A. Sejarah Ringkas Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara
Pada zaman Pemerintah Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu Pemerintah
yang bernama Gouverment van Sumatera dengan wilayah meliputi seluruh Pulau
Sumatera, dipimpin oleh seorang Gubernur yang berkedudukan di kota Medan.
Setelah kemerdekaan, dalam sidang pertama Komite Nasional Daerah (KND)
Provinsi Sumatera Utara kemudian dibagi menjadi tuga sub provinsi yaitu:
Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Sumatera Selatan. Provinsi Sumatera Utara
sendiri merupakan penggabungan dari tiga daerah administratif yang disebut
keresidenan yaitu: Keresidenan Aceh, Keresidenan Sumatera Timur, dan
Keresidenan Tapanuli.
Dengan diterbitkannya Undang-Undang Republik Indonesia (R.I.) No. 10 Tahun
1948 pada tanggal 15 April 1948, ditetapkan bahwa Sumatera dibagi menjadi tiga
provinsi masing-masing berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri
yaitu: Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Tengah, dan Provinsi Sumatera
Selatan. Tanggal 15 April 1948 selanjutnya ditetapkan sebagai hari jadi Provinsi
Sumatera Utara.
Pada awal tahun 1949, dilakukan kembali reorganisasi Pemerintahan di Sumatera
dengan Keputusan Pemerintah Darurat R.I. Nomor 22/Pem/PDRI pada tanggal 17
mei 1949, jabatan Gubernur Sumatera Utara ditiadakan. Selanjutnya dengan
Ketetapan Pemerintah Darurat R.I. pada tanggal 17 Desember 1949, dibentuk
Pengganti Undang-Undang No.5 Tahun 1950 pada tanggal 14 Agustus 1950,
ketetapan tersebut dicabut dan dibentuk kembali Provinsi Sumatera Utara.
Dengan Undang-Undang R.I. No. 24 Tahun 1956 yang diundangkan pada tanggal
7 Desember 1956, dibentuk Daerah Otonomi Proivinsi Aceh, sehingga wilayah
Provinsi Sumatera Utara sebahagian menjadi wilayah Provinsi Aceh.
Tonggak Sejarah:
1. 1854 Gouverment van Sumatera, ibukotanya di Medan
2. 1948 berdiri Povinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Tengah, dan
Provinsi Sumatera Selatan
3. 1949 dibentuk Provinsi Aceh Tapanuli/Sumatera Timur
4. 1950 Provinsi Aceh dan Provinsi Tapanuli/Sumatera Timur digabungkan
kembali sebagai Provinsi Sumatera Utara
5. 1956 berdiri Provinsi Aceh, dengan wilayah sebahagian dari Provinsi
Sumatera Utara
B. Makna Logo Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Gambar 2.1 Logo Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
Makna Logo Pemerintah Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:
1. Kepalan tangan yang diacungkan keatas dengan menggenggam rantai beserta
perisainya melambangkan kebulatan tekat perjuangan rakyat Provinsi Sumtera
Utara melawan imperalisme, feodalisme dan komunisme.
2. Batang bersudut lima, perisai dan rantai melambangkan kesatuan masyarakat
didalam membela dan mempertahankan Pancasila.
3. Pabrik, pelabuhan, pohon karet, pohon sawit, dan tembakau, ikan, daun padi,
tulisan “SUMATERA UTARA” melambangkan daerah yang indah permai
masyur dengan kekayaan alamnya yang melimpah-limpah.
4. Tujun belas kuntum kapas, delapan sudut sarang laba-laba dan empat puluh
lima butir padi menggambarkan tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan
dimana ketiga-tiganya ini berikut tongkat dibawah kepalan tangan
melambangkan watak kebudayaan yang mencerminkan kebesaran bangsa,
patrotisme, pecinta, keadaan dan pembela keadilan.
5. Bukit berkepribadian luhur, bersemangat persatuan kegotong-royongan yang
dinamis.
C. Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran Biro Pemerintahan Umum SetdaProvsu 1. Visi Biro Pemerintah Umum SetdaProvsu
Visi dari Biro Pemerintahan Umum adalah:
a. Tertatanya sistem kelola pemerintahan yang baik mengandung arti “Mantapnya
Keterpaduan Tata Kelola kebijakan program pemerintahan, provinsi dan daerah
dengan memformulasikan asas desentralisasi, dekonsentasi dan tugas pembantuan
dengan tetap mengedepankan prinsip demokrasi, partisipasi, keadilan dan
b. Menuju masyarakat sejahtera mengandung arti arah kebijakan difokuskan pada
pengembangan program yang berorientasi kepada peningkatan pelayanan
terutama pemerataan hak-hak dasar masyarakat.
c. Relegius dalam beragama budaya mengadung arti” Arah Kebijakan kedepan
akan lebih mengutamakan situasi dan iklim budaya yang kondusif, masyarakat
yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga seluruh aktivitas
masyarakat yang berhubungan dengan hak-hak azasi dapat berjalan dengan baik.
2. Misi Biro Pemerintah Umum SetdaProvsu Misi dari Biro Pemerintahan Umum adalah:
a. Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang kuat, efektif, dan efesien,
bersih dan berwibawa dalam mewujudkan pelayanan kepada masyarakat
Sumatera Utara menuju masyarakat sejahtera.
b. Mewujudkan kinerja aparatur yang professional dan berkompotensi dalam
menjawab dinamika perubahan dan perkembangan penyelenggaraan pemerintahan
dan e-governance serta meningkat iptek dan teknologi dan pembangunan.
3. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Biro Pemerintahan Umum
Rencana Strategis Biro Pemerintahan Umum SetdaProvsu dimaksudkan untuk
memberikan kejelasan arah dan langkah dalam pemanfaatan Sumber Daya
Manusia yang dimiliki Biro Pemerintahan Umum, sehingga akan mampu
mengantisipasi perubahan dan perkembangan yang ada melalui kerja sama dan
koordinasi dengan instansi terkait, masyarakat dan pihak swasta pada periode
2013-2018 sekaligus sebagai alat kendali dan tolak ukur untuk menilai kinerja
organisasi.
a. Terselenggaranya keteraturan, keterarahan dan percepatan pelaksanaan
kegiatan untuk mewujudkan sasaran organisasi dalam pelaksanaan kewajiban,
tugas dan fungsinya.
b. Untuk mewujudkan pelaksanaan kinerja aparatur, terarah, efektif dan
bertanggungjawab, meningkatkan penyelenggaraan otonomi daerah sebagaimana
dimaksud Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 Peraturan Pemerintahan Nomor
25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi
sebagai daerah otonom.
Sasaran Rencana Strategi ini sesuai dengan tujuan pada butir 1.a sebagai
berikut:
a. Terciptannya system administrasi yang baik dan benar dalam mendukung
pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan di Biro Pemerintahan Umum yang
bersih, akuntabel, transparan, berwibawa dan berkompetensi.
b. Terselenggaranya sarana dan prasarana dalam mendukung pelaksanaan kinerja
pemerintah.
c. Terciptanya kinerja aparatur biro pemerintahan umum dalam melaksanakan
tugas dan fungsi demi tujuan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan
beribawa.
Sasaran Rencana Strategi ini sesuai dengan tujuan pada butir 1.b sebagai
berikut:
a. Terselenggaranya pembinaan dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan
yang menghasilkan perangkat daerah yang memiliki kompetensi dalam
dalam perumusan dan pelaksanaan dan pengendalian kebijikan public sesuai
dengan prinsip-prinsip good governance.
D. Struktur Organisasi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
Struktur organisasi adalah salah satu fungsi pembagian kerja atau tanggungjawab
serta wewenang dan penetapan unsur-unsur organisasi sehingga tanggungjawab
serta wewenang dan penetapan unsur-unsur organisasi sehingga dapat berjalan
sesuai dengan sistem yang berlaku untuk mencapai tujuan dan sasaran yang
didukung oleh sasaran dan prasarana.
Organisasi dalam perusahaan merupakan tempat untuk melakukan tugas-tugas
atau pekerjaan dalam menetapkan tanggungjawab dalam suatu badan atau inti
usaha guna terealisasinya rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Prinsip faktor penilaian organisasi adalah:
a.Rumusan yang jelas
b.Pembagian kerja
c.Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
d.Rentang kekuasaan
e.Pengawasan
Struktur organisasi adalah satu bagan yang menggambarkan secara skematis
penetapan tugas-tugas, fungsi wewenang serta tanggung jawab masing-masing
dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya sesuai dengan bakat, pendidikan,
pengalaman, dan keahlian. Struktur organisasi berfungsi untuk menyelenggarakan
tugas kepemerintahan untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan oleh kantor,
tanggung jawab serta pegawai dapat mengerjakan tugas yang dibebankan
kepadanya dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Biro Pemerintah Umum SetdaProvsu
E. Job Description Pemerintah Sumatera Urata
Berdasarkan struktur organisasi Biro Pemerintah Umum SetdaProvsu maka tugas
dan fungsi jabatan yang berbeda pada organisasi Pemerintah Sumatera Utara
dapat dijabarkan sebagai berikut:
Biro Pemerintahan Umum
Pasal 7
1. Biro Pemerintahan Umum mempunyai tugas membantu SekdaProvsu dalam
menyusun konsep kebijakan Kepala Daerah di bidang urusan pemerintahan
umum, atas pelaksanaan pembinaan, koordinasi, fasilitas, monitoring, evaluasi,
dan pengendalian pelaksanaan ketertiban umum, perlindungan masyarakat,
kawasan khusus dan pertahanan serta perangkat wilayah.
2. Biro Pemerintahan Umum menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan dan mengkoordinasikan penyusunan konsep kebijakan
Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pembinaan, koordinasi, fasilitas,
monitoring, evaluasi, kebijakan dan pengendalian do bidang pemerintahan
umum, ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat,
kawasan khusus dan pertahanan serta perangkat wilayah;
b. penyelenggaraan, pembinaan, koordinasi, fasilitas, monitoring,
evaluasi,kebijakan, pengendalian dan pengawasan pelaksanaan kebijakan
Kepala Daerah di bidang umum pemerintahan, ketertiban umum dan
perlindungan masyarakat, kawasan khusus dan pertahanan serta perangkat
3. Biro Pemerintahan Umum mempunyai uruian tugas:
a. menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan penegakkan
disiplin pegawai pada lingkup Biro Pemeirntahan Umum;
b. menyelenggarakan penetapan perencanaan dan program kegiatan Biro,
sesuai ketentuan yang ditetapkan;
c. menyelenggarakan penetapan data/badan bidang monitoring dan evaluasi,
ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat;
d. menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan umum tata pemerintahan,
monitoring dan evaluasi, ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan
masyarakat, kawasan khusus dan Pertahanan dan Perangkat Wilayah,
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. menyelenggarakan koordinasi pembinaan, fasilitas, monitoring, evaluasi,
pengendalian dan pengawasan pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah
dibidang pemerintahanan Umum, ketentraman, ketertiban umum,
perlindungan masyarakat, kawasan khusus dan Pertahanan serta perangkat
wilayah;
f. menyelenggarakan bahan untukpenyusunan dan penyempurnaan
kebijakan, ketentuan dan standar penyelenggaraan urusan pemerintahan
umum, dekonsentrasi dan tugas pembantuan, pembinaan ketentraman dan
ketertiban, pembinaan kependudukan dan catatan sipil, pembinaan
pengawasan pertahanan serta pemerintah desa/kelurahan.
4. Untuk membantu melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), (2), dan (3), Biro PemerintahanUmum, dibantu:
b. Bagian Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
c. Bagaian Kawasan Khusus dan Pertahanan
d. Bagian Perangkat Wilayah
Paragraf 1
Bagian Monitoring dan Evaluasi
Pasal 8
1. Bagian Monitoring dan Evaluasi mempunyaitugasmembantu Kepala Biro
dalam penyelenggaraan urusan ketatausahaan Biro, pelaporan dan evaluasi dan
fasilitas perselisihan dan harmonisasi.
2. Bagian Monitoring dan evaluasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan pembinaan, bimbinga, arahan kepada pegawai pada
lingkup Bagian Monitoring dan Evaluasi;
b. penyelenggaraan penyeusunan perencanaan dan program kegiatan pada
Bagian Monitoring dan Evaluasi, sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
c. penyelenggaraan pengelolaan bahan untuk penyempurnaan dan
penyusunan konsep kebijakan ketentuan dan standar dalam
penyelenggaraan urusan ketatausahaan biro, pelaporan dan evaluasi umum
serta fasilitas perselisihan dan harmonisasi penyelengggaraan urusan
pemerintahan umum;
d. penyelenggaraan pengkajian dan evaluasi terhadap pelaksanaan
kebijakan-kebijakan pemerintahan umum Kabupaten/Kota, sesuai ketentuan
e. penyelenggaraan pembinaan, koordinasi, fasilitas dan pengendalian
perselisihan/konflik, sesuai standar ditetapkan;
f. penyelenggaraan pengkajian upaya harmonisasi, sesuai standar yang
ditetapkan.
3. Kepala Bagian Monitoring dan Evaluasi, mempunyai uraian tugas:
a. menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan persiapan
penegakan disiplin pegawai pada lingkup Bagian Monitoring dan
Evaluasi;
b. menyelenggarakan pengelolaan dan pengkajian data/bahan dalam bidang
penyelenggaraan monitoring dan evaluasi, ketatausahaan, perselisihan dan
harmonisasi, sesuai ketentuan peraturan perundang-udangan;
c. menyelenggarakan penyiapan penetapan penyusunan perencanaan dan
program kegiatan Bagian Monitoring dan Evaluasi, sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
d. menyelenggarakan penyusunan penetapan kebijakan umum monitoring
dan evaluasi, pelaporan dan fasilitas perselisihan/konflik dan harmonisasi;
e. menyelenggarakan koordinasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pemerintahan;
f. menyelenggarakan evaluasi dan pengedalian pelaporan pemerintahan;
g. menyelenggarakan penetapan penyusunan bahan koordinasi, pengedalian,
evaluasi dan pelaporan program serta bantuan pengembangan
pemerintahan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. menyelenggarakan penetapan penyusunan bahan fasilitas monitoring,
i. menyelenggarakan penyusunan bahan koordinasi pengendalian, evaluasi,
pelaporan dan bantuan pembangunan pemerintahan;
j. menyelenggarakan penyusnan bahan koordinasi, monitoring, evaluasi,
pengendalian pelaksanaan fasilitas perselisihan/konflik dan harmonisasi.
Pasal 9
1. Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai uraian tugas:
a. melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada
lingkup Sub Bagian Tata Usaha;
b. melaksanakan pengumpulan pengelolaan dan penyajian data/bahan dalam
bidang ketatausahaan/arsip, administrasi keungan, peralatan, kepegawaian
dan dokumen Biro;
c. melaksanakan persiapan penyusunan perencanaan dan program kegiatan
pada Sub Bagian Tata Usaha dan pada Bagiannya;
d. melaksanakan persiapan penyusunan standar, norma dan kriteria pada
lingkup ketatausahaan;
e. melaksanakan pengelolaan pembinaan ketatausahaan, kearsipan, naskah,
keadministrasian dan dokumentasi, sesuai ketentuan yang ditetapkan.
2. Kepala Sub Bagian Pelaporan dan Evaluasi mempunyai urain tugas:
a. melaksanakan pembinaan, bimbingan, dan arahan kepada pegawai pada
lingkup Sub Bagian Pelaporan dan Evaluasi;
b. melaksanakan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian bahan/data dalam
bidang persiapan penyusunanlaporan dan evaluasi;
c. melaksanakan persiapan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma
d. melaksanakan penyusunan perencanaan dan program kegiatan di bidang
pelaporan dan evaluasi, sesuai ketentuan peraturan perudang-undangan;
e. melaksanakan evaluasi Kebijakan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam
kaitan penyelenggaraan pemerintah umum, sesuai ketentuan dan standar
yang ditetapkan.
3. Kepala Sub Bagian Fasilitas Perselisihan dan Harmonisasi mempunyai uraian
tugas:
a. melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada
lingkup Sub Bagian Fasilitas Perselisihan dan Harmonisasi;
b. melaksanakan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data/bahan dalam
bidang fasilitas perselisihan dan harmonisasi;
c. melaksanakan persiapan penyusunan perencanaan dan program kegiatan di
bidang fasilitas perselisihan dan harmonisasi;
d. melaksanakan persiapan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma
dan kriteria di bidang fasilitas dan harmonisasi;
e. melaksanakan pembinaan dan koordinasi dalam bidang perselisihan dan
harmonisasi terhadap Kabupaten/Kota dan Instansi terkait, sesuai standar
yang ditetapkan.
Paragraf 2
Bagian Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
Pasal 10
1. BagianKetentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
pembinaan ketertiban dan perlindungan masyarakat, kependudukan dan catatan
sipil serta fasilitas penanganan bencana.
2. Bagian Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan
Masyarakat,menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan pembinaan, bimbingan, arahan dan penegakan disiplin
pada lingkup bagian;
b. penyelenggaraan pengelolaan bahan untuk penyempurnaan dan
penyusunan kebijakan, ketentuan dan standar dalam pembinaan ketertiban
dan perlindungan masyarakat, kependudukan dan catatan sipil dan fasilitas
penanganan bencana;
c. penyelenggaraan penyusunan perencanaan dan program kegiatan bagian,
sesuai ketentuan peraturan perundang-udangan;
d. penyelenggaraan pengkajian dan evaluasi terhadap pelaksanaan
kebijkan-kebijakan pemerintahan di bidang ketentraman, ketertiban umum dan
perlindungan masyarakat, sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
e. penyelenggaraan pelaksanaan pembinaan, koordinasi, sosialisasi
monitoring, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan pembinaan ketertiban
dan perlindungan masyarakat, kependudukan dan catatan sipil dan fasilitas
penanganan bencana, sesuai standar yang ditetapkan;
f. penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Biro, sesuai
bidang tugas dan fungsinya;
g. penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Biro,
h. penyelenggaraan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugsnya kepada Kepala Biro, sesuai standar yang ditetapkan.
3. Kepala Bagian Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
mempunyai uraian tugas:
a. menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan persiapan
penegakkan disiplin pegawai pada lingkup Bagian Ketentraman,
Ketertiban Umum dan PerkembanganMasyarakat;
b. menyelenggarakan pengelolaan dan pengkajian data/bahan dalam bidang
penyelenggaraan urusan ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan
masyarakat;
c. menyelengggarakan penyiapan dan penetapan penyusunan perencanaan
dan program kegiatan Bagian Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat, sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
d. menyelenggarakan penyusunan dan penetapan kebijakan umum dibidang
ketentraman, ketertiban umum dan Perlindungan Masyarakat, sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. menyelenggarakan koordinasi, monitoring, evaluasi di bidang
ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat.
4. Untuk mebantu melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Kepala Bagian Ketentraman, Ketertiban
Umum dan Perlindungan Masyarakat dibantu:
a. Sub Bagian Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat
Pasal 11
1. Kepala Sub Bagian Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat, mempunyai
uraian tugas:
a. melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan, kepada pegawai pada
Sub Bagian Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat;
b. melaksanakan pengumpulan, pengelolaan dan menyajikan bahan/data
untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, ketertiban dan
perlindungan masyarakat;
c. melaksanakan penyusunan perencanaan dan program kegiatan dibidang
ketertiban dan perlindungan masyarakat, sesuai ketentuan peraturan
perunang-undangan.
2. Kepala Sub Bagian Kependudukan dan Catatan Sipil mempunyai uraian tugas:
a. melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan pada lingkup Sub Bagian
Kependudukan dan catatan sipil;
b. melaksanakan pengumpulan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan kebijakan kependudukan dan catatan
sipil, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. melaksanakan penyusunan perencanaan dan program kegiatan sub bagian
kependudukan dan catatan sipil;
d. melaksanakan penyusunan perencanaan dan program kegiatan sub bagian
kependudukan dan catatan sipil;
e. melaksanakan persiapan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma,
dan kriteria penyelenggaraan kependudukan dan catatan sipil, sesuai
3. Kepala Sub bagian Fasilitas Penanganan Bencana mempunyai uraian tugas:
a. melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada
lingkup sub bagian fasilitas penanganan bencana;
b. melaksanakan pengumpulan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, penanggulangan bencana,
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. melaksanakan penyusunan, perencanaan dan program kegiatan pada sub
bagian fasilitas penanganan bencana;
d. melaksanakan persiapan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma
dan kriteria pelaksanaan pembinaan, pencegahan dan fasilitas penanganan
bencana, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Paragraf 3
Bagian Kawasan Khusu dan Pertahanan
Pasal 12
1. Bagian Kawasan Khusus dan Pertahanan mempunyai tugas membantu Kepala
Biro dalam penyelenggaraan urusan pembinaan Kawasan Sumber Daya Alam
dan Buatan, Fasilitas Kawasan Umum dan pertahanan.
2. Bagian Kawasan Khusus dan Pertahanan menyelenggarakan fungsi:
a. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan, arahan dan penegakan disiplin
pegawai pada lingkup Bagian Kawasan Khusus dan Pertahanan;
b. Penyelenggaraan pengelohan bahan untuk penyempurnaan dan
penyusunan kebijakan, ketentuan dan standar dalam pembinaan kawasan
c. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan dan program kegiatan bagian,
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. Penyelenggaraan pengkajian dan evaluasi terhadap pelaksanaan
kebijakan-kebijakan pemerintah di bidang kawasan khusus dan pertahanan.
3. KepalaBagian Kawasan Khusus dan Pertahanan mempunyai uraian tugas:
a. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan persiapan
penegakan disiplin pegawai pada lingkupbagian kawasan khusu dan
pertahanan;
b. Menyelenggarakan pengelolaan dan pengkajian data/bahan dalam bidang
penyelenggaraan urusan kawasan khusus dan pertahanan;
c. Menyelenggarakan penyiapan dan penetapan penyusunanperencanaan dan
program kegiatan bagian kawasan khusu dan pertahanan, sesuaiketentuan
peraturan perundang-undangan.
4. Untuk membantu melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), (2) dan ayat (3) pasal 10, Kepala Bagian Kawasan
Khusus dan Pertahanan dibantu:
a. Sub Bagian Kawasan Sumber Daya Alam dan Bantuan
b. Sub Bagian Fasilitas Kawasan Umum
c. Sub Bagian Pertahanan
Pasal 13
1. Kepala Sub Bagian Kawasan Sumber Daya Alam dan Bantuan, mempunyai
uraian tugas:
a. melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan pada pegawai lingkup
b. melaksanakan pengumpulan, mengelola dan menyajikan data bahan/data
untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, pembinaan kawasan
sumber daya alam dan buatan, sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
c. melaksanakan penyusunan perencanaan dan program kegiatan pada sub
bagian kawasan daya alam dan buatan;
d. melaksanakan persiapan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma
dan kriteria pelaksanaan pembinaan kebijakan di bidang kawasan sumber
daya alam dan buatan, sesuai ketentuan peraturan perudang-undangan;
e. melaksanakan pembinaan kebijakan kawasan sumber daya alam dan
buatan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Kepala Sub Bagian Fasilitas Kawasan Umum, mempunyai uraian tugas:
a. melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada
lingkup sub bagian fasilitas kawasan umum;
b. melaksanakan pengumpulan, pengelolahan dan menyajikan bahan/data
untuk penyempurnaan dan penyusunan pembinaan fasilitas kawasan
umum;
c. melaksanakan penyusunan perencanaan dan program kegiatan sub bagian
fasilitas kawasan umum;
d. melaksanakan persiapan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma
dan kriteria pembinaan, kebijakan dan bidang fasilitas kawasan umum;
e. melaksanakan koordinasi dan fasilitas kawasan umum, sesuai ketentuan
Paragraf 4
Bagian Perangkat Wilayah
Pasal 14
1. Bagian Perangkat Wilayah mempunyai tugas membantu Kepala Biro dalam
penyelenggaraan urusan pembinaan data wilayah, dekonsentrasi dan tugas
pembantuan serta perbatasan.
2. Bagan Perangkat Wilayah menyelnggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan pembinaan, bimbingan, arahan dan pengendalian disiplin
pegawai pada lingkup bagian perangkat wilayah;
b. penyelenggaraan pengelolaan bahan untuk penyempurnaan dan
penyusunan kebijakan, ketentan dan standar dalam pembinaan data
wilayah, dekonsentrasi dan tugas pembantuan dan perbatasan;
c. penyelenggaraan penyusunan perencanaan dan program kegiatan bagian,
sesuai ketentuan peraturan perudang-undangan;
d. penyelenggaraan pengkajian dan evaluasi terhadap pelaksanaan
kebijakan-kebijakan pemerintah di bidang perangkat wilayah;
e. penyelenggaraan pembinaan, koordinasi, sosialisasi monitoring, evaluasi
dan pengendalian pelaksanaan pembinaan data wilayah, dekonsentrasi dan
tugas pembantuan dan perbatasan, sesuai standar yang ditetapkan.
3. Kepala Bagian Perangkat Wilayah mempunyai uraian tugas:
a. menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan persiapan
penegakan disiplin pegawaipada lingkup bagian perangkat wilayah;
b. menyelenggarakan pengelolaan dan pengkajian data/bahan dalam bidang
c. menyelenggarakan penyiapan dan penetapan penyusunan perencanaan dan
program kegiatan bagian perangkat wilayah, sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
d. menyelenggarakan penyusunan penetapan kebijakan umum di bidang
perangkat wilayah, sesuai ketentuan peraturan perudang-undangan;
e. menyelenggarakan koordinasi, monitoring, evaluasi dibidang perangkat
wilayah, sesuai ketentan peraturan perundang-undangan.
4. Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), (2) dan ayat (3), Kepala Bagian Perangkat Wilayah dibantu:
a. Sub Bagian Data Wilayah
b. Sub Bagian Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
c. Sub Bagian Perbatasan
Pasal 15
1. Kepala Sub Bagian Data Wilayah, mempunyai tugas:
a. melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada
lingkup sub bagian data wilayah;
b. melaksanakan pengumpulan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, pembinaan data kewilyahan,
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. melaksanakan penyusunan perencanaan dan program kegiatan pada sub
bagian data wilayah;
d. melaksanakan persiapan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma
Kabupaten/Kota, kecamtan dan kelurahan/desa, sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
e. melaksanakan pembinaan penyelenggaraan pemerintah Kabupaten/Kota,
kecamatan dan kelurahan/desa, sesuai standar yang ditetapkan.
2. Kepala Sub Bagian Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan mempunyai uraian
tugas:
a. melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan pada pegawai apda
lingkup subbagian dekonsentrasi dan tugas pembantuan;
b. melaksanakan pengumpulan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, dekonsentrasi dan tuga
pembantuan
c. melaksanakan penyusunan perncanaan dan program kegiatan sub bagian
dekonsentrasi dan tugas pembantuan;
d. melaksanakan persiapan penyusunan dan pemyempurnaan standar norma
dan kriteria pelaksanaan kebijakan pembinaan di bidang dekonsentrasi dan
tugas pembantuan;
e. melaksanakan koordinasi, pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
dekonsentrasi di daerah provinsi dan Kabupaten/Kota, sesuai ketentuan
perundang-undangan.
3. Kepala Sub Bagian Perbatasan melaksanakan uraian tugas:
a. melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan pada staf di lingkungan
sub bagian perbatasan;
b. melaksanakan pengumpulan, mengelolah dan menyajikan bahan/data
c. melaksanakan perencanaan dan program kegiatan sub bagian perbatasan;
d. melaksanakan persiapan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma
bimbingan, konsultasi, supervisi, koordinasi dibidang penyelenggaraan
perbatasan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. melaskanakan dukungan pelaksanaan kebijakan pengelolaan perbatasan
antara negara, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
f. melaksanakan dukungan koordinasi dan fasilitas antar Kabupaten/Kota
yang berbatasan negara lain, sesuai ketentuan peraturan