Lingkungan dan
Masyarakat dalam
Pendidikan Islam
Oleh:
Wira Zikri Wibowo
Tuti Apriani
Lingkungan adalah sesuatu yang berada diluar diri anak
dan mempengaruhi perkembangannya. Masyarakat
adalah kumpulan individu dan kelompok yang diikat dalam kesatuan negara, kebudayaan, dan agama yang memiliki cita-cita, peraturan-peraturan dan sistem kekuasaan
tertentu. Dalam perspektif Pendidikan Islam, lingkungan
Masyarakat dapat memberi pengaruh yang positif atau negative terhadap pertumbuhan jiwa dan kepribadian anak. Pengaruh lingkungan yang dapat terjadi pada anak diantaranya adalah akhlak dan sikap keberagamaannya. Berikutnya adalah ayat dalam Al-Qur’an yang bekaitan dengan peranan masyarakat dan pemerintah dalam pendidikan yaitu Surat Ali Imran Ayat 104 :
Ayat Al-Qur’an yang berkaitan
dengan Lingkungan Masyarakat
dengan Pendidikan
Artinya:
Dan hendaklah ada di antara
kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
ma’ruf dan mencegah dari yang munkar,
merekalah orang-orang yang beruntung.
Ayat diatas menggunakan dua kata yang berbeda dalam rangka
perintah berdakwah. Pertama adalah kata “Yad”uuna” yakni
mengajak, dan kedua adalah “Ya’muruuna” yakni
memerintahkan. Sayyid Quthub dalam tafsirnya mengemukakaan bahwa penggunaan dua kata yang berbeda itu menunjukan keharusan adanya dua kelompok dalam masyarakat islam. Kelompok pertama yang bertugas mengajak dan kelompok kedua yang bertugas memerintah dan melarang. Kelompok kedua ini tentulah memiliki kekuasaan di bumi. “ajaran Ilahi di bumi ini bukan sekedar nasehat, petunjuk dan penjelasan. Ini adala salah satu sisi, sedang sisinya kedua adalah melaksanakan kekuasaan memerintah dan melarang, agar ma’ruf dapat terwujud, dan kemungkaran dapat sirna”.
Surat Al-Anfal ayat 25 :
Artinya: Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa
orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya (Q.S Al-Anfal:25).
Oleh karena itu, setiap individu hendaknya peduli terhadap kebaikan
kesatuannya; setiap anggota masyarakat bertanggung jawab atas kebaikan yang lainnya. Dengan perkataan lain , setiap anggota masyarakat bertanggung jawab atas pendidikan yang lainnya, tidak bisa memikulkan tanggung jawab hanya kepada guru dan orang tua saja. Apabila melihat kemungkaran hendaknya ia mencegah sesuia dengan kemampuannya.
Peran & Tanggung Jawab
Meskipun lingkungan tidak bertanggung
jawab terhadap kedewasaan anak didik,
namun lingkungan merupakan faktor yang
sangat menentukan dan pengaruhnya
sangat besar terhadap anak didik. Sebab,
bagaimanapun seorang anak tinggal dalam
suatu lingkungan, disadari atau tidak,
lingkungan tersebut akan mempengaruhi
anak tersebut. Hal ini sesuai dengan sabda
Rasulullah saw. dari riwayat Abu Hurairah:
ووأأ ههنهادأووهأيي هياوأبأأأ فأ ةهرأطوفهلوا ىلأعأ ديلأويي ددوليوومأ للكي مأللسأوأ ههيولأعأ هيلللا ىللصأ يلبهنللا لأاقأ :
ههنهاسأ جو مأيي ووأأ ههنهارأصونأيي
Artinya : “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan ‘fitrah’.
Namun, kedua orang tuanya (mewakili lingkungan) mungkin dapat menjadikannya beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”
Hal ini menunjukkan bahwa Islam mengakui potensi
lingkungan yang pengaruhnya dapat sangat kuat sehingga sangat mungkin dapat mengalahkan fitrah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lingkungan