• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Pengelolaan Sampah di Kawasan Perkotaan Lahomi Kabupaten Nias Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Pengelolaan Sampah di Kawasan Perkotaan Lahomi Kabupaten Nias Barat"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KA

DI KA

UNI

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH

KAWASAN PERKOTAAN LAHOMI

KABUPATEN NIAS BARAT

TESIS

Oleh

GLORI BONISON HAREFA

147004010 / PSL

SEKOLAH PASCASARJANA

NIVERSITAS SUMATERA UTARA

2016

H

HOMI

(2)

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH

DI KAWASAN PERKOTAAN LAHOMI

KABUPATEN NIAS BARAT

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan

pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

GLORI BONISON HAREFA

147004010/PSL

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Judul Tesis : KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DI

WILAYAH PERKOTAAN LAHOMI

KABUPATEN NIAS BARAT

Nama Mahasiswa : Glori Bonison Harefa

Nomor Induk Mahasiswa : 147004010

Program Studi : Pengelolaan Sumberdaya Alam dan

Lingkungan (PSL)

Menyetujui,

Komisi Pembimbing

(Prof. Syamsul Arifin, SH., MH) Ketua

(Dr. Ir. Fatimah, MT) Anggota

Ketua Program Studi,

(Dr. Delvian, SP., MP.)

Direktur,

(Prof. Dr. Robert Sibarani, MS)

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 26 Agustus 2016

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Syamsul Arifin, SH., MH

Anggota : 1. Dr. Ir. Fatimah, MT

(5)

PERNYATAAN

Judul Tesis

“KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DI WILAYAH PERKOTAAN LAHOMI KABUPATEN NIAS BARAT

Dengan ini penulis menyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis sendiri.

Adapun pengutipan - pengutipan yang penulis lakukan pada bagian - bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesis ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian - bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan sanksi - sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Medan, 26 Agustus 2016 Penulis,

(6)

i

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DI WILAYAH PERKOTAAN LAHOMI KABUPATEN NIAS BARAT

ABSTRAK

Penelitian bertujuan menggambarkan kondisi pengelolaan sampah di wilayah perkotaan Lahomi Kabupaten Nias Barat. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yaitu dengan melakukan pengukuran timbulan sampah yang mudah membusuk (garbage) dan sampah yang tidak membusuk (rubbish). Selanjutnya melakukan analisa statistik menggunakan metode chi square terhadap hasil kuisioner untuk dapat mengetahui ada tidaknya hubungan antara demografi terhadap perilaku dan pengetahuan masyarakat. Dengan demikian akan diketahui juga jenis perilaku dan pengetahuan masyarakat terhadap pengelolaan sampah. Rekomendasi pengelolaan sampah dirumuskan berdasarkan komposisi sampah serta perilaku dan pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, jumlah timbulan sampah yang berasal dari rumah tangga adalah 0,42 kg/orang/hari dan yang berasal dari non rumah tangga adalah 0,15 kg/orang/hari. Berdasarkan analisa statistik diketahui bahwa antara variabel demografi yaitu pendidikan, pekerjaan, pendapatan terdapat hubungannya terhadap perilaku dan pengetahuan masyarakat. Sedangkan variabel demografi yaitu umur dan perilaku tidak terdapat hubungan terhadap perilaku dan pengetahuan masyarakat. Perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah adalah tidak memilah sampah (54 %) dengan alasan utama tidak tersedianya fasilitas pemilahan sampah (46,4 %). Perilaku masyarakat yang dominan dilakukan terhadap sampah yang mudah membusuk (garbage) adalah dijadikan makanan ternak (39,1 %), dibuang sembarangan (24,5 %), dan membuat kompos/pupuk (12,7 %). Perilaku masyarakat yang dominan dilakukan terhadap sampah yang tidak membusuk adalah dibakar (42,7 %), dibuang sembarangan (20,9 %), dan ditimbun/dikubur (15,5 %). Pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah yaitu masyarakat mengetahui pemanfaatan sampah yang mudah membusuk sebagai pupuk/kompos (90 %), mengetahui pengelolaan sampah secara 3 R yaitu tentang reduce (25 %), reuse (32 %), dan recycle (43 %). Masyarakat juga mengetahui bahwa sangat diperlukan tersedianya tempat pembuangan akhir sampah (85 %) dan mengetahui bahwa peran pemerintah daerah belum maksimal dalam pengelolaan sampah (81 %). Disamping itu juga, masyarakat mengetahui bahwa pemerintah telah melakukan penyediaan tong sampah (56 %) dan sosialisasi (44 %) terkait program pengelolaan sampah. Berdasarkan hasil penelitian dirumuskan bahwa rekomendasi pengelolaan sampah di Kabupaten Nias Barat adalah dengan cara pengurangan sampah, penanganan sampah, pemanfaatan sampah, peningkatan kapasitas, dan kelembagaan, serta pembentukan bank sampah.

(7)

ii

STUDY ON WASTE MANAGEMENT IN LAHOMI URBAN AREA, NIAS BARAT REGENCY

ABSTRACT

The objective of this research was to describe waste management in Lahomi urban area of Nias Barat Regency. It was done quantitatively by measuring the pile of garbage and rubbish and analyzing it statistically by using chi square test on the result of questionnaires to find out whether there was the correlation between demography and people’s behavior and knowledge of waste management. Recommendation for waste management was formulated according to waste composition and people’s behavior and knowledge of waste management.

The result of the research shows that the number of piles of waste from household is 0.42 kg/day and from non-household is 0.15 kg/day. The statistic analysis shows that there is the correlation of demographic variables (education, occupation, and income) with people’s behavior and knowledge, while there is no correlation of the other demographic variables (age and behavior) with people’s behavior and knowledge. People’s behavior in waste management is that they do not discriminate the waste (54%) because, they argue, there is no facility for that (46.4%). Their dominant behavior in garbage is that it is used for cattle fodder (39.1%), throw it out haphazardly (24.5%), and make it compos/fertilizer (12.7%). Their dominant behavior in rubbish is that it is burned up (42.7%), throw it haphazardly (20.9%), and bury it (15.5%).Their knowledge of waste management is that they know that rubbish is used for compos/fertilizer (90%), its management in 3R (reduce = 25%, reuse = 32%, and recycle = 43%). They also know the need for garbage dump (85%) and the regional government is not maximal in waste management (81%), the government has provided trash cans (56%) ad socialization (44%) about waste management. It is recommended that Nias Barat District Government do their activities in waste reduction, waste management, waste utility, capacity enhancement, institutional, and establishment of waste bank.

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, oleh karena kekuatan dan kasihnya senantiasa menyertai penulis sehingga penyusunan tesis ini dapat diselesaikan.

Selama melakukan penelitian dan penulisan tesis ini, penulis banyak memperoleh bantuan moril dan materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH., M.Hum., selaku Rektor Universitas

Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Robert Sibarani, MS., selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Istri tercinta Mesra Juliani Daeli, S.Si dan anak tersayang Gian Filbert Harefa yang selalu mendoakan dan memberikan semangat selama menempuh pendidikan hingga selesai.

4. Kedua orang tua yang terkasih, Bapak Ir. Baziduhu Harefa dan Ibu Suasani Hia yang telah banyak memberikan doa dan bantuannya selama mengikuti pendidikan.

5. Bapak Dr. Delvian, SP., MP., selaku Ketua Program Studi Magister Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai Anggota Komisi Pembanding. 6. Bapak Prof. Syamsul Arifin, SH., MH, selaku Ketua Komisi Pembimbing

yang telah memberikan arahan, saran, motivasi, dan kepercayaan sejak pemilihan judul hingga penulisan tesis.

7. Ibu Dr. Ir. Fatimah, MT, selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan saran selama penulisan tesis ini.

8. Bapak Prof. Dr. Suwardi Lubis, MS, selaku Ketua Komisi Pembanding atas saran dan kritik yang bermanfaat sehingga penulisan tesis ini dapat selesai. 9. Pemerintah Kabupaten Nias Barat yang telah memberikan kesempatan tugas

belajar di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dan atas segala bantuan biaya yang telah diberikan.

10. Geni Andalria Harefa, SST yang telah banyak membantu pengolahan data hasil penelitian.

11. Kawan - kawan seangkatan dari Nias Barat yaitu Yupiter Hia, Taufik Octavian Gulo, Pariaman Daeli dan Putra Saroeli Zebua yang selalu memberikan semangat dan memantau perkembangan bimbingan tesis saya. 12. Emanuel Daeli yang bersedia membantu penulis selama penelitian di Desa

Onolimbu Kabupaten Nias Barat.

13. Rekan - rekan seperjuangan di Pasca PSL angkatan 2014 atas dukungan semangat dan kebersamaan yang kompak.

14. Seluruh staf pengajar di Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan yang telah memberikan pengajaran ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas selama pendidikan.

(9)

iv

16. Serta semua pihak yang telah banyak membantu hingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan.

Penulis menyadari tesis ini banyak memiliki kekurangan dan jauh dari sempurna. Harapan penulis semoga tesis ini dapat menjadi bahan referensi terlebih dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan sampah khususnya di Kabupaten Nias Barat. Penulis juga berharap tesis ini dapat bermanfaat kepada seluruh pembaca dan memberikan khasanah pengetahuan terutama dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.

Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua. Amin.

Medan, 26 Agustus 2016

(10)

v

RIWAYAT HIDUP

Glori Bonison Harefa lahir di Sibolga pada tanggal 26 Desember 1984. Merupakan anak pertama dari empat bersaudara dari Ayah Ir. Baziduhu Harefa dan Ibu Suasani Hia. Menikah dengan Mesra Juliani Daeli, S.Si dan telah dikaruniai satu orang anak laki - laki yaitu Gian Filbert Harefa. Berdomisili di Desa Sifalaete Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli.

Pendidikan dasar ditempuh di SD Swasta RK Mutiara Bersubsidi Gunungsitoli dan lulus tahun 1997. Jenjang pendidikan selanjutnya ditempuh di SLTP Negeri 1 Gunungsitoli dan lulus tahun 2000, kemudian dilanjutkan di SMU Negeri 3 Gunungsitoli dan lulus tahun 2003. Pendidikan tinggi ditempuh di Institut Teknologi Medan (ITM), Fakultas Teknik Mineral, Jurusan Teknik Pertambangan dan memperoleh gelar Sarjana Teknik tahun 2010. Pada tahun 2014, penulis diberi kesempatan tugas belajar oleh Pemerintah Kabupaten Nias Barat untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara program studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan dan memperoleh gelar Magister Sains pada tahun 2016.

(11)

vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Pengertian Sampah ... 6

2.2. Sumber Sampah ... 7

2.3. Klasifikasi Sampah ... 9

2.4. Komposisi dan Karakteristik Sampah ... 11

2.5. Timbulan Sampah ... 16

2.6. Pengelolaan Sampah ... 17

2.7. Metode Pengolahan Sampah ... 23

2.8. Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah ... 25

2.9. Dampak Sampah Terhadap Manusia dan Lingkungan ... 27

2.10. Kerangka Berpikir ... 29

2.11. Hipotesis Penelitian ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32

3.2. Jenis Penelitian ... 30

3.3. Populasi dan Sampel ... 33

3.4. Peralatan dan Bahan ... 35

3.5. Sumber Data ... 35

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.7. Analisis Data ... 38

3.7.1. Perhitungan Timbulan Sampah ... 38

3.7.2. Pengkategorian Variabel ... 40

3.7.3. Variabel Penelitian ... 40

3.7.4. Analisis Data Statistik ... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 45

4.1. Kondisi Lokasi Penelitian ... 45

4.2. Demografis ... 46

(12)

vii

4.4. Timbulan Sampah Kawasan Perkotaan ... 53

4.5. Hubungan Demografi dan Perilaku Masyarakat ... 57

4.6. Hubungan Demografi dan Pengetahuan Masyarakat ... 63

4.7. Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah ... 68

4.8. Pengetahuan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah ... 89

4.9. Rekomendasi Pengelolaan Sampah ... 99

BAB V KESIMPULAN, REKOMENDASI, DAN SARAN ... 107

5.1. Kesimpulan ... 107

5.2. Rekomendasi ... 109

5.3. Saran ... 110

(13)

viii

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

2.1. Komposisi Sampah Domestik . ... 12

2.2. Karakteristik Sampah Kota Bandung Tahun 1988 ... 15

2.3. Besaran Timbulan Sampah Berdasarkan Sumbernya ... 16

2.4. Perilaku Rumah Tangga untuk Membuang Sampah ... 26

3.1. Jumlah Contoh Jiwa dan KK . ... 33

3.2. Jumlah Sampel Sampah Rumah Tangga ... 34

3.3. Jenis dan Sumber Data Primer ... 38

3.4. Jenis dan Sumber Data Sekunder ... 38

3.5. Pengkategorian Variabel ... 43

4.1. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan di Desa Onolimbu Tahun 2014.. 47

4.2. Jumlah Penduduk Menurut Pendapatan di Desa Onolimbu Tahun 2014 47 4.3. Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan di Desa Onolimbu Tahun 2014 ... 48

4.4. Timbulan Sampah Rumah Tangga Perkapita ... 54

4.5. Timbulan Sampah Non Rumah Tangga Perkapita ... 55

4.6. Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Menurut Pendidikan . 58 4.7. Hasil Uji Chi Square Variabel Pendidikan Terhadap Perilaku ... 59

4.8. Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Menurut Pekerjaan .... 59

4.9. Hasil Uji Chi Square Variabel Pekerjaan Terhadap Perilaku ... 60

4.10. Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Menurut Pendapatan . 60 4.11. Hasil Uji Chi Square Variabel Pendapatan Terhadap Perilaku ... 61

4.12. Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Menurut Umur ... 61

(14)

ix

4.14. Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Menurut Jenis

Kelamin ... 62

4.15. Hasil Hasil Uji Chi Square Variabel Jenis Kelamin Terhadap Perilaku . 62 4.16. Pengetahuan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Menurut

Pendidikan... 63 4.17. Hasil Uji Chi Square Variabel Pendidikan Terhadap Pengetahuan ... 64

4.18. Pengetahuan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Menurut

Pekerjaan ... 64

4.19. Hasil Uji Chi Square Variabel Pekerjaan Terhadap Pengetahuan ... 65 4.20. Pengetahuan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Menurut

Pendapatan ... 66 4.21. Hasil Uji Chi Square Variabel Pendapatan Terhadap Pengetahuan... 66

4.22. Pengetahuan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Menurut Umur .. 67 4.23. Hasil Uji Chi Square Variabel Umur Terhadap Pengetahuan ... 67 4.24. Pengetahuan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Menurut Jenis

Kelamin ... 68 4.25. Hasil Uji Chi Square Variabel Jenis Kelamin Terhadap Pengetahuan .... 68

4.26. Alasan Responden Atas Perilaku Tidak Memilah Sampah ... 70 4.27. Perilaku Responden Terhadap Sampah yang Mudah Busuk (Garbage) . 75 4.28. Perilaku Responden Membuang Sampahyang Tidak Membusuk

(Rubbish) ... 82

4.29. Jumlah Responden yang Mengetahui Pengelolaan Sampah 3R ... 91 4.30. Jumlah Responden yang Mengetahui Program Pengelolaan Sampah

(15)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

2.1. Klasifikasi Sampah ... 11

2.2. Paradigma Pengelolaan Sampah ... 19

2.3. Kerangka Berpikir ... 30

4.1. Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Nias Barat ... 49

4.2. Peta Wilayah Penelitian ... 50

4.3. Timbulan Sampah pada Kantor Pemerintahan ... 51

4.4. Penggunaan Tong Sampah ... 52

4.5. Jumlah Responden yang berperilaku Memilah Sampah ... 69

4.6. Jumlah Responden Menurut Demografi yang Berperilaku Memilah Sampah ... 70

4.7. Jumlah Responden Menurut Demografi yang Berperilaku Tidak Memilah Sampah Karena Malas ... 71

4.8. Jumlah Responden Menurut Demografi yang Berperilaku Tidak Memilah Sampah Karena Tidak Menguntungkan ... 72

4.9. Jumlah Responden Menurut Demografi yang Berperilaku Tidak Memilah Sampah Karena Tidak Ada Fasilitas ... 73

4.10. Jumlah Responden Menurut Demografi yang Berperilaku Tidak Memilah Sampah Karena Tidak Ada Peraturan ... 73

4.11. Jumlah Responden Menurut Demografi yang Berperilaku Tidak Memilah Sampah Karena Tidak Penting... 74

4.12. Perilaku Masyarakat Terhadap Sampah yang Mudah Busuk ... 75

4.13. Jumlah Responden Menurut Demografi yang Berperilaku Membuat Kompos/Pupuk dari Sampah yang Mudah Busuk ... 76

4.14. Jumlah Responden Menurut Demografi yang Berperilaku Sampah yang Mudah Busuk Diangkut Petugas ke TPS/TPA ... 77

(16)

xi

4.16. Jumlah Responden Menurut Demografi Berperilaku Membakar

Sampah yang Mudah Busuk ... 78

4.17. Jumlah Responden Menurut Demografi Berperilaku Membuang

Sampah yang Mudah Busuk ke Laut/Sungai ... 79

4.18. Jumlah Responden Menurut Demografi yang Berperilaku Membuang Sembarangan Sampah yang Mudah Busuk ... 80

4.19. Jumlah Responden Menurut Demografi Berperilaku Menjadikan

Sampah yang Mudah Busuk Sebagai Makanan Ternak ... 81 4.20. Persentase Perilaku Masyarakat Terhadap Sampah yang Tidak

Membusuk ... 82 4.21. Jumlah Responden Menurut Demografi yang Berperilaku

Mendaurulang Sampah yang Tidak Membusuk ... 83 4.22. Jumlah Responden Menurut Demografi yang Berperilaku Sampah

yang Tidak Membusuk Diangkut Petugas ke TPS/TPA ... 84 4.23. Jumlah Responden Menurut Demografi yang Berperilaku Menjual

Sampah yang Tidak Membusuk ke Pengumpul Barang Bekas ... 85 4.24. Jumlah Responden Menurut Demografi yang Berperilaku Menimbun/

Mengubur Sampah yang Tidak Membusuk ... 86 4.25. Jumlah Responden Menurut Demografi yang Berperilaku Membakar

Sampah yang Tidak Membusuk ke... 87 4.26. Jumlah Responden Menurut Demografi yang Berperilaku Membuang

Sampah yang Tidak Membusuk ke ke Laut/Sungai ... 87 4.27. Jumlah Responden Menurut Demografi yang Berperilaku Membuang

Sampah yang Tidak Membusuk ke ke Parit ... 88

4.28. Jumlah Responden Menurut Demografi yang BerperilakuMembuang SembaranganSampah yang Tidak Membusuk ... 89 4.29. Jumlah Responden yang Mengetahui Pemanfaatan Sampah Membusuk

Sebagai Kompos/Pupuk ... 90

4.30. Jumlah Responden Menurut Demografi yang Mengetahui Pemanfaatan Sampah Membusuk Sebagai Kompos/Pupuk ... 90

(17)

xii

4.32. Jumlah Responden Menurut Demografi yang Mengetahui Pengelolaan Sampah Secara Reuse ... 93

4.33. Jumlah Responden Menurut Demografi yang Mengetahui Pengelolaan Sampah Secara Recycle ... 93

4.34. Jumlah Responden yang Mengetahui Perlunya TPA ... 95 4.35. Jumlah Responden Menurut Demografi yang Mengetahui Perlunya

TPA ... 95 4.36. Jumlah Responden yang Mengetahui Peran Pemerintah Daerah dalam

Pengelolaan Sampah ... 96 4.37. Jumlah Responden Menurut Demografi yang Mengetahui Peran

Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Sampah ... 96 4.38. Jumlah Responden Menurut Demografi yang Mengetahui Program

Sosialisasi Pengelolaan Sampah ... 97

4.39. Jumlah Responden Menurut Demografi yang Mengetahui Jenis

(18)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1. Kuisioner Penelitian ... 116

2. Panduan Wawancara Penelitian ... 119

3. Timbulan Sampah Rumah Tangga ... 120

4. Timbulan Sampah yang berasal dari Non Rumah Tangga ... 122

5. Data Responden serta Skoring Perilaku dan Pengetahuan Masyarakat .... 123

6. Total Skoring Jawaban Responden per Pertanyaan Tentang Perilaku Masyarakat Membuang dalam Pengelolaan Sampah ... 126

7. Total Skoring Jawaban Responden per Pertanyaan Tentang Pengetahuan Masyarakat Membuang dalam Pengelolaan Sampah ... 127

8. Jumlah Responden Menurut Demografi Tentang Perilaku Pengelolaan Sampah yang Mudah Membusuk ... 128

9. Jumlah Responden Menurut Demografi Tentang Pengetahuan Pengelolaan Sampah yang Tidak Membusuk ... 129

10. Jumlah Responden Menurut Demografi Tentang Pemilahan Sampah dan Alasan Tidak Melakukan Pemilahan Sampah ... 130

11. Jumlah Responden Menurut Demografi Tentang Pengetahuan Masyarakat Pengelolaan Sampah Secara Reduce, Reuse, dan Recycle .... 131

12. Jumlah Responden Menurut Demografi Tentang Pengetahuan Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Sampah Sebagai Pupuk/Kompos, Perlunya Ketersediaan TPA dan Peran Pemerintah Daerah ... 132

13. Jumlah Responden Menurut Demografi Tentang Pengetahuan Masyarakat Terhadap Program Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Sampah ... 133

Referensi

Dokumen terkait

Untuk meningkatkan fungsi TPS sebagai tempat pengelolaan sampah terpadu pemerintah telah membangunan beberapa Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di beberapa

Yang dimaksud dengan asas “tanggung jawab” adalah, bahwa Pemerintah Daerah mempunyai tanggung jawab pengelolaan sampah dalam mewujudkan hak masyarakat terhadap lingkungan

Program 3R dan rumah kompos Kota Surabaya adalah program-program pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang mendapat bantuan dari pemerintah, sedangkan program

Yang dimaksud dengan “asas tanggung jawab” adalah bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah mempunyai tanggung jawab pengelolaan sampah dalam mewujudkan hak

Sitem pemberdayaan pengelolaan sampah rumah tangga di perkotaan Purwokerto dilakukan oleh berbagi pihak dan berjenjang dari Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas hal ini

plastik dan sampah kertas dikirim ke industri pengolah kertas sedangkan sampah organik diproses menjadi kompos. Di Kabupaten Bantul, sarana dan prasarana pengelolaan sampah

pihak terkait dalam pengelolaan sampah, Kurangnya pembinaan kepada masyarakat dalam hal pengelolaan sampah, dan kurangnnya ketersediaan sarana dan prasarana

Pengukuran pengetahuan masyarakat tentang SGC dan pengelolaan sampah, dilakukan dengan wawancara dan kuisioner yang telah dibagikan pada 70 responden di permukiman penduduk