• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku Hidup Sehat Pada Masyarakat Nelayan Di Tanjung Balai (Studi Etnografi Mengenai Kesehatan Masyarakat Nelayan Kelurahan Keramat Kubah, Kec. Sei Tualang Raso, Tanjung Balai)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perilaku Hidup Sehat Pada Masyarakat Nelayan Di Tanjung Balai (Studi Etnografi Mengenai Kesehatan Masyarakat Nelayan Kelurahan Keramat Kubah, Kec. Sei Tualang Raso, Tanjung Balai)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM KELURAHAN KERAMAT KUBAH

2.1. LOKASI WILAYAH PENELITIAN

2.1.1 Letak Wilayah Tanjung Balai

Tanjung Balai merupakan salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayahnya 60,52 km2 dan jumlah penduduk sebanyak 154.445 jiwa. Kota Tanjungbalai berada di tepi Sungai Asahan yang meruapakan suangai terpanjang di Sumatera Utara. Sebelum Kota Tanjungbalai diperluas hingga 60,52 km2, Tanjungbalai pernah menjadi kota terpadat di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk lebih kurang dari 40.000 orang dengan kepadatan penduduk lebih kurang 20.000.

(2)

1. Sebelah Utara berbatas dengan Kecamatan Tanjungbalai, Kabupaten Asahan

2. Sebelah Selatan berbatas dengan Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan

3. Sebelah Barat berbatas dengan Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan

4. Sebelah Timur berbatas dengan Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan

2.1.2 Kependudukan Wilayah Tanjung Balai

Jumlah penduduk Kota Tanjung Balai pada tahun 2008 sebanyak 163.679 jiwa, kecamatan Teluk Nibung merupakan kecamatan yang paling banyak penduduknya yitu sebanyak 37.838 jiwa dan kecamatan Tanjung Balai hanya sedikit penduduknya yaitu sekitar 17.641 jiwa.

(3)

Sedangkan kecamatan yang paling rendah tingkat persebaran penduduknya adalah Kecamatan Tanjungbalai Utara yaitu 10,78%. Di kecamatan ini kelurahan yang tinggi tingkat persebaran penduduknya terdapat di Kelurahan Tanjungbalai Kota III yaitu 25,67% dan paling rendah di Kelurahan Mata Halasan 14,74%.

2.1.3 Sejarah Kota Tanjung Balai

Sejarah kerajaan Asahan dimulai dengan petan raja pertama kerajaan tersebut yang berlangsung meriah di sekitar Kampung Tanjung, peristiwa penobatan raja pertama kerajaan Asahan tersebut terjadi tepatnya pada tanggal 27 Desember 1620, dan tanggal 27 Desember yang kemudian ditetapkan sebagai “ Hari Kota Tanjungbalai” dengan surat keputusan DPRD kota Tanjung Balai Nomor: 4/DPRD/TB/1986 tanggal 25 November 1986. Asal mu asal nama Kota Tanjung Balai menurut cerita rakyat yang ada di TanjungBalai bermula dari sebuah kampong yang ada disekitar ujung tanjung di muara Sungai Silau dan aliran Sungai Asahan.

(4)

Penabalan Sultan Abdul Jalil sebagai raja pertama Kerajaan Asahan di Kampung Tanjung kemudian memulai sejarah pemerintahan Kerajaan Asahan pada tahun 1620.

Dalam catatan sejarah, Kerajaan Asahan pernah diperintah oleh delapan orang raja yang sejak raja pertama Sultan Abdu Jalil pada tahun 1620 sampai dengan Sultan Syaibun Abdul Jalil Rahmadsyah tahun 1933, yang kemudian mangkat pada tanggal 17 April 1980 di Medan dan dimakamkan di kompleks Mesjid Raya Tanjungbalai.

Pertumbuhan dan perkembangan Kota Tanjungbalai sejak didirikan sebagai Gementee berdasarkan Besluit G.G tanggal 27 Juni 1917 dengan Stbl 1917 No. 284, sebagai akibat dibukanya perkebunan-perkebunan di Daerah Sumatera Timur termasuk Daerah Asahan seperti H.A.P.M, SIPEF, London Sumatera (Lonsum) dan lain-lain, maka Kota Tanjungbalai sebagai kota pelabuhan dan pintu masuk ke daerah Asahan menjadi penting artinya perkembangan perekonomian Belanda. Dengan telah berfungsinya jembatan Kisaran dan dibangunnya jalan kereta api Medan-Tanjungbalai, maka hasil-hasil dari perkebunan dapat lebih lancar disalurkan atau dieksport melalui Kota Pelabuhan Tanjungbalai.

(5)

tinggal menetap di Kota Tanjungbalai, Asisten Resident van Asahan berkedudukan di Tanjungbalai dan karena jabatannya bertindak sebagai Walikota dan Ketua Dewan (Voorzitter van den Gemeenteraad). Sebagai kota pelabuhan dan tempat kedudukan Assisten Resident Tanjungbalai juga merupakan tempat kedudukan Sultan Kerajaan Asahan.

Pada waktu Gementee Tanjungbalai didirikan atas Besluit G.G tanggal 27 Juni 1917 No. 284, luas wilayah Gementee Tanjungbalai adalah 106 Ha. Atas persetujuan Bupati Asahan melalui maklumat tanggal 11 Januari 1958 No. 260 daerah-daerah yang dikeluarkan (menurut Stbl. 1917 No. 641) dikembalikan pada batas semula, sehingga menjadi seluas 200 Ha. Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Darurat No. 9 Tahun 1956, Lembaran Negara 1956 No. 60 nama Hamintee Tanjungbalai diganti menjadi Kota Kecil Tanjungbalai dan jabatan Walikota Terpisah dari Bupati Asahan berdasarkan Surat Mentri Dalam Negeri tanggal 18 September 1956 No. UP 15/2/3. Selanjutnya dengan UU No. 1 Tahun 1957 nama Kota Kecil Tanjungbalai diganti menjadi Kota praja Tanjungbalai.

2.2. LOKASI KELURAHAN KERAMAT KUBAH

(6)

tanggal 14 September 1987 tentang perubahan batas wilayah kotamadya Dati II Tanjungbalai dan Kabupaten Asahan, intruksi menteri dalam Negri Nomor 22 tahun 1987, maka Gubernur KDH TK I Sumatera Utara Kharuddin Nasution maka diresmikanlah perluasan wilayah Kotamadya Dati II Tanjungbalai pada tanggal 24 Maret 1988.

Berita acara penyerahan wilayaha Kabupaten Dati II Asahan kepada Pemerintah Kota Madya Tanjungbalai ditandatangani oleh Bapak Bupati Asahan H. Zulfirman Siregar dan walikota Tanjungbalai Bapak Ir. Marsal Hutagalung Nomor 138/1780 tanggal 24 Maret 1988 di Stasion Asahan Sakti Tanjungbalai. Dengan resminya perluasan wilayah kotamadya Tanjungbalai maka yang dulunya bernama Kelurahan Sei Tualang Raso dibagi menjadi 4 kelurahan Yaitu:

1. Sei Tualang Raso I, sekarang Kelurahan Keramat Kubah 2. Sei Tualang Raso II, sekarang Kelurahan Sumber Sari 3. Sei Tualang Raso III, sekarang Kelurahan Muara Sentosa. 4. Sei Tualang Raso IV, sekarang Kelurahan Pasar Baru dan

kelurahan ini dimekarkan lagi menjadi 1 kelurahan yaitu Sei Raja yang sekarang Kelurahan Sei Raja.

(7)

1. Ingah, Kepala kampung Tahun 1946 2. Bahrumsyah, Kepala kampung Tahun 1946-1967 3. Jamaluddin BS, Kepala desa Tahun 1967-2002 4. Paimun, Lurah Tahun 2002- 2007 5. Asmui Abdullah, Lurah Tahun 2007- 2012

6. Ferial S.Pd, Lurah Tahun 2012-sekarang

(8)

2.2.1. Geografi Kelurahan Keramat Kubah

Kelurahan Keramat Kubah termasuk kategori kelurahan pantai yang dihuni oleh masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan, kelurahan ini terletak dibagian selatan dari Kecamatan Sei Tualang Raso dengan ketinggian 0-1 ½ meter dari permukaan air laut. Luas wilayah keramat Kubah ± 324.153,25 m2 dengan batas-batasnya sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Kapias.

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan TB-IV dan Kelurahan Muara Sentosa.

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Sumber Sari.

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Asahan dan Kelurahan Silo Bestari.

Kelurahan Keramat Kubah termasuk kategori kelurahan pantai yang dihuni oleh masyarakat yang sebagian besar adalah sebagai nelayan keadaan cuaca di daerah ini beriklim tropis yang dipengaruhi oleh musim hujan dan musim kemarau.

(9)

Kubah harus dilanjutkan dengan naik becak, jika menggunakan transportasi Bus Umum maka untuk menuju kelurahan ini memakan waktu kurang lebih 30 menit sedangkan jika menggunakan transportasi kereta api hanya memakan waktu 10-15 menit untuk menuju kelurahan ini.

Namun jika ingin masuk ke derah Kelurahan Keramat Kubah hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki karena jalan menuju rumah penduduk sangat kecil dan sempit. Orbitrasi ( Jarak dari Pusat Pemerintahan ke Kelurahan) antara lain:

(10)

2.3. DEMOGRAFI KELURAHAN KERAMAT KUBAH

2.3.1. Keadaan Penduduk Kelurahan Keramat Kubah

2.3.1.1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Penduduk Kelurahan Keramat Kubah merupakan masyarakat yang heterogen dan didiami oleh seluruh pelosok wilayah kelurahan, perincian tentang kelurahan ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1 :Jumlah Kepala Keluarga Perlingkungan dan Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2013

Sumber: kantor Kelurahan Keramat Kubah, Kecamatan Sei Tualang Raso. Jumlah Kepala Keluarga Perlingkungan Tahun

2013

Laki-Laki WNRI : 1.889 Jiwa Perempuan WNRI : 2.328 Jiwa

:

(11)

Sumber: Kantor Kelurahan Keramat Kubah, Kecamatan Sei Tualang Raso.

Berdasarkan register Kelurahan Keramat Kubah pada tahun 2013 diketahui bahwa jumlah seluruh penduduk Kelurahan Keramat Kubah mencapai 4,106 jiwa. Dari seluruh jumlah tersebut tercatat jumlah kepala keluarga sebanyak 1.432 kepala keluarga, keseluruhan jumlah penduduk tersebut tersebar ke dalam 6 (enam) lingkungan yang kepadatannya bervariasi antara satu dusun dengan dusun lainnya yang menyebabkan timbulnya beberapa buah dusun yang mempunyai kepadatan yang tinggi dan ada dusun yang mempunyai kepadatan yang rendah.

Dari seluruh jumlah penduduk yang berdiam di Kelurahan Keramat Kubah berdasarkan jumlah kelamin diketahui bahwa di kelurahan tersebut komposisi antara penduduk pria dan perempuan begitu mencolok. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan di

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2013

No Lingkungan Laki-laki Perempuan Jumlah

1. Lingkungan I 301 321 622

2. Lingkungan II 499 548 1.047 3. Lingkungan III 495 555 1.050

4. Lingkungan IV 221 379 600

5. Lingkungan V 284 412 696

6. Lingkungan VI 89 113 202

(12)

lingkungan I lebih besar jumlahnya yaitu 307 orang jika dibanding dengan jumlah penduduk bejenis kelamin laki-laki hanya berjumlah 295 orang, begitu juga dengan lingkungan II sampai dilingkungan VI hampir sebagian besar jumlah perempuan lebih besar dibandingkan jumlah pria.

Berdasarkan komposisi usia dapat diketahui bahwa di Kelurahan Keramat Kubah yang tergolong usia produktif yaitu 15 sampai 45 tahun, di kelurahan ini banyak ditemukan golongan remaja yang sudah/turut melakukan aktivitas mata pencaharian hidup, seperti nelayan, buruh pencuci kerang dan aktivitas lainnya. Tabel 2 (dua) menggambarkan situasi Kelurahan Keramat Kubah ditinjau dari penduduk berdasarkan usia.

Tabel 2: Penduduk Kelurahan Keramat Kubah Berdasarkan Usia Tahun 2013

Sumber: Sensus kantor Lurah Keramat Kubah No. USIA JUMLAH

(13)

Berdasarkan tabel diatas usia yang memiliki jumlah terbanyak merupakan usia 26-40 tahun yaitu sebanyak 40,9 % sedangkan usia 10-16 sebanyak 7,9 pada semua jenis kelamin, usia pada anak balita dan anak-anak mulai dari usia 0-9 tahun sebanyak 9,7 %, usia yang masih produktif dari usia 17-25 tahun sebesar 21,4 % dan usia diatas 41 tahun sebanyak 19,8 %.

2.3.1.2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama

Penduduk Kelurahan Keramat Kubah yang berjumlah 4.106 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 1.420 jiwa. Sebagian besar menganut agama Islam, keadaan ini dapat ditemui dengan jumlah mayoritas yaitu sebesar 83,5 % selebihnya penganut agama Kristen Protestan sebanyak 10,05%, Katolik 5,52%, agama Buddha 0,71 % dan agama lainnya hanya 0,16% .

(14)

Tabel 3: Penduduk Kelurahan Keramat Kubah Berdasarkan Agama Yang Dianut Tahun 2013

NO AGAMA JUMLAH PERSENTASE (%)

1. Islam 3523 84,0 %

2. Kristen Protestan

424 10,0 %

3. Kristen Khatolik 233 5,0 %

4. Buddha 30 1,0 %

5. Hindu - _

6. Lainnya 7 0,0 %

Jumlah 4217 100,0 % Sumber: Kantor Kelurahan Keramat Kubah tahun 2013

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa penganut agama yang paling banyak di kelurahan ini adalah agama Islam, hal ini dapat dimaklumi karena penduduk Kelurahan Keramat Kubah mayoritas bersuku Melayu dan Jawa yang identik dengan agama Islam, tidak hanya itu Suku Bangsa Minangkabau bahkan Suku Bangsa Aceh juga menganut agama Islam bahkan Suku Bangsa Batak juga ada yang menganut agama Islam dan yang menganut agama Kristen kebanyakan dari sub Suku Bangsa Batak (Batak Toba, Karo, Simalungun).

(15)

persentase agama Konghucu sangatlah sedikit hanya 7 orang yang menganut agama ini

2.3.1.3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan.

(16)

Tabel 4: Penduduk Kelurahan Keramat Kubah Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2013

No TINGKAT PENDIDIKAN

JUMLAH PERSENTASE (%) 1. Tidak Sekolah 1.059 34,0%

2. Tamat SD 961 31,0 %

3. Tamat SLTP 245 8,0 %

4. Tamat SMA 750 24,0 %

5. Tamat Akademi 89 3,0 % 6. Tamat Universitas 3 0,0 % Jumlah Total 3.107 100,0 %

Sumber: Kantor Lurah Keramat Kubah Tahun 2013 No. Belum Tamat

Pendidikan

Jumlah (Jiwa)

Persentase (%)

1. SD 281 27

2. SLTP 366 35

3. Akademi 369 35

4. Universitas 35 3

(17)

Berdasarkan data diatas dapat dilihat tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan Keramat Kubah relatif rendah, ada sebanyak 1.059 orang yang tidak sekolah yaitu sekitar 34 % sedangkan yang tamat dari Perguruan Tinggi hanya mencapai 0,0 % yakni hanya 3 orang. Hal ini sangat terlihat jelas bahwa pendidikan pada masyarakat di kelurahan ini masih sedikit yang bisa mencapai tingkat perguruan tinggi.

Hal ini sangat erat kaitannya dengan keadaan tingkat pendapatan masyarakat yang masih relatif rendah, sehingga hal ini merupakan faktor yang menghambat untuk memperoleh pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.

2.3.1.4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

(18)

Tabel 5: Penduduk Kelurahan Keramat Kubah Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2013

Sumber: Kantor Lurah Keramat Kubah tahun 2013

No Jenis Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. PNS 252 6,0

2. Pegawai/ Karyawan Swasta 36 1,0

3. TNI/ POLRI 22 1,0

4. Pedagang 33 1,0

5. Buruh Pedagang 70 2,0

6. Nelayan 1827 43,0

7. Buruh Nelayan 669 16,0

8. Petani 284 7,0

9. Buruh Petani 139 3,0

10 Penarik Beca 280 7,0

11. Buruh Transportasi 55 1,0 12. Buruh lapangan kerja 205 5,0 13. Pekerjaan lainnya 345 8,0

14. Penganguran - -

(19)

Kelurahan Keramat Kubah tidak pernah lepas dengan namanya pasang surut air laut, hal ini disebabkan karena kelurahan ini merupakan daerah pantai sehingga penduduknya sebagian besar adalah nelayan. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mata pencaharian sebagai nelayan adalah mata pencaharian yang terbesar di kelurahan ini yaitu mencapai 43,3 %, hal ini sangat erat kaitannya dengan wilayah dan keadaan lingkungan yang mendukung masyarakat ini bekerja sebagai nelayan.

Di kelurahan ini masyarakat memiliki beragam pekerjaan selain sebagai nelayan ada yang bekerja sebagai PNS sebanyak 5,9 %, TNI sebesar 0,5 %, Penarik beca sebesar 6,6 %, Buruh lapangan kerja lainnya sebesar 4,8 % dan Pedagang dalam kriteria sebagai pedagang adalah pedagang dalam jumlah skala kecil, seperti usaha “kedai sampah”, kedai kelontong, kedai makanan seperti jualan miso, gorengan dan sebagainya.

(20)

2.3.1.5. Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa

Suku bangsa di Kelurahan Keramat Kubah sangatlah beragam mulai dari Suku Bangsa Melayu, Minangkabau, Jawa, Batak, Aceh, Cina, bila dilihat di situasi Kelurahan Keramat Kubah yang mendominasi adalah Suku Bangsa Melayu namun berbeda dengan pencatatan jumlah identitas yang dilakukan oleh Kelurahan Keramat Kubah, pada pencatatan Suku Bangsa yang dominan pada wilayah ini adalah Suku Bangsa batak, namun identitas suku Batak tidak dijelaskan secara terperinci yang mana suku Batak meliputi Sub Suku Bangsa Batak Toba, Maindailing, Dan Simalungun.

(21)

Tabel 6: Penduduk Kelurahan Keramat Kubah Berdasarkan Suku Bangsa Tahun 2013

Sumber: Kantor Lurah Keramat Kubah Tahun 2013

Jika dilihat berdasarkan tabel diatas, suku bangsa yang paling dominan di Kelurahan Keramat Kubah adalah Suku Bangsa Batak yang mencapai persentase sebanyak 28,5% dari keseluruhan penduduk namun tidak diperincikan secara jelaske dalam Sub Suku Bangsa Batak,didalamnya terdapat Suku Bangsa Batak Toba, Mandailing dan Simalungun, kemudian diikuti oleh Suku Bangsa Jawa yang mencapai 21,4 %, Suku Bangsa Minangkabau sebesar 9,9 %, Suku Bangsa Batak Karo sebesar 14,8 %, yang paling sedikit jumlah persentasenya di Kelurahan Keramat Kubah adalah Suku Bangsa Aceh yang jumlahnya hanya

No Suku Bangsa Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. Melayu 479 11,0

2. Batak 1204 29,0

3. Minang 418 10,0

4. Jawa 903 21,0

5. Aceh 43 1,0

6. Cina 30 1,0

7. Karo 625 15,0

8. Lainnya 515 12,0

(22)

sebesar 1,0 % dan Suku Bangsa Cina yang hanya 0,7 %, dan ketegori “Lain-lainya” sebanyak 12,2 % namun kategori Suku Bangsa ini tidak dijelaskan secara terperinci apa saja Suku Bangsa yang termasuk didalamnya.

2.4. PEREKONOMIAN KELURAHAN KERAMAT KUBAH

Perekonomian Kelurahan Keramat kubah tidak terdapat pertanian pangan dan perkebunan rakyat, yang terdapat di kelurahan ini adalah bidang sektor perikanan, sektor perikanan ini merupakan yang mendukung di wilayah kelurahan Keramat Kubah yang dikelola oleh Dinas Perikanan Laut. Potensi dalam bidang ini adalah sebagai berikut:

1. Jumlah nelayan : 2.481 jiwa 2. Jumlah perahu bermotor : 43 buah 3. Jumlah perahu tidak bermotor : 22 Buah

Selain itu terdapat juga beberapa usaha dibidang industri di wilayah Kelurahan Keramat Kubah antara lain: penjemuran ikan dan pabrik es masing-masing berjumlah satu unit, dan pemasaran dari sektor perikanan sebagian besar dikirim ke daerah lain seperti Riau, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.

2.4.1. Sarana dan Prasarana Kelurahan Keramat Kubah

(23)

sebanyak 2 unit, sedangkan sarana yang ada di Kelurahan Keramat Kubah berupa Sepeda sebanyak 90 buah, sepeda motor sebanyak 175 buah, truk roda 6 sebanyak 8 buah, jeep sebanyak 4 buah, mobil Pick up sebanyak 6 buah, Mobil sedan sebanyak 7 Buah, Mini bus sebanyak 8 buah, Mini bus umum sebanyak 2 buah, dan Bus service car sebanyak 6 buah. Di kelurahan ini juga terdapat sarana kesehatan namun sarana fisik dan dana sehat tidak tersedia di kelurahan ini, tenaga medis ada berupa bidan kelurahan sebanyak 5 orang, dukun/tabib sebanyak 1 orang, namun di kelurahan ini tidak terdapat dukun beranak.

2.5. SEJARAH KELURAHAN KERAMAT KUBAH KECAMATAN SEI TUALANG RASO

(24)

Gambar

Tabel 1 :Jumlah  Kepala Keluarga  Perlingkungan  dan
Tabel 2:
Tabel 3: Penduduk Kelurahan Keramat Kubah Berdasarkan
Tabel 4: Penduduk Kelurahan Keramat Kubah Berdasarkan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini disimpulkan bahwa algoritma apriori dapat digunakan untuk perancangan program aplikasi data warehouse dan data mining untuk memprediksi pola pembelian produk dan

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Analisis Hubungan

Kemudian dihitung pula estimasi covering biaya operasional TWA Wira Garden setelah menerapkan paket wisata pendidikan lingkungan, yaitu dengan cara mengurangi nilai

Berdasarkan hasil tangkapan ikan yang didapat maka dapat disimpulkan bahwa spesies ikan yang hidup perairan sungai sail mengalami penurunan hal ini dilihat

This system includes several standalone tools that may be combined in different ways to accomplish various goals; that is, it may be used to perform a variety of tasks, as,

Secara singkat,komputer dapat didefnisikan sebagai suatu alat yang dipakai untuk mengolah data menurut perintah yang telah dirumuskan.Dalam arti yang lebih luas,

Kinerja pegawai sangat dipengaruhi oleh Motivasi kerja (Rottwell, 2000), dimana faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi kerja adalah: (1) Struktur Organisasi (Robbins, 2003;

Padahal atraksi tersebut merupakan brand dari Desa Wisata Menari, seharusnya atraksi wisata ini tidak perlu dijadikan atau dimasukan ke dalam paket wisata karena akan membuat