• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pra Tindakan

Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Hasil kegiatan survey awal tersebut adalah sebagai berikut : a. Siswa kelas XI.PK.Pa MAN 1 SURAKARTA tahun pelajaran 2015/2016

yang mengikuti materi pelajaran penjasorkes berjumlah 33 anak yang terdiri atas siswa putra saja. Dalam proses pembelajaran khususnya pembelajaran permainan bolavoli banyak yang kurang tertarik. Hal tersebut dikarenakan penggunaan model pembelajaran yang kurang menarik dan menantang untuk siswa.

b. Dari hasil pengamatan yang dilakukan diperoleh informasi bahwa siswa cenderung takut untuk melakukan teknik dasar bolavoli. Hal ini dapat dibuktikan oleh peneliti saat melakukan pengamatan secara langsung di lapangan. Saat mengikuti materi teknik dasar bolavoli, siswa merasa takut dengan bola yang datang sehingga hasil pembelajaran yang didapat kurang maksimal.

c. Penjelasan dari guru yang verbal menyebabkan siswa hanya membayangkan gerakan teknik dasar bolavoli dari penjelasan guru.

d. Seringkali contoh yang disampaikan oleh guru melalui peragaan langsung kurang dapat dicermati oleh siswa secara baik, banyak siswa yang terlihat bosan dengan pembelajaran yang diberikan guru, baik karena kurangnya inovasi ataupun kreativitas guru dalam mengelola pelajaran.

e. Guru sedikit kesulitan menemukan pendekatan pembelajaran yang baik kepada siswa. Model pembelajaran yang monoton atau tradisional mengakibatkan motivasi belajar siswa menurun, sehingga akan berdampak pada rendahnya kemampuan teknik dasar permainan bolavoli siswa. Rendahnya kemampuan teknik dasar permainan bolavoli siswa dapat

(2)

menyebabkan kurangnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran permainan bolavoli.

Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan maka peneliti dan kolabolator (guru) melakukan pengambilan data awal penelitian. Ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi awal keadaan kelas pada materi kemampuan teknik dasar permainan bolavoli. Adapun kondisi hasil belajar permainan bolavoli siswa kelas XI.PK.Pa MAN 1 SURAKARTA tahun pelajaran 2015/2016 sebelum diberikan tindakan model pembelajaran dengan pendekatan STAD, disajikan dalam bentuk tabel ketuntasan sebagai berikut:

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 39,39% 60,60% Tidak Tuntas Tuntas

Gambar 4.1 Prosentase Ketuntasan Prasiklus

Berdasarkan hasil data awal sebelum diberikan tindakan, maka dapat dijelaskan bahwa mayoritas siswa kelas XI.PK.Pa MAN 1 SURAKARTA tahun pelajaran 2015/2016 belum menunjukkan hasil yang baik. Dari 33 siswa, 13 siswa

Kategori Jumlah Prosentase

TUNTAS 13 39,39 %

(3)

commit to user

Melalui deskripsi data awal yang telah diperoleh tersebut masing-masing aspek menunjukkan kriteria keberhasilan pembelajaran yang kurang. Maka disusun sebuah tindakan untuk meningkatkan hasil belajar permainan bolavoli siswa kelas XI.PK.Pa MAN 1 SURAKARTA tahun pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan penerapan pendekatan STAD.

Dari hasil observasi awal, ada dua siklus yang diterapkan untuk menyelesaikan dan menjawab permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Pada setiap siklus yang diterapkan masing masing menggunakan pendekatan pembelajaran STAD dengan permainan, ukuran lapangan dan tinggi net yang sesuai prinsip dari pendekatan STAD. Untuk mengetahui adanya perubahan dari proses yang diakibatkan oleh tindakan tersebut, maka evaluasi akan dilakukan dengan cara melakukan observasi dan penilaian setiap tindakan tersebut. Sehingga pengamatan (observasi) dan penilaian dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Dari hasil observasi dan penilaian tersebut kemudian dilakukan analisa, evaluasi dan refleksi untuk merencanakan tindakan selanjutnya. Pelaksanaan tindakan akan dilakukan sebanyak 2 siklus, yang masing-masing siklus terdiri atas 4 tahapan, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi, (4) Analisis dan Refleksi.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari dua pertemuan. Setiap pertemuan alokasi waktu 3 x 45 menit (3 jam pelajaran). Adapun hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Siklus I

Pelaksanaan PTK pembelajaran permainan bolavoli dengan menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD meliputi, perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan analisis refleksi. Pembelajaran permainan bolavoli menggunakan pendekatan STAD pada siklus I adalah pengenalan

(4)

commit to user

Bawah, (3) Smash dan (4) servis. Pembelajaran permainan bolavoli pada siklus I tersebut dilakukan selama dua kali pertemuan.

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Kegiatan perencanaan tindakan siklus I yaitu :

1) Peneliti dan kolaborator merancang pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar pembelajaran permainan bolavoli dengan menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD sesuai dengan silabus kurikulum 2013.

2) Peneliti dan kolaborator menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk materi pembelajaran permainan bolavoli dengan menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD .

3) Peneliti dan kolaborator menyiapkan alat yang diperlukan dalam pembelajaran pembelajaran permainan bolavoli seperti lapangan bolavoli, net, dan dinding sasaran.

4) Peneliti dan kolabolator menyiapkan angket untuk kuis STAD dalam materi permainan bolavoli.

5) Peneliti dan kolaborator menyusun instrument penelitian, yakni berupa tes dan non tes. Instrument tes dinilai dari hasil tes gerakan pembelajaran permainan bolavoli. Sedangkan instrument non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh observer dengan mengamati keaktifan dan sikap peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

6) Peneliti dan kolabolator menyiapkan reward atau penghargaan berupa hadiah untuk kelompok terbaik dalam mengikuti pembelajaran bagi 2 kelompok terbaik.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Tindakan I dilaksanakan selama dua kali pertemuan, yakni sesuai jadwal mata pelajaran penjaskes kelas XI.PK.Pa MAN 1 SURAKARTA pada hari kamis 12 November 2015 dan 19 November 2015, di MAN 1

(5)

Sesuai dengan RPP pada siklus I ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan guru yang bersangkutan, dan sekaligus melakukan observasi terhadap proses pembelajaran. Rancangan pembelajaran permainan bolavoli dengan menerapkan model pembelajaran cooperative leraning tipe STAD sebagai berikut:

1) Siklus I Pertemuan 1

Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan pertama (kamis, 12 November 2015) adalah materi teknik dasar permainan bolavoli yang memiliki tingkat kompleksitas berbeda. Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai guru yang memberikan materi pembelajaran, namun guru mata pelajaran tetap memberi pengawasan pada proses pembelajaran dan penilaian ketika mengambilan nilai berlangsung.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut: a) Guru menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdoa dan presensi.

b) Guru menyampaikan motivasi dan tujuan pembelajaran, serta kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai siswa secara singkat.

c) Guru memberikan gerakan pemanasan permainan yang berkaitan dengan materi variasi dan kombinasi teknik dasar bolavoli.

d) Guru menjelaskan mengenai perbedaan ukuran lapangan, tinggi net dan jumlah pemain yang dimodifikasi untuk pembelajaran materi ini. Guru memberikan contoh materi dalam teknik dasar permainan bolavoli yaitu passing atas dan passing bawah yang akan dimainkan siswa.

e) Guru meminta 6 orang siswa untuk menjadi peraga dalam materi permainan bolavoli passing atas dan passing bawah.

f) Setelah diberikan contoh, guru menyuruh murid untuk berbaris berbanjar sesuai dengan kelompoknya untuk praktek gerakan teknik dasar bolavoli

(6)

g) Setelah memberikan penjelasan dan contoh, siswa di bagi berkelompok, yang mana setiap kelompok sudah dibagi berdasarkan kemampuannya. Satu kelompok terdiri dari siswa yang mempunyai kemampuan bagus, sedang, rendah. Satu kelompok terdiri dari 5 siswa.

h) Siswa bersama kelompoknya melakukan teknik dasar permainan bolavoli dengan aturan yang telah dijelaskan sebelumnya, dan kelompok lainnya mengamati permainan dan berlatih bersama kelompoknya.

i) Guru bersama dengan Guru Mata Pelajaran dan rekan peneliti melakukan penilaian terhadap penampilan permainan bolavoli passing atas dan passing bawah siswa per kelompok sesuai dengan RPP. j) Guru memberikan evaluasi kepada kelompok-kelompok siswa tentang penampilan permainan bolavoli passing atas dan passing bawah yang telah dilakukan siswa, serta kesempatan untuk bertanya tentang materi praktik yang dilakukan.

k) Guru memberikan materi lanjutan, yaitu materi servis dan smash memiliki kompleksitas lebih tinggi dari teknik sebelumnya.

l) Guru meminta 6 orang siswa untuk menjadi peraga dalam materi permainan bolavoli servis dan smash.

m) Siswa per kelompok melakukan materi servis dan smash dengan aturan yang telah dijelaskan sebelumnya, dan kelompok yang lain membantu mengambil bola dan mengamati permainan.

n) Guru bersama dengan Guru Mata Pelajaran dan rekan peneliti melakukan penilaian terhadap penampilan permainan bolavoli servis dan smash siswa per kelompok sesuai dengan RPP.

o) Guru memberikan evaluasi kepada kelompok-kelompok siswa tentang penampilan permainan bolavoli servis dan smash yang telah dilakukan siswa dan pembelajaran secara keseluruhan serta kesempatan untuk bertanya tentang materi praktik yang dilakukan

(7)

serta memberikan informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.

p) Pelajaran diakhiri dengan berdoa dan kemudian peserta didik disuruh untuk mengembalikan peralatan yang digunakan dan segera meninggalkan lapangan dengan tertib dan rapi untuk selanjutnya mengikuti pelajaran selanjutnya.

2) Siklus I Pertemuan II

Pada pelaksanaan siklus I pertemuan II (kamis, 19 November 2015) materi teknik dasar permainan bolavoli mulai dari passing atas, passing bawah, servis dan smash yang memiliki tingkat kompleksitas berbeda. Dari hasil penilaian dan evaluasi yang dilakukan pada pertemuan pertama maka peneliti dan guru akan memberikan tambahan materi teknik dasar permainan bolavoli mulai dari passing atas, passing bawah, servis dan smash pada pembelajaran hari ini. Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai guru yang memberikan materi pembelajaran, namun guru mata pelajaran tetap memberi pengawasan pada proses pembelajaran dan penilaian ketika mengambilan nilai berlangsung. Penilaian pada pertemuan kedua ini akan dijadikan sebagai hasil penilaian dari tindakan pertama dalam penelitian.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut: a) Guru menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdoa dan presensi.

b) Guru menyampaikan motivasi dan tujuan pembelajaran, serta kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai siswa secara singkat.

c) Guru memberikan gerakan pemanasan permainan yang berkaitan dengan materi variasi dan kombinasi teknik dasar bolavoli.

d) Guru menjelaskan ulang materi pada minggu lalu, dan minggu ini memperjelas teknik dasar permainan bola voli.

(8)

e) Guru menjelaskan mengenai perbedaan ukuran lapangan, tinggi net dan jumlah pemain yang dimodifikasi untuk pembelajaran materi ini. Guru memberikan contoh materi dalam teknik dasar permainan bolavoli yaitu passing atas dan passing bawah yang akan dimainkan siswa.

f) Guru meminta 6 orang siswa untuk menjadi peraga dalam materi permainan bolavoli passing atas dan passing bawah

g) Setelah diberikan contoh, guru menyuruh murid untuk berbaris berbanjar sesuai dengan kelompoknya untuk praktek gerakan teknik dasar bolavoli

h) Setelah memberikan penjelasan dan contoh, siswa di bagi berkelompok, yang mana setiap kelompok sudah dibagi berdasarkan kemampuannya. Satu kelompok terdiri dari siswa yang mempunyai kemampuan bagus, sedang, rendah. Satu kelompok terdiri dari 5 siswa.

i) Siswa bersama kelompoknya melakukan teknik dasar permainan bolavoli dengan aturan yang telah dijelaskan sebelumnya, dan kelompok lainnya mengamati permainan dan berlatih bersama kelompoknya.

j) Guru bersama dengan Guru Mata Pelajaran dan rekan peneliti melakukan penilaian terhadap penampilan permainan bolavoli passing atas dan passing bawah siswa per kelompok sesuai dengan RPP. k) Guru memberikan evaluasi kepada kelompok-kelompok siswa tentang penampilan permainan bolavoli passing atas dan passing bawah yang telah dilakukan siswa, serta kesempatan untuk bertanya tentang materi praktik yang dilakukan.

l) Guru memberikan materi lanjutan, yaitu materi servis dan smash memiliki kompleksitas lebih tinggi dari teknik sebelumnya.

m) Guru meminta 6 orang siswa untuk menjadi peraga dalam materi permainan bolavoli servis dan smash.

(9)

n) Siswa per kelompok melakukan materi servis dan smash dengan aturan yang telah dijelaskan sebelumnya, dan kelompok yang lain membantu mengambil bola dan mengamati permainan.

o) Guru bersama dengan Guru Mata Pelajaran dan rekan peneliti melakukan penilaian terhadap penampilan permainan bolavoli servis dan smash siswa per kelompok sesuai dengan RPP.

p) Guru memberikan evaluasi kepada kelompok-kelompok siswa tentang penampilan permainan bolavoli servis dan smash yang telah dilakukan siswa dan pembelajaran secara keseluruhan serta kesempatan untuk bertanya tentang materi praktik yang dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.

q) Pelajaran diakhiri dengan berdoa dan kemudian peserta didik disuruh untuk mengembalikan peralatan yang digunakan dan segera meninggalkan lapangan dengan tertib dan rapi untuk selanjutnya mengikuti pelajaran selanjutnya.

Pada siklus pertama pertemuan II peneliti juga mengadakan kuis pembelajaran teori teknik dasar permainan bolavoli pada hari (Jum’at, 20 November 2015) dengan alokasi waktu 45 menit didalam kelas adalah sebagai berikut:

a) Guru menyiapkan peserta didik dengan memulai proses pembelajaran dengan berdoa dan presensi kehadiran peserta didik. b) Guru menanyakan kesehatan peserta didik dan menyampaikan motivasi agar bersemangat saat proses pembelajaran yang akan berlangsung.

c) Guru menjelaskan materi teknik dasar permainan bolavoli dengan menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD.

d) Guru mempersilahkan peserta didik masuk kedalam kelompok STAD masing- masing.

(10)

e) Guru menjelaskan materi dalam bentuk urutan teknik dasar permainan bolavoli kepada tiap peserta didik untuk dipelajari dan dipahami urutan gerakan mulai dari passing atas, passing bawah, smash dan servis.

f) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar mandiri setiap kelompok. Guru memberikan waktu yang lebih untuk belajar berkelompok.

g) Guru memerintahkan ketua kelompok atau peserta didik yang paling mengerti untuk mengajari anggota kelompoknya agar pembelajaran berjalan maksimal.

h) Guru saling tanya jawab bersama murid tentang teknik yang betuk dalam gerakan teknik dasar permainan bolavoli .

i) Guru memerintakan peserta didik untuk mengerjakan kuis STAD yang kedua dengan materi teknik dasar permainan bolavoli dalam bentuk uraian, gambar,dan dibatasi waktu untuk mengerjakan. j) Peserta didik mengerjakan kuis STAD dalam tempat duduknya

masing-masing dan setiap anggota tidak diijinkan untuk saling mencontek.

k) Masing-masing anggota berlomba untuk mengerjakan kuis, setiap hasil anggota kelompok diakumulasi dan dijumlahkan kedalam nilai kelompok. Guru dan kolabolator menilai keaktifan peserta didik.

l) Guru dan kolaborator memberikan evaluasi kepada peserta didik tentang kuis yang telah dikerjakan peserta didik dan gerakan teknik dasar permainan bolavoli yang telah dipelajari, serta memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bertanya. m) Guru dan kolaborator memberikan motivasi kepada peserta didik

tentang kuis yang telah dikerjakan dan akan diumumkan diakhir pertemuan berikutnya.

(11)

n) Pembelajaran diakhiri dengan berdoa, kemudian peserta didik disuruh untuk tetap tinggal di dalam kelas untuk menunggu pelajaran selanjutnya.

c. Observasi dan Interpensi Tindakan I

Observasi dan interprestasi tindakan I dilakukan selama Tindakan I berlangsung. Dalam melakukan observasi dan interprestasi tindakan I peneliti berkolaborasi dengan guru yang bersangkutan sebagai pengelola kelas, adapun pelaksanaan tindakan I, yakni :

1) Peneliti dan Guru mengamati proses pembelajaran variasi dan kombinasi teknik dasar bolavoli dengan penggunaan pendekatan Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI.PK.Pa MAN 1 SURAKARTA tahun pelajaran 2015/2016. Pada pertemuan pertama peneliti (berperan sebagai guru) mengajarkan materi variasi dan kombinasi teknik dasar bolavoli dengan memberikan 4 teknik dasar permainan bolavoli yang telah dimodifikasi dan memilik level kompleksitas yang berbeda. Pada pertemuan kedua peneliti (berperan sebagai guru) memberikan materi yang sama dengan pertemuan sebelumnya, namun pada teknik passing atas dan passing bawah yang dirasa sudah lebih dari 50 % siswa menguasai maka di berikan materi variasi tambahan yang berbeda sebagai lanjutan dan pada teknik servis dan smash masih sama dengan materi sebelumnya. Penilaian pada pertemuan kedua merupakan nilai yang dijadikan sebagai hasil dari tindakan pertama. 2) Sebelum pembelajaran dilangsungkan peneliti dan guru bersangkutan

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran.

3) Sebelum tindakan I dilaksanakan peneliti dan guru melakukan observasi sebagai bahan acuan dalam membandingkan keadaan awal dengan perkembangan proses sampai siklus pertama berakhir.

(12)

4) Peneliti dan guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sebelumnya peneliti dan guru memberikan contoh variasi dan kombinasi bolavoli dalam bentuk permainan dengan benar. Siswa dengan semangat melakukan apa yang di perintah oleh guru.

5) Peneliti bersama guru dan rekan peneliti melakukan penilaian melalui lembar observasi Bolavoli, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran materi teknik dasar dalam permainan bolavoli.

Berdasarkan hasil pengamatan / observasi selama pelaksanaan Tindakan I berlangsung, berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi:

1) Hasil belajar siswa dalam materi teknik dasar bolavoli setelah Tindakan I dilakukan menunjukkan hasil sebagai berikut :

Rentang Nilai

Predikat Krite ria

Aspek

Psikomotor Afektif Kognitif 3,85-4,00 SB (Sangat Baik) A - - - 3,51-3,84 A-- -3 peserta didik (9,09%) 3,18-3,50 B (Baik) B+ 8 peserta didik (24,24%) 11 peserta didik (33,33%) 8 peserta didik (24,24%) 2,85-3,17 B 9 peserta didik (27,27%) 22 peserta didik (66,66%) 13 peserta didik (39,39%) 2,51-2,84 B- 14 peserta didik (42,42%) -3 peserta didik (9,09%) 2,18-2,50 C (Cukup) C+ 2 peserta didik (6,06%) -4 peserta didik (12,12%) 1,85-2,17 C - - 2 peserta didik (6,06%)

Tabel 4.1. Rentang Nilai Hasil Belajar Permainan Bolavoli Siklus I, Permendikbud No.104 Tahun 2014.

(13)

2) Dalam hal ini sejumlah 25 siswa telah masuk dalam kriteria Tuntas, dan sedangkan 8 siswa Tidak Tuntas. Peserta didik yang tuntas adalah peserta didik yang telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan oleh sekolah, yaitu 2.66 pada setiap aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan.

d. Analisis dan Refleksi Tindakan I

Berdasarkan hasil observasi pada Tindakan I tersebut, peneliti melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut:

1) Keberhasilan

Upaya perbaikan hasil belajar keterampilan bermain bolavoli pada materi variasi dan kombinasi teknik dasar bolavoli melalui pendekatan Student Teams Achievement Divisions (STAD) telah terlihat peningkatanya. Meskipun belum keseluruhan siswa, tetapi kebanyakan siswa merasa tertarik dan antusias mengikuti pembelajaran, dimana proses pembelajaran terjadi didalam kelompoknya. Minat dan rasa senang siswa belajar dalam berkelompok tersebut menunjukan prosentase sebesar 51,6% atau sebesar 17 dari 33 siswa merasa senang dengan pembelajaran. Peningkatan aktifitas dan antusias siswa berdampak pada pemahaman teknik dasar bolavoli yang di unjuk kerjakan dalam penampilan bermain siswa pada permainan bolavoli

2) Permasalahan yang dihadapi a) Teknik

Memang telah terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam materi teknik dasar permainan bolavoli, namun masih banyak siswa yang sebenarnya telah memahami teknik- teknik permainan bolavoli, tujuan permainan, kemana arah bola akan dimainkan, dan bagaimana cara melakukan gerakan tersebut. Namun pada saat melakukan tindakan masih sering bola tidak tepat sasaran sehingga rekan satu tim kesulitan menjangkau bola atau bahkan tidak dapat menjangkaunya.

(14)

b) Non Teknik

(1) Siswa kurang berkonsentrasi dalam menerima materi ajar yang diberikan sehingga masih ada yang belum memahami materi ajar. (2) Beberapa siswa masih belum teknik- teknik permainan bolavoli,

dan meminta diberikan penjelasan ulang dalam kondisi bermain. (3) Siswa banyak yang lupa dengan tujuan dan fokus passing atas dan

passing bawah karena dalam satu hari mereka diberikan 4 macam teknik dasar permainan bolavoli yang berbeda, namun untuk smash dan servis siswa sudah mampu memahami.

(4) Hasil unjuk kerja siswa pada Pelaksanaan Tindakan I belum menunjukkan hasil yang maksimal walaupun telah menujukkan peningkatan akan tetapi belum sesuai dengan target capaian akhir. 3) Rencana Perbaikan

Berdasarkan hasil pengamatan dan kendala-kendala dalam pembelajaran siklus pertama, maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada siklus berikutnya antara lain adalah:

a) Di dalam kegiatan awal di berikan permainan pemanasan yang ditujukan untuk meningkatkan ketepatan siswa dalam melakukan teknik dasar passing bawah, passing atas, servis dan smash sehingga masing-masing siswa dalam kelompok memahaminya

b) Di awal pembelajaran guru meminta siswa agar memperhatikan materi yang disampaikan karena setelah penyampaian materi akan di tunjuk beberapa kelompok secara acak untuk mempraktekan materi yang diberikan, sehingga siswa lebih memperhatikan dan berkonsentrasi saat diberikan penjelasan tentang materi.

c) Untuk lebih memperjelas pemahaman siswa dalam permainan bolavoli bermain pada kloter kedua dan menunggu giliran di lapangan yang digunakan kelompok lain, siswa dari kelompok selanjutnya di perintahkan untuk memperhatikan permainan bolavoli, dan sambil melakukan penilaian bermain. Guru sesekali menjelaskan permainan yang dilakukan.

(15)

commit to user

Berdasarkan hasil belajar yang dicapai siswa pada siklus I dapat diketahui bahwa masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan sehingga pembelajaran perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Dalam hal ini peneliti harus selalu memberikan semangat dan motivasi kepada peserta didik saat belajar kelompok. Misalnya pujian seperti: ayo semangat, bagus sekali, bagus, tepat, maupun maksimalkan gerakan, agar pada siklus berikutnya hasil belajar siswa lebih memuaskan.

2. Siklus II

Siklus II merupakan tindak lanjut dari hasil analisis dan refleksi yang dilakukan pada siklus I, dimana dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I rata – rata peserta didik menunjukkan peningkatan dalam hasil belajar gerakan teknik dasar permaainan bolavoli. Akan tetapi target dari peneliti dan kolaborator belum terpenuhi. Oleh karena itu, pelaksanaan siklus II mengacu pada pelaksanaan siklus I, karena merupakan perbaikan dari siklus I.

Pada tindakan siklus II, peneliti masih menyajikan materi yang akan diajarkan yaitu permainan bolavoli dengan menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD meliputi: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan analisis refleksi.

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Kegiatan perencanaan tindakan siklus II yaitu :

1) Peneliti dan kolaborator merancang pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar pembelajaran permainan bolavoli dengan menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD sesuai dengan silabus kurikulum 2013.

2) Peneliti dan kolaborator menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk materi pembelajaran permainan bolavoli dengan menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD .

3) Peneliti dan kolaborator menyiapkan alat yang diperlukan dalam pembelajaran pembelajaran permainan bolavoli seperti lapangan

(16)

4) Peneliti dan kolabolator menyiapkan angket untuk kuis STAD dalam materi permainan bolavoli.

5) Peneliti dan kolaborator menyusun instrument penelitian, yakni berupa tes dan non tes. Instrument tes dinilai dari hasil tes gerakan pembelajaran permainan bolavoli. Sedangkan instrument non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh observer dengan mengamati keaktifan dan sikap peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

6) Peneliti dan kolabolator menyiapkan reward atau penghargaan berupa hadiah untuk kelompok terbaik dalam mengikuti pembelajaran bagi 2 kelompok terbaik.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Tindakan II dilaksanakan selama 2 kali pertemuan yakni pada hari kamis, 26 November 2015 dan 3 Desember 2015 di lapangan olahraga MAN 1 SURAKARTA. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 3 x 45 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus II ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan guru yang bersangkutan, dan sekaligus melakukan observasi terhadap proses pembelajaran. Seluruh proses pembelajaran dalam Tindakan II ini adalah penguatan materi ajar teknik dasar permainan bolavoli.

6) Siklus II Pertemuan 1

Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan pertama (selasa, 24 November 2015) adalah materi teknik dasar permainan bolavoli yang memiliki tingkat kompleksitas berbeda. Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai guru yang memberikan materi pembelajaran, namun guru mata pelajaran tetap memberi pengawasan pada proses pembelajaran dan penilaian ketika mengambilan nilai berlangsung.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

a) Guru menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdoa dan presensi.

(17)

commit to user

b) Guru menyampaikan motivasi dan tujuan pembelajaran, serta kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai siswa secara singkat.

c) Guru memberikan gerakan pemanasan permainan yang berkaitan dengan materi variasi dan kombinasi teknik dasar bolavoli.

d) Guru menjelaskan mengenai perbedaan ukuran lapangan, tinggi net dan jumlah pemain yang dimodifikasi untuk pembelajaran materi ini. Guru memberikan contoh penegasan materi dalam teknik dasar permainan bolavoli yaitu passing atas dan passing bawah yang akan dimainkan siswa.

e) Guru meminta 6 orang siswa untuk menjadi peraga dalam materi permainan bolavoli passing atas dan passing bawah.

f) Setelah diberikan contoh, guru menyuruh murid untuk berbaris berbanjar sesuai dengan kelompoknya untuk praktek gerakan teknik dasar bolavoli

a) Setelah memberikan penjelasan dan contoh, Setelah memberikan penjelasan dan contoh, siswa bergabung dengan kelompoknya masing- masing.

g) Siswa bersama kelompoknya melakukan teknik dasar permainan bolavoli dengan aturan yang telah dijelaskan sebelumnya, dan kelompok lainnya mengamati permainan dan berlatih bersama kelompoknya.

h) Guru bersama dengan Guru Mata Pelajaran dan rekan peneliti melakukan penilaian terhadap penampilan permainan bolavoli passing atas dan passing bawah siswa per kelompok sesuai dengan RPP. i) Guru memberikan evaluasi kepada kelompok-kelompok siswa tentang penampilan permainan bolavoli passing atas dan passing bawah yang telah dilakukan siswa, serta kesempatan untuk bertanya tentang materi praktik yang dilakukan.

(18)

k) Guru meminta 6 orang siswa untuk menjadi peraga dalam materi permainan bolavoli servis dan smash.

l) Siswa per kelompok melakukan materi servis dan smash dengan aturan yang telah dijelaskan sebelumnya, dan kelompok yang lain membantu mengambil bola dan mengamati permainan.

m) Guru bersama dengan Guru Mata Pelajaran dan rekan peneliti melakukan penilaian terhadap penampilan permainan bolavoli servis dan smash siswa per kelompok sesuai dengan RPP.

n) Guru memberikan evaluasi kepada kelompok-kelompok siswa tentang penampilan permainan bolavoli servis dan smash yang telah dilakukan siswa dan pembelajaran secara keseluruhan serta kesempatan untuk bertanya tentang materi praktik yang dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.

o) Pelajaran diakhiri dengan berdoa dan kemudian peserta didik disuruh untuk mengembalikan peralatan yang digunakan dan segera meninggalkan lapangan dengan tertib dan rapi untuk selanjutnya mengikuti pelajaran selanjutnya.

7) Siklus II Pertemuan II

Pada pelaksanaan siklus II pertemuan II (kamis, 3 Desember 2015) materi teknik dasar permainan bolavoli mulai dari passing atas, passing bawah, servis dan smash yang memiliki tingkat kompleksitas berbeda. Dari hasil penilaian dan evaluasi yang dilakukan pada pertemuan pertama maka peneliti dan guru akan memberikan penegasan materi teknik dasar permainan bolavoli mulai dari passing atas, passing bawah, servis dan smash pada pembelajaran hari ini. Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai guru yang memberikan materi pembelajaran, namun guru mata pelajaran tetap memberi pengawasan pada proses pembelajaran dan penilaian ketika mengambilan nilai berlangsung. Penilaian pada pertemuan kedua ini

(19)

commit to user

akan dijadikan sebagai hasil penilaian dari tindakan kedua dalam penelitian.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut: a) Guru menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdoa dan presensi.

b) Guru menyampaikan motivasi dan tujuan pembelajaran, serta kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai siswa secara singkat.

c) Guru memberikan gerakan pemanasan permainan yang berkaitan dengan materi variasi dan kombinasi teknik dasar bolavoli.

d) Guru menjelaskan ulang materi pada minggu lalu, dan minggu ini memperjelas teknik dasar permainan bola voli.

e) Guru menjelaskan mengenai perbedaan ukuran lapangan, tinggi net dan jumlah pemain yang dimodifikasi untuk pembelajaran materi ini. Guru memberikan menegaskan materi dalam teknik dasar permainan bolavoli yaitu passing atas dan passing bawah yang akan dimainkan siswa.

f) Guru meminta 6 orang siswa untuk menjadi peraga dalam materi permainan bolavoli passing atas dan passing bawah

g) Setelah diberikan contoh, guru menyuruh murid untuk berbaris berbanjar sesuai dengan kelompoknya untuk praktek gerakan teknik dasar bolavoli

h) Setelah memberikan penjelasan dan contoh, siswa bergabung dengan kelompoknya masing- masing.

i) Siswa bersama kelompoknya melakukan teknik dasar permainan bolavoli dengan aturan yang telah dijelaskan sebelumnya, dan kelompok lainnya mengamati permainan dan berlatih bersama kelompoknya.

j) Guru bersama dengan Guru Mata Pelajaran dan rekan peneliti melakukan penilaian terhadap penampilan permainan bolavoli passing

(20)

k) Guru memberikan evaluasi kepada kelompok-kelompok siswa tentang penampilan permainan bolavoli passing atas dan passing bawah yang telah dilakukan siswa, serta kesempatan untuk bertanya tentang materi praktik yang dilakukan.

l) Guru memberikan materi lanjutan, yaitu materi servis dan smash memiliki kompleksitas lebih tinggi dari teknik sebelumnya.

m) Guru meminta 6 orang siswa untuk menjadi peraga dalam materi permainan bolavoli servis dan smash.

n) Siswa per kelompok melakukan materi servis dan smash dengan aturan yang telah dijelaskan sebelumnya, dan kelompok yang lain membantu mengambil bola dan mengamati permainan.

o) Guru bersama dengan Guru Mata Pelajaran dan rekan peneliti melakukan penilaian terhadap penampilan permainan bolavoli servis dan smash siswa per kelompok sesuai dengan RPP.

p) Guru memberikan evaluasi kepada kelompok-kelompok siswa tentang penampilan permainan bolavoli servis dan smash yang telah dilakukan siswa dan pembelajaran secara keseluruhan serta kesempatan untuk bertanya tentang materi praktik yang dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.

q) Pelajaran diakhiri dengan berdoa dan kemudian peserta didik disuruh untuk mengembalikan peralatan yang digunakan dan segera meninggalkan lapangan dengan tertib dan rapi untuk selanjutnya mengikuti pelajaran selanjutnya.\

Pada siklus kedua pertemuan II peneliti juga mengadakan kuis pembelajaran teori teknik dasar permainan bolavoli pada hari (Jum’at, 4 Desember 2015) dengan alokasi waktu 45 menit didalam kelas adalah sebagai berikut:

a. Guru menyiapkan peserta didik dengan memulai proses pembelajaran dengan berdoa dan presensi kehadiran peserta didik.

(21)

b. Guru menanyakan kesehatan peserta didik dan menyampaikan motivasi agar bersemangat saat proses pembelajaran yang akan berlangsung.

c. Guru menjelaskan materi teknik dasar permainan bolavoli dengan menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD. d. Guru mempersilahkan peserta didik masuk kedalam kelompok

STAD masing- masing.

e. Guru menjelaskan materi dalam bentuk urutan teknik dasar permainan bolavoli kepada tiap peserta didik untuk dipelajari dan dipahami urutan gerakan mulai dari passing atas, passing bawah, smash dan servis.

f. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar mandiri setiap kelompok. Guru memberikan waktu yang lebih untuk belajar berkelompok.

g. Guru memerintahkan ketua kelompok atau peserta didik yang paling mengerti untuk mengajari anggota kelompoknya agar pembelajaran berjalan maksimal.

h. Guru saling tanya jawab bersama murid tentang teknik yang betuk dalam gerakan teknik dasar permainan bolavoli .

i. Guru memerintakan peserta didik untuk mengerjakan kuis STAD yang kedua dengan materi teknik dasar permainan bolavoli dalam bentuk uraian, gambar,dan dibatasi waktu untuk mengerjakan. j. Peserta didik mengerjakan kuis STAD dalam tempat duduknya

masing-masing dan setiap anggota tidak diijinkan untuk saling mencontek. Dalam kuis ini diambil 2 kelompok terbaik yang akan mendapatkan penghargaaan diakhir pertemuan.

k. Masing-masing anggota berlomba untuk mengerjakan kuis, setiap hasil anggota kelompok diakumulasi dan dijumlahkan kedalam nilai kelompok. Guru dan kolabolator menilai keaktifan peserta didik.

(22)

commit to user

l. Guru dan kolaborator memberikan evaluasi kepada peserta didik tentang kuis yang telah dikerjakan peserta didik dan gerakan teknik dasar permainan bolavoli yang telah dipelajari, serta memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bertanya.

m. Guru dan kolaborator memberikan motivasi kepada peserta didik tentang kuis yang telah dikerjakan dan akan diumumkan diakhir pertemuan berikutnya.

n. Pembelajaran diakhiri dengan berdoa, kemudian peserta didik disuruh untuk tetap tinggal di dalam kelas untuk menunggu pelajaran selanjutnya.

c. Observasi dan Interpensi Tindakan II

Observasi dan interprestasi tindakan II dilakukan selama Tindakan II berlangsung. Dalam melakukan observasi dan interprestasi tindakan II peneliti berkolaborasi dengan guru yang bersangkutan sebagai pengelola kelas, adapun pelaksanaan tindakan II, yakni :

1) Peneliti mengamati proses pembelajaran variasi dan kombinasi bolavoli melalui pembelajaran dengan penggunaan pendekatan STAD pada siswa kelas XI.PK.Pa MAN 1 SURAKARTA tahun pelajaran 2015/2016.

2) Sebelum pembelajaran dilangsungkan peneliti dan guru bersangkutan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II, sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran.

3) Peneliti dan guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sebelumnya peneliti dan guru memberikan contoh teknik dasar gerakan Bolavoli dengan benar. Siswa dengan semangat melakukan apa yang diperintah oleh guru. 4) Peneliti bersama guru dan rekan peneliti melakukan penilaian melalui

lembar observasi Bolavoli, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran materi teknik dasar

(23)

Berdasarkan hasil pengamatan / observasi selama pelaksanaan Tindakan II berlangsung, berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi:

1) Hasil belajar siswa dalam materi teknik dasar bolavoli setelah Tindakan II dilakukan menunjukkan hasil sebagai berikut :

Rentang Nilai Hasil Belajar Permainan Bolavoli Siklus II, Permendikbud No.104 Tahun 2014.

Rentang Nilai

Predikat Kriteria Aspek

Psikomotor Afektif Kognitif 3,85-4,00 SB (Sangat Baik) A - - - 3,51-3,84 A- 4 peserta didik (12,12%) 4 peserta didik (12,12%) 6 peserta didik (18,18%) 3,18-3,50 B (Baik) B+ 10 peserta didik (30,30%) 28 peserta didik (84,84%) 16 peserta didik (48,48%) 2,85-3,17 B 16 peserta didik (48,48%) 1 peserta didik (3,03%) 8 peserta didik (24,24%) 2,51-2,84 B-- -3 peserta didik (9,09%) 2,18-2,50 C (Cukup) C+ 3 peserta Didik (9,09%) - - 1,85-2,17 C - -

-Tabel 4.2. Rentang Nilai Hasil Belajar Permainan Bolavoli Siklus II, Permendikbud No.104 Tahun 2014.

2) Dalam hal ini sejumlah 30 siswa telah masuk dalam kriteria Tuntas, dan sedangkan 3 siswa Tidak Tuntas. Dalam hal ini seluruh siswa telah masuk dalam kriteria Tuntas. Peserta didik yang tuntas adalah peserta didik yang telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan oleh sekolah, yaitu 2.66 pada setiap aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan.

(24)

commit to user d. Analisis dan Refleksi Tindakan II

Berdasarkan tindakan pada siklus II ternyata hasil belajar Senam Kebugaran Jasmani 2012 mencapai 90,91%atau sebanyak 30 peserta didik tuntas dan sisanya yaitu 9,09% atau 3 peserta didik belum tuntas atau mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 2,66. Tercapainya target pada siklus II disebabkan antara lain:

1) Keberhasilan

Dalam pelaksanaan Tidakan II terdapat kelebihan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan tindakan II, adapun kelebihan dan pelaksanaan Tindakan II diantaranya :

a) Adanya kerjasama yang baik dari guru dengan peserta didik dalam model pembelajaran cooperative learning tipe STAD terhadap materi teknik dasar bolavoli , sehingga pembelajaran berjalan sesuai dengan waktu dan rencana yang akan dicapai.

b) Maksimalnya interaksi antar anggota kelompok dalam belajar gerakan teknik dasar bolavoli menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD

c) Telah terjadi otomatisasi gerakan teknik dasar bolavoli oleh peserta didik karena telah dilakukan secara berulang – ulang dan peserta didik sudah mengerti urutan teknik dasar bolavoli

d) Rasa percaya diri yang tinggi peserta didik telah bertambah karena seiring dengan hafalnya teknik dasar bolavoli .

e) Peserta didik sangat senang dan memiliki semangat dan motivasi yang tinggi karena adanya penghargaan dari peneliti berupa reward berupa piala dan hadiah dari guru, sehingga peserta didik menjadi lebih tertarik, bersemangat dan bersungguh – sungguh dalam melakukan gerakan teknik dasar bolavoli.

2) Kekurangan

Akan tetapi dalam pelaksanaan Tindakan II ini masih terdapat kelemahan sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan Tindakan

(25)

tersebut adalah : Masih ada siswa yang kurang serius sehingga penerimaan materi pembelajaran kurang maksimal diterima.

Berdasarkan hasil observasi pada Tindakan II tersebut, peneliti melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut:

1) Jumlah dan frekuensi pertemuan pada Siklus II telah menujukan hasil yang sesuai yakni 2 kali pertemuan, sebab materi yang diberikan lebih sedikit hanya penguatan pada materi ajar.

2) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II.

3) Pembelajaran menggunakan pendekatan STAD (Student Teams Achievement Divisions) yang diterapkan peneliti dan guru telah mampu berjalan dengan baik, siswa mampu mengusai materi yang diberikan.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus

Selama pelaksanaan tindakan dari kondisi awal, siklus I dan siklus II melalui penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions), diketahui dari masing – masing tindakan mengalami peningkatan hasil belajar permainan bolavoli pada peserta didik kelas XI.PK.Pa MAN 1 SURAKARTA tahun pelajaran 2015/2016. Adapun perbandingan hasil yang diperoleh selama proses tindakan serta sebelum diberikan tindakan disajikan dalam bentuk diagram dari kondisi awal ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II.

1. Ketercapaian Ketuntasan Hasil Belajar Permainan Bolavoli Dari Kondisi Awal Ke Siklus I.

Ketercapaian ketuntasan hasil belajar permainan bolavoli pada peserta didik kelas XI.PK.Pa MAN 1 SURAKARTA tahun pelajaran 2015/2016 dari kondisi awal ke siklus I disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:

(26)

39,40% 60,60% 75,76% 25,24% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Pra siklus Siklus 1

Tidak Tuntas Tuntas

Gambar 4.2. Diagram Ketercapaian Ketuntasan Hasil Belajar Permainan Bolavoli Dari Kondisi Awal Ke Siklus I

Berdasarkan diagram tersebut menunjukkan bahwa ketercapaian ketuntasan hasil belajar permainan bolavoli peserta didik kelas XI Pk.Pa MAN 1 Surakarta dari kondisi awal ke siklus I mengalami peningkatan dari 39,40% menjadi 75,76% atau naik 36,36%. Dengan kata lain dari kondisi awal peserta didik yang Tuntas hanya 13 peserta didik menjadi 25 peserta didik yang Tuntas.

2. Ketercapaian Ketuntasan Hasil Belajar Permainan Bolavoli Dari Siklus I Ke Siklus II.

Ketercapaian ketuntasan hasil belajar permainan bolavoli pada peserta didik kelas XI.PK.Pa MAN 1 SURAKARTA tahun pelajaran 2015/2016 dari Siklus I ke siklus II disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:

(27)

75,76% 25,24% 90,91% 9,09% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Sikllus I Siklus II Tidak Tuntas Tuntas

Gambar 4.3 Diagram Ketercapaian Ketuntasan Hasil Belajar Permainan Bolavoli Dari Siklus I Ke Siklus II

Berdasarkan diagram tersebut menunjukkan bahwa ketercapaian ketuntasan hasil belajar permainan bolavoli peserta didik kelas XI Pk.Pa MAN 1 Surakarta dari Siklus I ke siklus II mengalami peningkatan dari 75,76% menjadi 90,91% atau naik 15,15%. Dengan kata lain dari kondisi awal peserta didik yang Tuntas hanya 25 peserta didik menjadi 30 peserta didik yang Tuntas.

3. Ketercapaian Ketuntasan Hasil Belajar Permainan Bolavoli Dari Kondisi Awal Ke Siklus II.

Ketercapaian ketuntasan hasil belajar permainan bolavoli pada peserta didik kelas XI.PK.Pa MAN 1 SURAKARTA tahun pelajaran 2015/2016 dari Kondisi Awal Ke Siklus II disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:

(28)

39,40% 60,60% 90,91% 9,09% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Pra siklus Siklus II

Tidak Tuntas Tuntas

Gambar 4.4 Diagram Ketercapaian Ketuntasan Hasil Belajar Permainan Bolavoli Dari Kondisi Awal Ke Siklus II

Berdasarkan diagram tersebut menunjukkan bahwa ketercapaian ketuntasan hasil belajar permainan bolavoli peserta didik kelas XI Pk.Pa MAN 1 Surakarta dari Kondisi Awal ke siklus II mengalami peningkatan dari 39,40% menjadi 90,91% atau naik 51,51%. Dengan kata lain dari kondisi awal peserta didik yang Tuntas hanya 13 peserta didik menjadi 30 peserta didik yang Tuntas.

4. Ketercapaian Ketuntasan Hasil Belajar Permainan Bolavoli Dari Kondisi Awal,Siklus I dan Siklus II.

Ketercapaian ketuntasan hasil belajar permainan bolavoli pada peserta didik kelas XI.PK.Pa MAN 1 SURAKARTA tahun pelajaran 2015/2016 dari Kondisi Awal ke Siklus I dan ke Siklus II disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:

(29)

commit to user 39,40% 60,60% 75,76% 25,24% 90,91% 9,09% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Pra siklus Siklus I Siklus II

Tidak Tuntas Tuntas

Gambar 4.5 Diagram Ketercapaian Ketuntasan Hasil Belajar Permainan Bolavoli Dari Kondisi Awal Ke Siklus I dan Ke Siklus II

Berdasarkan diagram tersebut menunjukkan bahwa ketercapaian ketuntasan hasil belajar permainan bolavoli peserta didik kelas XI Pk.Pa MAN 1 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 dari kondisi awal ke siklus I mengalami peningkatan dari 39,40% menjadi 75,76% atau naik 36,36% dan dari Siklus I ke siklus II mengalami peningkatan dari 75,76% menjadi 90,91% atau naik 15,15%. Dengan kata lain dari kondisi awal peserta didik yang tuntas hanya 13 peserta didik menjadi 25 peserta didik yang yang tuntas pada siklus I dan pada siklus II menjadi 30 peserta didik yang tuntas.

D. Pembahasan

Hasil penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dapat meningkatkan hasil belajar permainan bolavoli peserta didik kelas XI.PK.Pa MAN 1 SURAKARTA tahun pelajaran 2015/2016. Sebelum diterapkan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD saat proses

(30)

commit to user

dasar permainan bolavoli masih rendah. Hal ini ditunjukkan pada nilai hasil belajar peserta didik pada kondisi awal hanya Dari 33 siswa, 13 siswa (39,39 %) telah tuntas dan 20 siswa (60,60%) belum tuntas.

Hal tersebut disebabkan oleh karena beberapa faktor yang kemudian dilakukan tindakan untuk menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD. Pada tindakan siklus I, kemampuan peserta didik untuk melakukan gerakan permainan bolavoli sudah menunjukkan adanya suatu peningkatan. Dalam hal ini sejumlah 25 siswa telah masuk dalam kriteria Tuntas, dan sedangkan 8 siswa Tidak Tuntas. Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD mempunyai dampak peningkatan hasil belajar peserta didik karena meningkatkan semangat belajar, mampu menumbuhkan motivasi yang tinggi kepada peserta didik, mampu membuka diri antar peserta didik satu dengan yang lain, menumbuhkan rasa gotong-royong, solidaritas dan tanggung jawab peserta didik satu dengan peserta didik yang lain, serta mempermudah peserta didik dalam mempelajari teknik gerakan dan teori untuk menghafal gerakan permainan bolavoli dengan teman kelompoknya tanpa adanya perbedaan ras, etnis, suku, jenis kelamin, juga tidak bergantung kepada guru untuk mempelajari materi. Selanjutnya pada tindakan siklus II peserta didik kembali mengalami peningkatan hasil belajar permainan bolavoli. Dalam hal ini sejumlah 30 siswa telah masuk dalam kriteria Tuntas, dan sedangkan 3 siswa Tidak Tuntas.

Kenaikan persentase pada kondisi awal ke siklus I dikarenakan oleh model pembelajaran terhadap materi permainan bolavoli berbeda terhadap model yang diajarkan sebelumnya. Peserta didik merasa sangat senang dan antusias karena dengan penerapan model cooperative learning tipe STAD terhadap materi permainan bolavoli memberikan kemudahan peserta didik dalam mempelajari materi dan memberi tantangan tersendiri bagi peserta didik karena di MAN 1 Surakarta peserta didik cenderung ingin meraih sesuatu penghargaan dalam prestasi baik akademik maupun non akademik. Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD terhadap materi

(31)

tertantang untuk melakukan gerakan teknik dasar permainan bolavoli karena lebih mudah menghafal gerakan teknik dasar mulai dari passing atas, passing bawah, servis dan smash dengan cara berkelompok dengan memaksimalkan jam pelajaran saat teori dan praktek, sehingga peserta didik lebih mudah dan banyak melakukan teknim dasar dengan serius dan sungguh-sungguh didukung dengan motivasi guru dengan cara pemberian reward atau penghargaaan kepada 2 kelompok terbaik diakhir pertemuan.

Dari siklus I ke siklus II persentase ketuntasan hasil belajar meningkat kembali hal ini dikarenakan beberapa peserta didik mulai memperhatikan temannya yang masih kurang mampu atau masih salah dalam hal teknik dasar permainan bolavoli dan membantu dengan cara memberi motivasi kepada temannya tersebut serta memberikan saran – saran yang membangun sehingga temannya dalam kelompok tersebut menjadi lebih semangat dari sebelumnya, juga peserta didik mulai sadar akan gerakan tangan maupun kaki yang masih salah sehingga dapat membetulkan gerakannya tanpa dibantu oleh guru. Hasil dari aspek pengetahuan juga meningkat dikarenakan pemberian materi serta peserta didik ditugaskan untuk mencari kelemahan dalam kelompoknya misalnya dalam hal teknik tangan maupun gerakan langkah kaki yang belum sempurna. Adanya persaingan secara sehat antar kelompok satu dengan yang lain saat pembelajaran teori dan praktek memberikan semangat dan motivasi peserta didik untuk meraih hasil yang lebih bagus.

Pembelajaran teknik dasar permainan bolavoli menggunakan penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD dapat menimbulkan rasa senang dan tantangan bagi peserta didik, sehingga dapat memotivasi peserta didik dalam proses pembelajaran agar dapat meningkatkan hasil belajar. Selain itu, melalui penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD menjadikan peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran akan meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Gambar

Gambar 4.1 Prosentase Ketuntasan Prasiklus
Tabel 4.1. Rentang Nilai Hasil Belajar Permainan Bolavoli Siklus I, Permendikbud No.104 Tahun 2014.
Tabel 4.2. Rentang Nilai Hasil Belajar Permainan Bolavoli Siklus II, Permendikbud No.104 Tahun 2014.
Gambar 4.2.  Diagram Ketercapaian Ketuntasan Hasil Belajar Permainan Bolavoli Dari Kondisi Awal Ke Siklus I
+4

Referensi

Dokumen terkait

Performansi berdasarkan nilai BER untuk teknik estimasi kanal dengan pendekatan linier piece wise yang menggunakan bantuan cyclic prefix lebih bagus terlihat

Jumlah jam mata pelajaran kimia di SMA/MA yang ”relatif berlebih” dibandingkan dengan jumlah jam mata pelajaran kimia di SMA ( Senior High School ) negara asing,

Perusahaan secara umum harus mempertahankan aktiva lancar yang lebih besar dibandingkan jumlah hutang lancar, sehingga perputaran modal kerja

Ketidaksesuaian hasil penelitian dengan teori ini disebabkan karena secara teoritis apabila IPR meningkat berarti telah terjadi peningkatan pada surat berharga yang

Selain berbagai persoalan pembentukan karakter seperti diuraikan di depan, kegiatan membaca sastra selama 15 menit sebelum dilakukan kegiatan kelas, siswa juga dapat memilih

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa materi sistem pernapasan dalam buku pelajaran Sains/Biologi pada jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA berdasarkan

Zainnoor Wal Aidi Rakhmad berupa pidana penjara selama 10 bulan dengan ketentuan pidana tersebut tidak perlu dijalankan kecuali jika dikemudian hari ada perintah lain

Perbedaan dalam penelitian ini adalah variabel yang berbeda peneliti meneliti karakteristik pengguna Napza dan penelitian dari Claire Meehan meneliti tentang