• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah SD Inti dan SD Imbas Gugus Maruto Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang T2 942008143 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah SD Inti dan SD Imbas Gugus Maruto Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang T2 942008143 BAB I"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

(2)

2 Adanya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Peraturan Daerah menandai dimulainya otonomi dan desentralisasi kepala daerah. Sejalan dengan arah kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi yang ditempuh pemerintah, tanggung jawab pemerintah daerah meningkat, salah satunya manajemen pendidikan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Sejalan dengan kebijakan pemerintah mengenai pendidikan nasional dan desentralisasi maka sekolah perlu diberikan kepercayan dan wewenang serta kesempatan untuk mengelola sendiri sesuai dengan kondisi-kondisi obyektif di dalamnya. Untuk memenuhi

kebutuhan ini Pemerintah merasa perlu untuk menerapkan dan mengembangkan model manajemen yang disebut School Based Management atau Manajemen berbasis Sekolah (MBS). Sekolah yang mengimplementasikan MBS adalah mereka yang secara mandiri menentukan tujuan akhir pendidikan sesuai dengan kebutuhan, dan seluruh tenaga kependidikan memiliki kebebasan dan tanggungjawab besar dalam memanfaatkan sumber daya yang ada dalam kerangka meningkatkan kinerja.

(3)

3

mengambil peran pemimpin dan fasilitator perubahan, sedangkan guru sebagai pemimpin sering mengambil tanggung jawab sekitar mengajar dan belajar. Kedua administrator kemungkinan akan difokuskan pada mendistribusikan kekuasaan, menghasilkan kesepakatan di sekitar tujuan sekolah, mendorong semua guru untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan kualitas sekolah, mengumpulkan informasi, dan memberikan penghargaan.

Banyak negara menghadapi penurunan potensial dalam kapasitas kepemimpinan kepala di sekolah selama lima tahun ke depan. Data statistik mengungkapkan tren penurunan mengkhawatirkan jumlah guru dan kepala sekolah dalam banyak sistem pendidikan. Posisi ini sebagian karena demografi tapi sebagian besar merupakan reaksi terhadap kompleksitas perubahan dan tuntutan pada mereka dalam peran kepemimpinan formal di sekolah (Harris & Townsend, 2007).

(4)
(5)

5

Dalam dunia pendidikan, guru merupakan pilar utama untuk mencapai peningkatan mutu pendidikan di sebuah sekolah. Secara umum kualitas pendidikan di suatu sekolah dilihat secara formal tercermin dari hasil keluaran (lulusan) siswa yang dipengaruhi oleh Kegitan Belajar Mengajar (KBM), kinerja guru, serta fasilitas pendukung seperti laboratorium, perpustakaan dan sarana prasarana (sarpras) lainnya. Sekolah dapat dikatakan baik apabila hasil keluaran atau lulusan sekolah tersebut memperoleh prestasi yang baik. Prestasi hasil lulusan baik dalam rangka peningkatan kualitas sekolah apabila kinerja guru baik. Hal ini sejalan dengan pendapat Kusumastuti (2001) yang mengatakan bahwa pengembangan mutu pendidikan dapat ditempuh melalui pengembangan mutu para pendidiknya.

(6)

6 Kepala sekolah tidak saja dituntut menguasai bidangnya, akan tetapi yang lebih penting perlu memiliki karakter yang unggul. Karakter yang unggul merupakan perwujudan dari adanya keharmonisan antara pikiran, kata, perbuatan. Seorang kepala sekolah yang baik tidak hanya mengandalkan kepada kekuatan pikiran dan kata-kata saja, melainkan yang lebih penting adalah melakukan tindakan nyata tentang apa yang dipikirkan dan diucapkannya. Kepala sekolah juga mesti pandai mengkomunikasikan tentang apa yang diinginkan untuk dapat dikerjakan oleh para guru. Hal ini dikarenakan kebijakan kepala sekolah perlu memperoleh dukungan dari semua guru di bawah naungannya. Di samping itu sisi komunikasi yang cukup penting adalah kemampuan untuk mendengarkan, kemampuan untuk membaca, kemampuan untuk menuliskan. Kemampuan untuk mengekspresikan secara lisan bukan hanya masalah bagaimana mempermainkan kata-kata, namun yang lebih penting adalah bagaimana dengan kata-kata itu untuk membangun rasa percaya diri. Lebih mendalam lagi kepala sekolah dikatakan dapat dipercaya apabila kata-kata, pikiran dan perbuatan ada dalam keharmonisan

(7)

7

meningkat. Kepemimpinan yang dimaksud adalah kepemimpinan transformasional.

Pola kepemimpinan model Indonesia belum dapat memberikan gambaran yang tuntas mengenai bagaimana sebenarnya jadi pemimpin yang diharapkan. Djojonegoro dalam penelitiannya (1998) memberi gambaran mengenai pola nilai yang dimiliki sekelompok pemimpin dan belum menyangkut bagaimana pola perilaku seorang pemimpin. Lebih khusus lagi dalam perilaku kepemimpinan kepala SMK Negeri di Jawa Barat belum sepenuhnya menampilkan karakteristik kepemimpinan yang entrepreneurship dan kurang memiliki kepedulian dan keterkaitan pada kualitas (Usman, 1997:82). Pola kepemimpinan ini menurut Yukl (1998:14) muncul dan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain sifat pemimpin, kekuasaan pemimpin, ilkim organisasi, kriteria sukses, dan komitmen pengikut (bawahannya).

(8)

8 transformasional dan dengan dukungan iklim organisasi sekolah yang hangat dan kondusif diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru menuju kinerja yang melampaui harapan. Hal senada juga disampaikan oleh Atmojo (2009) dalam penelitiannya di SMA Negeri 1 dan 2 Salatiga, ada hubungan yang positif dan signifikan antara derajat gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan kinerja mengajar guru. Hasil penelitian tersebut didukung oleh Kusmedi (2003) pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru yang melibatkan guru-guru SLTP Negeri di Ambarawa.

Berdasarkan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tipe kepemimpinan transformasional memiliki hubungan yang positif dengan kinerja guru, maka menarik untuk dianalisis penerapan tipe kepemimpinan transformasional di lingkungan Sekolah Dasar, khusunya SD Gugus Maruto yang selama ini banyak menjuarai berbagai perlombaan akademik dan ekstrakulikuler.

1.2. Rumusan Masalah

(9)

9

2) Apakah tipe kepemimpinan transformasional sudah diterapkan dengan baik oleh kepala sekolah di SD Imbas Gugus Maruto Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang?

1.3. Tujuan Penelitian

3) Mendiskripsikan penerapan tipe kepemimpinan transformasional kepala sekolah di SD Inti Gugus Maruto Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. 4) Mendiskripsikan penerapan tipe kepemimpinan

transformasional kepala sekolah di SD Imbas Gugus Maruto Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan dan manfaat utama, yaitu :

1) Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang penerapan tipe kepemimpinan transformatif di lingkungan sekolah.

(10)

10 peningkatan mutu pendidikan di Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tesis ini adalah sebagai berikut:

Bab I Berisi penjelasan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

Bab II Menjelaskan tentang landasan teoritis kepemimpinan transformasional kepala sekolah.

Bab III Menjelaskan tentang gambaran subjek, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data;

Bab IV Membahas tentang hasil penelitian, gambaran umum responden, dan pembahasan hasil penelitian;

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis diperoleh hasil penelitian: (1) ada hubungan yang signifikan antara kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan kinerja

Adanya hubungan yang signifikan ini dikarena- kan berdasarkan analisis deskriptif terhadap subjek penelitian mayoritas kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan

Pikirkan sesuai dengan yang anda amati dan rasakan, tentang kepemimpinan dari kepala sekolah yang bapak/ ibu alami dalam melaksanakan tugas sebagai guru. 7 Kepala

berjudul “Hubungan Supervisi Akademik, Kepemimpinan Transformasional dengan Kinerja Kepala Sekolah SMP di Kabupaten Purworejo” adalah benar-benar karya saya sendiri dan

Kepala sekolah diharapkan dapat meningkatkan kepekaan dalam dirinya dengan mengaplikasikan gaya kepemimpinan transformasional. dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komitmen dan persepsi kepala sekolah tentang perilaku kepemimpinan kepala UPT terhadap kinerja

Upaya yang dilakukan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru dengan melihat empat faktor yang dimiliki kepemimpinan transformasional menurut Bass

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah menjelaskan peran kepemimpinan transformasional kepala sekolah dalam mendorong kinerja guru. Penulisan makalah ini didasarkan pada