• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Partisipasi Masyarakat Desa Terhadap Pembangunan Yang Dibiayai Oleh Keuangan Dana Desa di Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan 2015-2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Partisipasi Masyarakat Desa Terhadap Pembangunan Yang Dibiayai Oleh Keuangan Dana Desa di Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan 2015-2016"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IPENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Desa adalah suatu wilayah yang ditinggali oleh sejumlah orang yang saling

mengenal, hidup bergotong-royong, memiliki adat-istidatnya yang relative sama,

dan mempunyai tata-cara sendiri dalam mengatur kehidupan kemasyarakatannya.

(Nurcholis,2011)

Dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah mendefenisikan

bahwa Desa adalah sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki

batas-batas wilayah yang berwenang untuk untuk mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat -istiadat setempat yang

diakui dan di hormati dalam system pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Sesuai dengan otonomi yang dimiliki desa tersebut maka dapat dipahami bahwa

desa memiliki pengakuan hak asal-usul ,adat-istiadat serta kesenangan mengatur

urusan rumah tangga dan pemerintahan yang telah dituangkan dalam

Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang pemerntah daerah,peraturan pemerintah No.72

Tahun 2005 tentang desa. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara legalitas

format kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah telah menyentuh pada tingkat

pemerintahan yang paling bawah yaitu tingkat Desa.

Konsekuensi dari pemberian kewenangan ekonomi terhadap Desa maka perlu

(2)

khususnya yang berasal dari pemerintah ditingkat atasnya, yaitu pemerintah

daerah kabupaten/kota, pemerintah propinsi maupun pemerintah pusat. Atas dasar

pemikiran itulah dalam peraturan perundang-undangan mengatur tentang

permberian hak keuangan melalui kebijakan pemberian alokasi dana desa.

Adapun peraturan dan dasar hukum mengenai hal itu adalah sebagai: UU

No.32/2004 tentang pemerintah Daerah, Peraturan Pemerintah No.72 Tahun 2005

Tentang Desa, Surat edaran Medagri No.37 Tahun 2007 Tentang pedoman

pengelolaan keuangan desa.

Desa sebagai system pemerintahan terkecil menurut adanya pembaharuan guna

mendukung pembangunan desa yang lebih meningkat dan tingkat kehidupan

masyarakat desa yang jauh dari kemiskinan.Pelimpahan Kewenangan kepada

desa tersebut dapat menjadikan instrument dan solusi yang tepat untuk

mewujudkan akselerasi pembangunan di desa. Meskipun harus juga diimbangi

mentalitas aparat pemerintah desa maupun sikap responsive msyarakat desa untuk

secara konstruktiif dan bertahap berupaya meningkatkan kesejahteraannya.

Atas dasar pertimbangan itulah, maka untuk menunjukkan eksistensi desa sebagai

bagian dari pemerintahan langkah awalnya dengan memberikan keuangannya

sendiri melalui pemberian alokasi dana desa dengan tujuan pembangunan yang

dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Tujuannya adalah untuk memberikan ruang

yang lebih besar bagi masyarakat desa agar dapat berperan aktif dalam

penyelenggaraan pembangunan di desa. Pemberian dana desa kepada desa karena

(3)

mengalami keterbatasan dalam keuangan desa, sehingga program dana desa

adalah terobosan dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan desa secara

terpadu.

Empat faktor utama yang menyebabkan aloksi dana desa yaitu :

1. Desa memiliki APBDes yang kecil dan sumber pendapatannya sangat

tergantung pada bantuan yang sangat kecil

2. Kesejahteraan Masyarakat desa rendah

3. Rendahnya dana operasional desa untuk menjalankan pelayanan,dan

4. Banyak nya program pembangunan yang masuk ke desatetapi hanya dikelola

oleh dinas.

Pemberian dana desa kepada desa,juga dapat dijadikan cerminan terwujudnya

good governance, dimana pemerintah dan masyarakat memiliki hubungan yang

erat dan sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat,sehingga mendorong

akuntabilitas,transparansi dan responsivitas pemerintah lokal.

Prinsip-prinsip good governancediantaranya adalah partisipasi masyarakat,

tegak nya supermasi hukum, tumbuhnya transparansi yang dibangun atas dasar

arus informasi yang bebas dan informasi perlu dapat diakses oleh pihak pihak

yang berkepentingan dan memadai, peduli pada stakeholder, berorientsi pada

consensus, kesetaraan efektifitas, dan efesiensi, akuntabilitas serta adanya visi

(4)

Lebih lanjut dikemukakan, bahwa nilai yang terpenting dalam pemberian dana

desa dengan tujuan pembangunan masyarakat desa secara etis harus pula

melibatkan masyarakat sebagai sasaran fundamental kemajuan desa. Masyarakat

dipandang sebagai elemen yang terpenting dalam proses pembangunan, apalagi

kita sadari percepatan pembangunan harus dimulai dari bottom up, yaitu

menggerakkan masyarakat agar berperan aktif dalam memajukan pembangunan.

Jumlah desa di Indonesia menurut Kementrian Dalam Negeri dalam buku induk

kode dan data wilayah administrasi pemerintahan per provinsi kabupaten/kota dan

kecmatan seluruh Indonesia tahun 2013, terrdapat 72.944 wilayah administrasi

desa dan 8.309 wilayah administrasi kelurhan. Artinya bahwa bahwa wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia sekitar 89% berupa pemerintahan desa dan

hanya sekitar 11% berupa pemerintahan kelurahan yang bersifat kota.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka kedudukan desa sangat penting untuk

mencapai tujuan pembangunan nasional ataupun sebagai lembaga yang

memperkuat struktur pemerintahan. Sebagai alat untuk mencapai tujuan

pembangunan nasional, desa merupakan agen pemerintah terdepan yang dapat

menjangkau kelompok sasaran riil yang hendak disejahterakan, sedangkan

sebagai lembaga pemerintahan, desa merupakan lembaga yang dapat memperkuat

lembaga pemerintahan nasional karena sebagai kesatuan masyarakat hukum adat,

desa telah terbukti memiliki daya tahan luar biasa sepanjang keberadaannya.

(5)

(comparative advantage )masyarakat pedesaan melalui sumber daya alamnya

tidak serta merata menempatkan perdesaan tumbuh dan sejajar dengan pekotaan.

Beberapa hal yang menyebabkan sulitnya perdesaan menyejajarkan posisinya

dengan perkotaan antara lain adalah kualitas sumber daya manusia dan

ketersediaan infrastruktur yang perkembangannya sangat lamban. ketimpangan

pembangunan antara wilayah perkotaan dengan wilayah perdesaan terjadi karena

pembangunan yang lebih terfokus pada wilayah perkotaan dan menyebabkan

terhambatnya perkembangan wilayah perdesaan.

Kabupaten Asahan adalah salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera

Utara yang mempunyai luas sebesar 3.675 km². Kabupaten Asahan mempunyai

penduduk berjumlah 668.272 jiwa (Sensus 2010).Secara astronomis, Kabupaten

Asahan berada pada 2º03’-3º26’ Lintang Utara, 99º0’ Bujur Timur dengan

krtinggian 0-1.000 meter diatas permukaan laut. Kabupaten asahan terdiri dari 25

kecamatan 100 kelurahan , dan 237 desa.

Dalam Perda Nomor 11 tahun 2008 Bab XII partisipasi masyarakat pasal 26

meyebutkan “ Setiap orang, organisasi masyarakat, kelompk dan lembaga

masyarakat berhak berpartisipasi dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan,

pelaksanaan dan pengawasan keuangan desa “.

Pada kenyataannya, Pemerintah tidak selalu mampu membiayai sepenuhnya

pembangunan prasarana di daerah-daerah.Saat ini, Peran Pemerintah dalam

(6)

gantikan perannya.Hal ini dilakukan untuk merangsang dan mengarahkan peran

organisasi pemerintah dan masyarakat dalam partisipasi pembbangunan.Jika

kemampan pemerintah dalam menyediakan prasarana public terbatas, sedangkan

partisipasi masyarakat tidak muncul dengan sendirinya, maka perlu terus-menerus

didorong melalu suatu komunikasi pembangunan.Dalam hal ini perlu adanya

penekanan dalam hal kemandirian (selfhelp), maksudnya masyarakat sendiri yang

mengelola dan mengorganisasikan sumber-sumber lokal yang baik bersifat materil,

pikiran, maupun tenaga. (Slamet, 1994)

Berdasarkan Hal tersebut, maka sangat dibutuhkan bentuk partisipasi masyarakat

dengan pengadaan program-program pembangunan di daerah. Tingkat keberhasiln

dalam pembangunan daerah sangat ditentukan oleh sejauh mana perencanaan

pembangunan tersebut mampu melibatkan partisipasi masyarakat. Hal ini

dikarenakan dampak terbesar yang berpengaruh adalah warga masyarakat desa

sendiri.Perlu adanya peningkatan melalu pemberdayaan masyarakat desa supaya

masyarakat lebih paham dengan permasalahan-permasalahan yang ada di lingkungan

sekitarnya.Pendekatan pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu wujud

pembangunan alternative yang menghedaki agar masyarakat mandiri dalam

(7)

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di jelaskan diatas dapat dirumuskan

permasalahannya sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat (perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawasan ) dalam pembangunan yang di biayai oleh keuangan dana desa di

kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan ?

2. Bagaimana hubungan sosial ekonomi msyarakat ( jenis kelamin, usia,

pendidikan, dan penghasilan ) terhadap tingkat partisipasi masyarakat desa

terhadap pembangunan yang di biayai oleh keuangan dana desa di kecamatan

Sei Dadap Kabupaten Asahan ?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis tingkat Partisipasi masyarakat Desa (

perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan ) terhadap Pembangunan yang di

biayai oleh Keuangan Dana Desa di Kecamatan Sei Dadap Kabupaten

Asahan.

2. Untuk mengertahui dan menganalisis hubungan sosial masyarakat ( jenis

kelamin, usia, pendidikan, dan penghasilan ) dengan tingkat partisipasi

masyarakat Desa terhadap Pembangunan yang di biayai oleh Keuangan dana

(8)

1.4Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan studi tambahan bagi mahasiswa yang ingin melakukan

penelitian selanjutnya yang berjudul dengan partisipasi msyarakakat terhadap

pembangunan.

2. Memberikan informasi kepada pemerintah daerah mengenai pentingnya

partisipasi masyarakat Desa dalam pembangunan perdesaan serta menjadi

bahan masukkan untuk lebih mantap lagi menciptakan good governance

dalam perencanaan pembangunan selanjutnya.

3. Memberikan informasi kepada masyarakat, sehingga nantinya diharapkan

dapat membuka kesadaran masyarakat untuk mulai berperan aktif dan ikut

Referensi

Dokumen terkait

5 Hadis tersebut sesungguhnya bisa dimaknai dalam konteks sebagai berikut: pertama, hadis tersebut berlaku khusus, yakni respon basyariah (aspek kemanusiaan) Nabi

Pada tahun pertama penelitian ini akan menghasilkan model pendidikan karakter yang dilengkapi dengan 5 karya sastra anak berupa Buku Cerita Bergambar (BCB) sebagai media

Pantai Bali Lestari sebagai salah satu objek wisata alam dengan konsep yang baru yaitu seperti suasana di bali, terletak di Kabupaten Serdang bedagai, memiliki potensi alam yang

Yogyakarta: Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu bekerjasama dengan..

jawab dari siswa tersebut. Variabel kemandirian menggunakan skala interval yang.. pada instrument diturunkan menjadi ordinal. Indikator yang digunakan untuk..

dapat mencapai hal tersebut, karena dipengaruhi banyak faktor dan kondisi yang menunjang maupun menghambat implementasi pelaksanaannya, seperti bagaimana

rata-rata juga memperoleh hasil belajar ekonomi yang rendah. Melihat gejala problematika tersebut, maka perlu dilakukan penelitian yang diberi judul “Hubungan antara

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir program studi strata satu (S1) Progdi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Kristen Satya Wacana , saya melakukan penelitian