• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Peningkatan Kunjungan Wisatawan Di Obyek Wisata Alam Kolam Abadi Desa Rumah Galuh Kabupaten Langka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Upaya Peningkatan Kunjungan Wisatawan Di Obyek Wisata Alam Kolam Abadi Desa Rumah Galuh Kabupaten Langka"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN TEORETIS

2.1 Pengertian Umum dalam Sistem Kepariwisataan

Pariwisata bila ditinjau secara harfiah berasal dari asal kata wisata dengan kata kerjanya berwisata artinya bepergian atau melancong untuk

bersenang-senang.Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan

pemerintah daerah.Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi

dalam jangka waktu sementara.(UU RI No. 10 Tahun 2009).

Istilah pariwisata berasal dari dua suku kata, yaitu pari dan wisata.Pari berarti

banyak, berkali-kali atau berputar-putar, sedangkan wisata berarti perjalanan atau bepergian. Jadi pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat yang lain. Pengertian pariwisata secara

luas dapat dilihat dari beberapa definisi sebagai berikut :

• Menurut Burkart, dkk pariwisata berarti perpindahan orang untuk sementara dan

dalam jangka waktu pendek ke tujuan-tujuan di luar tempat dimana mereka biasanya hidup dan bekerja, dan kegiatan – kegiatanmereka selama tinggal di

(2)

• Menurut Hunzieker,dkk, pariwisata dapat didefinisikan sebagai keseluruhan

jaringan dan gejala – gejala yang berkaitan dengan tinggalnya orang asing di suatu tempat, dengan syarat bahwa mereka tidak tinggal di situ untuk melakukan suatu pekerjaan yang penting yang memberikan keuntungan yang bersifat permanen

maupun sementara. (Soekadijo,2000:12).

• Menurut Kuntowijoyo, pariwisata memiliki dua aspek, aspek kelembagaan dan

aspek substansial, yaitu sebuah aktivitas manusia. Dilihat dari sisi kelembagaannya, pariwisata merupakan lembaga yang dibentuk sebagai upaya

manusia memenuhi kebutuhan rekreatifnya. Sebagai sebuah lembaga, pariwisata dapat dilihat dari sisi manajemennya, yakni bagaimana perkembangannya, mulai dari direncanakan, dikelola, sampai dipasarkan pada pembeli yakni

wisatawan.(Wardiyanta, 2006 : 49)

• Kepariwisataan adalah segala usaha, kegiatan dan macam lalu lintas wisata antar

(3)

2.2 Pengertian Wisatawan

Menurut undang – undang No. 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan, disebutkan

wisatawan adalah orang yang melakukan wisata. Wisatawan juga adalah orang–orang yang datang berkunjung pada suatu tempat atau negara, biasanya mereka disebut sebagai pengunjung (visitor) yang terdiri dari banyak orang dengan bermacam–

macam motivasi kunjungan, termasuk didalamnya. Jadi tidak semua pengunjung adalah wisatawan. Sesuai dengan Pasal 5 Resolusi Dewan Ekonomi dan Sosial

Perserikatan Bangsa-Bangsa No. 870, yang dimaksud dengan pengunjung adalah seperti yang diuraikan di bawah ini :”Untuk tujuan statistik, yang dimaksud dengan visitor adalah setiap orang yang mengunjungi suatu negara yang bukan merupakan

tempat tinggalnya yang biasa, dengan alasan apapun juga, kecuali mengusahakan sesuatu pekerjaan yang dibayar oleh negara yang dikunjunginya”.

Menurut rumusan tersebut di atas yang termasuk ke dalamnya :

a. Wisatawan (tourist) yaitu pengunjung yang paling sedikit tinggal selama 24 jam

di negara yang dikunjunginya dan tujuan perjalanannya dapat digolongkan ke

dalam kalsifikasi sebagai berikut :

Pesiar (leisure), seperti untuk keperluan rekreasi, liburan, kesehatan,studi

keagamaan dan olah raga.

Hubungan dagang (bussines), keluarga, konferensi dan missi.

b. Pelancong (exursionist) yaitu pengunjung sementara yang tinggal kurang dari 24

(4)

Menurut G.A. Schmoll, wisatawan adalah individu atau kelompok individu yang mempertimbangkan dan merencanakan tenaga beli yang dimilikinya untuk

perjalanan rekreasi dan berlibur, yang tertarik pada perjalanan pada umumnya dengan motivasi perjalanan yang pernah ia lakukan, menambah pengetahuan, tertarik oleh pelayanan yang diberikan oleh suatu daerah tujuan wisata yang dapat menarik

pengunjung di masa yang akan datang.

Sedangkan defenisi wisatawan menurut World Tourism Organization (WTO)

memberi defenisi, wisatawan adalah setiap orang bertempat tinggal di suatu negara, tanpa memandang kewarganegaraannya, berkunjung ke suatu tempat pada negara yang sama untuk jangka waktu lebih dari 24 jam yang tujuan perjalanannya dapat

diklasifikasikan pada salah satu dari hal berikut ini :

a. Memanfaatkan waktu luang untuk berkreasi, liburan, kesehatan, pendidikan,

keagamaan dan olah raga.

b. Bisnis atau mengunjungi kaum keluarga.

Pengunjung dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu wisatawan dan

ekskursionis. Menurut Norval, wisatawan ialah setiap orang yang datang dari suatu negara asing, yang alasannya bukan untuk menetap atau bekerja di situ secara teratur,

(5)

Pada tahun 1937, Komisi Ekonomi Liga Bangsa-bangsa menyebutkan motif-motif yang menyebabkan orang asing dapat disebut wisatawan. Mereka yang

termasuk wisatawan adalah :

Orang yang mengadakan perjalanan untuk bersenang-senang (pleasure),

karena alasan keluarga, kesehatan dan sebagainya.

• Orang yang mengadakan perjalanan untuk mengunjungi

pertemuan-pertemuan atau sebagai utusan (ilmiah, administratif, diplomatik, keagamaan, atletik dan sebagainya)

• Orang yang mengadakan perjalanan bisnis.

Orang yang datang dalam rangka pelayaran pesiar (sea cruise), kalau ia

tinggal kurang dari 24 jam.

Akan tetapi istilah wisatawan tidak meliputi orang-orang berikut :

• Orang yang datang untuk memangku jabatan atau mengadakan usaha di suatu

negara

• Orang yang datang untuk menetap.

• Penduduk daerah perbatasan dan orang yang tinggal di negara yang satu, akan

tetapi bekerja di negara tetangganya.

• Pelajar, mahasiswa dan kaum muda di tempat-tempat pemondokan dan di

sekolah-sekolah.

• Orang yang dalam perjalanan melalui sebuah negara tanpa berhenti di situ,

(6)

Ekskursionis adalah pengunjung yang hanya tinggal sehari di negara yang dikunjunginya, tanpa bermalam.Hal tersebut juga meliputi orang-orang yang

mengadakan pelayaran pesiar (cruise passanger).Di dalamnya tidak termasuk orang - orang yang secara legal tidak memasuki sesuatu negara asing, seperti misalnya orang yang dalam perjalanan menunggu di daerah transit di pelabuhan udara.

Menurut Swarbrooke, dkk (Ismayanti, 2010 : 3) mengidentifikasi empat jenis wisatawan yaitu:

a. Wisatawan Massal kelompok atau Organized Mass Tourist b. Wisatawan Massal Individu atau Individual Mass Tourist

c. Penjelajah atau Explorer d. Petualang atau Drifter

Wisatawan merupakan unsur utama dalam pariwisata. Terlaksananya kegiatan

pariwisata tergantung pada adanya interaksi antara wisatawan dan objek wisata, yang didukung dengan berbagai sarana prasarana pariwisata. Sebuah objek wisata akan dikatakan menarik jika banyak dikunjungi wisatawan. (Kuntowijoyo, 2006 : 55).

Wisatawan adalah aktor dalam kegiatan wisata. Berwisata menjadi sebuah pengalaman manusia untuk menikmati, mengantisipasi dan mengingatkan masa-masa

didalam kehidupan. (Ismayanti, 2010 : 2)

(7)

• Pengunjung adalah setiap orang yang berkunjung kesuatu negara lain dimana

ia mempunyai tempat kediaman, dengan alasan melakukan pekerjaan yang diberikan oleh negara yang dikunjunginya.

• Wisatawan adalah setiap orang yang bertempat tinggal disuatu negara tanpa

memandang kewarganegaraannya, berkunjung ke suatu tempat pada negara yang sama untuk jangka waktu lebih dari 24 jam yang tujuan perjalanannya

dapat diklasifikasikan pada salah satu hal berikut ini.

a. Memanfaatkan waktu luang untuk untuk rekreasi, liburan kesehatan,

pendidikan, keagamaan dan olahraga. b. Bisnis atau mengunjungi keluarga.

Darmawisata atau excursionist, adalah pengunjung sementara yang menetap

kurang dari 24 jam dinegara yang dikunjunginya termasuk orang yang berkeliling dengan kapal pesiar, namun tidak termasuk pesiar yang memasuki

(8)

2.3 Pengertian Sarana dan Prasarana Pariwisata

Untuk mengembangkan pariwisata diperlukan Tourist Supply, Jadi Tourist

Supply ialah prasarana dan sarana kepariwisataan. Prasarana kepariwisataan sesungguhnya perlu dipersiapkan atau disediakan bila akan mengembangkan industry pariwisata, karena kegiatan pariwisata pada hakekatnya tidak lain adalah salah satu

kegiatan dari sektor perekenomian juga.

Prasarana (Infrastruktur) : adalah semua fasilitas yang memungkinkan proses

perekonomian dapat berjalan dengan lancar sedemikian rupa sehingga dapat memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Fungsi Prasarana adalah untuk melengkapi sarana kepariwisataan sehingga dapat memberikan pelayanan

sebagaimana mestinya. Yang termasuk prasarana adalah :

a. Prasarana Umum :

• Sistem penyediaan air bersih

• Pembangkit tenaga listrik

• Jaringan jalan raya dan jembatan

• Airport, pelabuhan laut, terminal, stasiun

• Kapal tambang (ferry), kereta api, dan lain – lain

(9)

b. Kebutuhan masyarakat banyak adalah Prasarana yang menyangkut kebutuhan

masyarakat banyak, yang termasuk dalam hal ini adalah : Rumah Sakit, Apotek,

Bank, Kantor Pos, Pompa Bensin, Administration Office (Pemerintah Umum, Polisi, Pengadilan, Badan Legislatif, dan sebagainya )

Tanpa prasarana yang baik, sarana – sarana kepariwisataan tidak dapat

memenuhi fungsinya dalam memberikan pelayanan bagi wisatawan. Adapun sarana kepariwisataan, terbagi atas :

a. Sarana Pokok Kepariwisataan

Sarana pokok kepariwisataan ialah perubahan – perubahan yang hidup dan kehidupannya sangat bergantung pada lalu lintas wisatawan dan traveler lainnya.

Fungsinya adalah untuk menyediakan fasilitas pokok yang dapat memberikan pelayanan bagi kedatngan wisatawan. Sarana Pokok Kepariwisataan terbagi atas :

• Receptive Tourist Plan : yaitu perusahaan – perusahaan yang mempersiapkan

perjalanan dan penyelenggaraan tour seperti Travel Agent, Tour Operator,

Tourist Transportation (touris bus, taxi dan sebagainya)

• Residential Tourist Plan : yaitu perusahaan – perusahaan yang memberikan

(10)

b. Sarana Pelengkap Kepariwisataan

Sarana pelengkap adalah fasilitas – fasilitas yang dapat melengkapi sarana

pokok, Fungsinya adalah untuk mengusahakan agar wisatawan dapat lebih lama tinggal di daerah yang dikunjungi. Contoh : olahraga seperti main ski dan berenang sehingga diusahakan agar tamu tidak mudah merasa bosan.

c. Sarana Penunjang Kepariwisataan

Sarana penunjang adalah fasilitas yang diperlukan oleh wisatawan. Fungsinya

adalah sebagai beriikut :

• Melengkapi sarana pokok • Melengkapi sarana pelengkap

• Melengkapi sarana diatas agar wisatawan lebih banyak membelanjakan uangnya

ditempat yang dikungjunginya.

Ketiga sarana – sarana diatas, pembangunannya harus dilaksanakan untuk

(11)

Untuk jelasnya dapat dilihat skema Tourist Supply dibawah ini :

Skema 2.1 Tourist Supply

(12)

2.4 Pengertian Industri Pariwisata dan Produk Wisata

Industri pariwisata memberikan kontibusi langsung terhadap devisa negara.

Dalam perkembangannya pariwisata telah menjadi industri terbesar dan memperlihatkan pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun, diketahui dari banyaknya produk wisata yang tercipta dan terhubung dalam industri ini.Dalam

industri pariwisata keseluruhan rangkaian kegiatan tercipta dalam usaha menjual barang dan jasa yang diperlukan wisatawan.

2.4.1 Pengertian Industri Pariwisata

Pengertian kata industri disini bukanlah suatu tempat untuk mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi. Namun pengertian kata industri disini lebih cenderung

memberikan pengertian industri pariwisata yang artinya kumpulan dari berbagai macam perusahaan yang secara bersama – sama menghasilkan barang dan jasa (good

and service) yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan biro perjalanan wisata pada umumnya.

Industri pariwisata adalah industry yang menyediakan jasa, daya tarik dan sarana wisata.

Industri yang merupakan unit – unit usaha atau bisnis di dalam kepariwisataan dan tersebar di

ketiga area geografi, diantaranya adalah Daerah Asal Wisatawan (DAW), Daerah Transit

(DT), Daerah Tujuan Wisata (DTW), sebagai contoh biro perjalanan wisata bisa ditemukan

baik itu daerah asal wisatawan maupun daerah transit, dan akomodasi bisa ditemukan di

(13)

Menurut Damardjati (dikutip oleh Sihite 2000 : 54) Industri pariwisata adalah

rangkuman dari berbagai bidang usaha yang secara bersama – sama menghasilkan produk

– produk dan pelayanan (service) yang nantinya secara langsung akan dibutuhkan oleh

wisatawan dalam perjalanan. Bila orang mendengar kata industri, gambaran dari

kebanyakan orang adalah suatu bangunan pabrik dengan segala perlengkapannya yang

mempunyai cerobong asap dengan menggunakan mesin dalam proses produksinya.

Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan / atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan

wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata (UU Kepariwisataan, No. 10 tahun 2009). Pariwisata merupakan kegiatan yang sifatnya dinamik, banyak memerlukan prasarana dan sarana untuk kemudahan. Karena sifatnya sementara, maka tiap waktu

kemungkinan besar sering berganti pengujung yang berbeda atau mungkin saja orang / kelompok yang sama untuk menikmati kembali suasana wisata ditempat tersebut.

Citra baik dari daya tarik wisata adalah membuat rasa puas orang lain sehingga orang tersebut merasa ingin kembali pada obyek wisata tersebut pada kesempatan lain. Bahkan terkadang suka mempromosikan kepada orang lain atau kerabatnya untuk

berkunjung ke tempat wisata tersebut, agar dapat menikmati kesenangan yang sama ditempat tersebut.

Dengan demikian secara tidak langsung mereka telah bertindak sebagai agen

promosi (agent of promotion) dengan menyampaikan pengalaman yang menarik dalam

(14)

Bahkan terkadang pengalaman mereka akan mereka tulis pada media cetak yang ada di

negerinya. Suasana demikian akan dapat menumbuh kembangkan citra wisata daerah dan

akan sangat membawa dampak positif terhadap kemajuan dan perkembangan pariwisata,

sehingga dalam proses modernisasi, dinamika Industri Pariwisataan akan berkembang

dalam suatu konsep pendekatan dalam kegiatan ke pariwisataan yang dikategorikan

menjadi salah satu kegiatan Industri jasa pariwisata, dengan jangkauan ruang lingkup

yang lebih luas untuk memperkaya output dari pariwisata.

Kepariwisataan berfungsi memenuhi kebutuhan jasmani, rohani, dan intelektual setiap wisatawan dengan rekreasi dan perjalanan serta meningkatkan pendapatan negara untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Pembangunan pariwisata

perlu terus ditingkatkan dan dikembangkan. Adapaun yang menajadi tujuan kepariwisataan diantaranya adalah :

a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi;

b. Meningkatkan kesejahteraan rakyat;

c. Menghapus kemiskinan;

d. Mengatasi pengangguran;

e. Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya;

f. Memajukan kebudayaan;

g. Mengangkat citra bangsa;

h. Memupuk rasa cinta tanah air;

i. Memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa; dan

(15)

2.4.2 Pengertian Produk Wisata

Dalam hal pariwisata, produk yang dipasarkan itu adalah dalam arti jasa atau

pelayanan (service). Produk pariwisata adalah sejumlah fasilitas dan pelayanan yang disediakan dan diperuntukkan bagi wisatawan yang terdiri dari tiga komponen, yaitu sumber daya yang terdapat pada suatu daerah tujuan wisata, fasilitas, dan transportasi

(Yoeti, 2002 : 128).

Burkart dan Medlik mengatakan : yang dimaksudkan dengan produk usaha

pariwisata adalah “suatu susunan produk yang terdiri dari campuran atraksi wisata, transportasi, akomodasi, dan hiburan”.

Medlik dan Middleton mengatakan : Produk usaha pariwisata adalah

“keseluruhan bentuk pelayanan yang dinikmati wisatawan, semenjak ia meninggalkan tempat kediaman dimana biasanyanya tinggal, selama di Daerah Tujuan Wisata

(DTW) atau kota yang ia kunjungi, hingga ia kembali ke kota tempat tinggal semula”. Menurut Victor T. C. Middleton (1988 ; 79) dalam bukunya yang berjudul Marketing In Travel & Tourism mengatakan bahwa komponen dari total produk

pariwisata sebagai suatu usaha, terutama bila dilihat dari sisi wisatawan yang ingin mengunjungi suatu Daerah Tujuan Wisata, maka pengertian produk dapat

menggunkan batasan sebagai berikut : Produk Usaha Pariwisata adalah “Suatu paket atau kemasan yang terdiri dari komponen barang – barang berwujud dan tidak berwujud yang dapat digunakan untuk beraktivitas di daerah tujuan wisata dan paket

(16)

Menurut batasan ini produk wisata adalah semua bentuk pelayanan yang dinikmati wisatawan dari mulai berangkat meninggalkan tempat tinggalnya hingga

kembali pulang. Adapun unsur – unsur dari produk wisata yang merupakan suatu paket yang tidak terpisah, yaitu :

1. Tourist Objects yang terdapat pada daerah daerah tujuan wisata yang menjadi

daya tarik orang – orang untuk datang berkunjung ke daerah tersebut.

2. Fasilitas yang diperlukan ditempat tujuan tersebut, seperti akomodasi, restoran,

bar, entertainment, dan rekreasi.

3. Transportsi yang menghubungkan negara asal wisatawan dengan daerah tujuan

wisata seperti transportasi ditempat tujuan ke objek – objek wisata.

Ciri – ciri produk pariwisata adalah sebagai berikut :

1. Hasil atau produk pariwisata tidak dapat dipisahkan

2. Calon konsumen tidak dapat mencicipi produk yang akan dibeli 3. Hasil atau produk wisata tidak dapat ditimbun

4. Hasil atau produk wisata banyak tergantung pada tenaga manusia

5. Hasil atau produk wisata tidak mempunyai standar atau ukuran yang objektif’

6. Peranan perantara tidak diperlukan kecuali biro perjalanan (travel agent) atau

operator perjalanan (tour operator)

7. Dari segi kepemilikan usaha penyediaan produk wisata memerlukan biaya yang

(17)

Produk pariwisata merupakan suatu susunan produk yang terpadu, terdiri dari objek wisata, atraksi wisata, transportasi, akomodasi dan hiburan dimana setiap

unsure persiapkan oleh setiap perusahaan dan ditawarkan secara terpisah.Berdasarkan batasan – batasan industri pariwisata itu maka secara umum dapat disimpulkan bahwa industri pariwisata adalah kumpulan dari macam – macam perusahaan yang secara

bersama – sama menghasilkan barang – barang dan jasa jasa (good and servis) yang dibutuhkan para wisatawan pada khususnya dan traveler pada umumnya, selama

dalam perjalanan”.

Pengelompokan perusahaan yang termasuk dalam usaha pariwisata adalah : • Travel Agent

• Tourist Transportation • Hotel dan akomodasi lainnya

• Catering Trade (Bar dan Restaurant)

• Tour Operator

• Tourist Object dan Tourist Attraction serta entertainment lainnya • Souvenir Shop

Dalam pengertian sempit (micro economy) hotel dapat saja dikatakan bagian

(18)

Jadi produk yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan dalam bentuk jasa yang diperlukan oleh wisatawan dapat merupakan paket wisata yang perjalanannya

dapat dilaksanakan oleh Biro Perjalan Wisata (BPW). Dalam uraian diatas, maka jelas bahwa komitmen (pemakai) adalah wisatawan, sedangkan produsennya adalah Kantor Pariwisata untuk daerah dan Direktorat Jenderal Pariwisata untuk seluruh

Indonesia.

2.5 Pengertian Daya Tarik Wisata

Daya tarik wisata merupakan fokus utama penggerak pariwisata di sebuah destinasi. Dalam arti, daya tarik wisata sebagai penggerak utama yang memotivasi wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat. Contoh wisatawan akan mendatangi

pesisir pantai yang memiliki ombak tinggi, pasir putih dan air biru sebagai daya tarik. Daya tarik wisata juga menjadi fokus orientasi bagi pembangunan wisata terpadu.

Misalnya dengan ditemukannya situs sejarah purbakala, wisatawan yang tertarik akan datang mengunjungi dan masyarakat setempat menyediakan berbagai fasilitas untuk kebutuhan wisatawan selama berlibur, seperti akomodasi, fasilitas makan minum, dan

transportasi. (Ismayanti , 2010 : 147),

Daya tarik wisata merupakan kekuatan untuk mendatangkan wisatawan. Suatu

objek mempunyai potensi untuk menjadi daya tarik, tetapi daya tarik tersebut baru terbentuk jika objek tersebut ditunjang oleh unsur-unsur lain seperti aksesibilitas dan fasilitas penunjang. Disamping itu, daya tarik juga akan tercipta jika lingkungan

(19)

Daya Tarik Wisata sejatinya merupakan kata lain dari objek wisata namun sesuai peraturan pemerintah Indonesia tahun 2009 kata obyek wisata sudah tidak

relevan lagi untuk menyebutkan suatu daerah tujuan wisatawan maka digunakanlah kata “Daya Tarik Wisata” maka untuk mengetahui apa arti dan makna dari daya tarik wisata di bawah ini adalah beberapa definisi atau pengertian mengenai daya tarik

wisata menurut beberapa ahli:

Dalam Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan,

daya tarik wisata adalath sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan. Daya tarik wisata itu harus

dikelola sedemikian rupa agar keberlangsungannya dan kesinabungannya terjamin. Adapun daya tarik wisata sebagai berikut :

a. Daya tarik wisata ciptaan tuhan yang maha esa yang berwujud keadaan alam flora

dan fauna.

b. Daya tarik alam merupakan daya tarik alami yang telah ada dengan sendirinya

tanpa campur tangan manusia

c. Daya tarik wisata hasil ciptaan manusia yang berwujud museum, peninggalan

(20)

Daya tarik wisata merupakan sasaran perjalanan wisata seperti berikut :

1. Cipataan Tuhan yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam serta flora dan

fauna seperti pemandangan alam, panorama indah, hutan rimba dengan tumbuhan hutan tropis, serta binatang – binatang langka.

2. Karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala, peninggalan

sejarah, seni budaya, wisata argo, wisata tirta, wisata petualangan, taman rekreasi dan tempat hiburan.

3. Saran wisata minat khusus, seperti berburu, mendaki gung, gua, industry dan

kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat – tempat ibadah dan tempat – tempat ziarah.

Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut destinasi pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di

dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan. (UU Kepariwisataan No. 10 tahun 2009).

Beberapa elemen dari komponen sumber daya alam yang dapat dikembangkan menjadi objek dan daya tarik wisata terdiri dari cuaca iklim, bentang alam, flora dan

fauna, pantai, keindahan alam,keanekaragaman biota laut dan lain sebagainya. Beragam kombinasi dari elemen sumber daya alam tersebut dapat menjadi suatu daya tarik dalam mendatangkan wisatawan, yang dimaksud dengan daya tarik wisata

(21)

mempunyai potensi daya tarik, tetapi daya tarik tersebut dari terbentuk bila objek tadi ditunjang oleh unsur-unsur lain seperti aksesibilitas dan fasilitas penujang.Jadi obyek

dan daya tarik wisata merupakan faktor utama yang mempengaruhi seseorang meninggalkan daerah asal untuk mengunjungi suatu daerah wisata.

2.6Wisata Alam

Wisata alam merupakan kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan potensi alam untuk menikmati keindahan alam baik yang masih alami atau sudah ada

usaha budidaya, agar ada daya tarik wisata ke tempat tersebut. Wisata alam digunakan sebagai penyeimbang hidup setelah melakukan aktivitas yang sangat padat, dan suasana keramean kota. Sehingga dengan melakukan wisata alam tubuh

dan pikiran kita menjadi segar kembali dan bisa bekerja dengan lebih kreatif lagi karena dengan wisata alam memungkinkan kita memperoleh kesenangan jasmani dan

rohani. Dalam melakukan wisata alam kita harus melestarikan area yang masih alami, memberi manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budaya masyarakat setempat sehinga bias menjadi Desa wisata, agar desa tersebut memiliki potensi

wisata yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti alat transportasi atau penginapan (anonimous).

Wisata alam merupakan bentuk kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan

potensi sumberdaya alam, baik dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha budidaya,

sehingga memungkinkan wisatawan memperoleh kesegaran jasmaniah dan rohaniah

mendapatkan pengetahuan dan pengalaman serta menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap

Referensi

Dokumen terkait

dinarnakan alat SMS Sirkulasi Mixing Sistem, alat ini diarahkan sebagai alat teknologi tepat guna yang diharapkan dapat digunakan bagi petani atau rnasyrakat sebagai

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian mengenai Studi Perbandingan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Obat Herbal dan Obat Sintetik di Campagayya

kondisi yang dihadapi oleh masing-masing perusahaan. 31 Mekanisme penerapan CSR berlanjut pada perencanaan, persiapan, pembiayaan, pelaksanaan, pendokumentasian,

Penyaluran dana zakat kepada entitas pengelola

bahwa Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing sebagaimana dimaksud dalam huruf a termasuk golongan Retribusi Perizinan Tertentu dan belum

“Pengaruh PDRB Sektor Pertanian, Nilai Tukar Petani, Dan Investasi Sektor Pertanian Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Provinsi Jawa Tengah”.

Nilai koefisien regresi variabel tenaga dengan hasil penelitian yapg dilakukan olehJannah kerja adalah sebesar 158,667 yang berarti setiap (2008), bahwa tenaga kt4a

Penulis akan membuat sebuah pembangkit listrik yang bersifat mengubah gerakan menjadi tenaga listrik, seperti kincir air tetapi akan memakai gaya gravitasi sebagai