• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bimbingan dan konseling id. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bimbingan dan konseling id. docx"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat ALLAH Swt. YANG MAHA PENGASIH, MAHA PENYAYANG, serta MAHA MENGETAHUI yang telah memberikan rahmat kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang prinsip dan pelayanan BK.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai sumber buku maupun dari pihak-pihak tertentu yang memiliki pengetahuan di bidangnya. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah saya ini masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Salah satu tugas pokok sekolah adalah menyiapkan siswa agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal. Seorang siswa dikatakan telah mencapai perkembangannya secara optimal apabila dia antara lain memperoleh pendidikan dan prestasi belajar sesua dengan bakat, kemampuan, dan minta yang di milikinya.

Kenyataan menunjukkan bahwa di samping adanya siswa yang berhasil secara gemilang, masih terdapat juga siswa yang memperoleh prestasi belajar yang kurang meyakinkan. Bahkan ada di antaranya yang tidak naik kelas atau tidak lulus evaluasi belajar tahap akhir.

(3)

PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN PRINSIP – PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING PENDAHULUAN

Manusia adalah mahluk filosofis, artinya manusia me punyai pengetahuan dan berpikir,

mausia juga memiliki sifat yang unik, berbeda denga n mahluk lain dalam pekembanganya.

Implikasi dari kergaman ini ialah bahwa individu me miliki kebebasan dan kemerdekaan untuk

memilih dan megembangkan diri sesuai dengan keunika n ataua tiap – tiap pontensi tanpa

menimbulkan konflik dengan lingkungannya. Dari sisi keunikan dan keragaman idividu, maka

diperlukanlah bimbingan untuk membantu setiap indiv idu mencapai perkembangan yang sehat

didalam lingkungannya ( Nur Ihsan, 2006 : 1)

Pada dasarnya bimbingan dan konseling juga merupaka n upaya bantuan untuk

menunjukan perkembangan manusia secara optimal baik secara kelompok maupun idividu sesuia

dengan hakekat kemanusiannya dengan berbagai potens i, kelebihan dan kekurangan, kelemhan

(4)

Adapun dalam dunia pendidikan, bimbingan dan konsel ing juga sangat dipelukan karena

dengan adanya bimbingan dan konseling dapat mengant arkan peserta didik pada pencapai

Standar dan kemampuan profesional dan Akademis, ser ta perkembangan dini yang sehat dan

produktif dan didalam bimbinganya dan konseling sel ian ada pelyanan juga ada Prinsip –

prinsipnya. PEMBAHASAN

PRINSIP – PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING A.

Pengertian Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling Prinsip yang berasal dari asal kata ” PRINSIPRA” ya ng artinya permulan dengan sautu

cara tertentu melhirkan hal –hal lain , yang kebera daanya tergantung dari pemula itu, prisip ini

merupakam hasil perpaduan antara kajian teoriitik d an teori lapangan yang terarah yang

digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan yanh di maksudkan.( Halaen,2002,: 63 )

Prinsip bimbingan dan Konseling memnguraikan tentan g pokok – pokok dasar pemikiran

(5)

pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan dapat j uga dijadikan sebagai seperangkat

landassan praktis atau aturan main yang harus diiku ti dalam pelaksanaan program pelayanan

bimbingan dan konseling di sekolah.

Prayitno mengatakan : ” Bahwa prinsip merupaka hasi l kajian teoritik dan telaah

lapangan yanh digunakan sebgai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan” jadi dari

pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip – p rinsip bimbingan dan konseling merupakan

pemaduan hasil – hasil teori dan praktek yang dirum uskan dan dijadikan pedoman sekaligus

dasar bagi peyelengaran pelayanan. A.

Macam – macam prinsip bimbingan dan konseling

Dalam pelayanan bimbuingasn dan konseling prisip ya ng digunakan bersumber dari

kajian filosofis hasil dari penelitian dan pengalam a praktis tentang hakikat manusia,

perkembangan dan kehidupan manusia dalam konteks so sial budayanya, pegertian, tujuan,

fungsi, dan proseses, penyelenggaraan bimbingan dan konseling.

(6)

eling diantaranya :

a. Bimbingan adalah suatu proses membantu individu agar mereka dapat membantu

dirinya sendiri dalam menyelesaikan masalah yang di hadapinya.

b. Hendaknya bimbingan bertitik tolak (berfokus) pa da individu yang dibimbing

c. Bimbingan diarahkan pada individu dan tiap indiv idu memiliki karakteristik tersendiri.

d. Masalah yang dapat diselesaikan oleh tim pembimb ing di lingkungan lembaga

hendaknya diserahkan kepada ahli atau lembaga yang berwenang menyelesaikannya.

e. Bimbingan dimulai dengan identifikasi kebutuhan yang dirasakan oleh individu yang

akan dibimbing.

f. Bimbingan harus luwes dan fleksibel sesuai denga n kebutuhan individu dan

masyarakat.

g. Program bimbingan di lingkungan lembaga pendidik an tertentu harus sesuai dengan

program pendidikan pada lembaga yang bersangkutan. h. Hendaknya pelaksanaan program bimbingan dikelola oleh orang yang memiliki

(7)

dan menggunakan sumber-sumber yang

relevan yang berada di dalam ataupun di luar lembag a penyelenggara pendidikan.

i. Hendaknya melaksanakan program bimbingan di eval uasi untuk mengetahui hasil dan

pelaksanaan program (Nur Ihsan, 2006 : 9)

Rumusan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling pad a umumnya ialah berkenaan

dengan sasaran pelayanan, masalah klien, tujuan dan proses penanganan masalah, program

pelayanan, penyelenggaraan pelayanan. Diantara prinsip-prinsip tersebut adalah :

1. Prinsip-prinsip berkenaan dengan sasaran pelayan an

Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling adalah in dividu-individu baik secara

perorangan aupun kelompok yang menjadi sasaran pela yanan pada umumnya adalah

perkembangan dan perikehidupan individu, namun seca ra lebih nyata dan langsung adalah sikap

dan tingkah lakunya yang dipengaruhi oleh aspek-asp ek kepribadian dan kondisi sendiri, serta

kondisi lingkungannya, sikap dan tingkah laku dalam perkembangan dan kehidupannya itu

(8)

an konseling sebagai berikut : a.

BK melayani semua individu tanpa memandang umur, je nis kelamin, suku, agama dan status

sosial ekonomi. b.

BK berurusan dengan pribadi dan tingkah laku indivi du yang unik dan dinamis.

c.

BK memperhatikan sepenuhnya tahap-tahap dan berbaga i apek perkembangan individu.

d.

BK memberikan perhatian utama kepada perbedaan indi vidual yang menjadi orientasi pokok

pelayanannya.

2. Prinsip-prinsip berkenaan dengan masalah individ u

Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kehidupan individu tidaklah

selalu positif, namun faktor-faktor negatif pasti a da yang berpengaruh dan dapat menimbulkan

hambatan-hambatan terhadap kelangsungan perkembanga n dan kehidupan individu yang berupa

(9)

dengan : 1.

BK berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaru h kondisi mental atau

fisik individu terhadap penyesuaian dirinya dirumah , disekolah serta dalam

kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan, dan s ebaliknya pengaruh

lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik indivi du.

2.

Kesenjangan sosial, ekonomi dan kebudayaan merupaka n faktor timbulnya

masalah pada invidu yang kesemuanya menjadi perhati an utama pelayanan BK.

3. Prinsip-prinsip berkenaan dengan program pelayan an

Adapun prinsip-prinsip yang berkenaan dengan pelaya nan layanan BK itu adalah sebgaai

berikut : 1.

a.

BK merupakan bagian integrasi dari proses pendidika n dan pengembangan, oleh

(10)

an program pendidikan serta pengembangan peserta didik. b.

Program BK harus fleksibel disesuaikan dengan kebut uhan individu, masyarakat dan

kondisi lembaga. c.

Program bimbingan dan konseling disusun secara berk elanjutan dari jenjang

pendidikan terendah sampai tertinggi.

4. Prinsip-prinsip berkenaan dengan pelaksanaan pel ayanan

Pelaksanaan pelayanan BK baik yang bersifat insiden tal maupun terprogram, dimulai

dengan pemahaman tentang tujuan layanan, dan tujuan ini akan diwujudkan melalui

proses tertentu yang dilaksanakan oleh tenaga ahli dalam bidangnya, yaitu konselor

profesional.

Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan hal tersebut adalah :

1. a.

(11)

membimbing diri sendiri dalm menghadapi permasalaha nnya.

b.

Dalam proses BK keputusan yang diambil dan akan dil akukan oleh individu

hendaknya atas kemauan individu itu sendiri bukan k arena kemauan atau desakan dari

pihak lain. c.

Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga a hli dalam bidang yang relevan

dengan permasalahan yang dihadapi. d.

Kerja sama antara guru pembimbing, guru-guru lain d an orang tua anak amat

menentukan hasil pelayanan bimbingan. e.

Pengembangan program pelayanan BK ditempuh melalui pemanfaatan yang

maksimal dari hasil pengukuran dan penilaian terhad ap individu yang terlibat dalam

proses pelayanan dan program bimbingan dan konselin g itu sendiri (Hanen, 2002).

(12)

bimbingan dan konseling.

Sekolah merupakan lembaga yang wajah dan sosoknya s angat jelas. Di sekolah

pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan dapat tumbuh dan berkembang dengan amat

baik mengingat sekolah merupakan lahan yang secara potensial sangat subur, sekolah memiliki

kondisi dasar yang justru menuntut adanya pelayanan ini pada kadar yang tinggi. Pelayanan BK

secara resmi memang ada disekolah, tetapi keberadaa nnya belum seperti dikehendaki. Dalam

kaitan ini Belkin (dalam Prayitno 1994) menegaskan enam prinsip untuk menumbuh

kembangkan pelayanan BK disekolah. KESIMPULAN

Prinsip-prinsip BK merupakan pemanduan hasil-hasil teori dan praktek yang dirumuskan

dan dijadikan pedoman dan dasar bagi penyelenggaraa n pelayanan.

a. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan sasaran la yanan :

(1) Bimbingan dan konseling melayani semua individu tanpa memandang umur jenis

kelamin, suku, agama dan status sosial ekonomi.

(13)

i dan tingkah laku individu dan

memperhatikan tahap-tahap atau berbagai aspek perke mbangan individu, serta

memberikan perhatian utama kepada perbedaan invidua l yang menjadi orientasi pokok

pelayanan.

b. Prinsip yang berkenaan dengan permasalahan indiv idu

Bimbingan dan konseling berurusan dengan hal-hal ya ng menyangkut pengaruh kondisi

mental atau fisus individu terhadap penyesuaian dir inya dirumah maupun disekolah, dan

yang menjadi faktor timbulnya masalah pada individu adalah kesenjangan sosial,

ekonomi dan kebudayaan.

c. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan program pe layanan

- Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari upaya pendidikan dan

pengembangan individu;

- Program bimbingan dan konseling harus fleksibel d isesuaikan dngan kebutuhan

individu, masyarakat dan kondisi lembaga serta disu sun secara berkelanjutan dari jenjang

(14)

d. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan tujuan pel aksanaan pelayanan

- Bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk men gembangkan invidu sehingga

keputusan yang diambil dan akan dilakukan oleh indi vidu hendaknya atas kemauan

individu itu sendiri.

- Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan

dengan permasalahan yang dihadapi.

e. Prinsip bimbingan dan konseling disekolah

Prinsip BK disekolah menegaskan bahwa penegakan da n penumbuh kembangan

pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah hanya mungkin dilakukan oleh konselor

profesional yang sadar akan profesinya, dan mampu m enerjemahkan ke dalam program

dan hubungan dengan sejawat dan personal sekolah la innya, memiliki komitmen dan

keterampilan untuk membantu siswa dengan segenap va riasinya disekolah, dan mampu

bekerja sama serta membina hubungan yang harmonis-d inamis dengan kepala sekolah.

(15)

Bimbingan dan Konseling . Liputan Press : Jakarta Nurihsan Juntika. 2006.

Bimbingan dan Koseling dalam Berbagai Latar Kehidup an

. PT

RFIKA ADITAMA : Bandung

Prayitno dan Erman Amfi. 1995. Dasar-dasar Bimbingan Konseling . Reneka Cipta :

Jakarta

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Wahana Info Aktual, Inspiratif, Normatif dan Aspiratif

HOME

(16)

Home» Pembelajaran» LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING, PENGERTIAN TUJUAN FUNGSI DAN JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING, PENGERTIAN TUJUAN FUNGSI DAN JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Posted by PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN on Saturday, January 30, 2016

Layanan Bimbingan dan Konseling

A. Pengertian Layanan Bimbingan dan Konseling

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, layanan berasal dari kata .layan yang kata kerjanya adalah melayani yang mempunyai arti membantu menyiapkan (mengurus) apa-apa yang diperlukan seseorang; meladeni, menerima (menyambut) ajakan (tantangan, serangan, dsb). Layanan perihal atau cara melayani, meladeni. Sedangkan pengertian Bimbingan secara harfiyyah .Bimbingan. adalah .menunjukkan, memberi jalan, atau menuntun. orang lain ke arah tujuan yang bermanfaat bagi hidupnya di masa kini, dan masa mendatang.

(17)

Namun, meskipun demikian tidak berarti semua bentuk bantuan atau tuntutan adalah Bimbingan. Bimbingan yang terdapat dalam sebuah institut merupakan Bimbingan yang bersifat moril, yaitu di mana seorang guru dapat memotivasi siswanya agar lebih semangat dalam belajar. Bukan bersifat materil. Misalnya kalau ada siswa yang belum bayaran lalu ia datang kepada guru dan guru memberikan siswa tersebut uang, tentu saja bantuan ini bukan bentuk bantuan yang dimaksudkan dengan pengertian Bimbingan. Pengertian Bimbingan secara terminologi, menurut Crow & Crow (1960), yang dikutip oleh Prayitno dan Erman Amti Bimbingan diartikan sebagai, .Bantuan yang diberikan oleh seseorang, laki-laki atau perempuan, yang memiliki kepribadian yang memadai dan terlatih dengan baik kepada individu-individu setiap usia dalam membantunya mengatur kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan pandangan hidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri dan memikul bebannya sendiri..

Dari definisi di atas dapat diberi kesimpulan bahwa Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang terus menerus dari seorang pembimbing yang telah dipersiapkan kepada individu yang membutuhkan dalam rangka mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki secara optimal dengan menggunakan berbagai macam media dan teknik Bimbingan dalam suasana asuhan yang normatif agar tercapai kemandirian sehingga individu bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun bagi lingkungan.

B. Pengertian Konseling

Secara etimologis, istilah Konseling berasal dari bahasa latin, yaitu .consilium. yang berarti .dengan. atau .bersama. yang dirangkai menerima. atau .memahami.. Sedangkan dalam bahasa Anglo-Saxon,istilah Konseling berasal dari .sellan. yang berarti .menyerahkan. atau .menyampaikan..Sedangkan menurus W.S Winkel secara etimologi Konseling berasal dari bahasa Inggris, yaitu Counseling yang dikaitkan dengan kata Counsel, yang diartikan sebagai berikut: nasihat (to obtain counsel); anjuran (to give counsel); pembicaraan (to take counsel).

(18)

pemahaman dan kecakapan, menemukan masalahnya.. Konseling ditandai oleh adanya hubungan profesional antara konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya dilakukan secara perorangan, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang. Hal ini dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangannya tentang ruang lingkup kehidupan dan untuk belajar mencapai tujuannya.

Menurut Dewa Ketut Sukardi, yang mengutip dari Pepinsky and Pepinsky (1954), Konseling adalah .proses interaksi: (a). terjadi antara dua orang individu yang disebut konselor dan klien, (b). terjadi dalam situasi yang bersifat pribadi (profesional), (c). diciptakan dan dibina sebagai salah satu cara untuk memudahkan terjadinya perubahan-perubahan tingkah laku klien, sehingga ia memperoleh keputusan yang memuaskan kebutuhannya..

Jika dilihat dari pendapat para ahli yang dijelaskan di atas, nampak saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Sehingga dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Konseling adalah proses bantuan yang diberikan oleh konselor kepada klien agar klien tersebut dapat memahami dan mengarahkan hidupnya sesuai dengan tujuannya.

C. Hubungan Bimbingan dengan Konseling

Kata Bimbingan dan Konseling merupakan kata yang tidak dapat dipisahkan karena saling berkaitan, tetapi ada juga pendapat bahwa Bimbingan dan Konseling merupakan kata yang berbeda. Menurut Hallen istilah Bimbingan selalu dirangkai dengan istilah Konseling. Hal ini disebabkan karena Bimbingan dan Konseling itu merupakan suatu kegiatan yang integral. Konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan Bimbingan di antara beberapa teknik lainnya.

(19)

Bimbingan. Konseling merupakan teknik Bimbingan yang bersifat terapeutik karena yang menjadi sasarannya bukan perubahan tingkah laku, tetapi hal yang lebih mendasar dari itu, yaitu perubahan sikap. Dengan demikian sesungguhnya Konseling merupakan suatu upaya untuk mengubah pola hidup seseorang. Untuk mengubah pola hidup seseorang tidak bisa hanya dengan teknik-teknik Bimbingan yang bersifat informatif, tetapi perlu teknik yang bersifat terapeutik atau penyembuhan.

Sedangkan pendapat yang mengatakan bahwa antara Bimbingan dan Konseling merupakan dua pengertian yang berbeda, karena Konseling lebih identik dengan psikoterapi, yaitu usaha untuk menolong dan menggarap individu yang mengalami kesukaran dan gangguan psikis yang serius. Sedangkan Bimbingan oleh pandangan ini dianggap identik dengan pendidikan.

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa antara Bimbingan dan Konseling mempunyai hubungan yang erat di mana di antara keduanya saling melengkapi dalam membantu klien atau orang lain dalam memecahkan suatu permasalahan dan mengubah pola hidup seseorang. Mengubah pola hidup yang salah menjadi benar, pola hidup yang negatif menjadi positif. Sehingga klien dapat mengarahkan hidup sesuai dengan tujuannya. Karena tugas dari seorang pembimbing atau konselor yaitu memberikan arahan yang baik kepada yang terbimbing.

D. Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling 1) Tujuan Bimbingan dan Konseling

(20)

Adapun tujuan Bimbingan dan Konseling menurut Hallen adalah:

a. Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi, dimaksudkan agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri.

b. Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan dimaksudkan agar peserta mengenal lingkungannya secara obyektif, baik sosial maupun ekonomi.

c.Bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan dimaksudkan agar peserta didik mampu mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masa depan dirinya, baik pendidikan, karier maupun bidang budaya, keluarga dan masyarakat.

Menurut H. Prayitno dan Erman Amti, Bimbingan dan Konseling memiliki tujuan yang terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus.

Tujuan umun Bimbingan dan Konseling membantu individu agar dapat mencapai perkembangan secara optimal sesuai dengan bakat, kemampuan, minat dan nilai-nilai, serta terpecahnya masalahmasalah yang dihadapai individu (klien). Termasuk tujuam umum Bimbingan dan Konseling adalah membantu individu agar dapat mandiri dengan ciri-ciri mampu memahami dan menerima dirinya sendiri dan lingkungannya, membuat keputusan dan rencana yang realistik, mengarahkan diri sendiri dengan keputusan dan rencananya itu serta pada akhirnya mewujudkan diri sendiri.

Tujuan khusus Bimbingan dan Konseling langsung terkait pada arah perkembangan klien dan masalah-masalah yang dihadapi. Tujuan khusus itu merupakan penjabaran tujuan-tujuan umum yang dikaitkan pada permasalahan klien, baik yang menyangkut perkembangan maupun kehidupannya.

Dari pendapat para ahli jelaslah bahwa, tujuan dari Bimbingan dan Konseling semuanya mengarahkan kepada peserta didik agar peserta didik lebih memahami dirinya sendiri baik dari kekurangannya maupun kelebihannya. Dan juga, membantu peserta didik untuk berani mengambil sendiri keputusan yang baik (sesuai dengan bakat, kemampuan dan minat) untuk dirinya.

(21)

Fungsi Bimbingan dan Konseling menurut Syamsu Yusuf dan A.Juntika Nurihsan adalah:

a. Pemahaman, yaitu membantu peserta didik agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama).

b. Preventif (pencegahan), yaitu upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta didik.

c. Pengembangan, yaitu konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

d. Perbaikan (penyembuhan), yaitu fungsi Bimbingan yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan pemberian bantuan kepada siswa yang telah mengalami masalah.

e.Penyaluran, yaitu fungsi Bimbingan dalam membantu individu memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan yang sesuai dengan minat, bakat siswa. f. Penyesuaian, yaitu fungsi Bimbingan dalam membantu individu (siswa) agar dapat menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif terhadap program pendidikan, peraturan sekolah, atau norma agama.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi dari Bimbingan dan Konseling selain sebagai pemahaman untuk dirinya sendiri (peserta didik) maupun lingkungannya, fungsi dari Bimbingan dan Konseling juga sebagai penyembuh (perbaikan) bagi peserta didik yang mengalami kesulitan ketika mendapatkan suatu permasalahan yang sulit untuk dipecahkan yang menyebabkan peserta didik itu pesimis dan rendah diri.

E. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling

Dalam memberi Bimbingan belajar guru hendaknya memperhatikan beberapa prinsip di antaranya yaitu: Menurut pendapat Nana Syaodih Sukmadinata prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling yaitu:

(22)

b. Sebelum memberi bantuan, guru terlebih dahulu harus berusaha memahami kesulitan yang dihadapi siswa.

c. Bimbingan belajar yang diberikan guru hendaknya disesuaikan dengan masalah serta faktor-faktor yang melatarbelakanginya.

d. Bimbingan belajar hendaknya menggunakan teknik yang bervariasi.

e. Dalam memberikan Bimbingan belajar hendaknya guru berkerja sama dengan staf sekolah yang lain.

Sedangkan di dalam buku Kartini Kartono, prinsip dari Bimbingan dan Konseling yaitu, bahwa setiap orang adalah berharga, satu prinsip yang penting, peserta didik juga mempunyai potensi dan hak untuk memperoleh sukses dalam kehidupannya. Seharusnya ia ditolong, agar potensinya itu menjadi realita. Pendapat dari Kartini dan Kartono juga sama dengan pendapat M. Arifin yang menjelaskan bahwa setiap individu memiliki fitrah (kemampuan dasar) yang dapat berkembang dengan baik bilamana diberi kesempatan. Untuk itu melalui Bimbingan yang baik.

Dari pendapat di atas, penulis setuju dengan pendapat dari Kartini Kartono, yang menjelaskan bahwa bahwa setiap orang adalah berharga, dengan adanya prinsip seperti itu, maka peserta didik merasa bahwa dirinya dihargai oleh orang lain. Sehingga peserta didik akan lebih bersemangat (optimis) dalam menghadapi masalah baik di sekolah maupun di luar sekolah. Selain itu juga, peserta didik juga akan menganggap bahwa dirinya tidak dibeda-bedakan dari peserta didik yang lain karena ia mempunyai pendapat bahwa dirinya mempunyai kelebihan dibandingkan orang lain.

F. Teknik Bimbingan dan Konseling

Pada umumnya teknik-teknik yang dipergunakan dalam Bimbingan mengambil dua pendekatan, yaitu pendekatan secara kelompok (group guidance) dan pendekatan secara individual (individual counseling).

(23)

Teknik yang digunakan dalam membantu murid atau sekelompok murid memecahkan masalah-masalah dengan melalui kegiatan kelompok. Beberapa bentuk khusus teknik Bimbingan kelompok yaitu: home room program, karyawisata, diskusi kelompok, kegiatan kelompok, organisasi murid, sosiodrama.

2) Penyuluhan individual (Individual Counseling)

Dalam teknik ini pemberian bantuan dilakukan dengan hubungan yang bersifat face to face relationship (hubungan empat mata), yang dilaksanakan dengan wawancara antara counselor dengan konsele. Masalah-masalah yang dipecahkan melalui teknik counseling ini ialah masalah-masalah yang sifatnya pribadi.

Beberapa sistem pendekatan Bimbingan dan Konseling menurut Abin Syamsuddin Makmun, yaitu:

1. Pendekatan Direktif. 2. Pendekatan Non-Direktif.

Secara singkat kedua pendekatan Bimbingan dan Konseling tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Pendekatan Direktif.

Pendekatan ini dikenal juga sebagai Bimbingan yang bersifat Counselor-Centered. Sifat tersebut menunjukkan pihak pembimbing memegang peranan utama dalam proses interaksi layanan Bimbingan. Pembimbinglah yang berusaha mencari dan menemukan permasalahan yang dialami kliennya.

2) Pendekatan Non-Direktif

(24)

peranan utama dalam bidang interaksi layanan Bimbingan. Ciri-ciri hubungan non-direktif:

a. Hubungan non-direktif ini menempatkan klien pada kedudukan sentral, klienlah yang aktif untuk mengungkapkan dan mencari pemecahan masalah. b. Konselor berperan hanya sebagai pendorong dan pencipta situasi yang memungkinkan klien bisa berkembang sendiri.

G. Jenis PeLayanan Bimbingan dan Konseling

Menurut I. Djumhur dan Mohammad Surya, pelayanan-pelayanan yang diberikan oleh Bimbingan di sekolah dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Pelayanan Pengumpulan Data tentang Murid

b. Pelayanan Pemberian Penerangan c. Pelayanan Penempatan

d. Pelayanan Pengajaran e. Pelayanan penyuluhan

f. Pelayanan Penelitian dan Penilaian (evaluasi) g. Pelayanan Hubungan Masyarakat. 23

Secara singkat jenis peLayanan Bimbingan dan Konseling tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

(25)

Sesuai dengan pengertian bahwa Bimbingan adalah bantuan bagi individu yang menghadapi masalah, maka sudah tentu berhasil tidaknya suatu usaha bantuan dalam rangka Bimbingan akan banyak bergantung dari keterangan-keterangan atau informasi-informasi tentang individu tersebut. Oleh karena itu mengumpulan data seperti ini merupakan langkah pertama dalam kegiatan Bimbingan secara keseluruhan.

b. Pelayanan Pemberian Penerangan

Yang dimaksud dengan pelayanan ini adalah memberikan peneranganpenerangan yang sejelas-jelasnya dan selengkap-lengkapnya mengenai berbagai hal yang diperlukan oleh setiap murid, baik tentang pendidikan, pekerjaan, sosial, maupun pribadi.

c. Pelayanan Penempatan

Hakekat dari pelayanan penempatan ini adalah membantu individu memperoleh penyesuaian diri dengan jalan menempatkan dirinya pada posisi yang sesuai. Yang menjadi tujuan pelayanan penempatan ini adalah agar setiap individu dapat posisi yang sesuai keadaan dirinya, seperti minat, kecakapan, bakat, cita-cita, tingkat perkembangan dan sebagainya.

d. Pelayanan Pengajaran

Yang dimaksud dengan pelayanan pengajaran adalah kegiatan pemberian bantuan kepada murid-murid dalam mengatasi kesulitankesulitan dalam pengajaran. Yang menjadi tujuannya adalah agar setiap murid memperoleh penyesuaian diri yang baik serta mengembangkan kemampuannya secara optimal dalam kegiatan pengajaran.

e. Pelayanan penyuluhan

Penyuluhan merupakan inti kegiatan program Bimbingan. Kegiatan penyuluhan ini di samping berfungsi sebagai terapi (penyembuh), dapat pula berfungsi sebagai cara pengumpulan data. Penyuluhan merupakan kegiatan professional, artinya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki pendidikan dan keahlian serta pengalaman khusus dalam bidang penyuluhan.

f. Pelayanan Penelitian dan Penilaian (evaluasi)

(26)

g. Pelayanan Hubungan Masyarakat.

Di samping memberikan pelayanan kepada murid-murid dan personil sekolah lainnya, kegiatan Bimbingan memberikan pelayanan pula kepada pihak-pihak luar sekolah, yaitu masyarakat. Tujuan pelayanan ini adalah untuk bekerja sama dengan berbagai pihak di masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah murid-murid, seperti kenakalan anak, pembolosan, kelesuan belajar, drop-out dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M., Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, Jakarta: Golden Terayo Press, 1982, Cet. I

_____, Pokok-pokok Pikiran tentang Bimbingan dan Konseling PenyuluhanAgama (di Sekolah dan di Luar Sekolah), Jakarta: Bulan Bintang, 1976, Cet. IV

_____, Teori-teori Konseling Umum dan Agama, Jakarta: PT. Golden Terayon Press, 1996, Cet. III

Djumhur, I., & Mohammad Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Bandung: CV. Ilmu, tt

Hallen, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, Cet. I

(27)

Makmun, Abin Syamsuddin, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, Cet. VII

Prayitno, & Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004

Sukardi, Dewa Ketut, Pengantar Teori Konseling, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985, Cet. I

Surya, Mohammad, Psikologi Konseling, Bandung: CV. Pustaka Bani Quraisy, 2003, Cet. I

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, Cet. IV

Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007

Winkel, W.S, & M.M Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institut Pendidikan, Yogyakarta: Media Abadi, 2004, Cet. III

Yusuf, Syamsu, & A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, Cet. II__

= Baca Juga =

(28)

LAGU WAJIB NASIONAL VOL 1 (BAHAN PEMBIASAAN DI SEKOLAH) MODUL DIKLAT GURU PEMBELAJAR PPKn SMP, SMA DAN SMK MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM SOLVING) MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

DOWNLOAD PROTA, PROMES, RPP DAN KKM SEMUA MAPEL KELAS 7, KELAS 8 DAN KELAS 9 SMP/MTS KTSP

DOWNLOAD PERMENDIKBUD NO 20 TAHUN 2016 TENTANG SKL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DOWNLOAD PERMENDIKBUD NO 21 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR ISI SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DOWNLOAD PERMENDIKBUD NO 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DOWNLOAD PERMENDIKBUD NO 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

DOWNLOAD PERMENDIKBUD NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH

DOWNLOAD MATERI PELATIHAN KURIKULUM 2013 TAHUN 2016 JENJANG SMA SEMUA MAPEL

DOWNLOAD BUKU GURU DAN BUKU SISWA KELAS VII (7) KURIKULUM 2013 EDISI REVISI TAHUN 2016 SEMUA MATA PELAJARAN

DOWNLOAD PERMENDIKBUD NO 21 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR ISI SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DOWNLOAD KUMPULAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK SMP TINDAK LANJUT SUPERVISI AKADEMIK

INI TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN SEBAGAI BAHAN PENYUSUNAN LANDASAN TEORI PADA LAPORAN PENELITIAN, SKRIPSI DAN LAINNYA

(29)

MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM SOLVING)

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING )

MOTIVASI BELAJAR SISWA, PENGERTIAN BENTUK DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR SISWA

PENGERTIAN BELAJAR DAN PENGERTIAN PEMBELAJARAN

DOWNLOAD MATERI PELATIHAN KURIKULUM 2013 EDISI 2016 MAPEL PPKN DAN IPA SMP

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) DAN KOMPETENSI INTI (KI) JENJANG SMP/MTS KURIKULUM 2013

1

1 komentar:

Muh FjrSeptember 12, 2016 at 12:46 AM

Pengen belajar ilmu bimbingan konseling lebih banyak? Yuk kunjungi : Bimbingan Konseling Area Website

Reply

Load more...

(30)

Create a Link

Newer Post Older Post Home INFO DAPODIK

INFO BEASISWA

TEORI PEMBELAJARAN

BLOG PKN

---Tanggal dan Waktu Saat Ini (Online) Admin

---Statistik Pengunjung 34317008

---DOWNLOAD RPP

DOWNLOAD RPP PPKN KELAS 9

CEK DATA GURU DAN CEK SKTP DOWNLOAD RPP

LATIHAN UN

(31)

---Followers

---Link Website Kemdikbud

Badan Penelitian dan Pengembangan

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Beasiswa Unggulan Kemdikbud

BOS Kemdikbud Dapdodikdasmen

Ditjen Dikdasmen Kemdikbud

Ditjen Guru & Tenaga Kependidikan Ditjen PAUDNI & Pendidikan Masyarakat Ditjen Kebudayaan

Direktorat Pembinaaan SD Direktorat Pembinaaan SMP Direktorat Pembinaaan SMA Direktorat Pembinaaan SMK InspektoratJenderal

Kemendikbud PIP Kemdikbud SekretariatJenderal Cek SK Inpasing

(32)

Rumah Belajar Kemdikbud Produk Hukum Kemdikbud Sahabat Keluarga Kemdikbud

Entri Populer

CARA LOGIN GURU PEMBELAJAR ONLINE (GPO) BAGI GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (GTK)

TATA CARA PUASA TARWIYAH DAN PUASA ARAFAH

DOWNLOAD BUKU GURU DAN BUKU SISWA KELAS VII (7) KURIKULUM 2013 EDISI REVISI TAHUN 2016 SEMUA MATA PELAJARAN

PENCAIRAN TUNJANGAN SERTIFIKASI GURU 2016

DOWNLOAD KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

CARA PENGGUNAAN APLIKASI PMP 2016 (PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN 2016)

SOAL DAN KUNCI JAWAB LATIHAN UN SMP TAHUN 2016 CARA CEK KEASLIAN NIK (Nomor Induk Kependudukan)

PENDAFTARAN CPNS PENYULUH PERTANIAN DARI PELAMAR THL-TB PENYULUH PERTANIAN TAHUN 2016

CEK SKTP 2016 (SD SMP SMA SMK) DI LAMAN INFO GTK/PTK

Entri Populer

PENCAIRAN TUNJANGAN SERTIFIKASI GURU 2016

(33)

HASIL PUPNS TERINDIKASI ADA 57 RIBU PNS FIKTIF ALIAS MISTERIUS SOAL DAN KUNCI JAWAB LATIHAN UN SMP TAHUN 2016

SOAL-SOAL LATIHAN UN SMP TAHUN 2016

DOWNLOAD KISI-KISI SOAL UKG 2015 SEMUA MAPEL JADWAL IMSAKIYAH PUASA RAMADHAN 2017 / 1438 H

PENCAIRAN GAJI KE 13 DAN GAJI KE 14 TAHUN 2016 SERTA INFO GAJI POKOK PNS TERBARU

DOWNLOAD KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PENGUMUMAN HASIL SELEKSI PENDAMPING DESA 2016

DAFTAR ISI POSTING

▼ 2016 (467) September (22) August (65) July (80) June (61) May (53) April (59) March (40) February (45) January (42)

(34)

► 2014 (178)

► 2013 (62)

► 2012 (17)

► 2011 (32)

Copyright © 2014. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. All Rights Reserved Links: YOUR LINK1 - YOUR LINK2 - YOUR LINK3 HERE!

New Johny Wuss Template by CB Blogger. Powered by Blogger Original Theme by Mastemplate

Referensi

Dokumen terkait

Descriptive text diartikan sebagai sebuah teks bahasa Inggris untuk mengggmbarkan seperti apa benda atau mahluk hidup yang kita deskripsikan, baik

Sama dengan pengelolaan resiko operasional, lembaga keuangan dapat meminimalisir resiko kredit pada kontrak Musyarakah permanen dengan cara terlibat langsung dalam

Pembanding 10 ton jerami dengan 5 ton pupuk kandang ayam per hektar yang diberi 0.4 pupuk kandang per hektar per hektar yang dicairkan sebagai dekomposer berpotensi

[r]

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut Store atmosphere yang ada pada food court kampus dapat dikatakan cukup

Analisis besarnya profitabilitas, likuiditas dan leverage pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012 menggunakan SPSS diperoleh

Pihak lain yang sependapat juga mendukung dengan mengatakan bahwa Adopsi IFRS dapat memperkuat integrasi dan daya saing pasar modalnya terutama bagi negara

Masyarakat dapat memperoleh informasi secara luas sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat dari berbagai sumber-terutama dari media media