• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Febris

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengertian Febris"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pengertian Febris

Pengertian Febris

- Febris (demam) yaitu meningkatnya temperature tubuh secara abnormal (Asuhan - Febris (demam) yaitu meningkatnya temperature tubuh secara abnormal (Asuhan

Keperawatan Anak 2001). Keperawatan Anak 2001).

- Febris (demam) yaitu meningkatnya suhu tubuh yang melewati batas normal yaitu - Febris (demam) yaitu meningkatnya suhu tubuh yang melewati batas normal yaitu

lebih dari 38 C (Fadjari Dalam Nakita 2003). lebih dari 38 C (Fadjari Dalam Nakita 2003).

- Febris (demam) yaitu merupakan rspon yangsangat berguna dan menolong tubuh - Febris (demam) yaitu merupakan rspon yangsangat berguna dan menolong tubuh

dalam memerangi infeksi (KesehatanAnak 1999). dalam memerangi infeksi (KesehatanAnak 1999). Etiologi Febris.

Etiologi Febris.

• Suhu lingkungan.Suhu lingkungan. •

• Adanya infeksi.Adanya infeksi. •

• Pnumonia.Pnumonia. •

• Malaria.Malaria. •

• Otitis media.Otitis media. •

• ImunisasiImunisasi

(Kesehatan anak 1999, Pelayanan kesehaan matrnal dan neonatal 2000) (Kesehatan anak 1999, Pelayanan kesehaan matrnal dan neonatal 2000) Tanda dan gejala.

Tanda dan gejala. - Demam. - Demam. - Suhu meningkat > 38 - Suhu meningkat > 3800 C.C. - Menggigil. - Menggigil.

- Lesu, gelisah dan rewel serta sulit tidur. - Lesu, gelisah dan rewel serta sulit tidur. - Berkeringat, wajah merah dan

- Berkeringat, wajah merah dan mata berair.mata berair. - Selera makan turun.

- Selera makan turun.

(Fadjari dalan Nakita 2003 dan Kesehatan Anak 1999). (Fadjari dalan Nakita 2003 dan Kesehatan Anak 1999). Komplikasi

(2)

• Dapat terjadi kejang

• Resiko kearah keserusian penyakit

(Kesehatan Anak) Penatalaksanaan.

• Cari penyebab demam dan berikan terapi atau pengobatan yang sesuai.

• Kompres didaerah lipatan luguh (misal : didahi, ketiak dan selangkangan) dengan

hansduk yang sudah dibasahi dengan air biasa.

• Kenakan pakaian tipis dan mudah menyerap keringat. • Berikan anak banyak minum agar tidak terjadi dehidrasi. • Istirahat cukup dan makan makanan yang bergizi.

(Fadjari dalan Nakita 2003 dan keperawatan pada anak 2001).

http://sobatbaru.blogspot.com/2008/12/pengertian-febris.html

A. PENGERTIAN

Menurut Suriadi (2001), demam adalah meningkatnya temperatur suhu tubuh secara abnormal.

Tipe demam yang mungkin kita jumpai antara lain : 1. Demam septik 

Suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ketingkat diatas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan  berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ketingkat yang normal dinamakan  juga demam hektik.

2. Demam remiten

Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal. Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar   perbedaan suhu yang dicatat demam septik.

3. Demam intermiten

Suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi dalam dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari terbebas demam diantara dua serangan demam disebut kuartana.

4. Demam kontinyu

Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia.

(3)

5. Demam siklik 

Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh beberapa periode  bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti

semula.

Suatu tipe demam kadang-kadang dikaitkan dengan suatu penyakit tertentu misalnya tipe demam intermiten untuk malaria. Seorang pasien dengan keluhan demam mungkin dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jela seperti : abses, pneumonia, infeksi saluran kencing, malaria, tetapi kadang sama sekali tidak dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas. Dalam praktek 90% dari para pasien dengan demam yang  baru saja dialami, pada dasarnya merupakan suatu penyakit yang self-limiting seperti

influensa atau penyakit virus sejenis lainnya. Namun hal ini tidak berarti kita tidak harus tetap waspada terhadap inveksi bakterial.

B. ETIOLOGI

Penyebab demam selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral (misalnya: perdarahan otak, koma). Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan diagnosis  penyebab demam diperlukan antara lain: ketelitian penggambilan riwayat penyakit  pasien, pelaksanaan pemeriksaan fisik, observasi perjalanan penyakit dan evaluasi  pemeriksaan laboratorium.serta penunjang lain secara tepat dan holistik.

Beberapa hal khusus perlu diperhatikan pada demam adala cara timbul demam, lama demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala lian yang menyertai demam.

Demam belum terdiagnosa adalah suatu keadaan dimana seorang pasien mengalami demam terus menerus selama 3 minggu dan suhu badan diatas 38,3 derajat celcius dan tetap belum didapat penyebabnya walaupun telah diteliti selama satu minggu secara intensif dengan menggunakan sarana laboratorium dan penunjang medis lainnya.

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Sebelum meningkat ke pemeriksaan yang lebih mutakhir yang siap untuk digunakan seperti ultrasonografi, endoskopi atau scanning, masih dapat diperiksa uji coba darah,  pembiakan kuman dari cairan tubuh/lesi permukaan atau sinar tembus rutin. Dalam tahap

melalui biopsi pada tempat-tempat yang dicurigai. Juga dapat dilakukan pemeriksaan seperti anginografi, aortografi atau limfangiografi.

D. PENATALAKSANAAN THERAPEUTIK  1. Antipiretik 

2. Anti biotik sesuai program

3. Hindari kompres alkohol atau es E. PENGKAJIAN

1. Melakukan anamnese riwayat penyakit meliputi: sejak kapan timbul demam, gejala lain yang menyertai demam (miasalnya: mual muntah, nafsu makan, diaforesis, eliminasi, nyeri otot dan sendi dll), apakah anak menggigil, gelisah atau lhetargi, upaya yang harus dilakukan.

(4)

. Melakukan pemeriksaan fisik.

3. Melakukan pemeriksaan ensepalokaudal: keadaan umum, vital sign.

4. Melakukan pemeriksaan penunjang lain seperti: pemeriksaan laboratotium, foto rontgent ataupun USG.

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hyperthermia berhubungan dengan proses infeksi.

2. Resiko injuri berhubungan dengan infeksi mikroorganisme.

3. Resiko kurang cairan berhubungan dengan intake yang kurang dan diaporsis.

A. Pengertian Demam

Demam berarti suhu tubuh diatas batas normal biasa, dapat disebabkan oleh kelainan dalam

otak sendiri atau oleh zat toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakit- penyakit bakteri, tumor otak atau dehidrasi. (Guyton, 1990).

Demam adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suhu hingga 380 C atau lebih. Ada juga yang yang mengambil batasan lebih dari 37,80C. Sedangkan bila suhu tubuh lebih dari 400C disebut demam tinggi (hiperpireksia) . (Julia, 2000)

B. Etiologi Demam

Demam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran. Demam dapat  berhubungan

dengan infeksi, penyakit kolagen, keganasan, penyakit metabolik maupun penyakit lain. (Julia, 2000). Menurut Guyton (1990) demam dapat disebabkan karena kelainan dalam otak 

sendiri atau zat toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakit-penyakit  bakteri, tumor otak atau dehidrasi.

C. Manifestasi klinis

Tanda dan gejala demam antara lain :

1. Anak rewel (suhu lebih tinggi dari 37,8 C – 40 C) 2. Kulit kemerahan

3. Hangat pada sentuhan

4. Peningkatan frekuensi pernapasan 5. Menggigil

6. Dehidrasi

7. Kehilangan nafsu makan D. Patofisiologi Demam

Demam terjadi sebagai respon tubuh terhadap peningkatan set point, tetapi ada  peningkatan

suhu tubuh karena pembentukan panas berlebihan tetapi tidak disertai peningkatan set  point. (Julia, 2000)

(5)

Demam adalah sebagai mekanisme pertahanan tubuh (respon imun) anak terhadap infeksi atau zatasing yang masuk ke dalam tubuhnya. Bila ada infeksi atau zat asing masuk ke tubuh akan merangsang sistem pertahanan tubuh dengan dilepaskannya pirogen. Pirogen adalah zat penyebab demam, ada yang berasal dari dalam tubuh (pirogen endogen) dan luar 

tubuh (pirogen eksogen) yang bisa berasal dari infeksi oleh mikroorganisme atau merupakan reaksi imunologik terhadap benda asing (non infeksi).

Pirogen selanjutnya membawa pesan melalui alat penerima (reseptor) yang terdapat pada tubuh untuk disampaikan ke pusat pengatur panas di hipotalamus. Dalam hipotalamus  pirogen ini akan dirangsang pelepasan asam arakidonat serta mengakibatkan peningkatan  produksi prostaglandin (PGEZ). Ini akan menimbulkan reaksi menaikkan suhu tubuh

dengan cara menyempitkan pembuluh darah tepi dan menghambat sekresi kelenjar  keringat. Pengeluaran panas menurun, terjadilah ketidakseimbangan pembentukan dan  pengeluaran panas.

Inilah yang menimbulkan demam pada anak. Suhu yang tinggi ini akan merangsang aktivitas “tentara” tubuh (sel makrofag dan sel limfosit T) untuk memerangi zat asing tersebut dengan meningkatkan proteolisis yang menghasilkan asam amino yang berperan dalam pembentukan antibodi atau sistem kekebalan tubuh. (Sinarty, 2003)

Sedangkan sifat-sifat demam dapat berupa menggigil atau krisis/flush.

Menggigil. Bila pengaturan termostat dengan mendadak diubah dari tingkat normal ke nilai

yang lebih tinggi dari normal sebagai akibat dari kerusakan jaringan,zat pirogen atau dehidrasi. Suhu tubuh biasanya memerlukan beberapa jam untuk mencapai suhu baru. Krisis/flush. Bila faktor yang menyebabkan suhu tinggi dengan mendadak disingkirkan, termostat hipotalamus dengan mendadak berada pada nilai rendah, mungkin malahan kembali ke tingkat normal. (Guyton, 1999)

E. Patways Terlampir.

F. Penatalaksanaan Demam 1. Secara Fisik 

a. Mengawasi kondisi klien dengan : Pengukuran suhu secara berkala setiap 4-6 jam. Perhatikan apakah anak tidur gelisah, sering terkejut, atau mengigau. Perhatikan pula apakah mata anak cenderung melirik ke atas atau apakah anak mengalami kejang-kejang. Demam yang disertai kejang yang terlalu lama akan berbahaya bagi perkembangan otak, karena oksigen tidak mampu mencapai otak. Terputusnya suplai oksigen ke otak akan  berakibat rusaknya sel-sel otak. Dalam keadaan demikian, cacat seumur hidup dapat

terjadi

 berupa rusaknya fungsi intelektual tertentu.  b. Bukalah pakaian dan selimut yang berlebihan

(6)

d. Jalan nafas harus terbuka untuk mencegah terputusnya suplai oksigen ke otak yang akan

 berakibat rusaknya sel – sel otak.

e. Berikan cairan melalui mulut, minum sebanyak –banyaknya

Minuman yang diberikan dapat berupa air putih, susu (anak diare menyesuaikan), air   buah

atau air teh. Tujuannnya adalah agar cairan tubuh yang menguap akibat naiknya suhu tubuh

memperoleh gantinya.

f. Tidur yang cukup agar metabolisme berkurang

g. Kompres dengan air biasa pada dahi, ketiak,lipat paha. Tujuannya untuk menurunkan suhu tubuh dipermukaan tubuh anak. Turunnya suhu tubuh dipermukaan tubuh ini dapat terjadi karena panas tubuh digunakan untuk menguapkan air pada kain kompres. Jangan menggunakan air es karena justru akan membuat pembuluh darah menyempit dan panas tidak dapat keluar. Menggunakan alkohol dapat menyebabkan iritasi dan intoksikasi (keracunan).

h. Saat ini yang lazim digunakan adalah dengan kompres hangat suam-suam kuku. Kompres air hangat atau suam-suam kuku maka suhu di luar terasa hangat dan tubuh akan

menginterpretasikan bahwa suhu diluar cukup panas. Dengan demikian tubuh akan menurunkan kontrol pengatur suhu di otak supaya tidak meningkatkan pengatur suhu tubuh

lagi. Di samping itu lingkungan luar yang hangat akan membuat pembuluh darah tepi di kulit melebar atau mengalami vasodilatasi, juga akan membuat pori-pori kulit terbuka sehingga akan mempermudah pengeluaran panas dari tubuh.

2. Obat-obatan Antipiretik 

Antipiretik bekerja secara sentral menurunkan suhu di pusat pengatur suhu di hipotalamus.

Antipiretik berguna untuk mencegah pembentukan prostaglandin dengan jalan menghambat

enzim cyclooxygenase sehinga set point hipotalamus direndahkan kembali menjadi normal

yang mana diperintah memproduksi panas diatas normal dan mengurangi pengeluaran  panas tidak ada lagi.

Petunjuk pemberian antipiretik:

a. Bayi 6 – 12 bulan : ½ – 1 sendok the sirup parasetamol

 b. Anak 1 – 6 tahun : ¼ – ½ parasetamol 500 mg atau 1 – 1 ½ sendokteh sirup  parasetamol

c. Anak 6 – 12 tahun : ½ 1 tablet parasetamol 5oo mg atau 2 sendok the sirup  parasetamol.

(7)

manis. Obat penurun panas in diberikan 3 kali sehari. Gunakan sendok takaran obat dengan

ukuran 5 ml setiap sendoknya. G. Teori Asuhan Keperawatan

Penyakit demam sangat berisiko maka pasien perlu dirawat di rumah sakit, sedangkan keperawatan pasien yang perlu diperhatikan ialah resiko peningkatan suhu tubuh, gangguan

keseimbangan cairan dan elektrolit, kurangnya pengetahuan orang tua mengenai  penyakit.

a. Resiko peningkatan suhu tubuh

Sering terjadi bila metabolisme dalam tubuh meningkat maka perlu diberikan obat anti  piretik dengan dilakukan kompres hangat bila suhu tubuh kurang dari 37 C akan tetapi  bila

 panasnya lebih dari 38oC diberikan ekstra pamol dengan diberikan kompres dingin.  b. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

Sering terjadi pada anak disamping demam juga mengalami anoreksia, lemas, pusing sehingga keadaan ini menyebabkan kurangnya masukan nutrisi yang kemudian

memudahkan timbulnya komplikasi sehingga perlu dilakukan pemasangan infus dengan cairan glukosa dan NaCL dan pemberian makanan tambahan dan makanan lunak yang mudah dicerna seperti bubur halus.

c. Kurangnya pengetahuan orang tua mengenai penyakit

Dapat diberikan penyuluhan terhadap keluarga tentang bagaiman cara mengatasi bila anak 

sedang kejang dan demam sehingga anak terhindar dari cidera dan mengurangi kepanikan orang tua. Disamping itu juga menjelaskan tentang penyakit dan bahayanya.

H. Pemeriksaan Penunjang Terlampir.

DAFTAR PUSTAKA

1. Betz, Sowden. (2002). Buku Saku Keperawatan Pediatrik, Edisi 2. Jakarta, EGC. 2. Engel, Joyce. (1998). Pengkajian Pediatrik. Ed. 2. Jakarta, EGC

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, dibutuhkan adanya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan regulasi emosi sehingga dapat menurunkan competitive anxiety yang dirasakan para atlet yang disebut dengan

Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Akbid Pemkab Karo Kabanjahe, pada mahasiswa semester lima angkatan ke tiga belas, hasil wawancara dengan 10 mahasiswa

KETERBATASAN DAN SARAN Berdasarkan uraian bab-bab sebelumnya dan hasil analisis data yang telah dibahas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa BNI Syariah dalam

Lebih banyak ibu yang tidak anemia yang melahirkan bayi BBLR karena cakupan kulon progo terhadap pemberian tablet fe pada tahun 2015 sudah mencapai 90% yang

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : “Bagaimana Tata Cara Pemotongan Ayam Di

Walaupun antagonis reseptor H2 lebih kuat menghambat sekresi asam lambung daripada terapi intensif dengan antasida pada pasien esofagitis refluks, tukak lambung,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan teknis yaitu arsitektur, mekanikal dan elektrikal Rusunawa Kabupaten Sleman, penelitian ini mengevaluasi pengelolaan

(1) UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang, merupakan unsur pelaksana teknis Dinas yang melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis