• Tidak ada hasil yang ditemukan

0610150150 11. dinkes kab. pessel renja 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "0610150150 11. dinkes kab. pessel renja 2015"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 0

RENCANA KERJA

DINAS KESEHATAN

KABUPATEN PESISIR SELATAN

TAHUN 2015

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

DINAS KESEHATAN

KABUPATEN PESISIR SELATAN

(2)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 1

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah, SWT dengan segala rahmat dan

karunianya Rancangan Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan

Tahun 2015 dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

RENJA ini merupakan pengaplikasian pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.

54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Taca Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan daerah

bahwa setiap daerah popinsi, kabupaten dan kota untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah

Daerah (RKPD) yang disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap

perubahan, dengan jenjang perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka

menengah maupun perencanaan tahunan. Termasuk penyusunan RENJA bagi SKPD-SKPD

lingkungan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dalam hal ini SKPD Dinas Kesehatan.

Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kesehatan Tahun 2016, merupakan rencana

pembangunan tahunan untuk pelaksanaan tahun pertama dari pelaksanaan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016-2020 yang merupakan tahapan

ke III dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Pesisir Selatan.

Penyusunan RENJA SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 ini, belum

dapat berpedoman kepada RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016-2020 karena

rancangannya masih dalam tahap penyusunan, begitu juga RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten

Pesisir Selatan tahun 2016-2020 juga belum disusun. Namun demikian penyusunan RENJA SKPD

Tahun 2016 ini tetap mengacu pada visi Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Selatan tahun 2011 – 2015

seperti yang tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2011 – 2015 yaitu :

Masyarakat Pesisir Selatan Peduli Sehat, Mandiri, Berkualitas dan Berkeadilan “

Penyusunan RENJA Tahun 2016 ini berdasarkan skala prioritas dalam

pembangunan kesehatan di Kabupaten Pesisir Selatan pada saat ini dan masa yang akan datang,

dimana dalam proses penyusunannya terjadi beberapa kendala dan permasalahannya.

Mudah-mudahan apa yang telah diupayakan bersama bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan

khususnya bagi Dinas Kesehatan serta bagi kemajuan Pesisir Selatan.

Painan, Maret 2014

Kepala Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Selatan

dr. H. Syahrizal Antoni, SY, MPH

(3)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional dan

pembangunan daerah yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk

mencapai tujuan tersebut dilaksanakan program pembangunan kesehatan yang berkesinambungan.

Agar pelaksanaan pembangunan kesehatan dapat terlaksana secara berkesinambungan, perlu

dilakukan perencanaan dan penganggaran yang terpadu dan terarah.

Dengan ditetapkannya UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah

secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan, dengan jenjang

perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah maupun

perencanaan tahunan. Untuk setiap daerah (Kabupaten/Kota) harus menetapkan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Dalam proses penyusunan perencanaan

tersebut perlu melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan agar pemanfaatan dan

pengalokasian sumber daya yang ada dapat secara optimal meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

RENJA ini juga merupakan pengaplikasian pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam

Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008

tentang tahapan, taca cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana

pembangunan daerah bahwa setiap daerah popinsi, kabupaten dan kota untuk menyusun Rencana

Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh

dan tanggap terhadap perubahan, dengan jenjang perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang,

perencanaan jangka menengah maupun perencanaan tahunan. Termasuk penyusunan RENJA bagi

SKPD-SKPD lingkungan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dalam hal ini SKPD Dinas

Kesehatan.

Tahun 2016 adalah tahun pertama dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJMD) Kabupaten Pesisir Selatan 2016-2020 yang merupakan Tahapan III dari

RPJPD Kabupaten Pesisir Selatan 2005-2025. Oleh karena itu, tahun 2016 menjadi tahun transisi

bagi pelaksanaan pembangunan dari RPJPD Tahapan II ke RPJPD Tahapan III dan sekaligus tahun

transisi dari masa kepemerintahan Kepala Daerah baik di Kabupaten Pesisir Selatan maupun di

Propinsi Sumatera Barat. Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan

(4)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 3

(satu) tahun yaitu Tahun 2015 guna mengoperasionalkan RKPD yang disertai dengan upaya

mempertahankan dan meningkatkan capaian kinerja pelayanan kesehatan masyarakat yang sudah

dicapai oleh Dinas Kesehatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Rencana Kerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 juga merupakan rencana pembangunan

tahunan yang pada dasarnya disusun untuk mewujudkan visi Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Selatan

tahun 2015 – 2020, namun karena penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2015 –

2020 belum dilakukan penyusunan karena RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan masih dalam tahap

penyusunan. Dengan demikian RENJA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 ini

disusun masih tetap mengacu pada visi Dinas Kesehatan sesuai dengan RENSTRA Tahun

2010-2015 yaitu : Masyarakat Pesisir Selatan Peduli Sehat, Mandiri, Berkualitas dan

Berkeadilan “

Dalam mewujudkan visi tersebut diatas, diperlukan tindakan nyata dalam bentuk misi.

Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan adalah “ Membuat rakyat sehat “ dengan

dilandasi berdasarkan nilai-nilai :

a. Berpihak kepada rakyat

b. Bertindak cepat dan tepat

c. Kerjasama tim

d. Integritas yang tinggi

e. Transparansi dan Akuntabilitas

B. Landasan Hukum

Dasar Hukum penyusunan Rencana Kerja SKPD Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Selatan

tahun anggaran 2015 adalah :

1. Undang–Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten

Dalam lingkungan Daerah Provinsi Sumatera tengah

2. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Keuangan Negara;

3. Undang–Undang Nomor 25 tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah;

5. Undang-Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

(SPPN);

6. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah;

7. Undang–Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional Tahun 2005 – 2025;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

(5)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 4

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 11 tanggal 30 Sepetember Tahun 2010

tentang strukur organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Dinas daerah Kab. Pesisir Selatan;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2013 tentang Penjabaran Anggaran

Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Pesisir Selatan tahun anggaran 2014.

C. Maksud dan Tujuan

Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Selatan Tahun 2015

dimaksudkan untuk menetapkan dokumen perencanaan yang memuat program-program dan

kegiatan pembangunan daerah Kabupaten Pesisir Selatan bidang kesehatan yang menjadi tolok

ukur penilaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya selama tahun 2015.

Sedangkan tujuannya adalah:

1. Sebagai acuan bagi SKPD Dinas Kesehatan dalam mengoperasionalkan RKPD Kabupaten

Pesisir Selatan Tahun 2015 sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam rangka mencapai

visi dan misi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016;

2. Mengetahui evaluasi capaian kinerja RENJA SKPD tahun 2013 dan rencana pencapaian

kinerja RENJA tahun 2014;

3. Merumuskan program dan kegiatan pembangunan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan

Tahun 2015.

D. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN,

Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum penyusunan rancangan RENJA

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan yang meliputi latar belakang, landasan

hukum, maksud dan tujuan serta sistematika penulisan, sehingga substansi pada bab–

bab berikutnya dapat dipahami dengan baik.

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

A. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra

SKPD, memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RENJA

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2013 dan perkiraan capaian

tahun berjalan (tahun 2014), mengacu pada APBD tahun 2014. Selanjutnya

(6)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 5

Selatan berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan RENJA Dinas

Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun-tahun sebelumnya.

B. Analisis Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan,

berisikan kajian terhadap capaian kinerja pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten

Pesisir Selatan berdasarkan indikator kinerja yang sudah ditentukan dalam SPM,

maupun terhadap IKK sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.6 tahun 2008, dan

Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007. Jika indikator yang dikaji,

disesuaikan dengan tugas dan fungsi masing-masing SKPD, serta ketentuan

peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kinerja pelayanan.

Disamping itu juga berisikan tentang sejauh mana tingkat kinerja pelayanan

SKPD dan hal kritis yang terkait dengan pelayanan Dinas Kesehatan Kab. Pesisir

Selatan, Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan

tugas dan fungsi SKPD, Dampaknya terhadap capaian visi dan misi kepala

daerah, terhadap capaian program nasional/internasional, seperti SPM dan

MDGs (Millenium Development Goalds), tantangan dan peluang serta formulasi

isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk

ditindaklanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun yang

direncanakan.

C. Penelahaan Usulan Program dan Kegiatan Pembangunan Kesehatan

Masyarakat

Bagian ini menguraikan hasil kajian terhadap program dan kegiatan yang diusulkan

para pemangku kepentingan, baik dari kelompok masyarakat secara langsung, LSM,

asosiasi-asosiasi, puskesmas, nagari-nagari maupun dari Dinas Kesehatan

Kabupaten Pesisir Selatan dan kebijakan dari Kementerian kesehatan RI dan Dinas

Kesehatan Propinsi Sumatera Barat yang langsung ditujukan kepada Dinas

Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan maupun berdasarkan hasil pengumpulan data

dan informasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan dari penelitian lapangan

(7)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 6

BAB III RENCANA KERJA (RENJA) SKPD DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

A. Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan, yaitu perumusan tujuan dan

sasaran didasarkan atas rumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan

fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan yang dikaitkan dengan

sasaran target kinerja RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan.

B. Indikator Kinerja Kelompok Sasaran, yaitu perumusan penetapan

indikator-indikator kinerja pada kelompok sasaran strategis program pembangunan

kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 yang menggambarkan

pencapaian RENSTRA SKPD.

C. Dana Indikatif dan Sumbernya dan Prakiraan Maju Berdasarkan Pagu

Indikatif dan Sumber Pendanaan, yaitu rencana penetapan pagu dana

indikatif pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan kesehatan pada

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan

Tahun 2016 dan rencana penetapan pagu indikatif pada tahun yang akan datang

(perkiraan maju) yaitu tahun 2017 disertai dengan penjelasan sumber

pendanaannya dalam melaksanakan program dan kegiatan.

BAB IV REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM FISIK SARANA DAN

PRASARANA PELAYANAN KESEHATAN TAHUN 2014

Menjelaskan hasil dan perkembangan pelaksanaan program fisik sarana dan prasarana

pelayanan kesehatan selama tahun 2011 sampai 2014 dan perencanaan tahun 2015 s/d

2016.

BAB V PENUTUP

Menguraikan tentang catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam

rangka pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai

(8)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 7

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) DINAS KESEHATAN

KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2013

A. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan Kesehatan Kabupaten Pesisir

Selatan pada RENJA SKPD Tahun 2013 dan Capaian RENSTRA

Prioritas pembangunan daerah pada tahun 2014 berorientasi kepada tingkat kebutuhan,

analisis permasalahan, isu strategis pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan. Melihat pencapaian

hasil pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan serta memperhatikan isu-isu strategis pembangunan

daerah, maka capaian prioritas indeks pembangunan kesehatan (HDI) Kabupaten Pesisir Selatan

tahun 2014 dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat diuraikan sebagai

berikut :

1. Peningkatan Usia Harapan Hidup (UHH)

Peningkatan derajat kesehatan ditandai dengan Angka Harapan Hidup, dimana Umur

Harapan Hidup Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 adalah 68,9 tahun. Usia harapan Hidup

(UHH) merupakan salah satu indikator yang menggambarkan status kesehatan masyarakat yang

mengalami peningkatan dari 68,4 tahun 2011. Adapun target MDG’s yang harus dicapai pada

tahun 2015 adalah 69,8 tahun. Adapun perkembangan capaian UHH di Kabupaten Pesisir

Selatan selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Grafik Cakupan Usia Harapan Hidup (UHH) Kabupaten Pesisir Selatan dibandingkan dengan Propinsi dan Pusat Periode Tahun 2011-2014

Sumber : Dinkes Prop. Sumbar tahun 2014

67 67.5 68 68.5 69 69.5 70 70.5 71 71.5

2011 2012 2013 2014

71.1 71.1 71.1 71.1

69.76 70.02 70.02 70.02

68.4

68.9 68.9 68.9

(9)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 8

Berdasarkan grafik diatas, maka apabila dibandingkan dengan UHH Propinsi Sumatera Barat

pada tahun 2014 ini telah mencapai 70,02 tahun dan UHH tingkat nasional tahun 2013 yaitu

71,1 tahun. Penetapan angka usia harapan hidup (UHH) baik di tingkat Kabupaten/Kota,

Propinsi dan Pusat harus berdasarkan survei kesehatan atau riset kesehatan, sehingga angka

yang muncul untuk pencapaian tahun 2013 dan 2014 ini adalah hasil riset kesehatan dan survei

kesehatan pada hasil riset kesehatan tahun 2010, dan tahun 2012 yang lalu.

2. Penurunan Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB )

Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak bertujuan untuk

menurunkan jumlah dan angka kematian ibu maternal, bayi dan anak balita (AKI dan AKB)

dan meningkatkan usia harapan hidup (UHH) serta meningkatkan upaya kesehatan ibu dan

anak di sarana pelayanan kesehatan. Program ini merupakan indikator dalam mengukur

peningkatan derajat kesehatan masyarakat (HDI).

Program upaya peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak melalui kegiatan

peningkatan kesehatan ibu dan anak selama tahun 2014 telah berhasil menurunkan jumlah

kematian ibu maternal dan jumlah kematian bayi dan anak balita serta meningkatkan usia

harapan hidup. Selama tahun 2014,. Selama tahun 2014 terjadi penurunan jumlah kematian

bayi dari 73 orang pada tahun 2013 menjadi 40 orang tahun 2014, sementara itu jumlah

kematian ibu maternal masih sama selama tahun 2013 dan 2014. Apabila di konversikan

kepada angka kematian ibu maternal, maka AKI tahun 2014 adalah 69,4/100.000 dari target

125/100.00 KH dan AKB yaitu 4,6/1.000 KH dari target 27/1.000 KH. Kondisi atau cakupan

jumlah kematian ibu maternal dan jumlah kematian bayi selama tahun 2011 sampai dengan

2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel Cakupan Jumlah Kematian Ibu Maternal dan Bayi Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2011-2014

No. Indikator Cakupan

2011 2012 2013 2014

1. Jumlah Kematian Ibu (Org) 9 9 6 6

2. AKI/100.000 KH 108 106 71 69,4

3. Jumlah Kematian Bayi (Org) 104 97 73 40

4. AKB/1.000 KH 12 11 9 4,6

Sumber : Seksi KIA tahun 2014

Berdasarkan tabel diatas, maka selama periode tahun 2011 sampai dengan 2014 terjadi trend

perkembangan penurunan jumlah kematian ibu maternal (AKI) dan jumlah kematian bayi

(AKB) di Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini berarti pelaksanaan program dan kegiatan

peningkatan usaha kesehatan ibu dan program pendamping telah mampu menurunkan AKI

(10)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 9

yaitu untuk indikator AKI yaitu 23/100.000 KH dan AKB 9/1.000 KH sudah tercapai, dan

tinggal mempertahankan dan kalau perlu meningkatkan upaya pemeliharaan dan peningkatan

pelayanan kesehatan dalam rangka menurunkan jumlah kematian ibu dan bayi.

3. Penurunan Balita Kekurangan Gizi

Program perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan cakupan upaya

perbaikan gizi masyarakat dalam rangka menurunkan prevalensi masalah gizi masyarakat.

Selama tahun 2014 dari pelaksanaan program peningkatan gizi masyarakat ini didapatkan

capaian program dimana terjadinya penurunan prevalensi balita kurang gizi buruk (gizi buruk

dan gizi kurang) yaitu 8,7 % dibawah target < 15 % dan sebanyak 20 orang balita gizi buruk

mendapat perawatan. Sebagai salah satu indikator peningkatan derajat kesehatan masyarakat di

Kabupaten Pesisir Selatan, maka selama periode tahun 2011 sampai dengan 2014 ini terjadi

penurunan kasus kekurangan gizi pada balita seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel Perkembangan Kasus Balita Kekurangan Gizi di Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2011-2014

No. Indikator Cakupan Target

2015

2011 2012 2013 2014

1. Balita Kurang Gizi 11,7 10,4 8,3 8,9 < 15

2. Balita Gibur dapat perawatan 100 100 100 100 100

Sumber : Seksi Gizi tahun 2014

Berdasarkan tabel diatas, maka selama tahun 2011 -2014, maka kasus balita dengan kekurangan

gizi telah mengalami penurunan, sehingga upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat

terutama kasus kurang gizi pada balita dapat di turunkan, sehingga untuk target tahun 2015

target tersebut akan tercapai.

4. Penurunan Prevalensi Kasus Penyakit Menular dan Peningkatan Penyehatan

Lingkungan dan Sanitasi Dasar Masyarakat

Program ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi penderita penyakit infeksi dan

menular bagi masyarakat serta dampak bencana dan kejadian luar biasa (KLB) penyakit, yaitu

prevalensi penderita penyakit DBD, Malaria, TB Paru, ISPA, Diare, Kusta, Filariasis dan

penyakit infeksi dan menular lainnya serta peningkatan kondisi penyehatan lingkungan dan

sanitasi dasar masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan. Selama tahun 2011 – 2014, maka

pelaksanaan program dan kegiatan telah dapat mencapai target, meskipun adapula yang belum

mencapai target. Adapun perkembangan keberhasilan pelaksanaan program ini dapat dilihat

(11)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 10

Tabel Perkembangan Penurunan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan serta Sanitasi Dasar Masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2011-2014

NO INDIKATOR KINERJA

REALISASI Target

2015

2011 2012 2013 2014

1. CDR TB Paru 74,7 74,7 83,1 82,68 75

2. Succes rate TB Paru 96 94 94 95,04 95

3. Succes rate Malaria 100 100 100 100 100

4. Succes rate DBD 99,8 98,3 99,7 99,66 100

5. Desa UCI 86,6 84,6 85 89,81 90

6. Imunisasi dasar lengkap 85,4 90 93 92,97 90

7. Akses air minum sehat 72,7 77 78,1 79,67 90

8. Akses jamban sehat 72,7 68,7 70,8 79,34 75

9. Rumah sehat 65,5 72,6 75,3 79,01 87

10. TTU sehat 67,2 63 77,8 82,96 87

11. TPM sehat 67,2 63 70,6 75,15 87

12. Ketersediaan obat PKD 100 100 100 100 100

13. Yankes daerah terpencil 100 100 100 100 100

14. RS Tipe B 0 0 0 0 0

Sumber : Dinkes Kab. Pessel 2014

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa pencapaian program dan kegiatan

pencegahan penyakit menular dan kesehatan lingkungan serta sanitasi dasar masyarakat telah

mampu menurunkan prevalensi beberapa penyakit menular seperti DBD, Malaria, Diare, ISPA,

TB Paru, Difteri, dsb walaupun secara target masih ada yang perlu ditingkatkan untuk tahun

yang akan datang. Disamping itu pelaksanaan program pemberian obat Filariasis (kaki gajah)

selama tahun 2012-2014 ini telah berhasil menurunkan kasus penyakit kaki gajah (Filariasis +)

menjadi 38 kasus selama tahun 2014. Sementara itu untuk kasus DBD di Kabupaten Pesisir

Selatan selama tahun 2014 adalah 281 kasus, Kusta dengan 9 kasus, kasus gigitan hewan rabies

menjadi 228 kasus dan kasus BTA (+) TB Paru sebanyak 392 penderita dimana sebanyak 39

kasus adalah penderita TB Paru anak-anak.

Program penyehatan lingkungan dan perbaikan sanitasi dasar masyarakat selama

tahun 2014 juga telah berhasil meningkatkan cakupan, terutama cakupan rumah yang

memenuhi syarat kesehatan adalah 75,3 % walau dibandingkan dengan target masih dibawah

(12)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 11

5. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan Kesehatan Kabupaten

Pesisir Selatan Tahun 2014

Anggaran pembangunan kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir

Selatan Tahun 2014 yaitu Rp. 74.896.848.242,- yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung

(BTL) Rp. 36.435.540.193,- untuk belanja gaji dan tunjangan pegawai Dinas Kesehatan

Kesehatan dan 18 Puskesmas atau 48,6 % dan Belanja Langsung (BL) untuk pelaksanaan

program dan kegiatan yaitu Rp. 38.461.308.049,- atau 51,4 %.

Sesuai dengan Rencana Kerja (RENJA) yang telah disusun dan dituangkan dalam

DPA SKPD Dinas Kesehatan mempunyai 16 program dan 60 kegiatan dan tersebar di

bagian Sekretariat dan Bidang Pelayanan Kesehatan, Bidang Penanggulangan Penyakit dan

Bencana serta Bidang Promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan. Dari 16 program

tersebut, 3 program merupakan program rutin dan administrasi perkantoran yang

menunjang 13 program pokok pembangunan kesehatan di Kabupaten Pesisir Selatan.

Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan adalah sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program pelayanan administrasi perkantoran bertujuan untuk menyediakan

kebutuhan kantor dan pelayanan administrasi termasuk kegiatan perencanaan dan

pelaporan SKPD Dinas Kesehatan dan 18 Puskesmas yang ada (administrasi

keuangan, perencanaan dan aset) dalam rangka mempercepat kelancaran administrasi

dan pelayanan kantor di Dinas Kesehatan dan 18 Puskesmas. Program ini dianggarkan

sebesar Rp. 2.125.638.150,- dengan realisasinya Rp, 1.937.562.654,- atau 91,14 %.

Program pelayanan administrasi perkantoran berisikan 16 kegiatan dengan realisasi

kinerja (fisik) yaitu 99,59 %.

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program ini bertujuan untuk menyediaan kebutuhan pemeliharaan dan

peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan termasuk rehab gedung kantor

Dinas Kesehatan dan Puskesmas dalam rangka mreningkatkan kualitas pelayanan

administrasi dan pelayanan kesehatan. Anggaran untuk pelaksanaan progran ini

adalah Rp. 80.000.000,- dengan realisasinya sebesar Rp. 78.366.900,- atau 97,96 %.

Adapun realisasi kinerja (fisiknya) yaitu 100 %, dengan terlaksananya :

1) Pembuatan dan pemasangan pintu besi kantor Dinas Kesehatan;

2) pembuatan dan pemasangan pagar besi kantor Dinas Kesehatan;

3) Pengecatan kantor; pembuatan dan pemasangan lambang/nama kantor Dinas

Kesehatan;

4) Pemeliharaan dan rehab ruangan seksi yankes dan ruangan labor kantor Dinas

(13)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 12

c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Program ini bertujuan untuk pengembangan Sumber Daya Manusia tenaga

kesehatan melalui keikutsertaan pelatihan-pelatihan (Diklat) yang diadakan oleh

instansi vertiakl ataupun instansi/unit kerja lain yang berhubungan dengan tugas

pokok dan fungsi Dinas Kesehatan. Alokasi anggaran program ini adalah Rp.

15.000.000,- dan realisasi anggarannya yaitu Rp. 11.000.000,- atau 90 %. Hasil/keluaran kegiatan ini (realisasi fisik) yaitu terlaksananya pelatihan tenaga SDM

kesehatan dalam rangka mengikuti program-program pelatihan SDM kesehatan baik

di propinsi, kabupaten serta unit kerja/instansi sektoral lainnya yang berhubungan

dengan tupoksi Dinas Kesehatan kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 11 orang dari 13

orang target yang direncanakan dengan realisasi kinerjanya 90 %.

d. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan pelayanan

kesehatan dasar (PKD) masyarakat di unit pelayanan kesehatan (Puskesmas, Pustu

dan Poskesri) serta meningkatkan pemerataan dan ketersediaan obat-obatan pada

masyarakat. Program ini mempunyai alokasi anggaran Rp. 3.570.638.000,- yang

bersumber dari DAK + APBD Kabupaten Pesisir Selatan (Pendamping + Penunjang)

dengan reaslisasi keuangannya yaitu Rp.2.373.549.064,- atau 66,47 % . Adapun

realisasi fisik atau kinerja program ini adalah 86,41 % dengan perincian

terlaksananya:

1) Pengadaan dan penyediaan obat-obatan PKD sebanyak 9 paket atau 72,05 %.

Sedangkan 1 paket tender pengadaan obat-obatan PKD gagal karena

keterlambatan proses pengadaan melalui sistem e-katalog;

2) Pembangunan pagar gudang Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) dengan realisasi

fisik 100%;

3) Pengadaan palet, lemari obat dan lemari obat narkotika sebanyak 84 unit atau

100%;

4) Pengadaan komputer (PC) dan printer untuk mendukung operasional pengadaan

obat dan perbekalan kesehatan sebanyak 6 buah atau 100%;

5) Tersedianya pemenuhan kebutuhan dan pemerataan obat-obatan PKD di sarana

pelayanan kesehatan (Puskesmas, Pustu dan Poskesri) atau 100%.

6) Cakupan ketersediaan Obat-obatan PKD untuk sarana pelayanan kesehatan

masyarakat yaitu 100 %.

7) Tersedianya bahan obat-obatan dan bahan habis pakai dalam rangka menunjang

(14)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 13

monitoring evaluasi pengelolaan obat dan farmasi di Puskesmas terhadap 18

Puskesmas (100 %).

e. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Program ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan

masyarakat, seperti kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS); kunjungan perawatan

kesehatan masyarakat (Perkesmas) untuk kelompok resiko tinggi (risti); cakupan

pelayanan kesehatan jiwa dan program UKGS/UKGM, pelayanan kesehatan

masyarakat oleh dokter spesialis melalui kunjungan dokter spesialis ke Puskesmas.

Program ini juga bertujuan untuk memberikan insentif/jasa kepada tenaga

kesehatan yang bertugas di Puskesmas rawatan dan Non Rawatan dalam memberikan

pelayanan kesehatan pada masyarakat di IGD, Posko Kesehatan pada hari-hari libur

baik di Puskesmas, Pantai Carocok dan Posko lainnya. Serta meningkatkan cakupan

pelayanan kesehatan pada masyarakat di daerah terpencil yaitu 6 daerah terpencil

yaitu nagari Langgai, Sungai Baringin, Labuhan Baruak Kecamatan Batang Kapas,

Nagari Pasir Ganting Kecamatan Air Pura, Nagari Sungai Nyalo, Sungai Pinang dan

Mandeh Kecamatan Koto XI Tarusan.

Selain itu, program upaya kesehatan masyarakat juga mencakup kegiatan

pengadaan sarana dan prasarana kesehatan yang di dapatkan dari bantuan DBH pajak

rokok tahun 2014 dengan kegiatan pengadaan tensimeter dan stetoskop dalam rangka

meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dengan realisasi kinerja

(fisik) kegiatan adalah tersedianya peralatan stetoskop dan tensimeter untuk 18

Puskesmas sebanyak 66 buah atau 100 %.

Alokasi anggaran program ini adalah Rp.1.038.299.000,-dengan realisasi

keuangannya sebesar Rp. 1.022.215.720,- atau 98,45 %. Adapun realisasi

fisik/kinerjanya adalah 100 %. Pada grafik dibawah ini dapat dilihat tentang cakupan

(15)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 14

Grafik Cakupan Pelaksanaan Program Upaya Kesehatan Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014

Sumber : Seksi Yankes dasar, rujukan dan khusus Tahun 2014

Berdasarkan grafik diatas, cakupan program prioritas upaya kesehatan

masyarakat hanya 1 (satu) indikator yang mencapai target yaitu pelayanan kesehatan

bagi pasien rawat inap di Puskesmas yang diberikan asuhan keperawatan.

Indikator cakupan rata-rata kunjungan masyarakat (pasien) yang

memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas, Poskesri dan Pustu di

Kabupaten Pesisir Selatan selama tahun 2014 (Visite Rate/VR) dibandingkan target

2,5 % adalah 2,51 % yang berarti dapat mencapai target yang ditetapkan. Cakupan VR

tahun 2014 ini mengalami peningkatan dari tahun 2012 dan 2013, sebagaimana erlihat

dalam grafik dibawah ini.

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Yankes Perkesmas Kelompok Risti

Yankes Rawat Inap yang diberikan asuhan

Yankes Jiwa 28

100

90

14

100

86.6

(16)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 15

Grafik Tingkat Perkembangan Visite Rate (VR) Puskesmas

di Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2012-2014

Sumber : Seksi Yankes dasar, Rujukan dan Khusus tahun 2014

f. Program Pengawasan Obat dan Makanan (POM)

Program ini bertujuan untuk melakukan pembinaan dan pengawasan

terhadap makanan dan minuman dari bahaya dan resiko keracunan serta peredaran

dan pemakaian obat dan bahan yang berbahaya baik di pasar-pasar tradisional maupun

toko-toko makanan dan minuman termasuk produksi makanan dan minuman hasil

industri rumah tangga (IRT-P) di 15 kecamatan dengan alokasi anggaran Rp.

50.280,200,- dan realisasinya Rp. 49.030.200,- atau 97,51 %. Hasil/keluaran dari

program ini adalah kegiatan ini adalah terlaksanannya pemantauan dan pengawasan

makanan dan minuman dan pemeriksaan 40 sampel bahan makanan serta pembinaan

dan monitoring pelaksanaan program POM di 18 Puskesmas dengan capaian

kinerjanya 100 %.

Tabel Hasil Uji Sampel Makanan dan Minuman di Kabupaten Pesisir Selatan Periode Tahun 2014

No. Jenis Sampel Jumlah

(17)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 16

4. Sampel Pemanis Siklamat 10 2 8

Sumber : Seksi Farmakmin Tahun 2014

g. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku

masyarakat tentang hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui peningkatan upaya

promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat terhadap kader posyandu dan

tokoh-tokoh masyarakat yang pedulu kesdehatan serta penyediaan data dan informasi

kesehatan. Alokasi anggaran untuk program ini Rp. 1.989.173.950,- dan terdiri dari 5

(empat) kegiatan, yaitu pengembangan media-media informasi dan penyuluhan

kesehatan ddengan sumber dana DAU murni dan bantuan dari DBH pajak rokok

tahun 2014; pengembangan usaha kesehatan institusi melalui kader posyandu dan

peningkatan peran serta masyarakat; pembentukan desa siaga dan pengembangan

sistem informasi kesehatan (SIK) daerah, realisasinya anggaran (keuangan) adalah

Rp. 1.890.030.177,- atau 95,02 %. Hasil/keluaran dari kegiatan ini adalah:

1) Tersedianya bahan dan media promosi dan informasi kesehatan yaitu 4 buah

baliho dan tiang; 2 buah rotary light box; 3.200 buah leflet kesehatan; 3.000 buah

poster kesehatan; 43 buah banner dan 2 buah neon box, 3.000 lembar stiker, 700

media buku booklet kesehatan, spanduk kesehatan dengan capaian kinerja

fisiknya 100 %;

2) Tersedianya insentif kader posyandu dalam bentuk bantuan transport kader

posyandu terhadap 3.260 orang dan dan PMT posyandu se-Kabupaten Pesisir

Selatan sebanyak 652 posyandu serta terlaksananya pembinaan dan monitoring

serta evaluasi program UKBM di 18 Puskesmas dengan capaian kinerja 100 %;

3) Terlaksananya pembentukan forum nagari siaga pada 7 (tujuh) kecamatan dan

pembinaan dan monitoring serta evaluasi program nagari siaga pada 18

Puskesmas dengan capaian kinerja 94,56 %, dimana hal ini ditandai dengan telah

terbentuknya Nagari Siaga aktif mandiri sebanyak 227 buah dari 285 Nagari

Siaga yang ada atau 80 % sedangkan yang tidak aktif sebanyak 58 buah atau 20

%;

4) Tersedianya data dan informasi kesehatan daerah Kabupaten Pesisir Selatan

dalam Profil Kesehatan Tahun 2014 sebanyak 25 buku dan tersedianya jaringan

SIKDA melalui speedy internet selama 12 bulan dengan capaian kinerja 80,45 %.

5) Terlaksananya sosialisasi dan pelatihan TOT Peraturan Bupati (Perbup) Kawasan

Tanpa Rokok (KTR) bagi petugas Promkes Puskesmas dan Guru SMP dan SMA

(18)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 17

Berdasarkan uraian capaian kinerja 4 (empat) kegiatan pada program promosi

kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, maka secara program realisasi atau capaian

kinerjanya adalah 97,47 %.

Grafik Cakupan Desa Siaga Aktif dan Posyandu Mandiri

Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2014

Sumber : Seksi Promkes Tahun 2014

h. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Program perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan cakupan

upaya perbaikan gizi masyarakat dalam rangka menurunkan prevalensi masalah gizi

masyarakat. Alokasi anggaran program ini adalah Rp. 183.678.650,- dengan realisasi

anggarannya adalah Rp. 178.845.750 atau 97,37 %. Adapun realisasi capaian program

perbaikan gizi masyarakat ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Desa Siaga Mandiri Posyandu Mandiri 80

40 80

19.9

(19)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 18

Tabel Cakupan Program Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014

Sumber : Seksi Gizi Dinkes tahun 2014

Berdasarkan grafik diatas, selama tahun 2014 dari pelaksanaan program peningkatan

gizi masyarakat ini didapatkan capaian program dimana terjadinya penurunan

prevalensi balita kurang gizi buruk (gizi buruk dan gizi kurang) yaitu 8,7 % dibawah

target < 15 % dan sebanyak 20 orang balita gizi buruk mendapat perawatan. Selain

itu, menurunnya prevalensi ibu hamil dengan kasus Anemia dan KEK yang beresiko

terhadap komplikasi kehamilan dan Balita yang mendapatkan kapsul Vitamin pada

bulan Februari dan Agustus 2014 mencapai 93,4 % dan melampaui target 85 % serta

dari 15 kecamatan yang ada sudah melakukan kegiatan pemantauan surveilnce

masalah gizi atau kinerjanya 100%. Namun untuk cakupan Fe3 ibu hamil masih

dibawah target yaitu 91,3 % serta yang ASI ekslusif yang masih 76,1 % dibawah

target 85 %. Hal ini sulit dicapai karena banyak ibu yang menyusui bekerja di luar

rumah (PNS dan karyawan) sehingga peningkatan cakupan ASI ekslusif tidak

optimal.

(20)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 19

wilayah Kabupaten Pesisir Selatan yaitu 20 orang kasus balita gizi buruk atau

100 %;

2) Terlaksananya validasi kasus gizi buruk dan kurang terhadap 15 kecamatan dan

182 nagari serta 203 SD atau 99,76 %;

3) Terlaksananya pembinaan, monitoring dan evaluasi program perbaikan gizi pada

18 Puskesmas melalui pertemuan dan bimbingan tekhnis ke Puskesmas dengan

capaian kinerja 92,09 %.

i. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Program ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi penyakit infeksi dan

menular akibat buruknya kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar masyarakat dengan

alokasi anggaran selama tahun 2014 adalah Rp. 329.491.500,- dengan capaian

realisasi anggarannya Rp. 301.383.240,- atau 91,47 %. Sedangkan capaian program

ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Grafik Cakupan Program pengembangan Lingkungan Sehat Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014

Sumber : Seksi PL Dinkes kab. Pessel 2015

Adapun realisasi fisik atau capaian kinerja dari program ini adalah 97,19 % dengan

rinciannya:

1) Terlaksananya pengawasan dan pembinaan sanitasi dasar termasuk

Tempat-Tempat Umum (TTU), Tempat-Tempat Pengolahan Makanan (TPM) seperti rumah

makan, dan restoran serta monitoring dan evaluasi program penyehatan

lingkungan pada 18 Puskesmas dengan realisasi kinerja (fisik) yaitu 100 %;

0

Rumah Sehat TTU Sehat TPM Sehat

65

75 75 75 75

79.67 79.34 79.01 82.96

75.15

(21)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 20

2) Terlaksananya kegiatan pendamping program PAMSIMAS di 15 kecamatan

sebanyak 77 lokasi dengan capaian kinerjanya 100 %.

3) Terlaksananya laksananya pembinaan dan monitoring evaluasi serta pemantauan

kegiatan PPSP di 15 kecamatan dengan capaian kinerjanya 100 %.

4) Terlaksananya pengadaan bahan laboratorium untuk bahan pemeriksaan kualitas

air minum yaitu reagen bakteriologis dan kimia sebanyak 8 paket dan

terlaksananya pemeriksaan kualitas air minum pada depot DAM sebanyak 100

sampel serta terlaksananya pertemuan dan sosialisasi Permenkes RI Nomor 376

dan 492 tentang pentingnya kualitas air bagi masyarakat pada 15 kecamatan

dengan realisasi kinerja (fisik) yaitu 100 %,

5) Terlaksananya pemeriksaan laboratorium sampel Depot Air Minum Isi Ulang

(DAM) di 15 kecamatan yang terlaksana selama tahun 2014 dengan hasilnya

yaitu :

Tabel Hasil Pemeriksaan Sampel Depot DAM di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014

No.

Sumber : Seksi PL Tahun 2014

Terbentuknya forum Kabupaten Sehat kab. Pesisir Selatan dan sosialisasi Forum

Kecamatan Sehat dengan capaian kinerja (fisik) 82,15 %. Masih rendahnya cakupan

realisasi fisik kegiatan disebabkan oleh kegiatan operasional sekretariat FKS yang

belum optimal karena belum menempati kantor sekretariat.

j. Program Pencegahan dan Penanggulangan gembangan Lingkungan Sehat

Program ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi penderita penyakit

infeksi dan menular bagi masyarakat serta karena dampak bencana dan kejadian luar

biasa (KLB) penyakit, yaitu prevalensi penderita penyakit DBD, Malaria, TB Paru,

ISPA, Diare, Kusta, Filariasis dan penyakit infeksi dan menular lainnya dengan

alokasi anggaran untuk program ini yaitu Rp. 1.408.811.600,- Realisasi anggaran

untuk pelaksanaan program ini adalah Rp. 1.196.950.300,- atau 84,96 %. Program

pencegahan dan penanggulangan penyakit menular ini didukung oleh beberapa

(22)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 21

penanggulangan penyakit menular; pencegahan penularan penyakit

endemik/epidemik; peningkatan imunisasi; peningktan surveilance epidemiologi dan

penanggulangan wabah dan pemantauan dan penanggulangan masalah kesehatan

akibat bencana/Kejadian Luar Biasa (KLB). ,Adapun realisasi fisik atau kinerja dari

pelaksanaan program ini adalah 92,64 %, dengan uraiannya sebagai berikut:

1) Terlaksananya pengasapan (fogging) daerah yang beresiko terhadap

perkembangan jentik nyamuk DBD dan Malaria yaitu pada 41 foccus dari target

75 foccus pada daerah penyemprotan dengan realisasi kinerja (fisik) 76 %. Tidak

terealisasinya sasaran foccus fogging disebabkan karena secara kasus DBD yang

terjadi selama tahun 2014 mengalami penurunan dari tahun 2013, sehingga

sasaran 75 foccus tidak terpenuhi, namun secara kejadian di lapangan dengan 41

foccus fogging tersebut sudah berdasarkan kasus dan kejadian di wilayah

Kabupaten Pesisir selatan tahun 2014 yaitu 281 kasus DBD dengan kasus

meninggal sebanyak 1 orang, sedangkan selama tahun 2013 kasus DBD adalah

596 kasus;

2) Terlaksananya pelacakan dan penemuan kasus kasus penyakit infeksi dan

menular di 15 kecamatan, terlaksananya pembinaan dan monev program P2M

(P2 TB Paru, P2 Diare, P2 ISPA, P2 Malaria, P2 DBD, P2 Kusta, dsb) termasuk

terlaksananya pengadaan bahan-bahan kedokteran yaitu: lancete fungido : 40

kotak; Sound Timer ISPA : 40 buah dan Pot Sputum sebanyak 800 buah dengan

capaian kinerjanya 97,31 %.

3) Terlaksananya pemberian obat Filariasis (Kaki Gajah) pada penduduk di 15

Kecamatan dan 654 Posyandu pada wilayah Kabupaten Pesisir Selatan dengan

sasaran 186.428 jiwa; Terlaksananya pemantauan efek samping pasca minum

obat filariasis dengan capaian kinerja 100 %.

4) Terlaksananya pelayanan imunisai dasar terhadap 8.806 sasaran bayi dan 9.683

sasaran ibu hamil (TT 1 dan TT2), sehingga dapat terlindung dari penyakit TB

Paru, Hepatitis, Dipteri, Pertusis, Tetanus, Polio dan Campak termasuk

pencegahan penyakit terhadap gigitan hewan rabies pada 18 wilayah kerja

Puskesmas di Kabupaten Pesisir Selatan; Terlaksananya imunisasi BIAS anak

sekolah (SD) sebanyak 10.450 sasaran anak SD untuk BIAS Campak, 10.789

sasaran untuk BIAS DT kelas I dan 10.536 sasaran kelas III untuk BIAS Td serta

terlaksananya pengadaan Vaksin Anti Rabies (VAR) sebanyak 80 keur dan

tersedianya peralatan alat suntik untuk imuniasi bayi dan anak sekolah sebanyak

1.800 buah (ukuran 0,5 ml, 5 ml dan 0,05 ml) dengan realisasi kinerja (fisik)

(23)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 22

5) Terlaksananya penyelenggaraan dan pelacakan serta penyelidikan epidemiologi

dan surveilance epidemiologi penyakit dan potensi KLB/wabah akibat bencana di

15 kecamatan dan RSU dan terlaksananya pembinaan dan pengawasan program

surveilance di 18 Puskesmas serta terlaksananya penyediaan data dan informasi

surveilance epidemiologi pada 18 Puskesmas serta mapping bencana puskesmas

dengan capaian kinerjanya 98,85 %.

6) Terlaksananya mapping/pemetaan atau peta rawan bencana dan dampak

KLB/wabah penyakit di 15 kecamatan se Kabupaten Pesisir Selatan;

Terlaksananya diseminasi dan informasi sistem keselamatan dini (SKD) dalam

rangka kesiapsiagaan dampak bencana/KLB wabah penyakit dengan serta

terlaksananya pemantauan KLB penyakit pada daerah di Sungai Pinang, Mandeh

dan Sungai Nyalo dengan realisasi kinerja (fisik) 100 %.

7) Terlaksananya pelatihan program TB Paru dan ISPA bagi petugas kesehatan

dalam rangka pelaksanaan kampanye anti rokok.

8) Tercetaknya buku modul penatalaksanaan program TB Paru dan ISPA termasuk

modul sistem informasi terpadu TBC dan Balita sakit untuk 18 Puskesmas dan

Dinas Kesehatan sebanyak 176 buah dengan realisasi kinerja 100%;

9) Terlaksananya penyediaan peralatan pemeriksaan TB Paru dan ISPA yaitu Soud

timer sebanyak 70 buah dan pot sputum dahak sebanyak 1.000 buah dengan

realisasi kinerja (fisik) 49,5 %, karena ketersediaan sound timer di pasaran hanya

sebanyak 70 buah.

Grafik Cakupan Indikator Program P2M

Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014

(24)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 23 Sumber : Seksi P2M Tahun 2014

Berdasarkan grafik diatas, maka selama tahun 2014 terjadi peningkatan cakupan

pelayanan dan upaya penanggulangan penyakit menular baik penyakit TB Paru,

Malaria, DBD, Diare serta penyakit yang disebabkan karena tidak di imunisasi yaitu

Difteri, Pertusis, Campak, Hepatitis B dan polyomielitis. Hal ini ditandai dengan

succes rate beberapa penyakit yang hampir mencapai 100 %.

k. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan sistem standarisasi pelayanan

kesehatan termasuk standarisasi dan sertifikasi tenaga kesehatan dan sarana pelayanan

pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas serta meningkatkan pembinaan dan pengelolaan

tenaga fungsional kesehatan termasuk paya peningkatan kinerja petugas kesehatan di

Puskesmas. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp. 173.103,250,- dengan

realisasi anggarannya Rp. 132.966.400,- atau 76,81 %. Program ini terdiri dari :

pelaksanaan akreditasi, sertifikasi dan registrasi kesehatan; pembinaan dan evaluasi

monitoring tenaga kesehatan PTT (dokter umum, dokter gigi dan Bidan); upaya

peningkatan kinerja petugas dan institusi kesehatan serta pengelolaan dan pembinaan

tenaga fungsional. Adapun realisasi kinerja (fisik) kegiatan ini adalah 96,23 % dengan

uraiannya yaitu:

1) Diseminasi dan pembinaan serta monitoring evaluasi sistem akreditasi, registrasi

dan sertifikasi tenaga kesehatan dan sarana pelayanan Puskesmas pada 18

Puskesmas;

2) Pembinaan dan evaluasi kinerja tenaga kesehatan Pegawai Tidak tetap (PTT)

yaitu dokter umum, dokter gigi dan Bidan sebanyak 24 orang yang tersebar di 18

Puskesmas;

3) Terpilihnya Puskesmas Tarusan Kecamatan XI Koto Tarusan sebagai Puskesmas

terbaik dan berprestasi dan 5 orang tenaga kesehatan berprestasi tingkat

Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2014 dan pelaksanaan pembinaan kinerja tenaga

pelayanan kesehatan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Poskesri

pada 18 Puskesmas;

4) Terlaksananya pembinaan petugas fungsional kesehatan di 18 Puskesmas melalui

bimbingan tekhnis ke Puskesmas dan pertemuan monitoring dan evaluasi tenaga

(25)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 24

l. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana

Puskesmas/Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Jaringannya

Program ini bertujuan untuk Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk

meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dalam rangka

meningkatkan kualitas dan optimalisasi pelayanan kesehatan. Program ini didukung

dengan anggaran Rp. 6.007.821.000,- yang terdiri dari dana DAK + pendamping

untuk pengadaan Ambulance dan pembangunan sarana Poskesri serta rehab

Puskesmas dan Pustu Rp. 4.154.160.000,- ditambah dengan dana pendamping dari

APBD Rp. 415.416.000,- = Rp. 4.569.576.000,- Realisasi keuangan pelaksanaan

program ini adalah Rp. 5.724.802.850,- atau 95,29 %. Adapun realisasi kinerja (fisik)

program ini adalah 100 %, dengan uraian kegiatannya yaitu terlaksananya dan

tersedianya :

1) Kendaraan operasional Dinas Kesehatan 1 unit;

2) Kendaraan Ambulance/Puskel Puskesmas (DAK + DAU) sebanyak 6 unit;

3) Pembangunan Poskesri Sako Nagari Sako Kec. Basa IV Balai tapan;

4) Pembangunan Poskesri Lubuak Batu Aur Duri Surantih kec. Sutera

5) Pembangunan Poskesri Gurun Laweh Kec. Bayang;

6) Rehab Pustu Taratak Tampatiah Kec. Batang Kapas;

7) Rehab Pustu Labuhan kec. Ranah Pesisir;

8) Rehab Pustu Mandeh Koto XI Tarusan ;

9) Rehab Pustu Koto Gadang Kec. LSB;

10) Rehab Pustu Padang Panjang II Kec. Lengayang;

11) Rehab rumah dinas paramedis Puskesmas Air Haji;

12) Rehab rumah dinas Puskesmas Tapan;

13) Pembangunan ruangan pertemuan Puskesmas Barung-Barung Belantai;

14) Rehab Puskesmas Pasar Baru, Puskesmas Koto Berapak, dan Puskesmas

Inderapura;

15) Pemasangan pavinblock Puskesmas Kambang;

16) Penyediaan peralatan Ginekology Bed Puskesmas sebanyak 1 paket.

m. Program Kemitraan dan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Program kemitraan dan peningkatan pelayanan kesehatan bertujuan untuk

meningkatnya upaya pelayanan kesehatan masyarakat melalui pengobatan dasar

(26)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 25

melalui askes sosial (PNS), JAMKESDA, Jaminan kesehatan mandiri melalui iuran

BPJS (Program Jaminan Kesehatan Nasional) termasuk BPJS Jamsostek dan

TNI/POLRI.

Program ini didukung dengan anggaran Rp.20.918.640.299,- dan

terealisasi Rp.12.498.118.419,- atau 59,75 %. Realisasi kinerja (fisik) pelaksanaan

program ini adalah 67,07 % dengan uraian pelaksanaan kegiatannya:

1) Pelayanan kesehatan masyarakat secara gratis berobat ke 18 Puskesmas, 284

Poskesri dan 91 Pustu yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan, dengan realisasi

100 %;

2) Terlayaninya jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat melalui JAMKESDA

terhadap 21.000 jiwa selama 12 bulan dengan realisasi kinerja (fisik) 100%;

3) Terlayaninya pemeliharaan kesehatan masyarakat di sarana pelayanan kesehatan

masyarakat (Puskesmas dan Pustu serta Poskesri) termasuk pelayanan persalinan

dan pemeriksaan kehamilan (ANC) melalui upaya Jaminan Kesehatan Nasional

(JKN) pada BPJS bidang kesehatan baik melalui anggaran kapitasi dan non

kapitasi Puskesmas dengan realiasi kinerja (fisik) 67,14 %;

4) Tersedianya operasional jasa pelayanan kesehatan bagi perugas dan tenaga

kesehatan di sarana pelayanan kesehatan Puskesmas, Pustu dan Poskesri (18

Puskesmas, 91 Pustu dan 284 Poskesri) dari total biaya kapitasi dan non kapitasi

JKN BPJS Puskesmas dengan realisasi kinerja (fisik) 100 %;

5) Terlaksananya pembelian bahan obat-obatan PKD dan obat-obatan abis pakai

(BMHP) untuk menunjang pelaksanaan pelayanan JKN di 18 Puskesmas dengan

realisasi kinerja (fisik) 16,84 %;

6) Tersedianya sarana perlengkapan komputer dan jaringannya sebanyak 1 unit;

Printer 2 unit, UPS/Stabilizer 1 unit, Modem 2 buah dengan realisasi (fisik) 43

%;

n. Program Peningkatan Kesehatan Lansia

Program ini bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan Lansia dengan

meningkatkan pelayanan kesehatan para lansia dengan alokasi anggaran Rp.

34.375.600,- dan realisasinya Rp. 32.630.500,- atau 91 %. Hasil/keluaran kegiatan ini

adalah terlaksananya pembinaan puskesmas santun lansia dan posyandu lansia pada 2

puskesmas Lansia dan 2 Posyandu Lansia serta terlaksananya pembinaan dan

monitoring evaluasi program lansia di 18 Puskesmas melalui bimbingan tekhnis

(Bimtek) ke Puskesmas dan melalui Pertemuan monev di kabupaten dengan capaian

kinerja 91,00 %. Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan lansia selama tahun

(27)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 26

lansia atau 74,54 %, sedangkan target yang harus dicapai selama tahun 2014 adalah

75 %, sehingga masih rendah dibawah target.

o. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak bertujuan untuk

menurunkan jumlah dan angka kematian ibu maternal, bayi dan anak balita (AKI dan

AKB) dan meningkatkan usia harapan hidup (UHH) serta meningkatkan upaya

kesehatan ibu dan anak di sarana pelayanan kesehatan. Program ini didukung oleh

anggaran 326.118.050,- dengan realisasi anggaran Rp. 281.912.860,- atau 86,45 %.

Program upaya peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak melalui

kegiatan peningkatan kesehatan ibu dan anak selama tahun 2014 telah berhasil

menurunkan jumlah kematian ibu maternal dan jumlah kematian bayi dan anak balita

serta meningkatkan usia harapan hidup. Selain itu program ini telah berhasil

meningkatkan beberapa cakupan indikator keberhasilan peningkatan kesehatan ibu

dan anak sebagaimana terlihat pada grafik dibawah ini.

Grafik Jumlah Kematian Ibu Maternal dan Bayi

Di Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2013-2014

Sumber : Seksi KIA tahun 2014

Berdasarkan grafik diatas, maka program kesehatan ibu dan anak (KIA) terjadi

penurunan jumlah kematian bayi dari 73 orang pada tahun 2013 menjadi 40 orang

tahun 2014, sementara itu jumlah kematian ibu maternal masih sama selama tahun

2013 dan 2014. Apabila di konversikan kepada angka kematian ibu maternal, maka

0 10 20 30 40 50 60 70 80

2013 2014

6

6 73

40

(28)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 27

AKI tahun 2014 adalah 69,4/100.000 dari target 125/100.00 KH dan AKB yaitu

4,6/1.000 KH dari target 27/1.000 KH.

Grafik Cakupan Program KIA Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014

Sumber : Seksi KIA tahun 2014

Berdasarkan grafik diatas, maka hanya 1 (satu) indikator KIA yaitu kunjungan bayi

(0-11 bulan) yang selama tahun 2014 tidak mencapai target yang ditetapkan yaitu 90

%, yang berarti pelaksanaan program KIA telah dapat berperan secara langsung dan

meningkatkan kesehatan ibu dan anak, hal ini juga tercermin dari terus menurunnya

angka kematian bayi dan ibu maternal.

p. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (PTM)

Program ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi penderita akibat

penyakit tidak menular (PTM) dan penanggulangan penyakit seperti penyakit

Hipertensi, DM, Jantung, penyakit akibat dampak dari konsumsi rokok dan

sebagainya melalui kegiatan pengendalian dan pencegahan penyakit tidak menular

dan deteksi dini dan pengendalian penyakit akibat rokok (DBH Rokok). Program ini

dianggarkan sebesar Rp. 210.238.000,- dan realisasinya Rp. 149.836.000,- atau 71,27

%. Adapun hasil pelaksanaan program ini (realisasi fisik) adalah 87,44 % dengan

uraiannya :

1) Terlaksananya pembentukan Posbindu PTM sebanyak 22 Posbindu pada 182

Nagari dengan realisasi kinerja 100 %;

(29)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 28

2) Terlaksananya pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program PTM

di 18 Puskesmas melalui Bimtek dan Pertemuan Monev PTM tingkat Kabupaten

Pesisir Selatan dengan realisasi kinerja 100 %;

3) Terlaksananya penyediaan peralatan kesehatan (alat ukur gula darah dan

cholesterol) dalam rangka pelayanan kesehatan di Posbindu PTM dengan

realisasi kinerjanya 100 %;

4) Terlaksananya penyediaan peralatan kesehatan atau alat deteksi dini dan fasilitas

pelayanan kesehatan terkait penyakit akibat rokok sebanyak 84 buah dengan

realisasi kinerjanya 100%.

Berdasarkan hasil pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan

kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan selama Tahun 2014, maka secara keseluruhan

dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja fisiknya yaitu 80,26 % dan capaian ini

mengalami penurunan dari tahun 2013 yaitu 97,56 %. Adapun realisasi keuangan

yaitu Rp. 27.858.991.034,- dari alokasi anggaran belanja langsung (BL) program dan

kegiatan selama tahun 2014 yaitu Rp. 38.461.308.049,- atau capaian kinerjanya

72,43 %. Capaian realisasi keuangan tahun 2014 ini juga mengalami penurunan dari

tahun 2013 yaitu 90,13 %.

Penurunan capaian kinerja fisik dan keuangan selama tahun 2014 ini

disebabkan distribusi anggaran dari APBN pusat melalui APBD kabupaten pesisir

Selatan untuk pelaksanaan Sistem Kesehatan Nsional (JKN) melalui BPJS bidang

kesehatan masih terkendala tentang prosedur pencairan dan pemasukan keuangan dari

pusat yang langsung ke BPJS dan singga di kas APBD daerah. Adapun tingkat

realisasi fisik dan keuangan pembangunan kesehatan selama tahun 2011 sampai

(30)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 29

Grafik Perkembangan Capaian Kinerja Realisasi Fisik dan Keuangan Program

Pembangunan Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011-2014

Sumber : Subbag Perencanaan dan Pelaporan Dinkes Tahun 2014

m. Program dan Kegiatan Tugas Pembantuan (TP) Tahun 2014

Pelaksanaan program bina gizi dan kesehatan ibu dan anak melalui anggaran

dana TP tahun 2014 ini yaitu Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ) Kabupaten

Pesisir Selatan digunakan untuk kegiatan upaya pelayanan kesehatan yang bersifat

promotif dan preventif di Puskesmas dan Jaringannya dan pendukung kegiatan

manajemen di Kabupaten Pesisir Selatan . Dasar hukum pelaksanaan program dan

kegiatan BOK tahun 2014 ini adalah sesuai dengan Surat Pengesahan DIPA Nomor:

DIPA-024.03.4.089308/2014, tanggal 05 Desember 2013, yang diberikan oleh

Kementerian Kesehatan RI dan dilaksanakan oleh Satuan Kerja (Satker) Dinas

Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan dengan nama dan kode program yaitu Program

bina gizi dan kesehatan ibu dan anak (024.03.06) dan kegiatan Bantuan Operasional

Kesehatan (024.03.06.2093).

Berdasarkan petunjuk teknis pemanfataan dan penggunaan dana Bantuan

Operasional Kesehatan (BOK) tahun 2014 yang diterbitkan oleh Kementerian

Kesehatan RI, dimana dana BOK ini digunakan untuk kegiatan yang meliputi

Program dan kegiatan pokok di Puskesmas yang bersifat promotif dan preventif, yaitu

Kesehatan ibu dan anak (KIA) termasuk KB; Imunisasi; Perbaikan Gizi masyarakat;

biaya transportasi petugas untuk kegiatan luar gedung, seperti pelaksanaan Posyandu,

kunjungan rumah, transportasi ke sekolah-sekolah, pelaksanaan penyuluhan kesehatan

0

(31)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 30

dan pengawasan sanitasi lingkungan masyarakat; transportasi kader dalam rangka

mendukung kegiatan Puskesmas dan jaringannya serta Poskesdes/Poskesri dan

Posyandu; biaya transportasi dukun beranak dalam rangka mendukung kegiatan

terkait kemitraan dukun dan bidan; biaya pembelian bahan/makanan tambahan untuk

kegiatan PMT pemulihan bayi dan balita gizi buruk serta PMT untuk ibu hamil KEK.

Kegiatan Penunjang Upaya Kesehatan, yang dipergunakan untuk Pembelian

ATK dan penggandaan blanko laporan untuk kegiatan di Poskesdes dan Posyandu

serta biaya kegiatan administrasi BOK di Puskesmas; Transportasi petugas kesehatan

atau kader kesehatan pada kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) dan pendampingan

Musyawarah Masyarakat Desa (MMD); Transportasi dan konsumsi dalam rangka

Loka Karya Mini (Lokmin) dengan lintas sektoral dan tokoh masyarakat (TOMA) dan

kader.

Kegiatan Manajemen Puskesmas Perencanaan Tingkat Puskesmas ( PTP ),

yaitu dimaksudkan untuk meyusun Prencanaan kegiatan di Puskesmas untuk satu

tahun ke depan dari berbagai sumber dana termasuk Dana Bantuan Operasional

kesehatan ( BOK ); Loka Karya Mini (Lokmin) Puskesmas, yang merupakan

pertemuan dalam rangka monitoring dan evaluasi serta menyusun rencana kegiatan

untuk bulan depan; Pengawasan dan Penilaian, yaitu untuk mengevaluasi kegiatan

yang telah dilakukan selama 1 (satu) tahun.

Kegiatan penyediaan barang dan bahan penunjang Upaya Kesehatan : untuk

meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas dan jaringanya, Puskesmas boleh

mengalokasikan maksimal 10 % dari alokasi dana yang dapat digunakan untuk

penyediaan barang dalam rangka kegiatan penyuluhan kesehatan di Puskemas.

Alokasi anggaran TP BOK tahun 2014 sesuai dengan DIPA adalah Rp.

1.631.530.000,- dengan realisasinya Rp. 1.621.815.000.- atau 99,4 %. Adapun

hasil/keluaran program dan kegiatan ini adalah:

1) Terlaksananya upaya pelayanan kesehatan prioritas melalui operasional MDG,s

dengan penyediaan bantuan operasional BOK pada 18 Puskesmas dengan

alokasi anggaran Rp. 1.350.000.000,- dan realisasi Rp.1.350.000.000 atau 100 %

dengan capaian kinerjanya 100 %;

2) Tersedianya pelaporan pelaksanaan kegiatan dan pencatatan operasional BOK 18

dokumen puskesmas dan 1 dokumen Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan

serta tersedianya 18 buah POA BOK Puskesmas dengan alokasi anggaran Rp.

281.530.000,- dan terealisasi Rp. 271.815.000,- atau 96,5 % dan capaiann

(32)

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 31

Tabel Realisasi Program dan Jumlah Dana Tugas Pembantuan

Urusan Kesehatan

Sumber : Dinas Kesehatan, 2014

B. Perkiraan Pencapaian Kinerja Program dan Kegiatan Pembangunan Kesehatan Tahun

Anggaran 2015

Pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan kesehatan Kabupaten Pesisir

Selatan untuk tahun 2015 mendapatkan anggaran pembelanjaan daerah sebesar Rp.

80.925.860.245,- dengan rincian belanja langsung (BL) sebesar Rp.39.228.448.569,- atau 48,5

% dan angaran belanja tidak langsung (BTL) Rp. 41.697.411.676,- atau 51,5 %. Anggaran

pembangunan kesehatan untuk tahun 2015 ini secara umum mengalami peningkatan dari tahun

2014, adapun rinciannya yaitu:

1. Belanja rutin dan operasional pelayanan administrasi dan jasa pelayanan termasuk

anggaran pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor dan peningkatan kapasitas sumber

daya aparatur melalui pendidikan dan pelatihan formal yaitu Rp.

1.933.656.800,-2. Belanja DAK dan pendamping pengadaan obat-obatan PKD dan Perbekalan Kesehatan

Rp.

2.122.903.000,-3. Belanja DAK dan pendamping untuk pembangunan dan rehab sarana pelayanan kesehatan

Rp.

6.003.257.000,-4. Belanja untuk operasional jaminan pemeliharaan kesehatan (JKN) Kabupaten Pesisir

Selatan termasuk Jamkesda) dari BPJS secara kapitasi dan non pakitasi Rp.

23.789.103.819,-

5. Belanja program dan kegiatan dengan sumber dana dari bagi hasil pajak rokok dan

tembakau (DBH) Rp. 343.523.500,-

Gambar

Grafik Cakupan Usia Harapan Hidup (UHH) Kabupaten Pesisir Selatan dibandingkan   dengan Propinsi dan Pusat Periode Tahun 2011-2014
Tabel Cakupan Jumlah Kematian Ibu Maternal dan Bayi  Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2011-2014
Tabel Perkembangan Kasus Balita Kekurangan Gizi  di Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2011-2014
Tabel Hasil Uji Sampel Makanan dan Minuman   di Kabupaten Pesisir Selatan Periode Tahun 2014
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jadi dengan adanya kelima kekuatan karakter (gratitude, hope, zest, curiosity, dan love) akan muncul kondisi-kondisi tertentu yang telah dipaparkan; sehingga dapat

Kabupaten Pulang Pisau adalah salah satu kabupaten pemekaran yg mengalami perkembangan yang cukup tinggi ini, termasuk Kota Bawan yang merupakan ibukota Kecamatan Banama

Ac tion researc h Define evaluation together, define evaluation in c ontext, review wider knowledge, evaluate evaluation c onsequenc es of options, selec t polic ies and strategies,

Banyaknya shift jaga dan libur (dalam hari) untuk setiap penjaga gerbang tol dengan metode nonpreemptive goal programming dapat dilihat pada Tabel 7.. Karena keterbatasan

The play begins with the player to the dealers immediate left who posts the small blind, usually the amount of half of the minimum bet.. For example, in a 4/8 dollars limit game,

[r]

Pada hari ini Jum’at Tanggal Dua Puluh Sembilan Juli Tahun 2016 (29/07/2016) Kelompok Kerja (Pokja) Pengadaan Barang/ Jasa Konstruksi Bidang Bina Marga

Lembaga hukum seperti Notaris, Balai Harta Peninggalan (i.c. selaku Wali Pengawas, Pengampu Pengawas, Curator dalam Kepailitan, Pengurus kekayaan orang yang tak hadir