• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penetapan Harga Jual Dalam Meningkatkan Penjualan (Studi Pada Showroom Rizky Mobil)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Penetapan Harga Jual Dalam Meningkatkan Penjualan (Studi Pada Showroom Rizky Mobil)"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Pemasaran

Pemasaran sebagaimana diketahui, adalah inti dari sebuah usaha. Tanpa

pemasaran tidak ada yang namanya perusahaan, akan tetapi apa yang dimaksud

dengan pemasaran itu sendiri orang masih merasa rancu. Banyak yang menganggap

bidang ini identik atau sama dengan bidang penjualan. Sesungguhnya pemasaran

memiliki arti yang luas daripada penjualan. Bidang penjualan merupakan bagian dari

bidang pemasaran, sekaligus merupakan bagian terpenting dari bidang pemasaran itu

sendiri. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang

untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-

barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan

perusahaan.

Menurut Kotler (2008:6) pemasaran adalah proses dimana perusahaan

menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan

pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai

imbalannya.Selanjutnya menurut Kusmono (Dalam Debora 2013 : 26), pemasaran

adalah sekelompok aktivitas yang saling berkaitan yang dirancang untuk

mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan mengembangkan distribusi, promosi, dan

penetapan harga serta pelayanan untuk memuaskan kebutuhan konsumen pada tingkat

(2)

usaha untuk melaksanakan rencana strategis yang mengarah pada pemenuhan

kebutuhan konsumen melalui pertukaran dengan pihak lain.

2.1.1 Konsep Pemasaran

Terdapat sejumlah konsep inti yang terkandung dalam pemasaran.

Mempelajari konsep inti pemasaran akan sangat membantu dalam memahami hakekat

pemasaran.Menurut Swastha (2002:17) konsep pemasaran adalah sebuah falsafah

bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat

ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep pemasaran

didasarkan pada pandangan dari luar ke dalam. Konsep ini diawali dengan

mendefinisikan pasar yang jelas berfokus pada kebutuuhan pelanggan, memadukan

semua sistem kegiatan yang akan memengaruhi pelanggan dan menghasilkan laba

melalui pemuasan pelanggan. Kotler (2003:6-12) mengidentifikasi konsep inti

pemasaran itu, meliputi:

1. Target markets and segmentation ( Target dan segmentasi pasar).

Segmentasi berkaitan dengan pengelompokan pasar yang menuntut bauran pemasaran yang berbeda. Segmen pasar ini dapat diidentifikasi berdasarkan aspek demographic, psychographic dan perilaku konsumen. Perusahaan kemudian memilih dan menetapkan segmen pasar yang akan dilayani sebagai pasar sasaran.

2. Marketplace, marketspace and metamarket. (Pasar).

(3)

3. Marketers and prospects (Pemasar dan prospek).

Marketer adalah seseorang atau organisasi yang berusaha mendapatkan suatu respons (perhatian, pilihan dan pembelian) dari pihak lain atau prospect.

4. Need, wants and demand (Keinginan, kebutuhan, dan permintaan).

Marketer harus berusaha memahami kebutuhan, keinginan dan permintaan pasar sasaran. Kebutuhan berkaitan dengan sesuatu yang harus atau menuntut pemenuhan. Manusia senantiasa dihadapkan pada masalah kebutuhan ini; setidak-tidaknya untuk kelangsungan hidupnya, berinteraksi dan berkembang. Untuk kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan makanan, pakaian, rumah dan lainnya. Kebutuhan berbeda dengan keinginan walaupun setiap keinginan manusia senantiasa didasarkan atau diturunkan dari kebutuhannya. Keinginan seseorang lebih banyak dipengaruhi oleh latar belakang pengalaman, kebudayaan, pendidikan, geografis, demografis dan lainnya. Keinginan ditunjukkan oleh pilihan, seperti dalam hal makanan seseorang menginginkan roti dan yang lain menginginkan nasi. Suatu keinginan yang didukung oleh daya beli akan melahirkan permintaan. Seseorang yang menginginkan roti dan memiliki daya beli atau kemampuan untuk mendapatkannya maka orang itu akan membeli roti. Jadi permintaan seseorang atas suatu produk tekait dengan kebutuhan dan keinginan tentang produk itu yang didukung oleh kemampuan untuk mendapatkannya atau daya belinya.

5. Product, offering and brand (Produk, penawaran, dan merek).

Produk berkaitan dengan nilai yaitu seperangkat manfaat yang ditawarkan kepada konsumen untuk memuaskan kebutuhannya.

6. Value and satisfaction (Nilai dan kepuasan).

(4)

yang dikeluarkan untuk memperoleh produk itu. Manfaat yang dirasakan konsumen berupa manfaat fungsional dan manfaat emosional. Sedangkan biaya yang dikeluarkan berupa uang, energy, waktu dan mental. Agar dapat menciptakan nilai konsumen yang tinggi maka perusahaan atau produsen harus mampu memberikan manfaat yang lebih besar dari suatu produk yang ditawarkannya dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk itu.

7. Exchange and transactions (Pertukaran dan transaksi).

Pertukaran merupakan proses mendapatkan suatu produk dari pihak tertentu melalui penawaran. Terdapat lima kondisi atau syarat terjadinya pertukaran, yaitu: sekurang-kurangnya terdapat dua pihak, masing-masing pihak memiliki sesuatu yang bernilai bagi pihak lain, masing-masing pihak kapabel dalam berkomunikasi, masing-masing pihak bebas menerima atau menolak penawaran pertukaran dan masing-masing pihak saling mempercayai. Dalam pertukaran kedua pihak bernegosiasi untuk mencapai kesepakatan. Jika terjadi kesepakatan berarti terjadi transaksi. Dalam hal ini transaksi merupakan suatu pertukaran nilai antara dua pihak atau lebih, melibatkan waktu dan tempat.

8. Relationships and networks. Relationship marketing (Hubungan dan jaringan, hubungan pasar).

Bertujuan untuk membangun hubungan yang saling memuaskan dalam jangka panjang dengan konsumen, pemasok, distributor dan lainnya. Ini penting untuk meningkatkan dan memelihara bisnisnya dalam jangka panjang. Outcome dari relationship marketing berupa suatu jaringan pemasaran antara perusahaan dengan stakeholder-nya (konsumen, karyawan, pemasok, distributor dan lainnya).

9. Marketing channels (Saluran Pemasran).

(5)

10.Supply chain (Rantai persediaan).

Menggambarkan rentang saluran yang lebih panjang mulai dari bahan baku, produk akhir sampai ke pembeli akhir. supply chain ini menggambarkan suatu sistem penyampaian nilai.

11.Competition (Persaingan).

Mencakup seluruh pesaing aktual dan potensial. Terdapat empat level persaingan yaitu brand competition, industry competition, form competition dan generic competition.

12.Marketing environment (Lingkungan pemasaran).

Terdiri dari lingkungan tugas mencakup perusahaan, pemasok, distributor, konsumen dan lingkungan yang lebih luas mencakup lingkungan demograpi, lingkungan ekonomi, lingkungan alam, lingkungan teknologi, limgkungan politik-legal dan lingkungan sosial-budaya. Lingkungan yang lebih luas terdiri dari kekuatan yang memiliki pengaruh pada pelaku dalam lingkungan tugas.

13.Marketing program (Program pemasaran)

Tugas marketer adalah mengembangkan suatu program pemasaran atau rencana untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam hal ini, bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam suatu pasar sasaran.

2.1.2 Bauran Pemasaran.

Bauran pemasaran atau marketing mix adalah kumpulan dari variabel-variabel

pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk

mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran. Menurut Dharmesta (2002:42)

bauran pemsaran adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang

merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yang terdiri dari produk, struktur

harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.Sedangkan menurut Lamb (dalam

(6)

produk, harga, distribusi, dan penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang

untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju.

Saladin (2003:3) bauran pemasaran adalah serangkaian variabel pemasran yang dapat

dikuasai oleh perusahaan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran..

Jadi, bauran pemasaran terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan

digunakan oleh perusahaan dengan mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar

sasarannya.

Kotler (2000:81) mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran adalah kelompok

kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya

dalam pasar sasaran“. Unsur-unsur bauran pemasaran terdiri :

1. Product (Produk)

Adalah keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah

nilai kepada konsumen. Menurut Kotler (2000:82) produk adalah segala

sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau

kebutuhan.Hurriyati (2005:50) Perlu diperhatikan bahwa dalam suatu produk,

sesungguhnya konsumen tidak membeli barang atau jasa, tetapi membeli

manfaat dan nilai dari sesuatu yang ditawarkan, sedangkan sesuatu yang

ditawarkan itu dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu: Barang nyata,

Barang nyata dan disertai dengan jasa, Jasa utama yang disertai dengan

barang dan jasa tambahan, dan Murni jasa

Produk merupakan elemen terpenting, sebagai pemenuh kebutuhan

(7)

mudah diserap oleh pasar bila produk tersebut mengacu kepada kebutuhan

yang ada. Serta dibarengi dengan kualitas, keunikan, modal desain, bentuk

merk, kemasan produk yang unggul serta keragaman yang memberikan

keleluasaan kepada konsumen untuk memilih barang yang sesuai keinginan.

2. Price (Harga)

Adalah sejumlah uang yang dibebankan kepada konsumen untuk

mendapatkan produk tertentu. Harga menurut pendapat Kotler (2000, 82)

adalah jumlah uang yang pelanggan bayarkan untuk produk tertentu. Strategi

penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam pemberian nilai kepada

kosumen dan mempengaruhi citra produk, serta keputusan dan konsumen

untuk membeli. Penentuan harga juga berhubungan dengan pendapatan dan

turut mempengaruhi penawaran atau saluaran pemasaran. Akan tetapi hal

terpenting adalah keputusan dalam penentuan harga konsumen dengan strategi

secara keseluruhan.

3. Place (Tempat/Saluran Distribusi)

Menurut Kotler (2000:82) tempat adalah termasuk berbagai kegiatan yang

dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia

bagi pelanggan sasaran. Perusahaan harus mengindentifikasi, merekrut dan

menghubungkan berbagai penyedia fasilitas pemasaran untuk menyediakan

produk dan pelayanannya secara efisien kepada pasar. Menurut Kotler

(2000:82) distribusi adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh pengusaha

(8)

dipasarkannya itu kepada konsumen. Place berarti berhubungan dengan

dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatan.

Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu :

Konsumen mendatangi perusahaan, Perusahaan mendatangi konsumen,

Perusahaan dan konsumen tidak bertemu secara langsung. Sehubungan

dengan saluran distribusi maka perusahaan harus dapat memilih saluran yang

tepat. Saluran distribusi yang dapat di pilih, antara lain: a) Penjual Langsung

(direct sales), b) Agen (Agent) atau broker, c) Agen/broker penjual atau

pembeli, dan d) Waralaba (franchises).

4. Promotion (Promosi)

Agar produk dan jasa yang dihasilkan dapat dikenal oleh konsumen maka

perlu upaya untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk tersebut.

Oleh karena itu pemasaran perlu melakukan kegiatan promosi. Menurut

Kotler (2000:82) promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan

untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar

sasaran. Jadi perusahaan harus mempekerjakan, melatih dan memotivasi

tenaga penjualnya. Pemasaran yang di lakukan oleh suatu perusahaan haruslah

sesuai dengan pasar sasaran yang akan dituju. Tidak hanya memasarkan

produk yang bagus, menetapkan harga yang menarik dan membuat promosi

akan lebih efektif, manakala sesuai dengan produk yang ditawarakan. Hal

(9)

(promotion mix) dan promosi yang di lakukan antara lain: Brosur, Personal

Selling, dan Pameran.

2.2 Harga

Dalam arti yang sederhana dapat dikatakan harga adalah nilai suatu produk

berikut adalah beberapa defenisi harga menurut parah ahli. Saladin (2003:95)

mengemukakan harga adalah sejulah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh

produk atau jasa.Sedangkan Alma (2002 : 125) mengemukakan bahwa Harga adalah

nilai suatu barang atau jasa yang dinyatakan dengan uang.Selanjutnya Simamora

(2002 : 74) mengemukakan Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atau

dikeluarkan atas sebuah produk atau jasa. Kotler (2001:439) menyatakan harga

adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu suatu produk atau jasa, atau jumlah

dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat – manfaat karena memiliki atau

menggunakan produk atau jasa tersebut.

Dari pengertian yang telah diuraikan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

harga merupakan sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen sebagai alat

ganti atau tukar untuk mendapatkan sejumlah barang atau manfaat serta pelayanan

dari produk atau jasa yang akan didapat oleh konsumen tersebut, harga juga dapat

(10)

2.2.1 Komponen-Komponen Harga

Menurut Kotler (2005:18) harga merupakan salah satu unsur dari bauran

pemasasaran (marketing mix) dan harga juga memiliki komponen-komponen

tersendiri yang terdiri dari:

1. Daftar harga

Daftar harga adalah suatu uraian harga yang dicantumkan pada label atau

produk.

2. Diskon / Rabat

Diskon / Rabat adalah suatu pengurangan harga dari daftar harga.Harga

diskon dapat dikelompokan menjadi :

a. Diskon Tunai, yakni pengurangan harga ketika pembeli yang

membayar tagihan mereka lebih awal.

b. Diskon Jumlah, yakni pengurangan harga bagi pembeli yang membeli

dalam jmlah besar.

c. Diskon Fungsional adalah diskon yang ditawarkn oleh penjual kepada

anggota-anggota saluran perdagangan yang menjalankan fungsi

tertentu seperti menual, menyimpan dan menyelenggarakan pelaporan.

d. Diskon Musiman adalah pengurangan harga bagi pembeli yang

membeli barang dagangan atau jasa diluar musim.

3. Kredit

(11)

4. Periode pembayaran

Periode pembayaran adalah cicilan sesuai dengan kesepakatan antara

penjual dengan pembeli.Biasanya berhubungan dengan kredit.

5. Syarat-syarat kredit

Syarat-syarat kredit adalah sesuatu yang harus dipenuhi konsumen dalam

upaya pengambilan kredit.

2.2.2 Peranan dan Fungsi harga

Penetapan suatu nilai terhadap produk jasa dan dan barang di sebut dengan

harga. Sistem harga ini adalah solusi untuk mempermudah transaksi perdagangan

karena alat tukar antara penjual dan pembeli sudah disederhanakan dengan uang

sebagai penentu nilai tranksaksi.Menurut Tjiptono dalam (Darmawan 2013:26) harga

juga digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan

manfaat yang dirasakan atas suatu barang dan jasa. Bagi konsumen Harga dapat

mendidik konsumen untuk menganalisis nilai ekonomis suatu barang atau jasa yang

akan mereka beli atau gunakan. Bagi perusahaan, harga mempunyai peranan penting

dalam keberhasilan memasarkan produk dan kelangsungan hidup perusahaan.Sutojo

(2001:64) menyatakan , berbagai peranan peenting harga bagi sebuah perusahaan,

antara lain:

(12)

Dalam kehidupan sehari-hari permintaan produk dapat bersifat elastis atau tidak

elastis terhadap perubahan harga. Permintaan dapat dikatakan elastis terhadap harga

apabila permintaan berubah tiap kali harga mengalami kenaikan atau penurunan.

Sedangkan permintaan dikatakan tidak elastis apabila permintaan tidak banyak

berubah apabila terjadi perubahan harga.

b. Harga menentukan jumlah hasil penjualan dan keuntungan

Hasil penjualan produk yang diterima perusahaan setiap masa tertentu sama dengan

jumlah satuan yang terjual kali harga persatuan produk. Sedangkan keuntungan yang

diperoleh setiap masa tertentu sama dengan hasil penjualan dikurangi jumlah biaya

yang ditanggung perusahaan pada masa yang sama. Dari kedua persamaan arithmatik

sederhana tersebut, maka nampak harga mempunyai peranan penting dalam

menentukan hasil penjualan dan keuntungan yang diterima perusahaan setiap masa.

Dengan catatan tingkat elastisitas produk terhadap perubahan harga tidak tinggi,

setiap kenaikan harga per satuan produk akan meningkatkan jumlah hasil penjualan

dan keuntungan yang diterima perusahaan dan sebaliknya.

c. Harga dapat mempengaruhi segmen pasar yang dapat ditembus perusahaan

Melebarkan sayap pemasaran produk untuk memasuki segmen pasar lain yang belum

digarap seringkali dapat menambah jumlah keuntungan. Salah satu segmen pasar di

banyak negara yang dipergunakan sebagai sasaran melebarkan jangkauan produk

adalah segmen pasar tingkat bawah. Permintaan mereka akan jumlah barang dan jasa

(13)

memasuki segmen pasar yang sensitif dengan harga itu dengan menyajikan produk

yang sama dengan kemasan yang lebih kecil agar terjangkau oleh mereka. Cara lain

yang dipergunakan oleh perusahaan untuk menembus segmen pasar tingkat bawah

adalah dengan memproduksi barang serupa dengan mutu dan harga yang berbeda

tetapi mempergunakan merk yang sama.

d. Harga dan strategi harga mempengaruhi keberhasilan distribusi produk

Harga persatuan produk, struktur potongan harga dan syarat pembayaran mempunyai

peranan penting terhadap kesediaan distributor mendistribusikan produk. Harga

persatuan produk harus kompetitif, dalam arti tidak terlalu besar bedanya dengan

harga produk saingan setaraf. Apabila perbedaan harga produk itu terlalu besar,

kelancaran penjualan produk yang bersangkutan dapat terhambat, dikarenakan resiko

yang ditanggung oleh distributor lebih besar sehingga timbul keseganan bagi

distributor untuk mendistribusikan produk tersebut.

e. Harga mempunyai pengaruh terhadap implementasi program promosi penjualan

Biaya promosi penjualan terutama iklan cukup mahal. Disamping itu, apabila ingin

berhasil program periklanan harus dilakukan secara berkesinambungan dan dalam

jangka menengah atau panjang. Iklan yang dipasang sekali atau beberapa kali saja

bisa cenderung menjadi sumber pemborosan. Oleh karena itu, dalam menyusun

rencana program periklanan perusahaan wajib menghitung apakah harga produk yang

akan dipromosikan menghasilkan marjin keuntungan yang dapat menutup anggaran

(14)

2.2.3 Penetapan harga

Penetapan harga sering kali digunakan untuk meningkatkan citra suatu produk

atau usaha, untuk meningkatkan penjualan melalui laba atau digabungkan dengan

usaha promosi untuk membangun penjualan di kemudian hari. Penetapan harga

dilakukan dengan cara yang berbeda oleh setiap perusahaan.

Tjiptono (2002:160), penetapan harga adalah harga yang ditentukan berdasarkan

biaya produksi dan pemasaran yang ditambah dengan jumlah tertentu. Sebelum

melakukan penetapan harga terhadap suatu barang atau jasa terlebih dahulu

hendaklah mengetahui beberapa hal sebagai berikut :

Sasaran penetapan harga

Sasaran penetapan harga adalah target operasi kualitatif dan kuantitatif

spesifik yang mencerminkan peran dasar penetapan harga dalam rencana pemasaran.

1. Berorientasi pada Laba

a. Untuk mencapai target laba investasi laba penjualan bersih.

b. Untuk memaksimalkan laba.

2. Berorientasi Pada Penjualan

a. Untuk meningkatkan Penjualan.

b. Untuk mempertahankan atau meningkatkan bagian pasar dan penjualan.

3. Berorientasi Pada Status Quo

a. Untuk menstabilkan laba.

(15)

2.2.4 Tujuan Penetapan Harga

Pada dasarnya penetapan harga dilakukan dengan tujuan untuk mencapai

tujuan perusahaan, namun tidak semua perusahaan mempunyai orientasi yang sama

dalam mencapai tujuan tersebut. menurut Tjiptono (2008:152) tujuan penetapan harga

dikelompokan menjadi empat jenis tujuan penetapan harga, yakni:

1. Tujuan Berorientasi pada Laba

Dalam era persaingan global, kondisi yang dihadapi semakin kompleks dan

semakin banyak variabel yang berpengaruh terhadap daya saing setiap perusahaan,

sehingga tidak mungkin suatu perusahaan dapat mengetahui secara pasti tingkat harga

yang dapat menghasilkan laba maksimum.Oleh karena itu ada pula perusahaan yang

menggunakan pendekatan target laba, yakni tingkat laba yang sesuai atau pantas

sebagai sasaran laba.

Ada dua jenis target laba yang biasa digunakan, yaitu target marjin dan target ROI

(Return On Investment).

2. Tujuan Berorientasi pada Volume

Selain tujuan berorientasi pada laba, ada pula perusahaan yang menetapkan

harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu atau yang biasa

dikenal dengan istilah volume pricing objective.Harga ditetapkan sedemikian rupa

agar dapat mencapai target volume penjualan atau pangsa pasar.Tujuan ini banyak

(16)

3. Tujuan Berorientasi pada Citra

Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan

harga.Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau

mempertahankan citra prestisius.

Sementara itu harga rendah dapat digunakan untuk membentuk itra nilai tertentu

(image of value), misalnya dengan memberikan jaminan bahwa harganya merupakan

harga yang terendah di suatu wilayah tertentu. Pada hakekatnya baik penetapan harga

tinggi maupun rendah bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap

keseluruhan bauran produk yang ditawarkan perusahaan.

4. Tujuan Stabilisasi Harga

Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu

perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula

harga mereka.Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi

harga dalam industri-industri tertentu (misalnya minyak bumi).Tujuan stabilisasi

dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang

stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry leader).

5. Tujuan-tujuan lainnya

Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing,

mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari

(17)

2.2.5 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Harga

Sebelum menentukan harga jual suatu produk, perusahaan harus

mempertimbangkan faktor – faktor apa saja yang dapat mempengaruhi penetapan

harga suatu produk.Kotler (2000:520) menyatakan beberapa faktor yang

mempengaruhi penetapan harga jual adalah:

1. Faktor Lingkungan Internal :

Faktor-faktor yang secara langsung berkaitan dengan kegiatan operasional

organisasi dan mempengaruhi secara langsung terhadap program, kebijakan,

hingga kelangsungan organisasi, yaitu :

a. Tujuan Pemasaran Perusahaan

Tujuan pemasaran perusahaan adalah untuk memaksimalisasi laba,

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan,meraih pangsa pasar

yang besar, menciptakan kepeminpinan dalam hal kualitas, mengatasi

persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial, dll.

b. Strategi Bauran Pemasaran

Strategi bauran pemasaran mempunyai empat elemen diantaranya

adalahharga yang perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan

bauran pemasaran lainya yaitu produk, distribusi dan promosi.

c. Biaya

Biaya merupakan faktor yang paling menentukan harga minimal yang

harus ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian, dalam hal ini

(18)

2. Faktor Lingkungan Eksternal

Faktor-faktor yang meliputi variabel-variabel di luar organisasi berupa

tekanan umum yang secara tidak langsung mempengaruhi kegiatan organisasi,

yaitu :

a. Sifat Pasar dan Permintaan

Setiap perusahaan perlu memahami sifat dan permintaan yang

dihadapinya, apakah termasuk pasar persaingan sempurna, persaingan

monopolistik, oligopoli, atau monopoli. Faktor lain yang tidak kalah

pentingnya adalah elastisitas permintaan.

b. Jumlah Perusahaan dalam Industri

Bila hanya satu perusahaan dalam industri, maka secara teoritis

perusahaan yang besangkutan bebas menetapkan harganya seberapapun

akan tetapi sebaliknya apabila industri terdiri dari banyak perusahaan,

maka persaingan harga itu akan terjadi. Bila produk yang dihasilkan tidak

terdiferensiasi, maka hanya pemimpin industri yang leluasa menentukan

perubahan harga.

c. Ukuran relatif setiap anggota dalam industri

Apabila sebuah perusahaan memiliki pangsa pasar yang besar, maka

perusahaan yang bersangkutan tersebut dapat memegang inisiatif

perubahan harga. Dan apabila pangsa pasarnya kecil, maka hanya menjadi

(19)

d. Deferensiasi Produk

Apabila perusahaan berpeluang melakukan diferensiasi dalam industri

nya,maka perusahaan tersebut dapat mengendalikan aspek penetapan

harganya, bahkan sekalipun apabila perusahaan itu kecil dan banyak

pesaing dalam industri juga demikian.

e. Kemudahan untuk memasuki industri yang bersangkutan

Jika suatu industri mudah untuk dimasuki, maka perusahaan yang ada

akan sulit untuk mempengaruhi atau mengendalikan harga.Sedangkan

apabila terdapat hambatan untuk masuk ke pasar (Barrier to market

entry),maka perusahaan-perusahaan yang sudah ada dalam industri tersebut

dapat mengendalikan harga. Dan adapun hambatan untuk masuk ke pasar

dapat berupa persyaratan teknologi, Investasi modal yang besar,

Ketidaktersediaan bahan baku pokok, utama, skala ekonomis yang sudah

dicapai oleh perusahaan-perusahaan yang telah ada dan sulit diperoleh bagi

para pendatang baru, kendali atas sumber daya alam oleh

perusahaan-peusahaan yang sudah ada dan keahlian dalam pemasaran.Unsur-unsur

lingkungan ekternal lainnya adalah :

1) Perlu mempertimbangkan faktor kondisi ekonomi (Inflasi, Bomm atau

Resesi, Tingkat bunga ).

2) Kebijakan dan peraturan Pemerintah, serta aspek sosial (kepedulian

(20)

2.2.6 Metode Penetapan Harga

Penetapan harga jual suatu produk seringkali merupakan hal yang sulit untuk

dilakukan. Oleh sebab itu diperlukan suatu metode dalam menetapkan harga suatu

produk yang dianggap baik sehingga harga yang ditetapkan oleh perusahaan dapat

diterima dengan baik oleh pasar. Tjiptono (2002:157) mengemukakan metode -

metode penetapan harga sebagai berikut:

1. Metode Penetapan Harga Berbasis Permintaan

Tjiptono (2002:157) Metode ini lebih menekankan kepada faktor-faktor

yang mempengaruhi selera dan preferensi pelanggan. Permintaan pelanggan

sendiri didasarkan pada berbagai pertimbangan dintaranya adalah:

Kemampuan para pelanggan untuk membeli, Kemauan pelanggan untuk

membeli, Posisi suatu produk dalam gaya hidup pelanggan, Manfaat yang

diberikan produk kepada pelanggan, Harga produk-produk substitusi, Sifat

pesaing non harga, Perilaku konsumen secara umum serta Segmen-segmen

dalam pasar.

Terdapat beberapa metode penetapan harga yang termasuk dalam penetapan

harga berbasis permintaan, yaitu :

a. Skimming Pricing (Harga penyaring)

Strategi ini diterapkan dengan jalan menetapkan harga tinggi bagi

suatu produk baru atau inovatif selama tahap perkenalan.Kemudian

(21)

b. Penetration Pricing (Harga penetrasi)

Perusahaan berusaha memperkenalkan suatu produk baru dengan

harga rendah dengan harapan akan dapat memperoleh volume penjualan

yang besar dalam waktu relatif singkat.Strategi ini bertujuan untuk

mencapai skala ekonomis dan mengurangi biaya per unit.Pada saat yang

sama bisa mengurangi minat dan kemampuan pesaing, karena dengan

harga yang rendah menyebabkan margin yang diperoleh setiap perusahaan

menjadi terbatas.

c. Prestige Pricing (Harga prestise)

Harga dapat digunakan oleh pelanggan sebagai ukuran kualitas atau

prestise suatu barang/jasa.Dengan demikian bila harga diturunkan sampai

tingkat tertentu, maka permintaan terhadap barang/jasa tersebut akan

turun.

d. Price Lining Pricing (Harga lini)

Strategi ini digunakan apabila perusahaan menjual produk lebih dari

satu jenis.Harga untuk lini produk tersebut bisa bervariasi dan ditetapkan

pada tingkat harga tertentu yang berbeda.

Price Lining bisa dilakukan dengan 2 cara :

1)Produsen menjual setiap item barang dengan harga yang sama kepada

pengecer. Kemudian pengecer menambahkan persentase markup

yang berbeda untuk masing-masing item, sehingga tingkat harganya

(22)

2)Produsen merancang produk dengan tingkat harga yang berbeda-beda

dan pengecer menambahkan persentase markup yang relatif sama,

sehingga harga jual yang ditawarkan kepada konsumen akhir akan

bervariasi.

e. Odd-Even Pricing (Harga ganjil)

harga yang besarnya mendekati jumlah genap tertentu.Metode ini

pada prakteknya apabila digunakan untuk satuan atau kuantitas yang kecil,

maka strategi ini kurang mengenai sasaran.Tetapi apabila menyangkut

satuan atau kuantitas dalam jumlah yang besar ataupun dikaitkan dengan

pembelian (belanjaan) berbagai macam produk lainnya maka hasilnya akan

lebih efektif.

f. Demad- Backward Pricing (Harga target)

Perusahaan memperkirakan suatu tingkat harga yang bersedia dibayar

konsumen untuk produk-produk yang relatif mahal. Perusahaan tersebut

menentukan marjin yang harus dibayarkan kepada wholesaler dan retailer,

setelah itu baru harga jualnya ditentukan.

g. Bundle Pricing (Harga gabungan)

Merupakan strategi pemasaran dua atau lebih produk dalam satu harga

paket.Misalnya Travel agency, menawarkan paket liburan yang mencakup

(23)

2. Metode Penetapan Harga Berbasis Biaya

Tjiptono (2002:157) metode ini faktor penentu harga yang utama adalah

aspek penawaran atau biaya, bukan aspek permintaan.Harga ditentukan

berdasarkan biaya produksi dan pemasaran yang ditambahkan jumlah tertentu

sehingga dapat menutupi biaya-biaya lainnya.

Terdapat berbagai Metode Penetapan harga Berbasis Biaya yaitu :

a. Standard Markup Pricing (Penambahan Harga)

Dalam standard markup pricing, harga ditentukan dengan cara

menambahkan persentase tertentu dari biaya pada semua item dalam suatu

kelas produk.

b. Cost Plus Percentage of Cost Pricing (Harga Presentase)

Dalam cost plus percentage of cost pricing, biasanya perusahaan

menambahkan persentase tertentu terhadap biaya produksi atau konstruksi.

Metode ini sering kali digunakan untuk menentukan harga satu item atau

hanya beberapa item.

c. Cost Plus Fixed Keuntungan Pricing (Harga Keuntungan Tetap)

Metode ini banyak diterapkan dalam produk-produk yang sifatnya

sangat teknikal, seperti mobil, pesawat, atau satelit. Dalam strategi ini

pemasok atau produsen akan mendapatkan penggantian atas sebuah biaya

yang dikeluarkan, seberapapun besar jumlahnya, tetapi produsen tersebut

(24)

tergantung pada biaya akhir (final) proyek tersebut yang disepakati

bersama terlebih dahulu.

d. Experience Curve Pricing (Harga Kurva Pengalaman)

Metode ini dikembangkan atas dasar konsep efek belajar (learning

effect) yang menyatakan bahwa unit cost barang dan jasa akan menurun

antara 10 hingga 30% untuk setiap peningkatan sebesar dua kali lipat pada

pengalaman perusahaan dalam memproduksi dan menjual barang atau jasa

tersebut.

3. Metode Penetapan Harga Berbasis laba

Tjiptono (2002:157) Metode ini berusaha menyeimbangkan pendapatan

dan biaya dalam menetapkan harganya.Upaya ini dilakukan atas dasar target

volume laba spesifik atau dinyatakan dalam bentuk persentase terhadap

penjualan atau investasi.

Berikut adalah metode penetapan harga yang termasuk dalam penetapan harga

berbasis laba, yaitu :

a. Target Profit Pricing ( Target Keuntungan)

Target profit pricing umumnya berupa ketetapan atas besarnya target

penjualan atau laba dalam suatu periode tertentu.

b. Target Return On Sales Pricing (Target Laba atas Penjualan)

Dalam metode ini, perusahaan menetapkan tingkat harga tertentu yang

(25)

penjualan.Biasanya metode ini banyak digunakan oleh jaringan-jaringan

supermarket.

c. Target Return On Investment Pricing (Target Laba atas Investasi)

Dalam metode ini perusahaan menetapkan besarnya suatu target ROI

tahunan, yaitu rasio antara laba dengan investasi total yang ditanamkan

perusahaan pada fasilitas produksi dan asset yang mendukung produk

tertentu. Kemudian harga ditentukan agar dapat mencapai target ROI

tersebut.

4. Metode Penetapan Harga Berbasis Persaingan

Tjiptono (2002:157) Selain didasarkan pada pertimbangan biaya,

permintaan, atau laba harga juga dapat ditetapkan atas dasar persaingan yaitu

apa yang dilakukan pesaing yang maksudnya adalah penetapan harga yang

dilakukan berdasarkan harga yang digunakan oleh pesaing.

Metode penetapan harga berbasis persaingan terdiri atas empat macam, yaitu

a. Customary pricing (Harga Tradisi)

Metode ini digunakan untuk produk-produk yang harganya ditentukan

oleh faktor- faktor seperti tradisi, saluran distribusi yang terstandarisasi,

atau faktor persaingan lainnya.Penetapan harga yang dilakukan berpegang

teguh pada tingkat harga tradisional.Perusahaan berusaha untuk tidak

mengubah harga diluar batas-batas yang diterima.Untuk itu perusahaan

(26)

b. Above,at,or below market pricing (di Atas, Pada atau di Bawah Harga

Pasar)

Pada umumnya terjadi kesulitan untuk mengidentifikasi harga pasar

spesifik untuk suatu produk atau kelas produk tertentu.Oleh karna itu,

sering kali terdapat perusahaan yang menggunakan pendekatan subyektif

dalam memperkirakan harga pesaing atau harga pasar. Berdasarkan

patokan subyektif tersebut, kemudian perusahaan secara cermat memilih

strategi penetapan harga yang berada diatas , sama, atau dibawah harga

pasar tersebut.Above-market pricing dilaksanakan dengan cara menetapkan

harga yang lebih tinggi daripada harga yang ada di pasar.Metode ini hanya

sesuai jika digunakan oleh perusahaan yang sudah memiliki reputasi atau

perusahaan yang menghasilkan barang-barang prestise.Hal ini dikarenakan

konsumen kurang memperhatikan aspek harga dalam pembelian,tetapi

mereka lebih mengutamakan kualitas atau faktor prestise yang terkandung

dalam produk yang dibeli.

Dalam at market pricing, harga ditetapkan sebesar harga pasar,yang

sering kali dikaitkan dengan harga pesaing. Metode ini juga sering disebut

going rate sears, strategi ini banyak digunakan dalam kondisi:

1) Biaya sulit diukur dan dirasakan bahwa harga yang berlaku ditetapkan

berdasarkan pendapat sebagian besar perusahaan di dalam industri.

2) Penyesuaian dengan harga yang berlaku umum dipandang sebagai cara

(27)

3) Sulit mengetahui reaksi pembeli dan pesaing terhadap perbedaan

antara harga jual perusahaan dan harga rata-rata dalam industri (harga

pasar).

Sementara itu Below market pricing yang harganya ditetapkan

dibawah harga pasar,banyak diterapkan oleh produsen produk-produk

generic (misalnya obat-obatan) dan pengecer yang menjual produk dengan

private brand.

c. Loss leader pricing (Harga Penglaris)

Saat promosi khusus , sering terdapat perusahaan yang menjual harga

suatu produk dibawah biayanya. Tujuannya bukan untuk meningkatkan

penjualan produk yang bersangkutan,tetapi untuk menarik konsumen

supaya datang ke toko dan membeli pula produk-produk lainnya,

khususnya produk-produk yang ber markup cukup tinggi. Jadi, suatu

produk dijadikan semacam penglaris (pancingan) agar produk lainnya juga

laku.

d. Sealed bid pricing (Harga Penawaran)

Metode ini menggunakan system penawaran harga dan biasanya

melibatkan agen pembelian (buying agency).Jadi, bila ada perusahaan atau

lembaga yang ingin membeli suatu produk,maka yang bersangkutan

menggunakan jasa agen pembelian untuk menyampaikan spesifikasi

produk yang dibutuhkan kepada para calon produsen.Setiap calon produsen

(28)

dibutuhkan. Harga penawaran tersebut harus diajukan dalam jangka waktu

tertentu, kemudian diadakan semacam lelang untuk menentukan penawaran

terendah yang memenuhi syarat untuk melaksanakan kontrak pembelian.

2.3 Penjualan

Penjualan merupakan pembelian sesuatu (barang atau jasa) dari suatu pihak

kepada pihak lainnya dengan mendapatkan ganti uang dari pihak tersebut. Penjualan

juga merupakan suatu sumber pendapatan perusahaan, semakin besar penjualan maka

semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan.Mulyadi (2008:202)

mengatakan penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam

menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi

– transaksi tersebut dan penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan hak

kepemilikan.Winardi (2000:13) mengatakan penjualan adalah proses dimana sang

penjual memastikan, mengaktivasi dan memuaskan kebutuhan atau keinginan sang

pembeli agar dicapai manfaat baik bagi sang penjual maupun sang pembeli yang

berkelanjutan dan menguntungkan. Sedangkan menurut Sadeli (2006:5) menjual atau

penjualan adalah suatu tindakan untuk menukar barang atau jasa dengan uang

dengan cara mempengaruhi orang lain agar mau memiliki barang atau jasa yang

ditawarkan sehingga kedua belah pihak mendapatkan keuntungan dan kepuasan yang

sama.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah suatu proses

(29)

atau jasa dengan nilai uang yang sudah ditentukan untuk mendapatkan kepuasan dan

keuntungan yang sama bagi kedua belah pihak.

2.3.1 Volume Penjualan

Berhasil tidaknya suatu perusahaan dapat dilihat dari kondisi volume

penjualannya. Volume Penjualan memiliki arti penting yaitu besarnya kegiatan –

kegiatan yang dilakukan secara efektif oleh penjualan untuk mendorong agar

konsumen melakukan pembelian. Dan tujuan dari Volume penjualan ini adalah untuk

memperkirakan besarnya keuntungan yang diterima dengan menjual produk kepada

konsumen serta biaya yang sudah dikeluarkan.

Menurut Winardi (2001:359) Volume penjualan adalah hasil penjualan yang

dinyatakan dalam bentuk kualitatif, fiskal atau volume.Sedangkan menurut Swastha

(2003:141), menyatakan Volume penjualan merupakan penjualan bersih dari laporan

laba perusahaan. Penjualan bersih diperoleh melalui hasil penjualan seluruh produk

(produk lini) selama jangka tertentu, dan hasil penjualan yang diperoleh dari market

share (pangsa pasar) yang merupakan penjualan potensial,

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa volume Penjualan adalah hasil

dari seluruh penjualan produk yang dapat disimbolkan dengan uang/unit yang

(30)

2.3.2 Tujuan Penjualan

Dalam suatu perusahaan kegiatan penjualan adalah kegiatan yang penting,

karena dengan adanya kegiatan penjualan tersebut maka akan terbentuk laba yang

dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Tujuan umum penjualan yang

dimiliki oleh perusahaan menurut Swastha (2005:404) adalah : Mencapai volume

penjualan tertentu, mendapat laba tertentu serta menunjang pertumbuhan perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan umum perusahaan dalam

kegiatan penjualan adalah untuk mencapai volume penjualan, mendapat laba yang

maksimal dengan modal sekecil-kecilnya, dan menunjang pertumbuhan suatu

perusahaan.

2.3.3 Peningkatan Penjualan

Dari penjelasan tentang tujuan penjualan, tujuan penjualan selalu dikaitkan

terhadap laba yang didapat dengan peningkatan penjualan yang dilakukan. Hal ini

dapat dililihat dari pandangan Swastha (2005:404) yang mengatakan bahwa tujuan

penjualan adalah mencapai volume penjualan tertentu, mendapat laba tertentu, serta

menunjang pertumbuhan perusahaan.Selain itu menurut Alamiyah dan Padji

(2003:126), bahwa Volume penjualan adalah yang berhasil dicapai atau ingin dicapai

oleh suatu perusahaan pada periode tertentu. Dari defenisi diatas dapat disimpulkan

peningkatan penjualan merupakan tujuan dari serangkaian kegiatan penjualan yang

(31)

2.3.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kegiatan Penjualan

Kemampuan perusahaan dalam menjual produknya menentukan keberhasilan

dalam mencari keuntungan, apabila perusahaan tidak mampu menjual maka

perusahaan akan megalami kerugian.Dalam melakukan kegiatan penjualan terdapat

beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan penjualan.Menurut Swastha (2005:406)

dalam prakteknya, kegiatan penjualan itu dipenggaruhi oleh beberapa faktor :

1. Kondisi dan kemampuan penjual transaksi jual beli atau pemindahan hak

milik secara komersial atas barang dan jasa itu pada prinsipnya

melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak pertama dan pembeli

sebagai pihak kedua. Dalam hal ini penjual harus memahami beberapa

masalah penting yaitu :

a. Harga produk

b. Jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan.

c. Syarat penjualan, seperti : pembayaran, penghantaran, pelayanan

sesudah penjualan, garansi, dan sebagainya.

2. Kondisi Pasar, sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi

sasaran dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan

penjualanya, Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang harus diperhatikan

adalah:

a. Daya belinya

b. Frekuensi pembeliannya

(32)

pasar pemerintah, ataukah pasar international.

d. Keinginan dan kebutuhan

e. Kelompok pembeli atau segmen pasarnya

3. Modal Penjual akan mendapat kesulitan apabila barang yang dijual belum

dikenal oleh calon pembeli, atau apabila lokasi jauh dari temapt penjual.

Dalam keadan seperti ini, diperlukannya saran atau usaha, seperti : alat

transport, tempat peragaan baik di dalam perusahaan maupun diluar

perusahaan, usaha promosi, dan sebagainya. Semua ini hanya dapat

dilakukan apabila penjual memiliki sejumlah modal yang diperlukan

untuk itu.

4. Kondisi Organisasi perusahaan Penjualan ini ditanggani sendiri oleh

pimpinan dan tidak diberikan kepada orang lain. Sehingga bagian

penjualan yang dipegang oleh orang-orang tertentu/ahli bidang penjualan

tidak bekerja.

5. Faktor-faktor lain, seperti : periklanan, peragaan, kampanye, pemberian

hadiah sering mempengaruhi penjualan.

Berdasarkan pergertian diatas, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

penjualan mempunyai arti penting dalam mencapai tujuan perusahaan dalam

memasarkan suatu produk. Dapat dibayangkan bagaimana faktor-faktor tersebut tidak

diperhatikan sehingga tujuan perusahaan untuk mendapatkan laba atau keuntungan

(33)

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu digunakan oleh penulis sebagai referensi untuk

membantu penulis dan memperkuat hasil dari penelitian dalam melakukan

penelitian.Berikut adalah penelitian – penelitian terdahulu yang dianggap penulis

sebagai refrensi dalam melakukan penelitian ini:

Mangiwa (2007) dengan judul Peranan Kebijakan Harga Terhadap Volume

Penjualan (Studi Kasus Pada PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisata Jaya Batu).Dari

hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa kebijakan harga yang diterapkan oleh PT.

Kusuma Agrowisata telah efektif. Pada analisis deskriptif terlihat pertumbuhan yang

sangat baik pada tahun 2004 karena adanya penerapan potongan dagang dan

penghargaan barang kepada para konsumen serta adanya ekspansi yang dilakukan

perusahaan ke daerah Bali dan Kalimantan.

Syahfitriani (2005) dengan judul Analisis Penetapan Harga Dalam

Meningkatkan Volume Penjualan Kopi Biji arabika pada Cv. Sidikalang Medan.

Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa harga yang ditetapkan oleh perusahaan

tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap volume penjualan hal ini

berdasarkan dari hasil analisis korelasi yang menunjukan bahwa tidak ada hubungann

(korelasi) antara harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan terhadap volume

penjualan perusahaan.

Ningrum (2006) dengan judul Analisis Strategi Penetapan Harga dan Promosi

Dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada PT. Pintu Besar Selatan Medan.

(34)

pengaruh positif dan signifikan dalam meningkatkan volume penjualan pada PT.

Pintu Air Besar Selatan Medan. Secara parsial, harga berpengaruh 51 negatif dalam

meningkatkan volume penjualan PT. Pintu Air Besar Selatan Medan dengan tingkat

keyakinan 95% sedangkan promosi berpengaruh positif dan signifikan dalam

meningkatkan volume penjualan PT. Pintu Besar Selatan Medan dengan tingkat

keyakinan 95%. Secara parsial diantara 51nsure51e bebas yang diteliti, diketahui

promosi (X2) mempunyai pengaruh dominan dalam meningkatkan volume penjualan

PT. Pintu Besar Selatan Medan. Hal ini diketahui dari nilai Standardized Coefficient

51n sure 51e harga (X1).

Gunawan (2013) dengan judul Analisis Penentuan Harga Jual Varian Cakue

Pada Why Cakue Corporation,pada penelitian tersebut menyimpulkan bahwa

penetapan harga yang dilakukan oleh Why Cakue Corporation menggunakan metode

penetapan harga cost–plus. Hal ini terlihat dari cara Why Cakue Corporation

memark–up atau meningkatkan harga pokok produksinya sebesar 14%, dan 51nsure–

51nsure penetapan harga jual telah terpenuhi dengan cukup baik, seperti biaya total,

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat yang diperoleh dari senam selama dismenorea yaitu yang pertama dapat meningkatkan efisiensi kerja paru sehingga ketika terjadi dismenorea, oksigen dapat

Pada tahun 1985 industri keramik Plered mulai berupaya untuk meningkatkan keramik gerabahnya baik secara kualitas dan kuantitasnya ke industri kerajinan keramik hias

Gerakan-gerakan tersebut merupakan gerakan yang sering dilakukan oleh murid sekolah dasar dalam pembelajaran Penjasorkes yang itu semua membutuhkan kemampuan motorik yang

Informasi yang lebih rinci untuk masing-masing fungsi tersedia pada bab lain dalam panduan ini, atau di layar HP Image Zone Help [Bantuan HP Image Zone] yang menyertai perangkat

1857/LS-BJ/2017 Pembayaran Honorarium Pejabat Pengadaan dan Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan Pengadaan Alat Kedokteran Umum 2 (Intubation Set Anak, Dewasa) RSUD Kelas B Dr.

Foto morfologi permukaan dari spesimen baja dalam larutan NaCl yang telah dilapisi ekstrak daun teh selama 24 jam, setelah itu direndam pada medium korosif pada perendaman

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai aset-aset pengetahuan perusahaan yang dimiliki saat ini, serta memberikan alternatif- alternatif strategi yang

Strategi pemasaran yang ditetapkan oleh sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan strategis perusahaan sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan agar bisa