S T A N D A B
P E R U S A E A A N L I S T R . I K N E G A R A r , Y 1 ? r ' - , l ' - r i t ' . ' i ' . . - d ' r i ; : I t .i i't',lr,r'Li * i.
'ij,
-X; rl t
<)
i-A';'q
r)
:
l_
:T:'.
'':':"'"''*i
1".:'l
lll l::'i s[pLN tzt : Igg6
Lampiran l(eputusan Direksi P'f. PLN (PERSERO) No. : 086.K/O5944DIR/1996, tanggal 27 Agustus 1996
KONSTRUKSI SALURAN UDARA
TEGANGAN TINGGI 70 KV DAI\ 150 KV
DENGAN TIANG BETONI/BAJA
P.T. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO)
STANIIAft
P E R U S A H A A i { L I $ T R , I K N B G A R AS P L N l 2 l : l ! ) ! t G
Larnplran Keputusaa Dlrcksl PT. PLN (?IIRSERO) No. : O86.K./O594IDIR/1996, tmggal 27 Agustur 1995
KONSTRT]KSI SALURAN UDARA
TEGANGAN TINGGI 70 KV DAN 150 KV
DENGAN TIANG BETON/BAJA
D i s u s u n o l c h :
l . K c l o m p o l < P c m b a l ( u i l n B i d a n g T r i l n s m i s i d c n g a n Surat Kcgrutusan Dircl<si PT. PLN (PERSERO) No.: 052.K/DIR/1995 hngg:tl ll Agustus 1995; 2, Kclom;lol< Kcrjn Konstrulsi SUTT 70 kV dan
1 5 0 k V d c n g i t n S u r a t K c p u t u s i t n K c p a l a P T . P L N (PERSERO) Pusat Pcnyclidil<an Masalah Kclistrililn No.: 0l6.Ig{94/PPMIVl995 tanggal 2 1 A p r i l 1 9 9 5 ;
Ditcrbitl<an
olch :
PT. PERUSAHAAN
LISTRIK NEGARA (PERSERO)
Jln. Trunoioyo
No. 135 - Kcbal'oran
Baru
JAKARTA 12160
1996
SPLN 12l:1996
ftosong)
1
SPLN t2t;r996
Susunan
Anggota Kelompok Pembakuan
Bidang Transmisi
Berdasarkan
Surat Keputusan
Direksi PT.PLN (PERSERO)
No.: 052.I(495/DIR/1995
tanggal 11 Agustus 1995
l. KepalaPT.
PLN fERSERO), Pusat
Periyelidikan
Masalah
Kelistnkan
2. Kepala
Dinas Pembakuan,
PT. PLN (PERSERO)
PPMK
3. Kepala
Bagian
Pembakuan
Peralalan,
PT. PLN (PERSERO)
PPMK
4. Kepala
Bagian
Tegangan
Tinggi,
PT. PLN (PERSERO)
PPMK
5. Kepala
Drvisi Sistem
Informasi
& ANEV,
PT PLN (PERSERO)
KANTOR PUSAT
6. Kepala Divisi Pengendaiian
Konstruksi
Jaringar4
PT. PLN (PERSERO)
KANTOR PUSAT
7. Kepala
Divisi Operasi
Sistem
Penyaluran,
PT PLN (PERSERO)
KANTOR PUSAT
8. Kepala
Divisi Anggaran,
PT. PLN (PERSERO)
KANTOR PUSAT
9. Kepala
Divisi Hukum,
PT. PLN (PERSERO)
KANTOR PU SAT
10. Inspektur
Bidang Pembangunan,
PT. PLN (PERSERO)
SPr
11. Kepala
Departemen
Teknik Sipil,
PT. PLN (PERSERO)
PPE
12. Kepala
PT. PLN SERSERO) P2B
13. Pemimpin
PT. PLN (PERSERO)
KJB
14. Pemimpin
PT. PLN @ERSERO)
PIRING JATET
15. Pemimpin
PT. PLN (PERSERO)
PIKITRING SUMUT
16. Kepala
Dirns Sistern
Tenaga
Listnk,
PT. PLN (PERSERO)
PPMK
Sebagai
Ketua
merangkap
Anggota Tetap
Sebagai
Ketua Harian
merangkap
Anggota Tetap
Sebagar
Sekretaris
merangkap
Anggota Tetap
Sebagai
Wakil Sekretaris
rnerangkap
Anggota Tetap
Sebagai
Anggota Tetap
: Sebagai
Anggota Tetap
: Sebagai
Anggota Tetap
: Sebagai
Anggota Tetap
: Sebagai
Anggota Tetap
. Sebagai
Anggota Tetap
: Sebagai
Anggota Tetap
: Sebagai
Anggota Tetap
: Sebagai
Anggota Tetap
: Sebagai
Anggota Tetap
: Sebagai
Anggota Tetap
: Sebagai
Anggota Tetap
SPLN 12lz1996
Susunan Anggota Kelermpok Kerja Konstruksi SUTT 70 kV dan 150 kV Berdasarkan Surat Keputusan Kepala PT.PLN (PERSERO)
Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan No.: 016.I(494iPPMI(1995 tanggal 2f April 1995
l. Ir. Jajat Suqatman
2. Ir. Budi Siswanlu
3" Ir. Wasit Listanto
4. Ir. Beresman Simangunsong 5. Ir. Usman Abdullah
6. Dendy Lanadjaja, BE 7. Ir. Mayarudin 8. Ir. Tatang Rusdjaja 9. Ir. Agus Suda.ry':lnto 10. Ir. Johan Mass Inaray I l. Ir. Fauzie Arief 12. Ir. Pieter Mabikafola 13. Ir. Pranyoto
14. Ir. Ishak Sastranegara 15. Ir. Lili larli Tahlan
Sebagai
Ketua
merangkap
Anggota
Sebagai
Sekretaris
merangkap
Anggota
Sebagai
Anggota
Sebagai
Anggota
Sebagai
Anggota
Sebagai
Anggota
Sebagai
Anggota
Sebagai
Anggota
Sebagai
Anggota
Sebagai
Anggota
Sebagai
Anggota
Sebagai
Anggota
Sebagai
Anggota
Sebagai
Anggota
Sebagar
Anggota
ivSPLN 12l:1996
DAFTAR ISI
PASAL 1 , RUANG LINGKUP DAN TUJUAN
I Ruang lingkup 2. Tuluan
PASAL 2 . DEFINISI
I Definisi
PASAL 3 - KRITERIA UMUM DAN DASAR DESAIN SUTT 70 KV DAN 150 KV
Halaman:
0
I I
z
Kuat tarik penghantar Lendutan
ParUang penghantar Jarak antar penghantar Jarak rentang/gawang Jarak bebas
Pembebanan Faktor keamanan Batasan
I2.1 Suhu sekitar
12.2 Suhu penghantar fasa 12.3 Tekanan angin
Kntena dasar desain SUTT 70 kV dan 150 kV dengan tiang beton/baja
PASAL 4 - KONSTRUKSI SUTT 70 KV DAN 150 KV
DENGAN TIANG BETON/BAJA
Konstruksi
SUTT sirkit tunggal
1 1. 1 Konstruksi
SUT'T
70 kV dan I50 kV sirkit tunggal
Konstruksi SUT-[ sirkit ganda
l5 1 Konstruksi
SUTT 70 kV dan 150 kV sirkit ganda
PASA|, S . SPESIF'IKASI KOMPONEN UTAMA
Trang. palang dan pondasi . t 6 . I T i a n g
2
3
a J 4 4 4 5 f 6 6 6 6 6 l r 6 6 6 6SPLN 12lz1996
1 7 .
1 8 .
1 9 .
DAFTAR ISI (Lanjutan)
16.2 Palang 16.3 Pondasi Penghantar
I7.l Jenis kawat penghantar
17.2 (Jkuran, kuat tarik minimum dan kemampuan hantar arus Kawat tanah dan pentanahan
18.1 Jenis kawat yang digunokan 18.2 Pentanahan
Isolator
19.I Jenis isolator yang digunaknn 19.2 Bahan isolator
19.3 Kekuatan mekanis dan dielektris
PASAL 6. SPESIFIKASI KOMPONEN PELENGKAP
Lengkapan
20.I Sambungan kawat penghantar 20.2 Perentang (spacer)
20.3 Batang pelindung (armour rod) 20.4 Peredam (damper)
20.5 Tanduk busur (arcing horn) 20.6 Penjepit kawat
Peralatan penganruuln 21.1 Penghalang panjat 21.2 Rambu tanda bahaya 21.3 Jaring pengaman (vang net) 21.4 Bola tanda pengaman
Halaman 9 l l 1 1 1 l 1 l l l 1 1
t 4
T 4
l 4
1 5
l 5
t 7
t 7
T7
1 7
l 7
I7
1 7
T7
t 7
1 8
1 8
l 8
57
5 9
20.
2 1 .
LAMPIRAN.LAMPIRAN:Lampiran I Angka besaran koefisien k
Lampiran 2 Contoh konstruksi SUTT 150 kV Tiang beton
DAFTAR GAMBAR:
Gambar I
Gambar
2a
Gambar
2b
Gambar
3
Gambar
4
Gambar
5
Gambar
6
Lendutan
Contoh
jarak bebas
SUTT 70 kV tiang baja
Contoh
jarak bebas
SUTI 150 kV tiang baja
Contoh konstnrksi
SUTI 70 kV dan 150 kV dengan
tiang beton/baja
Contoh palang
poligonal lengkung
(Davit)
Contoh palang
poligonal lurus
Contoh pentanahan
tiang SUTT 70 kV dan 150 kV
3
1 9
20
2 l
24
2 5
26
vl'$FLN1iDri1yr'6
Gambar
7
Gambar
8
Gambar
9
Gambar
l0
Gambar I I
Gambar
12
Gambar
l3a.
Gambar
13b.
Gambar
14
Gambar
15
Gambar 16
Gambar
17
Gambar
18
Gambar
19
Gambar
20
Gambar
2l
Gartbar 22
Gambar
23
Gambar
24
Gambar
25
Gambar
26
Gantbar
27
Gambar
28
Gambar
29
Gambar
30
Gambar
31
Gambar
32
Gambar
33
Gambar
34
Gambar
35
DAFTAR ISI (Lanjutan)
Contoh
Jenis-jenis
isolator
yang digunakan
Contoh
konfigumsi
pasangan
isolator
SUTT
Contoh
lengkapa,r
kawat penghantar
SUTT
Contoh tanduk busur (tanduk
api) untuk SUTT
Contoh
jenis penjepit kawat penghantar
SUTT
Contoh penghalang
panjat SUTI
Contoh rambu tanda
bahaya
SUTT 70 kV tiang beton/baja
Contoh
rambu
tanda
bahaya
SUTT 150 kV tiang beton/baja
Contoh
jaring pengaman
SUTT
Contoh
konstruksi
SUTT 70 kV dengan
tiang baja tipe SSP-I
Contoh
konstruksi
SUTT 70 kV dengan
tiang baja tipe TSP-I5
Contoh
korstnrksi
SUTT 70 kV dengan
tiang baja tipe DSP
Contoh
konstruksi
SUTT 70 kV dengan
tiang baja tipe TSP-I
Contoh
konstnrksi
SUTT 70 kV dengan
tiang beton
tipe SCP
Contoh
konstruksi
SUTT 70 kV dengan
tiang beton
tipe TCP
Contoh
konstmksi
SUTT 150 kV dengan
tiang baja tipe SSP-l
Contoh
konstruksi
SUTT 150 kV dengan
tiang baja tipe SSP
- 5
Contoh
konstruksi
SUTT 150 kV dengan
tiang baja tipe TSP - 15
Contoh
konstruksi
SUTI 150 kV dengan
tiang baja tipe TSP-30
Contoh
korstnrksi
SUTI 150
kV dengan
tiang baja tipe TSP-60
Contoh
konstruksi
SUTT 150 kV dengan
tiang baja tipe DSP
Contoh
konstruksi
SUTT 150 kV dengan
tiang baja ripe DSPT + 6
Contoh konstruksi
SUTT 150 kV dengan
tiang baja tipe TSP - I
Contoh konstruksi
SUTI 150 kV dengan
tiang beton tipe SCP 3
Contoh konstruksi
SUTT 150 kV dengan
tiang beton tipe TCP 3
Contoh
pondasi
bor beton
poros
lurus
Contoh pondasi
bor tanam langsung
untuk tiang tunggal
Contoh pondasi
bor tanam langsung
untuk tiang ganda
Contoh pondasi
beton bertulang
dengan
tiang pancang
unhrk tiang tunggal
Contoh pondasi
beton bertulang
dengan
tiang pancang
untuk tiang ganda
Halaman
27
2 8
2 9
3 0
3 l
3 2
3 3
3 3
3 4
3 5
3 6
3 7
3 8
3 9
40
4 l
42
4 3
44
4 5
46
47
48
49
50
5 1
5 2
5 3
54
) )
vu
SPLN l2ltl996
DAFTAR ISI (Lanjutan)
D A F T A | i i i i - i :
Tabr:i i Jarak bebas n:irtr,iri;it, .,iiTT ?0 kV dan 150 kV
Tabc; .': Kriteria dasar cl, :r*;i:r ' XlT'T'7{i kV dan 150 kv dengan tiang beton/baja Tabci I Fri:rgsi dan kode pemal<:mnn tiang betonlbaja rintuk SIJTI ?O,kV dan 150 kV Tabcl r Ukuran dan ker"iampiian h;lntaran ffius karvat pcnglmntar ACSR
l'akrcl 5 lihuran dan kemarnpua.n hanmran arus kawat penghantar T - ACSR "l-abcl fi Ulcumn dan ksat tank rni:lixnilIn kawat tanah baja
I"ab*l ? Fiarakteristrlc ffiekanis dan dielektris isolator yang digunakan
Ilalaman
f7
1 0
\2.
i 3
i 4
l 6
vlll N , { \ lSPLN 12lz1996
KONSTRIJKSI
SALUNLAN
UI}ARA TEGAhIGAN
TINGGI
70 KV DAN 150 KV DENGAN TIANG BETOI{/BAJA
P..{SAT,
! . H{TIANG
I,IN#I(UP DAN TUJUAI\
1.
Ruang
lingkup
Standar
ini dimaksudkan
untuk menetapkan
dasar
konstnrksi
Saluran
Udara
Tegangan
Tinggi (SUI-D 70 kV dan
150 kV dengan menggunakan
konstruksi tiang beton atau trang baj4 yang pemanfaatannya
diutamakan
untuk
perluasan
StlTt dalam kota yang padat
penduduk
dan dalam
pembangunarulya
memerlukan
lahan relatif sempit
drbandingkan
dengan
konstmksi
SUTT menara
baja (lattice
tower).
2.
Tu"iuan
Tujuan standar ini adalah untuk rnembenkan
pegangan
yang terarah dan seragam bagi perencanaan
dan
pembangunan
SIITT 70 kV dan 150 kV dengan
konsttuksi
uang
beton
atau
tiang baja.
PASAL 2 - DEFINISI
J .
Definisi
3.1 SUTT sirkit tunggal
Saluran udara tegarryan tinggi sistem fase tiga, dengan tiga buah penghantar fase dan satu buah kawat tanah. 3.2 SUTT sirkit ganda
Saluran udara tegangan tinggi sistem dua kali fase tiga, yang masing-masing sirkit terdiri atas trga buah penghantar fasc dan satu buah kawat tanah.
3.3 Konfigurasipenghantar
Konfigurasi penghantar adalah bennrk susunan penghantar (honzonlal) atau segitiga (delta).
3.4 Tiang gantung
fase, yaitu posisi tegak (vertikal), mendatar
Tiang gantung adalah tiang beton atau tiang baja yang digunakan untuk menyangga bagian jalur SUIIT yang relatrf lurus dengan sudut antara 0 sampai dengan 3 derajat untuk tiang beton dan antara 0 sampai dengan 5 derajat untuk tiang baja.
3.5 Tiang sudut
Tiang sudut adalah trang beton atau tiang bala yang digunakan untuk menyangga dan menahan beban tarikan dari bagian jalur SUTT pada bidang datar yang rncmbentuk suriut antara 3 sampai dengan 90 derajat untuk tiang beton atau antara 5 sampar dengan 90 derajat untuk tiang baja.
SPLN 12l:1996
3.6 Tiang tarildpenegang
Tiang tarik atau penegang adalah tiang beton atau tiang baja yang digunakan untuk menyangga dan menahan beban tankan dan suatu bagian jatut SUTT yang relatif lurus dengan sudut antara 0 sampar dengan 3 derajat untuk tiang -i:eton ,Jan antara 0 sampai dengan 5 deralat untuk tiang baja. Dipasang di antam setiap jurnlah 14 tiang sampar dengan 20 tiang gantung.
3.7 Tiang ujang
Tiang uJung adalah tiang beton atau tlang baja yang Ogutlaf.a" untuk menyangga dan menahan beban tarikan dan dipasang pada awal atau akiur jalur SUTT.
3.8 Tiang khusus
Tiang khusus adalah tiang beton atau tiang ba.la yang digunakan untuk menyangga dan menahan beban tarikan dan suatu bagian jalur SUTT dengan jarak rentang yang panjang, misalnya menyeberangi sungai atau lembah. Tiang didesain khusus selungga cocok untuk kondisi beban ke{a yang lebih besar dimarn tiang standar tidak dapat digunakan
3.9 Rentang dasar
Yang djmaksud dengan rentang dasar a*nlah jarak honsontal antara 2 (dua) buah tiang yang berdekatan dengan tinggi tiang standar dan penghantar tertentu serta beroperasi pada suhu penghantar maksimum, jarak bebas ketanali minimum dan tanpa tekarnn angin
3.10 Rentang angin
Yang dimaksud dengan rentang angin adaiah setengah jumlah dan 2 (dua) rentang horisontal yang bersebelahan dan satu tiang.
3.11 Rentang berat
Yang dimaksud dengan rentang berat adalah panJang penghantar dan 2 (dua) rentang yang disangga oleh satu tiang, diukur dari titik lendutan terendah.
3.12 Beban kerja
Beban keqa adalah beban yang direncanakan dapat didukung dan ditahan secara terus menenn oleh korstmksi SUTT.
3.13 Beban rencsne
Beban rencana adalah beban kerja dikalikan dengan faktor keamanan pada kondisi normal
PASAL 3 - KRITERIA UMUM DAN DASAR DESAIN SUTT 70 KV DAN 150 KV
4. Kuat tarik penghantar
Kuat tank suatu penghantar ditentukan oleh jenis dan besar penampang, sedangkan pada jarak rentang tertentu kuat lank penghantar ditentukan pula oleh besarnya lendutan dan suhu penghantar.
SPLN 12l:1996
5. Lendutan
Lendutan (sagng) penghantar antar dua tiang ditenrukan oleh berat penghantar, jarak rentang dan kuat tarik penghantar. Unhrk menghitung lendutan digrrnakan rumus :
D : ws' (*)
8T
drmarn :
W : benat
penghantar
per satuan
panjang
(kdm)
S : jarak rentang
(m)
T: kuat tarik penghantar
(kg)
Untuk tiang yang tidak salna tingginya (gambar-lb), maka rumus lendutan
di atas adalah
lendutan
yang miring
(oblique),
yang hubungannya
dengan
lendutan
datar (Do) adalah
:
D o : D ( l - I - 1 2
'
4 D ' ,
Untuk suhu dan tekanan
angin yang befteda-beda
dihitung dengan
rumus tenendiri yang lebih teliti.
Lendutan
untuk kawat tanah
dihitung S0 Vodari lendutan
penghantar
fase pada suhu harian maksimum
40o C
(a) Tiang szlma tingginya
(b) Tiang tidak sama
tingginya
Gambar l. Lendutan
6. Panjangpenghantar
Untuk menghitung panjang penghantar fase dan kawat tanah sebenarnya dalam satu jarak rentang, digurnkan rumusan sebagai berikut :
SPLN 12lz1996
dimana
L: panjang penghantar (m)
o : kuat tarik penghanta-r per satuan luas penampang (N/mm2; y : berat penghantar per unit volume [N/(mm3 x to -3;l H : beda tinggi tiang (m)
S : jarak rentang (m) (.* - .-*) S i n h x : '
2
7.
Jarak antar penghantar
Jarak minimum antara penghantar
dengan penghantar
di titik
02 10-
I 985 sebagai
berikut:
A = k l t ( D * + I - ) + l ( m )
tengah rentangan
ditentukan dengan rumus VDE
dimana :
k : koefisien yang tergantung pada posisi dan jenis penghantar (besaran antam 0,5 -1,0) flihat lampiran 1)
La : jarak ayunan isolator (untrk isolator gantung yang dirancang bentuk 'V' dan isolator tarik, maka L = 0) (m)
Dm : lendutan penghantar pada suhu sekitar maksimum +o oc 1m; / : b.v:
b : konstanta (0,012 - 0,0007) v : tegangan nominal (kV)
8. Jarak rentang/gawang
penentuan jarak rcntang merupakan kunci dalam mendesain SUTT secam menyelurutq sehihgga perlu dipertimbangkan dari segi ekonomisnya dengan memperhatikan lenduta4 konfigurasi penghantar, ttngg tiang, kekuatan tiang, pondasi tiang, jatak bebas minimum dan profil memanjang SUTT.
Jarak rentang dasar rentang angin dan rentang berat SUTI ?0 kV dan 150 kV dengan tiang beton atau tiang baja dimuat dalam Tabel 2.
9. Jarakbebas
Jarak bebas minimum penghantar terhadap tanah dan terhadap benda yang berada di bawahnya seperti Tabel I berikut (sesuai Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No.: 01.P/47llvPElI992) :
SPLN 121:1996
Tabel I
Jarak bebas minimum SUTT 70 kV dan 150 kV
No.
Uraian
Jarak
bebas
minimum (m)
70 kv
150
kv
I
2
3
4
5
6
7
8
9
l 0
Lapangan
terbuka
Lalu lintas jalar/jalan raya
SUTT, SUTM, SUTR, saluran
telepon,
antene
radio, TV dan kereta gantung
Di atas bangunan
tarpa atap tahan api
Di atas bangunan
dengan
atap tahan api
Pepohonar\
hutarL
perkebunan
Lapangan
olah raga
Rel KA biasa
Jembatan
besi, rangka
besi penahan
penghantar,
kereta
rel listrik
Titik tertinggi tiang kapal pada kedudukan
air
pasang
tertinggi pada lalu lirfias air.
6,5
8,0
3,0
12,5
3 , 5
3 , 5
12,5
8,0
3,0
3,0
7,5
9,0
4,0
1 3 , 5
4,5
4,5
1 3 , 5
9,0
4,0
4,0
Penampang
melintang
jarak bebas SUTT 70 kV dan 150 kV dengan
tiang beton dan tiang baja dapat dilihat pada
Gambar
2a dan Gambar
2b.
10. Pembebanan
Beban
yang te{adi pada korstrulsi SUTT merpntukan
dimensi
tiang, kekuatan
tiang dan pordasi tiang, selungga
perlu diperhitungkan
desain
konstruksi
untuk kondisi pembebanan
kerja normal dan abnormal.
Jenis pembebanan
yang ada pada konstnrksi
SUTT dapat dilihat pada SPLN 100-l s/d 3 : 1993, tentang
Saluran
Udara Tegangan
Tinggi Pembebanan
Penyangga
Saluran
udara.
11.
F'aktor keamanan
Untuk menjamin keandalan
dan keamanan
dari suatu korstnrksi karena adanya pengaruh dari beftagai faktor
terhadap
kekuatan
batxan
dan konstnrksi, maka diperlukan toleransi dalam ketelitian perhitungan,
kesalahan
pada
pengujian
dan sebagainya,
yang besarannya
disebut
faktor keamanan.
Angka faktor keamarnn yang direkomendasikan
untuk korntnrksi SUTT 70 kV dan 150 kV dengan tiang
betor/baja adalah
:
Penghantarfase
. > 2,5
Isolator
'. > 2,5
Pondasi
'. > 2,0
Tiangbeton
. 2 2,0
Tiangbaja
.) 2,0
SPLN 12lz1996
12. Batasan
12.1 Suhu sekitar
Suhu udara di sekitar SUT| rata-rata3O o C, dengan suhu terendah 10o C dan tertinggi 40o C. 12.2 Suhu penghantar fasa
Suhu keqa minimum penghantar ACSR l0o C dan maksimum 90o C. Suhu ke{a minimum penghantar TACSR 10o C dan maksimum l50o C. 12.3 Tekanan angin
Pada kecepatan angin 25 m/detik, besarnya tekanan angin p., ,n2 pada permukaan proyeksi konstruksi SUTT dengan tiang beton/baja sepertr pada lampiran Tabel 2 nomor urut 14.
13. Kriteria dasar desain SUTT 70 kV dan 150 kV dengan tiang beton/baja
Secara umum kntena dasar desarn konstruksi SUTT 70 kV dan 150 kV dengan tiang beton dan tiang baja dimuat dalam Tabel 2 dengan contoh pemakaran untuk beberapa jenis kawat penghantar ACSR.
PASAL 4 - KONSTRUKSI
SUTT 70 KV DAN 150 KV
DENGAN TIANG BETON/BAJA
14. Konstruksi SUTT sirkit tunggal *)
14.1 Konstruksi SUTT 70 kV dan 150 kV sirkil tunggal
Jerus konfigurasi penghantar yang dipergunakan (Gambar 3a, 3b, 3c) :
a) Vertikal dengan isolator batang panjang atau renteng bentuk 'V' (Gambar 3a.l) b) Vertikal dengan isolator tonggak (Gambar 3b.1)
c) Vertikal dengan isolator batang panjang bentuk "Vee" (Gambar 3c.l)
d) Delta dengan isolator batang panjang atau renteng bentuk "V" (Gambu 3a.2 &3a.3) e) Delta dengan isolator tonggak (Gambar 3b.2 & 3b.3)
0 Segrtiga dengan isolator batang panjang bentuk "Vee" (Gambar 3c.2 & 3c.3)
15. Konstruksi SUTT sirkit ganda
15.1 Konstruksi SATT 70 kV dan 150 kV sirkit ganda Jerus konfigurasi penghantar yang dipergunakan (Gambar 3d) :
a) Vertikal dengan isolator batang parUang atau renteng bentuk "V" (Gambar 3d.l) b) Vertikal dengan isolator tonggak (Gambar 3d.3)
c) Vertikal dengan isolator batang parUang bentuk :"Vee" (Gambar 3d.2) d) Vertikal tiang ganda dengan isolator tonggak (Gambar 3d .4)
*) Konstruksi SUTT sirkit tunggal disarankan menggunakan konstruksi sirkit ganda, dimaksudkan unhrk perluasan menjadi sirkit ganda dan pertimbangan keandalan sistem penyaluran
SPLN 12r:1996
X rn o q) I ho F' s
J J J€
! co + $ v v v v o o o \ 0 o r-{ F{ F{ h: B
a p . ;
(D (A+:
bo c.)tu
r- -f (t) o\ rn \o v v v v o o o \ o o g - -a + .+ oO(\
\o t r-( C?) A rn v v v \ o o o r-{ r-l \O O € oo cn in o o o F( OO in A \ n r-{ Cn F{ -f*
v v v v o 0 0 \ o o d - d c.) in ( \ o r-{ OO C! (!' I bo FE s
} E ,v iJ $ = o o o = s F c . v v v v v v v v c q N s i c a c\F B
, o C A * 0.) (a d H x bo o) A c.l !n v v v A -t r-l cn O O - t + c a N cq Gl c?) v v c7) O !+ cl t\ in o\ c?| $ rn \ \ O v v v v v v v v v v v v v v c.t 6l c.l Gl + co Gl rn A v v v v O O O $ r - { c t ) o o 0 0 .+ Cn r-i ca 6l c{{
t(\
)(
r-o 0,) p bo ctl t-C d E } F c ! = Jl i5 c?| .+ c?) o o c \ € € \O ,-'.€
3 * o
6 X
\ o
c) ct),E
bo c) o< 6 M o\ <f Fl c?l o v v ( \ € 6 00 \o { o O \ O .+ 6t 00 c { € o * '-r ca 0O o\ r-( \O oo \o g) co xl \o r-J S - c i € v \ t v v v v 0 0 \ o r \ €/
(vl \ - v rat \O (\I cg' I bo CS Fi ; E
( ( l c q J ( € \o vc \ \ o v v v 6 l $ o\ -v / - v ( v vv ) l Gl Fr ca c{ b c . > o> ' o I
v t A ir -: c) o 9 o< +i rn v v v M o\ -f r-{ C.) v G t $ € c.) Gl Fl (\l \o Gl r-{ s v v rf, \O (\ t-{ + v v v M 6 -t '-( Ci v5 X 3
c\ \o (\ Ft cnh
6
€ r-{ (n cn E T b O O Q U Ei I H H . Y O O O t r t r(\
E t r -1 F tr GIE
D
c\tA
e
a
k
g E
e = =
= E
=
; E x E E g E s E E
E E
aE
E _ g
=€ hp
€ F _ , E 3 _ , E g E E € E - E o = E : E
E g s E s E=
*'s "peg
E E E g Eg.e
€E u fi ; fi= 'EEa
gq
5 sEfl
gEfl
sE
E E E EE
gne
o
z
Gl ca + ia \O f- oO O\€
o c) I bo bo 0.)€
X rn N T F - 6 Es
- F vr-F
lq (n G' (h(.)
'tt c€ (a rd'tr
(,)
'tr
M
SPLN 12lz1996 tr cl oo 6) e o t4 J E a d x
()
C)=
N o Ul=
b0 tr ,x o0 G) CI 0 E .r5 a0 d ' d o. (\l a, x:
J4 c ru h0 c) tr()
o GI .t J4 a tr=
2 )4€
C)*
\o I rn c.i^ ^ * 3 9 R
s
+ t'- \O rn c1 a tn" - s c a + aar tal j + d ca rf} c\^ - $ 3 9 R
g
< C - \ O c\ c't a in^ - s + c'l a tn" d s + o\ I I \n c{ [n r n \ o v v S ,-r +< C{ O O O C \ + f - \ O c { N c . i 00 \o $ c a c- \O^ O s a c a.n" \o q (\^ ^ $ 3 9 R
3
+ t - \ O rn \o $ c a + s c a \o ca = e.r d c.rE s E
$ $ $
s
s
t r I G ) : o . ^ S Ie
t s .
€ ? E
E r f l t
. E r H E
7 E f " E
c !
E f i S
H I B €
6 i 3 E i E F
E € f , f , 8
g
i . E F H H
E
i i E
$ f ; E g
E F E s + ' E
i E e E € E = i a E s
Ef,
i c€
E B;*:
B* EsE
I
=ii a EE
n gEe€-ga,EEE
E:E
EE
cE E EE
EIE
b 5E$a€;*E
EEE
;EE 5E
t€ e EE
sE+E
$€qfE€$E
E€g
5;r
F€
C\
\ o r - €
r-,4 r-l Fa
r-( ol co + rn
SPLN 12l:1996
PASAL 5 - SPESIFIKASI KOMPONEN UTAMA
16. Tiang, palang dan pondasi
16.1 Tiang
16.I.I Jenis tiang yang dipergunakan
a) Tiang beton sesuai SPLN 119 : 1996 tentang tiang beton pratekan untuk SUTT 70 kV dan 150 kV b) Tiang baja, sesuai SPLN l2O : 1996 tentang tiang baja untuk SUTT 70 kV dan 150 kV
16.1.2. Llkuran dan beban kerja tiang 70 kV dan 150 kV
a) Tiang beton pratekan berpenampang bulat
Ukuran panjang yang digunakan adalah 19 q 22 rn, 23 m,25 m,27 m,29 m dan 30 m dengan beban ke{a 800 daN, 1000 daN atau 1200 daNI
b) Tiang baja berperulmpang poligonal
Ukuran panjang tiang 70 kV yang digunakan adalah : Tiang tarik : 21,1 m; 24,1m;27,L mdan 30,1 m Tiang gantung . 22 m; 25 m;28 m dan 31 m Ukuran panjang tiang 150 kV yang digunakan adalah :
Tiang tarik : 27,9 m;30,9 m; 33,9 m dan 36,9 m Tiang ganhrng :28,1m; 31,1 m; 34,1 m dan 37,1 m
16.1.3 Pemakaian jenis tiang
Fungsi dan kode pemakaian tiang beton dan tiang baja untuk SUTT 70 kV dan 150 kV dapat dilihat pada Tabel 3 Contoh korstrulsi SUTI 70 kV dengan beberapa jenis tiang dapat dilihat pada Gambar 15 sld20, sedangkan untuk 150 kV dapat dilihat pada Gambar 2l s/d 30. Konstruksi tersebut sesuai dengan kriteria dasar desain SUTT 70 kV dan 150 kV.
Untuk pemakaian pada saluran dengan jarak rcntang yang panjang (menyeberang sungai, lembah dan sebagainya), digunakan tiang khusus yang konstruksi dan dimensinya dibuat lebih besar serta lebih kuat dari pada jenis tiang yang standar.
16.2 Palang
16.2.1 Jenis palang yang digunakan - palang poligonal lengkung (davit) - pdang poligonal lurus
Palang davit dan palang poligonal lurus dipergunakan untuk SUTT tiang tunggal, masing-masing dapat dilihat pada Ghmbar 4 dan Gambar 5.
16.2.2 Bahan palang
SPLN 12lz1996 ho F i: a E o< tt) bo rn e ^ A A :a rn cn \o 7 t - g r : c E
o Q S > > E H o
-= n - " " % " o = e e € o - a * t b l ; 6 = = = o E ( x € E . = e{ E E E E ; f ;
> d a a a a ) b o E t rs f ;
hh ailf Ea *
*.*
o C)m
bo F A r de €
u a IL A A " " ! g B F r oi s F F
t e E
E
u)" _ . " - " o t =
- F (?) cll c!=
u, E E - - = , a E-o A c n
ar b0 € t r o ( !v i :
E i i l N E E
d
H P P -
H
bo F (n bo f ls
= * = g - tE
d -€
E
E
d
a
5
f
l
bo uo bo ho t'F
'F
F
'r:
oz
GI c?) !+ |ni
l*t Fr)
F ,-(t) {.4 ct ra ;i Fi 6 E € . . 9 ,s\t q) F t Q b0 GI ..-F clls
G| 1 q) v cl U2 AD -c'l d lrP E
= A ' ? G t o o H c t e q = 1 ET F
€ ! o t r \ O R :t h0 'ii tr :fit a 6 s 8 > -o ,v ' = r q) r< = >J ; q G ) a -o -v q EE E
; J 1 € ,) C) , t*
*
l 0
SPLN 12l:1996
16.3 Pondasi
16.3.1 Jenis pondasi
yang digunalcan
Pondasi
tiang yang digunakan
mengacu
kepada
SPLN 110-l Vd 6 : lgg6,tentang
Pondasi
Menara Saluran
Udara
Tegangan
Tinggr Jenis pondasi yang digunakan
adalah :
1. Pondasi
bor yang terdiri atas :
a. Pondasi
borporos lurus (Gambar
3l)
b. Pondasi
bor tanam
langsung
(Gambar
32 dan 33)
2. Pondasi
beton bernrlang
dengan
baut angkur, yang terdiri atas :
a. Pondasi
beton berhrlang dengan
tiang pancang
(Gambar 34 dan 35)
b. Podasi beton bertulang tanpa tiang pancang
16.3.2 Kondisi tanah
Penyelidikan kondisi tanah untuk memperoleh
jenis tanatr, diperlukan unhrk merpntukan jenis pondasi tiang
yang akan digunakan.
Klasifikasi jenis tanah sesuai
SPLN 110-1 s/d 6 : 1996
tentang
Pondasi
Menara
Saluran
udara Tegangan
Tinggi.
16.3.3 Uhtran tanah untuk
pondasi
Ukuran tanah untuk pondasi adalah sesuai dengan
ukuran panjang dan lebar pondasi yang digunakarL
sedangkan
pembebasan
tanah yang diperlukan untuk pondasi disesuaikan
dengan kebuhrhan
dengan memperhatikan
siftrasi
dan kondisi setempat.
17.
Penghantar
17.1 fenis kmtd pmghantar
Dipergunakan
kawat penghantar
fase jenis ACSR (Aluminium Corductor Steel Reinforced) atau T-ACSR
(thermal ACSR). Spesifikasi
teknis ACSR sesuai SPLN 4l-7:1981 tentang Hantaran
Aluminium Berpenguat
Baa (ACSR).
17.2 Ukuran, htd tarik minbnum dan kcmampuan
hantar arus
Ukuran kuat tarik minimurn, rating arus, daya hantar dan talnnan listrik kawat penghantar
ACSR dan T-ACSR
yang digurnkan dapat dilihat pada Tabel4 dan Tabel 5.
18.
Kawat tanah dan pentanahan
18.1 fenis kawd yang digunakan
a) Kawat tanah
baja (GSW)
b) Kawat tanafr fiber optik (OPGW)
18-
I .l Kawat tanah baja (Ground
Steel Wire : GSW)
Terdiri dari lilitan kawat baja dengan
ukuran dan kuat tarik minimum seperti pada Taber 6.
1 l
SPLN l2l : 1996
- € ?
E & U €
f;t?iE
- g
9
l f 1 O \ F . O C n S O \ - { C i * o ' \ c . ) f - - € O \ . + i n + . + c{ O\ tn O\ '-{ O O\ O\ f- rn 6 l - F - - - O C O O v v v v v v v v v v a.,, {F >
5 E
P F
s,{
> \ ( ! c g q A € )1 rn \O \O C.l ca \O .+ O\ '-r \O O\ O '-r c-r .+ in \O t- O\ O '-{ r-{ '-{ F( F{ r-{ F( t-{ -{ (rl (\l*
J( c-Q S C J J ) ! n | | | | r n n \ o \ o t-n F . - .
; E s
-S $ E T
v B .
-( ' \ F - i n O I n O O O n O O . + c n O \ t f , o o $ O \ \ O O \ + $ ( n r n \ o \ o t - - c - € € x t rE E a
E . E
= . - r '
g
1 4 t r $ : f , ' - { 0 O ' - { O \ C \ < i C * $ F- Ca rn C?} '-{ \O -( f- OO -( € \ O f - \ O € + O \ t \ O c . | , d d \ c j c r o o o d g o = SEEg
' { t n \ O ( > f N \ O O . + -O \ -O ! + i n @ -O c ? } € * \ -O in \o r- € o\ o (\l ,-,( c?) in r-l r-{ Fl F{ Fab a
E E
Ei v Ctr l-r5 E
v v v v v vv v v v ' r r O c a O \ t n O f f -\ O f - O -\ O - . G | . + r n \ O O O r-{ '-{ F{ (\ C! C\ (r1 6l Gl C.l bo (E qF's
9 r E
(A J a OO (\.l OO r-r In r-'. \n OO Fr in o l - f o i + o l - f o i o i + o i c{ (\l c\ ca ca cn t c.l co cna
q q € ^ - l o ^ \ r f q o ^ q f- O\ C.) O\ Ca C?, t O\ \O € c \ ! + € o $ \ o o . n \ o $ r-{ r-{ r-{ (\ C.l C{ Ca Cn C7) t- $ e
{ F €
H E ;
M E . : F a c n 6 l c ? ) O \ o O O \ O c o O \ € c a - ( ? ) s \ o = f o c a s € cri c.i cri cri c{ e.f c.i e.i c.i c.i\ \ \ \ \ \ - \ \ \ . \ . \ \ . \ \
r- F- r- F. r-c-a
c n c ? ) O O i n < f € O O r n c a r - o c \ t c - o o c \ = t 6l Gl C.) t r ca Cn Cn Ca cn Ctt\ \ \ - \ - \ . \ . \ \ \ - \ . \ .
o \ o \ o \ o \ o $ \ o € € c n c . ) 6 t 6 l C \ 6 l C ! c \ | + $ $ ol -v :: > ) ' = o o i n o ( r | o i n o o c . o c a t \ c . ) c n + c q i n r n c o <\ \ \ \ - - \ \ \ \ - \ - \ - \ \ \ .
r n o r n o o i r | o o i n o G l r n € , - { t f , \ O O $ € c n r < F { F { ( \ G t C \ C a C a ( O s r /i o\ i--o\z
J v) d s GI d aa x d F ? tr tr q 6t I J=
tr d dt) c (u ! & u) O h t; C' t ol) tr ru o. GI'
x Ct J1 tr o 0 t r h o F - U 9 t J F C ' v 2 7 . S c . l G F € o 6 d ! o ^ q l l & R "r r Er i fd- : t t < A . E ! l - 7 i l o o t r G . H L; E E * F :3
S ^ E = a d . d5 E E f r . q
3
i : o u ) u ) x E l i x . : ^ + r x . * t*
a (J l-,1 t Y:
F ho/
()
A t-'f -J4 q-r
H
6
t
r
€
E
_c\t d H = - F { cE ?, E-)
g t-{ (\l F H C) & H (! 'o C1 d t: d t-. ,54 t)12
SPLN l2l : 1996
)(
'E
c-l a
;:l *
: : C ! F€ E o
F O \ r n c a O d -i OO Gl O\ t*-o l 1 1 t*-o ^ t*-o ^ v v v v v- . 4
se
d € q p t rF S
> r H >, cg cg ur A € )4 rn G l f - c { r n + \ O @ : f , O \ + F{ Fr (\ (\ aa.*
Jdc-F D : I '
HE
-*-F $ s a
M & v c { O O r n i n 6l C! C?) C.t c\ \O t- O\ '-{ a.) d H )1 rE E a
E E €
- ' =
M t r v v v v v .+ O\ '-{ c.t O\ q q q q o q r n \ O O O c - l r-{ t-{ t-(E E g
n 5 g
q oo^ o^ o^ o" c . l c \ o o c a ca c.t .-{ (\.l t--ln F- *< c7) \O d --h e
6 t r Ei v ( t t r r5 E
- i 6 l ! + c o t \i od c.i,ri oo '-{ Fl Gl 6l (:l uo c6 A r-l6lE E
9 r E
q=
J a O \ O o \ + i n 1 1 6 1 o o ^ r ? O\ f- \O 6l l.* c! cn rn rn \oa
t-: c.,^ co^ €^ -1:. + O \ - r \ O e o 6l V.) r+ (\ '-{ '-{ '-. 6l Cn t , r F i ' aE EE
7 , E v E c t r t r . 7 ' F c d ' I { tr.= F* a c.l" \o^ c{ 1tn" c! c{ cn ci cn'\ -\ \\ -\'\
tr- tr- t-- tr- c-ci \o Gl ,-r \n c{ 6l co .+ -f,\ \ \ \ \
AAA\A\A v v v v v ca ca co 6l (\l C.l J{ }:) ' =
o v v v v v Gl \O .+ tn '-'i F( F( (\ CQ t+ 6 F-o\ larz
.l v) d c c.l cl tr .a J( ct (rt d J=
tr bI) q, ! (t),
fit a0 q.) fil 3 C' x I g bo a0 o \J v 2 o C ! a I cl 6 € Q -. o o l l F ' . ^ qH vQ 1 t s . * r r 9 o d a i l r r . r o r ' .F S E E 9 F "
7 ; S € E
!
& { 8 6 # q E A A 6 . V I 5 H : a : f i 2 1 . q 5 , . t r o X x - r J ' - ' - o . 9 a 5 5 q V*
.
* * r . { f i $ a I Ftr
F
bo(,)
O. GI F ,5( i n 3 6 a € d c t d F F cl a cl c,) J1 E J( pl 3
SPLN 12l:1996 Ukuran Nominal (rn*2) Luas
penamryng
(mm-)Konstruksi
[Jumlah/diameter
lilitan (buah/mm)l
Diameter luar (mm) Berat kawat
(kslkm)
Kuat tarik
minimum
Ge)
3 8
5 5
3 7 , 1 6 56,29712,6
713,2
7 , 8 9 , 6 294 4663080
4660
Tabel 6Ukuran dan kuat larik minimum kawat tarnh baja
18.1.2 Kawat tanah fiber optik (Fiber Optic Overhead Ground Wire : OPGW)
Terdiri dari lilitan kawat alumrnium atau kawat alumiruum baja (ACS : Alumiruum Clad Steel Wire) yang berintikan kawat aluminium yang berongga dua atau lebih di dalamnya untuk saluran kawat fiber opUk. Fungsi saluran fiber optik untuk telemetering, telekomunikasi dan teleproteksi.
18.1.3 Pemasangan kawat tanah
Untuk SUTT sirkit ganda dapat dipasang l(satu) kawat tanah dengan sudut perlindungan maksimum 30 deralat
18.2 Pentanahan
Untuk mereduksi adanya tegangan sentuh dan tegangan lebih akibat sambaran petir pada konstruksi SUTT yang tidak bertegangag dipasang beberapa batang pentanahan (Ground rod) yang dihubungkan satu sama lain dengan plat tembaga dan dihubungkan ke tiang dari dua sisi yang berlawanan Tahanan pentanahan setrap tiang disyaratkan maksimum l0 Ohm, diukur tanpa dihubungkan dengan kawat tanah Gambar konstnrksi pentanahan tiang dapat dilihat pada Gambar 6.
19. Isolator
19.1 fenis isolator yang digunalean
a) Isolator tonggak saluran (Gambar 7a) b) Isolator renteng (Gambar 7b) c) Isolator batang panjang (Gambar 7c)
Isolator renteng dan batang panjang, dipasang dengan konfigurasi tetap pada tiang gantung (bentuk 'V' atau "Vee"), dimaksudkan untuk meniadakan ayruum isolator dan mempersempit lebar jalur SUTT (ROUD
I9.I . I Penggunaan isolator pada SUTT tiang beton Penggunaan isolator pada SUTT tiang beton sebagai berikut:
a) Isolator tonggak saluran dipasang tanpa palang pada tiang gantung, yang berfungsi untuk menyangga beban pada jalur lurus (Gambar 8c, 19 dan 29), sedangkan pemasangan pada tiang tarik dan sudut b erfungsi sebagai j embatan (umper)
b) Isolator renteng atau batang panjang dipasang tanpa palang pada tiang tarik, sudut dan ujung, yang berfungsi untuk menahan beban tankan pada jalur lurus, sudut dan ujung (Gambar 8d, 20 dan 30) 19.1.2 Penggunaan isolator pada SUTT tiang baja
Penggunaan isolator pada SUTI tiang baja sebagai berikut:
a) Isolator batang panjang atau isolator renteng (bentuk 'V') dipasang dengan palang pada tiang gantung, yang berfungsi untuk menyangga beban pada jalur lurus (Gambar 84 15, 2L dan22)
SPLN 12l:1996
b) Isolator batang panjang (bentuk 'Vee') dipasang tanpa palang pada tiang gantung, yang berfungsi untuk menyangga beban pada jalur lurus (Gambar 8b dan 28)
c) Isolator renteng dipasang dengan atau tanpa palang pada tiang tarik, sudut dan ujung, yang berfrrngsi untuk menahan beban tarikan pada jalur lurus, sudut dan ujung (Gambar 16,17, 18, 23, 24,25,26 dan 27).
d) Isolator tonggak saluran dipasang khusus untuk jembatan (umper) pada tiang tarik dan sudut
19.2 Bahan bolator
Terbuat dari bahan porselen, gelas atau polimer dengan kemampuan kekuatan dieleklrik dan kekuatan mekarus yang tinggi. Pada ujung-ujungn),a terdapat penjepit dan penggantung dari bahan besi tuang (malleable iron).
19.3 Kekuatan mekanis dan dieleHris
Isolator hanrs mempunyai kekuatan mekanis untuk memikul beban penghantar yang diisolasikannya dan kekuatan dielektrik terhadap adanya tegangan denyar (flashover voltage), tegangan impuls dan ketahanan terhadap tegangan frekuensi daya (tegangan tembus).
Karakteristik isolator 70 kV dan 150 kV yang digunakan adalah seperti pada Tabel 7 berikut :
SPLN 12l:1996
*
bo ho o o cl o (n}(
o rn**
rn ca \o o l n i n t \ l oO f- ci oO C r + $ c n}(
r*
**
in ca \o O O i N o € + (\ Fl r-l ca cn bo $l A hom
o cg o (A J( \n*
ta F X \n^ (\I r n o i n o O f - N .+ cn cn r,n sf, @ ,v r-I q F X i ^(\
o o c l F{ in CA GI F{ f-{ rn t c?) c€ o I (A c.)P.a
E 6
g v)I
o ct o CA )l (n*
(t) F X rn(\
in in rn 00 ca c{ =t cn ca in r-)1r-*
v) F X rn^ crl O r n r n ( ) S . + i n + $ (\ F{ r-{ (! a J { J ' J t X X cl fED
;
5
9
e
E E
$
E
g ^ E E : E
* E F
=
=
+e
s Ee
F
FE
F='r
EE
A
s E
s + +
g E
g
oz
c.i cn s l \o()
E
z
!z
tr Vz
v E E€
E
C P g P4
E
E
5
E E {'. 'A H . H f x & : E H C l e J = 5 H 5 t r e€ ' e x
= J H . 4 E IE $ *
E E
Y
E 5
E
- g g S oE g E .
F E g po f l H
CI. E H 8
T F;
\
*
\ . r * * J1 Cq bI) tc, bD h o o (r, (n F- t5 - . Y (l) 'c)? . 9
F < E g (rt .Y o) J4 (A(,)
,v f:v
l 6SPLN 12lz1996
PASAL 6. SPESIFIKASI
KOMPONEN PELENGKAP
20. Lengkapan
20.1 Sambungan kmuat penghantar
Digunakan sambungan kompresi dengan selongsong (sleeve) sambungan terbuat dari bahan yang sarna dengan penghantar, sehingga mempunyai konduktivitas, kekuatan mekanis danketahananyang baik (Garftar 9a). 20.2 Perentang(Spacer)
Untuk sistem kawat berkas dipasang perentang untuk menghindarkan kawat-kawat berkas saling berhrmbukan (Gambar 9b). Perentang dipasang pada jarak 15 - 40 m satu sama lain di dekat tiang dan 60 - 80 m di tengah rentangan
20.3 Bdang pelindung (Armour rod)
Dipasang pada titik gantung isolator untuk menghindarkan kelelahan telnrkan penghantar karena getaran (vibration fatique) Gambar 9c.
20.4 Peredam (Damper)
Dipasang dekat penjepit isolator unhrk menghindarkan kelelahan kawat-kawat komporrcn karena getamn (Gambar 9d).
20.5 Tanduk busur (Arcing horn)
Dipasang pada ujung-ujung isolator, baik isolator gantung maupun isolator tonggak, berfrrngsi untuk meghindarkan kerusakan isolator dari lorrcatan api akibat adanya tegangan lebih dengan meneruskannya ke tanah. Jarak antara tanduk atas dan bawah adaiah 75 yo s/d 85 %dmr panjang isolator (Gambar 10a dan 10b).
20.6 Pmjepit leawat
Jenis-jenis penj epit kawat penghantar
a) Penjepit gantung (suspension clamps) b) Penjepit tarikan (tersion clamps) c) Penjepit sangga
Penjepit dipilih dengan memperhatikan jenis dan ukuran kawat, kuat tarik, sudut lendutan dan dibertuk sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kerusakan akibat getaran (Garnbar 11)
21. Peralatan pengamanan
21.1 Penghalang panjd
Dipasang pada tiang dengan ketinggian 2 m di atas tanah, berfungsi untuk merrcegah orang/umum menaiki tiang (Gambar 12)
21.2 Rambu tanda bahoya
Rambu tanda bahaya tegangan tinggr dipasang pada tiang di bawah penghalang panjat (Gambarl3 a dan 13.b).
S P L N L 2 1 : 1 9 9 6
21.3 Jaring pengaman (vang nd)
Peralatanlaring pengaman terdiri dari tiang besi dan kawat tanah (GS!V), dipasang di bawah jaringan SUTT pada lokasi percilangan dengan jalan raya atau lalu lintas sungai (Gambar l4).
21"4 Boln tanda pengamnn
Bola teurda pengaflurn terbuat dari bahan fiber dengan lapisan fluorescent yang dapat memantulkan sinar. Peralatan ini dipasang pada kawat tanah jalur SUTT yang melintas dekat bandar udara.
SPLN 12l:1996
T
E l
-l
I
+ a aA
z
F a Oz
FGambar
2a. Contoh Jarak
bebas
SUTT 70 kV tiang baja
SPLN 12l:1996 -r a a
&
z
F (t) Oz
Fi^'iif 1
Gambar
2b. Contoh Jarak
bebas
SUTI 150 kV tiang baja
SPLN 12l:1996
l. Konfigurasi
vertikal
2. Konfigurasi delta3. Konfigurasi
delta
a. Konstnrksi
sirkit tunggal
dengan
isolator "V"
Garnbar
3. Contoh konstnrksi
SUTT 70 kV dan 150 kV dengan
tiang betonrbaja
SPLN 12l:1996
l. Konfigurasi verttkal 2. Konfigurasi delta
b. Konstruksi sirkit tunggal dengan isolator tongak
3. Konfigurasi delta
3. Konfigurasi delta
I . Konfigurasi
vertikal
2. Konfigurasi deltac. Konstruksi sirkit tunggal dengan isolator "Vee"
Gambar
3 (lanjutan).
Contoh
konstmksi SUTT 70 kV dan 150 kV dengan
tiang betorvbaja
SPLN 12lz1996
l. Konfigurasi
verukal dengan
isolator
"V"
d. Konstnrksi sirkit ganda
Gambar 3 (lanjutan). Contoh konstruksi SUTT 70 kV dan 150
2. Konfigurasi vertrkal dengan isolator "Vee"
4. Konfigurasi
vertikal dengan
isolator tonggak
tiang ganda
dengan
3 .
SPLN 12l:1996
Type - I
t r O=_-et:l
V)/ rvpe-2
r-l
f.Z
O
r v p e - 3
lI
Jenis
Penggantung
>- t--rI-t,Gambar 4. Contoh Palang Poligonal Lengkung @avit)
SPLN 12lz1996
I
Baut
/ S
prat
^
\/
Gambar 5. Contoh Palang Poligonal Lurus
SPLN 12lz1996 Pandangan atas Pandangan samping Klcnt tcrntiml pcntanahan
I
r"*rukaan Tanah
-T
500-600
Pelat tembaga
\---.l\i---Batang PentanahanGambar
6. Contoh
Pentanahan
tiang SUTT 70 kV dan 150 kV
SPLN 12l:1996
a. Isolator Tonggak Saluran
b. Isolator
Renteng
c. Isolator batang
panjang
Gambar
7. Contoh Jenis-jenis
isolator
yang digunakan
SPLN 12l:1996
a. Bentuk "V" dengan
isolator
renteng
atau
batang
panjang
b. Bentuk "Vee" dengan isolator batang Panjang
c. Bentuk datar dengan isolator tonggak untuk tiang tunggal
d. Bentuk datar dengan isolator tonggak untuk tiang ganda
ilw\lul'llle
Gambar 8. Contoh Konfigurasi pasangan isolator SUTT
2 8
t :
SPLN 12lz1996
Poros
kawat baja
Aluminium campuran
Kelongsong Aluminium Kelongsongbaja
A.C.S.R
a. Sambungan
kompressi
untuk A.C.S.R
d = 25,6
mm untuk A.C.S.R 330 mm2
d : 22,7
mm untuk A.C.S.R 240 mm2
b. Perentang
jenis bola dan sendi untuk kawat berkas
Isolator
P--()._Pengapit
gantung
Batang Pelindung
c. Batang
pelindung
Kawat baja d. Peredam stockbridgeGambar
9. Contoh lengkapan
kawat penghantar
SUIIT
29
SPLN 12lz1996 Pegangan tanduk Clavis bola Tanduk api gandengan isolator Pegangan tanduk (Socket link) Tanduk api
a. Tanduk api dipasang pada gandengan isolator tunggal
b. Tanduk api dipasangpabgandengan isolator ganda
Gambar 10. Contoh tanduk busur (tanduk api) unfirk SUTT
Clavis link
SPLN 12l:1996
a. Penjepit
gantung
Tanduk api
Penjepit tarik
l. dengan mur baut
2. dengan tekan
Penjepit kompresi
b. Penjepit
tarik
Gambar
11. Contoh
jenis pergepit
kawat penghantar
SUTT
Clavis link--]
SPLN 12lz1996
L : Sesuai diameter tiang segmen bawah
Gambar
12. Contoh pengtnlang
panjat SUTT
SPLN 12l:1996
BERBAHAYA
TEGANGAN
TII\GG
70.000
voLT
Warna hitam
Gambar
l3a. Contoh rambu tanda
bahaya
SUTT 70 kV tiang beton/baja
BERBAHAYA
TEGANGAN TINGGT
150.000
volr
Gambar 13b. Contoh rambu tanda
bahaya
SUTI 150 kv tiang beton/baja
S P L N 1 2 1 : 1 9 9 6 Sf
d,---''o
.rl" g'kawat
baja (GSW)
tiang besiGambarl4. Ccnreh "yanng pengaman StlT"f
Jalan rayalsungai
SPLN 12lz1996
€le
.el8
€is
t i tGambar 15. contoh konstmksi surr 70 kv dengan
tiang baja tipe ssp - I
-f, -+ O. cq (.) a X E o 14 bo uo F
(\
()
j1 (a G) p )43 5
c\ c\ + l o< a a(.)
g uo p E v) hI) bo FSPLN 12lz1996 rn c\
+
I
+ l ln (t) F a,) a bo€
(t) bo b0 F()
jr v)()
}(
f-r FFr
l-FM
z
T4z
r<Gambar
16. Contoh konstnrksi
SUTT 70 kV dengan
tiang baja tipe TSP - 15
sudut minimum 0o
sudut
maksimum
7,5o
SPLN 12lz1996 (t,
t e
= G l E , c n G) Jtr
:
+l
on
()
a b0 t 6J ta bo bo FE
c7) Gl cq (D J1 TA G' 0€)
€
}1u
Gambar 17. contoh konstruksi
surr 70 kv dengan
tiang baja tipe DSp
)
37
SPLN 12lz1996 isolator renteng PAN ATAS
isolator
tonggak
ISOLATOR
c\ c-). - =
s t
(nE 4
( ) :
ll
tillur==€ilDillltrrii()
li
,AN - ArAS
c.lI
I a t 0.) a bo (t) bD ao Fi.
3600
mm . '
1 2 " " * - ' - - - - aGambar 18. Contoh
konstnrksi
SUTT 70 kV dengan
tiang baja tipe TSP. I
SPLN 12lz1996 I Terminal pentarnha t l
r-
H' I 9F ll\wW!)
s\\\\\$p
c . | .(\
c{\1i\uv$
tr# c.l (t) J< + c\ x o) i( (h ! 0.;) I X 'e, C.) J, +lrrr
il r
i l'il
tl
il
ili
jil
I I
t]
i i I Z iiN t'
u
i r
iii
I Jl
t i I ri
r
ii
ll q I K
4
i, pr u 13
1U'l
ij
t]il
j ijtj
I j il N ?';7f Llj
Ll
[]
Lx"lJ
i { tii
| [ U
u'
f
Pan - atas Insulator tonggak Plat sambung Terminal pentanahanGambar
19. Contoh konstnrksi
SUTT 70 kv dengan
tiang beton tipe SCp
rn
+
S P L N l 2 r : 1 9 9 5
Fsl\\lxs'
-jl
6l ca v7-:.
+
I
I I2Otiil
nm
I
"".--I-(iarnbar 20. Contoh kernstn:ksi SUI-T 70 kV dengan tiang beton tipe TCP
SPLN 12l:1996
2250 mm
Gambar
21. Contoh
korutnrksi Surr 150 kv dengan
tiang baja tipe SSp - I
t r t
€ l E
5ls
. l i ngli'o
E ?
H 9 (D i{ ul (g I(,)
I}(
i: oo(\
+ l F< a a H A F(,
z
F&
o
z
F az
F c-a 0.) o X t r o i J 4 o 0 0 o o o r n t r4 I
SPLN 12lz1996
r
trl trl O I o l o o l-l
Il_
a a4900 mm
\
l , r o # i
Ganrtrar
22. Contoh korntruksi SUTT 150 kV dengan
tiang traja tipe SSP - 5
tr oo cl tr tr q B S \ o (t) . J (
A
F
?I
r n i o l a lEI
o l
z l
< l
F l
q l
?l
L r l' a l
6 l
o l
Z I
F l
I
I EIH
l-ali
-*]- c-q(.;)
o J( E o}(
OD o0 F (l) }l q ftt *o G) p J442
SPLN 12l:1996 tr ca J cg 'c' C,}
Gambar
23. Contoh konstnrksi
SUTT 150 kV dengan
tiang baja tipe TSp - t5
43
r-O. 0.) o X E o J4 oo boSPLhI 12l:1996
2 x l 5 o : 3 0 o suelut minirnum 2 x l , 5 o : l 5 o
Gambar
2,4.
Contoh konstruksi
SUTI 150
kV dengan
tiang baja tipe TSP-30
il€
i l ;
I ( q l-I
I
I
I
rn \o fl F-! v a) Fl o ,l< "s4 oO La * r t-l A a F rrl g Fz
Fr'.
z
F a7
F44
SPLN 12l:1996
i
I
i
1 v
il
ll
:-r'rT
I+
I
I I I -+I
I
I I II
I
I
I
a cE o o j1=
E o J bo bo F o\ c-6l + \o A a F H A F(,
z
F< F&
z
F a(,
7
FGambar
25.'Contoh
konstruksi
SUTT 150 kV dengan
tiang baja tipe TSP60
SPLN 12l:1996 00 ca oo m tr 00 ca - l H I l-< I < l rt) | -l H I c o l I a l
- l
r l . 1 I p . I l - l HI ' te l
z l
< l
HI t - l I HI< l
HIz l
< l
r - lt D l
9 l
a l
\ J l - c ( lZ I H F I
H I L F I F - l F O i ' l o l A . .-1
I
l
t
i l
I I
r l l l Ir
I
I
6
4500
mm
-t-I
I
_J
I
I
I
,t
c-O. ((l C) a X ! o J4 bo bo t-* I|jl.
r
flil
Gambar
26. Contoh
konstmksi
SUTT 150 kV dengan
tiang baja tipe DSP
SPLN 12l:1996 oc ca oo ca
fl
F lv l
& l
3 l
a
/.,1
< f
-d l F
oo cn oo ca* l
-I -I
F IE I
& l
a l
{ l
{ ls
E * o! r l :
v l i i
B l s
z 1
o l
v l
- lp l
\ J Iz l
i - t r - lI Pondasi
l . .
-l v ) r l O r F | ' , n f t r " ' l ' . .ll
rl
6
H r 8
5IR
a l
7 l
v l
0 l
O I
z t
H I F II
d,
L
o\ ce ca+
,
o f r ' l l<z
z
Gambar
27. contoh konstruksi
surr r50 kv dengan
tiang baja tipe DSpr + 6
SPLN 12lz1996
p 3000 trurl -+- 3000 mm-l
t - - i
_.--+rtrila:-F
pondasi
500 mm
Gambar
28. Contoh
konstnrksi
SUTT 150 kV dengan
tiang baja tipe TSP - I
T
- t 'I
0 m mI
I
) m mT
. t .-I
3 8 0 0I
lI
I 3 800m l
I
I
I 800 mr 3 8 (T
600. 1
t--o .Y th C) ) Y4 8
SPLN 12lz1996
Terminal pentanahan t/
Terminal pentanahan
Gambar
29. Contoh korutruksi SUTT 150 kV dengan
tiang beton tipe SCp 3
ca I
, t r
.><:
tu
C) a (D a bo bo bo . F49
, " _ 4SPI,N 12l:1996 isolator renteng c.) O. (J F c.) q bo bo bo F c\ \n
I
I
I35oo
rnrn i
--*-1*
SPLN 12l:1996 Permukaan tanah _ 9 0 m m
_LI___
I
I
I
2500 mm 1 0 0 0 0 m mGambar
31. Contoh
pondasi
bor beton
poros
lurus
SPLN 12lz1996
Blok beton Lapisan beton Pasir dipadatkan Tanah dipadatkan Pasir dipadatkan Dinding beton Kenkil dipadatkart An1'aman bambuo 1 2 - l 0
Lapisan beton Pasir dipadatkan Pandanean atasGambar
32. Contoh
pondasi
bor tanam
langsung
untuk tiang tunggal
c\t
/-"_-\
(
\
\
\'----/
i
S P L N l 2 l : t 9 9 6 Pandangan vunping
_?ooQ
ryln_
__
f
I 1000 mm 1000-rt --
T
+1p\
409/qo?.
l l i l I I I l I I t-.,
Gilrnb;rr
33 Contoh
pondasl
bor tanam
langsung
untuk tiang ganda
Panelangan atas ';*- E "**-*---l - l I r r l 5 l l l l e I I . . -- l , - a E i e r ; 4 l F r r F l . l F l F l \ . - - - - . . 4 i q i t 5 1 5 i Q i
R 1 = i + l
| | : r " : - * - ' - - -I I - \ l i e i ; i i = i . ' r " . ' -]| *+ l ; I -i I i r t ! i !53
SPLN 12l:1996 v1 I ?1 E oo
-H E E R^ .
F h t s x t r t r o ...-t^+=.-'
-t') c{Err
= l l
€ l
= [
''
l--\
ffi
SPLN 12l:1996
,ef
, Fi ., ..
€l
rl
a l N I,l
t r l o lRl
I
r l o f \ol T I 500, I 000Pandangan
atas
Pandangan
samping
f3o rx^u---.- \,\
l,,o
I 500 7 0 -200 L. 6lc Penampang pondasi I II
, roo
1,"
I
I I+
2300 mm 37,00 21-qg_ 24oo t 1 r : ! t ! i l l t t 1- -.|+- _{__T ___rffi
11i'- 7r - -#i
V
sBrPr{
r?gteq5
I,AMPIRAN 1
ANGKA BESARAN KOEFISIEN K
Besaran
sudut ayuum
kawat penghantarfase
(derajat)
Besaran
koefisien
k
Luas penanpang kawat
penghantar
ACSR 1mm2;
Sudut terhadap
sumbu tegak
oo - 3oo
304 - g00 g00 - 900 > 65,10 55,10 - 65,00 40,lo - 55,00 < 40,000,95
0,85
0,75
0,70
0,75
0,70
0,65
0,62
0,70
0,65
0,62
0,60
701t2
120120
;150125
185/30
;210135:'240140
265135;300/50
;340130
385/35
;430140
550/70
:650145
Kedudukan antara posisi penghantar
fase, digambarkan
dengan beda sudut terhadap sumbu tegak sebagai
berikut :
.,,^
'f '\
i
\
\..__.._
I
=
57
SPLN 12lz1996
II\MPIRAN 2
CONTOH KONSTRIJKSI SUTT I5O KV TIANG BETON
t. Jalur lums 0 - 30
Tiang gantung,
I x 30 m/1000 dat{
2. Jalur zudut 3 - 15o
Tian$um 2x3om/looo
daN
dt
ai
II
I E o. o {tlI
e i i
vli i T r i l-l;l
3. Jatur sudut 15 - 30o
nang zuaut, 2 x30 m/1000 daN
4. Jalur sudut 30 - 60o
Tiang sudut, 2 x 30 m/1200 daN
E ' 9 1 rf E F. o