• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Pariwisata Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi pada Daerah Wisata Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dampak Pariwisata Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi pada Daerah Wisata Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kegiatan pariwisata merupakan salah satu sektor yang berperan dalam proses

pembangunan dan pengembangan wilayah yaitu dalam memberikan kontribusi bagi

pendapatan suatu daerah maupun bagi masyarakat. Dengan kontribusi yang di berikan

ini, pemerintah daerah memiliki tambahan pemasukan dalam rangka pembangunan

proyek-proyek maupun kegiatan lain di wilayahnya. Sebagai salah satu sektor

pembangunan yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi suatu wilayah, pariwisata

dianggap sebagai suatu aset yang strategis untuk mendorong pembangunan pada

wilayah – wilayah tertentu yang mempunyai potensi/ daya tarik wisata.

Peranan pariwisata dalam pembangunan pada garis besarnya berintikan tiga

segi, yakni segi ekonomis (sumber devisa, pajak-pajak), segi sosial (penciptaan

lapangan kerja) dan segi kebudayaan (memperkenalkan kebudayaan kita bagi

wisatawan).

Selain peran yang dimilikinya, pariwisata dalam proses perkembangannya

juga mempunyai dampak atau pengaruh dibidang sosial dan ekonomi. Pengaruh yang

ditimbulkan tersebut dapat berupa pengaruh positif maupun negatif terhadap

kehidupan masyarakat setempat. Untuk mencegah perubahaan itu menuju ke arah

(2)

2

ekonomi, sehingga masyarakat setempat ikut terlibat dalam perencanaan dan

pengembangan pariwisata.

Demikian juga dengan salah satu daerah tujuan wisata yang ada di Sumatera

Utara yaitu PulauSamosir. Pulau Samosir adalah sebuah pulau vulkanik di tengah

Danau Toba. Sebuah pulau dalam pulau dengan ketinggian 1.000 meter di atas

permukaan laut menjadikan pulau ini menjadi sebuah pulau yang menarik perhatian

para turis. Pulau Samosir sendiri terletak dalam wilayah Kabupaten samosir yang

baru dimekarkan pada tahun 2003 dari bekas Kabupaten Toba-Samosir.Kabupaten

Samosir mempunyai obyek wisata natural yang dinilai mempunyai potensi yang

cukup tinggi dalam memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan asli

daerah dan pendapatan masyarakat.

Sesuai denganvisi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Samosir Tahun 2011-2015 yaitu “Samosir Menjadi Daerah TujuanWisata

Lingkungan yang Inovatif 2015“ Dengan kondisi tersebut maka Samosir semakin

dipacu untuk meningkatkan kualitas kawasan dengan pembangunan dan perbaikan

sarana serta prasarana penunjang wisata. Hal ini bertujuan agar jumlah wisatawan

yang berkunjung ke dalam kawsan semakin meningkat.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Samosir Ombang Siboro, banyak hal telah

dilakukan Pemerintah Kabupaten Samosir untuk mendorong pertumbuhan industri

pariwisata di daerah setempat, di antaranya melakukan promosi di 80 saluran TV di

Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, dan di 40 saluran TV di Bandara Hang Nadim,

(3)

3

maskapai penerbangan Citilink, Airasia dan Lion Air.1 Dampaknya adalah adanya

peningkatan jumlah kunjungan Wisatawan ke Samosir pada tahun 2011-2015. Jumlah

wisatawan yang berkunjung ke Samosir pada tahun 2011 sebanyak 132.629 orang,

tahun 2012 sebanyak 143.032 orang, tahun 2013 sebanyak 149.779 orang, tahun 2014

sebanyak 171.087 dan pada tahun 2015 sebanyak 171.912 orang.2

Adanya peningkatan kunjungan wisatawan dan aktivitas pariwisata yang

berlangsung di dalam kawasan, secara tidak langsung telah menimbulkan pengaruh

terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat setempat. Adanya kunjungan

wisatawan di suatu tempat menyebabkan terjadinya interaksi sosial antara masyarakat

setempat dengan wisatawan yang dapat mengakibatkan perubahan pola atau tata nilai

kehidupan masyarakat. Selain menimbulkan pengaruh terhadap aspek sosial, pada

kenyataannya, kegiatan pariwisata juga berpengaruh pada aspek ekonomi yaitu

terbukanya peluang atau kesempatan kerja di dalam kawasan yang dapat Hal ini tentu

meningkatkan pendapatan masyarakat maupun pendapatan daerah.

Selain promosi, Pemkab Samosir juga melakukan berbagai upaya untuk

meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat dan pelaku usaha pariwisata, juga

peningkatan kualitas obyek dan sarana/prasarana penunjang wisata. Pemerintah

setempat melakukan sosialisasi dan pembinaan mengenai pelayanan yang baik bagi

wisatawan, baik terhadap para penjual souvenir dan makanan serta pelayan-pelayan

di hotel dan restoran.

1

http://hariansib.co/view/Opini/88763/10-Tahun-Samosir-Belum-Jadi-Kabupaten-Pariwisata.html#.VtZsT0_dUmw diakses rabu, 10 februari 2016 jam 11:40

2

(4)

4

meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Pariwisata akan membawa berbagai

hal yang menguntungkan dan sekaligus merugikan. Walaupun sebenarnya tujuan

pemerintah memajukan suatu daerah wisata adalah untuk kemakmuran dan

peningkatan pendapatan masyarakat setempat.

Sektor pariwisata memberi kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD).

Kontribusi sektor pariwisata tidak dinyatakan secara spesifik. Namun perdagangan,

Hotel dan Restoran dianggap mewakili pariwisata, maka kontribusi PDRBnya pada

tahun 2014 sebesar 280.814,19 dan pada tahun 2015 sebesar 319.248,29 . Jauh dari

kontribusi pertanian yaitu pada tahun 2014 sebesar 1.664.181,46 dan pada tahun 2015

sebesar 1.881.745,45.3

Berdasarkan pernyataan diatas, maka diperlukan adanya suatu penelitian

untuk mengetahui dampak aktivitas pariwisata yang terdapat di dalam kawasan yang

berkaitan dengan kehidupan sosial-ekonomi masyarakat setempat. Dengan adanya

studi ini diharapkan dampak-dampak yang ditimbulkan yakni perubahan kehidupan Pulau samosir merupakan unggulan Pariwisata Sumatera Utara, dengan

potensi keindahan alam dan keanekaragaman budaya. Banyak obyek wisata yang

berpotensi layak dikunjungi dan juga masih dalam tahap pengembangan. Salah

satunya adalah kawasan Tuktuk Siadong yang dikenal sebagai pusat konsentrasi turis.

Banyak hotel, restoran, homestay, guesthouse dan fasilitas lainnya di tempat ini

tentunya dengan harga dan tarif yang terjangkau. Adanya kegiatan periwisata di

kawasan ini akan berdampak terhadap keadaan sosial ekonomi masyarakat.

3

(5)

5

sosial-ekonomi masyarakat setempat dapat diketahui, hal tersebut perlu dilakukan

karena masyarakat merupakan unsur yang sangat penting untuk mendukung

keberhasialn pengembangan suatu wilayah .

Mengacu pada latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Dampak Pariwisata Terhadap Sosial – Ekonomi Masyarakat

di Kelurahan Tuk-Tuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah: “ Bagaimanadampak pariwisata terhadap

sosial-ekonomi masyarakat di Kelurahan Tuk-Tuk Siadong, Kecamatan Simanindo,

Kabupaten Samosir?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sasasran utama yang ingin dicapai seseorang

melalui kegiatan penelitian. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui dampak pariwisata terhadap sosial-ekonomi masyarakat di kawasan

wisata Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir.

1.4 Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini bisa bermanfaat bagi berbagai pihak. Manfaat yang

(6)

6

1. Secara ilmiah bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan

wawasandan berfikir secara ilmiah dan melatih kemampuan penulis dalam

pembuatan karya ilmiah.

2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan ilmiah

dan menjadi sumber referensi tambahan bagi mahasiswa .

3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi kebijakan

bagi pemerintah Kabupaten Samosir dan lebih aktif menggali sumber-sumber

pendapatan dari masyarakat khususnya dibidang pariwisata.

1.5Kerangka Teori

Secara sederhana teori dapat diartikan sebagai abstraksi dari realitas. Teori

dapat menjelaskan seperangkat gejala-gejala empiris. Teori dapat terdiri dari

sekumpulan prinsip-prinsip dan definisi-definisi yang secara konseptual

mengorganisasi aspek-aspek dunia empiris secara sistimatis.

Snelbecker mendefinisikan teori sebagai seperangkat proposisi yang terintegrasi

secara sintaksis (yaitu yang mengikuti aturan tertentu yang dapat dihubungkan secara

logis satu dengan lainnya dengan data dasar yang dapat diamati) dan berfungsi

sebagai wahana untuk meramalkan dan menjelaskan fenomena yang diamati.4

4

Lexy J Moleong.Metode Penelitian Kualitatif.Bandung:PT Remaja Rosdakarya Offiset.2002.hal 34

(7)

7

definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala

dengan menjabarkan relasi diantara variebel.5

1.5.1 Pengertian Dampak

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa teori sebagai

perangkat konsep dan definisi yang saling berhubungan yang mencerminkan suatu

pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menerangkan hubungan variabel,

dengan tujuan untuk menerangkan dan meramalkan Variabel.

Pengertian dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah benturan,

pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Dampak secara

sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat. Pengaruh adalah daya yang

ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan

atau perbuatan seseorang. Pengaruh adalah suatu keadaan dimana ada hubungan

timbal balik atau hubungan sebab akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa

yang dipengaruhi.

Dampak ditimbulkan oleh interaksi antara manusia dan sumber daya dalam

proses pemenuhan kebutuhan. Suatu rencana kegiatan pembangunan akan dinilai

mempunyai dampak positif bila kegiatan tersebut berdaya guna tinggi. Sebaliknya,

rencana kegiatan itu akan dinilai berdampak negatif bila ternyata komponen kegiatan

pembangunan itu lebih menyebabkan kerusakan, kerugian atau penurunan kualitas

5

(8)

8

pada rona lingkungan, baik fisik maupun nonfisik, termasuk lingkungan sosial,

ekonomi dan budaya.

1.5.2 Pembangunan Pariwisata

Pembangunan destinasi pariwisata merupakan upaya terpadu dan

sistematik dari seluruh komponen pariwisata dalam rangka menciptakan,

meningkatkan kualitas produk dan pelayanan pariwisata serta kemudahan pergerakan

wisatawan di destinasi pariwisata. Maksud dengan pembangunan pariwisata , antara

lain pemberdayaan masyarakat, pembangunan daya tarik wisata, pembangunan

prasarana, penyediaan fasilitas umum, serta pembangunan fasilitas pariwisata secara

terpadu dan berkesinambungan. Pembangunan destinasi pariwisata meliputi :

1. Perwilayahan pembangunan destinasi pariwisata;

2. Pembangunan daya tarik wisata;

3. Pembangunan aksesibilitas pariwisata;

4. Pembangunan prasarana umum, fasilitas umum dan fasilitas pariwisata;

5. Pemberdayaan masyarakat melalui pariwisata; serta

6. Pengembangan investasi di bidang pariwisata.

Menurut Kusudianto, pengembangan suatu destinasi wisata meliputi

sebagian besar dari sumber daya fisik atau komponen produk wisata. Yang tidak

kalah penting adalah analisis para pengunjung, kebijaksanaan harga, destinasi saingan

dan aspek finansial yang menentukan kelayakan ekonomi dan pengembangan. Aspek

(9)

9

destinasi. Suatu rencana fisik kepariwisataan harus terintegrasi dalam Rencana

Umum Tata Ruang (RUTR) dari suatu daerah.6

Tujuan dari pembangunan pariwisata berdasarkan Peraturan Pemerintah

No. 5 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional

Tahun 2010-2025 adalah mewujudkan industri pariwisata yang mampu

menggerakkan perekonomian nasional, meningkatkan kualitas dan kuantitas destinasi

pariwisata, mengkomunikasikan destinasi pariwisata Indonesia dengan menggunakan

media pemasaran secara efektif, efisien dan bertanggungjawab, serta

mengembangkan kelembagaankepariwisataan dan tata kelola pariwisata yang mampu

mensinergikan pembangunan destinasi pariwisata, pemasaran pariwisata, dan industri

pariwisata secara profesional, efektif dan efisien.7

1. Penguatan struktur (fungsi, hierarki dan hubungan ) industri pariwiata;

Lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2011 dijelaskan

bahwa pembangunan industri pariwisata meliputi :

2. Peningkatan daya saing produk pariwisata yang meliputi daya tarik wisata,

daya saing fasilitas pariwisata, dan daya saing aksesibilitas;

3. Pengembangan kemitraan usaha pariwisata yang diwujudkan dalam bentuk

skema kerja sama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dunia usaha

dan masyarakat;

6

Prof. Ir. Kusudianto Hadinoto. Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata. (Jakarta: UI Press, 1996), hal. 21

7

(10)

10

4. Penciptaan kredibilitas bisnis dengan menerapkan standarisasi dan sertifikasi

usaha pariwisata; serta

5. Pengembangan tanggungjawab terhadap lingkungan alam dan sosial budaya

dengan mendorong tumbuhnya ekonomi hijau.

Strategi perkembangan pariwisata yang menunjang pertumbuhan ekonomi

dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Perlu ditetapkan beberapa peraturan yang berpihak pada peningkatan mutu

pelayanan pariwisata dan kelestarian lingkungan wisata, bukan berpihak pada

kepentingan pihak-pihak tertentu

2. Pengelola pariwisata harus melibatkan masyarakat setempat. Hal ini

merupakan hal penting karena sebagai hal pengalaman pada beberapa daerah

tujuan wisata, apabila tidak melibatkan masyarakat setempat, akibatnya tidak

ada sumbangsih ekonomi yang diperoleh masyarakat sekitar.

3. Kegiatan promosi harus beraneka ragam, selain dengan mencanangkan cara

kampanye dan program Visit Indonesia Year seperti yang sudah dilakukan

sebelumnya. Kegiatan promosi juga perlu dilakukan dengan membentuk

system informasi yang handal dan membangun kerjasama yang baik dengan

pusat informasi pada Negara – Negara lain terutama pada Negara yang

berpotensi.

4. Perlu menentukan daerah tujuan wisata yang memiliki keunikan disbanding

(11)

11

alama. Karena era kekinian lah objek wisata yang alami dan tradisional yang

menjadi sasaran wisatawan asing. Daerah ini masih banyak ditemukan

didaerah luar jawa seperti daerah pedaleman papua atau Kalimantan

5. Pemerintah pusat membangun kerjasama dengan kalangan swasta dan

pemerintah daerah setempat, dengan system terbuka, jujur dan adil. Kerja

sama ini penting karena untuk mempelancar pengelolah secara professional

dengan mutu pelayanan yang memadai.

6. Perlu dilakukan pemerataan arus wisatawan bagi semua daerah tujuan wisata

yang ada diseluruh Indonesia.

7. Mengajak masyarakat sekitar daerah tujuan wisata agar menyadari peran,

fungsi dan manfaat pariwisata serta merangsang mereka untuk memanfaatkan

peluang - peluang yang tercipta bagi berbagai kegiatan yang dapat

menguntungkan secara ekonomi.

8. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan perlu dipersiapkan secara baik untuk

menunjang kelancaran pariwisata. misalnya dengan pengadaan perbaikan

jalan, telepon, internet dan pusat pembelanjaan disekitar lokasi daerah

wisataPariwisata.

Pembangunan pariwisata juga termasuk dalam hal pembangunan

kelembagaan kepariwisataan, yaitu upaya terpadu dan sistematik dalam rangka

pengembangan organisasi kepariwisataan, pengembangan sumber daya manusia

pariwisata untuk mendukung dan meningkatkan kualitas pengembangan sumber daya

(12)

12

penyelenggaraan kegiatan pariwisata di destinasi pariwisata. Upaya pembangunan

kelembagaan kepariwisataan meliputi : penguatan organisasi kepariwisataan,

pembangunan sumber daya manusia pariwisata, dan penyelenggaraan penelitian dan

penyelenggaraan.

Pembangunan pariwisata dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor

pendukung maupun faktor penghambat, antara lain :

1. Pertumbuhan ekonomi global;

2. Kemudahan akomodasi;

3. Transportasi dan informasi; serta

4. Keamanan dan kenyamanan

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembangunan

pariwisata merupakan upaya yang dilakukan secara terus menerus kearah yang lebih

baik yang dilakukan secara terpadu yang menyangkut seluruh komponen pariwisata,

yaitu hal-hal yang menyangkut pemberdayaan masyarakat, pembangunan daya tarik

wisata, pembangunan prasarana, penyediaan fasilitas umum serta pembangunan

fasilitas pariwisata secara terpadu dan berkesinambungan.

1.5.3 Pariwisata

1.5.3.1 Pengertian Pariwisata

Secara etimologis, kata “Pariwisata” berasal dari kata sansekerta yang terdiri

(13)

13

berputar-putar, lengkap. Dan wisata, berarti perjalanan, berpergian (travel). Atas

dasar itu, maka kata pariwisata diartikan sebagai perjalan yang dilakukan berkali-kali

dari suatu tempat ke tempat lain, yang dalam bahasa inggris disebut “tour”

sedangkan untuk pengertian jamak dapat digunakan kata “tourisme” atau “tourism”.

Herman V. Schulalard, seorang ahli ekonomi bangsa Austria, tahun 1910

memberi batasan pariwisata sebagai berikut: “kepariwisataan adalah sejumlah

kegiatan, terutama yang ada kaitannya dengan kegiatan perekonomian yang secara

langsung berhubungan dengan masuknya, adanya pendiaman dan bergeraknya

orang-orang asing keluar masuk suatu kota, daerah atau Negara”.8

Batasan yang lebih bersifat teknis dikemukakan oleh Prof.Hunzieker dan

Prof.K.Krapt yaitu: kepariwisataan adalah keseluruhan daripada gejala-gejala yang

ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyediaan

tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak

memperoleh penghasilan dari aktivitas yang bersifat sementara itu. Batasan yang

diberikan oleh Prof.Hunzieker dan Prof.K.Krapt ini merupakan batasan yang diterima

secara ofisial oleh The Association Internationale des Experts Scientifique du

Tourisme (AIEST).9

Kemudian Prof. Salah Wahab (Mesir) dalam bukunya yang berjudul An

Introduction on Tourism Theory mengemukakan bahwa batasan pariwisata

8

Oka A Yoeti. Pengantar Ilmu Pariwisata.Bandung: Angkasa.1996. hal 114-115

9

(14)

14

hendaknya memperlihatkan anatomi dari gejala-gejala yang terdiri dari 3 unsur yaitu

manusia (man), orang yang melakukan perjalanan wisata; Ruang (space), daerah atau

ruang lingkup tempat melakukan perjalanan; dan Waktu (time), waktu yang

digunakan selama dalam perjalanan dan tinggal di daerah tujuan wisata.10

a) Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu.

Dari beberapa batasan diatas, terdapat beberapa faktor penting yang ada

dalam batasan suatu definisi pariwisata. Faktor-faktor yang dimaksud ialah:

b) Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain.

c) Perjalanan itu, walaupun apa bentuknya, harus selalu dikaitkan dengan

pertamasyaan atau rekreasi.

d) Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah ditempat

yang dikunjunginya dan semata-mata sebagai konsumen ditempat

tersebut.11

Berdasarkan faktor-faktor diatas maka dapat disimpulkan bahwa pariwisata

adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang

diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk

berusaha atau mencari nafkah ditempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk

10

Ibid hal 116

11

(15)

15

menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi

keinginan yang beranekaragam.

1.5.3.2 Manfaat Pariwisata

Manfaat pariwisata yang paling utama adalah bagi orang secara pribadi

sebagai sarana hiburan. Dalam waktu-waktu liburan umpamanya kita perlu

melepaskan diri dari suasana tegang dan kelelahan akibat pekerjaan sehari-hari.

Berwisata ke pantai atau pegunungan akan menimbulkan rasa segar sehingga kita siap

untuk bekerja kembali.

Lebih dari sebagai sarana hiburan, sebenarnya pariwisata dan hal-hal yang

berhubungan dengannya merupakan salah satu sumber devisa bagi Negara. Sebagai

contoh, objek-objek wisata biasanya menarik pajak dari setiap pengunjung dalam

bentuk karcis masuk. Ini lebih tampak pada wisata asing, mereka datang dengan

belanja yang cukup besar sehingga menambah pemasukan devisa. Belanja wisatawan

yang berupa valuta asing tersebut akan makin memperkuat neraca pembayaran

Negara tujuan.

Negara juga menerima pajak-pajak dari sektor usaha yang bersangkut-paut

dengan kepariwisataan. Dari pajak industri perhotelan saja tidak sedikit pajak yang

disumbangkan kepada Negara. Industri hotel memerlukan daging, telur, sayur,

alat-alat dekorasi dan lain-lain. Hal ini merangsang usaha-usaha peternakan, pertanian,

(16)

16

wisatawan. Dalam putaran selanjutnya, perusahaan-perusahaan tersebut memerlukan

makanan ternak, pupuk atau bahan baku dekorasi sehingga menumbuhkan rangkaian

kegiatan ekonomi lain.

Wisatwan-wisatawan yang membeli souvenir barang-barang seni akan

merangsang kegiatan kreasi seni sehingga senima-seniman memerlukan bahan-bahan

tertentu untuk ungkapan kreasi seninya berupa: kayu, cat, kertas, amplas, dan

lain-lain. Para pengrajin terangsang pula untuk memproduser barang-barangnya lebih

banyak lagi. Toko souvenir akan tumbuh sebagai penyalur barang-barang kreasi seni

maupun produksi pengrajin.

Disamping menggiatkan kehidupan ekonomi, pariwisata juga menjadi

pendorong dalam pengembangan seni budaya. Beberapa wisatawan, baik wisatawan

asing maupun domestik sengaja mengunjungi suatu daerah hanya untuk menyaksikan

pertunjukan seni budaya untuk ini kedatangan wisatawan biasanya bertepatan pada

acara-acara kebudayaan yang diadakan di waktu-waktu tertentu. Sebagai salah satu

daya tarik tujuan wisata, acara seni dipertunjukkan secara umum, seperti seni tari

daerah tertentu. Keinginan wisatawan untuk menyaksikan suatu seni budaya adalah

didorong oleh rasa ingin mengetahui, mengagumi atau menyelami seni budaya dari

daerah yang dikunjungi. Mereka ingin melihat sesuatu yang jarang, berkepribadian

asli tetapi indah. Kebutuhan ini akan mendorong pengembangan kreasi, penggalian,

(17)

17

Pariwisata juga bermanfaat pada pemeliharaan lingkungan. Hal ini bisa

terwujud bila pembinaannya dilakukan secara baik dan seimbang. Wisatawan ingin

menghindar dari suara gaduh dan kebisingan, ingin menghirup udara bersih dan

segar, tidak seperti suasana kehidupan sehari-hari yang menjenuhkan. Daerah-daerah

tersebut biasanya berupa pantai, gunung-gunung, pedesaan, hutan-hutan,

padang-padang perburuan dan lain sebagainya. Gairah wisatawan yang demikian akan

mendorong pemeliharaan lingkungan alam.

Manfaat lain dari pariwisata adalah memperluas lapangan dan kesempatan

kerja. Kesempatan kerja dan kesempatan usaha tidak hanya pada sektor wisata

semata, melinkan juga pada sektor-sektor yang secara langsung atau tidak berkaitan

dengan pengembangan industri pariwisata.

Selanjutnya pariwisata turut memperluas nilai-nilai pergaulan hidup dan

pengetahuan. Hubungan-hubungan yang terjalin antara wisatawan dengan masyarakat

yang dikunjunginya akan menempa nilai hidup baru. Manusia akan belajar

menghargai nilai-nilai orang lain disamping nilai-nilai yang dimilikinya. Dengan

demikian hal ini akan mendorong sikap toleransi dalam pergaulan yang merupakan

sarana kuat dalam pembangunan bangsa.

Secara khusus manfaat pariwisata domestik dapat menerbitkan barbagai nilai

(18)

18

a. Timbulnya raca cinta tanah air.

b. Menghilangkan rasa kedaerahan atau kesukuan yang berlebihan.

c. Memperluas penggunaan bahasa nasional.

d. Membantuh tumbuhnya budaya Indonesia.

e. Marangsang majunya kesenian daerah, baik berupa ukiran, tarian, maupun

lukisan dan lain-lain.

f. Memajukan ekonomi dan membantu pemerataan pembangunan daerah.

g. Membantu pembentukan “nation building”.12

1.5.3.3 Wisatawan

Seseorang atau kelompok yang melakukan suatu perjalanan wisata disebut

dengan wisatawan (tourist). IUOTO (The Internasional Union of Official Travel

Organization) menggunakan batasan mengenai wisatawan secara umum : Pengunjung

(visitor) , yaitu setiap orang yang datang ke suatu Negara atau tempat tinggal lain

dan biasanya dengan maksud apapun kecuali untuk melakukan pekerjaan yang

menerima upah. Jadi, ada dua kategori mengenai sebutan pengunjung, yakni:

12

(19)

19

a. Wisatawan (tourist) adalah pengunjung yang tinggal sementara,

sekurang-kurangnya 24 jam di suatu Negara dan tujuan perjalananya dapat

digolongkan menjadi:

1. Pesiar (leisure), untuk keperluan rekreasi, liburan, kesehatan, studi,

keagamaan dan olahraga.

2. Hubungan dagang, keluarga, konferensi dan misi

b. Pelancong (excursionist) adalah pengunjung sementara yang tinggal

disuatu Negara yang dikunjungi dalam waktu kurang dari 24 jam.13

Menurut G. A Schmoll, wisatawan adalah individu atau kelompok individu

yang mempertimbangkan dan merencanakan tenaga beli yang dimilikinya untuk

perjalanan rekreasi dan berlibur, yang tertarik pada perjalanan pada umumnya dengan

motivasi perjalanan yang pernah ia lakukan, menambah pengetahuan, tertarik oleh

pelayanan yang diberikan oleh suatu daerah tujuan wisata yang dapat menarik

pengunjung di masa yang akan datang.14

Sedangkan P.W. Ogilive, seorang ahli kepariwisataan memberi batasan

wisatawan sebagi berikut: Wisatawan adalah semua orang yang memenuhi dua

syarat, pertama bahwa mereka meninggalkan rumah kediamannya untuk jangka

waktu kurang dari satu tahun dan kedua bahwa sementara mereka pergi, mereka

13

Oka A Yoeti. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung:Angkasa. 1996. hal 4

14

(20)

20

mengeluarkan uang di tempat yang mereka kunjungi tidak dengan mencari nafkah di

tempat tersebut.15

Kata sosial adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat. Dari berbagai batasan pengertian tentang wisatawan di atas, dapat

disimpulkan bahwa wisatawan adalah setiap orang yang melakukan perjalanan untuk

sementara waktu dengan tujuan untuk menikmati hal-hal baru dari perjalanannya.

1.5.4 Sosial- ekonomi

1.5.4.1 Pengertin sosial-ekonomi

Kata sosial berasal dari kata “socious” yang artinya kawan, teman. Dalam hal

ini arti kawan bukan terbatas sebagai teman sepermainan, teman kerja, teman

sekampung dan sebagainya. Dalam hal ini kawan adalah mereka (orang-orang) yang

ada disekitar kita, yakni yang tinggal dalam satu lingkungan tertentu dan mempunyai

sifat yang saling mempengaruhi satu sama lain.

16

Istilah Ekonomi secara etimologi berasal dari bahasa yunani yaitu “Oikos”

yang artinya rumah tangga dan “Nomos” artinya mengatur. Jadi secara harafiah, Sedangkan dalam konsep sosiologis, manusia sering disebut makhluk sosial yang

artinya bahwa manusia itu tidak dapat hidup dengan wajar tanpa orang lain

disekitarnya

15

Ibid 141

16

(21)

21

ekonomi berarti cara mengatur rumah tangga. Ini adalah pengertian yang paling

sederhana. Namun seiring dengan perkembangan dan perubahan masyarakat, maka

pengertian ekonomi juga sudah lebih luas. Ekonomi juga sering diartikan sebagai cara

manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

1.5.4.2 Kondisi Sosial Ekonomi

Pengertian kondisi Sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang

diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur

masyarakat. Pemberian posisi ini disertai pula seperangkat hak dan kewajiban yang

harus dipenuhi oleh si pembawa status. Tingkat sosial merupakan faktor non

ekonomis seperti budaya, pendidikan, umur dan jenis kelamin, sedangkan tingklat

ekonomi sepertik pendapatan, jenis pekerjaan, pendidikan dan investasi.

Manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya baik moral maupun

material. Kebutuhan pokok atau basic human needs dapat dijelaskan sebagai

kebutuhan yang sangat penting guna kelangsungan hidup manusia. Abraham Maslow

mengungkapkan kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan dasar fisiologis,

kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan akan dihargai

dan kebutuhan mengaktualisasikan diri.

Salah satu faktor yang penting untuk membangun masyarakat yang sejahtera

adalah sebuah teori sosial ekonomi yang baik. Sepanjang sejarah, manusia terus

mencari jawaban bagaimana sumberdaya di bumi ini yang dapat dipergunakan dan

(22)

22

pemerintahan yang dapat memenuhi semua kebutuhan anggotannya. Jawaban

masyarakat atas keperluan itu menggambarkan nilai-nilai sosial ekonomi yang diikuti

masyarakat pada saat itu.

Menurut Melly G. Tan bahwa bahwa kedudukan sosial ekonomi meliputi tiga

faktor yaitu pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan. Pendapat diatas didukung oleh

Mahbud UI Hag dari Bank Dunia bersama dengan James Grant dari Overseas

Development Council mengatakan bahwa kedudukan sosial ekonomi dititikberatkan

pada pelayanan kesehatan, pendidikan, perumahan dan air yang sehat yang didukung

oleh pekerjaan yang layak.

Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa status sosial ekonomi adalah

kemampuan seseorang untuk mampu menempatkan diri dalam lingkungannya

sehingga dapat menentukan sikap berdasarkan atas apa yang dimilikinya dan

kemampuan mengenai keberhasilan menjalankan usaha dan berhasil mencukupi

kebutuhan hidupnya.

Melly G. Tan mengatakan untuk melihat kondisi sosial ekonomi keluarga atau

masyarakat itu dapat dilihat melalui tiga aspek yaitu pekerjaan, pendidikan, dan

penghasilan. Berdasarkan hal ini maka keluarga atau kelompok masyarakat itu dapat

digolongkan memiliki sosial ekonomi rendah, sedang, dan tinggi.

1. Golongan berpenghasilan rendah

Yaitu keluarga yang menerima pendapatan lebih rendah dari keperluan untuk

(23)

23

minimal, mereka perlu mendapatkan pinjaman dari orang lain karena tuntutan

kehidupan yang keras, perkembangan anak dari keluarga itupun menjadi

agresif. Sementara itu orangtua yang sibuk mencari nafkah untuk memenuhi

kebutuhan ekonomi tidak sempat memberikan bimbingan dan pengawasan

terhadap perilaku anaknya.

2. Golongan berpenghasilan sedang

Yaitu pendapatan yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok.

3. Golongan berpenghasilan tinggi

Yaitu selain dapat memenuhi kebutuhan pokok, sebagian dari pendapatan

yang diterima dapat ditabung dan digunakan untuk kebutuhan lain ataupun

kebutuhan di masa mendatang

1.5.5 Masyarakat

R. Linton mengatakan bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang

telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka dapat mengorganisasikan

dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. Kemudian pendapat

dari Prof.M.M. Djojodiguno tentang masyarakat adalah suatu kebulatan daripada

segala perkembangan dalam hidup bersama antara manusia dengan manusia. Dan

Hasan Sadily berpendapat bahwa masyarakat adalah suatu keadaan badan atau

kumpulan manusia yang hidup bersama.17

17

(24)

24

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa Masyarakat adalah suatu

kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat

istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.

1.5.6 Dampak Pariwisata terhadap sosial ekonomi

Pembangunan pariwisata diakui banyak mendatangkan manfaat pada

masyarakat setempat dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya di daerah tempat

pariwisata itu berkembang.

Cohen (2006) secara teoritis mengemukakan dampak pariwisata terhadap

kondisi sosial ekonomi masyarakat lokal dikelompokan ke dalam delapan kelompok,

yaitu:18

1. Dampak terhadap penerimaan devisa.

2. Dampak terhadap pendapatan masyarakat.

3. Dampak terhadap kesempatan kerja.

4. Dampak terhadap harga dan tarif.

5. Dampak terhadap distribusi manfaat keuntungan

6. Dampak terhadap kepemilikan dan pengendalian

7. Dampak terhadap pembangunan

8. Dampak terhadap pendapatan pemerintah

18

(25)

25

Sedangkan menurut Ritchie (1987), pariwisata juga menimbulkan beberapa

dampak sosial ekonomi masyarakat, diantaranya adalah:

1. Ketidaktergantungan ekonomi individu .

2. Perpindahan tenaga kerja.

3. Perubahan dalam pekerjaan.

4. Perubahan nilai lahan.

5. Peningkatan standar hidup dan perubahan sistem politik

1.6 Definisi Konsep

Konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan

secara abstrak kejadian, keadaan kelompok, atau individu yang menjadi pusat

perhatian ilmu sosial. Tujuannya adalah untuk memudahkan pemahaman dan

menghindari terjadinya interpretasi ganda dari variabel yang diteliti.

Definisi konsep dalam penelitian ini adalah:

1. Pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara

waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan

maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah ditempat yang

dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna

pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang

(26)

26

2. Sosial-Ekonomi adalah kemampuan seseorang untuk mampu

menempatkan diri dalam lingkungannya sehingga dapat menentukan sikap

berdasarkan atas apa yang dimilikinya dan kemampuan mengenai

keberhasilan menjalankan usaha dan berhasil mencukupi kebutuhan

(27)

27 1.7Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, defenisi konsep dan sistematika

penulisan.

BAB II : Metode Penelitian

Bab ini membahas tentang bentuk penelitian, lokasi penelitian, informan

penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisa data.

BAB III : Deskripsi Lokasi Penelitian

Bab ini membahas gambaran umum tentang lokasi penelitian yang meliputi

keadaan geografis, kependudukan, sosial ekonomi dan pemerintahan.

BAB IV : Penyajian Data

Bab ini membahas tentang seluruh rangkaian hasil penelitian yang dirangkum

dan memuat hasil penelitian serta distribusi jawaban responden.

BAB V : Analisa Data

Bab ini membahas tentang analisa dan implementasi data yang diperoleh

peneliti selama penelitian.

BAB VI : Penutup

Referensi

Dokumen terkait

Secara berkelompok 3-4 orang, peserta didik didorong untuk mencari dan menuliskan informasi pada permasalahan, khususnya terkait informasi: apa yang diketahui dan apa

Diet penurunan berat badan yang sesuai dan sehat bisa dilakukan dengan cara latihan fisik untuk mengontrol berat badan, kemampuan seseorang dalam meningkatkan

yaitu kemiskinan yang terjadi pada masyarakat di suatu wilayah tertentu, sehingga. upaya perubahan dilakukan demi meningkatkan taraf hidup

Berdasarkan ungkapan kelima informan diatas merupakan penyebab kegagalan dalam pemberian ASI eksklusif yaitu karena faktor pengetahuan dan kesadaran yang kurang

Pengamatan terhadap aktivitas siswa dilaksanakan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi siswa sedangkan pengamatan terhadap peneliti sebagai guru dibantu

Histopatologi biopsi renal sangat berguna untuk menentukan penyakit glomerular yang mendasari (Scottish Intercollegiate Guidelines Network, 2008). Bukti

Diagram alir sistem pada gambar 1 di atas menggambarkan alur program yang dibuat, yaitu pertama program akan membaca file konfigurasi yang berisi pengaturan database, rincian

individu dalam perekonomian, 3) Berfungsi sebagai yang mengatur pembagian.. hasil dari produksi pada seluruh masyarakat agar dapat berjalan sesuai dengan. harapan,