1
DISCLAIMERThis report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Perspektit teknikal trend IHSG dalam pekan ini masih mengindikasikan sinyal positif. Sinyalemen positif terbatas bagi IHSG terkonfirmasikan dari indkator Stochastic, MACD, MA5 dan MA20 yang mensinyal upside bagi IHSG.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 6113.653 +59.049 27,321.918 9,749.419
LQ-45 1032.749 +11.593 5,158.751 5,223.704
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
The Fed dalam FOMC Desember 2017 menaikkan Fed Fund Rate (FFR) sebesar 25 bps menjadi 1,25%-1,5%. The Fed tidak mengubah proyeksi kenaikan FFR tiga kali di tahun 2018 maupun 2019. Selain itu The Fed memperkirakan PDB Amerika Serikat (AS) tumbuh 2,5% di 2018 dari perkiraan pada September sebesar 2,1%, serta 2,1% di 2019 dari perkiraan awal 2%. Investor terus mengikuti progres reformasi pajak AS. Kebijakan The Fed itu direspon negatif oleh bursa saham Asia dan Eropa pada Kamis (14/12) dan karena The Fed mempertahankan prospek suku bunga di tahun 2018. Mayoritas bursa saham Asia melemah. Bursa saham Cina terkoreksi pasca rilis kebijakan The Fed itu. Bahkan People’s Bank of China (PBoC) juga menaikkan suku bunga pinjamannya. Penyesuaian itu dilakukan untuk menghindari guncangan. Kenaikan FFR lebih lanjut akan berdampak pada arus modal, sementara efek keseluruhan tidak akan signifikan karena Cina sudah mengalami pengetatan di tengah deleveraging. Selain itu industrial production Cina naik 6,1% YoY di November dari +6,2%. Sedang retail sales tumbuh 10,2% YoY dari +10%. Bursa saham Jepang melemah mengabaikan PMI Manufactuirng preliminari Desember yang naik ke 54,2 dari 53,6. Sedang industrial production di Oktober naik 0,5% MoM dan 5,9% YoY.
Sementara Bank Indonesia mempertahankan BI 7D RRR di level 4,25%. BI menilai pelonggaran kebijakan moneter sebelumnya telah memadai untuk terus mendorong momentum pemulihan ekonomi domestik di tengah stabilitas makro ekonomi yang semakin baik. BI tetap mewaspadai sejumlah risiko, baik normalisasi kebijakan moneter di beberapa negara maju dan risiko geopolitik, maupun risiko dalam negeri. Bursa saham Indonesia relatif tenang dan bergerak positif di sepanjang perdagangan kemarin, karena pasar telah mengantisipasi sebelumnya. IHSG bahkan menguat hingga 0,975% dan ditutup di level tertinggi barunya di 6113,653. Investor asing mencatatkan net sell Rp 134,15 miliar. Namun nilai rupiah melemah melampaui Rp 13.560/USD. BI menyatakan akan tetap fokus pada pengelolaan inflasi sehingga tetap serendah mungkin untuk membantu meningkatkan belanja konsumen. World Bank menyebutkan kenaikan Fed rate yang lebih cepat dari ekspektasi dapat memicu volatilitas dan menyebabkan arus
modal keluar tiba-tiba di pasar negara berkembang, termasuk
Indonesia. World Bank memprediksi perekonomian Indonesia bisa tumbuh 5,3% di 2018, karena investasi dan konsumsi mulai membaik.
Bursa saham Eropa melemah karena investor lebih concern pada prospek kenaikan FFR di masa datang. European Central Bank (ECB) tidak mengubah kebijakan suku bunga dan mempertahankan jaminan untuk bergerak perlahan dalam menurunkan stimulus. ECB tidak lagi menyatakan akan memenuhi target inflasi di tahun 2020. Hal itu dianggap bahwa ekonomi kawasan Eropa belum cukup kuat untuk menjamin pemangkasan stimulus moneter. Bank of England (BoE) juga mempertahankan kebijakan suku bunganya tidak berubah. Investor di bursa Inggris tampaknya lebih concern pada isu Fed rate, di saat data retail sales Inggris pada November tumbuh 1,2% MoM, meningkat dari sebelumnya hanya tumbuh 0,1%. Sementara data Composite PMI Jerman pada Desember naik ke level 58,7 dari 57,3.
Optimistis terhadap ekonomi AS yang terus membaik menjadi salah satu alasan bagi The Fed menaikkan suku bunga 25 basispoin menjadi berada pada kisaran 1,25%-1,5%. The Fed mengambil keputusan berdasarkan pada data ekonomi berupa jumlah pengangguran yang rendah, peningkatan pengeluaran rumah tangga, dan investasi yang meningkat oleh sektor bisnis terjadi pada kuartal IV 2017. Berdasarkan proyeksi ekonomi terbaru, The Fed memperkirakan inflasi akan tetap di bawah targetnya, yaitu 1,7 persen dan tingkat pengangguran menjadi 4,1%. Kenaikan suku bunga ini telah diperkirakan pasar sebelumnya, sehingga dampak bagi pasar tidak terlalu besar.
Sementara itu, terkait dengan reformasi pajak yang di programkan Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan berjalan. Kongres AS dipastikan akan melegislasi reformasi pajak untuk warganya yang diperkirakan akan berkekuatan hukum tetap pada April 2018. Konggres AS dipastikan akan memakai metode perpajakan dengan konsep yang berlaku. Selain itu, Kongres AS dipastikan akan melegislasikan ketentuan perpajakan terhadap dana perusahaan AS yang diparkir di luar negeri sekitar US$ 2,5 triliun yang belum dikenakan pajak AS. Reformasi pajak ini telah mengakibatkan membaiknya pasar saham AS peluang berlanjut masih dapat terjadi.
Kendati sisi lainnya, kepercayaan kepada AS sebagai mediator damai di Timur Tengah memudar. Negara-negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyatakan AS
tidak lagi menjadi mediator damai Timur Tengah. OKI juga
mendklarasikan Yerusalem Timur Ibu Kota dari Palestina. Deklarasi OKI ini karena menganggap keputusan AS untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel sebagai tanda penarikan AS dari perannya sebagai sponsor perdamaian Timur Tengah.
Lembaga asing optimistis perekonomian Indonesia akan membaik pada tahun 2018. Seperti halnya Bank Dunia memproyeksikan ekonomi Indonesia pada 2018 tumbuh 5,3%, lebih tinggi dari proyeksi 2017 sebesar 5,1%. Pertumbuhan ekonomi dengan dukungan membaiknya konsumsi rumah tangga, investasi dan ekspor. Ekonomi akan terus membaik seiring kondisi lingkungan eksternal yang kondusif dan situasi dalam negeri yang positif.
Inflasi Desember diperkirakan meningkat sejalan dengan kenaikan harga kebutuhan pokok jelang libur Natal dan Tahun Baru. Kenaikan harga ini juga disebabkan faktor cuaca ekstrem sehingga membuat pasokan terhambat. Kenaikan harga kebutuhan pokok hampir terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia. Kendati, dari Pihak pemerintah mengklaim kebutuhan pokok dan pangan menjelang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 aman terkendali.
Sentimen yang variatif bagi pasar, terbuka peluang bagi IHSG akan bergerak mixed, namun berpotensi melamah pada hari ini.
•PTBA targetkan penjualan batu bara tumbuh 18%-20% di 2018
•PTBA kaji emisi obligasi untuk tahun 2018
•PTBA siapkan capex 2018 Rp6,5 triliun
•TINS anggarkan capex tahun 2018 sebesar Rp 2,65 triliun
•Sango gandeng KRAS bangun pabrik baja otomotif USD 300 juta
•Laba SSMS per 9M17 naik jadi RP 628,15 miilar
•Financial closing proyek LRT ditargetkan rampung 22 Desember
•PPRO siap terbitkan surat utang Rp 1,6 triliun
•Satelit Telkom 4 siap meroket Mei 2018
•BBCA beri fasilitas PBMM RP 2 triliun ke Pegadaian
•MEGA dorong kinerja kartu kredit
•BGTG targetkan tahun bisnis 2018 sebagai tonggak sektor IT
•BGTG salurkan kredit Rp2,62 triliun
•Target pembiayaan BFIN terpenuhi
•Premi ASBI tertekan
•ASBI kembangkan pemasaran digital
•HADE tunda akusisi PSP
•SRIL akan akuisisi 2 perusahaan
•GDYR raih fasilitas kredit US$15 juta
•FISH siapkan capex hinggga USD 15 juta
DAILY REPORT
15 December 2017Support Level 6077/6041/6021
Resistance Level 6133/6153/6190
Major Trend Up
DAILY NEWS
15 December 2017Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) menargetkan pertumbuhan
penjualan batu bara sebesar 18%-20% pada tahun 2018. Peningkatan penjualan itu diharapkan dapat tercapai seiring dengan peningkatan produksi batu bara sebesar 18%-20% pada 2018. PTBA juga akan meningkatkan kapasitas produksi di tahun 2018. Peningkatan produksi batu bara oleh perseroan itu akan ditopang oleh peningkatan kapasitas pengangkutan kereta api. Batu bara yang diproduksi oleh PTBA juga diangkut menggunakan kereta api milik PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) mengkaji penerbitan
obligasi sebagai salah satu sumber pendanaan pada tahun 2018. Perseroan mengkaji sumber dana dari pinjaman bank atau obligasi pada tahun 2018. Apabila perusahaan menerbitkan obligasi, maka realisasinya pada semester I 2018. Namun rencana tersebut masih dikaji sambil melihat sumber pendanaan lain seperti pinjaman perbankan. Bukit Asam menganggarkan belanja modal senilai Rp 6,5 triliun pada tahun 2017. Belanja modal itu akan digunakan paling besar untuk proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), serta hilirisasi, investasi rutin, peralatan tambang, perumahan dan sebagainya.
Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) menganggarkan belanja
modal Rp6,5 triliun pada 2018. Mayoritas capex tersebut akan disalurkan untuk proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan hilirisasi batu bara. Selain itu, juga akan digunakan untuk investasi rutin, peralatan tambang, perumahan, dan sebagainya.
Timah (TINS) menyiapkan anggaran belanja modal senilai Rp 2,65
triliun pada tahun 2018 sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas operasi serta produksi. Sebesar 84% anggaran belanja modal tersebut atau sekitar Rp 2,23 triliun untuk keperluan induk usaha dan 16% sisanya atau sekitar Rp 422 miliar untuk anak perusahaan. Anggaran investasi TINS tetap konsisten meneruskan dan berkesinambungan terhadap tahun 2016 dan 2017 sesuai dengan tahapan strategiturn around Timah sekitar Rp2,65 triliun. Secara berkesinambungan TINS fokus menyiapkan pembiayaan modal kerja dan investasi untuk memperkuat kapasitas dan produktivitas operasi serta produksi perusahaan. Di samping itu perusahaan akan meneruskan tahap berikutnya dalam investasi di bidang aktivitas peleburan logam (smelter) serta kapasitas dan produktivitas di anak usaha, yaitu PT Timah Industri, sebagai strategi hilirisasi dari produk Timah. Struktur dana untuk pembiayaan modal kerja dan investasi perusahaan sudah cukup baik dan kuat. Dengan demikian TINS kemungkinan tidak menerbitkan obligasi pada tahun 2018.
Sango Corporation bekerja sama dengan Krakatau Steel (KRAS) membangun pabrik baja khusus di Cilegon, Banten, berkapasitas produksi terpasang 40-60 ribu ton per tahun. Nilai investasinya berkisar USD 200-300 juta.
Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) mencatat penjualan sebesar Rp
2,38 triliun per September 2017 meningkat dibandingkan Rp 1,73 triliun per September 2016. Laba periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 628,15 miliar, naik dari sebelumnya laba Rp 335,12 miliar.
Penyelesaian pembiayaan ataufinancial closing proyek kereta api ringan ataulight rail transit (LRT) Jabodebek ditargetkan selesai pada 22 Desember 2017. Skema pendanaan untuk proyek LRT telah selesai dibicarakan. Masih ada verifikasi dari Jamdatun dan BBKP dan nantinya akan dibayarkan pada Januari. Pencairan dana
akan dilakukan bertahap, sesuai dengan progres keberlanjutan proyek. Kondisi keuangan BUMN yang terlibat dalam pembiayaan proyek LRT, cukup kuat dan solid. Bank Mandiri (BMRI) mendukung penuh pendanaan proyek pembangunan LRT tersebut. Dalam proyek ini PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan bertindak selaku operator sekaligus investor. Sedang Adhi Karya (ADHI) merupakan kontraktor dan investor. Bank yang terlibat dalam pembiayaan proyek ini yaitu Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank CIMB Niaga (BNGA) dan Bank Central Asia (BBCA).
PP Properti (PPRO) berencana menerbitkan dua instrumen
pendanaan berupa obligasi dan surat utang jangka menengah (MTN) minimal senilai Rp 1,6 triliun. Pendanaan ini akan digunakan seluruhnya untuk akuisisi lahan dan pembiayaan proyek Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati. Perseroan berencana kembali berbicara dengan Pefindo untuk mengangkat kembali peringkat atas surat utang perusahaan yang saat ini mencapai BBB. PPRO setidaknya membutuhkan dana Rp 1,6 triliun untuk belanja modal. Sekitar 70% akan digunakan untuk pembelian lahan dan selebihnya untuk pengembangan Bandara Kertajati.
Telekomunikasi Indonesia (TLKM) berharap bisa masuk ke pasar
lebih awal dengan mempercepat peluncuran satelit Telkom 4. Jadwal awal peluncuran satelit Telkom 4 adalah Agustus 2018. Perseroan kemudian meminta konstruksi satelit tersebut dipercepat ke Juli 2018 setelah Telkom 1 berhenti beroperasi. Vendor ternyata dapat menyelesaikan pembuatan Telkom 4 pada Mei 2018.
Bank Central Asia (BBCA) berkomitmen turut mendorong
pertumbuhan ekonomi melalui kerja sama dengan badan usaha yang menyalurkan dana ke masyarakat dengan skema gadai yakni PT Pegadaian (Persero). BCA memberikan penambahan fasilitas Pinjaman Berjangka Money Market (PBMM) sebesar Rp 2 triliun kepada Pegadaian. Fasilitas kredit tersebut diharapkan dapat membantu Pegadaian dalam menyediakan pembiayaan yang cepat, mudah, dan aman kepada masyarakat. Selain itu juga memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah ke bawah. BCA tidak hanya memberikan fasilitas pendanaan dalam bentuk Kredit Modal Kerja (KMK), tetapi juga pelayanan terhadap akses pencairan dana nasabah melaluipayment online. Oleh karena itu penandatangan MoU dengan Pegadaian diharapkan juga dapat membuka peluang kerja sama lain.
Bank Mega (MEGA) mendorong kinerja kartu kredit yang
merupakan salah satu bisnis utama perseroan melalui penambahan promosi dan layanan. Perseroan tetap optimis transaksi kartu kredit ditargetkan dapat tumbuh sekitar 20% pada tahun depan.
Bank Ganesha (BGTG) menargetkan tahun bisnis 2018 sebagai
tonggak penguatan sektor teknologi informasi (TI). Bank Ganesha bertekad untuk menjadi entitas yang dapat melayani nasabah sehari-hari atau everyday banking pada tahun 2020. Perseroan akan segera merilis layanan online device yang dapat diakses oleh nasabah pada gawai elektronik maupun personal desktop. Pada penghujung tahun 2017 perseroan berencana me-launching layanan Internet Banking dan Mobile Banking tersebut.
Bank Ganesha (BGTG) hingga kuartal III-2017 te;ah menyalurkan
DAILY NEWS
15 December 20173
DISCLAIMERThis report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
yang membaik menajdi 0,97% dibandingkan periode yang sama tahun lalu di level 1,25%.
BFI Finance (BFIN) telah merealisasikan pembiayaan sepanjang
2017 yang ditargetkan mencapai Rp13 triliun. Sampai dengan November 2017, pembiayaan yang disalurkan perseroan tembus Rp13 triliun atau telah mencapai target pembiayaan hingga akhir tahun. Hingga November 2017, pembiayaan perseroan tersebut tumbuh 35% YoY.
Penurunan kontribusi atau pendapatan premi lini bisnis asuransi kesehatan berdampak terhadap lesunya performa bisnis asuransi syariah Asuransi Bintang (ASBI). Kontribusi bruto perseroan per Oktober 2017 mencapai Rp28,33 miliar, turun 46,11% YoY.
Asuransi Bintang (ASBI) mengembangkan sistem infotmasi untuk
mendukung penjualan berbasis digital pada 2018. Dengan pengembangan sistem tersebut, perseroan dapat menjual produk asuransi mikro jangka pendek. Tahun ini perseroan telah selesai mengembangkan sistem informasi tersebut dengan konsep location based sales and just in-time insurance.
Manajemen Himalaya Energi Perkasa (HD Capital/HADE) menyatakan menunda rencana aksi korporasi pengambilalihan atas saham PT Panca Sinergi Perkasa (PSP). Penundaan itu berkaitan dengan masih ada hal-hal yang belum dapat dipenuhi oleh PSP, antara lain persetujuan dari bank yang merupakan kreditur PSP. Sementara itu manajemen bersama dengan para profesi penunjang sedang berkoordinasi serta masih mengupayakan untuk bisa mendapatkan surat persetujuan dari kreditur PSP. PSP adalah perusahaan yang berkedudukan di Jakarta yang bergerak di bidang energi terbarukan pembangkit listrik tenaga mini hidro.
Sri Rejeki Isman (SRIL) berencana untuk mengakuisisi 2
perusahaan untuk memperbesar pasar ekspor. Untuk itu SRIL bersama PT Sinar Pantja Djaja menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat pada 12 Desember 2017. Perseroan berencana untuk mengakuisisi PT Primayudha Mandirijaya dan PT Bitratex Industries. Perjanjian jual beli bersyarat untuk pengambilalihan PT Primayudha Mandirijaya dilakukan perseroan bersama dengan THD Pte. Ltd., Tolaram Industries Pte Ltd., Krishna Kumar Agrawal, Manmeet Singh dan Arvind kumar Shankerlal Ladha. Sementara untuk pengambilalihan PT Bitratex Industries perseroan menandatangani perjanjian jual beli bersyarat dengan One Sovereign Investments Pte Ltd., Thakral Investments Limited., Asean Interest Limited, Sohans Enterprise (H) Limited, Sohans Emporium Pte Ltd., Arvind Kumar Shankerlal Ladha, dan Krishna Kumar Agrawal. Apabila rencana pengambilalihan terlaksana dengan baik, rencana pengambilalihan diharapkan dapat membantu meningkatkan penjualan dan EBITDA serta memperbesar pasar ekspor.
Goodyear Indonesia (GDYR) meraih fasilitas kredit dari HSBC
Indonesia dengan nilai maksimal US$15 juta dengan tenor 1 tahun. Fasilitas tersebut akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan modal kerja jangka pendek.
FKS Multi Agro (FISH) berencana menganggarkan belanja modal
kisaran USD 10-15 juta pada 2018 atau lebih tinggi dari rencana alokasi tahun ini yang sebesar USD 14 juta. Tahun depan, perseroan akan mengalokasikan capex untuk bisnis logistik di Jawa Barat dengan kapasitas nantinya mencapai 300 ribu MT. Meskipun penggunaan capex lebih banyak ke lini usaha logistik, FISH tetap fokus dengan bisnis penjualan bahan pangan.
Pelindo I, III, dan IV memastikan porsi saham Jasa Armada
Indonesia(JAI), anak usaha Pelindo II, yang dilepas melalui IPO.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk sinergi dan upaya pengembangan bisnis.
MARKET DATA
15 December 2017COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change (IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 57.10 0.06 TLKM (US) 31 4,219 61
Natural Gas (US$)/mmBtu 2.69 0.01 ANTM (GR) 0.02 304 16
Gold (US$)/Ounce 1253.62 0.69
Nickel (US$)/MT 11155.00 60.00
Tin (US$)/MT 18900.00 100.00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 99.70 37.30
Coal (RB) (US$)/MT* 95.25 31.89
CPO (ROTH) (US$)/MT 671.25 -1.25
CPO (MYR)/MT 2388.00 -10.00
Rubber (MYR/Kg) 738.50 0.50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 969.78 14.31
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X) Market Cap
Country Indices Price
%Day %YTD 2016E 2017F 2016E 2017F (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 24508.66 -0.31 24.02 19.52 17.82 3.82 3.63 6,773.5
USA NASDAQ COMPOSITE 6856.53 -0.28 27.37 24.23 22.11 4.12 3.70 10,625.9
ENGLAND FTSE 100 INDEX 7448.12 -0.65 4.27 15.09 14.17 1.91 1.86 1,740.4
CHINA SHANGHAI SE A SH 3448.16 -0.32 6.11 14.53 12.83 1.62 1.48 4,955.9
CHINA SHENZHEN SE A SH 2002.89 -0.04 -2.77 25.75 20.31 3.02 2.70 3,547.5
HONG KONG HANG SENG INDEX 29166.38 -0.19 32.57 13.04 11.88 1.35 1.26 2,448.6
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 6113.65 0.98 15.42 17.88 15.93 2.63 2.39 500.8
JAPAN NIKKEI 225 22694.45 -0.28 18.73 19.12 16.98 1.87 1.73 3,598.7
MALAYSIA KLCI 1759.00 1.23 7.14 16.24 15.23 1.61 1.55 256.4
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3435.78 -0.95 19.27 15.72 14.25 1.26 1.20 443.0
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13,576.00 -14.00 1000 IDR/ USD 0.07 0.0001
EUR/IDR 15,984.38 -67.55 EUR / USD 1.18 -0.0004
JPY/IDR 120.79 0.44 JPY / USD 0.01 0.0000
SGD/IDR 10,084.68 15.69 SGD / USD 0.74 -0.0003
AUD/IDR 10,406.00 6.53 AUD / USD 0.77 -0.0001
GBP/IDR 18,233.93 -4.10 GBP / USD 1.34 0.0000
CNY/IDR 2,054.08 0.36 CNY / USD 0.15 0.0002
MYR/IDR 3,323.79 -1.18 MYR / USD 0.24 0.0002
KRW/IDR 12.47 0.03 100 KRW / USD 0.09 0.0000
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 1.50 JIBOR (IDR) Indonesia 5.10
BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 4.25 LIBOR (GBP) England 0.49
ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.05
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.05
PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 4.55
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
IDR AVERAGE DEPOSIT
Description November-17 October-17 Description Rate (%)
Inflation YTD % 2.87 2.67 1M 5.69
Inflation YOY % 3.30 3.58 3M 5.81
Inflation MOM % 0.20 0.01 6M 5.78
Foreign Reserve (USD) 125.97 Bn 126.55 Bn 12M 5.76855
5
DISCLAIMERThis report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
MARKET DATA
15 December 2017BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
15 Dec Indonesia Trade Balance Surplus turun menjadi $860 juta dari $895 juta
15 Dec Indonesia Total Imports YoY Turun menjadi 12.65% dari 23.33%
15 Dec Indonesia Total Exports YoY Turun menjadi 12.75% dari 18.39%
15 Dec US Empire Manufacturing Turun menjadi 18.6 dari 19.4
15 Dec US Industrial Production MoM Turun menjadi 0.3% dari 0.9%
15 Dec US Capacity Utilization Naik menjadi 77.2% dari 77.0%
15 Dec US Manufacturing Production Turun menjadi 0.3% dari 1.3%
19 Dec US Housing Starts Turun menjadi 1248 ribu dari 1290 ribu
19 Dec US Housing Starts MoM Turun menjadi -3.3% dari 13.7%
19 Dec US Building Permits Naik menjadi 1316 ribu dari 1297 ribu
19 Dec US Building Permits MoM Naik menjadi 7.4% dari 5.9%
19 Dec US Current Account Balance
--20 Dec US Existing Home Sales Naik menjadi 5.52 juta dari 5.48 juta
20 Dec US Existing Home Sales MoM Turun menjadi 0.7% dari 2.0%
21 Dec US GDP Annualized QoQ Tetap 3.3%
21 Dec US Inital Jobless Claims
--21 Dec US Continuing Claims
--Ket: (*) US Time (^ ) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
ASII IJ 8325 2.78 8.42 MYOR IJ 2070 -5.05 -2.27
HMSP IJ 4400 1.15 5.37 MEDC IJ 860 -2.82 -0.41
INTP IJ 21175 7.90 5.27 EXCL IJ 3050 -1.29 -0.40
TLKM IJ 4250 1.19 4.66 SRIL IJ 354 -4.84 -0.34
BBCA IJ 21100 0.84 3.95 ADRO IJ 1805 -0.55 -0.30
LPPF IJ 11300 10.24 2.83 INCO IJ 2820 -1.05 -0.28
BBNI IJ 9225 1.37 2.13 SMAR IJ 3600 -2.70 -0.27
SMBR IJ 3070 7.72 2.02 BDMN IJ 5600 -0.44 -0.22
INAF IJ 4470 14.91 1.66 BTPN IJ 2480 -1.59 -0.21
KLBF IJ 1695 2.11 1.52 INDY IJ 3100 -1.27 -0.19
UPCOMING IPO’S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi
Banking & Finance
140.00 400.00 14 Dec’17 18 Dec’17 Jasa Utama Capital
Sekuritas PT Ice Cream Campina
Industry
Consumer 310.400 885.00 08-12 Dec’17 19 Dec’17 Shinhan Sekuritas
PT Jasa Armada Indonesia
Port Handling Service
325-530 1,743.98 15-18 Dec’17 22 Dec’17 Danareksa, Mandiri Sekuritas, RHB Sekuritas PT Prima Cakrawala
Abadi
15 December 2017
CORPORATE INFO
15 December 2017
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
BATA 15.69 Cash Dividend 12 Dec 2017 13 Dec 2017 15 Dec 2017 20 Dec 2017
EMTK 20.00 Cash Dividend 12 Dec 2017 13 Dec 2017 15 Dec 2017 22 Dec 2017
SCMA 40.00 Cash Dividend 12 Dec 2017 13 Dec 2017 15 Dec 2017 22 Dec 2017
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
MEDC Rights Issue 3:1 600.00 07 Dec 2017 08 Dec 2017 14 - 20 Dec 2017
TRAM Rights Issue 10:41 150.00 08 Dec 2017 11 Dec 2017 15 - 21 Dec 2017
IMJS Rights Issue 25:4 500.00 11 Dec 2017 12 Dec 2017 18 - 22 Dec 2017
YULE Rights Issue 1:6 200.00 13 Dec 2017 14 Dec 2017 20 - 28 Dec 2017
MABA Rights Issue 1:2 282.60 15 Dec 2017 18 Dec 2017 22 Dec-03 Jan 2018
GMCW Stock Split 1:8 -- TBA TBA
--HADE Reverse Stock 5:1 -- TBA TBA
--GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
LPKR RUPSLB 15 Dec 2017
MPMX RUPSLB 15 Dec 2017
FIRE RUPST 18 Dec 2017
LPIN RUPST 19 Dec 2017
ENRG RUPSLB 20 Dec 2017
HEXA RUPSLB 20 Dec 2017
HRTA RUPSLB 20 Dec 2017
MTFN RUPSLB 20 Dec 2017
ASMI RUPSLB 21 Dec 2017
CANI RUPST 22 Dec 2017
RBMS RUPSLB 27 Dec 2017
VINS RUPSLB 27 Dec 2017
AHAP RUPSLB 28 Dec 2017
BBTN RUPSLB 28 Dec 2017
CSIS RUPSLB 29 Dec 2017
ELTY RUPSLB 29 Dec 2017
15 December 2017
TECHNICAL ANALYSIS
15 December 2017DISCLAIMER
This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
TLKM
TRADING BUY
S1 4220 R1 4270 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 4170 R2 4320
Closing
Price 4250
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area overbought
•Harga berada dalam area upper band
Prediksi •Trading range Rp 4220-Rp 4320
•Entry Rp 4250, take Profit Rp 4320
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 21.48 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) 19.56 Positif
Bollinger Band (Mid) 4206 Positif
MA5 4180 Positif
3,800 4,000 4,200 4,400 4,600 4,800 5,000
Jun Jul August September October November December
TLKM Downward SlopingChannel
4,250 4,205.5 4,187.5 4,180 4,110 3,791.25 3,791.25 4,250 4,250 4,276.5 4,276.5 4,315.39 4,350 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 TLKM -Stochastic %D(6,3,3)= 56.87,Stochastic %K= 81.52,Overbought Level= 80.00,Oversold Level= 20.00
56.8687 56.8687 20 80 81.5152 81.5152 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 TLKM -MACD (5,3)= -13.06,Signal()= -5.16
-13.0636 -5.16182 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 TLKM -TSI(3,5,3)= 19.56,Volume()= 61,517,800.00
0.00000 -0.963337 19.561 61,517,800
TLKM -William's % R(14)= -41.67,Volume()= 61,517,800.00 -41.6667
61,517,800
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
ASII
TRADING BUY
S1 8200 R1 8400 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 8000 R2 8600
Closing
Price 8325
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area netral
•Harga berada dalam area upper band
Prediksi •Trading range Rp 8200-Rp 8600
•Entry Rp 8325, take Profit Rp 8600
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 48.22 Positif
MACD -4.83 Positif
True Strength Index (TSI) -4.34 Positif
Bollinger Band (Mid) 8285 Positif
MA5 8255 Positif
7,600 7,800 8,000 8,200 8,400 8,600 8,800 9,000 9,200 9,400
Jun Jul August September October November December
ASII UpwardSlopingChannel
8,325 8,285 8,265.63 8,255 8,004.35 8,004.35 7,975 8,325 8,325 8,450 8,500.9 8,630 8,630 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ASII -Stochastic %D(6,3,3)= 39.83,Stochastic %K= 31.45,Overbought Level= 80.00,Oversold Level= 20.00
31.4484 31.4484 20 39.828 39.828 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 ASII -MACD (5,3)= -2.59,Signal()= 5.77
-2.5876 5.77144 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ASII -TSI(3,5,3)= -4.34,Volume()= 32,461,700.00
-4.31842 -4.34151 0.00000 32,461,700
ASII -William's % R(14)
= -44.00,Volume()= 32,461,700.00 -44
32,461,700
15 December 2017
TECHNICAL ANALYSIS
15 December 2017ADHI
TRADING BUY
S1 1770 R1 1850 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 1690 R2 1930
Closing
Price 1820
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi potensi rebound
• RSI berada dalam area netral
•Harga berada dalam area lower band
Prediksi •Trading range Rp 1770-Rp 1850
•Entry Rp 1820, take Profit Rp 1850
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 13.17 Positif
MACD -23.17 Positif
True Strength Index (TSI) -15.73 Positif
Bollinger Band (Mid) 1956 Negatif
MA5 1773 Positif
1,700 1,800 1,900 2,000 2,100 2,200 2,300 2,400 2,500
Jun Jul August September October November December
ADHI BroadeningWedge 1,820 1,820 1,775 1,773 1,705 1,681 1,681 1,820 1,830 1,956 2,191.14 2,465.45 2,465.45 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 ADHI -Stochastic %D(6,3,3)= 37.46,Stochastic %K= 53.37,Overbought Level= 80.00,Oversold Level= 20.00
37.4583 37.4583 20 53.3651 53.3651 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 0.0 ADHI -MACD (5,3)= -1.27,Signal()= 7.33
-1.27461 7.33479 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 ADHI -TSI(3,5,3)= -15.73,Volume()= 36,515,300.00
-15.7309 -29.6547 0.00000 36,515,300
ADHI -William's % R(14)= -72.29,Volume()= 36,515,300.00 -72.2892
36,515,300
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
WIKA
TRADING BUY
S1 1530 R1 1615 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 1445 R2 1700
Closing
Price 1575
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi potensi rebound
• RSI berada dalam area oversold
•Harga berada dalam area lower band
Prediksi •Trading range Rp 1530-Rp 1615
•Entry Rp 1575, take Profit Rp 1615
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 4.76 Positif
MACD -36.15 Positif
True Strength Index (TSI) -52.70 Positif
Bollinger Band (Mid) 1768 Negatif
MA5 1553 Positif
1,600 1,800 2,000 2,200 2,400
Jun Jul August September October November December
WIKA Wedge 1,767.75 1,584.38 1,575 1,575 1,575 1,553 1,490 1,987.97 2,036 2,036 2,036 2,060 2,275 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 WIKA -Stochastic %D(6,3,3)= 9.68,Stochastic %K= 19.80,Overbought Level= 80.00,Oversold Level= 20.00
19.7987 9.67753 9.67753 19.7987 20 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 WIKA -MACD (5,3)= 13.37,Signal()= 22.83
13.3749 22.8345 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 WIKA -TSI(3,5,3)= -52.70,Volume()= 68,972,704.00
-52.6971 -63.1533 0.00000 68,972,704
WIKA -William's % R(14)= -81.32,Volume()= 68,972,704.00 -81.3187
68,972,704
15 December 2017
TECHNICAL ANALYSIS
15 December 2017DISCLAIMER
This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
KLBF
TRADING BUY
S1 1665 R1 1710 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 1620 R2 1755
Closing
Price 1695
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area overbought
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi •Trading range Rp 1665-Rp 1755
•Entry Rp 1695, take Profit Rp 1755
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 72.69 Positif
MACD 6.92 Positif
True Strength Index (TSI) 31.24 Positif
Bollinger Band (Mid) 1641 Positif
MA5 1665 Positif
1,500 1,600 1,700 1,800 1,900 2,000 2,100
May Jun Jul August September October November December
KLBF BroadeningWedge 1,665 1,654.38 1,641.25 1,600 1,591.93 1,503.81 1,503.81 1,680 1,695 1,695 1,695 2,134.68 2,134.68 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 KLBF -Stochastic %D(6,3,3)= 70.57,Stochastic %K= 76.80,Overbought Level= 80.00,Oversold Level= 20.00
70.5739 70.5739 20 76.801 76.801 80 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 0.0 KLBF -MACD (5,3)= -8.68,Signal()= -6.06
-8.68291 -6.06367 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 KLBF -TSI(3,5,3)= 31.24,Volume()= 26,765,300.00
24.7733 0.00000 31.2376 26,765,300
KLBF -William's % R(14)= -5.00,Volume()= 26,765,300.00 -5
26,765,300
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
AKRA
TRADING BUY
S1 6250 R1 6400 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 6100 R2 6550
Closing
Price 6350
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi potensi rebound
• RSI berada dalam area netral
• Harga berada dalam area lower band
Prediksi •Trading range Rp 6250-Rp 6550
•Entry Rp 6350, take Profit Rp 6550
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 18.11 Positif
MACD -25.70 Positif
True Strength Index (TSI) 4.56 Positif
Bollinger Band (Mid) 6456 Negatif
MA5 6205 Positif
6,000 6,600 7,200 7,800 8,400 9,000 9,600 10,200
May Jun Jul August September October November December
AKRABroadeningWedge 6,350 6,325 6,205 6,181.25 5,975 5,836.11 5,836.11 6,350 6,350 6,456.25 7,485.21 10,050 10,050 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 AKRA-Stochastic %D(6,3,3)= 48.03,Stochastic %K= 71.16,Overbought Level= 80.00,Oversold Level= 20.00
48.0291 48.0291 20 71.164 71.164 80 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 0.0 AKRA-MACD (5,3)= -27.36,Signal()= -4.55
-27.3575 -4.55466 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 AKRA-TSI(3,5,3)= 4.56,Volume()= 4,483,900.00
0.00000 -13.1066 4.55923 4,483,900
AKRA-William's % R(14)= -59.46,Volume()= 4,483,900.00 -59.4595
4,483,900
15 December 2017
TRADING VIEW
15 December 2017
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
14-12-17 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture
AALI Trading Buy 13025 13025 13150 12500 12825 13150 13475 Positif Positif Positif 14725 12700
LSIP Trading Buy 1250 1250 1265 1205 1235 1265 1295 Negatif Positif Negatif 1570 1220
SGRO Trading Sell 2570 2570 2520 2440 2520 2600 2680 Negatif Negatif Negatif 2600 2460
Mining
PTBA Trading Buy 2240 2240 2280 2160 2220 2280 2340 Positif Positif Positif 2420 10675
ADRO Trading Buy 1805 1805 1820 1760 1790 1820 1850 Positif Negatif Positif 1925 1680
MEDC Trading Sell 860 860 840 800 840 880 920 Negatif Negatif Positif 934 669
INCO Trading Buy 2820 2820 2880 2660 2770 2880 2990 Positif Positif Positif 3340 2570
ANTM Trading Buy 635 635 645 605 625 645 665 Positif Positif Positif 725 600
TINS Trading Buy 775 775 785 745 765 785 805 Positif Positif Positif 950 750
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Buy 505 505 520 446 482 520 555 Positif Positif Positif 705 464
SMGR Trading Buy 9950 9950 10175 9650 9825 10000 10175 Positif Positif Positif 10800 9125
INTP Trading Buy 21175 21175 23450 18425 20100 21775 23450 Positif Positif Positif 23950 18375
SMCB Trading Buy 830 830 870 780 810 840 870 Positif Positif Positif 830 790
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 8325 8325 8600 8000 8200 8400 8600 Positif Positif Positif 8600 7975
GJTL Trading Buy 705 705 725 645 685 725 765 Positif Positif Positif 780 665
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 7525 7525 7650 7250 7450 7650 7850 Positif Positif Positif 8325 7275
GGRM Trading Sell 78300 78300 77675 75775 77675 79575 81475 Negatif Negatif Negatif 83100 69000
UNVR Trading Sell 51000 51000 50625 49850 50625 51400 52175 Positif Negatif Negatif 52500 48925
KLBF Trading Buy 1695 1695 1755 1620 1665 1710 1755 Positif Positif Positif 1680 1590
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 1635 1635 1690 1570 1610 1650 1690 Positif Positif Positif 1775 1560
PTPP Trading Buy 2620 2620 2680 2380 2530 2680 2830 Positif Positif Positif 2940 2360
WIKA Trading Buy 1575 1575 1615 1445 1530 1615 1700 Positif Positif Positif 2060 1490
ADHI Trading Buy 1820 1820 1950 1690 1770 1850 1930 Positif Positif Positif 2300 1705
WSKT Trading Buy 2030 2030 2080 1820 1950 2080 2210 Positif Positif Positif 2250 1860
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 1760 1760 1780 1650 1715 1780 1845 Positif Positif Positif 1890 1555
JSMR Trading Buy 6375 6375 6525 6225 6325 6425 6525 Positif Positif Negatif 6775 6150
ISAT Trading Sell 4880 4880 4840 4720 4840 4960 5075 Positif Negatif Negatif 6000 4800
TLKM Trading Buy 4250 4250 4320 4170 4220 4270 4320 Positif Positif Positif 4350 3910
Finance
BMRI Trading Buy 7475 7475 7675 7300 7425 7550 7675 Negatif Positif Positif 7600 6925
BBRI Trading Buy 3460 3460 3550 3340 3410 3480 3550 Positif Positif Positif 3470 3115
BBNI Trading Buy 9225 9225 9425 8975 9125 9275 9425 Positif Positif Positif 9175 7650
BBCA Trading Buy 21100 21100 21475 20650 20925 21200 21475 Negatif Positif Positif 21625 20350
BBTN Trading Sell 3370 3370 3350 3300 3350 3400 3450 Negatif Negatif Negatif 3550 2740
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 33375 33375 34600 31825 32750 33675 34600 Positif Positif Positif 37250 30775