Dede Taufik Hidayatulloh, 2016
PROFIL JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH TARUNA WIYATA MANDIRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian. (edisi keenam). Jakarta: PT. Asdi Mahastya.
Husdarta, H.J.S. (2011). Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung: Alfabeta Mahendra, A. (2009). Asas dan falsafah pendidikan jasmani. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.
Morissan, (2014). Metode penelitian survey. (edisi kedua). Jakarta: Prenadamedia Group.
Sasmita, Y.A. (1989). Hakekat, Filsafat, dan Peranan Pendidikan Jasmani dalam Masyarakat. Bandung: CV. Warli Artika
Sugiyono, (2010). Metode penelitian pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta.
Suherman, A. (2009). Revitalisasi Pengajaran Dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: CV. Bintang Warli Artika.
Tarigan, B. (2013). Pendidikan Jasmani Adaptif. Bandung : FPOK UPI.
JURNAL
Hafrida, dkk. (2015).Jurnal Publikasi Pendidikan:Pembinaan Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Anak Sel Muara Bulian, 5 (3), hlm. 1-16. Karo-Karo, A. (2014). Jurnal Saintech:Penerapan Model Pembelajaran
Langsung untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Penjaskes di Kelas X-1 SMA Negeri 12 Medan, 6 (2), hlm. 1-9.
97
Dede Taufik Hidayatulloh, 2016
PROFIL JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH TARUNA WIYATA MANDIRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu SKRIPSI, TESIS
Sahrikin, I. (2011). Pengaruh reinforcement terhadap minat siswa dan jumlah waktu aktif belajar dalam pembelajaran penjasorkes di SMP Negeri Kota
Cimahi. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia. Nurjaya, D.R. (2011). Profil efektivitas pembinaan pada Pusat Pendidikan dan
Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) cabang olahraga dayumg serta
kompetensi kepelatihan dan keterampilan pelatih. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.
DOKUMEN
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1999 Tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Warga Binaan Pemasyarakatan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
98
Dede Taufik Hidayatulloh, 2016
PROFIL JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH TARUNA WIYATA MANDIRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu SUMBER INTERNET
Admiral, F. (2009). Pembinaan pelaksanaan narapidana dalam tahap asimilasi di lembaga pemasyarakatan kelas II Padang. Universitas Andalas, Padang. [online] Diakses dari: http://febriadmiral.blogspot.co.id/2010/02/skripsi-strata-1-di-lapas-klas-ii.html.
Chazawi, A. (2010). Tinjauan umum tentang remisi. Bandung [online]. Diakses darihttps://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=AQrQVqXaN46JuwS4u LC4DA#q=pengertian+narapidana+menurut+para+ahli.
Raharjo, A.H. (2014). Pemenuhan Hak Narapidana Anak Untuk Mendapatkan Pendidikan di Lembaga Pemasyarakatan. Universitas Hasanuddin, Makassar. [online] Diakses dari: http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/11017/SKRIPSI
%20LENGKAP-PIDANA-AFANDI%20HARIS%20RAHARJO.pdf?sequence=1.