JURNAL ILMU KEPERAWATAN
Volume 5 No. 1, M ei 2017
SUSUNAN REDAKSI
JURNAL ILM U KEPERAWATAN
Penanggung Jaw ab
Ns. Set yoadi, M .Kep., Sp.Kep.Kom
Edit or Kepala
Ns. Bint ari Rat ih K, M .Kep
Penyunt ing/Edit or
Ns. Tina Handayani, M .Kep
Desain Graf is
Ns. Ahmad Hasyim W., M .Kep, M N
Sekret ariat
Ns. Annisa Wuri Kart ika., M .Kep
Alam at Redaksi Gedung Biomedik Lt . 2
Fakult as Kedokt eran Universit as Braw ijaya
Jalan Vet eran M alang 65145 Telepon (0341) 551611, 569117, 567192
Pesaw at 126;
Fax (62) (0341) 564755 Email: jik@ub.ac.id Websit e: w w w.jik.ub.ac.id
DAFTAR ISI
PENGARUH TERAPI M USIK M OZART TERHADAP PERUBAHAN POTENSI KREATIVITAS ANAK AUTIS USIA 5-6 TAHUN DI KLINIK TERAPI WICARA FASTABIKUL KHOIROT BEDALI LAWANG
Ari Damayant i Wahyuningrum...1-5
PENINGKATAN KENYAM ANAN LANSIA DENGAN NYERI RHEUM ATOID ARTHRITIS M ELALUI M ODEL Comf ort Food For The Soul
Dhina Widayat i, Farida Hayat i...6-15
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESILIENSI ORANG TUA ANAK RETARDASI M ENTAL (DOWN SYNDROM E) STUDI DI SDLB-C YAYASAN BHAKTI LUHUR KOTA M ALANG
Dian Pit aloka Priasmoro, Nunung Ernaw at i...16-24
FAKTOR YANG M EM PENGARUHI PENGETAHUAN POLISI LALU LINTAS TENTANG BASIC LIFE SUPPORT (BLS) DI KABUPATEN PONOROGO Filia Icha Sukamt o...25-33
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSEPSI GEJALA NYERI DADA KARDIAKISKEM IK PADA PASIEN INFARK M IOKARD AKUT DI RSUD dr. SAIFUL ANWAR M ALANG
Ika Set yo Rini, Dini Widya Ayuningt yas, Ret t y Rat naw at i...34-41
FENOM ENOLOGI : PENGALAM AN CARING PERAWAT PADA PASIEN TRAUM A DENGAN KONDISI KRITIS (P1) DI IGD RSUD TARAKAN-KALIM ANTAN UTARA
M erry Januar F., Ret t y Rat naw at i, Ret no Lest ari...42-56
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEM ASAN PADA PASIEN PRE OPERASI TERENCANA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR M ALANG
M if t akhul Ulf a...57-60
ANALISIS FAKTOR YANG M EM PENGARUHI KEM ANDIRIAN PADA PASIEN CEDERA KEPALA YANG PERNAH DIRAWAT DI IGD RSUD DR. R. KOESM A TUBAN
M oh. Ubaidillah Faqih, Ahsan, Tina Handayani Nasut ion...61-73
GAM BARAN PENGETAHUAN SAYUR ANAK USIA 5-12 TAHUN DI YAYASAN ELEOS INDONESIA DESA SUKODADI KECAM ATAN WAGIR KABUPATEN M ALANG
Ronasari M ahaji Put ri, Susmini, Hari Sukamt o Hadi...74-80
STUDI FENOM ENOLOGI: POST TRAUM ATIC GROWTH PADA ORANG TUA ANAK PENDERITA KANKER
Zidni Nuris Yuhbaba, Indah Winarni, Ret no Lest ari...81-95
STUDI FENOMENOLOGI:
POST TRAUMATIC GROWTH
PADA ORANG TUA
ANAK PENDERITA KANKER
Zidni Nuris Yuhbaba1, Indah Winarni2, Retno Lestari3 1Stikes Dr. Soebandi Jember
2Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya
3Program Studi Magister Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
ABSTRAK
Kanker anak merupakan penyakit yang menakut kan bagi orang t ua karena t idak banyak yang mampu bert ahan dan sembuh dari penyakit ini. Kanker t idak hanya akan berdampak pada f isik, t et api juga pada kondisi psikologis penderit a maupun orang t uanya. Penelit ian menunjukkan bahw a dampak posit if post
t raumat ic grow t h dit emukan pada orang t ua anak penderit a kanker. Post t raumat ic grow t h merupakan
pengalaman perubahan posit if yang t erjadi sebagai hasil perjuangan individu menghadapi krisis yang t inggi.Tujuan penelit ian ini adalah unt uk mengeksplorasi makna pengalaman orang t ua anak penderit a kankert ent ang post t raumat ic grow t h. Desain penelit ian adalah kualit at if dengan pendekat an f enomenologi int erpret if . Pengambilan dat a dilakukan dengan w aw ancara mendalam pada 5 orang t ua anak penderit a kanker. Hasil penelit ian dialalisis dengan met ode Int erpret if Phenomenology Analysis (IPA).Sepuluh t ema t elah t erident if ikasi dari penelit ian ini, yait u: (1) memahami kanker sebagai penyakit yang mengancam kehidupan, (2) mengalami t ekanan secara bat in, (3) mengalami krisis dalam kehidupannya, (4) menila kanker sebagai kenyat aan yang harus dijalani, (5) berusaha mengat asi krisis yang dialami, (6) mencari pert olongan dan dukungan melalui komunit as, (7) merasa aman dan mendapat dukungan dari keluarga, sesama orang t ua anak penderit a kanker dan relaw an komunit as, (8) menemukan harapan baru, (9) merasakan perubahan hubungan yang bermakna dan (10) mengalami perkembangan spirit ualit as. Pengalaman orang t ua mengalami post t raumat ic grow t h merupakan proses yang t idak mudah. Orang t ua mengalami krisis dalam hidupnya membuat orang t ua menilai kanker sebagaikenyat aan yang harus dihadapi, ia merasa harus berusaha mengat asi krisis yang dialami, hingga pada akhirnya orang t ua mendapat kan dukungan dari orang disekit arnya dan menemukan harapan baru, orang t ua merasakan perubahan pada hubungan dan mengalami peningkat an spirit ualit as. Sehingga pengalaman orang t ua anak penderit a kanker t ent ang post t raumat ic grow t hdapat diint epret asikan sebagai perjuangan menghadapi realit a baru kehidupan set elah mengalami perist iw a t raumat is.
Kat a Kunci: st udi f enomenologi, orang t ua, anak penderit a kanker, post t raumat ic grow t h
ABSTRACT
Childhood cancer is a scary disease f or parent s because not many people can survive and recover f rom cancer. Cancer not only af f ect s t he physical, but also t he psychological condit ion of t he children and t heir parent s. Research show s t hat t he posit ive ef f ect s of post t raumat ic grow t h f ound in parent s of children w it h cancer. Post t raumat ic grow t h is t he experience posit ive changes t hat occur as a result of t he st ruggle of individuals f acing a crisis.The purpose of t his st udy w as t o explore t he meaning of t he experience of parent s of children w it h cancer on post t raumat ic grow t h. The st udy design w as a qualit at ive int erpret ive phenomenological approach. Dat a w ere collect ed by in-dept h int erview s in f ive parent s of children w it h cancer. The result s w ere analyze by using Int erpret ive Phenomenology Analysis (IPA) met hod. Nine t hemes have been ident if ied f rom t his st udy, namely: (1) underst anding cancer as a lif e-t hreat ening disease, (2) experiencing int ernal st ress, (3) experiencing a crisis in lif e, (4) t reat ing cancer as a realit y t o be endured, (5) t rying t o overcome t he crisis, Seek help and support t hrough communit y, (7) f eel secure and get support f rom f amily, f ellow parent child cancer and communit y volunt eer, (8) f ind new hope, (9) f eel change of meaningf ul relat ionship and (10) experience spirit ualit y development . The experience of parent s experi-encing post t raumat ic grow t h is a process t hat is not easy. Parent s experiexperi-encing a crisis in t heir lives make parent s assess cancer as a realit y t hat must be f aced, he f elt should t ry t o overcome t he crisis experienced, unt il in t he end parent s get support f rom people around him and f ind new hope, parent s f eel changes in relat ionships and increased Spirit ualit y. So t he experience of a cancer pat ient ’s parent ’s child about post t raumat ic grow t h can be int erpret ed as a st ruggle against a new realit y of lif e af t er experiencing a t raumat ic event .
Keyw ords: phenomenological st udy, parent s, children w it h cancer, post t raumat ic grow t h
PENDAHULUAN
Kanker anak merupakan penyakit yang
menakut kan dan menjadi momok bagi
orang t ua karena t idak banyak yang mampu
bert ahan dan sembuh dari penyakit ini.
Pr o ses p er j al an an p en yak i t , b er at d an
lamanya pengobat an kanker menimbulkan
dampak psikologis yang besar bagi penderit a
maupun orang t ua (Gregurek. et al., 2010).
Ef ek yan g d i t u n j u k k an sel am a p r o ses
pengobat an sepert i anemia, pendarahan,
penurunan berat badan, mual munt ah,
k er o n t o k an r am b u t h i n g g a k eb o t ak an
m en am b ah b er at r an g k ai an p r o ses
pengobat an yang harus dijalani (Nat ional
Cancer Inst it ut e, 2008). Klassen et al. (2011)
menyebut kan orang t ua dari anak penderit a
kanker mengalami gangguan t idur, cemas,
st res berat hingga depresi.
Norberg (2008) menyampaikan bahw a
dampak psikologis dit emukan t inggi t erjadi
pada orang t ua anak penderit a kanker.
Dam p ak p si k o l o g i s i n i san g at b esar
pengaruhnya dalam kehidupan orang t ua.
(Klassen et al., 2011). Wit t et al. (2010)
mengat akan bahw a orang t ua dari anak
p en d er i t a k an k er m en g al am i p er i st i w a
t raumat ik yang mempengaruhi kualit as
hidup mereka. Saat menerima diagnosis
kanker dan menjalani prosedur pengobat an,
orang t ua mengalami kelelahan dan st res
sepanjang hari. Selain it u beban f inansial
berpengaruh besar pada kondisi emosional
o r an g t u a d al am m en j al an i p r o sed u r
pengobat an anak yang panjang (Cresw ell et
al., 2013 ; Chen et al., 2014)
M en j ad i o r an g t u a an ak p en d er i t a
kanker memang merupakan t ant angan luar
biasa dan merupakan sumber t ekanan bagi
orang t ua. Perist iw a ini mengharuskan
orang t ua berjuang melakukan penyesuaian
t erhadap hidup mereka baik unt uk diri
mereka sendiri, anak-anak, dan keluarga
mereka. Orang t ua harus berjuang unt uk
m en g at asi m asal ah p si k o l o g i s yan g
dialaminya disamping harus melakukan
perjuangan unt uk kesembuhan anaknya, dan
t et ap melakukan peran dan f ungsinya unt uk
k el u ar g a. Ko m p l ek si t as p en yak i t d an
pengobat an menyebabkan kehidupan
anak-anak dan orang t ua mengalami perubahan
dan menunt ut mereka unt uk beradapt asi
dengan rut init as baru yang menjadi bagian
dari kehidupan set iap harinya (M oreira &
Angelo, 2008).
Namun demikian, penelit ian
menunjuk-kan bahw a dampak posit if dit emumenunjuk-kan pada
orang t ua anak penderit a kanker. Barakat
et al. (2006) dalam st udinya yang dilakukan
pada remaja penderit a kanker dan orang
t uanya menjelaskan bahw a 90% orang t ua
m en g al am i p er u b ah an p o si t i f ak i b at
penyakit anak mereka. Perubahan posit if
dalam kehidupan ini disebut sebagai post
t raumat ic grow t h.
Po st t r au m at i c g r o w t h m er u p ak an
pengalaman perubahan posit if yang t erjadi
seb ag ai h asi l p er j u an g an i n d i vi d u
menghadapi krisis yang t inggi (Chalhoun &
Tedeschi, 2006). Perubahan ini menuju pada
cara pandang individu t ent ang
kehidupan-nya set elah mengalami t rauma. Krisis yang
dialami orang t ua selama mendampingi anak
menjalani pengobat an kanker merupakan
p en g al am an t r au m at i s yan g san g at
mempengaruhi kehidupan orang t ua.
Post t raumat ic grow t h dit emukan t erjadi
penyakit kronis (Picoraro et al., 2014).
Lechner, Tennen, & Aff leck (2009) menyebut
-kan bahw a orang t ua yang meraw at anak
kanker mengalami pert umbuhan emosional
yang posit if . Pert umbuhan emosional yang
p o si t i f d i t em u k an p ad a 40-90% o r an g
set elah mengalami suat u penyakit at au
perist iw a hidup yang merugikan. Namun
t idak semua orang t ua mampu bert ahan
dan berjuang dengan kondisi anakanya dan
mencapai perubahan posit if dalam hidupnya.
Perubahan yang t erjadi pada individu
yang mengalami post t raumat ic grow t h
meliput i perubahan besar dalam pandangan
mereka t erhadap hubungan dengan orang
lain, bagaimana cara mereka melihat diri
mereka sendiri dan f ilsaf at hidup mereka
(Joseph & Linley, 2006). Beberapa hal yang
dirasakan oleh orang-orang yang mengalami
t rauma berupa pert umbuhan signif ikan
set elah perjuangan yang mereka lakukan,
d i an t ar an ya m er ek a m er asa m em i l i k i
hubungan yang lebih bermakna dan merasa
dit erima oleh orang lain. (Woodw ard dan
Joseph, 2003).
Calhoun dan Tedeschi (2013)
menegas-kan bahw a PTG pada seseorang sangat
d i p en g ar u h i o l eh k ar ak t er i st i k em o si
i n d i vi d u , k ep r i b ad i an yan g ek st r o ver t
m en u n j u k k an ef ek yan g l eb i h p o si t i f
t er h ad ap t er j ad i n ya PTG. Sel ai n i t u
kemampuan individu dalam mengont rol
emosi, dukungan orang sekit ar dan proses
k o g n i t i f i n d i vi d u san g at m em p eg ar u h i
t erjadinya PTG.
Perlu digaris bawahi bahwa post traumatic
grow t h bukanlah hasil yang langsung t erjadi
set el ah seseo r an g m en g al am i p er i st i w a
t r au m at i s, t et ap i m er u p ak an seb u ah
perjuangan unt uk menghadapi realit a baru
d al am k eh i d u p an set el ah m en g al am i
p er i st i w a yan g t r au m at i s. Per u b ah an
p si k o l o g i p o si t i f yan g t er j ad i b er u p a
peningkat an psikologis mendalam yang
meliput i peningkat an perkembangan dalam
5 d o m ai n p er u b ah an yai t u p er u b ah an
t erhadap penghargaan hidup, peningkat an
hubungan dengan orang lain, peningkat an
k ek u at an d i r i , k em u n g k i n an b ar u d an
p er k em b an g an sp i r i t u al i t as (Cal h o u n &
Tedeschi, 2006).
Di Kot a M alang t erdapat 53 pasien
k an k er an ak d an o r an g t u an ya yan g
t ergabung dalam Komunit as Sahabat Anak
Kanker M alang sejak November 2015-M aret
2016. Anggot a komunit as ini t erdiri dari
relaw an yang berasal dari berbagai lat ar
b el ak an g , d i an t ar an ya su r vi vo r k an k er,
orang t ua anak penderit a kanker, psikolog,
peraw at , dokt er, mahasisw a dan prof esi lain.
Kegiat an yang dilakukan diant aranya t erapi
ber m ai n unt uk anak pender i t a k ank er.
Ku n j u n g an p ad a p asi en k an k er an ak ,
sharing, bert ukar pengalaman dan inf ormasi
selama peraw at an anak dengan relaw an dan
sesama orang t ua anak penderit a kanker,
sert a pendampingan pada orang t ua yang
sed an g m en d am p i n g i an ak m en j al an i
pengobat an.
Berdasarkan st udi pendahuluan yang
dilakukan pada M aret 2016 di Komunit as
Sahabat Anak Kanker, orang t ua mengat
a-kan syok saat pert ama kali mendengar
anaknya didiagnosis kanker. Ada perasaan
sedih, t idak percaya, dan merasa bersalah
p ad a an ak n ya. M er ek a b er j u an g k er as
m en g at asi st r es yan g d i al am i d en g an
dengan ikhlas dan melakukan apapun demi
kesembuhan anaknya. Dalam komunit as ini,
orang t ua merasa mendapat kan dukungan,
semangat , mot ivasi dan kekuat an unt uk
berjuang. Perasaan ini t imbul saat orang
t ua bert emu dan membagikan
pengalaman-nya dengan sesama orang t ua dan relaw an.
Pendapat ini disampaikan oleh orang t ua
yang mengat akan bahw a kekuat an t erbesar
t imbul ket ika melihat anaknya berjuang
menghadapi rasa sakit , dan adanya mot ivasi
dari orang disekit ar membuat nya semangat
unt uk berjuang menghadapi kanker w alau
sangat berat dan t idak mudah.
Orang t ua merupakan sumber dukungan
ut ama bagi anak kanker. M asa t ransisi
menjadi orang t ua dari anak yang sehat
menjadi orang t ua anak dengan kanker
menunt ut perubahan pada kehidupan dan
peran orang t ua set elah mendapat diagnosis.
Orang t ua harus mampu meraw at diri
m er ek a sen d i r i t er k ai t d en g an b eb an
psikologis yang dialami, orang t ua juga
b er t an g g u n g j aw ab u n t u k m er aw at ,
m en d i d i k , m en j ag a, d an m em en u h i
kebut uhan anaknya. Fenomena ini layak
m en d ap at p er h at i an k h u su s k ar en a
mengingat dampak yang dit imbulkan kanker
t idak hanya pada penderit a namun juga
pada orang t uanya.
Namun demikian, beberapa penelit ian
t ent ang post t raumat ic grow t h pada orang
t ua sebel um nya, bel um m engek spl or asi
pengalaman orang t ua anak penderit a
kanker t ent ang post t raumat ic grow t h secara
mendalam, melainkan t erbat as pada t ingkat
post t raumat ic grow t h yang t erjadi pada
orang t ua yang dinilai secara kuant it at if .
Oleh karena it u, penelit i t ert arik unt uk
melakukan penelit ian lebih lanjut t ent ang
pengalaman Post Traumat ic Grow t h pada
orang t ua anak penderit a kanker unt uk
memperoleh gambaran pengalaman yang
lebih det ail.
M ETODE
Pen el i t i an i n i m en g g u n ak an d esai n
penelit ian kualit at if dengan menggunakan
p en d ek at an f en o m en o l o g i i n t er p r et i f
(Cresw ell, 2014).Penelit ian ini dilaksanakan
di Komunit as Sahabat Anak Kanker M alang
dengan jumlah 5 (lima) orangpart isipan yang
dipilih menggunakan pendekat an purposive
sampling. Penelit i memilih dari populasi
sampel yang memenuhi krit eria penelit ian
yait u orang t ua yang meraw at langsung
anaknya. Orang tua yang pernah mendampingi
anaknya menjalani kemot erapi. Orang t ua
yang mampu bekerjasama dan mencerit akan
pengalamannya dengan baik sert a bersedia
m en j ad i p ar t i si p an . Set el ah d i l ak u k an
w aw ancara pada lima part isipan penelit i
menemui kejenuhan dat a, yang art inya
sudah t idak dit emukan lagi variasi dat a.
Sebelum melakukan w aw ancara penelit i
memperkenalkan diri, menjelaskan, t ujuan,
dan manf aat penelit ian. Kemudian penelit i
melakukan kont rak w akt u dan t empat sesuai
d en g an k esep ak at an d ar i p ar t i si p an .
Kemudian penelit i melakukan w aw ancara
d en g an m en g g u n ak an t ek n i k i n dept h
int erview selama 30-60 menit di rumah
part isipan. Hasil penelit ian dianalisis dengan
met ode Int erpret if Phenomenology Analysis
(IPA). Penelit ian ini t elah mendapat kan
rekomendasi perset ujuan et ik oleh Komit e
HASIL
Penelit ian ini memperoleh sembilan
t ema yait u: (1) memahami kanker sebagai
penyakit yang mengancam kehidupan, (2)
m en g al am i t ek an an secar a b at i n , (3)
mengalami krisis dalam kehidupannya, (4)
menilai kanker sebagai kenyat aan yang
harus dijalani, (5) berusaha mengat asi krisis
yang dialami, (6) mencari pert olongan dan
dukungan melalui komunit as, (7) merasa
am an d an m en d ap at d u k u n g an d ar i
keluarga, sesama orang t ua anak penderit a
k an k er d an r el aw an k o m u n i t as, (8)
menemukan harapan baru, (9) merasakan
perubahan hubungan yang bermakna dan
(10) mengalami perkembangan spirit ualit as.
Tem a 1: M em aham i kanker sebagai
penyakit yang m engancam kehidupan
Penyakit kanker oleh part isipan dipahami
seb ag ai p en yak i t yan g m en g an cam
kehidupan. Tema ini disusun dari dua sub
t ema yait u penyakit yang menyebabkan
kemat ian dan t idak ada pengobat an lain
selain kemot erapi. Sub t ema penyakit yang
menyebabkan kemat iandiungkapkan oleh
part isipan sebagai penyakit yang ganas dan
memat ikan. Hal t ersebut didukung oleh
pernyat aan part isipan sebagai berikut :
P1: “ ...Yang saya t ahu kanker it u
k an .... k at an ya p en yak i t yan g
memat ikan. Kan dengar-dengar kat a
orang kayak git u, saya t akut nya
kayak git u..”
P3: “ ..Do k t er n ya b i l an g k an k er
ganas, git u. yang kalok nggak diobat i
bisa memat ikan.”
Su b t em a k ed u a ad al ah t i d ak ad a
pengobat an lain selain kemot erapi art inya
part isipan memahami bahw a kemot erapi
m er u p ak an sat u -sat u n ya j al an u n t u k
k esem b u h an . Ji k a k em o t er ap i t i d ak
d i l ak u k an m ak a ak an m en g ak i b at k an
penyebaran yang berujung kemat ian. Hal
t er seb u t d i d u k u n g o l eh p er n yat aan
part isipan sebagai berikut :
P2: “ ...Ya kan kalau kanker darah
it u kan kalo nggak di.. kalau nggak
dikemo kan resikonya ya kemat ian
it u. M akin menyebar sakit nya kan
it u resikonya kan makin besar git u”
P4: “ ..Pengobat annya hanya bisa
dengan kemo, jadi ya sement ara
dokt er hanya bisa melakukan kemo,
gak ada pengobat an lain..” (p4)
Tem a 2: M engalam i t ekanan secara bat in
Par t i si pan m engungk apk an penyak i t
kanker pada anaknya mengkibat kan ia
merasa t ert ekan secara bat in. Tert ekan
secara bat in berart i part isipan merasakan
sesu n g g u h n ya m er asa sen g sar a d al am
jiw anya. Tema ini dibangun dari sub t ema
merasa t idak t enang, merasa menderit a,
merasa t idak t ahu apa yang harus dilakukan,
m er asa k ecew a d en g an k ead aan yan g
dialami dan merasa lelah dengan keadaan.
Sub t ema merasa t idak t enang
diungkap-k an o l eh p ar t i si p an m el al u i u n g diungkap-k ap an
perasan t akut , kecemasan dan khaw at ir
t ent ang keadaan yang dialaminya sepert i
cuplikan kalimat ungkapan berikut :
P1: “ ..Kayak seandainya orang kayak
udah nggak ada darah it u M bak,
t akut , pokoknya t akut . Kayak anu..
pokoknya t akut lah. Takut .”
deg-degan. Segala macem. Perasaan saya
it u w es gak karu-karuan git u. Takut .
Sangat t akut . Apalagi kan t ermasuk
kanker ganas”
P5: “ Kan yang saya t akut kan masak
saya harus kehilangan anak saya”
P3: Takut nya it u ya kaw at ir kalo
besar minder M bak, it u cuman yang
kaw at ir sekarang.”
Sub t ema merasa menderit a dibangun
dari perasaan sedih yang diungkapkan oleh
part isipan. Sedih erat kait annya dengan
perasaan, rasa pilu dalam hat i akibat sit uasi
yan g d i al am i d an o l eh p ar t i si p an
diekspresikan dengan menangis. Perasaan
m en d er i t a d i si n i d i t u n j u k k an d en g an
ungkapan berikut :
P1: “ Wakt u it u hanya aku udah
nggak kuat ngliat anak saya, nyesel,
nggak t ega, ibarat nya orang nangis
udah nggak keluar air mat a w akt u
it u M bak”
P5: “ Sedih nggak karuan w es. Gak
karuan M bak, kalo bisa digant i sama
M at a saya, saya gant i”
Su b t em a k et i g a m er asa b i n g u n g .
Bingung memliki art i t idak t ahu apa yang
harus dilakukan. Hal t ersebut didukung
oleh ungkapan part isipan berikut :
P2: “ Temen saya set iap hari cuman
sat u , ya cu m an an ak saya i t u .
M akanya kalau ada apa-apa saya
u d ah b i n g u n g , saya n g g ak t au
gimana caranya”
P3: “ Apa yang mau saya buat biaya
peraw at an ke Rumah Sakit it u apa
git u. ya bingung, orang t ua juga
gak punya, kayak apa yang dijual
it u kan nggak punya..”
Sub t ema ke empat yait u merasa kecew a
dengan keadaan yang dialami. Rasa kecew a
kecew a diart ikan sebagai rasa kecil hat i,
t idak puas, t idak senang t erhadap t erhadap
sesu at u yan g t i d ak sesu ai d en g an
harapannya. Ini dit unjukan oleh part isipan
dalam ungkapan perasaan marah yang
merupakan ungkapan dari rasa t idak senang.
Pernyat aan yang mendukung sub t ema ini
d i sam p ai k an p ar t i si p an d al am cu p l i k an
berikut :
P5: “ Kemaren it u saya kayak, rasane
it u maraaah git u sama Tuhan it u
k ayak e m ar ah . Saya i t u k ayak ’ e
maraaaah git u M bak”
P2: “ Kalo sebelumnya kan saya gini
“ Kenapa harus saya yang menderit a.
Kenapa bukan orang lain? Kenapa
harus t iap hari menderit a? Git u.
Sam p ek -sam p ek k ayak n g g ak
percaya sama Tuhan t u. Apa saya
dicipt akan cuman unt uk menderit a?
Git u..”
Sub t ema ke lima yait u merasa lelah
dengan keadaan. Art inya part isipan t elah
l el ah , l el ah d al am k o n t ek s i n i ad al ah
kelelahan secara emosional yang merupakan
suat u ekspresi dari bent uk perasaan put us
asa dan t idak berdaya, karena suat u hal
yang dit unjukkan dengan cuplikan berikut :
P2: “ Soalnya kalok ngrasakne it u ya
capek M bak kadang-kadang it u...”
P5: “ Kadang sumpek M bak. Sumpek.
Pikiran it u sumpek kalo apa-apa.
Te m a 3 : M e n g a l a m i k r i si s d a l a m
kehidupannya
Part isipan mengungkapkan kesulit annya
selama mendampingi anak sakit sebagai
b en t u k k r i si s yan g d i al am i d al am
kehidupannya. Krisis memiliki art i kemelut ,
keadaan yang suram baik t ent ang ekonomi
dan emosional. Tema ini dibangun dari 3
su b t em a yai t u o r an g t u a m en g al am i
kegagalan dalam pengobat an anaknya,
orang t ua mengalami kesulit an ekonomi dan
sub t ema ket iga orang t ua mengalami
t ekanan psikologis yang berat .
Su b t em a k eg ag al an p en g o b at an
mengandung art i bahw a part isipan t idak
berhasil set elah melakukan pengobat an baik
alt ernat if maupun medis dan kondisi anak
semakin menurun. Sub t ema ini dibangun
dari pernyat aan part isipan berikut
P2: “ akhirnya ya pulang paksa
memang. Giit u.. Terus nggak t aunya
dirumah malah nggak ini, nggak
n ap su m ak an , t r u s m al es g i t u .
Akhirnya ngedrop t erus saya baw a
k e al t er n at i f l ag i , d u a h ar i i t u
munt ah-munt ah t erus sampek kayak
kehabisan cairan git u t rus akhirnya
saya baw a ke rumah sakit lagi. Terus
akhirnya masuk ICU” (p2)
P4: “ Soalnya dikemo sat u dua it u
anak saya sempet ngedrop masuk
HCU, t erus kayake anu langsung
berat badane t urun drast is. (p4)
Sub t ema kedua yait u kesulit an ekonomi.
Hal ini dikarenakan pengobat an kanker
memakan w akt u yang lama dan
berulang-ulang. Kesulit an ekonomi yang dirasakan
orang t ua berdasarkan cuplikan pengalaman
diat as semakin menambah beban yang harus
d i t an g g u n g o r an g t u a. Hal t er seb u t
didukung oleh pernyat aan part isipan sebagai
berikut :
P1: “ Kemarin it u ya ada pekerjaan
lain, t ernak it ik. Jadi masuk rumah
sakit , bapaknya di rumah, t erus t ak
suruh jual semua”
P2: “ sepert i kemarin-kemarin kan
saya sampek pulang paksa it u kan
it u udah kehabisan uang. Iya.. git u..
soalnya kan nggak ada yang bant uin.
Saya cuman sendirian, t iap hari kerja
sendirian, buat anak, buat saya, git u.”
P4: “ ...ayahnya nggak bisa kerja. Saya
n g g ak b i sa k er j a, sed an g k an
pengeluaran di rumah sakit kan
banyak. Saya ndak punyak t abungan
apa-apa.”
Su b t em a k et i g a yai t u o r an g t u a
mengalami t ekanan psikologis yang berat
dibangun dari 3 sub-sub t ema. Yait u orang
t ua t idak mendapat dukungan dari orang
disekit arnya, hanya memiliki 1 anak dan
menyadari bahw a suat u saat anak akan
meninggal. Hal t ersebut didukung oleh
pernyat aan part isipan sebagai berikut :
P3: “ Tapi kan kalo kat a orang t ua
nant i kalo ada apa-apa t akut , nggak
u sah k em o g i t u aw al n ya t ak u t
sembarang kalir nggak boleh it u
sama orang t ua.”
P2: A p al ag i i n i an ak saya sat u
-sat unya. Temen saya set iap hari
cuman sat u, ya cuman anak saya it u
P4: “ Ya sebet ulnya mereka hanya
menunggu w akt u, git u kan. Set elah
ya saya co b ak n er i m a. M i sal e
sew akt u-w akt u dia gak ada.”
Te m a 4 : M e n i l a i k a n k e r se b a g a i
kenyat aan yang harus dijalani
Tema ini dibangun berdasarkan pengalaman
part isipan yang menilai bahw a perist iw a
yang dialaminya merupakan ujian yang
nyat a dari Tuhan. Sehingga ia merasa harus
bisa melaluinya. Kenyat aan sendiri memiliki
art i sesuat u hal yang benar-benar nyat a dan
dirasakan oleh part isipan. Dalam kont eks
ini kanker dirasakan begit u nyat a sebagai
t eguran dan cobaan. Hal t ersebut didukung
oleh pernyat aan part isipan sebagai berikut :
P1: “ Harus bisa nerima ini cobaan,
Cuma git u. Teguran dari Yang M aha
Kuasa, git u aja.”
P4: “ Anak kan amanah M bak. Saya
hanya mikir, segalanya sudah disana
nasnya. Dia sudah dicat et jadi anak
saya..”
P5: “ Semua it u kan w es sudah dianu,
disana juga dit ulis nasibnya, ini
begini, ini begini. M akanya sekarang
cumak njalani, git u aja.”
Tem a 5: Berusaha m engat asi krisis yang
dialam i
Tema ini dibangun dengan 5 sub t ema
d i an t ar an ya m el ak u k an p en g o b at an ,
memot ivasi diri, menahan emosi diri, mencari
j al an k el u ar d an b er i k h t i ar. Su b t em a
m en g u p ayak an k esem b u h an d i d asar k an
p ad a p en g al am an p ar t i si p an yan g
diungkapkan dalam cuplikan berikut
P2: “ Akhirnya ya w es mau nggak
mau w es demi kesembuhan anak
ya.. sudah saya lakukan it u. Saya
set ujui it u (kemot erapi)”
P4: “ Dokt er hanya bisa melakukan
kemo, gak ada pengobat an lain, git u
dokt er bilang. Ya saya biang ya ndak
p ap a d o k t er k al au m em an g i t u
pengobat annya ya gimana lagi”
Sub t ema kedua adalah memot ivasi diri
memiliki art i melakukan dorongan yang
secara sadar dilakukan oleh part isipan unt uk
m en cap ai t u j u an k esem b u h an an ak .Hal
t er seb u t d i d u k u n g o l eh p er n yat aan
part isipan sebagai berikut :
P3: “ Pokok w es kudu kuat , kudu
t egar. Harus M bak it u, kalo nggak
t egar nant i ya gimana”
P5: “ Berusaha unt uk kuat , demi anak
w es, ben t et ep semangat . Harus
t et ep sem an g at p o k o k e t et ep
semangat .. Gak boleh ngersulo..”
Pada sub t ema ket iga yait u menahan
emosi diri memiliki art i bahw a part isipan
berusaha menahan emosinya. Emosi dalam
hal ini adalah perasaan sedih dan marah
yang ia rasakan.Hal t ersebut didukung oleh
pernyat aan part isipan sebagai berikut :
P3: “ Nangis ngliat anaknya kesakit an
yo kasian M bak. Tapi kudu nahan.
Anaknya lo ya t au, kalo saya nangis
it u dia yo ngliat in saya”
P5: “ M au marah yo marah kesiapa,
ya mungkin memang sudah nasib
begini. Jadi ya w es dit ahan aja,
dit erima”
Sub t ema keempat yait u mendekat kan
d i r i k e Tu h an yan g ar t i n ya p ar t i si p an
dengan melakukan kegiat an ibadah.Hal
t er seb u t d i d u k u n g o l eh p er n yat aan
part isipan sebagai berikut :
P4: “ k al o saya l u em ah ya saya
berdoa, ya Allah kenapa aku gini,
t olong ya Allah segala kekuat an
hanya berasal dari Engkau beri aku
kekuat an.”
Te m a 6 : M e n ca r i p e r t o l o n g a n d a n
dukungan m elalui kom unit as
Orang t ua mencari pert olongan dan
dukungan dengan berbagi inf ormasi dan
p en g al am an d en g an o r an g t u a an ak
penderit a kanker lain dan juga relaw an
komunit as.Pernyat aan ini disusun dengan
dua sub t ema yait u mencari inf ormasi dan
berbagi dukungan.. Hal t ersebut didukung
oleh ungkapan part isipan berikut :
P2: “ Kan kadang-kadang kalau saya
bingung mau ngapain git u, t erus ada
yang ngasih t au it u. Saya t anya-t anya
juga ada yang ngasih t au it u. Kan
sem u an ya i t u k al au u d ah sat u
r u an g an k an ak r ab . Sal i n g
membant u git u.”
P5: “ sam a i b u k -i b u k yan g sam a
hemat onya yang sama-sama kemo it u
ngasih, apa sih ngasih anu ngasih
sa-ran, ngasih nasehat yang pent ing kit a
it u kuat sama, yang pent ing
sama-sama anu saling menguat kan mbak.”
Tem a 7: M erasa am an dan m endapat
dukungan dari keluarga, sesam a orang
t ua anak penderit a kanker dan relaw an
kom unit as
Du k u n g an m em i l i k i ar t i seb ag ai
sokongan at au bant uan, dalam kont eks ini
o r an g t u a m en er i m a b an t u an b er u p a
mot ivasi dari orang sekit ar yait u, keluarga,
sesama orang t ua anak penderit a kanker
d an r el aw an k o m u n i t as. Ko n d i si i n i
m en yeb ab k an o r an g t u a m en d ap at k an
perasaan aman karena merasa bahw a dirinya
t i d ak sen d i r i an d al am m en g h ad ap ai
masalahnya. Tema ini disusun dengan dua
sub t ema yait u merasa bukan dirinya sat
u-sat unya yang menderit a dan mendapat
dukungan emosional.
P2: “ t ernyat a set elah liat nggak
cuman saya yang dikasih begini,
banyak yang lain juga, jadi nggak
ngerasa sendirian, jadi lebih t enang.”
P3: “ Terus kalok sabt u it u t
emen-t em en d ar i sah ab aemen-t an ak j u g ak
d at en g g i t u sen en g ad a yan g
perhat iin.”
P5: “ ...saling menguat kan mbak. Kit a
it u ndek sana it u kayak keluarga
udah, saya it u ndek sana anu beda
git u orang-orangnya it u lo yang
sama-sama hemat o it u past i saling
menguat kan. M isalnya kalo ada
apa-apa, sat unya anaknya kesakit an,
saling mbant u...”
Tem a 8 : M enem ukan harapan baru
Tem a m en em u k an h ar ap an b ar u
memiliki art i bahw a orang t ua melihat
adanya peluang at au kemungkinan baru
set elah ia mengalami perist iw a yang t idak
menyenangkan. Tema ini disusun dengan
sub t ema adanya harapan kesembuhan dan
sub t ema kepercayaan kemampuan diri. Hal
ini didukung oleh pernyat aan part isipan
sebagai berikut :
i t u yaw i s h ar ap an j ad i sem ak i n
besar.”
P4: “ Saya bilang dalam hat i gini,
mereka bisa masa saya gak bisa. Saya
harus bisa.
Te m a 9 : M e r a sa k a n p e r u b a h a n
hubungan yang berm akna
Tem a i n i d i su su n o l eh su b t em a
peningkat an hubungan int erpersonal yang
memiliki art i bahw a, orang t ua mengalami
p en i n g k at an h u b u n g an d en g an an ak ,
k el u ar g a, d an sesam a o r an g t u a an ak
penderit a kanker. Orang t ua memperbaiki
hubungan dengan anak dengan meningkat
-kan w akt u bersama anak, merasa lebih
menyayangi dan perhat ian t erhadap anak.
Perubahan ini juga didukung dengan adanya
perasaanlebih dekat dengan orang t ua anak
lain, perasaan lebih t erbuka dan perasaan
senasipmenjadikan orang t ua merasakan
hubungan sosial yang lebih bermakna. Hal
ini didukung oleh pernyat aan part isipan
sebagai berikut :
P4: “ sekarang kan sehari semalam
sama saya. Jadi lebih banyak w akt u,
sekarang, saya jadi lebih perhat ian
saoal susunya, makannya, git u”
P2: “ dulu it u saya t ert ut up orangnya
dulu. Tapi ya it u kadang-kadang kan
bisa jadi sumpek git u. Kalo sekarang
bisa apa namanya curhat it u kan
ad a yan g n g asi h m asu k an , g i t u
ngasih solusi”
Tem a 10: M engalam i perkem bangan
spirit ualit as
Tem a m en g al am i p er k em b an g an
spirit ualit as memiliki art i bahw a part isipan
mengalami perubahan secara bat iniah, yang
didasarkan pada sub t ema sat u yait u t ahan
menghadapi cobaan. Sub t ema ini memiliki
art i bahw a part isipan mengalami perubahan
dari yang aw alnya kurang sabar dalam
menghadapi suat u hal menjadi lebih sabar
dan berusaha menerima keadaan. Selain it u
perkembangan spirit ualit as juga dit unjukkan
part isipan dengan sub t ema dua yait u
perubahan religiusit as, meliput i adanya
perasaan semakin dekat dengan Tuhan dan
p en i n g k at an i b ad ah yan g d i l ak u k an
part isipan. Hal ini didukung oleh pernyat aan
part isipan sebagai berikut :
P5: “ Yo merasa lebih sabar lebih
kuat , imannya jugak. Nggak kayak
dulu git u lo. Kalok dulu kayake
kurang anuu git u” )
P1: “ Ya per ubahannya ada, kan
k em ar i n m asi h b o l o n g -b o l o n g
so l at n ya, sek ar an g u d ah t ak
usahakan nggak sampek bolong git u
aja. Supaya Tuhan it u mendengar
doa saya, it u aja.”
Su b t em a k et i g a yai t u p er u b ah an
pandangan hidup. Yang art inya part isipan
melihat kehidupan dengan sisi yang berbeda
dari sebelumnya. Part isipan memiliki pikaran
yang lebih posit if dengan pandangan bahw a
set iap kekurangan past i ada kelebihan,
mempercayai bahw a dirinya dan anaknya
merupakan orang-orang pilihan Tuhan. Hal
ini didukung oleh pernyat aan part isipan
sebagai berikut :
P5: “ Berart i anak saya it u, anak-anak
pilihan kan, kit a dit it ipin dengan
an ak -an ak p i l i h an p ast i ad a
dibalik semua it u.” (p5)
P3: “ kan anak it u punya kelainan,
p u n ya k el eb i h an g i t u a M b ak .
Anaknya pint er gimana kan nggak
t ahu orang it u nggak pernah t au.”
PEM BAHASAN
Orang t ua anak penderit a kanker sangat
rent an mengalami krisis dalam
kehidupan-n ya. Kar ekehidupan-n a k akehidupan-n k er t i d ak h akehidupan-n ya ak akehidupan-n
b er d am p ak p ad a f i si k d an p si k o l o g i s
penderit a, namun juga pada orang t uanya.
Klassen et al. (2011) menyebut kan bahw a
o r an g t u a yan g m em i l i k i an ak k an k er
mengalami dampak emosional yang besar
sepert i kecemasan, ket akut an, kesedihan
mendalam, susah t idur dan bahkan beberapa
d i an t ar an ya m en g al am i g ej al a d ep r esi
hingga membut uhkan pengobat an.Dalam
p en el i t i an o l eh Bal l u f f i et al , (2004)
dijelaskan bahw a orang t ua anak penderit a
kanker saat mendapat diagosis sering kali
menunjukkan reaksi st res t raumat is. Sepert i
yan g d i g am b ar k an d al am t em a yan g
dit emukan dalam penelit ian. Orang t ua anak
penderit a kanker memahami kanker sebagai
suat u penyakit yang mengancam kehidupan,
orang t ua mempercayai bahw a kanker dapat
menyebabkan kemat ian pada anaknya pada
w akt u yang t idak dapat diduga. Pemahaman
ini menimbulkan ket akut an pada orang t ua.
Dalam Wat anabe et al. (2013) orang t ua
yan g m em i l i k i an ak p en d er i t a k an k er
menyebut bahw a kanker adalah kemat ian.
Prit chard et al. (2009) menjelaskan orang
t ua yang meneget ahui anaknya menderit a
kanker beranggapan bahw a kemat ian akan
t erjadi kapan saja dan t anpa peringat an.
Orang t ua merasa t akut dengan penyakit
yang diderit a anaknya, adanya perasaan
t akut kehilangan anaknya membuat orang
t ua mengalami kecemasan set iap harinya.
Orang t ua merasa sedih dan kecew a dengan
k ead aan yan g d i al am i n ya.Jo n es (2015)
mengat akan bahw a diagnosis kanker akan
m em p en g ar u h i k u al i t as h i d u p , m en t al ,
k eseh at an f i si k , ak t i vi t as seh ar i -h ar i ,
dinamika keluarga dan spirit ualit as dalam
kehidupan. Lancet et al. (2011) menjelaskan
bahw a pengalaman orang t ua t ent ang
kanker sebelumnya dapat mempengaruhi
reaksi mereka saat mendapat diagnosis
k an k er u n t u k an ak n ya. Per asaan i n i
menyebabkan orang t ua merasakan t ekanan
secara bat in set iap hari.
Or an g t u a san g at t er t ek an d en g an
kondisi yang ia alami, t erlebih lagi saat saat
orang t ua melakukan upaya pengobat an
t et ap i g ag al , k esu l i t an ek o n o m i , d an
t ekanan psikologis yang berat menyebabkan
orang t ua mengalami krisis kehidupan.
Fernandez et al. (2010) menjelaskan bahw a
orang t ua anak penderit a kanker mengalami
krisis dalam kehidupannya saat mendapat
diagnosis kanker t erut ama pada dua minggu
p er t am a p asca d i ag n o si s. Kr i si s sen d i r i
merupakan suat u kondisi yang berbahaya,
seseorang yang mengalami krisis dapat
b er k em b an g m en j ad i m en j ad i l eb i h
burukat au lebih baik yang disebut sebagai
post t raumat ic grow t h.
Po st t r au m at i c g r o w t h m er u p ak an
pengalaman perubahan psikologis posit if
yang dialami oleh seseorang sebagai hasil
dari perjuangan menghadapi krisis yang
berat (Tedeschi & Chalhoun, 2006). Selain
diri t erhadap ef ek negat if dari st res pasca
t r au m a p ad a k u al i t as h i d u p seseo r an g
(M orrill et al., 2008). Dalam penelit ian ini
orang t ua menilai sit uasi yang dialaminya
adalah merupakan t eguran dari Tuhan yang
h ar u s i a j al an i . Seh i n g g a i a b er u sah a
m en er i m a d an m en j al an i n ya d en g an
mengusahan kesembuhan anaknya.
Wong dan Chan (2006) dalam st udinya
mengat akan bahw a reaksi aw al orang t ua
saat menerima diagnosis kanker unt uk
anaknya adalah syok, cemas dan penolakan.
Nam u n o r an g t u a ak an d en g an cep at
m en er i m a k en yat aan d an m en g an g g ap
penyakit anak mereka sebagai nasib yang
h ar u s d i t er i m a. Seh i n g g a o r an g t u a
membangun suat u keyakinan bahw a mereka
h ar u s m am p u m er aw at d an m en car i
dukungan unt uk mengat asi sit uasi yang ia
alami. Selama proses ini orang t ua belajar
dari orang-orang disekit arnya. Orang-orang
sekit ar yang dimaksud adalah keluarga,
orang t ua sesama anak penderit a kanker,
dan relaw an sahabat anak kanker. Dukungan
ini membuat orang t ua semakin kuat dan
merasa bahw a dirinya t idak sendirian.
Zhang, et al. (2014) dalam penelit ian
PTG yang dilakukan menghasilkan bahw a
aspek kesempat an baru dan hubungan
dengan orang lain berpengaruh signif ikan
t erhadap Post Traumat ic Grow t h. Dukungan
sosial merupakan komponen kunci melalui
keluarga, t eman, dan hubungan t erapet ik
dalam mencapai PTG (M oran.S; Burker. E;
Schmidt .J, 2012). Orang t ua menemukan
harapan kehidupan yang baru set elah ia
mengalami krisis. Orang t ua akan menat a
u l an g p an d an g an h i d u p an ya, m en co b a
menerima keadaan yang dialaminya dan
kehidupan set elah ia mengalami cobaan
dalam hidupnya.
Ger m an n et al . (2015) m en g at ak an
dalam penelit iannya bahw a harapan dapat
menjadi koping yang baik unt uk mengat asi
t ekanan psikologis akibat kanker sehingga
dapat berkembang menjadi psikogis yang
posit if . Hullmann et al. (2014) mengat akan
harapan sangat erat kait annya dengan PTG,
semakin t inggi harapan maka PTG yang
t erjadi lebih besar. Orang t ua yang lebih
mengapresiasi harapan lebih t inggi akan
memiliki pengalaman kehidupan yang lebih
besar akibat anker anak karena mereka lebih
mampu unt uk menemukan manf aat dari
pengalaman kanker daripada mereka yang
lebih rendah t ingkat harapannya.
Dalam proses yang melibat kan
orang-orang disekit arnya inilah orang-orang t ua akan
merasakan peningkat an dalam hubungan
dengan sosialnya. Ia akan merasa lebih dekat
dan int im dengan orang-orang disekit arnya,
merasa dit erima dan memiliki hubungan
yang berart i. Keadaan ini menyebabkan
orang t ua lebih menghargai hubungan dan
kehidupan yang bermakna. Orbuch et al.,
(2005) yang mengat akan bahw a hubungan
i n t er p er so n al san g at p en t i n g u n t u k
kesejaht eraan f isik dan psikologis orang t ua
dan anak.Kondisi ini erat kait annya dengan
proses perubahan spirit ualit as yang dialami
orang t ua.. Selain merasakan perubahan
dalam hubungan sosial, orang t ua juga kana
mengalami peningkat an psirit ualit asnya.
Dal am Dar b y (2014) d i k at ak an b ah w a
keyakinan agama adalah sumber kekuat an
dan harapan Selama proses usaha keluar
dari krisisnya, orang t ua banyak melibat kan
Tu h an . Gal l ag h er et al ., (2014) d al am
penelit iannya menyebut kan bahw a keyakinan
spirit ual digunakan sebagai st rat egi koping
bagi seseorang saat mereka mengalami sit uasi
yang sangat sulit , t erut ama ket ika mereka
merasa bahw a sudah t idak ada jalan lain
yang mereka miliki.
KESIM PULAN
Penelit ian ini menghasilkan 9 t emuan
t em a yan g m ew ak i l i p en g al am an p o st
t raumat ic grow t h orang t ua anak penderit a
kanker yait u 1) memahami kanker sebagai
penyakit yang mengancam kehidupan, (2)
m en g al am i t ek an an secar a b at i n , (3)
mengalami krisis dalam kehidupannya (4)
menilai bahw a kanker merupakan t akdir
dan ujian dari Tuhan (5) berusaha mengat asi
krisis yang dialami (6) mendapat dukungan
dari orang sekit ar (7) menemukan harapan
baru. (8) merasakan perubahan hubungan
yang bermakna, (9) mengalami
perkembang-an spirit ualit as.
Pengalaman part isipan t ent ang post
t r au m at i c g r o w t h d i r asak an p ar t i si p an
sebagai suat u perubahan posit if dalam
h i d u p n ya. Nam u n u n t u k m en cap ai h al
t ersebut part isipan melakukan perjuangan
yang t idak mudah unt uk keluar dari krisis
yang dialaminya.
DAFTAR PUSTAKA
Balluff i A, Kassam-Adams N, Kazak A. 2004.
Traumat ic st ress in parent s of children
admit t ed t o t he pediat ric int ensive care
unit. Pediatr Critical Care Med. 5:547–553.
Calhoun, L. G. , & Tedeschi, R. G. 2006. The
handbook of post t raumat ic grow t h:
Resear ch an d p r act i ce.M ah w ah , NJ:
Law rence Erlbaum Associat es Publishers
Calhoun, L. G. , & Tedeschi, R. G. 2006. The
handbook of post t raumat ic grow t h:
Resear ch an d p r act i ce.M ah w ah , NJ:
Law rence Erlbaum Associat es Publishers
Calhoun, L. G., & Tedeschi, R. G. 2013.
Po st t r au m at i c g r o w t h i n cl i n i cal
pract ice. New York: Brunner Rout ledge.
Darby, Kat hryn. 2014. Parent s’ spirit ual and
r el i g i o u s n eed s i n yo u n g o n co l o g y.
Cancer Nursing Pract ice
Fer n án d ez, A n n a M P., Pai , A h n a L.H.,
Alderf er, M elissa., Hw ang, Wei-Ting.,
Reilly, Anne., Kazak Anne E., 2010. Acut e
st r ess i n p ar en t s o f ch i l d r en n ew l y
diagnosed w it h cancer. Pediat ric Blood
Cancer. 50(2): 289–292. doi: 10.1002/
pbc.21262
Gallagher, St ephen.,Phillips, A.C., Lee, H.2014.
The associat ion bet w een spirit ualit y and
depression in parent s caring f or children
w it h development al disabilit ies: Social
Support and/or Last Resort . Journal of
Religion and Healt h. doi:
10.1007/s10943-014-9839-x
Germann, Julie N.., David Leonard., Thomas
J. St uenzi., Radu B. Pop., Sunit a M .
St ew art ., and Pat rick J. Leavey. 2015.
Hoping is Coping: A Guiding Theoret ical
Framew ork f or Promot ing Coping and
Adjust ment Follow ing Pediat ric Cancer
Diagnosis. Journal of Pediatric Psychology.
doi: 10.1093/jpepsy/jsv027
Gregurek, R., M arijana Braš, Veljko ?or?evi?,
Brajkovi?. 2010. Psychological problems
o f p at i en t s w i t h can cer. Psych i at r i a
Danubina. Vol. 22. No.2
Hullmann, Fedele DA, M olzon ES, M ayes
S, M ullins LL. 2014. Post t raumat ic grow t h
and hope in parent s of children w it h
cancer. Journal of Psychosoc Oncol US
Nat i o n al Li b r ar y o f M ed i ci n e. d o i :
10.1080/07347332.2014.955241
Joseph, S., Linley, P.A. 2006. Growth following
adversit y: Theoret ical perspect ives and
implicat ions f or clinical pract ice. Clinical
Psychology Review
Jones SM ., LaCroix AZ., Li W., Zaslavsky O.,
Wasser t h ei l -Sm o l l er S., Wei t l au f J.,
Brenes GA., Nassir R., Ockene JK.,
Caire-Juvera G., Danhauer SC., 2015. Depression
and qualit y of lif e bef ore and af t er breast
cancer diagnosis in older w omen f rom
t he Women’s Healt h Init iat ive. Journal
o f Can cer Su r vi vo r. 9(4):620-9. d o i :
10.1007/s11764-015-0438-y
Klassen, A., Raina, P., Reineking, S., Dix, D.,
Prit chard, S., & O´Donnell, M . 2007.
Developing a literature base to understand
t he caregiving experience of parent s of
ch i l d r en w i t h can cer : A syst em at i c
review of f act ors relat ed t o parent al
healt h and w ell-being. Support Care
Cancer, 15(7), 807-818
Klassen AF., Gulat i S., Granek L.,
Rosenberg-Yunger ZR., Wat t L., Sung L., Klaassen
R., Dix D., Shaw NT. 2011. Underst anding
t h e h eal t h i m p act o f car eg i vi n g : a
qualit at ive st udy of immigrant parent s
and single parents of children with cancer.
Qualit y of Lif e Research: An Int ernat ional
Journal of Qualit y of Lif e Aspect s of
Treat ment , Care and Rehabilit at ion. doi:
10.1007/s11136-011-0072-8
Lancet 357, 670. Dixon-Woods M , Findlay M ,
Young B. 2011. Parent s’ percept ions of
o b t ai n i n g a d i ag n o si s o f ch i l d h o o d
can cer can i n cl u d e exp er i en ces o f
disput es and delays : Parent s’ account s
of obt aining a diagnosis of childhood
cancer doi:10.1136/ebn.5.1.28
Lechner S, Tennen H, Af f leck G. 2009.
Benef it f inding and grow t h. In: Lopez SJ,
Snyder CR, edit ors. Oxf ord Handbook of
Posit ive Psychology. New York: Oxf ord
Universit y Press
M o r an .S., Bu r g er.E., Sch m i d t .J. 2012.
Post t raumat ic Grow t h: Helping Client s
Overcome Trauma. Journal of Applied
Rehabilit at ion Counseling.Vol.4
M o r an .S., Bu r g er.E., Sch m i d t .J. 2012.
Post t raumat ic Grow t h: Helping Client s
Overcome Trauma. Journal of Applied
Rehabilit at ion Counseling.Vol.4
M oreira, PL., Angelo, M argaret h. 2008.
Becoming a mot her of a child w it h
cancer: building mot herhood. Lat ino-Am.
Enf ermagem vol.16 no.3 Ribeirão Pret o.
doi.org/10.1590/S0104-11692008000300004
M orrill, EF., Brew er, NT., O’Neill, SC., Lillie,
SE., Dees EC., Carey LA., Rimer BK. 2008.
The int eract ion of post -t raumat ic grow t h
and post -t raumat ic st ress sympt oms in
predicting depressive symptoms and quality
o f l i f e. Jo u r n al o f Psych o o n co l o g y.
17(9):948-53. doi: 10.1002/pon.1313
Nat ional Cancer Inst it ut e. 2008. Using t he
Chemotherapy Side Effects Fact Sheets. U.S.
Department of health and human services.
Norberg, Annika, L,. Boman, K. 2008. Parent
evaluat ion of PTSD sympt oms, depression
and anxiet y. Journal Act a Oncologica.
doi: 10.1080/02841860701558773
Orbuch, Terri L., Parry, Carla., Chesler, M ark.,
Frit z, Jennif er., Repet t o, Paula. 2005.
Parent -Child Relat ionships and Qualit y
of Lif e : Resilience among Childhood
Cancer Survivors, Family Relat ions. doi:
10.1111/j.0197-6664.2005.00014.
Picoraro, Joseph A., Womer, James W., Kazak,
Anne E., Feudtne, Chris. 2014. Posttraumatic
grow t h in parent s and pediat ric pat ient s.
Jo u r n al o f Pal l i at i ve M ed i ci n e. d o i :
10.1089/jpm.2013.0280
Prit chard, M ., Srivast ava, D. K., Okuma, J. O.,
Pow ell, B., Burghen, E., West , N. K., Hinds,
P. S. 2009. Bereaved Parent s’ Percept ions
About When Their Child’s Cancer-Relat ed
Deat h Would Occur. Journal of Pain and
Sympt om M anagement , 38(4), 561–567.
doi: 10.1016/j.jpainsymman
Wat anabe, Akiko., Nunes, Terezinha., Abreu,
d e Gu i d a. 2013. Jap an ese p ar en t s’
percept ion of disclosing t he diagnosis of
cancer t o t heir children. Clinical Child
Psychology and Psychiat ry. Vol 19(1) 125–
138. doi: 10.1177/1359104512470599
Woodw ard, Clare., Joseph, St ephen. 2003.
Posit ive change processes and post
-t rauma-t ic grow -t h in people w ho have
experienced childhood abuse:
Under-st anding vehicles of change. Journal of
Psychology and Psichot heraphy DOI:
10.1348/147608303322362497
Wit t , W. P., Lit zelman, K., Wisk, L. E., Spear,
H. A., Cat rine, K., Levin, N., & Got t lieb,
C. A. 2010. St ress-M ediat ed Qualit y of
Lif e Out comes in Parent s of Childhood
Cancer and Brain Tumor Survivors: A
Case-Co n t r o l St u d y. Qu al i t y o f Li f e
Research?: An Int ernat ional Journal of
Qualit y of Lif e Aspect s of Treat ment ,
Care and Rehabilit at ion, 19(7), 995–1005.
doi.org/10.1007/s11136-010-9666-9
Wong, M . Y.-F. and Chan, S. W.-C. 2006, The
qualit at ive experience of Chinese
par-ent s w it h children diagnosed of cancer.
Journal of Clinical Nursing, 15: 710–717.
doi: 10.1111/j.1365-2702.2006.01297.x
Zhang, Wei., Yan Ting-t ing, Barriball, K
Louise., While, Alison E., Liu, Xiao-hong.
2014. Post -t raumat ic grow t h in mot hers
of children w it h aut ism: A
phenomeno-l o g i caphenomeno-l st u d y. Jo u r n aphenomeno-l o f A u t i sm .