• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk Fashion Handmade Bangkok (Studi Penelitian Pada Isaura Fashion)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk Fashion Handmade Bangkok (Studi Penelitian Pada Isaura Fashion)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemasaran

Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan

apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas

mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran merupakan faktor penting

dalam siklus yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam salah satu

perusahaan, pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan

untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang dan mendapatkan laba, kegiatan

pemasaran perusahaan juga harus dapat memberikan kepuasan pada konsumen jika

menginginkan usahanya tetap berjalan.

Sejak orang mengenal kegiatan pemasaran, telah banyak ahli mengemukakan definisi

tentang pemasaran yang kelihatannya berbeda tetapi memiliki arti yang sama. Perbedaan ini

disebabkan karena mereka meninjau pemasaran dari segi-segi yang berbeda, ada yang menitik

beratkan pada segi fungsi, segi barang dan segi kelembagaan.

Dapat diketahui bahwa kegiatan pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang saling

berhubungan dengan orang lain sebagai suatu sistem. Kegiatan pemasaran tersebut beroperasi

dalam suatu lingkungan yang terus-menerus berkembang sebagai konsekuensi hubungan antar

perusahaan yang sama atau antar perusahaan yang berbeda, yang dapat menimbulkan persaingan

(2)

2.1.1 Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan yang

ditujukan untuk mengatur proses pertukaran. Menurut Tjiptono (2002:16) adalah: Manajemen

pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi penentuan harga, promosi dan

distribusi barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran

yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi.

Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan,

penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan

mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk

mencapai tujuan – tujuan organisasi.

2.1.2 Pengertian Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan

,dimiliki, digunakan ,atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. Produk

mencakup objek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan.

Produk adalah alat pemasaran yang paling mendasar menurut Kotler dan Amstrong

(2001:11) menyatakan bahwa :”Produk adalah segala seuatu yang dapat ditawarkan ke pasar

untuk diperhatikan ,dimiliki, digunakan ,atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan dan

kebutuhan. Produk mencakup objek fisik, jasa,orang, tempat, organisasi dan gagasan.

Dari definisi di atas dapat dijelaskan bahwa produk adalah segala sesuatu yang memiliki

nilai untuk dipasarkan untuk dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi untuk memenuhi keinginan

(3)

2.2 Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau

organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan,

menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan.

Menurut James F. Engel et al. (1968:8) mendefenisikan : ” perilaku konsumen

didefenisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha

memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan

keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.”

2.2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Dalam memahami perilaku konsumen perlu dipahami siapa konsumen, sebab dalam suatu lingkungan yang berbeda akan memiliki penelitian, kebutuhan, pendapat, sikap dan selera

yang berbeda. Menurut Kotler (2001:144): Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

adalah kebudayaan, faktor sosial, pribadi, psikologis.

Sebagian faktor-faktor tersebut tidak diperhatikan oleh pemasar tetapi sebenarnya harus

diperhitungkan untuk mengetahui seberapa jauh faktor-faktor perilaku konsumen tersebut

(4)

Gambar 2.1

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

Sumber : Kotler& Amstrong 2001 :196

Adapun penjelasannya sebagai berikut:

A. Faktor kebudayaan

Kebudayaan merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar untuk

mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari lembaga-lembaga penting lainnya.

Faktor kebudayaan memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen.

Pemasar harus mengetahui peran yang dimainkan oleh:

1. Sub budaya

Sub budaya adalah sekelompok orang dengan sistem nilai terpisah berdasarkan

pengalaman dan situasi kehidupan yang umum. Sub budaya termasuk nasionalitas,

agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. BUDAYA Sub Kebudayaan Kelas Sosial KELOMPOK SOSIAL Kelompok Acuan Keluarga

Peran dan Status

PRIBADI Umur dan Tahap

(5)

2. Kelas sosial

Kelas sosial adalah divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan

para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang serupa.

B. Faktor sosial

Kelas sosial merupakan Pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen yang

tersusun secara hierarkis dan yang anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan perilaku yang

serupa. Kelas sosial ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi diukur sebagai

kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan dan variabel lain. Dalam beberapa

sistem sosial, anggota dari kelas yang berbeda memelihara peran tertentu dan tidak dapat

mengubah posisi sosial mereka. Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor

sosial, yaitu:

1. Kelompok Acuan

Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran

individu atau bersama. Beberapa merupakan kelompok primer yang mempunyai

interaksi reguler tapi informal-seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan sekerja.

Beberapa merupakan kelompok sekunder, yang mempunyai interaksi lebih formal dan

kurang reguler. Ini mencakup organisasi seperti kelompok keagamaan, asosiasi

profesional dan serikat pekerjaan.

2. Keluarga

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam

masyarakat dan telah diteliti secara mendalam, pemasar tertarik dalam peran dan

(6)

3. Peran dan status

Peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang menurut

orang-orang yang ada disekitarnya. Setiap peran membawa status yang mencerminkan

penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Orang seringkali memilih produk yang

menunjukkan statusnya dalam masyarakat.

C. Faktor pribadi

Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang berbeda

dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama

terhadap lingkungan.

Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu;

1. Umur dan tahap siklus hidup

Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa hidupnya. Selera

akan makanan, pakaian, perabot dan rekreasi sering kali berhubungan dengan umur.

Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui

oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya. Pemasar seringkali menentukan sasaran

pasar dalam bentuk tahap daur hidup dan mengembangkan produk yang sesuai serta

rencana pemasaran untuk setiap tahap.

2. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pemasar

berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang mempunyai minat di atas rata-rata akan

produk dan jasa mereka. Sebuah perusahaan bahkan dapat melakukan spesialisasi dalam

(7)

3. Situasi ekonomi

Situasi ekonomi sekarang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar produk

yang peka terhadap pendapatan mengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi,

tabungan dan tingkat minat. Bila indikator ekonomi menunjukkan resesi, pemasar dapat

mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, memposisikan kembali dan

mengubah harga produknya.

4. Gaya hidup

Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas (pekerjaan, hobi,

berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat (makanan, mode, keluarga, rekreasi) dan

opini yang lebih dari sekedar kelas sosial dan kepribadian seseorang, gaya hidup

menampilkan pola bereaksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia.

5. Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian setiap orang jelas mempengaruhi tingkah laku membelinya.

Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respons yang

relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri. Kepribadian

biasanya diuraikan dalam arti sifat-sifat seperti rasa percaya diri, dominasi, kemudahan

bergaul, otonomi, mempertahankan diri, kemampuan menyesuaikan diri, dan keagresifan.

Kepribadian dapat bermanfaat untuk menganalisis tingkah laku konsumen untuk

pemilihan produk atau merek tertentu.

D. Faktor psikologis

Faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan dimana ia tinggal dan hidup pada

(8)

akan datang. Pilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh faktor psikologi

yang penting:

1. Motivasi

Kebutuhan yang cukup untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk

memuaskan kebutuhan. Dalam urutan kepentingan, jenjang kebutuhannya adalah

kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan,

dan kebutuhan pengaktualisasian diri. Mula-mula seseorang mencoba untuk memuaskan

kebutuhan yang paling penting. Kalau sudah terpuaskan, kebutuhan itu tidak lagi menjadi

motivator dan kemudian orang tersebut akan mencoba memuaskan kebutuhan paling

penting berikutnya. Menurut Engel (2000:285): “Kebutuhan yang diaktifkan akhirnya

menjadi diekspresikan dalam perilaku dan pembelian dan konsumsi dalam bentuk dua

jenis manfaat yaitu :

 Manfaat utilitarian dan

 Manfaat hedonik/pengalaman”.

Dalam motif pembelian produk menurut Engel (2000:285) adalah dengan

mempertimbangkan dua manfaat yaitu: “Manfaat utilitarian merupakan atribut produk

fungsional yang obyektif. Manfaat hedonik, sebaliknya mencakup respon emosional,

kesenangan panca indera, mimpi dan pertimbangan-pertimbangan estetis”.

2. Persepsi

Persepsi adalah proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan dan

mengintepretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenai

dunia..Seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana orang tersebut

(9)

persepsi berbeda dari rangsangan yang sama karena 3 macam proses penerimaan indera,

yaitu:

a) Perhatian selektif

Kecenderungan bagi manusia untuk menyaring sebagian besar informasi

yang mereka hadapi, berarti bahwa pemasar harus bekerja cukup keras untuk

menarik perhatian konsumen.

b) Distorsi selektif

Menguraikan kecenderungan orang untuk meng-intepretasikan informasi

dengan cara yang akan mendukung apa yang telah mereka yakini.

c) Ingatan selektif

Orang cenderung lupa akan sebagian besar hal yang mereka pelajari.

Mereka cenderung akan mempertahankan atau mengingat informasi yang

mendukung sikap dan keyakinan mereka. Karena adanya ingatan selektif.

3. Pengetahuan

Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual yang

muncul dari pengalaman. Pentingnya praktik dari teori pengetahuan bagi pemasar adalah

mereka dapat membentuk permintaan akan suatu produk dengan menghubungkannya

dengan dorongan yang kuat, menggunakan petunjuk yang membangkitkan motivasi, dan

memberikan peranan positif. Menurut Kotler (2000:157) menyatakan: Pembelajaran

menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual yang muncul dari pengalaman.

Ahli teori pembelajaran mengatakan bahwa kebanyakan tingkah laku manusia dipelajari.

Pembelajaran berlangsung melalui saling pengaruh dorongan, rangsangan, petunjuk

(10)

4. Keyakinan dan sikap

Melalui tindakan dan pembelajaran, orang mendapatkan keyakinan dan sikap.

Keduanya ini, pada waktunya mempengaruhi tingkah laku membeli. Keyakinan adalah

pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Keyakinan didasarkan

pada pengetahuan yang sebenarnya, pendapat atau kepercayaan dan mungkin menaikkan

emosi atau mungkin tidak. Menurut Kotler (2000:157) : Keyakinan adalah pemikiran

deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Keyakinan ini mungkin didasarkan

pada pengetahuan sebenarnya, pendapat atau kepercayaan dan mungkin menaikkan emosi

dan mungkin tidak.

Pemasaran tertarik pada keyakinan bahwa orang yang merumuskan mengenai

produk dan jasa spesifik, karena keyakinan ini menyusun citra produk dan merek yang

mempengaruhi tingkah laku membeli yang mempengaruhi tingkah laku membeli. Bila

ada sebagian keyakinan yang salah dan menghalangi pembelian, pemasar pasti ingin

meluncurkan usaha untuk mengkoreksinya.

Sikap menguraikan evaluasi, perasaan dan kecenderungan dari seseorang terhadap

suatu obyek atau ide yang relatif konsisten. Sikap menempatkan orang dalam suatu

kerangka pemikiran mengenai menyukai atau tidak menyukai sesuatu mengenai

(11)

2.3 Proses Keputusan Pembelian

Pengambilan keputusan dalam pembelian merupakan sebuah proses, yang

mempersatukan memori, pemikiran, pemrosesan informasi dan penilaian-penilaian secara

evaluative. situasi ini dimana keputusan diambil, menderteminasikan sifat dari proses yang

bersangkutan. Misalnya, pembelian sebuah tempat tinggal baru oleh seseorang konsumen

biasanya memerlukan waktu berbulan-bualan lamanya, dengan suatu keputusan yang dapat

diindentifikasikan pada berbagai tahapan proses pengambilan keputusan yang berlangsung.

Para pemasar telah jauh mendalami berbagai hal yang mempengaruhi pembeli dan

mengembangkan suatu pengertian tentang bagaimana konsumen dalam kenyataannya membuat

keputusan mereka pada waktu membeli sesuatu. para pemasar harus mengenal siapakah yang

membuat keputusan itu, bagaimana tipe keputusan membeli yang tercakup di dalamnya

bagaimana langkah-langkah dalam proses membeli itu.

2.3.1 Peranan Membeli

1) Pengambilan inisiatif ( inisiator ) pengambilan inisiatif adalah orang yang pertama-tama

menyarankan atau memikirkan membeli suatu produk atau jasa tertentu.

2) Orang yang mempengaruhi ( influences ) seseorang yang memberikan suatu pengaruh

adalah orang yang pandangan atau nasehatnya diperhitungkan dalam keputusan akhir.

3) Pembuat keputusan ( decides ) pembuat keputusan adalah seseorang yang pada akhirnya

menentukan sebagian besar atau keseluruhan keputusan membeli, apakah jadi membeli,

bagaimana membeli, dimana membeli.

4) Pembeli ( buyer ) pembeli adalah seseorang yang melakukan pembelian yang sebenarnya.

5) Pemakai ( user ) pemakai adalah seseorang yang beberapa orang menikmati atau

(12)

Dengan begitu perusahaan mengidentifikasi siapa yang memegang peran-peran ini karena hal

ini akan mempengaruhi pengambilan keputusan dalam merancang produk dan menentukan pesan

iklan dan mengalokasikan biaya anggaran promosi.

2.3.2 Tipe-tipe Perilaku Membeli

Pembuatan keputusan yang dilakukan berbeda-beda sesuai dengan tipe kepuasan

membeli. terdapat banyak perbedaan antara membeli produk yang harganya mahal dengan

produk yang harganya mahal dengan produk yang berharga murah. semakin kompleks dan mahal

keputusan membeli sesuatu, kemungkinan lebih banyak melibatkan pertimbangan pembeli dan

lebih banyak peserta membeli.

Tabel 2.1

Empat Tipe Perilaku Membeli

Keterlibatan Tinggi Keterlibatan Rendah

Perbedaan nyata antara

merek-merek keragaman

Sedikit perbedaan antara merek –

merek ketidakcocokan

Perilaku membeli yang

kompleks

Perilaku membeli yang

mengurangi kebiasaan

Perilaku membeli yang

mencari

Perilaku membeli yang

berdasarkan

Sumber : Dikembangkan berdasarkan Henry Assael (1981 :80)

Empat perilaku membeli konsumen berdasarkan derajat keterlibatan pembeli dalam membeli

(13)

a) Perilaku Pembelian Kompleks

Para konsumen menjalani atau menempuh suatu perilaku membeli yang kompleks

bila mereka terlibat dalam kegiatan membeli dan menyadari perbedaan penting diantara

beberapa merek produk yang ada. para konsumen makin terlibat dalam kegiatan

membeli bila produk yang akan dibeli itu mahal , jarang dibeli, beresiko dan amat

berkesan. Biasanya konsumen tidak banyak belajar tentang produk.

b) Perilaku Pembelian Yang Mengurangi Ketidaksesuaian

Kadang-kadang sangat terlibat dalam kegiatan membeli sesuatu, tetapi dia hanya

melihat sedikit perbedaan dalam merek. Keterlibatan yang mendalam disebabkan oleh

kenyataan bahwa barang yang dibeli itu mahal harganya, jarang dilakukan dan beresiko.

Dalam kasus ini, pembeli akan memilih-milih sambil mempelajari apa yang tersedia,

tetapi dia akan cepat membeli karena perbedaan merek tidak ditekankan. Pembeli

mungkin menjawab terutama terhadap harga yang pantas atau kemudahan pembelian

ditinjau dari waktu ke waktu atau tempat.

c) Perilaku Pembelian Menurut Kebiasaan

Banyak produk yang dibeli dalam keadaan konsumen kurang terlibat dan tidak

terdapat perbedaan nyata antara merek. Bila mereka mengambil merek yang sama, hal

ini karena kebiasaan, bukan karena loyalitas merek dari fashion handmade bangkok

seperti: merek pink boutique,merek rani, merek madam rose,dll

d) Perilaku Pembelian Secara Variasi

Dalam beberapa situasi, membeli keterlibatan konsumen rendah, tetapi ditandai

oleh perbedaan merek yang nyata. konsumen memiliki beberapa kepercayaan, memilih

(14)

mungkin membeli merek lain karena bosan dengan merek yang biasanya dibelinya atau

sekedar ada keinginan untuk mencoba-coba.

e) Meneliti Proses Keputusan pembelian

Perusahaan-perusahaan yang berorientasi pada konsep pemasaran, akan selalu

berusaha untuk meneliti proses keputusan membeli untuk produk/merek produk tersebut.

Pemasar perlu menanyakan kepada konsumen, kapan pertama kali mengenal jenis

produk dan merek produk tersebut, apa dasar kepercayaan terhadap produk, bagaimana

keterlibatan konsumen terhadap produk, bagaimana konsumen membuat pilihan dan

seberapa besar kepuasan yang dirasakannya setelah melakukan pembelian.

Untuk mengetahui tahapan-tahapan yang khas dalam proses membeli produk,

maka pemasar perlu melakukan instropeksi terhadap kemungkinan perilaku mereka

sendiri, meskipun pemanfaatannya terbatas ( metode instrospektif ). Pemasar dapat

mewawancarai sejumlah kecil pembeli yang ada sekarang, meminta pembeli untuk

mengingat kembali kejadian-kejadian yang menyebabkan mereka membeli suatu produk

( metode restrospektif ).

Pemasar juga dapat menjumpai beberapa konsumen yang sedang

mempertimbangkan untuk membeli sesuatu dan meminta mereka untuk mengungkapkan

secara teliti bagaimana mereka melewati proses pembelian ( metode prospektif ). Atau

pemasar dapat menanyakan kepada satu kelompok konsumen untuk menggambarkan

cara yang ideal untuk membeli suatu produk. ( metode prespektif ). Setiap metode

menghasilkan suatu kesimpulan tentang bagaimana pembeli menempuh langkah-langkah

dalam proses pembelian, sehingga perusahaan dapat mengetahui cara yang tepat untuk

(15)

2.3.3 Tahap-tahap Dalam Proses Keputusan Pembelian

Berdasarkan pengkajian terhadap laporan banyak konsumen tentang proses membeli,

“ model tahap-tahap “ dari proses membeli telah dikonseptualisasi oleh para peneliti perilaku

konsumen. Ada 5 tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian yakni:

1) Pengenalan masalah. Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah

atau kebutuhan, yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan

internal misalnya dorongan memenuhi rasa lapar, haus dan seks yang mencapai

ambang batas tertentu. Sedangkan rangsangan eksternal misalnya seseorang

melewati toko kue dan melihat roti yang segar dan hangat sehingga terangsang rasa

laparnya.

2) Pencarian informasi. Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong

untuk mencari informasi yang lebih banyak. Sumber informasi konsumen yaitu:

a. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga dan kenalan.

b. Sumber komersial: iklan, wiraniaga, agen, kemasan dan penjualan.

c. Sumber publik: media massa dan organisasi penilai konsumen.

d. Sumber pengalaman: penanganan, pemeriksaan dan menggunakan produk.

3) Evaluasi alternatif. Konsumen memiliki sikap beragam dalam memandang atribut

yang relevan dan penting menurut manfaat yang mereka cari. Kumpulan keyakinan

atas merek tertentu membentuk citra merek, yang disaring melalui dampak persepsi

selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif.

4) Keputusan pembelian. Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi

atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Faktor sikap orang lain dan

(16)

faktor-faktor penghambat pembelian. Dalam melaksanakan niat pembelian,

konsumen dapat membuat lima sub-keputusan pembelian, yaitu: keputusan merek,

keputusan pemasok, keputusan kuantitas, keputusan waktu dan keputusan metode

pembayaran.

5) Perilaku pasca pembelian. Para pemasar harus memantau kepuasan pasca

pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian, yang

tujuan utamanya adalah agar konsumen melakukan pembelian ulang.

Untuk lebih jelasnya, proses pengambilan keputusan konsumen model lima tahap

tersebut disajikan dalam gambar di bawah ini :

Gambar : 2.2

Model lima Tahap Proses Membeli

Mengenali Kebutuhan

Pencarian Informasi

Evaluasi

Alternatif

Keputusa n

Membeli

Perilaku Pasca Pembelian

(17)

2.4 Kerangka Konsep

Adapun Yang menjadi kerangka penelitian yang ingin dikembangkan oleh peneliti ini

terkait dengan keputusan pembelian yang dipengaruhi oleh variabel bebas dan variabel terikat,

Berdasarkan landasan teori, adapun kerangka pikir yang dapat disajikan adalah sebagai berikut:

Gambar 2.3 Keragka Konsep

2.5 Hipotesis

Hipotesis lebih merupakan pernyataan dari hubungan yang diajukan dari pertanyaan yang

harus dijawab, dari perumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori dan telah dituangkan

dalam kerangka pikir maka hipotesis pada penelitian ini dapat ditarik hipotesis sebagai berikut: Isaura Fashion

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi keputusan

Konsumen

Kebudayaan (X1)

Sosial (X2)

Pribadi (X3)

Psikologis (X4)

Keputusan Pembelian Produk Fashion Handmade Bangkok

(18)

1. Diduga bahwa faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis secara bersama -sama

(simultan) berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk fashion handmade

bangkok pada Isaura Fashion Medan

2. Diduga bahwa faktor pribadi berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian

produk fashion handmade Bangkok pada Isaura Fashion

2.6 Penelitian Terdahulu

Peneliti terdahulu merupakan bahan perbandingan yang digunakan sebagai refrensi pada penelitian ini. Peneliti terdahulu yang dilakukan oleh Yakut Dekrita Sari pada Tahun 2012 dari

fakultas ekonomi universitas udayana (UNUD) Bali yang berjudul analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk industri garment menunjukkan

bahwa terdapat faktor produk, harga, saluran distribusi, promosi, budaya, social, psikologi,

pribadi secara bersamaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen

dalam membeli produk industri garment.

Kemudian penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nurul Fauzy Siregar, dari fakultas

ilmu sosial dan ilmu politik universitas sumatera utara, yang berjudul faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan pembelian produk dian pelangi batik Medan, menunjukkan bahwa

faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan dipengaruhi oleh faktor internal dan

faktor eksternal diantaranya adalah gaya hidup, kelas social dan brand image.

Berikutnya adalah penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mochamad Ridzky

Arwiedya dari fakultas ekonomi Universitas Diponegoro, mengenai “ analisis pengaruh harga,

jenis media promosi, resiko kinerja, dan keragaman produk terhadap keputusan pembelian via

(19)

sebagai Reseller yang ada di Indonesia). menunjukkan bahwa di dalam menguji variabel

pengaruh harga, jenis media promosi, resiko kinerja, dan keragaman produk terhadap keputusan

pembelian via internet pada toko online.

Dan yang terakhir penelitian yang dilakukan oleh Fahma Ilmaya pada tahun 2011 dari

fakultas ekonomi Universitas Diponegoro Semarang, dengan judul “ analisis pengaruh interaksi

harga dan desain produk terhadap keputusan pembelian batik di eka batik Semarang”

menunjukkan bahwa adanya pengaruh dari variabel harga, desain produk, interaksi harga dan

Gambar

Gambar 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
Tabel  2.1
Gambar :  2.2
Gambar 2.3 Keragka Konsep

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisa terhadap proses bisnis, kondisi sistem dan teknologi saat ini, maka kebutuhan “X” adalah melakukan integrasi terhadap aplikasi yang ada ( legacy ),

Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nornor g rahun 2003 tentang wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan pemberhentian pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Keanekaragaman Laba -laba pada

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari Entitas Anak yang diatribusikan pada kepentingan ekuitas yang tidak dimiliki secara langsung maupun tidak langsung

M any faculty want to involve students more actively in laboratories and in experimental design. However, just ‘‘turning them loose in the lab’’ is time-consuming and can

Pada hari ini Senin tanggal lima bulan Desember tahun dua ribu lima belas telah dilaksanakan rapat persiapan ulangan akhir semester (UAS) ganjil tahun pelajaran 2015-2016 dari

Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas arus

Keluarga dengan anak dow n syndrome umumnya mengalami t ingkat st res yang lebih t inggi. Sehingga sangat pent ing bagi orang t ua unt uk memiliki ket ahanan ment al at au