memegang peranan penting.
f. Cara Penulisan Kutipan Nama Penulis
Untuk artikel yang ditulis oleh satu sampai tiga orang penulis, maka ditulis semua nama akhir. Apabila nama penulis diluar tanda kurung setelah nama pertama ditulis 'dan' untuk dua penulis, setelah nama kedua untuk tiga penulis. Contoh:
g. Jika nama penulis, ditulis di dalam tanda kurung kata 'dan' ditulis dengan simbol '&'
Contoh :
h. Apabila lebih dari tiga orang, ditulis nama akhir penulis pertama dan diikuti kata et al. (tahun).
Contoh: Parsons, et al. (2000) i. Sumber Kutipan dari Bahan Internet
Bahan yang dikutip dari Naskah yang didapatkan dari sumber elektronik (misalnya Internet) kadangkala tidak mencantumkan halaman asli dari naskah tersebut kecuali untuk naskah yang ditampilkan dengan format lengkap seperti jurnal. Naskah yang tidak ada halaman aslinya untuk kutipan langsung dapat menggunakan nomor paragraf dengan menggunakan symbol ¶ dan nomor paragraf.
Contoh :
Bertambahnya usia daya ingat jangka pendek cenderung menurun (Brown, 1997, ¶ I, http://www. findarticles.com)
Artinya bahan yang dikutip berada pada paragraf I pada naskah internet tersebut.
j. Catatan :
- Dalam mengutip jangan sampai melakukan perubahan, baik redaksi maupun isi dari apa yang dikutip.
- Bahan yang langsung dikutip dari penulis tidak dirubah kalimatnya harus ditulis lengkap nama akhir penulis, tahun dan halaman buku.
Menurut Pender, Murdaugh, dan Parsons ( 2002) kesehatan dapat dimanifestasikan dengan pola yang unik dari individu
Kesehatan dapat dimanifestasikan dengan pola yang unik dari lndividu (Pender, Murdaugh & Parsons, 2002).
D. Penulisan Daftar Pustaka
Semua sumber pustaka yang dipakai dalam penulisan skripsi, baik yang ditunjuk secara explisit dalam teks maupun yang tidak disusun dalam bentuk daftar pustaka. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan daftar pustaka adalah :
- Daftar pustaka disusun menurut nama abjad nama-nama pengarang atau lembaga baik kebawah atau kekanan, sehingga daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
- Jika nama pengarang atau nama lembaga yang menerbitkan tidak ada, penyusunan didasarkan pada judul pustaka.
Urutan Unsur-Unsur Pustaka
Adalah semua literature atau bacaan yang digunakan untuk mendukung dalam menyusun karya ilmiah. Literatur ini umumnya terdiri dari buku-buku teks, majalah atau jurnal ilmiah, makalah ilmiah, surat kabar, internet dan lainya. Dapat pula dengan hubungan pribadi dengan ilmuwan dalam bidang yang bersangkutan. Pustaka yang tidak dibaca sendiri oleh peneliti tidak boleh dimasukkan dalam daftar pustaka. Publikasi ilmiah yang terdapat dalam suatu naskah ilmiah tetapi tetapi tidak dibaca langsung , hendaknya tidak dicantumkan dalam daftar pustaka.
Untuk informasi yang penting, yang sangat besar artinya dalam penelitian hendaknya diambil dari karangan aslinya. Pada dasarnya informasi ilmiah yang langsung diperoleh dari naskah aslinya mempunyai nilai yang lebih tinggi. Untuk menghemat biaya percetakan, maka beberapa majalah seringkali membatasai jumlah daftar pustaka. Adalah suatu pendapat yang keliru, apabila lebih banyak dafatr pustaka maka naskah naskah tersebut lebih baik kualitasnya. Peneliti yang bermutu adalah mereka yang mampu memilih publikasi ilmiah yang relevan dengan judul penelitiannya.
Cara menulis daftar pustaka sebenarnya hampir sama, yang pada hakikatnya semua unsur-unsur tercakup dalam penulisannya, tetapi ada perbedaan sedikit mengenai urutannya, sehingga harus bisa membedakan antara penulisan daftar pustaka untuk buku sumber, internet, majalah, dan surat kabar.
Penulisan daftar pustaka mengikuti kaidah sebagai berikut :
1. Daftar pustaka disusun menurut nama abjad nama-nama pengarang atau lembaga baik kebawah atau kekanan, sehingga daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
2. Jika nama pengarang atau nama lembaga yang menerbitkan tidak ada, penyusunan didasarkan pada judul pustaka.
3. Urutan penyebutan unsur-unsur pustaka acuan yang diambil dari buku sumber urutannya adalah nama penulis, tahun terbit, judul pustaka, edisi (kalau ada), tempat terbit dan nama penerbit.
Urutan penyebutan unsur-unsur pustaka urutannya sebagai berikut : 1. Nama penulis
2. Tahun terbit
3. Judul pustaka beserta keterangannya 4. Edisi (kalau ada)
5. Tempat terbit (kota) 6. Nama penerbit.
Cara penulisannya daftar pustaka 1. Nama penulis
Pencantuman nama penulis yang benar adalah sebagai berikut :
a. Jika nama penulis terdiri dari 2 unsur / lebih, pencatumanya harus dibalik yaitu unsur nama terakhir dicantumkan terlebih dahulu dan di antara unsur nama diberi koma. Misalnya, pengarang buku Abdul Haki maka pencantumanya adalah sebagai berikut :
Haki, A.
b. Jika penulis buku tersebut terdiri dari 2 orang, maka penulis pertama dibalik tetapi nama penulis lainya tidak. Misalnya, jika penulis buku itu Abdul Haki dan Setia Mahendra, penyajianya adalah sebagai berikut:
Haki, A. dan Setia, M.
c. Jika penulis buku itu lebih dari 6 orang, nama penulis pertama dibalik dan diikuti dengan singkatan et al yang berarti dan kawan-kawan. Misalnya sebuah buku nama penulisnya antara lain Nuh Huda, Setiadi, Antonius Catur, Hidayatus Sa`diyah, Dhian Satya, Dini Mei, Dya Sustrami, maka cara mencantumkannya adalah : Huda, N., et al.
d. Jika penulisnya tidak ada, yang dicantumkan adalah nama lembaga yang menerbitkan. Misalnya, Lembaga Administrasi Negara.
e. Jika buku ditulis oleh seorang editor, dibelakang nama pengarang ditulis editor. Misalnya, Halim, A. (Editor).
f. Gelar kesarjanaan tidak dituliskan dalam daftar pustaka, tetapi gelar keturunan masih dapat dipakai. Misalnya Raden Mas.
g. Apabila 2 (dua) artikel dengan penulis yang sama, maka buku berikutnya tidak ditulis nama, tetapi diganti dengan garis, contoh :
Hewlett, L.S. (1996) (1998) 2. Tahun terbit
a. Tahun terbit dicatat sesudah nama pengarang dipisahkan oleh tanda titik dan diakhiri titik .( ). Misalnya: Mustofa, Z. .(1996).
b. Jika buku tidak bertahun, dibelakang pengarang dicantumkan ungkapan “ tanpa tahun”.
b. Misalnya: Mustofa, Z..(tanpa tahun). 3. Judul pustaka beserta keterangannya
a. Judul buku ditulis sesudah tahun terbit dan digaris bawahi atau dicetak miring. Awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan akhir kalimat diberi tanda koma. Misalnya: Mustofa, Z .(1996). Metode Penelitian Bisnis,
b. Kalau belum dipublikasikan, seperti skripsi, skripsi dan lainya judul tidak digaris bawah tetapi diletakan diantara tanda petik.
Misalnya: Rohim, A. .(1996). “Tata Cara Persidangan”, 4. Edisi (kalau ada)
5. Tempat terbit (kota)
Kota diletakkan sesudah judul dan diakhiri dengan titik dua (:). Misalnya: Suharsini, A..(1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan, Jakarta :
6. Nama penerbit
Dicantumkan sesudah nama tempat terbit.
Misalnya: Suharsini .(1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Beberapa contoh penulisan cara penulisan daftar pustaka berdasarkan sumbernya 1. Journal. (yang diketik miring nama jurnalnya)
Urutan daftar pustaka dari jurnal adalah : a. Penulis
b. Tahun diliteratur c. Judul artikel d. Edisi e. Nama jurnal
f. Kota tempat penerbitan jurnal
Contoh :
Deonne, J. B. .(1997). Health & Medical Complete Oct 2007; 19, 10; g. 523. Journal of the American Academy of Nurse Practitioners; 11 (1)
2. Buku
Urutan daftar pustaka dari buku adalah : a. Penulis
b. Tahun terbit c. Judul buku d. Edisi (kalu ada) e. Nama kota penerbitan f. Nama penerbit
Contoh :
Hasibuan, S.P. .(2003). Organisasi dan Motivasi Dasar dalam Peningkatan Produskripsivitas, Jakarta: Bumi Aksara.
3. Internet
Jika dari internet, maka urutannya adalah : a. Penulis artikel
b. Tahun diliteratur yang didown load. c. Judul artikel
d. Alamat internet
e. Keterangan waktu pengabilan data
Contoh :
Damayanti, (2008). Faktor Penghambat Produskripsivitas Kerja, http://wordpress.com, ¶ 3, diunduh tanggal 18 Desember 2008 jam 12.00 WIB
4. Karya ilmiah mahasiswa :
Urutan daftar pustaka dari KTI adalah : a. Penulis
b. Tahun c. Judul KTI d. Edisi (kalu ada) e. Nama kota penerbitan f. Nama penerbit
Contoh :
Saifudin .(1992). Hubungan antara disiplin kerja kematangan karyawan dan gaya kepemimpinan di Perguruan Tinggi Universitas Indonesia. Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia: Skripsi tidak dipublikasikan
Somantri, (2004). Analisis Hubungan antara Iklim Organisasi dengan kepuasan kerja perawat non pegawai negeri sipil di ruang rawat inap rumah sakit umum daerah Ciamis. Program pasca sarjana Kepeawatan Universitas Indoensia : Tesis tidak dipublikasikan
5. Majalah
Urutan daftar pustaka dari Majalah adalah : a. Penulis artikel dimajalah
b. Tahun penerbitan
c. Judul majalah (cetak biasa) d. Judul artikel (cetak miring) e. Edisi majalah
f. Tempat penerbitan g. Penerbit
Contoh :
Nindy. .(2005). Femina. Makanan Bergizi dan Menarik Untuk Balita. 2 Januari 2005.
Jakarta : Praskripsika Corporations
Iis. .(2005). Nurani. Mahir Bahasa Arab Wajib Sholat Berjamaah. Edisi Agustus 2005.Jakarta : PT Nurani Media Teduh.
6. Surat kabar
Urutan daftar pustaka dari Surat Kabar adalah : a. Penulis artikel disurat kabar
b. Tahun penerbitan
c. Judul surat kabar(cetak biasa) d. Judul artikel (cetak miring) e. Edisi majalah
f. Tempat penerbitan g. Penerbit
Contoh :
Adi. .(2005). Jawa Pos. Makanan Bergizi dan Menarik Untuk Balita. Edisi 2 Januari 2005. Surabaya: PT Jawa Pos : Praktika Corporations
E.
Penulisan
Penyajian data (data presentation)
Data statistik perlu disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca dan dimengerti. Tujuannya adalah memberikan informasi dan memudahkan interpretasi hasil analisis. Secara garis besar ada 3 cara yang sering dipakai untuk penyajian data, yaitu : tulisan, tabel dan diagram.
1. Tulisan / narasi (textuklar)
Ciri dari penyajian secara tulisan adalah :
- Dibuat dalam bentuk narasi mulai dari pengambilan data sampai kesimpulan - Kelemahan kurang menggambarkan bentuk statistik bila terlalu banyak datanya
Contoh :
Seorang direktur rumah sakit memberikan informasi tentang kondisi rumah
sakit yang dipimpinnya sebagai berikut: “ penderita yang menjalani rawat inapp
dirumah sakit ini jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun hingga tidak
tertampung dan sebagian besra berda diruang penyakit dalam.Untuk yang
harus dilakukan adalah penambahan gedung dan sarana yang kita butuhkan”
2. Tabel atau Daftar (tabuler)
Penyajian dalam bentuk angka (data numeric) yang disusun dalam kolom dan baris dengan tujuan untuk menunjukkan frekuensi kejadian dalam kategori yang berbeda. Macam-macam tabel
a. Master tabel (tabel induk), tabel yang menyajikan data secara terperinci, sehingga pembaca memperoleh semua informasi yang diperlukan. Tabel master menyajikan data asli sehingga dapat digunakan untuk tabel khusus.
b. Tex tabel (tabel khusus), adalah tabel yang menggambarkan adanya hubungan dan mengambil salah satu aspek dari tabel umum sehingga mudah diinterprestasikan, karena angka sudah dibulatkan.
Syarat-syarat tabel sebagai berikut : a. Judul tabel
Judul table ditulis ditengah-tengah bagian atas, singkat, jelas dan lengkap. Judul dapat menjawab 3 W yaitu : what, where dan whenuunnttuukkmmeemmbbeerriikkaannkkeetteerraannggaann
y
yaannggmmaannddiirriitteennttaanngg""aappaa//ssiiaappaa"",,ddiimmaannaaddaannkkaappaannddiillaakkuukkaann.. b. Bagan
- Box Head (judul kolom)
Adalah judul kolom yang ditulis singkat dan jelas, biasanya dalam beberapa baris dan diusahakan jangan terjadi pemutusan kata.
- Stub (judul baris)
Berisikan item-item yang diteliti, yang terdiri dari beberapa sel table. c. Foot note (catatan kaki)
Contoh tabel :
Tabel 1.1 Banyaknya mahasiswa Stikes “A” Surabaya menurut kelas dan jenis kelamin tahun ajaran 2010/2011
NO JENIS KELAMIN TINGKAT I TINGKAT II TINGKAT III
Laki-laki 13 13 19
Perempuan 57 56 71
Jumlah total 70 69 90
Sumber : Laporan tahunan Stikes “A” Surabaya 2010 3. Grafik atau diagram
Agar dapat membuat grafik yang baik hendaknya dibuat berdasarkan pedoman sebagai berikut :
- Grafik terdiri dari 2 sumbu, yaitu horizontal yang disebut absis (sumbu x) dan vertical yang disebut ordinat (sumbu y). Variabel bebas diletakkan disumbu X dan variable terikat diletakkan disumbu y.
- Sebaiknya tidak menampilkan angka dalam grafik.
- Grafik harus diawali dari titik nol agar tidak terjadi kesalahan interpretasi.
- Judul grafik ditulis dengan jelas, singkat dan sederhana (dapat diletakkan dibagian atas atau bawah).
- Pembuatan grafik harus menarik dan bila perlu diberi warna. Macam Grafik
Berdasarkan bentuknya maka grafik dapat dibagi sebagai berikut : a. Grafik batang (Histogram)
Grafik batang digunakan untuk menyajikan data kontinu. Grfaik ini merupakan areal diagram sehingga kalau interval kelas tidak sama, dilakukan pemadatan dengan memperbandingkan nilai interval kelas dengan frekuensi kelas.
Bertujuan melihat kecenderungan data menurut waktu, dimana sumbu x berisi data waktu dan sumbu y menunjukkan frekuensi nilai dari variabel data dan membandingkan beberapa pengamatan data menurut tempat dan jenis atau kategori tertentu
Contoh :
b. Grafik lingkaran (pie diagram)
Grafik lingkarabn menyajikan data kualitatif sebagai bagian komponen perbandingan dari keseluruhan data . Syarat bentuk lingkaran dengan jumlah komponen 100 % atau 360°.
- Perhitungan luas komponen atau sektor merupakan perbandingan yang dikalikan dengan 100%
Contoh :
c. Grafik garis (line diagram)
Untuk menggambarkan data yang secara terus-menerus , misalnya keadaan suhu, nadi yang biasa dikerjakan oleh seorang perawat. Seperti diagram batang disini diperlukan sistem sumbu datar dan sumbu tegak yang saling tegak lururs. Suhu datar menyatakan waktu sedangkan sumbu tengah melukiskan kuantum data tiap waktu.
Contoh :
d. Grafik titik-titik (pencar)
- menyajikan hubungan (korelasi) antara dua variabel
- penyajian grafik yang diperoleh dari hasil pencaran data (titik-titik frekuensi data) Contoh :
Gambar 2.2 Distribusi frekuensi tingkat pendidikan
Gambar 2.3 Distribusi frekuensi tingkat pendidikan
e. Grafik lambang atau simbol
Dipakai untuk mendapatkan gambaran kasar sesuatu persoalan dan sebagai alat visual bagi orang awam. Setiap satuan jumlah tertentu dibuat simbol sesuai dengan macam datanya. Kesulitannya adalah bila jumlah bagian simbol yang tidak penuh. Contoh :
Jenis Simbol Jumlah
Pengurus Yayasan Dosen tetap Dosen tidak tetap Tenaga TU Tenaga pembantu 15 20 40 5 5 Grafik lambang 10.5 :Jumlah pegawai Stikes “A” Surabaya f. Grafik peta (kartogram)
Dalam pembuatannya digunakan peta geografis dimana data terdapat. Data ini melukiskan keadaan yang dihubungkan dengan tempat kejadiannya. Yang umum digunakan adalah pulau dimana dicantumkan gambar-gambar hasil bumi, tambang, ternak dan sebagainya.