• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDUL FITRI, MARI KEMBALI KE JATIDIRI! (Khutbah Hari Raya Idul Fitri 1433 H) Oleh : Drs. H. Sudjak, M.Ag. (Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IDUL FITRI, MARI KEMBALI KE JATIDIRI! (Khutbah Hari Raya Idul Fitri 1433 H) Oleh : Drs. H. Sudjak, M.Ag. (Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

IDUL FITRI, MARI KEMBALI KE JATIDIRI !

(Khutbah Hari Raya Idul Fitri 1433 H)

Oleh :

Drs. H. Sudjak, M.Ag

(Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur)

بركأ للها

×

9

،

،ًلايصأو ةركة للها نادتسو ًايرثل لله دًلحاو ًايرتل بركأ للها

لاإ إله لا

للها

و

دًلحا للهو بركأ للها بركأ للها

ِ ِلله ُدًَْلحا

ٌَِي ُِيِه اَ

َلج َلَزََْأَو ،ِديِػيعَِا ِديِػها اَذَِّة َناَنَََر َرَّْْ اَ َلج َىََََ ،ِديًَِلحا ِز ِزَػها

لا ُهَدْخَو ُللها يلاِإ َ

لَإ يلا ن

َ

َ

أ ُدَّْْ

َ

أ ،ُديِجًََا ُىْ ِر

َمَا ََُِْو ِءاَطَػهاَو ِباَْيلثا

َنَػََ ،ُ

لَ َك ِ َشَ

َ

ُدَّْْ

َ

أَو ، َين ِصِوْخًَُا َ ْينًِِئا يصَا ِبْ

ُوُق ِفِ ُهُ ُشُْنَي اًروُ ُسَُو ،َينَِِيؤًَُا ِهِداَتِػِه ًثَخْرَف ِرْطِفها َديِع

ٍََو اٍََدِّيَس ين

َ

أ

ُدْتَع اًديًَ ُمُ اََييِب

ُه

،ُ

لَُْسَرَو

ُ

يِ

لَّا

ي

ِػها يٌَسَو ،َرُّْلجاَو ىَدَُّا َ َشَُن

ِِل َدي

ِثَغاَْ

،ِروُ ُّسَُّاَو ِثَجَّْلبا

َص

يلً

ُللها

َغ

َو ْي

ُِ

َو

َس

يو

َى

يطها ِ ِلَآ َ َعَلَو

َو ، ٌَ ِرِِا يطها َينِبِّي

َ

أ

ْص

َد

ا

ِّرُغها ُِِة

ٌِْيِّلدا ِمَْي لىِإ ْىِِّيْدَِّة ىَدََِاَو ْىِِّجَّْن

َعَل َراَس ٌَْيَو ،ِينِياَيًََا

.

َ

أ يي

َب ا

ْػ

ُد

َه /

َي

ِغ ا

َت

َدا

ِللها

!

َللها اُْقيتا

ّنَو ّزغ للها لاق . َينِقيًَُ

َْا َعَي َللها ينَأ اًَُْوْغاَو

/

ﰀ ﯿ

ﰈ ﰇ ﰆ ﰅ ﰄ ﰃ ﰂ ﰁ

:ىلعلأا

٤١

-٤١

Puji Syukur kepada Allah SWT, pada hari ini, kaum Muslimin di seluruh penjuru dunia berbahagia dan bersukacita menyambut hari raya idul fitri, setelah sebelumnya melaksanakan ibadah di bulan yang dimuliakan, yaitu ibadah di bulan Ramadhan, dengan membesarkan asma Allah Ta’ala, mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid silih berganti. Kita dengar, lantunan kalimat tersebut sungguh dapat menggetarkan dada dan merasuk ke dalam jiwa. Semoga kita

(2)

semua senantiasa mendapatkan petunjuk dan ridho dari Allah SWT sehingga bahagia di dunia dan akherat, amin.

Sholawat serta salam semoga tetap atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan para pengikutnya sampai hari kiamat nanti. Semoga kita sekalian termasuk umatnya yang mendapatkan syafaatnya kelak di akherat, amin Allahumma amin.

بركأ للها

×

3

دًلحا للهو ،

Kaum muslimin dan muslimat yang dimulyakan Allah

Pagi ini, kita merayakan hari raya Idul Fitri, hari raya kesucian yang dinantikan kehadirannya oleh setiap insan yang beriman, dengan demikian kita kembali kepada fitrah, yaitu kemurnian dan kesucian. Kembali kepada kemurnian dan kesucian berarti kita kembali kepada suasana yang bersih terlepas dari dosa dan kesalahan. Setiap orang yang melaksanakan puasa Ramadhan sesuai dengan petunjuk al-Qur‟an dan al-Sunnah akan terlepas dari dosa dan kesalahannya sehingga menjadi suci kembali, seperti bayi yang baru dilahirkan dari rahim ibunya. Kesucian yang telah kita peroleh dengan susah payah yaitu dengan menjalankan puasa selama 1 bulan di bulan Ramadhan tersebut, hendaklah terus dipertahankan sampai bulan-bulan berikutnya dengan meningkatkan iman dan takwa kita serta mendekatkan diri kepada-Nya dimanapun berada. Puasa Ramadhan yang baru saja kita jalani membentuk setiap diri umat Islam agar memiliki kemampuan untuk mengendalikan hawa nafsu dan dapat meningkatkan potensi kesucian rohaninya. Puasa juga dapat membentuk jatidiri muslim yang paripurna, pembentukan jatidiri dalam ibadah puasa merupakan aktivitas yang sangat penting dalam kehidupan manusia mukmin, karena dengan jatidiri itulah kita akan bersikap istiqomah dalam menjalani ajaran agama.

Pembentukan jatidiri itu, menuju perubahan pada yang lebih baik dan lebih sempurna, manusia mukmin yang melaksanakan ibadah Ramadhan juga diarahkan agar melakukan perubahan yang besar dalam membentuk jatidirinya, dari manusia yang berkualitas rendah menjadi berkualitas tinggi menuju kesempurnaan sesuai dengan ajaran Islam. Puasa Ramadhan pada hakikatnya dapat membentuk jatidiri seseorang menjadi pribadi yang berkualitas dan memiliki kemampuan yang tinggi dalam meraih kesuksesan di dunia dan akhirat.

Jatidiri dikenal juga dengan istilah FITRAH, dalam kamus Lisanul Arab, ditulis salah satu makna „fitrah‟ dengan arti (Al-Ibtida wal ikhtiro / memulai dan mencipta). Sehingga dapat ditarik pengertian bahwa FITRAH adalah penciptaan awal atau asal kejadian. FITRAH adalah kondisi "default factory setting", suatu kondisi awal sesuai desain pabrik.

Sebagai ilustrasi misalnya suatu barang, sebut saja “gelas”. Gelas pada awalnya diciptakan (dibuat) dengan tujuan sebagai alat minum, maka fitrah-nya gelas adalah sebagai alat minum. Si pembuat gelas (pabrik) pasti telah memilih bahan, proses dan desain produknya sesuai dengan tujuan ia membuatnya. Oleh karena itu maka gelas itu sangat cocok dan pas dipakai sebagai alat minum karena sesuai dengan fitrahnya. Pertanyaan berikutnya, apakah gelas itu bisa dipakai sebagai alat mandi?. Jawabnya tentu bisa. Tetapi yang perlu diperhatikan, pasti tidak nyaman memakainya dan si gelas itu akan cepat rusak.

(3)

بركأ للها

×

3

دًلحا للهو ،

Kaum muslimin dan muslimat yang dimulyakan Allah

Adapun fitrah manusia, Allah telah menciptakan manusia dengan tujuan agar manusia menjadi Hamba Allah yang pandai mengabdi (ibadah) kepada Allah SWT. Firman Allah SWT:

ﭹ ﭸ ﭷ ﭶ ﭵ ﭴ ﭳ

:تايراذلا

١٥

Artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (Adz-Dzaariyat : 56)

Allah Al-Khaliq (Pencipta) dan Al-Mushowwir (Pendesain), pasti telah mendesain penciptaan manusia baik dari bahan dan prosesnya, sedemikian rupa agar hasil akhirnya lahir suatu makhluk manusia yang bisa mengabdi (ibadah) kepada Allah SWT. Jadi fitrahnya manusia adalah mengabdi atau beribadah kepada Allah SWT.

Karena fitrahnya manusia adalah mengabdi (ibadah) kepada Allah SWT, maka manusia dengan struktur jasmani dan rohaninya pasti bisa dipakai untuk mengabdi (ibadah) kepada Allah. Rohani dan jasmani manusia pasti cocok dan pas dipakai untuk beribadah. Sebaliknya jika dipakai maksiat (membangkang) kepada Allah pasti tidak nyaman, dan dipastikan pasti bakal cepat rusak dan celaka. Sungguh kecelakaan manusia adalah karena penyimpangan dari “FITRAHNYA”. Rasulullah SAW sangat mengkhawatirkan umatnya menyimpang karena tergoda 3 macam nafsu yang menghancurkan, yaitu nafsu dari dorongan perut, libido sexual, dan hawa nafsu yang menyesatkan, sebagaimana sabdanya :

ىَََّْْا ِت

يلا ِنََُو ْىُكَِوُرُفَو ْىُكٍُِْطُب ِفِ ِّ َغَْها ِتاَََّْْ ْىُكْيَوَغ َشَََْأ ايًَِ ينِإ

Artinya: “sesungguhnya aku mengkhawatirkan kamu sekalian terjerembab dalam keinginan hawa nafsu dari dorongan perutmu, dorongan seksualmu dan hawa nafsu yang menyesatkan. (HR. Ahmad. No. Hadits:18951)

بركأ للها

×

3

دًلحا للهو ،

Kaum muslimin dan muslimat yang dimulyakan Allah

Bila manusia telah lama atau jauh menyimpang dari fitrahnya, terkadang manusia telah merasa nyaman dengan kemaksiatan. Tetapi yang perlu dicatat dan diingat itu hanyalah sementara karena pada ujungnya pasti bakal rusak / celaka karena penyimpangan dari fitrahnya. Allah SWT berfirman :

(4)

ﰇ ﰆ ﰅ ﰄ ﰃ ﰂ ﰁ ﰀ ﯿ ﯾ ﯽ ﯼ ﯻ ﯺ ﯹ ﯸ

ﰌ ﰋ ﰊ ﰉ ﰈ

:ماعنلأا

١١

Artinya : Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka gembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (Al-An‟am : 44)

بركأ للها

×

3

دًلحا للهو ،

Kaum muslimin dan muslimat yang dimulyakan Allah

Sayyid Qutb membagi fitrah menjadi dua macam: Pertama, fitrah manusia, yaitu bahwa potensi dasar yang ada pada manusia adalah untuk menuhankan Allah dan selalu condong kepada kebenaran. Kedua, fitrah agama, yaitu wahyu Allah yang disampaikan lewat para rasulnya untuk menguatkan dan menjaga fitrah manusia itu. Kedua macam fitrah ini adalah diciptakan dan bersumber dari Allah SWT. Oleh karenanya, antara fitrah manusia dan fitrah agama tidaklah akan pernah terjadi pertentangan karena keduanya mengarah kepada tujuan yang satu, kebenaran dan kesucian jiwa yang menjadikan manusia kembali dan dekat kepada sang penciptanya. Allah SWT berfirman :

﮳ ﮲ ﮱ ﮰ ﮯ ﮮ ﮭ ﮬ ﮫ ﮪ ﮩ ﮨ ﮧ ﮦ ﮥ ﮤ

Artinya : “(dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al-A‟raf : 19)

Perhatikan dialog Allah SWT dan Adam AS pada ayat tersebut. Allah SWT berbicara kepada Adam dengan menggunakan perkataan “pohon ini” yang mengisyaratkan kepada kedekatan jarak antara Adam dan Tuhannya. Itulah nuansa kedekatan yang dihadirkan ketika Adam dan Hawa patuh kepada ketetapan Tuhan, ketika Adam dan Hawa masih dalam fitrah asal kejadiannya.

Namun perhatikan bagaimana Allah menegur Adam AS dan Hawa ketika keduanya terlanjur terbujuk rayuan setan untuk menjamah pohon larangan :

(5)

……

ﰓ ﰒ ﰑ ﰐ ﰏ ﰎ ﰍ ﰌ ﰋ ﰊ ﰉ ﰈ ﰇ ﰆ

Artinya : “…. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah aku telah melarang kamu berdua dari pohon itu dan aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?" (QS. Al-A‟raf : 22)

Ya, ketika Adam memilih menyalahi fitrah, tidak patuh (maksiat) terhadap perintah Allah, terciptalah jarak yang menyebabkan Adam jauh dari Tuhannnya sehingga Allah memilih kata “pohon itu” pada dialog ayat tersebut.

Inilah hakikat fitrah manusia. Apabila mereka taat dan patuh pada perintah Allah, mereka akan selalu dekat dengan-Nya. Apabila ia dekat dengan Tuhannya, ia akan selalu merasakan kehadiran Tuhan setiap saat. Ia akan merasa bahwa setiap perilakunya, gerak geriknya berada dalam pengawasan Allah. Seumpama seorang bintang film yang sedang berada di depan kamera, segala gaya dan mimiknya akan direkam dan hasilnya akan dipertontonkan nanti. Oleh karenanya si bintang film akan berusaha semaksimal mungkin menjalankan perannya, berakting dengan penuh penghayatan dan berupaya untuk tidak menyalahi skenario yang telah digariskan.

Jika fitrah manusia telah kembali dan terjaga, timbullah sifat Ihsan dalam dirinya; serasa ia berada dalam perhatian Allah, sehingga menjadikannya tertib dan berhati-hati dalam setiap sikap dan perbuatan. Karena ia sadar bahwa setiap perilakunya sedang direkam dan bakal dipertontonkan di Mahkamah Mahsyar nanti. Inilah kesan dekatnya hamba kepada Tuhannya ketika telah kembali kepada fitrahnya setelah menjalani penempaan selama Ramadhan.

Karena itulah, ketika Allah menjelaskan tentang perintah, hakikat, tujuan dan syariat-syariat yang berkaitan dengan puasa Ramadhan, di tengah ayat-ayat tersebut Allah menjelaskan betapa dekatnya Dia dengan hamba-hambaNya :

ﯮ ﯭ ﯬ ﯫ ﯪ ﯩ

ﯴ ﯳ ﯲ ﯱ ﯰ

ﯷ ﯶ

ﯼ ﯻ ﯺ ﯹ ﯸ

:ةرقبلا

٤٨٥

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah : 186).

بركأ للها

×

3

دًلحا للهو ،

(6)

Inilah hakikat dan tujuan puasa Ramadhan yang telah kita lalui kemarin. Ramadhan mengajak manusia untuk kembali kepada fitrah asal kejadian mereka, yaitu dekat dengan Allah SWT. Dengan suasana kedekatan ini, manusia selalu akan merasa sadar akan keberadaan Tuhannya. Dan ini pula yang dimaksudkan juga dengan taqwa yang menjadi tujuan inti ibadah puasa. Sebuah kesadaran bahwa Allah senantiasa mengawasi setiap perilaku dan gerak geriknya karena tempaan Ramadhan telah membangkitkan kembali hakikat fitrahnya, yaitu bahwa ia dekat dengan Tuhannya

Maka pada bulan Syawal ini di mana puasa Ramadhan baru saja kita tinggalkan, mari kita renungkan! di mana posisi kita telah berada saat ini? Apakah kita sudah semakin dekat kepada Allah, ataukah keadaan kita tidak jauh berbeda ketika sebelum memasuki madrasah puasa Ramadhan? Adakah kesan Ramadhan dan segala ritual ibadah yang telah kita lakukan dalam Ramadhan masih membekas dalam diri pada bulan Syawal ini ataukah nuansa Ramadhan malah telah berbalik seratus delapan puluh derajat? Adakah Ramadhan tetap membekasi kita di bulan syawal ini, bulan “idul fitri”, ketika kita kembali kepada fitrah, untuk kemudian senantiasa berbuat dan bersikap penuh kesadaran bahwa Allah selalu mengawasi kita karena jarak kita telah kembali begitu dekat dengan-Nya ataukah sebaliknya kita kembali kepada rutinitas kehidupan yang semakin menjauhkan kita dari-Nya?

Seandainya kita merasa termasuk kelompok yang pertama, maka kita adalah orang yang sebenar-benarnya telah “aidin wal faizin” pada bulan syawal ini, yaitu golongan yang telah kembali kepada Allah, kembali kepada fitrah atau jatidiri manusia yang suci, berada dekat kepada Tuhannya. Semoga kita semua senatiasa diberi petunjuk oleh Allah SWT untuk dapat mempertahankan jatidiri kita yang suci sebagai manusia sampai di akhir hayat kita, sehingga kelak di akherat dapat menjadi penghuni surga-Nya, dikumpulkan bersama para Nabi, para siddiqiin, para syuhada‟ dan orang-orang sholeh, amin yaa robbal „alamiin.

،ىيملحا رللَّاو تايلآا ٌي ُيف اًة ىكايإو نيفٍو ،ىيظػها نآرقها فِ ىكهو لي للها كراة

ٍُإ ُتولات ىكَيو نيي نتقتو

.ىيوػها عيًعَِا ِْ

(7)

ثيٍالثا ثتطلخا

بركأ للها

×

للها لاإ إله لا

بركأ للهاو

،

دًلحا للهو بركأ للها

.

ُدًلحا

ِلله

ِّبر

ِضرلأا

ِتاًْعَِاو

ِّلو ،

ِتاًكلَا

ُلد ،

ِبي

ِتاْغلدا

ُنتقي ،

َثبْلتا

ُفػ و

ٌغ ْ

ِتائيعَِا

،

ُءاًسلأا لَ ،لَ ك شَ لا هدخو للها لاإ إله لا نأ دّْأ

ُىيظغو نىعِلحا

ِتافصَا

،

ييبٍ نأ دّْأو

ِّيسو اَ

َد

ُدتغ اًدًمُ اٍ

ُ

لَْسرو ه

ُثْػتمبا

ِتاَيلباة

ِّنص للهما ،

ِّوسو

ِدتغ عَل ى

ك

َِْسرو

ًّمُ ك

د

ِتدصو لَآ عَلو

ِةربرها ُ

ّعَِا

ِتادا

.

دػة ايأ

:

ىكيوغ ىػٍأ ثيخ ،ىكيوغ للها ثًػٍ اورمْاو ،لىاػت للها اْقتا سالجا اّيأ ايف

ِملاسلاة

ٌِيلأاو ،

ِناطولأا فِ

ِثدصَاو ،

ِنادةلأا فِ

و .

ّنأ اًْوغا

رَأة ىكرَأ للها

ُيف أدة

،ُعِفَة

ّنىثو

ِّتعِمبا َُكئلاًة ُيف

ِسدقة ثد

ّوثو ،ُ

ّيأ ىكة ث

ََِّ ٌي نَْيؤمبا اّ

ِعِنإو ُ

،ُ

ّنَ لاقف

لاغو

/

ﭷ ﭶ ﭵ ﭴ ﭳ ﭲ

ﭽ ﭼ ﭻ ﭺ ﭹ

ﮀ ﭿ ﭾ

:بازحلأا

١٥

َضرا للهما

ٌِغ

ِثةادصَا

،ينػجمأ

ٌِغو

ّلتا

ناعِخإة ىّيػةاتو ينػةا

ِمْي لىإ

ّلدا

ٌِي

يَغو ،

ا

ِْفػة ىّػي

َِركو ك

َىخرأ اي ك

ّرَا

ينحما

.

يزغأ للهما

َملاسلا

يلذأو ،ينًوعِمباو

َكشَُا

ِّيد للهما ،ينكشُمباو

ْر

ىِ

ُرو

يد

َديل

،ينئساَ ىِ

(8)

َي للهما

ٌْ

َدارأ

َملاسلا

ءْعِب ينًوعِمباو

ِغْأف

ْو

ِعِفٍ فِ ُ

ْنػَاو ،ُ

َديل

ْن فِ ه

ِر،ه

ْنػَاو

َيريدت

ِيرةدت فِ ه

ْوػَاو ،ه

ًثًيَغ ُ

ينًوعًِوَ

.

يَيآ للهما

ٍِاطوأ فِ ا

ِوصأو ،اَ

ْح

ًّئأ

ََ

ُوو اَ

َةلا

ِرَْأ

ْوػَاو ،اٍ

اَ

و

َتيلاو

َفاَ ًٌيف اَ

َقتاو ك

كا

ّتاو

َعت

َضر

كا

.

للهما

ٌيدئاػها ٌي اَْوػَا

.يربخ ٌنو معا كل ،ينهْتقمباو ٌ زئافهاو

َهدا للهما

ْع

َّغ

ا

لبا

هاو َءلا

لاغ

َء

ابَْاو

َء

ِزلازَاو اٍزَاو ابرَاو

َل

ًَِاو

َد

ٌَ

َءْسو

ِفها

ِ َت

رّظ اي ،

ٌَطة ايو اَّي

ِلة ٌغ ،

ّصاَ اذِ اٍ

ًث

ِرئاس ٌغو

ِدلاة

ّيعا ينًوعِمبا

ًث

ينحمارَا ىخرأ اي

.

ثَعِخ ايٍلدا فِ اَتآ اَبر

اي ،رارةلأا عي ثَلجا اَوَدأو ،رالجا باذغ اَقو ثَعِخ ةرَلآا فيو

دًلحاو ،ىيوسو ُتدصو لَا عَلو دًمُ اٍديس عَل للها لًصو .ينمباػها بر اي رافغ اي ز زغ

.ينمباػها بر لله

Referensi

Dokumen terkait

Dengan desain yang menawan, interior terbaru yang mewah, kabin yang lega dan fleksibel, bahan bakar yang irit, serta dilengkapi dengan fitur keselamatan yang terdepan akan

Salah satu bentuk pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan konstruktivis adalah pembelajaran kooperatif tipe Tim Siswa Kelompok Prestasi STAD (Student Teams

Rencana kegiatan ke depan, PN AP2I akan fokus untuk membahas grand design Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Perencana, Membantu Bappenas dalam Review Perpres 44 tahun

 Sasaran perusahaan yang keempat, yaitu meningkatkan bidang pemasaran yang mencakup nilai tambah event promo, untuk mencapai hal tersebut, maka perusahaan harus bisa

Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Pelayanan Instalasi Farmasi dengan Minat Pasien Menebus Kembali Resep Obat di Instalasi Farmasi RSUD

[r]

Keistimewaan kerajinan Akar Wangi adalah memiliki fungsi tertentu (misalnya tempat tisue), memiliki karakteristik menarik dan unik (karena dibuat dari bahan minor

Basri Barus juga mampu membuat alat musik budaya Karo seperti, gendang. singanaki dan gendang singindungi, kulcapi, sarune.Bapak Hasan