KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat ALLAH Swt. YANG MAHA PENGASIH, MAHA PENYAYANG, serta MAHA MENGETAHUI yang telah memberikan rahmat kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang prinsip dan pelayanan BK.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai sumber buku maupun dari pihak-pihak tertentu yang memiliki pengetahuan di bidangnya. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah saya ini masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Salah satu tugas pokok sekolah adalah menyiapkan siswa agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal. Seorang siswa dikatakan telah mencapai perkembangannya secara optimal apabila dia antara lain memperoleh pendidikan dan prestasi belajar sesua dengan bakat, kemampuan, dan minta yang di milikinya.
Kenyataan menunjukkan bahwa di samping adanya siswa yang berhasil secara gemilang, masih terdapat juga siswa yang memperoleh prestasi belajar yang kurang meyakinkan. Bahkan ada di antaranya yang tidak naik kelas atau tidak lulus evaluasi belajar tahap akhir.
PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN PRINSIP – PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING PENDAHULUAN
Manusia adalah mahluk filosofis, artinya manusia me punyai pengetahuan dan berpikir,
mausia juga memiliki sifat yang unik, berbeda denga n mahluk lain dalam pekembanganya.
Implikasi dari kergaman ini ialah bahwa individu me miliki kebebasan dan kemerdekaan untuk
memilih dan megembangkan diri sesuai dengan keunika n ataua tiap – tiap pontensi tanpa
menimbulkan konflik dengan lingkungannya. Dari sisi keunikan dan keragaman idividu, maka
diperlukanlah bimbingan untuk membantu setiap indiv idu mencapai perkembangan yang sehat
didalam lingkungannya ( Nur Ihsan, 2006 : 1)
Pada dasarnya bimbingan dan konseling juga merupaka n upaya bantuan untuk
menunjukan perkembangan manusia secara optimal baik secara kelompok maupun idividu sesuia
dengan hakekat kemanusiannya dengan berbagai potens i, kelebihan dan kekurangan, kelemhan
Adapun dalam dunia pendidikan, bimbingan dan konsel ing juga sangat dipelukan karena
dengan adanya bimbingan dan konseling dapat mengant arkan peserta didik pada pencapai
Standar dan kemampuan profesional dan Akademis, ser ta perkembangan dini yang sehat dan
produktif dan didalam bimbinganya dan konseling sel ian ada pelyanan juga ada Prinsip –
prinsipnya. PEMBAHASAN
PRINSIP – PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING A.
Pengertian Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling Prinsip yang berasal dari asal kata ” PRINSIPRA” ya ng artinya permulan dengan sautu
cara tertentu melhirkan hal –hal lain , yang kebera daanya tergantung dari pemula itu, prisip ini
merupakam hasil perpaduan antara kajian teoriitik d an teori lapangan yang terarah yang
digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan yanh di maksudkan.( Halaen,2002,: 63 )
Prinsip bimbingan dan Konseling memnguraikan tentan g pokok – pokok dasar pemikiran
pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan dapat j uga dijadikan sebagai seperangkat
landassan praktis atau aturan main yang harus diiku ti dalam pelaksanaan program pelayanan
bimbingan dan konseling di sekolah.
Prayitno mengatakan : ” Bahwa prinsip merupaka hasi l kajian teoritik dan telaah
lapangan yanh digunakan sebgai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan” jadi dari
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip – p rinsip bimbingan dan konseling merupakan
pemaduan hasil – hasil teori dan praktek yang dirum uskan dan dijadikan pedoman sekaligus
dasar bagi peyelengaran pelayanan. A.
Macam – macam prinsip bimbingan dan konseling
Dalam pelayanan bimbuingasn dan konseling prisip ya ng digunakan bersumber dari
kajian filosofis hasil dari penelitian dan pengalam a praktis tentang hakikat manusia,
perkembangan dan kehidupan manusia dalam konteks so sial budayanya, pegertian, tujuan,
fungsi, dan proseses, penyelenggaraan bimbingan dan konseling.
eling diantaranya :
a. Bimbingan adalah suatu proses membantu individu agar mereka dapat membantu
dirinya sendiri dalam menyelesaikan masalah yang di hadapinya.
b. Hendaknya bimbingan bertitik tolak (berfokus) pa da individu yang dibimbing
c. Bimbingan diarahkan pada individu dan tiap indiv idu memiliki karakteristik tersendiri.
d. Masalah yang dapat diselesaikan oleh tim pembimb ing di lingkungan lembaga
hendaknya diserahkan kepada ahli atau lembaga yang berwenang menyelesaikannya.
e. Bimbingan dimulai dengan identifikasi kebutuhan yang dirasakan oleh individu yang
akan dibimbing.
f. Bimbingan harus luwes dan fleksibel sesuai denga n kebutuhan individu dan
masyarakat.
g. Program bimbingan di lingkungan lembaga pendidik an tertentu harus sesuai dengan
program pendidikan pada lembaga yang bersangkutan. h. Hendaknya pelaksanaan program bimbingan dikelola oleh orang yang memiliki
dan menggunakan sumber-sumber yang
relevan yang berada di dalam ataupun di luar lembag a penyelenggara pendidikan.
i. Hendaknya melaksanakan program bimbingan di eval uasi untuk mengetahui hasil dan
pelaksanaan program (Nur Ihsan, 2006 : 9)
Rumusan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling pad a umumnya ialah berkenaan
dengan sasaran pelayanan, masalah klien, tujuan dan proses penanganan masalah, program
pelayanan, penyelenggaraan pelayanan. Diantara prinsip-prinsip tersebut adalah :
1. Prinsip-prinsip berkenaan dengan sasaran pelayan an
Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling adalah in dividu-individu baik secara
perorangan aupun kelompok yang menjadi sasaran pela yanan pada umumnya adalah
perkembangan dan perikehidupan individu, namun seca ra lebih nyata dan langsung adalah sikap
dan tingkah lakunya yang dipengaruhi oleh aspek-asp ek kepribadian dan kondisi sendiri, serta
kondisi lingkungannya, sikap dan tingkah laku dalam perkembangan dan kehidupannya itu
an konseling sebagai berikut : a.
BK melayani semua individu tanpa memandang umur, je nis kelamin, suku, agama dan status
sosial ekonomi. b.
BK berurusan dengan pribadi dan tingkah laku indivi du yang unik dan dinamis.
c.
BK memperhatikan sepenuhnya tahap-tahap dan berbaga i apek perkembangan individu.
d.
BK memberikan perhatian utama kepada perbedaan indi vidual yang menjadi orientasi pokok
pelayanannya.
2. Prinsip-prinsip berkenaan dengan masalah individ u
Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kehidupan individu tidaklah
selalu positif, namun faktor-faktor negatif pasti a da yang berpengaruh dan dapat menimbulkan
hambatan-hambatan terhadap kelangsungan perkembanga n dan kehidupan individu yang berupa
dengan : 1.
BK berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaru h kondisi mental atau
fisik individu terhadap penyesuaian dirinya dirumah , disekolah serta dalam
kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan, dan s ebaliknya pengaruh
lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik indivi du.
2.
Kesenjangan sosial, ekonomi dan kebudayaan merupaka n faktor timbulnya
masalah pada invidu yang kesemuanya menjadi perhati an utama pelayanan BK.
3. Prinsip-prinsip berkenaan dengan program pelayan an
Adapun prinsip-prinsip yang berkenaan dengan pelaya nan layanan BK itu adalah sebgaai
berikut : 1.
a.
BK merupakan bagian integrasi dari proses pendidika n dan pengembangan, oleh
an program pendidikan serta pengembangan peserta didik. b.
Program BK harus fleksibel disesuaikan dengan kebut uhan individu, masyarakat dan
kondisi lembaga. c.
Program bimbingan dan konseling disusun secara berk elanjutan dari jenjang
pendidikan terendah sampai tertinggi.
4. Prinsip-prinsip berkenaan dengan pelaksanaan pel ayanan
Pelaksanaan pelayanan BK baik yang bersifat insiden tal maupun terprogram, dimulai
dengan pemahaman tentang tujuan layanan, dan tujuan ini akan diwujudkan melalui
proses tertentu yang dilaksanakan oleh tenaga ahli dalam bidangnya, yaitu konselor
profesional.
Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan hal tersebut adalah :
1. a.
membimbing diri sendiri dalm menghadapi permasalaha nnya.
b.
Dalam proses BK keputusan yang diambil dan akan dil akukan oleh individu
hendaknya atas kemauan individu itu sendiri bukan k arena kemauan atau desakan dari
pihak lain. c.
Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga a hli dalam bidang yang relevan
dengan permasalahan yang dihadapi. d.
Kerja sama antara guru pembimbing, guru-guru lain d an orang tua anak amat
menentukan hasil pelayanan bimbingan. e.
Pengembangan program pelayanan BK ditempuh melalui pemanfaatan yang
maksimal dari hasil pengukuran dan penilaian terhad ap individu yang terlibat dalam
proses pelayanan dan program bimbingan dan konselin g itu sendiri (Hanen, 2002).
bimbingan dan konseling.
Sekolah merupakan lembaga yang wajah dan sosoknya s angat jelas. Di sekolah
pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan dapat tumbuh dan berkembang dengan amat
baik mengingat sekolah merupakan lahan yang secara potensial sangat subur, sekolah memiliki
kondisi dasar yang justru menuntut adanya pelayanan ini pada kadar yang tinggi. Pelayanan BK
secara resmi memang ada disekolah, tetapi keberadaa nnya belum seperti dikehendaki. Dalam
kaitan ini Belkin (dalam Prayitno 1994) menegaskan enam prinsip untuk menumbuh
kembangkan pelayanan BK disekolah. KESIMPULAN
Prinsip-prinsip BK merupakan pemanduan hasil-hasil teori dan praktek yang dirumuskan
dan dijadikan pedoman dan dasar bagi penyelenggaraa n pelayanan.
a. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan sasaran la yanan :
(1) Bimbingan dan konseling melayani semua individu tanpa memandang umur jenis
kelamin, suku, agama dan status sosial ekonomi.
i dan tingkah laku individu dan
memperhatikan tahap-tahap atau berbagai aspek perke mbangan individu, serta
memberikan perhatian utama kepada perbedaan invidua l yang menjadi orientasi pokok
pelayanan.
b. Prinsip yang berkenaan dengan permasalahan indiv idu
Bimbingan dan konseling berurusan dengan hal-hal ya ng menyangkut pengaruh kondisi
mental atau fisus individu terhadap penyesuaian dir inya dirumah maupun disekolah, dan
yang menjadi faktor timbulnya masalah pada individu adalah kesenjangan sosial,
ekonomi dan kebudayaan.
c. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan program pe layanan
- Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari upaya pendidikan dan
pengembangan individu;
- Program bimbingan dan konseling harus fleksibel d isesuaikan dngan kebutuhan
individu, masyarakat dan kondisi lembaga serta disu sun secara berkelanjutan dari jenjang
d. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan tujuan pel aksanaan pelayanan
- Bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk men gembangkan invidu sehingga
keputusan yang diambil dan akan dilakukan oleh indi vidu hendaknya atas kemauan
individu itu sendiri.
- Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan
dengan permasalahan yang dihadapi.
e. Prinsip bimbingan dan konseling disekolah
Prinsip BK disekolah menegaskan bahwa penegakan da n penumbuh kembangan
pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah hanya mungkin dilakukan oleh konselor
profesional yang sadar akan profesinya, dan mampu m enerjemahkan ke dalam program
dan hubungan dengan sejawat dan personal sekolah la innya, memiliki komitmen dan
keterampilan untuk membantu siswa dengan segenap va riasinya disekolah, dan mampu
bekerja sama serta membina hubungan yang harmonis-d inamis dengan kepala sekolah.
Bimbingan dan Konseling . Liputan Press : Jakarta Nurihsan Juntika. 2006.
Bimbingan dan Koseling dalam Berbagai Latar Kehidup an
. PT
RFIKA ADITAMA : Bandung
Prayitno dan Erman Amfi. 1995. Dasar-dasar Bimbingan Konseling . Reneka Cipta :
Jakarta
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Wahana Info Aktual, Inspiratif, Normatif dan Aspiratif
HOME
Home» Pembelajaran» LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING, PENGERTIAN TUJUAN FUNGSI DAN JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING, PENGERTIAN TUJUAN FUNGSI DAN JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Posted by PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN on Saturday, January 30, 2016
Layanan Bimbingan dan Konseling
A. Pengertian Layanan Bimbingan dan Konseling
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, layanan berasal dari kata .layan yang kata kerjanya adalah melayani yang mempunyai arti membantu menyiapkan (mengurus) apa-apa yang diperlukan seseorang; meladeni, menerima (menyambut) ajakan (tantangan, serangan, dsb). Layanan perihal atau cara melayani, meladeni. Sedangkan pengertian Bimbingan secara harfiyyah .Bimbingan. adalah .menunjukkan, memberi jalan, atau menuntun. orang lain ke arah tujuan yang bermanfaat bagi hidupnya di masa kini, dan masa mendatang.
Namun, meskipun demikian tidak berarti semua bentuk bantuan atau tuntutan adalah Bimbingan. Bimbingan yang terdapat dalam sebuah institut merupakan Bimbingan yang bersifat moril, yaitu di mana seorang guru dapat memotivasi siswanya agar lebih semangat dalam belajar. Bukan bersifat materil. Misalnya kalau ada siswa yang belum bayaran lalu ia datang kepada guru dan guru memberikan siswa tersebut uang, tentu saja bantuan ini bukan bentuk bantuan yang dimaksudkan dengan pengertian Bimbingan. Pengertian Bimbingan secara terminologi, menurut Crow & Crow (1960), yang dikutip oleh Prayitno dan Erman Amti Bimbingan diartikan sebagai, .Bantuan yang diberikan oleh seseorang, laki-laki atau perempuan, yang memiliki kepribadian yang memadai dan terlatih dengan baik kepada individu-individu setiap usia dalam membantunya mengatur kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan pandangan hidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri dan memikul bebannya sendiri..
Dari definisi di atas dapat diberi kesimpulan bahwa Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang terus menerus dari seorang pembimbing yang telah dipersiapkan kepada individu yang membutuhkan dalam rangka mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki secara optimal dengan menggunakan berbagai macam media dan teknik Bimbingan dalam suasana asuhan yang normatif agar tercapai kemandirian sehingga individu bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun bagi lingkungan.
B. Pengertian Konseling
Secara etimologis, istilah Konseling berasal dari bahasa latin, yaitu .consilium. yang berarti .dengan. atau .bersama. yang dirangkai menerima. atau .memahami.. Sedangkan dalam bahasa Anglo-Saxon,istilah Konseling berasal dari .sellan. yang berarti .menyerahkan. atau .menyampaikan..Sedangkan menurus W.S Winkel secara etimologi Konseling berasal dari bahasa Inggris, yaitu Counseling yang dikaitkan dengan kata Counsel, yang diartikan sebagai berikut: nasihat (to obtain counsel); anjuran (to give counsel); pembicaraan (to take counsel).
pemahaman dan kecakapan, menemukan masalahnya.. Konseling ditandai oleh adanya hubungan profesional antara konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya dilakukan secara perorangan, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang. Hal ini dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangannya tentang ruang lingkup kehidupan dan untuk belajar mencapai tujuannya.
Menurut Dewa Ketut Sukardi, yang mengutip dari Pepinsky and Pepinsky (1954), Konseling adalah .proses interaksi: (a). terjadi antara dua orang individu yang disebut konselor dan klien, (b). terjadi dalam situasi yang bersifat pribadi (profesional), (c). diciptakan dan dibina sebagai salah satu cara untuk memudahkan terjadinya perubahan-perubahan tingkah laku klien, sehingga ia memperoleh keputusan yang memuaskan kebutuhannya..
Jika dilihat dari pendapat para ahli yang dijelaskan di atas, nampak saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Sehingga dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Konseling adalah proses bantuan yang diberikan oleh konselor kepada klien agar klien tersebut dapat memahami dan mengarahkan hidupnya sesuai dengan tujuannya.
C. Hubungan Bimbingan dengan Konseling
Kata Bimbingan dan Konseling merupakan kata yang tidak dapat dipisahkan karena saling berkaitan, tetapi ada juga pendapat bahwa Bimbingan dan Konseling merupakan kata yang berbeda. Menurut Hallen istilah Bimbingan selalu dirangkai dengan istilah Konseling. Hal ini disebabkan karena Bimbingan dan Konseling itu merupakan suatu kegiatan yang integral. Konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan Bimbingan di antara beberapa teknik lainnya.
Bimbingan. Konseling merupakan teknik Bimbingan yang bersifat terapeutik karena yang menjadi sasarannya bukan perubahan tingkah laku, tetapi hal yang lebih mendasar dari itu, yaitu perubahan sikap. Dengan demikian sesungguhnya Konseling merupakan suatu upaya untuk mengubah pola hidup seseorang. Untuk mengubah pola hidup seseorang tidak bisa hanya dengan teknik-teknik Bimbingan yang bersifat informatif, tetapi perlu teknik yang bersifat terapeutik atau penyembuhan.
Sedangkan pendapat yang mengatakan bahwa antara Bimbingan dan Konseling merupakan dua pengertian yang berbeda, karena Konseling lebih identik dengan psikoterapi, yaitu usaha untuk menolong dan menggarap individu yang mengalami kesukaran dan gangguan psikis yang serius. Sedangkan Bimbingan oleh pandangan ini dianggap identik dengan pendidikan.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa antara Bimbingan dan Konseling mempunyai hubungan yang erat di mana di antara keduanya saling melengkapi dalam membantu klien atau orang lain dalam memecahkan suatu permasalahan dan mengubah pola hidup seseorang. Mengubah pola hidup yang salah menjadi benar, pola hidup yang negatif menjadi positif. Sehingga klien dapat mengarahkan hidup sesuai dengan tujuannya. Karena tugas dari seorang pembimbing atau konselor yaitu memberikan arahan yang baik kepada yang terbimbing.
D. Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling 1) Tujuan Bimbingan dan Konseling
Adapun tujuan Bimbingan dan Konseling menurut Hallen adalah:
a. Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi, dimaksudkan agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri.
b. Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan dimaksudkan agar peserta mengenal lingkungannya secara obyektif, baik sosial maupun ekonomi.
c.Bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan dimaksudkan agar peserta didik mampu mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masa depan dirinya, baik pendidikan, karier maupun bidang budaya, keluarga dan masyarakat.
Menurut H. Prayitno dan Erman Amti, Bimbingan dan Konseling memiliki tujuan yang terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umun Bimbingan dan Konseling membantu individu agar dapat mencapai perkembangan secara optimal sesuai dengan bakat, kemampuan, minat dan nilai-nilai, serta terpecahnya masalahmasalah yang dihadapai individu (klien). Termasuk tujuam umum Bimbingan dan Konseling adalah membantu individu agar dapat mandiri dengan ciri-ciri mampu memahami dan menerima dirinya sendiri dan lingkungannya, membuat keputusan dan rencana yang realistik, mengarahkan diri sendiri dengan keputusan dan rencananya itu serta pada akhirnya mewujudkan diri sendiri.
Tujuan khusus Bimbingan dan Konseling langsung terkait pada arah perkembangan klien dan masalah-masalah yang dihadapi. Tujuan khusus itu merupakan penjabaran tujuan-tujuan umum yang dikaitkan pada permasalahan klien, baik yang menyangkut perkembangan maupun kehidupannya.
Dari pendapat para ahli jelaslah bahwa, tujuan dari Bimbingan dan Konseling semuanya mengarahkan kepada peserta didik agar peserta didik lebih memahami dirinya sendiri baik dari kekurangannya maupun kelebihannya. Dan juga, membantu peserta didik untuk berani mengambil sendiri keputusan yang baik (sesuai dengan bakat, kemampuan dan minat) untuk dirinya.
Fungsi Bimbingan dan Konseling menurut Syamsu Yusuf dan A.Juntika Nurihsan adalah:
a. Pemahaman, yaitu membantu peserta didik agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama).
b. Preventif (pencegahan), yaitu upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta didik.
c. Pengembangan, yaitu konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
d. Perbaikan (penyembuhan), yaitu fungsi Bimbingan yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan pemberian bantuan kepada siswa yang telah mengalami masalah.
e.Penyaluran, yaitu fungsi Bimbingan dalam membantu individu memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan yang sesuai dengan minat, bakat siswa. f. Penyesuaian, yaitu fungsi Bimbingan dalam membantu individu (siswa) agar dapat menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif terhadap program pendidikan, peraturan sekolah, atau norma agama.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi dari Bimbingan dan Konseling selain sebagai pemahaman untuk dirinya sendiri (peserta didik) maupun lingkungannya, fungsi dari Bimbingan dan Konseling juga sebagai penyembuh (perbaikan) bagi peserta didik yang mengalami kesulitan ketika mendapatkan suatu permasalahan yang sulit untuk dipecahkan yang menyebabkan peserta didik itu pesimis dan rendah diri.
E. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling
Dalam memberi Bimbingan belajar guru hendaknya memperhatikan beberapa prinsip di antaranya yaitu: Menurut pendapat Nana Syaodih Sukmadinata prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling yaitu:
b. Sebelum memberi bantuan, guru terlebih dahulu harus berusaha memahami kesulitan yang dihadapi siswa.
c. Bimbingan belajar yang diberikan guru hendaknya disesuaikan dengan masalah serta faktor-faktor yang melatarbelakanginya.
d. Bimbingan belajar hendaknya menggunakan teknik yang bervariasi.
e. Dalam memberikan Bimbingan belajar hendaknya guru berkerja sama dengan staf sekolah yang lain.
Sedangkan di dalam buku Kartini Kartono, prinsip dari Bimbingan dan Konseling yaitu, bahwa setiap orang adalah berharga, satu prinsip yang penting, peserta didik juga mempunyai potensi dan hak untuk memperoleh sukses dalam kehidupannya. Seharusnya ia ditolong, agar potensinya itu menjadi realita. Pendapat dari Kartini dan Kartono juga sama dengan pendapat M. Arifin yang menjelaskan bahwa setiap individu memiliki fitrah (kemampuan dasar) yang dapat berkembang dengan baik bilamana diberi kesempatan. Untuk itu melalui Bimbingan yang baik.
Dari pendapat di atas, penulis setuju dengan pendapat dari Kartini Kartono, yang menjelaskan bahwa bahwa setiap orang adalah berharga, dengan adanya prinsip seperti itu, maka peserta didik merasa bahwa dirinya dihargai oleh orang lain. Sehingga peserta didik akan lebih bersemangat (optimis) dalam menghadapi masalah baik di sekolah maupun di luar sekolah. Selain itu juga, peserta didik juga akan menganggap bahwa dirinya tidak dibeda-bedakan dari peserta didik yang lain karena ia mempunyai pendapat bahwa dirinya mempunyai kelebihan dibandingkan orang lain.
F. Teknik Bimbingan dan Konseling
Pada umumnya teknik-teknik yang dipergunakan dalam Bimbingan mengambil dua pendekatan, yaitu pendekatan secara kelompok (group guidance) dan pendekatan secara individual (individual counseling).
Teknik yang digunakan dalam membantu murid atau sekelompok murid memecahkan masalah-masalah dengan melalui kegiatan kelompok. Beberapa bentuk khusus teknik Bimbingan kelompok yaitu: home room program, karyawisata, diskusi kelompok, kegiatan kelompok, organisasi murid, sosiodrama.
2) Penyuluhan individual (Individual Counseling)
Dalam teknik ini pemberian bantuan dilakukan dengan hubungan yang bersifat face to face relationship (hubungan empat mata), yang dilaksanakan dengan wawancara antara counselor dengan konsele. Masalah-masalah yang dipecahkan melalui teknik counseling ini ialah masalah-masalah yang sifatnya pribadi.
Beberapa sistem pendekatan Bimbingan dan Konseling menurut Abin Syamsuddin Makmun, yaitu:
1. Pendekatan Direktif. 2. Pendekatan Non-Direktif.
Secara singkat kedua pendekatan Bimbingan dan Konseling tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Pendekatan Direktif.
Pendekatan ini dikenal juga sebagai Bimbingan yang bersifat Counselor-Centered. Sifat tersebut menunjukkan pihak pembimbing memegang peranan utama dalam proses interaksi layanan Bimbingan. Pembimbinglah yang berusaha mencari dan menemukan permasalahan yang dialami kliennya.
2) Pendekatan Non-Direktif
peranan utama dalam bidang interaksi layanan Bimbingan. Ciri-ciri hubungan non-direktif:
a. Hubungan non-direktif ini menempatkan klien pada kedudukan sentral, klienlah yang aktif untuk mengungkapkan dan mencari pemecahan masalah. b. Konselor berperan hanya sebagai pendorong dan pencipta situasi yang memungkinkan klien bisa berkembang sendiri.
G. Jenis PeLayanan Bimbingan dan Konseling
Menurut I. Djumhur dan Mohammad Surya, pelayanan-pelayanan yang diberikan oleh Bimbingan di sekolah dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Pelayanan Pengumpulan Data tentang Murid
b. Pelayanan Pemberian Penerangan c. Pelayanan Penempatan
d. Pelayanan Pengajaran e. Pelayanan penyuluhan
f. Pelayanan Penelitian dan Penilaian (evaluasi) g. Pelayanan Hubungan Masyarakat. 23
Secara singkat jenis peLayanan Bimbingan dan Konseling tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Sesuai dengan pengertian bahwa Bimbingan adalah bantuan bagi individu yang menghadapi masalah, maka sudah tentu berhasil tidaknya suatu usaha bantuan dalam rangka Bimbingan akan banyak bergantung dari keterangan-keterangan atau informasi-informasi tentang individu tersebut. Oleh karena itu mengumpulan data seperti ini merupakan langkah pertama dalam kegiatan Bimbingan secara keseluruhan.
b. Pelayanan Pemberian Penerangan
Yang dimaksud dengan pelayanan ini adalah memberikan peneranganpenerangan yang sejelas-jelasnya dan selengkap-lengkapnya mengenai berbagai hal yang diperlukan oleh setiap murid, baik tentang pendidikan, pekerjaan, sosial, maupun pribadi.
c. Pelayanan Penempatan
Hakekat dari pelayanan penempatan ini adalah membantu individu memperoleh penyesuaian diri dengan jalan menempatkan dirinya pada posisi yang sesuai. Yang menjadi tujuan pelayanan penempatan ini adalah agar setiap individu dapat posisi yang sesuai keadaan dirinya, seperti minat, kecakapan, bakat, cita-cita, tingkat perkembangan dan sebagainya.
d. Pelayanan Pengajaran
Yang dimaksud dengan pelayanan pengajaran adalah kegiatan pemberian bantuan kepada murid-murid dalam mengatasi kesulitankesulitan dalam pengajaran. Yang menjadi tujuannya adalah agar setiap murid memperoleh penyesuaian diri yang baik serta mengembangkan kemampuannya secara optimal dalam kegiatan pengajaran.
e. Pelayanan penyuluhan
Penyuluhan merupakan inti kegiatan program Bimbingan. Kegiatan penyuluhan ini di samping berfungsi sebagai terapi (penyembuh), dapat pula berfungsi sebagai cara pengumpulan data. Penyuluhan merupakan kegiatan professional, artinya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki pendidikan dan keahlian serta pengalaman khusus dalam bidang penyuluhan.
f. Pelayanan Penelitian dan Penilaian (evaluasi)
g. Pelayanan Hubungan Masyarakat.
Di samping memberikan pelayanan kepada murid-murid dan personil sekolah lainnya, kegiatan Bimbingan memberikan pelayanan pula kepada pihak-pihak luar sekolah, yaitu masyarakat. Tujuan pelayanan ini adalah untuk bekerja sama dengan berbagai pihak di masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah murid-murid, seperti kenakalan anak, pembolosan, kelesuan belajar, drop-out dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M., Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, Jakarta: Golden Terayo Press, 1982, Cet. I
_____, Pokok-pokok Pikiran tentang Bimbingan dan Konseling PenyuluhanAgama (di Sekolah dan di Luar Sekolah), Jakarta: Bulan Bintang, 1976, Cet. IV
_____, Teori-teori Konseling Umum dan Agama, Jakarta: PT. Golden Terayon Press, 1996, Cet. III
Djumhur, I., & Mohammad Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Bandung: CV. Ilmu, tt
Hallen, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, Cet. I
Makmun, Abin Syamsuddin, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, Cet. VII
Prayitno, & Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004
Sukardi, Dewa Ketut, Pengantar Teori Konseling, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985, Cet. I
Surya, Mohammad, Psikologi Konseling, Bandung: CV. Pustaka Bani Quraisy, 2003, Cet. I
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007, Cet. IV
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007
Winkel, W.S, & M.M Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institut Pendidikan, Yogyakarta: Media Abadi, 2004, Cet. III
Yusuf, Syamsu, & A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, Cet. II__
= Baca Juga =
LAGU WAJIB NASIONAL VOL 1 (BAHAN PEMBIASAAN DI SEKOLAH) MODUL DIKLAT GURU PEMBELAJAR PPKn SMP, SMA DAN SMK MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM SOLVING) MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
DOWNLOAD PROTA, PROMES, RPP DAN KKM SEMUA MAPEL KELAS 7, KELAS 8 DAN KELAS 9 SMP/MTS KTSP
DOWNLOAD PERMENDIKBUD NO 20 TAHUN 2016 TENTANG SKL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DOWNLOAD PERMENDIKBUD NO 21 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR ISI SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DOWNLOAD PERMENDIKBUD NO 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DOWNLOAD PERMENDIKBUD NO 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
DOWNLOAD PERMENDIKBUD NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH
DOWNLOAD MATERI PELATIHAN KURIKULUM 2013 TAHUN 2016 JENJANG SMA SEMUA MAPEL
DOWNLOAD BUKU GURU DAN BUKU SISWA KELAS VII (7) KURIKULUM 2013 EDISI REVISI TAHUN 2016 SEMUA MATA PELAJARAN
DOWNLOAD PERMENDIKBUD NO 21 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR ISI SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DOWNLOAD KUMPULAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK SMP TINDAK LANJUT SUPERVISI AKADEMIK
INI TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN SEBAGAI BAHAN PENYUSUNAN LANDASAN TEORI PADA LAPORAN PENELITIAN, SKRIPSI DAN LAINNYA
MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM SOLVING)
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING )
MOTIVASI BELAJAR SISWA, PENGERTIAN BENTUK DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR SISWA
PENGERTIAN BELAJAR DAN PENGERTIAN PEMBELAJARAN
DOWNLOAD MATERI PELATIHAN KURIKULUM 2013 EDISI 2016 MAPEL PPKN DAN IPA SMP
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) DAN KOMPETENSI INTI (KI) JENJANG SMP/MTS KURIKULUM 2013
1
1 komentar:
Muh FjrSeptember 12, 2016 at 12:46 AM
Pengen belajar ilmu bimbingan konseling lebih banyak? Yuk kunjungi : Bimbingan Konseling Area Website
Reply
Load more...
Create a Link
Newer Post Older Post Home INFO DAPODIK
INFO BEASISWA
TEORI PEMBELAJARAN
BLOG PKN
---Tanggal dan Waktu Saat Ini (Online) Admin
---Statistik Pengunjung 34317008
---DOWNLOAD RPP
DOWNLOAD RPP PPKN KELAS 9
CEK DATA GURU DAN CEK SKTP DOWNLOAD RPP
LATIHAN UN
---Followers
---Link Website Kemdikbud
Badan Penelitian dan Pengembangan
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Beasiswa Unggulan Kemdikbud
BOS Kemdikbud Dapdodikdasmen
Ditjen Dikdasmen Kemdikbud
Ditjen Guru & Tenaga Kependidikan Ditjen PAUDNI & Pendidikan Masyarakat Ditjen Kebudayaan
Direktorat Pembinaaan SD Direktorat Pembinaaan SMP Direktorat Pembinaaan SMA Direktorat Pembinaaan SMK InspektoratJenderal
Kemendikbud PIP Kemdikbud SekretariatJenderal Cek SK Inpasing
Rumah Belajar Kemdikbud Produk Hukum Kemdikbud Sahabat Keluarga Kemdikbud
Entri Populer
CARA LOGIN GURU PEMBELAJAR ONLINE (GPO) BAGI GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (GTK)
TATA CARA PUASA TARWIYAH DAN PUASA ARAFAH
DOWNLOAD BUKU GURU DAN BUKU SISWA KELAS VII (7) KURIKULUM 2013 EDISI REVISI TAHUN 2016 SEMUA MATA PELAJARAN
PENCAIRAN TUNJANGAN SERTIFIKASI GURU 2016
DOWNLOAD KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017
CARA PENGGUNAAN APLIKASI PMP 2016 (PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN 2016)
SOAL DAN KUNCI JAWAB LATIHAN UN SMP TAHUN 2016 CARA CEK KEASLIAN NIK (Nomor Induk Kependudukan)
PENDAFTARAN CPNS PENYULUH PERTANIAN DARI PELAMAR THL-TB PENYULUH PERTANIAN TAHUN 2016
CEK SKTP 2016 (SD SMP SMA SMK) DI LAMAN INFO GTK/PTK
Entri Populer
PENCAIRAN TUNJANGAN SERTIFIKASI GURU 2016
HASIL PUPNS TERINDIKASI ADA 57 RIBU PNS FIKTIF ALIAS MISTERIUS SOAL DAN KUNCI JAWAB LATIHAN UN SMP TAHUN 2016
SOAL-SOAL LATIHAN UN SMP TAHUN 2016
DOWNLOAD KISI-KISI SOAL UKG 2015 SEMUA MAPEL JADWAL IMSAKIYAH PUASA RAMADHAN 2017 / 1438 H
PENCAIRAN GAJI KE 13 DAN GAJI KE 14 TAHUN 2016 SERTA INFO GAJI POKOK PNS TERBARU
DOWNLOAD KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PENGUMUMAN HASIL SELEKSI PENDAMPING DESA 2016
DAFTAR ISI POSTING
▼ 2016 (467) September (22) August (65) July (80) June (61) May (53) April (59) March (40) February (45) January (42)
► 2014 (178)
► 2013 (62)
► 2012 (17)
► 2011 (32)
Copyright © 2014. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. All Rights Reserved Links: YOUR LINK1 - YOUR LINK2 - YOUR LINK3 HERE!
New Johny Wuss Template by CB Blogger. Powered by Blogger Original Theme by Mastemplate