• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS HUBUNGAN IMPLEMENTASI MULTIMEDI. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS HUBUNGAN IMPLEMENTASI MULTIMEDI. pdf"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Meninjau pemanfaatan teknologi multimedia dalam dunia pendidikan, fakta mengungkapkan bahwa, multimedia mampu menjadi media komunikasi yang positif dan efektif karena melalui media tersebut teks, audio, video serta

animasi dengan bergagai warna dan corak dapat ditampilkan pada sebuah screen di saat yang bersamaan. Disamping itu penggunaan media interaktif mampu menarik perhatian serta lebih mudah dipahami dibandingkan dengan bahan-bahan statik atau tanpa suara. Vaughan, 1998 (Harun dan Tasir, 2003). Pengguna yang tertarik

ABSTRAK

Pemanfaatan teknologi multimedia dalam dunia pendidikan bukanlah merupakan hal yang baru. Fakta menunjukkan bahwa, banyak penelitian yang membuktikan unsur-unsur multimedia dapat membantu siswa untuk melakukan proses visualisasi. Multimedia mampu mendukung proses interaksi dan juga membantu interaksi kelompok pada pembelaja-ran siswa secara aktif, terutama dalam sistem pembelajapembelaja-ran jarak jauh. Semua ini membuktikan bahwa multimedia sangat cocok digunakan dalam proses belajar mengajar. Namun, dalam kenyataannya pemanfaatan multimedia pada Sistem Manajemen Pembelajaran tidak langsung dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelaja-ran. Ada beberapa aspek lain yang juga mempengaruhi siswa dalam memahami materi pembelajaran, bahkan dalam kasus tertentu ditemukan fakta bahwa metode pembelajaran tradisional memberikan hasil lebih baik daripada belajar dengan menggunakan teknologi multimedia

Kata kunci: materi pembelajaran, multimedia, sistem manajemen pembelajaran

ABSTRACT

The using of multimedia technology in education is not a new thing. Fact reveal that, a lot of research that proves multimedia elements can help the individual student to perform the visualization process. These media able to support the process of interaction and also help group interaction on more active learning for students, especially in distance learning system. All this prove that multimedia is very suitable for use in teaching and learning process. However, in reality the implementation of multimedia on the Learning Management System does not directly able to improve stu-dent understanding of learning materials. There are several other aspect that also affect stustu-dents in understanding the learning material, even in certain cases found to the fact that the traditional learning method gives better results than learning using multimedia technology.

Key words: learning management system, learning material, multimedia

PADA

LEARNING MANAGEMENT SYSTEM

TERHADAP KEMAMPUAN MAHASISWA

DALAM PENGUASAAN MATERI PEMBELAJARAN

Irsan Taufik Ali

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Riau

Kampus Bina Widya Jl. Raya Soebrantas Km 12,5, Pekanbaru, Kode Pos 28293

(2)

akan memberikan perhatian lebih pada kandungan atau isi informasi yang ingin disampaikan dan hal ini akan membuat proses penyampaian informasi menjadi lebih berkesan. Semuanya ini menguatkan pemikiran yang menyatakan bahwa multimedia amat sesuai digunakan dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Kajian juga mendapati bahwa penggunaan teknologi multimedia telah mendapat respon yang positif dari pelajar yang berasal dari berbagai disiplin ilmu dan berbagai tingkatan usia.

Menurut Vaughan (2004, p1) multimedia diartikan sebagai sebuah kombinasi dari text, Gambar, suara, animasi, dan video yang ditampilkan dalam kom-puter atau peralatan elektronik lainnya. Jika pemakai dapat mengontrol isi dan waktu elemen yang disajikan maka hal tersebut dikatakan Multimedia Interaktif. Menurut Hofstetter (2001, p2) multimedia adalah penggunaan komputer untuk menampilkan informasi yang merupakan gabungan dari text, grafik, audio dan video sehingga membuat user dapat bernavigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi dengan komputer. Dari bermacam pengertian multimedia diatas, dapat dilihat bahwa multimedia dibentuk dari penggabungan beberapa elemen, berupa Gambar yang bergerak (animasi/ video), suara (audio), Gambar (grafik), dan text yang digabungkan kedalam sebuah komputer dan dijalankan secara interaktif. Multimedia memiliki elemen-elemen sebagai berikut, yaitu:

Text

Teks merupakan elemen multimedia yang menjadi dasar untuk menyampaikan informasi, karena teks adalah jenis data yang paling sederhana dan mem-butuhkan tempat penyimpanan yang paling kecil. Teks merupakan cara yang paling efektif dalam mengemukakan ide-ide kepada pengguna, sehingga penyampaian informasi akan lebih mudah di-mengerti oleh masyarakat.

Grafis atau Gambar

Sangat bermanfaat untuk mengilustrasikan informasi yang akan disampaikan terutama informasi yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Jenis-jenis grafik seperti Bitmap yaitu Gambar yang disimpan dalam bentuk kumpulan pixel, yang berkaitan dengan titik-titik pada layar monitor. Digitized picture adalah Gambar hasil rekaman video atau kamera yang dipindahkan ke komputer dan diubah ke dalam bentuk bitmaps. Hyperpictures, sama seperti hypertext tapi dalam bentuk Gambar.

Audio

Multimedia tidak akan lengkap jika tanpa audio

(suara). Audio bisa berupa percakapan, musik atau efek suara. Format audio terdiri dari beberapa jenis diantaranya:

a. Wave

Merupakan format file digital audio yang disimpan dalam bentuk digital dengan ekstensi WAV.

b. MIDI

Merupakan singkatan dari Musical Instrument Digital Interface. MIDI memberikan cara yang lebih efesien dalam merekam music dibandingkan wave, kapasitas data yang dihasilkan juga jauh lebih kecil. Midi disimpan dengan ekstensi MID.

Video

Video menyediakan sumber yang kaya dan hidup untuk aplikasi multimedia. Dengan video dapat menerangkan hal-hal yang sulit digambarkan lewat kata-kata atau Gambar diam dan dapat menggambarkan emosi dan psikologi manusia secara lebih jelas.

Animasi

Animasi adalah simulasi gerakan yang dihasilkan dengan menayangkan rentetan frame ke layar. Frame adalah satu Gambar tunggal pada rentetan Gambar yang membentuk animasi. Menurut Foley et al. (1997, p1057) Animate adalah untuk membuat sesuatu hidup, sebagian orang mengira bahwa animasi itu sama dengan motion (gerakan), tetapi animasi mencakup semua yang mengandung efek visual sehingga animasi mencakup perubahan posisi terhadap waktu, bentuk, warna, struktur, tekstur dari sebuah objek, posisi kamera, pencahayaan, orientasi dan fokus dan perubahan dalam teknik rendering.

Elemen-elemen multimedia yang ditawarkan juga disamping berupaya menarik perhatian juga mampu membantu seseorang pelajar untuk melakukan proses visualisasi. Ini secara tidak langsung mampu membentuk kefahaman terhadap sesuatu konsep, proses, idea dan sebagainya dengan lebih pantas dan jelas. Sifat dasar dari media tersebut yang mampu menyokong proses interaksi juga turut membantu membentuk interaksi pada persekitaran pembelajaran yang lebih aktif bagi pelajar. Hana, 1999 (Harun dan Tasir, 2003). Berdasarkan kegunaannya multimedia pembelajaran ada 2 macam yaitu:

1. Multimedia presentasi pembelajaran.

Multimedia presentasi pembelajaran adalah alat bantu guru dalam proses pembelajaran dikelas dan tidak menggantikan guru secara kese-luruhan. Contohnya Microsoft Power Point. 2. Multimedia pembelajaran mandiri.

(3)

$

ware pembalajaran yang dapat dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri tanpa bantuan guru. Multimedia pembelajaran mandiri harus dapat memadukan explicit knowledge dan tacit knowledge, mengandung fitur assesmen untuk latihan, ujian dan simulasi termasuk tahapan pemecahan masalah. Contohnya Macromedia Authorware atau Adobe Flash.

Pada tahun 2008 Irsan telah melakukan penelitian yang bersifat aplikatif tentang pemanfaatan teknologi multimedia sebagai sarana pendukung interaktifitas pada sebuah sistem pembelajaran jarak jauh. Pada penelitian ini teknologi multimedia digunakan untuk menghasilkan sebuah antarmuka sistem pembelajaran jarak jauh berbasis web yang interaktif. Dari penelitian yang telah dilakukan, secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa, teknologi multimedia yang diimplementasikan pada sebuah sistem

pembelajaran akan mampu memberikan

kemudahan dalam berinteraksi dan mampu menghasilkan sebuah antarmuka sistem dan aplikasi interaktif yang menarik, nyaman, mudah digunakan sehingga proses pencarian informasi dalam sebuah pembelajaran akan terasa lebih menyenangkan.

Berdasarkan hal tersebut maka dirancanglah sebuah penelitian lanjutan yang merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental untuk mengetahui pengaruh implementasi multimedia pada Learning Management System terhadap penguasaan materi pembelajaran oleh mahasiswa di Fakultas Teknik Universitas Riau. Dari penelitian ini akan diketahui dampak pengimplementasian tersebut mampu memberi pengaruh pada peningkatkan penguasaaan sebuah materi pembelajaran, khususnya di fakultas teknik Universitas Riau. Penelitian yang dilakukan diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian keilmuan bagi dunia akademis pada umumnya, dan tataran pengembangan metode pembelajaran yang menggunakan learning management system di Fakultas teknik Universitas Riau.

2. Secara praktis hasil penelitian ini akan menghasilkan sebuah konsep pengembangan learning management system yang akan bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Riau dan instutusi pendidikan lainnya.

System adalah sebuah sistem yang didesain untuk menyajikan, melacak, melaporkan, dan mengatur konten pembelajaran, kemajuan siswa, dan in-teraksi siswa. Learning Management System dapat berupa sistem manajemen kuliah yang san-gat sederhana atau sistem yang sansan-gat kompleks dalam lingkungan yang terdistribusi. Beberapa fungsi dalam Learning Management System anta-ra lain: back-end connection pada sistem informa-si yang lain, pelacakan dan pelaporan mengenai aktifitas dan performa siswa, registrasi yang ter-pusat, penyajian konten secara online dan adaptif. Learning Management System menggunakan teknologi internet untuk mengatur interaksi antara user dan sumber pembelajaran. Learning Man-agement System sangat diperlukan untuk membu-at sebuah environment dimana seseorang dapat merencanakan, mengakses, dan mengatur sebuah e-learning. Ada beberapa tipe interaksi dan fungsi yang dapat dikoordinasikan, antara lain:

1. A common online course catalog, katalog ini dapat mengGambarkan seluruh penawaran yang disajikan. User dapat mencari dan mem-peroleh informasi tentang kuliah, format yang diberikannya (dalam kelas atau online), dura-si, konten, pesertanya, dan lain-lain.

2. A common online registration, system trasi yang dimaksudkan dapat berupa regis-trasi untuk perkuliahan tatap muka atau online. Dalam registrasi ini user juga dapat memilih waktu atau lokasi yang diinginkan, biaya pendaftaran, pindah kelas, pembatalan kelas, dan lain-lain.

3. An up-front competency assessment tool, Sis-tem dapat mencakup alat pendiagnostik, dian-taranya berupa pretest yang memungkinkan siswa untuk mengukur kemampuannya untuk suatu aktivitas pembelajaran tertentu. Alat semacam ini juga dapat menghasilkan rencana pembelajaran yang lebih personal untuk setiap pembelajar.

4. Kemampuan untuk menjalankan dan melacak e-learning System dapat mengakses program e-learning dan menjalankannya bagi pem-belajar. Sistem juga dapat melacak kemajuan pembelajar dalam pengalaman pembelaja-rannya.

5. Learning assessments, Sistem dapat menyajikan komponen evaluasi yang dapat mengukur tingkat kemampuan atau penge-tahuan yang diperoleh oleh siswa berdasarkan partisipasinya dalam pengalaman pembelaja-ran.

(4)

%

diunduh oleh pembelajar sebelum pengalaman pembelajaran dimulai. Ini dapat memastikan bahwa materi-materi ini up-to-date dan dapat diakses oleh pembelajar.

7. Integrating knowledge management resources, Sistem dapat menjalankan sumber informasi dan sumber instruksional.

8. Organizational readiness information. Pengel-ola sistem dapat meng-query sistem untuk mendapatkan informasi-informasi tertentu. Misal, pengelola dapat mengetahui berapa pembelajar yang mengambil course tertentu. 9. Costumized reporting. Kemampuan untuk

meng-query sistem dalam menghasilkan laporan web-based yang standar dan unik, penting bagi manajemen untuk memperoleh informasi yang paling menguntungkan. 10. Supporting collaboration and knowledge

com-munities, adalah penting untuk memiliki ke-mampuan untuk membangun, menjaga, dan mengatur knowledge communities.

BAHAN DAN METODE

Rancangan penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan post test only control design. Penelitian ini memberikan perlakuan berbeda kepada dua kelompok, kelompok pertama sebagai kelompok perlakuan (eksperimen) dan kelompok kedua sebagai kelompok kontrol. Mahasiswa dalam kelompok eksperimen akan diberikan perlakuan berupa pemberian pembelajaran melalui Learning Management System yang berbasis multimedia, sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan tersebut. Setelah menjalankan proses pembelajaran, kemudian kedua kelompok diuji melalui nilai ujian tertulis untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pembelajaran dari masing-masing kelompok. Penelitian ini juga meliputi implementasi dari penerapan konsep interaktivitas yang berbasis multiedia pada Learning Management System. Bentuk interaktivitas tersebut terdiri dari materi pembelajaran yang berbasis video dan interaksi yang berbasis multimedia seperti audio, video dan teks. Lokasi penelitian dilakukan di Fakultas Teknik Universitas Riau.

Alat atau instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Learning Management System sebagai media interaksi antara dosen dan mahasiswa pada sebuah penyelenggaraan pembelajaran.

Objek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Riau yang dalam hal ini

di-wakili oleh mahasiswa jurusan teknik elektro se-mester ganjil tahun ajaran 2009-2010 dan tahun ajaran 2008-2009. Mahasiswa dibagi dalam dua kelompok pembelajaran, yaitu kelompok perlakuan atau eksperimen dan kelompok kontrol.

Penentuan sampel menggunakan teknik

pengambilan sampel rumpun (cluster sample), dimana sampel yang digunakan merupakan kelompok individu yang tersedia sebagai unit populasi. Sampel yang dipilih dari populasi yang ada adalah mahasiswa jurusan Teknik Elektro.

Pengumpulan data dilakukan melalui cara pemberian tes tertulis pada akhir perkuliahan. Semua mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Gambar listrik diberikan tes tertulis tersebut untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pembelajaran dari masing-masing kelompok, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Kedua kelompok kelas diberikan pertanyaan tes tertulis yang sama, sehingga nantinya diperoleh perbandingan penguasaan materi antara kedua kelompok kelas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Implementasi sistem

Hasil penelitian meliputi implementasi dari penerapan konsep interaktivitas yang berbasis multiedia pada Learning Management System di Fakultas Teknik Universitas Riau. Bentuk interaktivitas terdiri dari materi pembelajaran yang berbasis video dan interaksi yang berbasis multimedia seperti audio, video dan teks. Sebelum Learning Management System yang berbasis multimedia diujikan pada sebuah proses pembelajaran, ada beberapa tahapan yang harus terlebih dahulu disiapkan diantaranya adalah : Penyiapan materi pembelajaran yang berbasis multimedia dan aplikasi Learning Management System itu sendiri, mulai dari pengintegrasian Learning Management System dengan aplikasi pendukung interaksi berbasis multimedia hingga pengaturan sesi perkulihan beserta materi yang akan disajikan.

Pada tahapan ini semua bentuk interaktifitas yang berbasis multimedia diimplementasikan dalam sebuah penyelenggaraan sesi pembelajaran. Bentuk -bentuk interaktifitas tersebut antaralain, materi pembelajaran yang berbasis multimedia interaktif yang menggabungkan unsur-unsur multimedia seperti teks, suara, dan Gambar bergerak. Unsur-unsur multimedia juga digunakan dalam sebuah interaksi komunikasi yang berbasiskan suara, teks, dan visual dengan menggunakan aplikasi

(5)

&

Openmeetings, seperti yang terlihat pada Gambar 1. Penggabungan semua unsur-unsur multimedia ini dalam sebuah pembelajaran dimaksudkan untuk memaksimalkan interaktifitas pada sebuah penyelenggaraan pembelajaran secara online, layaknya seperti penyelenggaraan perkuliah tatap muka atau langsung.

Hasil analisis nilai rata-rata setelah Tes Tertulis

Setelah beberapa pertemuan perkuliahan dil-aksanakan selanjutnya semua mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Gambar listrik diberikan tes tertulis tersebut untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pembelajaran dari masing-masing kelompok, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Kedua kelompok kelas diberikan pertanyaan tes tertulis yang sama, sehingga diperoleh perbandingan penguasaan materi antara kedua kelompok kelas.

Hasil Statistik dan Uji Normalitas

Dari hasil pengolahan statistik deskriptif menggunakan SPSS diperoleh nilai rata-rata untuk pembelajaran Learning Management System berbasis multimedia sebesar 74,73 dengan nilai maksimum 95, minimum 50. Untuk pembelajaran dengan teknik biasa diperoleh nilai rata-rata sebesar 75,29 dengan nilai maksimum 95, minimum 40. Dapat dilihat pada Tabel 1.

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Analisis menggunakan metode parametrik jadi, persyaratan normalitas harus terpenuhi, yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal, atau jumlah sampel sedikit dan jenis data adalah nominal atau ordinal maka metode yang digunakan adalah statistik Gambar 1. Sesi perkuliahan online

menggunakan OpenMeetings

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Kolomogorov-Smirnov

n Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

S

Multimedia Median 75.00

Variance 111.036

Std. Deviation 10.537

Minimum 50

Maximum 95

Range 45

Interquartile Range 10

Skewness -0.283

Biasa Variance 216.314

Std. Deviation 14.708

Minimum 40

Maximum 95

Range 55

Interquartile Range 23

Skewness -0.692

(6)

'

nonparametrik. Dalam pembahasan ini digunakan uji one sample kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05. (Prayitno, 2009).

Dari Tabel 2 dapat dilihat pada kolom Kolmogorov-Smirnov dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk nilai test pembelajaran Learning Management System berbasis multimedia sebesar 0,074 dan untuk nilai test dari pembelajaran biasa sebesar 0,137. Karena signifikansi seluruh variabel nilai lebih besar dari 0,05 maka dapat di simpulkan bahwa data pada variabel nilai test pada pembelajaran LMS berbasis multimedia dan pembelajaran biasa adalah berdistribusi normal.

Pengujian dua sampel tidak berhubungan (independent sample T test)

Uji ini untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel. Jika ada perbedaan, rata-rata manakah yang lebih tinggi. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Dari hasil output SPSS terlihat bahwa ada dua hasil perhitungan yaitu Groups Statistics dan Independent Sample T Test .

Pada Tabel 3 dipaparkan hasil perhitungan ten-tang jumlah data, nilai rata-rata, standar deviasi dan standar error rata-rata. Dari hasil terlihat bah-wa rata-rata nilai pada metode Learning Manage-ment System berbasis multimedia adalah 74,73 dengan standar deviasi 10,537 sedangkan pada metode pembelajaran biasa adalah 75,29 dengan standar deviasi 14,708.

Tabel 4 memaparkan uji apakah kedua kelompok memiliki varian yang sama. Oleh karena nilai probabilitas (signifikansi) dengan Equal variances assumed adalah 0,056 lebih besar dari 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama. Untuk menentukan tingkat signifikansi dicari pada signifikansi a = 5% : 2 = 2,5 % dengan derajat kebebasan (df) n-2 atau 58 - 2 = 56. Dengan pengujian dua sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,003. Dapat dilihat untuk nilai t hitung = -0,167 lebih kecil daripada nilai t tabel = 2,003 maka Ho diterima. Dari hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan nilai rata-rata yang diperoleh pengujian kelas Learning Management System berbasis multimedia terhadap kelas pembelajaran biasa.

Tabel 3. Hasil Perhitungan Group Statistics

Teknik N Mean Std.

Devi-Tabel 4. Hasil Independent Sampel T Test

Nilai

Sig. (2-tailed) 0.868 0.880

Mean Difference -0.556 -0.556

(7)

Differ-Setelah pengolahan data statistik dari hasil test dilakukan, diketahui bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara metode pembelajaran Learning Management System berbasis multimedia dengan metode pembelajaran biasa. Hasil test yang diperoleh dari kedua kelompok sampel tersebut bahkan memperlihatkan kenyataan bahwa metode pembelajaran biasa memberikan hasil yang lebih baik dari metode pembelajaran Learning Management System berbasis multimedia. Dari keseluruhan tahapan penelitian yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan bahwa:

1. Pemberian metode pembelajaran

menggunakan Learning Management System berbasis multimedia tidak secara langsung mampu meningkatkan penguasaan materi pembelajaran bagi mahasiswa.

2. Keunggulan multimedia untuk pembelajaran tidak selalu mampu memberikan peningkatan penguasaan materi pembelajaran bagi maha-siswa. Ada beberapa aspek-aspek lain yang juga mempengaruhi mahasiswa dalam pen-guasaan sebuah materi pembelajaran.

Fred T. Hofstetter., 2001. Multimedia Literacy. Third Edition. McGrawHill. Goldfarb, Roz. 1997.

Harun, Jamalludin. & Tasir, Zaidatun., 2003. Multimedia dalam Pendidikan. PTS Publications: Bentong. http://www.jz-media.com. Diakses Tanggal 3 Agustus 2007. Prakoso, Kukuh., 2005. Membangun E-learning Dengan Moodle. Yogyakarta: Penerbit Andi. Priyatno, Dwi., 2009. Mandiri belajar SPSS

un-tuk Analisis Data dan Uji Statistik. Yogyakar-ta: MediaKom.

Sugiyono., 2007, Metode Penelitian Bisnis, Ban-dung: Penerbit CV Alfabeta

Taufik, Irsan., 2008. Pemanfaatan Teknologi Multimedia sebagai Sarana Pendukung Interaksi pada Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Web. Tesis. Yogyakarta:Magister Teknologi Informasi UGM.

Gambar

Tabel 1. Hasil perhitungan statistik deskriptif
Tabel 4 memaparkan uji apakah kedua kelompok memiliki varian yang sama. Oleh karena nilai probabilitas (signifikansi) dengan Equal variances assumed adalah 0,056 lebih besar dari 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama

Referensi

Dokumen terkait

Upaya yang dilakukan Notaris dalam mengatasi kendala yang timbul terkait perubahan perusahaan berbentuk CV menjadi PT adalah lebih teliti dan cermat dalam menuangkan

Pseudomonas cepacia S2 mampu menggunakan ABS sebagai sumber karbon utama dan dapat tumbuh pada kondisi asam, sehingga biakan tersebut berpotensi untuk dapat

Proses pengolahan pelaporan data morbiditas pasien rawat inap Rumah Sakit Islam Amal Sehat Sragen yaitu data diperoleh dari dokumen rekam medis pasien pulang rawat inap yang

Penerjemahan idiom dapat dilakukan dengan menerjemahkan idiom menjadi idiom, menerjemahkan idiom menjadi bukan idiom dengan menjaga kesepadanan makna agar pesan bahasa sumber

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan diameter dan tinggi tegakan muda Meranti ( Shorea sp.) pada jalur tanam yang diusahakan dengan teknik

Mukim atau Kemukiman adalah kesatuan masyarakat hukum yang dipimpin oleh seorang Imeum Mukim yang berkedudukan sebagai unit pemerintahan yang membawahi beberapa Gampong yang

Jurnal Perpajakan Volume 09 Nomer 01, Tahun 2016 dari Leli Ardiani ,dkk mahasiswa Brawijaya dengan judul “ Implementasi Layanan Inovasi SAMSAT Keliling Dalam

Teknik analisis data yang digunakan adalah Pendekatan Kualitatif Deskriptif-Analitis, yaitu untuk memberikan pemecahan masalah dengan mengumpulkan data lapangan,