• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peraturan Perundangan UU0201946

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peraturan Perundangan UU0201946"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PRESID EN REPUBLIK IND O NESIA

UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 1946

TENTANG

HUKUMAN TUTUPAN.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA.

Menimbang : bahwa perlu mengadakan hukuman pokok baru, selain dari pada hukuman-hukuman tersebut dalam pasal 10 huruf a Kitab Undang-undang hukum pidana dan pasal 6 huruf a Kitab Undang-undang hukum pidana tentera;

Mengingat : pasal 20 ayat 1 berhubung dengan pasal IV Aturan Peralihan dari Undang-Undang Dasar dan Maklumat Wakil Presiden tertanggal 16-10-1945 No. X;

Dengan persetujuan Badan Pekerja Komite Nasional Pusat.

Memutuskan :

Menetapkan peraturan sebagai berikut :

UNDANG-UNDANG TENTANG HUKUMAN TUTUPAN.

Pasal 1.

Selain dari pada hukuman pokok tersebut dalam pasal 10 huruf a Kitab undang-undang hukum pidana dan pasal 6 huruf a Kitab undang-undang hukum pidana tentera adalah hukuman pokok baru, yaitu hukuman tutupan, yang menggantikan hukuman penjara dalam hal tersebut dalam pasal 2.

Pasal 2.

(1) Dalam mengadili orang yang melakukan kejahatan, yang diancam dengan hukuman penjara, karena terdorong oleh maksud yang patut dihormati, hakim boleh menjatuhkan hukuman tutupan.

(2) Peraturan dalam ayat 1 tidak berlaku jika perbuatan yang merupakan kejahatan atau cara melakukan perbuatan itu atau akibat dari perbuatan tadi adalah demikian sehingga hakim berpendapat, bahwa hukuman penjara lebih pada tempatnya.

Pasal 3.

(1) Barang siapa dihukum dengan hukuman tutupan wajib menjalankan pekerjaan yang diperintahkan kepadanya menurut peraturan-peraturan yang ditetapkan berdasarkan pasal 5.

(2) Menteri yang bersangkutan atau pegawai yang ditunjuknya berhak atas permintaan terhukum membebaskannya dari kewajiban yang dimaksudkan dalam ayat 1.

Pasal 4.

(2)

PRESID EN REPUBLIK IND O NESIA

- 2 -

© Legal Agency

Pasal 5.

(1) Tempat untuk menjalani hukuman tutupan, cara melakukan hukuman itu dan segala sesuatu yang perlu untuk menjalankan undang-undang ini diatur dalam peraturan pemerintah.

(2) Peraturan tata-usaha atau tata-tertib guna rumah buat menjalankan hukuman tutupan diatur oleh Menteri Kehakiman dengan persetujuan Menteri Pertahanan.

Pasal 6.

Undang-undang ini mulai berlaku pada hari pengumumannya.

Ditetapkan di Yogyakarta

pada tanggal 31 Oktober 1946.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA.

SOEKARNO.

Menteri Kehakiman

SOESANTO TIRTOPRODJO.

Menteri Pertahanan

AMIR SJARIFOEDIN.

Diumumkan pada tanggal 1 Nopember 1946. Sekretaris Negara,

Referensi

Dokumen terkait

Kecenderungan untuk menafsirkan dogmatika agama (scripture) secara rigit dan literalis seperti dilakukan oleh kaum fundamentalis Protestan itu, ternyata ditemukan

'angger /angger/ teguh; percaya; ya- kin (ttg kekuatan seseorang atau sesuatu): nyak kak temen - Juno , nikeu saya telah yakin akan engkau?. 2

Perubahan langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti memang berdampak positif dalam proses pembelajaran, dengan merubah langkah-langkah penggunaan media audio

Seiring dengan berkembangnya pembangunan diberbagai sektor khususnya pembangunan transportasi jalan raya dan jembatan Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Barat

Contohnya adalah masih banyak orang yang berfikir sempit tentang hukum potong tangan kepada pelaku tindak pidana pencurian dalam Islam.. Paradigma seperti ini akhirnya

Selain itu, siswa SD kelas VI berada pada fase peralihan perkembangan intelektual dari tahap operasional konkrit ke tahap operasional formal; sehingga, kajian terhadap

1. Berdasarkan tingkat pengaruh tinggi dan kepentingan tinggi, maka yang terjadi antara pihak PT. M, P2L, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah

pendidikan pemilik berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi. 2) Nilai signifikansi skala usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi sebesar 0,173 sehingga