• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 462010017 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 462010017 BAB III"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tipe penelitian

Pada tipe penelitian, peneliti menggunakan pendekatan studi kasus. Menurut Hagan dan Yin (dalam Berg, 2004), studi kasus dapat difokuskan pada seseorang, sebuah kelompok, atau keseluruhan komunitas dan untuk itu peneliti juga menggunakan metode wawancara pada subjek, pengumpulan data dari sejarah, dokumen, in depth interview, dan observasi partisipan.

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang

menggambarkan kondisi kesejahteraan pada lansia yang tinggal di panti werdha berdasarkan fakta-fakta yang dikumpulkan dan hasil

pengamatan yang terjadi langsung di lapangan.

3.2. Partisipan penelitian

Sebelum peneliti melakukan wawancara kepada para partisipan, peneliti terlebih dahulu mengambil data identitas diri partisipan dari kepala asrama di Panti Werdha Salib Putih.

(2)

Adapun kriteria tersebut yaitu:

1. Seorang lansia yang berusia 60 tahun atau ke atas, 2. Sehat,

3. Mandiri,

4. Bisa diajak berkomunikasi dan terutama bisa berbahasa Indonesia,

5. Tinggal di Panti Werdha ± 1 tahun, dan

6. Responden lansianya bisa pria maupun wanita yang tinggal di Panti Wredha.

Dan terdapat 6 orang lansia yang memenuhi kriteria.

3.3. Teknik pengumpulan data

Sebelum melakukan pengambilan data, peneliti terlebih dahulu

meminta izin kepada kepala asrama selaku kepala panti werdha sosial Salib Putih.

(3)

menggunakan alat tulis, dan tape recorder. Sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil observasi dilihat dari catatan Panti Werdha yaitu bagaimana lansia menjalani kehidupan di Panti Wredha sehari-hari dan melakukan dokumentasi seperti identitas partisipan dari panti werdha dan informasi lain yang berkaitan dengan penelitian ini serta pengambilan gambar.

3.4. Analisis data

Proses awal analisis data dimulai dengan pengumpulan data dengan wawancarai partisipan. Untuk memudahkan proses analisis data, diberikan istilah Lansia 1, Lansia 2, dan selanjutnya.

Sugiyono (2007), mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data, yaitu data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung

secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data yaitu, data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.

3.4.1 Data Reduction (Reduksi Data)

(4)

dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.

3.4.2 Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya (Sugiyono, 2007).

Yang palig sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

3.4.3 Conclusion drawing/verification

Langkah ketiga dari penelitian kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

(5)

3.5. Uji keabsahan data

Uji keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi, yakni dengan mencari sumber data ketiga untuk mengklarifikasi suatu pendapat (Maleong, 2004).

Triangulasi data dilakukan pada orang sekitar partisipan dalam hal ini, teman seusia lansia, kepala asrama, para perawat yang mengetahui tentang bagaimana kesejahteraan partisipan. Triangulasi dilakukan pada waktu yang berbeda dengan menggunakan pedoman pertanyaan yang berbeda (Sugiyono, 2007).

3.6. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2007), etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian. Mengingat penelitian

berhubungan langsung dengan manusia maka segi etika penelitian harus diperhatikan antara lain sebagai berikut:

(6)

2. Anonimity (tanpa nama). Merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan/mencantumkan nama partisipan dalam hal ini para lansia tetapi hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitan yang akan disajikan.

3. Kerahasiaan (Confidentiality) merupakan etika dalam pemebrian

Referensi

Dokumen terkait

itu Lanjut Usia lebih memilih tinggal di Panti Werdha dari pada. tinggal

diperoleh secara tidak langsung dari objek yang di teliti. Data sekunder. dapat berupa catata-catatan atau literatur lain mengenai

Bahwa tingkat ketergantungan lansia dalam aktivitas hidup sehari-hari di Panti Sosial Tresna Werdha Jombang sesuai dengan penilaian kemampuan fungsional yang dimodifikasi

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti di Panti Werdha Dewanata Cilacap, terhadap petugas kesehatan dan lansia didapatkan masalah di ruang

Panti Wredha di Kota Yogyakarta merupakan tempat yang ditujukan untuk memberikan pelayanan dan perawatan kepada para lansia yang dititipkan oleh karena sebab

Pada lansia yang tinggal di panti werdha, pada umumnya adalah lansia terlantar yang jauh dari anak dan cucu, akan cenderung kurang dapat memaknai hidup, mereka menjalani

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan perwakilan dari pihak Kementerian Sosial Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Gowa yaitu Kepala Kantor Panti Sosial Tresna Werdha Gau

Dalam penelitian ini, peneliti dapat memperoleh data primer dari klien lansia yang mengalami post stroke yang berada di Panti Sosial Tresna Werdha Griya Asih Lawang.. Sedangkan untuk