• Tidak ada hasil yang ditemukan

Print this article 131 552 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Print this article 131 552 1 PB"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

JURNAL ILMU KEPERAWATAN

Volume 5 No. 1, M ei 2017

SUSUNAN REDAKSI

JURNAL ILM U KEPERAWATAN

Penanggung Jaw ab

Ns. Set yoadi, M .Kep., Sp.Kep.Kom

Edit or Kepala

Ns. Bint ari Rat ih K, M .Kep

Penyunt ing/Edit or

Ns. Tina Handayani, M .Kep

Desain Graf is

Ns. Ahmad Hasyim W., M .Kep, M N

Sekret ariat

Ns. Annisa Wuri Kart ika., M .Kep

Alam at Redaksi

Gedung Biomedik Lt . 2

Fakult as Kedokt eran Universit as Braw ijaya

Jalan Vet eran M alang 65145 Telepon (0341) 551611, 569117, 567192

Pesaw at 126;

Fax (62) (0341) 564755 Email: jik@ub.ac.id Websit e: w w w.jik.ub.ac.id

DAFTAR ISI

PENGARUH TERAPI M USIK M OZART TERHADAP PERUBAHAN POTENSI KREATIVITAS ANAK AUTIS USIA 5-6 TAHUN DI KLINIK TERAPI WICARA FASTABIKUL KHOIROT BEDALI LAWANG

Ari Damayant i Wahyuningrum...1-5

PENINGKATAN KENYAM ANAN LANSIA DENGAN NYERI RHEUM ATOID ARTHRITIS M ELALUI M ODEL Comf ort Food For The Soul

Dhina Widayat i, Farida Hayat i...6-15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESILIENSI ORANG TUA ANAK RETARDASI M ENTAL (DOWN SYNDROM E) STUDI DI SDLB-C YAYASAN BHAKTI LUHUR KOTA M ALANG

Dian Pit aloka Priasmoro, Nunung Ernaw at i...16-24

FAKTOR YANG M EM PENGARUHI PENGETAHUAN POLISI LALU LINTAS TENTANG BASIC LIFE SUPPORT (BLS) DI KABUPATEN PONOROGO Filia Icha Sukamt o...25-33

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSEPSI GEJALA NYERI DADA KARDIAKISKEM IK PADA PASIEN INFARK M IOKARD AKUT DI RSUD dr. SAIFUL ANWAR M ALANG

Ika Set yo Rini, Dini Widya Ayuningt yas, Ret t y Rat naw at i...34-41

FENOM ENOLOGI : PENGALAM AN CARING PERAWAT PADA PASIEN TRAUM A DENGAN KONDISI KRITIS (P1) DI IGD RSUD TARAKAN-KALIM ANTAN UTARA

M erry Januar F., Ret t y Rat naw at i, Ret no Lest ari...42-56

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEM ASAN PADA PASIEN PRE OPERASI TERENCANA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR M ALANG

M if t akhul Ulf a...57-60

ANALISIS FAKTOR YANG M EM PENGARUHI KEM ANDIRIAN PADA PASIEN CEDERA KEPALA YANG PERNAH DIRAWAT DI IGD RSUD DR. R. KOESM A TUBAN

M oh. Ubaidillah Faqih, Ahsan, Tina Handayani Nasut ion...61-73

GAM BARAN PENGETAHUAN SAYUR ANAK USIA 5-12 TAHUN DI YAYASAN ELEOS INDONESIA DESA SUKODADI KECAM ATAN WAGIR KABUPATEN M ALANG

Ronasari M ahaji Put ri, Susmini, Hari Sukamt o Hadi...74-80

STUDI FENOM ENOLOGI: POST TRAUM ATIC GROWTH PADA ORANG TUA ANAK PENDERITA KANKER

Zidni Nuris Yuhbaba, Indah Winarni, Ret no Lest ari...81-95

(3)
(4)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESILIENSI

ORANG TUA ANAK RETARDASI MENTAL (

DOWN SYNDROME

) STUDI

DI SDLB-C YAYASAN BHAKTI LUHUR KOTA MALANG

Dian Pitaloka Priasmoro1, Nunung Ernawati2

1,2Program Studi Keperawatan Poltekkes RS dr. Soepraoen Malang

ABSTRAK

Keluarga dengan anak dow n syndrome umumnya mengalami t ingkat st res yang lebih t inggi. Sehingga sangat pent ing bagi orang t ua unt uk memiliki ket ahanan ment al at au resiliensi. Resiliensi at au ket ahanan ment al adalah kemampuan individu unt uk bangkit dan pulih dari keadaaan st res. Tujuan penelit ian ini adalah menganalisis hubungan f akt or individu, keluarga, dan komunit as yang berhubungan dengan resiliensi orang t ua. M et ode dalam penelit ian ini adalah korelat if observasional dengan pendekat an cross sect ional jumlah sampel 36 diambil dengan t ot al sampling. Inst rumen f akt or-f akt or yang mempengaruhi resiliensi orang t ua adalah kuisioner yang dibuat penelit i dan kuisioner baku Resilience Quot ient . Inst rumen t elah dilakukan uji validit as dan reliabilit as dengan Pearson Product M oment dan Alpha Chronbach. Selanjut nya dilakukan pengolahan dat a dengan t ahap edit ing, coding, t abulat ing dan analisis st at ist ik. Uji analisis yang digunakan adalah Pearson dan unt uk menget ahui pengaruh variabel independent t erhadap varibel dependen dilakukan uji regresi linier dengan t ingkat kepercayaan 95% . Hasil penelit ian ini menunjukkan f akt or individu t inggi, f akt or keluarga sedang, dan f akt or komunit as sedang. Analisis korelasi Pearson menunjukkan f akt or yang berhubungan dengan resiliensip-value < α 0,05 adalah individu (p-value=0.000, r=0,616), keluarga (p-value=0.001, r=0,547), dan komunit as (p-(p-value=0.000, r=0,634). Analisis mult ivariat dengan regresi linier berganda didapat kan f akt or individu, keluarga dan komunit as memiliki sig 0,000 < 0,05, dan koef isien korelasi > 0,05 yang paling berhubungan adalah f akt or individu 0.360). Kesimpulan ada hubungan signif ikan ant ara f akt or individu, keluarga dan komunit as dengan resiliensi orang t ua. Dengan kekuat an hubungan yang kuat dan arah posit if , art inya semakin t inggi f akt or individu, keluarga dan komunit as maka akan semakin t inggi resiliensi orang t ua. Fakt or individu adalah f akt or yang paling berkont ribusi.

Kat a Kunci: Fakt or Individu, Keluarga, Komunit as, Resiliensi, Orang Tua, Ret ardasi M ent al (Dow n Syndrome)

ABSTRACT

Families w it h children w it h Dow n syndrome generally experience higher st ress levels. So it is very import ant f or parent s t o have t he ment al t oughness or resilience. Resilience or ment al endurance is t he abilit y of individuals t o rise up and recover f rom st ressf ul circumst ances. The purpose of t his st udy w as t o analyze t he relat ionship bet w een t he individual, f amily, and communit y resilience associat ed w it h older people. The met hod in t his research is correlat ive observat ional w it h cross sect ional approach 36 t he number of samples t aken by t ot al sampling. Inst rument s f act ors t hat af f ect t he resilience of parent s is made researcher quest ionnaire and st andard quest ionnaire Resilience Quot ient . Inst rument s has t est ed t he validit y and reliabilit y w it h Pearson Product M oment and Alpha Chronbach. Furt hermore, t he dat a processing is done w it h t he edit ing st age, coding, t abulat ing and st at ist ical analysis. Test analysis is Pearson and t o det ermine t he ef f ect of independent variables on t he dependent variable linear regression t est w it h a conf idence level of 95% . The result s show ed a high individual f act ors, f amily f act ors w ere, and communit y f act ors w ere. Pearson correlat ion analysis show ed t hat f act ors associat ed w it h resilience p-value <0.05 w as t he individual α (p-value = 0.000, r = 0.616), f amily (p-value = 0.001, r = 0.547), and t he communit y (p-value = 0.000, r = 0.634). M ult ivariat e analysis w it h mult iple linear regression obt ained individual, f amily and communit y has a sig 0.000 <0.05, and correlat ion coeff icient s> 0.05 are most relevant is t he individual f act or 0360). In conclusiont here w ere signif icant relat ionship bet w een individual, f amily and communit y w it h t he resilience of t he elderly.Wit h t he st rengt h of st rong relat ionships and a posit ive direct ion, meaning t hat t he higher t he individual, f amily and communit y, t he higher t he resilience of t he elderly. The individual f act ors is t he most cont ribut ing f act or.

Keyw ords: Fact or Individual, Family, Communit y, Resilience, Parent , M ent al Ret ardat ion (Dow n Syndrome)

(5)

w w w.jik.ub.ac.id

PENDAHULUAN

Keluarga dengan anak dow n syndrome umumnya mengalami t ingkat st res yang lebih t inggi daripada keluarga dengan perkembangan anak-anak yang biasa (Riper, 2007). M eskipun beberapa keluarga dengan an ak -an ak d o w n syn d r o m e m en g al am i kesulit an beradapt asi dengan st res, akan t et ap i k el u ar g a l ai n d ap at b er h asi l b er ad ap t asi d an b ah k an b er k em b an g . Resiliensi diart ikan sebagai kemampuan keluarga unt uk pulih dengan mempert ahan-kan int egrit as sebagai sebuah unit sert a m em ast i k an p em u l i h an k esej ah t er aan anggot a keluarga dan unit keluarga secara keseluruhan.

Ret ar d asi m en t al si n d r o m i k ad al ah r et ar d asi m en t al yan g d i ser t ai d en g an ad an ya b eb er ap a d i sm o r f o l o g i f i si k sedangkan ret ardasi ment al nonsindromik ad al ah r et ar d asi m en t al t an p a d i ser t ai d en g an k el ai n an l ai n (Lu t t en b er g , d e Brouw er, Kleef st ra, et al, 2006).

M eskipun penggunaan skrining prenat al t el ah b an yak d i l ak u k an n am u n an g k a k ej ad i an d o w n syn d r o m e m asi h r el at i f t inggi. Di Amerika Serikat set iap t ahun d i l ah i r k an sek i t ar 3000-5000 an ak penyandang ret ardasi ment al (Faqurudheen, Hena & M at hew, Sini T, et al., 2014).M enurut cat at an Indonesia Cent er f or Biodiversit y dan Biot echnology (ICBB) Bogor t ahun 2013 dalam Norhidayah, Wasilah, dkk (2013), di Indonesia t erdapat lebih dari 300 ribu anak p en g i d ap d o w n syn d r o m e. Sal ah sat u yayasan d i k o t a M al an g yan g f o k u s m en g el o l a an ak -an ak cacat f i si k d an berkebut uhan khusus adalah yayasan Bhakt i Luhur, dimana terdapat 450 anak dan 100 anak.

Ret ardasi ment al dapat didef inisikan sebagai penurunan Int elegence Quot ient (IQ) secara keseluruhan di baw ah 70 dan disert ai dengan adanya def isit f ungsional pada perilaku adapt if sepert i perilaku dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan sosial, dan komunikasi. (Norhidayah, Wasilah, dkk., 2013).

Penyebab ret ardasi ment al ini bervariasi, dapat berasal dari f akt or genet ik at aupun kromosomal. Karena kesehat an merupakan sesuat u yang unik, maka secara umum peraw at an dif okuskan pada perkembangan d an 9 p en d i d i k an . A d ap t asi k el u ar g a d i d ef i n i si k an seb ag ai h asi l d ar i u p aya k el u ar g a u n t u k m em b aw a t i n g k at k esei m b an g an d an f u n g si b ar u u n t u k menghadapi st res at au sit uasi (Riper, 2007). Orang t ua merupakan unit dalam keluarga memiliki kont ribusi dalam keberhasilan r esi l i en si . Ber d asar k an h asi l p en el i t i an keberhasilan keluarga dalam beradapt asi rupanya dipengaruhi oleh resiliensi keluarga (Faqurudheen, Hena& M at hew, Sini T, et al., 2014). Dengan lat ar belakang di at as maka penelit i perlu unt uk menganalisis f akt or-f akt or apa saja yang mempengaruhi resiliensi orang t ua yang memiliki anak ret ardasi ment al (dow n syndrome).

M ETODE PENELITIAN

(6)

In st r u m en yan g d i g u n ak an ad al ah kuisioner baku resiliensi (Resilience

Ques-t ion). Dan Kuisioner f akQues-t or individu, keluarga

dan komunit as yang disusun oleh penelit i. Seb el u m i n st r u m en d i g u n ak an u n t u k mengambil dat a dilakukan uji validit as d en g an Pr o d u ct M o m en Pear so n Co r r el at i o n d an r el i ab i l i t as A l p h a Ch r o n b ach ’s. Dan d i d ap at k an h asi l

inst rument valid dan reliable.

Penelit ian dilakukan di SLB C Yayasan Bhakt i Luhur Kot a M alang padabulan M ei-Juni 2016 dengan pengisian kuisioner dan w aw ancara selama 45 menit . Dat a yang d i d ap at sel an j u t n ya d i l ak u k an an al i si s

univariat yang disajikan dalam bent uk mean,

median, modus, st andart deviasi, minimum,

dan maksimum dan dat a kat agorik disajikan

d al am b en t u k d i st r i b u si f r ek u en si d an

prosent ase. Bivariat dengan uji korelasi

Pearson. Dan mult ivariat dilakukan dengan

uji regresi linier.

HASIL PENELITIAN

Dat a g am b ar an u m u m r esp o n d en d i saj i k an d al am b en t u k n ar asi yai t u berdasarkan dat a hasil penelit ian diket ahui bahw a dari 36 responden, rat a-rat a berjenis kelamin laki-laki sebanyak 23 orang (63,9% ), berumur 36-40 t ahun sebanyak 10 orang (47,2% ), merupakan ibu kandung sebanyak 23 orang (63,9% ), memiliki anak ret ardasi 2 orang sebanyak 19 orang (52,8% ), besar berpendidikan SM A sebanyak 12 orang (80,6% ), meraw at anak dibant u oleh orang t ua sebanyak 12 orang (33,3% ), mendapat inf ormasi peraw at an anak dari masyarakat sebanyak 19 orang (52,8% ).

Analisis Univariat

Ta b e l 1 . Ka r a k t e r i st i k Fa k t o r d a n Resiliensi Orang Tua

Sumber : dat a primer

Pada t abel diket ahui diket ahui bahw a dari 36 responden, mean skor f akt or individu adalah 30,5 dalam kat egori t inggi. M ean skor f akt or keluarga adalah 28,19 dalam k at eg o r i sed an g . M ean sk o r f ak t o r komunit as adalah 25,58 dalam kat egori sedang. Dan mean skor resiliensi adalah 64,42 dalam kat egori ket ahanan sedang.

Bivariat

Sebelum dilakukan uji korelasi Pearson dilakukan uji normalit as dat a menggunakan u j i Ko l m o g o r o v-Sm i r n o v d en g an n i l ai signif ikan (p-value) > 0,05 yang art inya penyebaran dat a normal.

Tabel 2. Hasil Uji Korelasi Pearson

Sumber : dat a primer

Berdasarkan t abel menunjukan bahw a ρ value < α 0.05 maka Ho dit olak art inya ada hubungan ant ara f akt or individu, keluarga dan komunit as t erhadap resiliensi orang t ua. Unt uk menget ahui keerat an hubungan ant ar variabel (r) maka dapat diket ahui bahw a

Variabel Mean Std.

1. Individu * resiliensi 0.616 0.000

2. Keluarga*resiliensi 0.547 0.001

(7)

w w w.jik.ub.ac.id

k eer at an h u b u n g an var i ab l e i n d i vi d u , keluarga dan komunit as dengan resiliensi didapat kan nilai > 0.4 sehingga dapat disimpulkan bahw a f akt or individu, keluarga dan komunit as mempunyai hubungan yang kuat dengan resiliensi dengan arah posit if (+). Yang art inya semakin t inggi f akt or individu, keluarga dan komunit as maka akan semakin t inggi resiliensi orang t ua.

Analisis M ult ivariat

Un t u k m el i h at b esar n ya h u b u n g an var i ab el i n d ep en d en t d en g an var i ab el

dependent merupakan dat a numerik.

Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Linier

Sumber : dat a primer

Ber d asar k an t ab el h asi l d i at as didapat kan variabel yang dapat memprediksi resiliensi adalah variabel dengan ρ value < α 0.05 yait u f akt or individu, keluarga, dan k o m u n i t as. Seh i n g g a Ho d i t o l ak , h al inidapat disimpulkanbahw af akt orindividu, keluargadankomunit asberpengaruht erhadap proses resiliensi orang tua anak down syndrome. Den g an u r u t an yan g b esar n ya p al i n g berkont ribusi at au berhubungan (dengan nilai koef isien korelasi at au β > 0,05) adalah f akt or individu, keluarga dan komunit as.

Persamaan selanjut nya dilakukan uji

ANOVA dan dilihat hasil Summary M odel

unt uk menget ahui kelayakan persamaan dan seberapa besar nilai persen kepercayaan persamaan menjelaskan presiksi. Dari t abel didapat kan hasil M odel Summary Adjust ed

R Square (R2) adalah 0,612 at au 61,2% yang

art inya persamaan yang diperoleh layak d i g u n ak an d an m am p u m en j el ask an resiliensi sebesar 61,2% , sebesar 38,8% sisanya dijelaskan variabel lain.

Sebelum dilakukan pengujian hipot esis regresi ada beberapa uji asumsi klasik yang harus dipenuhi agar kesimpulan dari regresi t ersebut t idak bias, yait u uji normalit as, uji m u l t i k o l i n i er i t as, u j i au t o k o r el asi , u j i het eroskodesit as dan uji linierit as. Dari pengujian asumsi klasik didapat kan hasil p r asyar at t er p en u h i , seh i n g g a d ap at disimpulkan bahw a secara bersama-sama f akt or individu, keluarga, dan komunit as b er h u b u n g an secar a b er m ak n a d en g an resiliensi orang t ua. Dan f akt or individu ad al ah yan g p al i n g b er k o n t r i b u si at au b er h u b u n g an d en g an p er i l ak u ag r esi f sebesar 0,360.

PEM BAHASAN

Pada sub bab ini akan dijelaskan t ent ang hubungan ant ara var i abel i ndependent dengan variabel dependent yait u f akt or-f ak t o r yan g m em p en g ar u h i r esi l i en si (individu, keluarga, dan komunit as) dengan resiliensi orang t ua anak ret ardasi ment al (Dow n syndrome) St udi di SDLB-C Yayasan Bhakt i Luhur Kot a M alang.

Hu b u n g a n Fa k t o r I n d i v i d u d e n g a n Resiliensi Orang Tua Anak Ret ardasi M ent al (Dow n Syndrome)

Everall, Reobin (2006) menyebut kan bahw a resiliensi sering dihubungkan dengan kemampuan seseorang bangkit kembali unt uk menghadapi t ekanan at au st res. Ini merupakan kunci ut ama yang

(8)

ruhi seseorang lebih ef ekt if dalam kehidupan dan pekerjaan. Fakt or-f akt or yang berhu-bungan dengan resiliensi ant ara lain adalah f akt or individual, keluarga, dan komunit as (Everall, Reobin,2006).

Berdasarkan hasil penelit ian pada t abel 9 diket ahui bahw a dari 36 responden, mean skor f akt or individu adalah 30,5 dalam kat egori t inggi. Dan padat abel 10 diket ahui korelasi f akt or individu dengan resiliensi orang t ua menunjukkan nilai signif ikansi p

value = 0,000 < α 0,05 dan koef isien korelasi (r) = 0,616. Art inya ada hubungan signif ikan ant ara f akt or individu dengan resiliensi. Dengan kekuat an hubungan kuat dan arah hubungan posit if . Yang berart i semakin t inggi f akt or individu maka akan semakin t inggiresiliensi orang t ua. Dalam penelit ian ini juga diket ahui sebagian besar pendidikan r esponden SM A dan Per gur uan Ti nggi , orang t ua bekerja.

Hasil penelit ian ini diasumsikan bahw a orang t ua memiliki kemampuan secara individual yang t inggi unt uk menghadapi st r es. Kem am p u an o r an g t u a u n t u k m en g h ad ap i st r ess d i p en g ar u h i o l eh kemampuan individu yang diperoleh melalui k em am p u an k o g n i t i f . Dan k em am p u an kognit if dipengaruhi oleh t ingkat pendi-dikan. Not oat modjo (2010) menyat akan b ah w a k o g n i t i f ad al ah k em am p u an int elekt ual dalam berpikir, menget ahui dan memecahkan masalah.

Ti n g k at p en d i d i k an yan g t i n g g i mempunyai resiko lebih rendah t erjadinya penurunan f ungsi kognit if karena dengan proses pendidikan yang berjalan terus menerus seseo r an g ak an cen d er u n g m em p u n yai kemampuan dalam uji f ungsi kognit if . Tingkat

pendidikan juga merupakan hal t erpent ing dalam menghadapi masalah. Semakin t inggi p en d i d i k an seseo r an g , sem ak i n b an yak pengalaman hidup yang dilaluinya, sehingga akan lebih siap dalam menghadapi masalah yang akan t erjadi (Perdana A, Ichsan B, & Ro syi d ah D, 2013). Sel ai n i t u k o n d i si sosiodemograf i individu sepert i pekerjaan dan pendapat an juga mempengaruhi individu. In d i vi d u yan g b ek er j a d an m em i l i k i pendapat an akan merasa lebih t ent ram dan m em i l i k i p el u an g u n t u k m en d ap at k an bant uan dari luar lebih besar daripada yang t idak bekerja dan berpenghasilan.

Per n yat aan t er seb u t d i d u k u n g o l eh Holaday (2010) yang menyat akan bahw a ket erampilan kognit if berpengaruh pent ing pada resiliensi individu. Kemampuan kognit if i n i l ah yan g n an t i n ya b er g u n a u n t u k melepaskan pikiran dari t rauma dengan menggunakan f ant asi dan harapan-harapan yang dit umbuhkan pada diri individu yang bersangkut an. Sehingga dapat meningkat kan kesejaht eraan psikologis. M enurut Sagone & De Caroli (2014) menyat akan bahw a kesejaht eraan psikologis pada individu dapat meningkat kan perasaan penerimaan pada diri sehingga individu akan lebih mudah beradapt asi dengan st ress at au resilien (Sagone & De Caroli, 2014)

Hu b u n g a n Fa k t o r Ke l u a r g a d e n g a n Resiliensi Orang Tua Anak Ret ardasi M ent al (Dow n Syndrome)

(9)

w w w.jik.ub.ac.id

signif ikansi ρ value < α 0,05 dan koef isien korelasi (r) = 0,547. Art inya ada hubungan signif ikan ant ara f akt or komunit as dengan resiliensi. Dengan kekuat an hubungan kuat dan arah hubungan posit if . Yang berart i semakin t inggi f akt orkomunit asmaka akan semakin t inggiresiliensi orang t ua. Dalam penelit ian ini juga diket ahui sebagian besar responden memperoleh inf ormasi t ent ang peraw at an anak dari masyarakat . Hasil penelit ian ini diasumsikan bahw a orang t ua memiliki cukup dukungan dari anggot a keluarga yang lain selama melayani dan meraw at anak ret ardasi ment al. Dukungan dari anggot a keluarga lain selain diri sendiri inilah yang membuat orang t ua mampu menghadapi st ress dan menjadi resilien.

Per n yat aan t er seb u t d i d u k u n g o l eh Fr i ed m an (2010) m en yeb u t k aan b ah w a sebuah keluarga memiliki karakt erist ik yang dinamis. Individu sebagai anggot a keluarga yang ada didalamnya saling berint eraksi unt uk memenuhi kebut uhan sat u sama lain dan saling memberikan dukungan. M enurut Tselebis, et al., (2011) dukungan keluarga yait u perasaan t ent ang sikap, t indakan, bent uk perhat ian dan penerimaan anggot a keluarga yang t inggal dan hidup dengannya disaat mereka menghadapi segala macam permasalahan. Kehadiran anggot a keluarga yang lain akan memberikan perasaan nyaman dan meningkat kan penerimaan individu t erhadap diri sehingga membuat seseorang lebih resilien (Sagone & De Caroli, 2014).

Hubungan Fakt or Kom unit as dengan Resiliensi Orang Tua Anak Ret ardasi M ent al (Dow n Syndrome)

Berdasarkan hasil penelit ian pada t abel 9 diket ahui bahw a dari 36 responden, mean

skor f akt or komunit as adalah 25,58 dalam kat egori sedang. Dan padat abel 10 diket ahui korelasi f akt or keluarga dengan resiliensi orang t ua menunjukkan nilai signif ikansi ρ value < α 0,05 dan koef isien korelasi (r) = 0,634. A r t i n yaad a h u b u n g an si g n i f i k an ant ara f akt or komunit as dengan resiliensi. Dengan kekuat an hubungan kuat dan arah hubungan posit if . Yang berart i semakin t inggi f akt or komunit as maka akan semakin t inggiresiliensi orang t ua. Dalam penelit ian ini juga diket ahui sebagian besar responden bekerja, dalam peraw at an anak dibant u oleh keluarga dan memperoleh inf ormasi t ent ang p en an g an an d an p er aw at an an ak d ar i masyarakat .

Hasil penelit ian ini diasumsikan bahw a orang t ua memiliki cukup dukungan dari b er b ag ai su m b er sel am a m el ayan i d an meraw at anak ret ardasi ment al sepert i jaringan sosial at au masyarakat .

(10)

Sehingga secara emosional orang t ua anak Ret ardasi M ent al (dow n syndrome) lebih t ahap t erhadap st ress at au t ekanan karena lebih banyak mendapat kan inf ormasi, saran maupun perhat ian dari lingkungan sosial. Hal ini juga didukung oleh Hadiningsih (2014) yang menyebut kan bahw a dukungan so si al m er u p ak an su at u p r o ses yan g menjelaskan bent uk hubungan sosial yang menyumbangkan manf aat bagi kesehat an ment al at au f isik individu.

Fakt or yang Paling Berhubungan dengan Resiliensi Orang Tua

Berdasarkan hasil penelit ian pada t abel 12 hasil uji regresi diket ahui bahw a dari ket iga f akt or yait u f akt or individu, keluarga, dan komunit as secara berurut anyang paling berkont ribusi at au berhubungan (dengan nilai koef isien > 0,05) adalah f akt or individu, keluarga dan komunit as. Art inya dalam hal ini f akt or individu merupakan f akt or yang paling berkont ribusi at au berhubungan dengan resiliensi.

Hasil penelit ian ini diasumsikan pada dasarnya f akt or yang paling menent ukan t ingkat resiliensi at au ket ahanan orang t ua dalam mengahadapi st ressor khususnya yang berasal dari keberadaan anak ret ardasi met al (dow n syndrome) adalah pada penerimaan diri. Kehadiran keluarga maupun dukungan sosial at au masyarakat pada dasarnya adalah sumber dukungan t ambahan. Yang lebih ut ama dalam hal ini adalah kemampuan o r an g t u a d al am m en g el o l a d u k u n g an t er seb u t m en j ad i su m b er k ek u at an , meningkat kan harapan, dan semangat yang berguna unt uk meningkat kan kesejaht eraan psikologisnya. Pernyat aan t ersebut didukung

oleh Sagone & De Caroli (2014) menyat akan b ah w a k esej ah t er aan p si k o l o g i s p ad a i n d i vi d u d ap at m en i n g k at k an p er asaan penerimaan pada diri sehingga individu akan lebih mudah beradapt asi dengan st ress at au resilien.

Dan dari hasil penelit ian juga diket ahui nilai Adjust ed R Square (R2) adalah 0.612

at au 61.2% sehingga secara bersama-sama f akt or individu, keluarga dan komunit as mampu memprediksi resiliensi orang t ua sebesar 61,2% , dan 38,8% sisanya dijelaskan var i ab el l ai n yan g t i d ak d i t el i t i . Hasi l penelit ian ini diasumsikan bahw a t erdapat f ak t o r l ai n yan g b er h u b u n g an d en g an r esi l i en si . Sep er t i k eak t i f an o r an g t u a m el i b at k an p et u g as k eseh at an d al am memperoleh dukungan. Pernyat aan t ersebut didukung oleh Nurdian & Anw ar (2014) yang menyat akan bahw a banyak hal yang dapat dilakukan unt uk meningkat kan resiliensi individu yang rendah sepert i mengikut i k el o m p o k k o n sel i n g at au m el i b at k an pet ugas kesehat an. Konseling merupakan kegiat an dinamis yang memusat kan pada usaha berf ikir dan bert ingkah laku unt uk meningkat kan penerimaan dan bant uan. Hal ini bermanf aat unt uk mereduksi gejala-gejala Post Traumat ic Disorder, sehingga individu mampu mempert ahankan harga diri sert a penerimaan diri.

(11)

w w w.jik.ub.ac.id

ut am anya m em ber i k an f asi l i t as dengan menghubungkan orang t ua dengan pet ugas kesehat an apabila t erdapat keadaan orang t ua t idak mampu resilien.

Ket erbat asan dalam penelit ian ini yait u Responden hanya dibat asi pada orang t ua yang akt if mengant ar anak ke sekolah sehingga penelit i t idak dapat memprediksi-kan orang t ua yang t idak t erlibat dalam mengant arkan anak RM karena bekerja.

KESIM PULAN

Kesimpulan yang bisa diambil yait u f akt or individu, keluarga dan komunit as berhubungan dengan resiliensi orang t ua. Peningkat an f akt or individu, keluarga dan komunit as akan meningkat kan resiliensi

orang t ua. Fakt or individu diprediksi paling berkont ribusi at au berhubungan dengan resiliensi orang t ua.

Sar an yan g d ap at d i b er i k an yai t u peraw at dapat memberikan edukasi kepada m asyar ak at t en t an g f ak t o r-f ak t o r yan g m em p en g ar u h i k eb er h asi l an r esi l i en si k el u ar g a seh i n g g a m asyar ak at d ap at menget ahui dan dapat melukan t indakan unt uk meningkat kan dukungan individu, keluarga maupun masyarakat sebagai w ujud penerimaan pada orang t ua yang memiliki anak ret ardasi ment al (dow n syndrome).

Orang t ua disarankan agar selalu akt if mencari inf ormasi sebagai bent uk t indakan dalam meningkat kan kemampuan individu unt uk resilien.

DAFTAR PUSTAKA

Everall, Reobin. (2006). Creat ing a f ut ure:a st udy of recilience in suicidal f emale adolescent . 84, 561-470.

Faq u r u d h een ,Hen a& M at h ew,Si n i T,d k k . (2014). Exploring f amily resilience in a communit y ment al healt h set up in Sout h India. Procedia Economics and Finance, 18, 391-399.

Friedman, M arylin M . (2010). Keperaw at an

keluarga t eori dan prakt ik . Edisi 3.

Jakart a: EGC.

Hadiningsih, Tyas T.(2014). Skripsi: Hubungan

ant ara dukungan sosial dengan resiliensi

pada remaja di Pant i Asuhan Keluarga

Yat im M uhammadiyah Surakart a.

Helt on, L.R, & Smit h, M .K. (2004). M ent al

h eal t h p r act i ce w i t h ch i l d r en an d

yout h. New York: The Haw ort Social Work

Pract ice Press.

Holaday, M orgot . (2010). Resilience and severe burns. Journal of counseling and

development , 75, 346-357.

Lut t enberg D, A P M de Brouw er, T kleef st ra, et al. (2006). Chromosomal copy number changes in pat ient s w it h non-syndromic X linked ment al ret ardat ion det ect ed by array CGH. Journal of M edical Genet ic,

43, 362-370.

M arcot t e, Diane& Vilat t e, Aude et all. (2014). Resilience f act or in st udent present ing depressive sympt oms during t he post -secondary school t ransit ion. Social and

behavioral sciences.159,91-95.

Norhidyah, Wasilah, dkk. (2013). Gambaran kejadian kecemasan pada ibu penderit a ret ardasi ment al sindromik di SLB-C Banjarmasin. Berkala kedokt eran, 9(1). Not oat modjo, S. (2010). Pendidikan dan

(12)

Nurdian, M D.& Anw ar, Z.(2014). Konseling kelompok unt uk meningkat kan resilien si remaja put ri. Jurnal ilmiah psikologi

t erapan. 2 (01)

Perdana A, Ichsan B, & Rosyidah D. (2013). Hubungan t ingkat penget ahuan t ent ang penyakit DM dengan pengendalian kadar gula darah pada pasien DM Tipe II di RSU PKU M u h am ad i yah Su r ak ar t a.

Biomedika, 5(2). Broadw ay Book.

Riper, M arcia V. (2007). Families of Children w it h Dow n Syndrome: Responding t o “ A Change in Plans” w it h resilience. Journal

of pediat ric nursing., 22(2).

Sagone, Elisabet t a & De Caroli, M aria Elvira. (2014). Relationship between psychological w ell-being and resilience in middle and lat e adolescent s. Social and behavioral

sciences.141,881-887.

Sast roasmoro, S dan Ismael. (1995).

Dasar-d asar M et o Dasar-d o l o g i Pen el i t i an Kl i n i s.

Jakart a: FKUI

Tselebis, At hanosios, et al. (2011). The 13 it em f amily support scale: reliabilit y and validit y of t he Greek t ranslat ion in a sample of Greek health care professionals.

Gambar

Tabel 1. Karakt erist ik Fakt or danResiliensi Orang Tua
Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Linier

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan Pelelangan Paket Peker jaan PENGADAAN MOBILER PERPUSTAKAAN DESA pada KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN ACEH TENGGARA Sumber Dana APBK - OTSUS Tahun Anggar

Thus, the normal developmental increases in stomach acid and gastrin secretion, and in certain enzyme activities (chymosin, pepsin, amylase, lactase, aminopeptidases), are stimulated

[r]

NIDN NAMA DOSEN

Cocktail making evening in Sussex is an ideal corporate event to enhance the team-building attitude in corporate people.. This event is like a breath of fresh air after the

Ulinuha, A., 2015., Sistem informasi geografis pemetaan kos berdasarkan perguruan tinggi di kabupaten kudus. Kudus: Jurusan

“Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Masyarakat kecamatan Medan Helvetia dalam Memilih Lembaga Keuangan sebagai Sumber

Barisan aritmetika bertingkat adalah barisan bilangan yang tidak memiliki beda tetap, tetapi apabila beda itu dijadikan barisan bilangan, demikian seterusnya maka pada suatu saat