SALINAN LAMPIRAN I
KEPUTUSAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS NOMOR KEP.67/M.PPN/HK/04/2015
TANGGAL 30 APRIL 2015
KETENTUAN UMUM
Dalam Keputusan Menteri ini, yang dimaksud dengan:
1. Arsip Kementerian PPN/Bappenas yang selanjutnya disebut Arsip adalah rekaman
kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh Kementerian PPN/Bappenas dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
2. Arsip Dinamis adalah arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan
Kementerian PPN/Bappenas dan disimpan selama jangka waktu tertentu.
3. Arsip Aktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi dan/atau terus
menerus.
4. Arsip Inaktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya telah menurun.
5. Jadwal Retensi Arsip yang selanjutnya disingkat JRA adalah daftar yang berisi
sekurang-kurangnya jangka waktu penyimpanan atau retensi, jenis arsip dan keterangan yang berisi rekomendasi tentang penetapan suatu jenis arsip
dimusnahkan, dinilai kembali, atau dipermanenkan yang dipergunakan sebagai pedoman penyusutan dan penyelamatan arsip.
6. Arsip Keuangan adalah arsip yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan/fiskal
yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan
pertanggungjawaban keuangan.
7. JRA Keuangan adalah daftar yang berisi jenis arsip keuangan beserta waktu
penyimpanannya, sesuai dengan nilai kegunaannya dan dipakai sebagai pedoman penyusutan arsip keuangan.
8. Arsip Kepegawaian adalah arsip yang tercipta dalam rangka perjalanan karier
Pegawai Negeri Sipil yang tercipta dalam proses pembinaan kepegawaian oleh
pejabat yang berwenang dan Pejabat Negara di lingkungan Kementerian PPN/Bappenas.
9. JRA Kepegawaian di lingkungan Kementerian PPN/Bappenas adalah jadwal retensi
mengenai arsip Pegawai Negeri Sipil dan Pejabat Negara yang berdinas di
Kementerian PPN/Bappenas.
-2-
10. JRA Fasilitatif Non Keuangan dan Non Kepegawaian adalah yang berisi jenis arsip
fasilitatif non keuangan dan non kepegawaian beserta jangka waktu
penyimpanannya sesuai dengan nilai kegunaannya dan dipakai sebagai pedoman penyusutan arsip fasilitatif perencanaan, hukum, organisasi dan ketatalaksanaan, kearsipan, ketatausahaan dan kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, penelitian,
pengkajian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan, perpustakaan, teknologi informasi dan komunikasi, pengawasan.
11. Nilai Guna Arsip adalah nilai arsip yang didasarkan pada kegunaannya bagi
kepentingan pengguna arsip.
12. Nilai Guna Primer adalah nilai arsip yang didasarkan pada kegunaan arsip bagi kepentingan Arsip Nasional Republik Indonesia.
13. Nilai Guna Sekunder adalah nilai arsip yang didasarkan pada kegunaan arsip bagi kepentingan lembaga/instansi lain dan/atau kepentingan umum di luar kepentingan
Arsip Nasional Republik Indonesia dan digunakan sebagai bahan bukti dan bahan
pertanggungjawaban nasional.
14. Jenis Arsip adalah arsip atau dokumen yang ditata sesuai dengan sistem pemberkasan
atau dikelola oleh suatu unit, sebagai hasil dari suatu akumulasi yang sama atau pemberkasan, atau aktivitas yang sama, memiliki suatu bentuk khusus, atau karena
beberapa kaitan lain, yang timbul karena penciptaan, penerimaan atau penggunaannya.
15. Penyusutan Arsip adalah kegiatan pengurangan jumlah arsip dengan cara
pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan, pemusnahan arsip
yang tidak memiliki nilai guna dan penyerahan arsip statis kepada lembaga kearsipan yaitu Arsip Nasional Republik Indonesia.
16. Retensi Arsip adalah jangka waktu penyimpanan yang wajib dilakukan terhadap suatu jenis arsip.
17. Retensi Aktif adalah masa simpan minimal suatu jenis arsip pada unit pengolah.
18. Retensi Inaktif adalah masa simpan minimal suatu jenis arsip pada unit
kearsipan/pusat arsip.
19. Keterangan Musnah adalah keterangan yang menyatakan bahwa jenis arsip dapat
dimusnahakan karena jangka waktu penyimapanan telah habis dan tidak memiliki nilai guna lagi.
20. Keterangan Permanen adalah keterangan yang menyatakan bahwa suatu jenis arsip memiliki nilaiguna sekunder atau nilaiguna permanen, wajib diserahkan kepada
Arsip Nasional Republik Indonesia sebagai bukti pertanggungjawaban sesuai dengan lingkup kewenangan masing-masing.
-3-
21. Keterangan dinilai Kembali adalah keterangan yang menyatakan bahwa suatu jenis
arsip belum dapat ditentukan rekomendasi akhirnya apakah dimusnahkan atau
dipermanenkan, sehingga perlu dilakukan penilaian dan pengkajian kembali.
MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,
ttd
ANDRINOF A. CHANIAGO
Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum,