• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, INTEGRITAS DAN ASIMETRI INFORMASI PADA KECURANGAN AKUNTANSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, INTEGRITAS DAN ASIMETRI INFORMASI PADA KECURANGAN AKUNTANSI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, INTEGRITAS DAN ASIMETRI INFORMASI PADA KECURANGAN AKUNTANSI (Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Klungkung)

Skripsi

Oleh:

Ni Komang Linda Lestari Nim : 1315351027

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Program Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana Denpasar

(2)

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 31 Juli 2017

Ni Komang Linda Lestari 1315351027

(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya, skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengendalian Internal, Integritas dan Asimetri Informasi Pada Kecurangan Akuntansi (Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Klungkung)” dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah mendapatkan bantuan, pengarahan, semangat dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., MSi., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana.

2. Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., M.S., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana.

3. Prof. Dr. Ni Luh Putu Wiagustini SE., M.Si., Ak., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

4. Dr. Drs. I Dewa Gede Dharma Saputra M.Si., Ak., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

5. Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE., M.Si., Ak., dan Dr. I. G. N. A. Suaryana, SE., M.Si., selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

(4)

v

6. I Gst. Ayu Eka Damayanthi, SE., M.Si., selaku Pembimbing Akademik sekaligus dosen penguji yang telah memberikan masukan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

7. Ni Luh Supadmi, SE, M.Si., Ak., selaku dosen pembimbing atas waktu, bimbingan, masukan serta motivasinya selama penyelesaian skripsi ini. 8. Dr. Ida Bagus Putra Astika, SE., M.Si., Ak., selaku Sekretaris Program Studi

Akuntansi Non Reguler Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. 9. Dra. Gayatri, M.Si., Ak., selaku dosen pembahas yang telah memberikan

masukan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

10. Keluarga tercinta Drs. I Nyoman Parwata, Ni Nyoman Sariani, S.Pd., I Gede Wirawan, SH., I Komang Gede Ginantra, SE., dan keluarga besar atas dukungan dan doanya yang tulus kepada penulis selama menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

11. Sahabat seperjuangan Tri Wintari, Rikaputri, Intan Apsari, Dini, dan teman-teman Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana angkatan 2013 atas kebersamaannya.

12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Meskipun demikian, penulis tetap bertanggung jawab terhadap semua isi skripsi. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Denpasar, 31 Juli 2017

(5)

vi

Judul : Pengaruh Pengendalian Internal, Integritas dan Asimetri Informasi Pada Kecurangan Akuntansi (Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Klungkung)

Nama : Ni Komang Linda Lestari NIM : 1315351027

ABSTRAK

Kecurangan akuntasi merupakan suatu hal yang sering terjadi baik itu di sektor BUMN maupun organisasi. Tindakan tersebut tentunya merugikan stakeholder. Faktor yang mempengaruhi terjadinya kecurangan akuntansi antara lain pengendalian internal, integritas dan asimetri informasi. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh pengendalian internal, integritas dan asimetri informasi terhadap kecurangan akuntansi di SKPD Kabupaten Klungkung.

Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai SKPD Kabupaten Klungkung. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 62 responden. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengendalian Internal dan Integritas berpengaruh negatif terhadap Kecurangan Akuntansi di SKPD Kabupaten Klungkung, sedangkan Asimetri Informasi berpengaruh positif terhadap Kecurangan Akuntansi di SKPD Kabupaten Klungkung.

Kata kunci : Pengendalian Internal, Integritas, Asimetri Informasi, Kecurangan Akuntansi

(6)

vii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

1.5 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori ... 10

2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory)... ... 10

2.1.2 Teori Atribusi... ... 11

2.1.3 Fraud Triangle Theory ... 12

2.1.4 Kecurangan Akuntansi ... 14

2.1.5 Pengendalian Internal ... 21

2.1.6 Integritas ... 23

2.1.7 Asimetri informasi ... 24

2.2 Hipotesis Penelitian ... 27

2.2.1 Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kecurangan Akuntansi. ... 27

2.2.2 Pengaruh Integritas Terhadap Kecurangan Akuntansi ... 28

2.2.3 Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Kecurangan Akuntansi ... 29

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 30

3.2 Lokasi Penelitian ... 30

3.3 Obyek Penelitian ... 31

3.4 Identifikasi Variabel ... 31

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 32

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 35

(7)

viii

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 37

3.9 Pengujian Instrumen ... 37

3.10 Teknik analisis data ... 38

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Organisasi ... 43

4.1.1 Tugas Fungsi dan Struktur SKPD Kabupaten Klungkung ... 47

4.2 Karakteristik Responden ... 49

4.3 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian... 52

4.3.1 Uji Validitas ... 52

4.3.2 Uji Reliabilitas ... 54

4.4 Deskripsi Kuesioner Penelitian ... 54

4.4.1 Pengendalian Internal ... 55

4.4.2 Integritas ... 57

4.4.3 Asimetri Informasi ... 58

4.4.4 Kecurangan Akuntansi ... 58

4.5 Pengujian Asumsi Klasik ... 59

4.5.1 Uji Normalitas ... 59

4.5.2 Uji Multikolinearitas ... 60

4.5.3 Uji Heteroskedastisitas ... 61

4.6 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ... 62

4.7 Pengujian Hipotesis ... 64

4.8 Pembahasan Hasil Penelitian ... 66

4.8.1 Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Kecurangan Akuntansi ... 66

4.8.2 Pengaruh Integritas Terhadap Kecurangan Akuntansi ... 68

4.8.3 Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Kecurangan Akuntansi ... 69

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 71

5.2 Saran ... 72

DAFTAR RUJUKAN ... 73

(8)

ix

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

4.1 Jumlah SKPD Kabupaten Klungkung ... 46

4.2 Perincian Penyebaran, Pengembalian dan Penggunaan Kuesioner ... 49

4.3 Profil Responden ... 50

4.4 Hasil Uji Validitas ... 52

4.5 Hasil Uji Reliabilitas ... 54

4.6 Jawaban Responden Tentang Pengendalian Internal ... 56

4.7 Jawaban Responden Tentang Integritas... 57

4.8 Jawaban Responden Tentang Asimetri Informasi ... 58

4.9 Jawaban Responden Tentang Kecurangan Akuntansi ... 59

4.10 Hasil Uji Normalitas ... 60

4.11 Hasil Uji Multikolinearitas ... 61

4.12 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 61

(9)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

2.1 Fraud Triangle Theory ... 13 3.1 Desain Penelitian ... 30 4.1 Struktur SKPD ... 48

(10)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1 Instrumen Penelitian ... 78

2 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian ... 86

3 Tabulasi Data ... 94

4 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 98

5 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 115

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk memenuhi aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dan negara. Prinsip dasar dalam penyelenggaraan good governance yaitu akuntabilitas. Untuk mewujudkan Good Governance diperlukan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berkualitas dan berkompeten dibidangnya. SKPD merupakan instansi pemerintah daerah yang menerima dan menggunakan anggaran untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Seiring berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Darah terjadi perubahan sebutan atau istilah, yaitu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) berubah menjadi Organisasi Perangkat Daerah (OPD). OPD mempunyai kewajiban untuk membuat akuntabilitas keuangan. Akuntabilitas dapat diartikan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik (Dewi, 2017). Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban dari pemerintah kepada masyarakat mengenai aktivitas keuangan di institusi pemerintahan.

Laporan keuangan pemerintah merupakan representasi posisi keuangan dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh pemerintah. Informasi yang tersedia dalam laporan keuangan sangat penting karena dapat digunakan untuk

(12)

2

pengambilan keputusan dan sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan rencana kegiatan untuk periode selanjutnya. Mengingat pentingnya informasi yang ada dalam laporan keuangan, maka laporan keuangan harus disusun sesuai standar akuntansi yang berlaku.

Pada tahun 2017 untuk pertama kalinya Pemerintah Kabupaten Klungkung meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK atas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung Tahun Anggaran 2016. Meskipun Pemerintah Kabupaten Klungkung memperoleh opini WTP, bukan berarti tidak ada permasalahan yang ditemukan. BPK menemukan beberapa kelemahan dalam Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dikutip dari www.denpasar.bpk.go.id pada tanggal 3 Juni 2017.

Tuntutan untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas tidak menutup kemungkinan akan adanya kecurangan-kecurangan dari pemerintah. Kecurangan yang dilakukan dapat berupa penghilangan jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabui pemakai laporan keuangan. Kecurangan merupakan bentuk penipuan yang sengaja dilakukan sehingga dapat menimbulkan kerugian. Pada organisasi sektor publik khususnya pemerintahan, kecenderungan kecurangan akuntansi (KKA) dilakukan dalam bentuk kebocoran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Berita mengenai KKA bagi masyarakat bukan menjadi rahasia lagi karena dapat dijumpai di media massa, seperti media cetak (surat kabar dan majalah), media elektronik (radio dan televisi), dan media massa internet. Kasus fraud banyak terjadi berawal dari kecurangan akuntansi yang lebih mengarah pada

(13)

3

tindak korupsi. Tindak korupsi yang sering kali dilakukan diantaranya adalah memanipulasi pencatatan, penghilangan dokumen, dan mark-up yang merugikan keuangan atau perekonomian negara. Menurut Association Of Certified Fraud Examiners (ACFE), kecurangan akuntansi tersebut dapat digolongkan menjadi tiga jenis: kecurangan dalam laporan keuangan, penyalahgunaan aktiva dan korupsi. Kecurangan akuntansi dipengaruhi oleh tingkat korupsi suatu negara (Gaviria, 2001). Beberapa kasus kecurangan yang pernah terjadi di Kabupaten Klungkung yaitu: pertama, mantan Bupati Klungkung ditetapkan oleh Kejaksaan Negeri Klungkung sebagai tersangka dalam dugaan korupsi pengadaan lahan Dermaga Gunaksa senilai Rp. 17 miliar; kedua, mantan Sekda Klungkung dalam kasus korupsi dana Koni sebesar Rp. 1,8 milyar, dikutip dari www.infokorupsi.com tanggal 18 Juli 2014.

Perilaku kecurangan dijelaskan oleh Fraud Triangle Teory. Seseorang melakukan kecurangan karena adanya tekanan, kesempatan dan rasionalisasi. Menurut Dorminey et al. (2011), faktor rasionalisasi dan tekanan merupakan karakteristik pelaku kecurangan akuntansi yang tidak dapat diobservasi karena mustahil untuk mengetahui apa yang dipikirkan oleh pelaku ketika akan melakukan kecurangan akuntansi. Menurut Lou et al. (2009) rasionalisasi ini diproksikan dengan adanya kesenjangan integritas manajemen dan hubungan yang tidak baik antara manajer dan auditor. Selain itu, adanya faktor kesempatan atau peluang dapat menyebabkan pelaku dengan leluasa melakukan tindak kecurangan. Hal ini dapat terjadi karena sistem pengendalian internal yang lemah dalam instansi pemerintah tersebut.

(14)

4

Untuk menangani masalah kecurangan akuntansi diperlukan monitoring. Untuk mendapatkan hasil monitoring yang baik, diperlukan pengendalian internal yang efektif (Wilopo, 2006). Sistem pengendalian internal memegang peran penting dalam organisasi untuk meminimalisir terjadinya kecurangan. Jika pengendalian internal suatu perusahaan lemah maka kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan semakin besar. Sebaliknya, jika pengendalian internalnya kuat, maka kemungkinan terjadinya kecurangan dapat diperkecil (Dewi, 2017). Lane and O’Connell (2009) menegaskan bahwa jika bentuk penekanan untuk mengikuti SPI diperhatikan secara khusus, akan mengurangi fraud. Menurut Arens et al. (2008), pengendalian internal meliputi lima elemen yaitu lingkungan pengendalian, penilain resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pengawasan. Elemen-elemen tersebut membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Pengendalian internal mempunyai pengaruh yang besar dalam upaya pencegahan kecurangan akuntansi, dengan adanya pengendalian internal maka pengecekan akan terjadi secara otomatis terhadap pekerjaan seseorang oleh orang lain. Hasil penelitian Pramudita (2013) dan Mustikasari (2013) menemukan bahwa keefektifan pengendalian intern berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan kecurangan. Sedangkan penelitian Kusumastuti dan Meiranto (2012) menunjukkan bahwa pengendalian intern tidak berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

Integritas adalah suatu komitmen pribadi yang teguh terhadap prinsip ideologi yang etis dan menjadi bagian dari konsep diri yang ditampilkan melalui perilakunya (Schlenker, 2008). Integritas mengharuskan seseorang untuk bersikap

(15)

5

jujur dan transparan, berani, bijaksana dan bertanggung jawab. Fenomena skandal keuangan atau kecurangan akuntansi yang terjadi juga dapat menunjukkan suatu bentuk kegagalan integritas laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna laporan keuangan. Integritas pelayanan publik merupakan wujud komitmen pemerintah guna memberikan layanan yang prima kepada masyarakat untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan jauh dari kecurangan-kecurangan.

Hasil survei integritas sektor publik tahun 2014 yang dirilis oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan indeks integritas unit layanan di Kementerian/Lembaga pada 2014 mencapai 7,22, di atas standar minimal yang ditetapkan oleh KPK, yakni 6,00. Indeks ini terdiri dari indeks pengalaman integritas dan indeks potensi integritas. Meskipun indeks integritas sudah melampaui nilai yang ditetapkan, unit layanan tetap perlu memperbaiki dan memberikan layanan optimal bagi pengguna layanan. Caranya, bisa dengan edukasi anti korupsi dan pengelolaan pengaduan masyarakat, mengomunikasikan untuk memanfaatkan sarana media yang ada, meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi, dalam rangka menciptakan pelayanan yang transparan, serta upaya yang lebih serius dalam menghilangkan praktik gratifikasi dalam layanan, dikutip dari www.kpk.go.id tanggal 18 November 2014.

Selain faktor pengendalian internal dan integritas, kecurangan akuntansi dalam pemerintah juga dapat terjadi karena adanya asimetri informasi. Asimetri informasi merupakan suatu keadaan dimana agen memiliki akses informasi yang tidak dimiliki oleh pihak prinsipal. Asimetri informasi muncul ketika agen lebih

(16)

6

mengenal informasi internal dan prospek dimasa yang akan datang dibandingkan prinsipal dan pemegang saham lainnya. Menurut Rahmawati (2012), Asimetri informasi yang terjadi antara prinsipal dan agen mendorong agen untuk menyajikan informasi yang tidak sebenarnya, terutama jika informasi tersebut berkaitan dengan pengukuran kinerja agen. Asimetri informasi dapat menimbulkan kecurangan akuntansi di pemerintahan dan biasanya dapat terjadi pada saat proses penyusunan anggaran dan laporan keuangan pemerintah daerah. Bila terjadi asimetri informasi, maka kesempatan untuk melakukan manipulasi laporan keuangan akan semakin besar. Hasil penelitian Wilopo (2006) dan Mustikasari (2013) menunjukkan bahwa asimetri informasi berpengaruh signifikan terhadap kecurangan. Sedangkan menurut penelitian Kusumastuti dan Meiranto (2012) asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengendalian Internal, Integritas dan Asimetri Informasi Pada Kecurangan Akuntansi (Pada Organisasi Perangkat Daerah di Kabupaten Klungkung)”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Apakah pengendalian internal berpengaruh pada kecurangan akuntansi ? 2) Apakah integritas berpengaruh pada kecurangan akuntansi ?

(17)

7 1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah dirumuskan, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Mengetahui secara empiris pengaruh pengendalian internal pada kecurangan akuntansi.

2) Mengetahui secara empiris pengaruh integritas pada kecurangan akuntansi. 3) Mengetahui secara empiris pengaruh asimetri informasi pada kecurangan

akuntansi.

1.4 Kegunaan Penelitian 1) Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu khususnya dalam bidang fraud dan dapat digunakan untuk membantu memecahkan berbagai masalah yang ada serta dapat menjadi tambahan referensi bagi penelitian selanjutnya.

2) Kegunaan Praktis

Bagi peneliti, dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai fraud khususnya di bidang pemerintahan. Bagi obyek penelitian, OPD Kabupaten Klungkung, dapat bermanfaat untuk manajemen sebagai masukan dalam mencegah adanya kecurangan (fraud) di entitas sektor publik.

(18)

8 1.5 Sistematika Penelitian

Skripsi ini terdiri dari 5 bab yang saling berhubungan antara bab yang satu dengan yang lain dan disusun secara terperinci serta sistematis. Gambaran umum mengenai isi dari masing-masing bab adalah sebagai berikut.

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika dalam penulisan skripsi.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

Bab ini mengkaji landasan teori, konsep-konsep yang digunakan dan hasil penelitian sebelumnya yang diperlukan dalam menjawab masalah penelitian yang akah dibahas dalam skripsi.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai desain penelitian, lokasi dan obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran umum Kabupaten Klungkung, deskripsi statistik data penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

(19)

9 BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan simpulan dari keseluruhan hasil penelitian dan disertakan pula saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Referensi

Dokumen terkait

Tidak hanya melalui peristiwa berkaitan dengan informasi internal perusahaan dan eksternal perusahaan secara sosial dimasyarakat, namun juga keterjadian diluar

Setiap jenis prasarana yang dibangun tentu mempunyai cara penggunaan tertentu pula. Artinya bahwa jenis prasarana yang berbeda tentu mempunyai cara penggunaan yang berbeda pula,

(3) Hasil tangkapan tertinggi didapat pada bulan maret sampai bulan juni, (4) pengaruh gelombang laut sangat mempengaruhi hasil tangkapan yang diperoleh nelayan

Pengacakan dan Tata Letak Percobaan RBSL Model Linier dan Analisis Ragam3.

1) Untuk mendukung operasi penyedotan lumpur secara berkala yang efisien, IPLT yang baru harus ditempatkan pada tempat yang mudah untuk pengangkutan lumpur tinja yang terkumpul

Karang keras (Scleractinia) ditemukan di Pulau Panjang, Jawa Tengah mulai dari dataran terumbu karang yang dangkal hingga kedalaman 7 m baik pada sisi bawah

Berdasarkan pada pokok permasalahan yang telah dirumuskan, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk menguji secara.. 650 empiris pengaruh

Keberadaan Majelis Taklim Mutiara Lampu Toae bertujuan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang memiliki pemahaman mengenai agamanya secara memadai yang ditunjukkan