• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kepemimpinan Dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Pada Pt. Telkom Indonesia Divisi Enterprise Service Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kepemimpinan Dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Pada Pt. Telkom Indonesia Divisi Enterprise Service Medan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi khususnya di era modern dan globalisasi

sekarang ini tidak dapat dielakkan lagi. Pemanfaatan teknologi informasi dan

komunikasi di lingkungan organisasi sudah menjadi kebutuhan bagi tiap

organisasi untuk mencapai efisiensi dan efektifitas organisasi. Untuk dapat

bertahan di dunia bisnis, suatu perusahaan harus mengikuti trend yang sedang

terjadi sehingga tidak tertinggal oleh pesaing. Perusahaan yang dapat bertahan

adalah perusahaan yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Perkembangan dunia telekomunikasi sekarang ini menjadi tantangan bagi

sumber daya manusia dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat.

Setiap organisasi memiliki sumber daya manusia yang merupakan asset paling

penting bagi perusahaan, dimana sumber daya tersebut sangat menentukan

keberhasilan perusahaan untuk jangka panjang. Sumber daya manusia di

perusahaan perlu dikelola dengan baik agar terwujud keseimbangan antara

kebutuhan karyawan dengan tuntutan dan kemampuan suatu organisasi.

Ketatnya persaingan antar perusahaan dan organisasi dewasa ini

menyebabkan kebutuhan akan penggunaan teknologi informasi semakin

meningkat. Perusahaan yang telah menggunakan teknologi informasi akan

menemukan kemudahan-kemudahan dalam menjalankan bisnisnya.

(2)

penyampaian dan penyimpanan serta pengolahan informasi dapat dilaksanakan

dengan lebih efektif dan efisien, baik dalam hal sumber daya, waktu dan tenaga

yang digunakan.

TELKOM sebagai salah satu penyedia jasa informasi dan komunikasi

(information – communication), memiliki sebuah divisi yang khusus menangani

pelanggan perusahaan (Corporate Customer), yaitu Divisi Enterprise Service

(DIVES) yang telah berdiri sejak tahun 2004. Divisi Enterprise Service khusus

mengelola layanan informasi dan komunikasi bagi pelanggan perusahaan, baik

untuk jasa telepon, komunikasi bergerak maupun komunikasi data. Pada awal

tahun 2007, jumlah gangguan terhadap sirkit pelanggan tidak ada gangguan yang

disampaikan pelanggan. Namun sejak semester kedua tahun 2008 gangguan mulai

meningkat, menembus angka 100 gangguan setiap bulannya dan di tahun 2011

gangguan sudah melebihi angka 500 gangguan pada bulan Mei 2011. Hal ini

dapat kita lihat pada gambar 1.1 yang menunjukkan grafik jumlah pelanggan dan

jumlah gangguan dari Tahun 2007 sampai Tahun 2011.

Gambar 1.1 Grafik Jumlah Pelanggan dan Jumlah Gangguan Sirkit Pelanggan UNER 1 Sumatera

Gangguan sirkit komunikasi data meningkat setiap tahunnya, seiring

(3)

Keluhan gangguan komunikasi data pelanggan maupun permintaan pasang baru

disampaikan melalui unit Corporate Customer Care Center (C4) yang merupakan

sub unit di bawah unit Corporate Customer Care (C2Care) Area 1 Sumatera.

Seluruh gangguan diproses melalui aplikasi monitoring gangguan Trouble Ticket

Tools Online (T3 Online), dimana oleh petugas yang ada di unit C4 setiap

gangguan ditelusuri dan diteruskan kepada petugas di lapangan.

Melalui pengamatan langsung terhadap kondisi perusahaan diketahui

bahwa karyawan dituntut untuk melakukan penyesuaian terhadap perubahan

organisasi secara menyeluruh. Kesuksesan dan kegagalan suatu organisasi selalu

berkaitan dengan kepemimpinan. Keberadaan seorang pemimpin dalam organisasi

sangat dibutuhkan untuk membawa organisasi kepada tujuan yang telah

ditetapkan. Karyawan diharapkan mampu bersaing di dalam lingkungan

organisasi dan mampu mewujudkan tujuan yang ingin dicapai perusahaan.

Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, seorang karyawan akan

dihadapkan kepada banyak masalah baik secara pribadi maupun dalam kelompok

kerjanya. Berbagai masalah tersebut dapat berdampak secara psikologis atau

phisik, hal ini tergantung apa penyebab terjadinya masalah tersebut. Robbins dan

Judge (2008:368) memberikan defenisi stres sebagai suatu keadaan dinamis yang

dihadapi seseorang ketika terpaksa menghadapi peluang, kendala, atau tuntutan

yang berkaitan dengan apa yang dikehendakinya yang pada saat bersamaan

hasilnya dianggap tidak pasti tetapi sangat penting. Menurut Rivai (2009:1008)

(4)

ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berpikir,

dan kondisi seorang karyawan.

Melalui pengamatan langsung terhadap karyawan diperoleh keterangan

bahwa stres kerja berupa turunnya gairah kerja, kecemasan yang tinggi,

kebosanan, komunikasi tidak lancar, kemangkiran kerja, suka menunda-nunda

pekerjaan, tidak mampu membuat prioritas dan mengambil keputusan, mereka

mengerjakan tugas atau pekerjaan dengan tidak yakin dan banyak membuat

kesalahan. Sebenarnya stres merupakan keadaan yang wajar karena terbentuk

pada diri manusia sebagai respon dan merupakan bagian dari kehidupan

sehari-hari dari diri manusia terlebih menghadapi zaman kemajuan dalam segala bidang

yang dihadapi dengan kegiatan dan kesibukan yang harus dilakukan. Beban stres

yang berlebihan dapat mengganggu kondisi tubuh seperti sakit kepala, tekanan

darah tinggi dan lain-lain.

Stres yang dihadapi karyawan PT. Telkom di dalam bekerja akan sangat

mempengaruhi kualitas pelayanan kepada pelanggan. Banyaknya jumlah laporan

gangguan yang diterima seharusnya membutuhkan perhatian khusus dari

pimpinan PT. Telkom. Namun kenyataannya pimpinan kurang memperhatikan

kondisi tersebut. Kondisi lingkungan kerja yang kurang memenuhi seperti alat

kerja yang kurang baik, suhu ruangan, yang hal tersebut dapat menimbulkan stres

kerja bagi karyawan.

Peran dari kepemimpinan bukan saja menjembatani antara atasan dengan

bawahan, akan tetapi juga mampu mengarahkan semua atribut dalam organisasi

(5)

kepemimpinan yang kuat agar apa yang diharapkan dapat diwujudkan secara

bersama dengan karyawanya dan bukan menyebabkan stres kerja bagi

karyawannya. Adapun perilaku kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinan PT.

Telkom Medan yaitu dengan melakukan pengawasan kerja terhadap setiap agent

C4 dalam berkoordinasi dengan pelanggan dan petugas di lapangan, melakukan

penilaian hasil kerja melalui evaluasi kerja, memberikan motivasi kepada seluruh

karyawan, memberikan pelatihan kepada seluruh karyawannya terutama dalam hal

penanganan gangguan layanan pelanggan.

Pimpinan memang sudah memberikan pelatihan kepada karyawan, namun

masih ada karyawan yang mengalami kesulitan dalam menangani gangguan

layanan pelanggan. Pimpinan PT. Telkom juga ikut serta berkoordinasi dengan

petugas di lapangan maupun rekan-rekan yang terkait dalam penanganan

gangguan jika gangguan tersebut tidak dapat diselesaikan sesuai dengan waktu

yang telah ditentukan. Seiring dengan peningkatan jumlah gangguan sirkit

komunikasi data pelanggan maka diperlukan keefektifan dan efisiensi kerja

karyawan dalam penanganan gangguan tersebut. Pada kenyataannya karyawan

sering mengalami beberapa kondisi yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan

dalam ruang lingkup pekerjaannya. Hal ini disebabkan karena adanya serangkaian

tuntutan yang berkaitan dengan pekerjaan, adanya konflik, hubungan yang kurang

harmonis dengan rekan kerja dan hal-hal lain yang dapat membuat seseorang

merasa tertekan.

Tekanan-tekanan pekerjaan yang dialami karyawan mungkin disebabkan

(6)

sebagai sebuah proses yang dimulai ketika satu pihak memiliki persepsi bahwa

pihak lain telah mempengaruhi secara negatif, atau akan mempengaruhi secara

negatif, sesuatu yang menjadi perhatian dan kepentingan pihak pertama. Hasil dari

konflik yang terjadi diantara pihak-pihak yang terlibat bisa bersifat fungsional

yang dapat meningkatkan kinerja organisasi. Namun, konflik juga dapat bersifat

disfungsional yang sebaliknya justru menghalangi/menurunkan kinerja kelompok

Adapun konflik yang sering terjadi di dalam divisi Enterprise Service

Telkom Medan adalah terutama dalam masalah koordinasi untuk penanganan

gangguan. Agent Corporate Customer Care Center (C4) menerima keluhan

pelanggan baik melalui telepon maupun email. Agent C4 menganalisis gangguan

awal melalui sistem analisis yang disediakan seperti network monitoring system.

Kemudian agent C4 meminta bantuan pengecekan lebih lanjut dari rekan-rekan

yang terkait dalam penanganan gangguan tersebut. Dalam koordinasi penanganan

gangguan tersebut konflik sering terjadi antara Agent C4 dengan petugas di

lapangan maupun dengan pelanggan. Hal ini disebabkan karena banyaknya

jumlah lapora gangguan layanan pelanggan, komunikasi yang tidak baik ataupun

adanya kesalahan komunikasi seperti informasi gangguan yang diterima oleh

petugas di lapangan tidak jelas sehingga menyulitkan petugas dalam melakukan

tindakan perbaikan, ataupun sebaliknya, informasi yang disampaikan petugas dari

hasil investigasi di lapangan tidak jelas, data pelangggan tidak lengkap.

Konflik juga terjadi karena adanya ketergantungan tugas dalam menangani

gangguan tersebut yakni petugas di lapangan membutuhkan bantuan pengecekan

(7)

petugas yang dapat membantu menangani gangguan tersebut karena alasan

berbagai hal seperti petugas yang menerima gangguan sedang menangani

gangguan lain, tidak ada kendaraan yang dapat digunakan oleh petugas untuk

pengecekan ke lapangan, cuaca buruk di lapangan, tidak ada material maupun

gangguan operator lain yang dapat menghambat dalam proses perbaikan

gangguan.

Agent C4 dituntut untuk dapat memberikan informasi secara berkala

kepada pelanggan, sementara waktu proses perbaikan tidak dapat ditentukan oleh

petugas di lapangan akibat dari kendala-kendala tersebut. Hal ini menjadi suatu

wacana terhadap kemampuan sumber daya manusia yang berada dalam

lingkungan organisasi PT. TELKOM Medan. Karyawan dituntut untuk dapat

memenuhi tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Perusahaan dituntut untuk

mampu berkomitmen, melakukan sesuatu tidak hanya untuk masa kini tetapi juga

untuk masa mendatang dan selalu mengutamakan pelanggan terlebih dahulu.

Oleh karena itu masalah stres kerja karyawan perlu mendapat perhatian

yang cukup serius dari pihak perusahaan. Berdasarkan latar belakang yang telah

diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan memilih

judul “Pengaruh Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan PT.

(8)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat

dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah kepemimpinan dan konflik berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap stres kerja karyawan pada PT. Telkom Medan?

2. Apakah kepemimpinan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap stres

kerja karyawan pada PT. Telkom Medan?

3. Apakah konflik berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap stres kerja

karyawan pada PT. Telkom Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada

pengaruh kepemimpinan dan konflik terhadap stres kerja karyawan pada PT.

Telkom Indonesia Devisi Enterprise Service Medan.

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini antara lain:

1. Bagi PT. Telkom Indonesia Devisi Enterprise Service Medan

Sebagai sarana informasi dan masukan bagi pimpinan/manajemen

perusahaan dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan yang lebih baik.

2. Bagi Peneliti

Suatu kesempatan yang baik bagi peneliti untuk dapat menerapkan ilmu yang

telah diperoleh selama proses perkuliahan dan memperluas cara berpikir

(9)

3. Bagi Pihak lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi tambahan bagi

peneliti selanjutnya sehingga dapat dijadikan perbandingan dalam melakukan

Gambar

Gambar 1.1 Grafik Jumlah Pelanggan dan Jumlah Gangguan Sirkit Pelanggan

Referensi

Dokumen terkait

2. Pola kebijakan distribusi dan alokasi anggaran pendidikan yang dipilih oleh Pemkot Yogyakarta lebih menitikbe- ratkan pada koordinasi dan integrasi kebijakan antar

Kajian ini berkisar komitmen pelajar dan pensyarah di kampus antaranya ialah komitmen pelajar terhadap pemakaian kad matrik universiti, komitmen pensyarah memperuntukkan masa bagi

Dengan memanfaatkan CRM, perusahaan akan mengetahui apa yang diharapkan dan diperlukan pelanggannya sehingga akan tercipta ikatan emosional yang mampu menciptakan hubungan

Kedua, Dalam pengajaran tentang topik eskatologi kepada siswa di sekolah, hendaknya guru PAK benar-benar menekankan: nasihat untuk berjaga-jaga; bekerja dengan setia;

KARAKTERISTIK ARSITEKTUR VERNAKULAR RUMAH GADANG DAN PERUBAHANNYA AKIBAT PENGARUH NILAI DAN BUDAYA (Nagari Seribu Rumah Gadang , Solok ” sebagai syarat untuk memperoleh

Ekstrak etanol buah adas ( Foeniculum vulgare Mill) yang telah disimpan selama 1 tahun memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis,

SDIT AL uswah Surabaya is one unified Islamic elementary school that has problems ranging from frequent mistake inputting data, loss of data that has been collected, the data is not