• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah BAB IV 54

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah BAB IV 54"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

4.1

PERMASALAHAN PEMBANGUNAN

Selama periode 2005-2010, dengan kerja keras berbagai capaian pembangunan serta prestasi dan penghargaan baik tingkat regional maupun nasional telah diraih. Seiring dengan capaian pembangunan dan berbagai prestasi yang ada, tantangan-tantangan baru selalu bermunculan sebagai imbas dari dinamika internal dan eksternal yang turut menyeret daerah dalam pusaran masalah global.

Dalam kurun waktu lima tahun mendatang (2011-2015), tantangan pembangunan tidaklah semakin ringan. Tantangan yang perlu dan mendesak untuk diterapi dengan benar, agar tidak merusak penyelenggaraan pembangunan dan pemerintahan pada masa akan datang dapat dideskripsikan sebagai berikut :

4.1.1Akses terhadap Pelayanan dan Pemerataan Sarana Prasarana Kesehatan

Pelayanan kesehatan terus meningkat, namum aksesibilitas masyarakat miskin di daerah terpencil dan perbatasan terhadap fasilitas pelayanan kesehatan masih terbatas disebabkan karena Pembangunan kesehatan masih belum terintegrasi seolah hanya merupakan tanggungjawab dinas kesehatan, padahal beberapa permasalahan yang muncul seperti gizi buruk sangat terkait dengan dinas pertanian dan sosial, air bersih terkait dengan dinas pekerjaan umum dan mutu tenaga kesehatan sangat erat kaitannya dengan dinas pendidikan dan badan kepegawaian.

Sejalan dengan Milenium Development Goal’s (MDG’s) tujuan 4 yaitu menurunkan angka kematian anak khususnya

(2)

itu rendahnya kualitas data AKI dan AKB menyebabkan lambatnya penurunan AKI dan AKB. Disamping itu tantangan dalam pembangunan kesehatan dalam upaya percepatan MDG’s adalah adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim global dan memperkecil disparitas status kesehatan antar wilayah, tingkat sosial ekonomi masyarakat , karakteristik penduduk dan kondisi geografis.

Guna mendukung kota layak anak Pemerintah daerah menyusun rencana strategis penanganan masalah kesejahteraan anak dan meningkatkan perkembangan Anak usia dini yang terintegrasi antara posyandu, bina keluarga balita (BKB) dan pos PAUD, Membuat regulasi yang menjamin aksesibilitas anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) terhadap sarana prasarana umum dan meningkatkan akses kesehatan bagi anak penyandang cacat.

4.1.2Akses dan kualitas terhadap pendidikan yang bermutu dan terjangkau

Pembangunan pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dimana pendidikan merupakan instrumen pembangunan ekonomi dan sosial antaranya dalam upaya mengentaskan kemiskinan. Visi pemerintah kabupaten gorontalo menuju “ Kabupaten Gorontalo Cerdas 2015, sejalan Millennium Development goals ( MDG’s) tujuan ke -2 yaitu mencapai pendidikan dasar untuk semua khususnya target 3 yang memastikan bahwa tahun 2015 semua anak laki-laki dan perempuan dapat menyelesaikan pendidikan dasar, dan tujuan 3

yaitu mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan khususnya target 4 yaitu menghilangkan ketimpangan gender ditingkat pendidikan dasar dan lanjutan, Deklarasi Unesco tentang Education For All (EFA) dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan dasar tahun 2013 .

(3)

anggaran untuk sektor yang lain serta alokasi dan mekanisme penyaluran dana yang efisien, efektif dan akuntabel.

Disamping itu kemitraan antara public dan swasta dalam penyelenggaraan pendidikan terus mengalami perkembangan, namun keterlibatan masyarakat dalam pendidikan belum optimal karena bergulirnya slogan pendidikan gratis dan adanya program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Oleh sebab itu diperlukan sosialisasi kepada orang tua tentang biaya pendidikan yang murah, berkualitas dan terjangkau.

Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) memiliki peran yang strategis untuk meningkatkan kesiapan anak untuk bersekolah karena merupakan fondasi yang penting dalam meningkatkan kinerja pendidikan karena rendahnya kesiapan bersekolah berkontribusi pada resiko mengulang dan putus sekolah. Dalam rangka mendukung kota layak anak tantangan kedepan dalam menjamin hak sipil dan kebebasan anak adalah setiap anak harus memiliki akte kelahiran, merevisi juknis musrenbang dengan memasukkan anak sebagai salah satu peserta dalam musrenbang, Membuat regulasi yang menjamin aksesibilitas anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) terhadap sarana prasarana umum dan meningkatkan akses pendidikan bagi anak penyandang cacat

4.1.3Penciptaan Iklim Usaha Kreatif

Kondisi ekonomi Kabupaten Gorontalo saat ini tidak terkoneksi kuat dengan ekonomi dunia, karena ketergantungan pada ekspor masih rendah. Meskipun demikian gejala krisis tetap terasa, khususnya suku bunga perbankan yang dipatok tinggi melebihi angka ideal inflasi hingga menyebabkan akses modal UMKM melalui kredit perbankan terasa berat. Sebagai konsekuensinya sedikit apapun jumlah UMKM yang tengan ditumbuhkembangkan di Kabupaten Gorontalo mengalami kesulitan modal hingga akhirnya menurunkan produktivitasnya.

(4)

industri tidak mempunyai jaminan/agunan untuk mengakses pembiayaan.

Berdasarkan tantangan di atas maka langkah-langkah yang bisa di ambil adalah dengan menyediakan fasilitas masyarakat industri dalam memperoleh akses permodalan dan terbentuknya kelembagaan lokal seperti Gapoktan dan meningkatkan kerjasama dengan perusahaan baik lokal, antar pulau, regional, maupun nasional.

Sejalan dengan MDG’s tujuan 8 yaitu mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan khususnya target 9 yaitu mengembangkan usaha produktif yang layak dijalankan untuk kaum muda. Bukan hal yang mustahil pula pada beberapa tahun kedepan komposisi penduduk usia produktif meningkat terus, yang menunjukkan bahwa tantangan sekaligus peluang untuk melakukan investasi sumber daya manusia yang memiliki daya saing sehingga mampu mengelola sumber daya yang tersedia dan dapat meningkatkan sektor ekonomi pada umumnya.

4.1.4Pengelolaan lingkungan hidup dan mitigasi bencana

Pemanasan global memicu terjadinya perubahan iklim , perubahan sistem fisik dan biologis bumi yang berakibat terjadinya bencana alam (kekeringan dan banjir), oleh sebab itu pembangunan diseluruh sektor harus mengacu pada azas keseimbangan lingkungan sebagai antisipasi terhadap perubahan iklim.

Hal ini seejalan dengan MDG’s tujuan 7 yakni memastikan kelestarian lingkungan hidup khususnya target 9 yakni memadukan prinsip-prinsip berkelanjutan dengan kebijakan program nasional serta mengembalikan sumberdaya lingkungan yang hilang.

Pengelolaan lingkungan dan sumberdaya alam yang tidak tepat akan mempercepat penyusutan sumberdaya yang berakibat pada krisis pangan dan energy dan berimbas pada meningkatnya biaya hidup , menurunnya kualitas hidup.

4.1.5Penanggulangan Kemiskinan

(5)

terlalu tinggi. Sejalan dengan MDG’s tujuan ke-1 yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, khususnya target 1

yaitu menurunkan proporsi penduduk yang tingkat pendapatannya dibawah $ 1 perhari menjadi setengahnya pada tahun 2015.

Upaya mengeluarkan penduduk miskin dari perangkap kemiskinan secara berkelanjutan adalah menyediakan lapangan kerja yang layak bagi mereka melalui aktifitas dan unit ekonomi yang cocok bagi tenaga kerja penduduk miskin.

4.1.6Peningkatan Ketahanan Pangan

Pembangunan Pertanian diarahkan untuk mencapai peningkatan produksi dan kecukupan pangan. Peningkatan produksi dilaksanakan melalui ekstensifikasi dan intensifikasi yang mampu membawa pemerintah kabupaten Gorontalo mampu mencapai keberhasilan swasembada pangan karena menyerap tenaga kerja tertinggi.

Tantangan yang akan dihadapi nantinya adalah peningkatan jumlah penduduk, peningkatan pendapatan perkapita, perubahan pola konsumsi masyarakat menuntut penyediaan dan keragaman pangan sebagaimana tujuan MDGs 1 target 2 yakni menurunkan proporsi penduduk yang menderita kelaparan menjadi setengahnya. Kondisi pertanian saat ini masih dalam usaha pertanian skala kecil yang dicirikan oleh keterbatasan modal, teknologi, pendidikan, ketrampilan serta akses terhadap informasi dan teknologi yang masih rendah menyebabkan produk pertanian kita belum mampu bersaing di pasaran yang disebabkan rata-rata kepemilikan lahan usaha tani terutama tanaman pangan (padi, jagung, kedele ) kurang dari 0,5 ha atau sebagai petani penggarap.

Hal lain yang akan menjadi tantangan adalah penurunan kualitas lahan, keterbatasan bibit unggul, kelangkaan pupuk bersubsidi, hama dan penyakit tanaman, infrastruktur jalan desa , kelembagaan petani dan perlunya penataan regulasi untuk menjamin kepastian hukum atas lahan pertanian dan optimalisasi penggunaan lahan terlantar.

(6)

penangkapan ikan dengan menerapkan teknologi penangkapan ikan yang efektif dan efisien. Sehingga program peningkatan produksi tidak semata-mata pada penambahan produksi namun perlu dilengkapi dengan penyediaan alat tangkap untuk para nelayan yang maksimal dan bermutu.

4.1.7Pembangunan Prasarana dan Sarana Dasar (infrastruktur)

Tantangan dalam pembangun dan rehabilitasi sarana prasarana pendidikan kedepan adalah meningkatkan ketersediaan sarana prasarana yang berkualitas meliputi penuntasan rehabilitasi gedung sekolah yang rusak, peningkatan ketersediaan buku mata pelajaran, peningkatan ketersediaan dan kualitas laboratorium dan perpustakaan, peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta peningkatan kualitas akses dan layanan perpustakaan berupa tersedianya gedung perpustaan daerah yang representatif, sarana penunjang perpustakaan berupa buku-buku, dibukanya program studi perpustakaan di tingkat perguruan tinggi untuk menyiapkan SDM perpustakaan yang professional

Untuk meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan adalah mendorong peningkatan rata-rata nilai ujian nasional baik di tingkat SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA dan perolehan medali olimpiade .

Kondisi wilayah (kesulitan geografis), status sosial ekonomi masyarakat sangat mempengaruhi status kesehatan dan gizi disebabkan oleh akses layanan kesehatan seperti sarana prasarana, tenaga dan biaya operasional. Tantangan kedepan dalam memperbaiki kesenjangan status kesehatan gizi da masyarakat antar wilayah dan tingkat sosial ekonomi adalah melalui pemihakan kebijakan pengalokasian sumberdaya melalui puskesmas dan rumah sakit dalam penyediaan sarana dan prasarana dan mempermudah prosedur sistem rujukan .

Guna mendukung kota layak anak adalah tersedianya media ekspresi dan kreasi anak (Taman dan sanggar), dan untuk mendukung kota layak anak Pemerintah daerah wajib menyusun rencana strategis penanganan masalah kesejahteraan anak.

(7)

dasar maka tantangan kedepan adalah memperbaiki kondidi sanitasi yang tidak baik dan ketersediaan air yang terlindung seperti perpipaan untuk mencegah wabah penyakit menular pada daerah-daerah pantai, pinggiran danau , dataran ringgi.

Rumah merupakan hal prinsip dan sangat mendasar yang harus dimiliki oleh setiap warga Negara untuk mempertahankan hidupnya, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan rumah yang layak huni terutama pada kawasan pinggiran danau, bantaran sungai sejalan dengan MDG’s tujuan 7 target 11

yaitu mencapai perbaikan signifikan dalam kehidupan ( setidaknya) 100 juta penghuni kawasan kumuh maka tantangan kedepan adalah kemiskinan masyarakat.

Sarana Jalan merupakan sarana infrastruktur yang menghubungkan satu lokasi dengan lokasi lainnya dan sangat berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Tantanga kedepan yang perlu segera dan ditangani secepatnya adalah penyelesaian jalan lintas Sulawesi (Telaga – Tibawa) yang sampai saat ini belum selesai pekerjaannya dan sering menimbulkan kemacetan lalulintas pada saat jam kerja, selesai kerja dan saat-saat tertentu (peringatan hari raya ketupat). Tantangan dalam masalah perhubungan adalah bertambahnya jumlah kenderaan yang tidak sesuai lagi dengan sarana jalan yang ada, begitu pula sarana rambu-rambu lalulintas pada jalur-jalur yang ramai dan padat oleh kenderaan. Disamping itu perlu pula ditetapkan regulasi pembuatan bentor yang semakin menjamur bahkan tidak terkendali.

4.1.8Mendorong Keseteraan Gender

Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan memiliki arti untuk memacu disediakannya peluang yang sama bagi laki-laki dan perempuan dalam berbagai aspek kehidupan.

(8)

4.2

ISU STRATEGIS

Daerah memiliki kewenangan dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki. Dalam konteks otonomi daerah, beban dan tanggung jawab Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan semakin berat. Oleh karena itu Pemerintah Daerah harus mampu mengemban amanah pembangunan melalui pemanfaatan segenap potensi sumber daya yang ada di daerah secara efisien dan efektif serta semakin Pemerintah Kabupaten Gorontalo menetapkan sembilan isu strategis pembangunan daerah sebagai berikut :

1. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas: - Stabilitas ekonomi terjaga

- Pengelolaan lingkungan hidup dan mitigasi bencana 5. Pembangunan infrastruktur : pembangunan Daerah di Kabupaten Gorontalo adalah sebagai berikut :

4.2.1 Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas

(9)

gilirannya berdampak positif terhadap penurunan jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan dan tingkat kematian, peningkatan usia harapan hidup, dan menurunnya tingkat kelahiran.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas tidak otomatis menyebabkan terwujudnya daerah menjadi maju dan mandiri sebagaimana yang diinginkan, namun demikian pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas tetap menjadi sasaran penting dalam hubungannya untuk memungkinkan berlangsungnya berbagai kegiatan pembangunan pada bidang lain secara merata dan seimbang serta terlaksana dalam keadaan stabilitas ekonomi yang tetap terjaga dan dinamis. Stabilitas yang terjaga dan dinamis antara lain tercermin dari relatif rendahnya laju inflasi dan perubahan nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asing tidak hanya berdampak positif terhadap peningkatan investasi ke arah yang produktif, melainkan juga berdampak positif dalam upaya mengentaskan penduduk dari kemiskinan dan melindungi kelompok penduduk yang berpendapatan relatif tetap.

4.2.2 Penurunan Angka Kemiskinan

Salah satu tujuan pembangunan adalah pengentasan kemiskinan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Untuk lebih memahami persoalan kemiskinan di Kabupaten Gorontalo, maka diperlukan pemahaman yang disebabkan sifat kemiskinan tidak saja persoalan ekonomi semata melainkan permasalahan-permasalahan non ekonomi lainnya misalnya minimnya tingkat pendidikan, rendahnya perilaku hidup sehat serta terbatasnya akses infrastruktur.

Perlunya kontribusi semua pemangku kepentingan, termasuk Pemerintah Daerah, dalam upaya bersama untuk mengurangi kemiskinan. Untuk itu diperlukan kebijakan Pemerintah Daerah yang secara langsung mempengaruhi kehidupan masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan,melalui program-program jaring pengaman sosial yang berpihak pada masyarakat miskin (pro poor). Disisi lain upaya pengentasan kemiskinan merupakan hal terpenting dalam mengupayakan pencapaian MDGs (Millennium Development Goals) sekaligus target Nasional dan daerah dalam mensejahterakan masyarakat.

(10)

Dalam meningkatkan pembangunan perekonomian dan daya saing produk, Pemerintah Kabupaten Gorontalo memandang penting mengembangkan iklim usaha kreatif karena diyakini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi rakyat.

Untuk itu, pemerintah Kabupaten Gorontalo mengajak semua pemangku kepentingan untuk mengembangkan usaha kreatif dengan memberdayakan Usaha Kecil Mikro, Menengah dan Koperasi agar pertumbuhan ekonomi tinggi, dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, berkualitas, dan berkesinambungan diharapkan mampu menyediakan kesempatan kerja dalam jumlah besar (pro-job), dan memberikan pendapatan memadai bagi pekerja, minimal mereka mampu memenuhi kebutuhan dasar keluarganya berupa pangan, sandang, perumahan, kesehatan dan pendidikan sehingga kemiskinan dapat diturunkan dan pengangguran dapat dikurangi.

Usaha kreatif yang diinisiasi oleh rakyat dan berpadu dengan intervensi pemerintah pada gilirannya akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta secara mikro akan mampu membuka lapangan kerja baru.

4.2.4 Pembangunan yang ramah lingkungan

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dalam tahun 2011 mendatang, kita tingkatkan intensitas pelaksanaan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, dengan lebih memperhatikan aspek lingkungan (pro-environment) , akhir-akhir ini sering terjadi bencana alam yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan kehilangan harta benda. Bencana alam sering dikonotasikan sebagai fenomena alam yang merupakan kehendak Tuhan, meskipun tidak jarang bencana tersebut diakibatkan oleh perbuatan kita sendiri. Masyarakat umumnya menganggap bahwa lingkungan hidup akan selalu mampu memulihkan daya dukung dan kelestarian fungsinya sendiri, akibatnya masyarakat tidak termotivasi untuk ikut serta memelihara sumber daya alam dan lingkungan hidup di sekitarnya.

(11)

ditimbun begitu saja, sehingga mencemari tanah maupun air, menimbulkan genangan dan mengancam kesehatan masyarakat.

Bertambahnya kebutuhan lahan pertanian dengan menggunakan lahan hutan akan mengancam keberadaan hutan dan terganggunya keseimbangan lingkungan hidup.

4.2.5 Pembangunan Infrastruktur

Infrastruktur merupakan sarana pendukung bagi aktivitas manusia, sehingga infrastruktur merupakan salah satu elemen utama di dalam pembangunan yang memiliki keterkaitan sangat kuat dengan pertumbuhan ekonomi maupun perkembangan aktifitas sosial masyarakat suatu wilayah.

Berdasarkan hal tersebut maka pemerintah terus berupaya dalam peningkatan infrastruktur baik di pedesaan dan perkotaan seperti sumber daya air, irigasi, transportasi (jalan dan jembatan) dan pemukiman, akan tetapi pemerintah menghadapi tantangan serius dalam pembiayaan infrastruktur dimana keterbatasan dana menyebabkan tidak memungkinkan pemerintah mengandalkan metode pembiayaan konvensional untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang terus meningkat sehingga perlu keterlibatan pihak swasta dan masyarakat.

4.2.6 Peningkatan Ketahanan pangan

Ketahanan pangan sebagai salah satu Prioritas Pembangunan Nasional, Kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau.

Ketahanan pangan mencakup dua hal yaitu tersedianya pangan yang cukup dan sekaligus terpenuhinya kebutuhan pangan setiap rumah tangga untuk menjalani hidup yang sehat dan aktif.

Peningkatan ketahanan pangan ini lebih diarahkan pada pengelolaan sumber daya alam yang optimal, penyediaan prasarana dan sarana pertanian, pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna, serta pengembangan SDM yang memadai.

4.2.7Peningkatan Pelayanan dan Pemerataan Sarana Prasarana Kesehatan

(12)

dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya pelayanan kesehatan. Untuk itu, peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan sangat penting demi peningkatan produktivitas sumber daya manusia, sebab hanya sumber daya manusia yang sehat, yang dapat beraktivitas dan mengembangkan diri.

Penyediaan fasilitas kesehatan dan pelayanan kesehatan gratis pada Puskesmas serta pemberian Jamkesmas atau Jamkesda telah mampu mendorong pemanfaatan layanan kesehatan bagi masyarakat luas. Untuk itu,upaya peningkatan akses terhadap layanan kesehatan masih tetap menjadi hal yang mendesak untuk mencapai program Kabupaten Sehat 2015.

4.2.8 Peningkatan akses dan kualitas pendidikan yang bermutu dan terjangkau

Pendidikan merupakan salah satu pilar terpenting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. SDM adalah investasi moral, strategis dan jangka panjang sehingga tidak bisa ditakar secara material. Karena itu pembangunan pendidikan harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Pembangunan pendidikan merupakan salah satu jalan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin, meningkatkan kesetaraan gender, peningkatan pemahaman nilai-nilai budaya dan multikulturalisme, serta meningkatkan keadilan sosial.

Menyadari akan pentingnya pendidikan bagi seluruh anak bangsa, Pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam mencapai program Kabupaten Cerdas 2015, terus berupaya memenuhi hak setiap masyarakat dalam memperoleh layanan pendidikan yang bermutu, terjangkau, serta meningkatkan kesetaraan, ketersediaan dan kepastian dalam memperoleh layanan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup.

4.2.9 Peningkatan dan Penataan Struktur APBD

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Atribut Produk memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,001. Dari hasil uji t pada variabel atribut produk menyatakan bahwa signifikansi uji t lebih kecil dari 0,05 dan

tinggi dan tidak rapuh, aroma yang dihasilkan juga lebih baik, tetapi warnanya.

Suheyra Syauki, Sp.KJ (08124130106) 22 Agustus s/d 14 Oktober 2016 Anatomi Neurologi Blok 4 Neurologi Neurologi Neurologi Neurologi Neurologi Neurologi Neurologi Neurologi

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasnul dkk bahwa nutrisi dari pasien berpengaruh terhadap outcome pasien stroke iskemik ini terjadi karena

Setelah mendapat penjelasan secukupnya tentang manfaat penelitian ini dan efek sampingnya, maka saya menyatakan SETUJU untuk ikut serta dalam penelitian dari Lisberia Sinambela

Tujuan yang hendak dicapai dalam tugas akhir ini adalah mencari metode dan skema operasi yang paling efisien dari beberapa pompa air yang disusun bertingkat tiga

Persamaan dasar (governing equation) fluida ideal dalam formulasi Lagrange telah digunakan oleh Grimshaw (1981)[3] untuk menurunkan persamaan Korteweg-de Vries (KdV) bagi

Berdasarkan uraian di atas maka pada penelitian skripsi ini dilakukan pengukuran produktivitas primer perifiton di perairan sungai berdasarkan kandungan klorofil-a