• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN INFORMASI SISTEM OPERASI GARDU INDUK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN INFORMASI SISTEM OPERASI GARDU INDUK"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

MANAJEMEN INFORMASI SISTEM OPERASI GARDU INDUK

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun yang meliputi perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan pengguna. Analisis ini diperlukan sebagai dasar bagi tahapan perancangan sistem. Analisis sistem meliputi identifikasi permasalahan, spesifikasi aplikasi, spesifikasi pengguna, lingkungan pengembangan dan lingkungan operasi.

3.1.1 Identifikasi Masalah

Untuk mengetahui tingkat kehandalan operasi Gardu Induk, pihak P3B membutuhkan laporan yang berbentuk rekapitulasi outage yang terjadi pada Gardu Induk secara bulanan maupun tahunan. Laporan tersebut dibuat dengan cara mengisi kertas formulir, yang kemudian akan dimasukkan ke file excel untuk perhitungan lebih lanjut. Laporan yang dibuat oleh para operator di tiap Gardu Induk juga digunakan sebagai pembanding laporan yang dibuat oleh dispatcher dimana data-datanya berdasar dari printer logger sistem SCADA.

Dalam aplikasi Manajemen Informasi Sistem Operasi Gardu Induk yang akan dibangun pada tugas akhir ini, petugas pencatat data-data kinerja gardu Induk akan dilengkapi dengan mobile device. Dengan mobile device, maka petugas lapangan dapat mengakses

web service aplikasi Manajemen Informasi Sistem Operasi Gardu Induk, sehingga data

yang dicatat tidak lagi berbentuk tulisan diatas kertas, melainkan dalam bentuk digital. Dengan data digital, maka petugas akan dimudahkan dalam memuat laporan kinerja Gardu Induk. Data dimasukkan pada formulir aplikasi pada piranti mobile. Setelah

(2)

Aplikasi mobile device ini dipilih sebagai media penyampai informasi mengingat rata-rata kantor-kantor PLN berikut anak perusahaannya telah terhubung dengan jaringan internet yang disediakan oleh PT Indonesia Comnet Plus.

Gambar 3.1 Jalur laporan operasi Gardu Induk ke kantor Region P3B

3.1.2 Spesifikasi Aplikasi

Aplikasi mobile device Manajemen Informasi Sistem Operasi Gardu Induk yang akan dibangun memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Dapat mencatat data-data operasi Gardu Induk dan diteruskan ke web service dan disimpan ke database server.

2. Dapat mencatat data-data gangguan pada suatu Gardu Induk, kemudian diteruskan ke web service dan disimpan ke database server.

3. Dapat mencatat data-data pemeliharaan pada suatu Gardu Induk, kemudian diteruskan ke web service dan disimpan ke database server.

4. Dapat mencatat waktu gagal dan waktu repair komponen dari Gardu Induk, kemudian diteruskan ke web service dan disimpan ke database server.

5. Dapat menampilkan laporan kinerja operasi Gardu Induk lengkap dengan keterangan waktu. Laporan yang ditampilkan adalah laporan berdasarkan data-data terakhir yang telah dikumpulkan dari sub sistem piranti masukan data-data.

6. Dapat menampilkan laporan kinerja Gardu Induk pada suatu perioda tertentu dan

sesuai dengan jenis laporan tertentu (sirkuit atau transformator) berdasarkan query yang dilakukan pengguna.

(3)

7. Dapat menampilkan laporan pemeliharaan operasi Gardu Induk lengkap dengan

keterangan waktu. Laporan yang ditampilkan adalah laporan berdasarkan data-data terakhir yang telah dikumpulkan dari sub sistem piranti masukan data-data

8. Dapat menghitung faktor kehandalam sistem.

Selain spesifikasi teknis fungsional diatas, terdapat juga spesifikasi teknis non fungsional dari aplikasi Manajemen Informasi Sistem Operasi Gardu Induk sebagai berikut :

Tabel 3.1 Non-functional requirement

Parameter Requirement

Ergonomy User interface yang sederhana dan mudah dipakai.

Response time Aplikasi harus mampu melakukan pengolahan data

dengan batas maksimal pengolahan data selama 5 detik

Usability Mudah untuk dipelajari, bila perlu disediakan help file.

Avaibility Mampu berjalan 24 jam sehari, 7 hari seminggu.

Reliability Mampu mengolah data dengan benar tanpa ada error.

Error pada sistem, yang tidak mempengaruhi data,

ditolerir sebesar 10%.

Portability Mampu digunakan pada sistem operasi Mobile Device

pada vendor apapun.

Memory N/A

Safety and Accessability Mampu memberikan keamanan terhadap data yang ada dan akses terbatas untuk setiap penggunanya.

Maintainability Dapat di-upgrade dengan mudah untuk menyesuaikan

dengan kebutuhan yang ada.

Security Mampu menjaga kerahasian data.

3.1.3 Spesifikasi Pengguna

(4)

2. Semua pihak yang ingin memperoleh informasi mengenai kinerja operasi Gardu Induk secara online melalui internet khususnya pihak manajemen PLN dengan memanfaatkan aplikasi web service.

3.1.4 Lingkungan Pengembangan

Lingkungan Pengembangan adalah tempat dimana penulis melakukan penulisan dan peng-compile-an kode. Untuk komputer yang digunakan mengembangkan aplikasi

mobile device dan web service dibuat dengan spesifikasi berikiut ini

1. Sistem Operasi Windows XP Service Pack 2

Sistem Operasi Windows XP Service Pack 2 dipilih karena sistem operasi ini mendukung Visual Studio 2005 sebagai editor untuk pengembangan aplikasi

mobile device dan web service. Selain itu juga merupakan sistem operasi

Windows yang kecil kemungkinan adanya bug. 2. Visual Studio 2005

Sebagai editor untuk penulisan kode pada aplikasi mobile device dan web service. Visual Studio 2005 mendukung IDE (Integrated Development Envvironment) supaya ada lingkungan tinggal bagi para pengembang. Dengan IDE pengerjaan tugas akhir ini lebih sederhana, seperti meng-edit dan mengcompile code.

3. Web Browser

Web browser ditujukan untuk mengetes metode-metode dari web service yang dibuat secara lokal.

3.1.5 Lingkungan Operasi

Agar operator Gardu Induk dapat mengakses aplikasi manajemen informasi sistem operasi Gardu Induk sesuai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna, maka dibutuhkan

mobile device dengan lingkungan operasi sebagai berikut:

1. Windows Mobile

Agar dapat meng-install aplikasi ini diperlukan mobile device yang mempunyai sistem operasi Windows Mobile. Windows mobile juga memungkinkan adanya

(5)

fitur WiFi. Beberap vendor yang mendukung Windows Mobile adalah Hewlett-Packard IPAQ, Dell Axim, dan Toshiba.

2. Mempunyai konekstivitas jaringan

Untuk dapat mengakses web service, maka dibutuhkan konektivitas jaringan berupa WiFiTM. Hal ini dipilih karena kemudahan yang didapat dalam menggunakan perangkat nirkabel, yaitu mendukung mobilitas operator Gardu Induk dalam mencatat berbagai besaran yang ada pada ruang kontrol sebuah Gardu Induk dan juga mencatat data outage sistem.

3. .NET Compact Framework

Agar aplikasi bisa berjalan pada mobile device maka pada mobile device di-install .NET Compact Framework.

Sedangkan untuk membangun aplikasi web service dengan spesifikasi kebutuhan, dibutuhkan lingkungan operasi pada server sebagai berikut:

1. Sistem operasi Windows XP dengan service pack 2.

Sistem operasi Windows dipilih karena .NET Framework hanya bisa di-install pada sistem operasi tersebut . Sedangkan .NET Framework 2.0 hanya bekerja pada windows xp service pack 2 atau Windows 2000 server service pack 4.

2. IIS (Internet Information Server)

Internet Information Server (IIS) adalah sebuah web server yang tersedia secara otomatis pada saat instalasi Windows edisi server dengan opsi Typical atau Full. Untuk Windows edisi Profesional dibutuhkan source dari CD untuk menambah fitur ini.

3. .NET Framework

Suatu komponen windows yang terintegrasi yang dibuat dengan tujuan untuk men-support pengembangan berbagai macam jenis aplikasi serta untuk dapat mejalankan berbagai macam aplikasi generasi mendatang termasuk pengembangan aplikasi Web Services XML

(6)

service dapat mengakses database MySQL melalui menggunakan ODBC. Pada dasarnya ASP.NET mendukung berbagai macam database seperti SQL Server,MS Acces, MySQL, Oracle, Paradox, dBase dan lain sebagainya.

Sedangkan database server dibuat dengan operasi pada server verikut ini : 1. Sistem operasi FreeBSD.

Sistem operasi ini dipilih karena gratis (free) dan open source. Dengan desain kernel yang sederhana dan tidak membutuhkan memori yang besar, FreeBSD dapat berjalan pada hardware dengan spesifikasi minimum. Selain itu, FreeBSD termasuk aman terhadap serangan virus, karena memang jarang ada yang membuat virus untuk menyerang sistem operasi ini, sehingga FreeBSD dapat dihandalkan untuk tersambung dengan jaringan internet yang penuh dengan ancaman virus dan worm. Selain itu FreeBSD merupakan sistem operasi teraman dalam menghadapi ancaman hacker atau cracker.

2. DBMS MySQL

MySQL adalah database engine atau database server yang mendukung bahasa pencarian basis data SQL. SQL merupakan paket standar untuk berkomunikasi dengan basis data manapun untuk melakukan proses pencarian, penyimpanan, dan pengambilan data. Alasan dipilihnya perangkat lunak ini adalah karena bersifat gratis dan merupakan DBMS teringan sehingga mempunyai kinerja yang cepat. Untuk mendapatkannya, kita dapat men-download dari http://www.mysql.com.

3.2 Perancangan Sistem

Tahap perancangan sistem bertujuan untuk mencari bentuk yang optimal dari aplikasi yang akan dibangun dengan mempertimbangkan berbagai faktor-faktor permasalahan dan kebutuhan yang ada pada sistem seperti yang telah ditetapkan pada tahap analisis. Upaya yang dilakukan adalah dengan berusaha mencari kombinasi penggunaan teknologi, perangkat keras (hardware), dan perangkat lunak (software) yang tepat sehingga diperoleh hasil yang optimal dan mudah untuk diimplementasikan. Selain itu, perlu juga menimbang kebutuhan utama sistem (main system requirement) yaitu kemampuan, kehandalan, dan keamanan.

(7)

Keuntungan lain dari perencanaan arsitektur yang matang adalah dimungkinkannya penggunaan kembali modul atau komponen untuk aplikasi piranti lunak lain yang membutuhkan fungsionalitas yang sama. Pemodelan ( modeling ) adalah proses merancang piranti lunak sebelum melakukan pengkodean ( coding ). Model piranti lunak dapat dianalogikan seperti pembuatan blueprint pada pembangunan gedung. Membuat model dari sebuah sistem yang kompleks sangatlah penting karena kita tidak dapat memahami sistem semacam itu secara menyeluruh. Semakin komplek sebuah sistem, semakin penting pula penggunaan teknik pemodelan yang baik. Dengan menggunakan model, diharapkan pengembangan piranti lunak dapat memenuhi semua kebutuhan pengguna dengan lengkap dan tepat, termasuk faktor-faktor seperti scalability,

robustness, security , dan sebagainya. Kesuksesan suatu pemodelan piranti lunak

ditentukan oleh tiga unsur, yang kemudian terkenal dengan sebuan segitiga sukses ( the

triangle for success ). Ketiga unsur tersebut adalah metode pemodelan ( notation ), proses

( process ) dan tool yang digunakan.

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa bahasa berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling aplikasi prosedural dalam VB atau C. Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan syntax /semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak

(8)

UseCase Diagram menyajikan interaksi antara usecase dan actor. Dimana actor dapat

berupa orang, peralatan, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem. Usecase menggambarkan functionality dari sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai. Berikut adalah UseCase Diagram pada perangkat lunak Manajemen Informasi Sistem Operasi.

Gambar 3.2 Use Case Diagram Aktor yang terlibat :

1. Operator Lapangan 2. Manajer Regional

Tabel 3.2 Tabel Aktor dan Aktivitas Aktor Aktivitas

Operator Lapangan 1. Melihat rekapitulasi outage pada gardu induk 2. Memberikan input toutage gardu induk

3. Merubah hasil rekapitulasi outage gardu induk 4. Melihat rekapitulasi parameter operasi gardu induk 5. Memberikan inputan parameter operasi gardu induk 6. Merubah rekapitulasi parameter operasi gardu induk 7. Melihat rekapitulasi pemeliharaan gardu induk 8. Memberi inputan data pemeliharaan gardu induk

(9)

9. Merubah data pemeliharaan gardu induk 10. Melihat keandalan sistem

11. Memberi masukan parameter keandalan sistem Manajer Regional 1. Melihat rekapitulasi outage pada gardu induk

2. Melihat rekapitulasi parameter operasi gardu induk 3. Melihat rekapitulasi pemeliharaan gardu induk 4. Melihat keandalan sistem

Class diagram menunjukkan interaksi antar class dan sebagai penjelasan detail tiap-tiap class didalam model desain dari sebuah sistem. Berikut adalah Class diagram dari

(10)
(11)

Sequence diagram memperlihatkan event-event yang berurutan sepanjang berjalannya

waktu. Berikut adalah sequence diagram dari Manajemen Informasi Sistem Operasi Gardu Induk.

Application Misogi WebServiceMisogi DbMisogi

Initialize Class_Intialize() Call() Filedb() ReadObjects() Create() Get

Gambar 3.4 Sequence Diagram

3.2.1 Batasan Perancangan

Perancangan sistem yang akan dibangun ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Aplikasi mobile Manajemen Informasi Sistem Operasi Gardu Induk dibangun dengan basis mobile device yang berjalan pada sistem operasi Windows Mobile.

(12)

3. Aplikasi mobile phone dirancang untuk dapat digunakan oleh pengguna dengan mekanisme proteksi atau autentifikasi untuk meminta content pada web service. 4. Perancangan aplikasi mobile device terbatas pada spesifikasi perangakat lunak

yang telah dideskripsikan sebelumnya.

5. Web Service dirancang agar dapat beroperasi secara multi platform.

3.2.2 Perancangan Arsitektur Sistem

Arsitektur sistem yang dibangun dibagi dalam dua sub sistem yaitu sub sistem masukan data dan sub sistem rekapitulasi data

3.2.2.1 Sub Sistem Masukan Data

Sub sistem masukan data berfungsi sebagai media pengumpul data-data informasi operasi dan pemeliharaan Gardu Induk untuk kemudian dikirimkan ke suatu database server melalui perantara web service. Sub sistem ini dapat berupa mobile device yang mempunyai sistem operasi Windows Mobile dan memiliki fasilitas koneksi jaringan nirkabel. Melalui aplikasi mobile device ini, petugas dapat mengisi formulir data gangguan dan juga besaran-besaran operasi Gardu Induk. Desain sub sistem midlet pada piranti mobile divisualisasikan pada gambar di bawah ini:

(13)

Mekanisme kerja dari sub sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Applikasi mobile device memberikan formulir sesuai dengan keperluan petugas. dan meneruskan ke web service yang berkomunikasi dengan DBMS MySQL melalui konektor ODBC untuk memberikan data yang diinginkan oleh client untuk dilihat.

2. Setelah formulir terisi, data-data akan terkirim melaui hubungan TCP/IP melalui layanan HTTP dengan format XML dengan bantuan kemampuan konektivitas jaringan yang dimiliki oleh piranti mobile.

3. Data tersebut kemudian disimpan ke dalam basis data MySQL sesuai dengan entitas data-data tersebut.

Gambar 3.6 Gambaran umum kerja para operator di ruang control

3.2.2.2 Sub Sistem Rekapitulasi Data

Sub sistem rekapitulasi data berfungsi menampilkan rekapitulasi data-data yang telah dikumpulkan dari lapangan melalui protokol HTTP dengan format XML dengan bantuan

web servicer ASP .NET. Desain Sub sistem rekapitulasi data ini dapat dilihat pada

(14)

Sub sistem ini terdiri dari web service yang berfungsi sebagai media penyedia content kinerja suatu Gardu Induk. Karena aplikasi yang dibangun adalah aplikasi yang berbasis

mobile device, pengguna baik dalam jaringan lokal (intranet) maupun di luar jaringan

lokal (internet) membutuhkan sebuah handheld untuk menjalankan aplikasi tersebut. Mekanisme kerja dari sub sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Web service menerima data yang didapat dari sub sistem masukan data pada mobile device melalui hubungan TCP/IP dengan layanan HTTP berformat XML. 2. Data tersebut kemudian disimpan ke dalam basis data MySQL sesuai dengan

entitas data-data tersebut.

3. Jika ada request dari pengguna ,web service memberikan response dengan mengeksekusi program aplikasinya dan berkomunikasi dengan DBMS MySQL untuk memberikan data yang diinginkan oleh client untuk dilihat.

Mengingat keterbatasan penulis untuk mendapatkan data dalam tugas akhir ini, Gardu Induk yang dipantau kinerjanya hanya satu saja, yaitu Gardu Induk Cigareleng. Namun demikian, aplikasi yang dibangun tetap dirancang untuk digunakan untuk laporan beberapa Gardu Induk.

3.2.2.3 Modul-Modul Pendukung

Selain kedua sub sistem diatas, terdapat modul-modul pendukung aplikasi web Manajemen Informasi Sistem Operasi Gardu Induk, antara lain :

 Modul koneksi basis data  Modul penghitungan keandalan

3.2.3 Perancangan Sub Sistem Masukan Data

Pada bagian ini akan dibahas mengenai proses perancangan sub sistem masukan data dengan mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan atau spesifikasi yang telah ditetapkan pada tahap analisis sistem. Proses perancangan ini meliputi perancangan sistem memasukkan data operasi Gardu Induk, data outage sirkuit dan transformator.

(15)

Perancangan antarmuka untuk subsistem ini adalah sebagai berikut: 1. Halaman awal formulir outage(Outage)

Halaman ini merupakan halaman yang pertama kali tampil pada saat pengguna membuka aplikasi sub sistem masukan data outage. Halaman ini hanya berisi formulir pilihan bagi operator, yaitu pilihan untuk mengisi outage sirkuit, transformator atau CB. Selain itu, terdapat juga formulir pilihan lokasi Gardu Induk tempat bay yang mengalami outage.

2. Halaman formulir outage sirkuit(InsetCircuit)

Halaman ini akan muncul ketika kita memilih untuk mengisi data outage sirkuit dari halaman awal. Halaman ini berisi beberapa field yang dapat diisi record akan

outage penghantar yang terjadi pada Gardu Induk.

3. Halaman formulir outage transformator(InsertTrafo)

Halaman ini akan muncul ketika kita memilih untuk mengisi data outage transformator dari halaman awal. Halaman ini berisi beberapa field yang dapat diisi record akan outage transformator yang terjadi pada Gardu Induk.

4. Halaman formulir outage CB

Halaman ini akan muncul ketika kita memilih untuk mengisi data outage CB dari halaman awal. Halaman ini berisi beberapa field yang dapat diisi record akan

outage CB yang terjadi pada Gardu Induk.

5. Halaman awal formulir data operasi(Operation)

Halaman ini merupakan halaman yang pertama kali tampil pada saat pengguna membuka aplikasi sub sistem masukan data operasi Gardu Induk. Halaman ini hanya berisi formulir pilihan bagi operator, yaitu lokasi Gardu Induk yang hendak dicatat data-data operasinya.

6. Halaman form data operasi(InsertOperationPenghantar dan InsertOperationTrafo) Halaman ini akan muncul ketika kita memilih untuk mengisi data operasi suatu Gardu Induk dari halaman awal. Halaman ini berisi beberapa field yang dapat

(16)

7. Halaman formulir awal maintenance (Maintenance)

Halaman ini merupakan halaman yang pertama kali tampil pada saat pengguna membuka aplikasi sub sistem masukan data maintanance Gardu Induk.

8. Halaman formulir masukan data maintenance(InsertMaintenance)

Halaman ini hanya berisi formulir pilihan bagi operator, yaitu lokasi Gardu Induk yang hendak dicatat data-data maintenance.

3.2.4 Perancangan Sub Sistem Rekapitulasi Data

Pada bagian ini akan dibahas mengenai proses perancangan sub sistem rekapitulasi data dengan mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan atau spesifikasi yang telah ditetapkan pada tahap analisis sistem. Proses perancangan ini meliputi perancangan sistem rekapulasi data operasi Gardu Induk, baik itu data outage sirkuit dan transformator maupun data besaran-besaran yang tercatat pada ruang kontrol. Perancangan antarmuka untuk subsistem ini adalah sebagai berikut:

1. Halaman awal formulir rekapitulasi data(Recapitulation)

Halaman ini merupakan halaman yang pertama kali tampil pada saat pengguna membuka aplikasi sub sistem rekapitulasi data. Halaman ini hanya berisi formulir pilihan bagi pengguna, yaitu pilihan untuk melihat data outage sirkuit, transformator, atau CB. Selain itu, terdapat juga formulir pilihan lokasi Gardu Induk tempat bay yang mengalami outage.

2. Halaman rekapitulasi outage sirkuit(RecapCircuitOutages)

Halaman ini akan menampilkan tabel yang berisi kejadian-kejadian outage sirkuit yang terjadi pada perioda waktu tertentu.

3. Halaman rekapitulasi outage transformator(RecapTrafoOutages)

Halaman ini akan menampilkan tabel yang berisi kejadian-kejadian outage transformator yang terjadi pada perioda waktu tertentu.

4. Halaman rekapitulasi outage CB(RecapCircuitCB)

Halaman ini akan menampilkan tabel yang berisi kejadian-kejadian outage CB yang terjadi pada perioda waktu tertentu.

(17)

3.2.5 Perancangan Modul-Modul Pendukung Aplikasi

Modul pendukung aplikasi dibagi menjadi dua buah modul yaitu modul basis data, dan perhitungan reliabilitas..

3.2.5.1 Perancangan Modul Basis Data

Modul ini berfungsi melakukan interaksi dengan DBMS MySQL. Modul ini terdiri dari fungsi-fungsi utilitas yang berhubungan dengan akses basis data yaitu membuat koneksi ke basis data, menutup koneksi dari basis data dan query unsur-unsur tabel dalam basis data. Modul ini diimplementasikan pada web service yang berhubungan secara ODBC dengan database server.

3.2.5.2 Perancangan Modul Perhitungan Reliabilitas

Modul ini berfungsi melakukan perhitungan numerik dengan hasil akhir menampilkan hasil berupa besaran keandalan atau ketersediaan.

3.2.6 Perancangan Basis Data

Aplikasi yang akan dibangun membutuhkan basis data untuk menyimpan data-data beserta atribut data. Agar basis data yang dibangun dapat diimplementasikan dengan baik, maka terlebih dahulu dilakukan proses perancangan basis data. Sebuah basis data disusun dari beberapa tabel, dan sebuah tabel disusun dari beberapa field. Proses perancangan basis data meliputi pendefinisian entitas, hubungan antar entitas dan pembentukan tabel.

Tabel-tabel yang terbentuk dalam perancangan ini adalah : Tabel 3.3 Tabel akhir hasil perancangan

Nama Tabel Fungsi

tGardu Menyimpan informasi nama lokasi Gardu Induk yang ada di lingkungan P3B Region 2

(18)

tOutageCircuit Menyimpan data-data outage yang terjadi pada bay-bay

Gardu Induk

tOutageTrafo Menyimpan data-data outage yang terjadi pada trafo

tCBFailure Menyimpan data-data failure yang terjadi pada CB tOutageClassType Menyimpan data-data Outage Type tOutageClassMultiple Menyimpan data-data Multipe Outage

tOutageClassDegree Menyimpan data-data Degree of Outage tOutageClassProblemType Menyimpan data-data Problem Type

tRest Menyimpan data-data Nature of Restoration tFaultType Menyimpan data-data Fault Type

tOutageCause Menyimpan data-data Outage Cause tOutageEffects Menyimpan data-data Outage Effects

tTrafoFailCause Menyimpan data-data Transformer Failure Initiating Cause

tTrafoSuspectFail Menyimpan data-data Transformer Suspected Failure Responsibility

tCBFailDiscover Menyimpan data-data CB Failure Discover tCBFailCause Menyimpan data-data CB Failure Initiating Cause

tCBSuspectFail Menyimpan data-data CB Suspected Failure Responsibility

tCBFailMode Menyimpan data-data CB Failure Mode tCircOperation Menyimpan data-data operasi sirkuit

tTrafoOperation Menyimpan data-data operasi transformator

tUser Menyimpan data-data user yang dapat mengakses aplikasi

tReliabilty Menyimpan data-data waktu fail dan waktu repair circuit, trafo dan cb per bay gardu induk.

(19)

Deskripsi dari tabel tGardu dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.4 Tabel deskripsi tabel basis data tGardu Nama

Kolom

Tipe & Length

Boleh

NULL Default Keterangan Deskripsi

gardu_id integer(5) NO primary key,

auto_increment id Gardu Induk

gardu_induk varchar(20) NO “ ”

nama Gardu Induk yang ada di P3B Region 2

gardu_kode varchar(6) NO “ ” foreign key

kode singkatan dari nama Gardu Induk

Deskripsi dari tabel tTrafo dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.5 Tabel deskripsi tabel basis data tTrafo Nama

Kolom

Tipe & Length

Boleh

NULL Default Keterangan Deskripsi

trafo_id integer(5) NO primary key,

auto_increment id trafo

gardu_kode varchar(6) NO “ ” foreign key

kode singkatan dari nama Gardu Induk

trafo_no varchar(2) NO “ ”

nomor trafo pada suatu area Gardu Induk

Daya varchar(4) NO “ ”

kemampuan daya dari sebuah trafo

(20)

ttk_ukur varchar(3) NO “ ” titik ukur

thn_pabrik varchar(4) NO “ ” tahun pembuatan trafo thn_operasi varchar(4) NO “ ” tahun mulai beroperasinya trafo bersangkutan Merk varchar(25) NO “ ” Menyimpan informasi nama atau merek trafo bersangkutan

Tipe varchar(20) NO “ ” tipe trafo yang

bersangkutan

Rating varchar(10) NO “ ”

rating tegangan trafo yang bersangkutan

Deskripsi dari tabel tBay dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.6 Tabel deskripsi tabel basis data tBay

Nama Kolom

Tipe & Length

Boleh

NULL Default Keterangan Deskripsi

bay_id integer(5) NO primary key, auto_increment

gardu_kode varchar(6) NO “ ” foreign key kode singkatan dari nama Gardu Induk

Bay varchar(8) NO “ ”

nama bay yang ada pada suatu Gardu Induk tertentu

Rating varchar(7) NO “ “ rating tegangan bay yang bersangkutan

jenis varchar(10) NO “ ” deskripsi jenis bay bersangkutan

(21)

(penghantar, trafo, atau kopel)

Deskripsi dari tabel tOutageCircuit dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.7 Tabel deskripsi tabel basis data tOutageCircuit

Nama Kolom Tipe & Length

Boleh

NULL Default Keterangan Deskripsi

OutCirc_id integer(11) NO primary key, auto_increm ent id outage circuit Startdate datetime NO “0000-00-00 00:00:00 ” waktu mulai terjadinya gangguan Enddate datetime NO “0000-00-00 00:00:00 ” waktu selesai terjadinya gangguan Lama varchar(5) NO “ ”

durasi selisih antara startdate dengan enddate

gardu_induk varchar(20) NO “ ”

tempat lokasi gardu induk sirkuit itu berada

Bay varchar(9) bay sirkuit yang

mengalami outage OutClassType varchar(15) NO “ ” kelas tipe outage

(22)

Rele text NO “ “ deskripsi rele / induksi

Penyebab text NO “ “ deskripsi penyebab

outage

Deskripsi dari tabel tOutageTrafo dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.8 Tabel deskripsi tabel basis data tOutageTrafo

Nama Kolom Tipe & Length Boleh NULL Default Keteranga n Deskripsi OutTrafo_id integer(5) NO primary key, auto_incre ment id outage trafo Startdate datetime NO “0000-00-00 00:00:00 ” waktu mulai terjadinya gangguan Enddate datetime NO “0000-00-00 00:00:00 ” waktu selesai terjadinya gangguan Lama varchar(5) NO “ ”

durasi selisih antara startdate dengan enddate

gardu_induk varchar(20) NO “ ”

tempat lokasi gardu induk sirkuit itu berada

trafo_no char(2) NO “ ”

No urutan trafo pada gardu induk

bersangkutan

Outageclass varchar(15) NO “ ” kelas tipe outage

FailCause varchar(60) NO “ ” Transformer Failure Initiating Cause

(23)

SuspectFailure varchar(60) NO “ ”

Transformer Suspected Failure Responsibility

penyebab text NO “ ” deskripsi penyebab

outage

Deskripsi dari tabel tCBFailure dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.9 Tabel deskripsi tabel basis data tCBFailure Nama Kolom Tipe & Length Boleh NULL Default Keterang an Deskripsi cbf_id integer(5) NO primary key, auto_incre ment id CB failure startdate datetime NO “0000-00-00 00:00:00 ”

waktu mulai terjadinya gangguan enddate datetime NO “0000-00-00 00:00:00 ” waktu selesai terjadinya gangguan lama varchar(5) NO “ ”

durasi selisih antara startdate dengan enddate

gardu_induk varchar(20) NO “ ” tempat lokasi gardu induk sirkuit itu berada

cb varchar(5) NO “ ” nama CB yang

mengalami gangguan FailDiscover varchar(40) NO “ ” CB Failure Discover

(24)

FailMode varchar(60) NO “ ” CB Failure Mode

keterangan text NO “ ” deskripsi tambahan

penyebab outage

Deskripsi dari tabel tOutageClassType dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.10 Tabel deskripsi tabel basis data tOutageClassType

Nama Kolom Tipe & Length

Boleh

NULL Default Keterangan Deskripsi

OutClassType_id integer(5) NO primary key, auto_increment

id outage type classification

OutClassType varchar(15) NO “ ” kelas tipe outage

OutClassTypeCode char(1) NO “ “ Kode kelas tipe outage

Deskripsi dari tabel tOutageClassMultiple dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.11 Tabel deskripsi tabel basis data tOutageClassMultiple

Nama Kolom Tipe & Length

Boleh

NULL Default Keterangan Deskripsi

OutClassMultiple _id integer(5) NO primary key, auto_increment id Multiple Outage classification OutClassMultiple varchar(30) NO “ ” kelas Multiple Outage OutClassMultipleCode char(2) NO “ “ Kode kelas Multiple Outage

(25)

Deskripsi dari tabel tOutageClassDegree dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.12 Tabel deskripsi tabel basis data tOutageClassDegree

Nama Kolom Tipe & Length

Boleh

NULL Default Keterangan Deskripsi

OutClassDegree_id integer(5) NO primary key, auto_increment

id outage degree classification

OutClassDegree varchar(10) NO “ ” kelas outage degree

OutClassDegreeCode varchar(1) NO “ “ Kode kelas outage degree

Deskripsi dari tabel tOutageClassProblemType dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.13 Tabel deskripsi tabel basis data tOutageClassProblemType

Nama Kolom Tipe & Length

Boleh

NULL Default Keterangan Deskripsi

OutClassProblemTypee_id integer(5) NO primary key, auto_increment id Outage Problem Type classification OutClassProblemType varchar(20) NO “ ” kelas Outage Problem Type OutClassProblemTypeCode char(1) NO “ “ Kode kelas Outage Problem Type

(26)

Deskripsi dari tabel tRest dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.14 Tabel deskripsi tabel basis data tRest Nama

Kolom

Tipe & Length

Boleh

NULL Default Keterangan Deskripsi

rest_id integer(5) NO primary key, auto_increment

id Nature of Restoration

rest varchar(20) NO “ ” Jenis Nature of

Restoration

RestCode char(1) NO “ “ Kode jenis Nature

of Restoration

Deskripsi dari tabel tFaultType dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.15 Tabel deskripsi tabel basis data tFaultType

Nama Kolom Tipe & Length

Boleh

NULL Default Keterangan Deskripsi

FaultType_id integer(5) NO primary key,

auto_increment id Fault Type FaultType varchar(30) NO “ ” Jenis Fault Type

FaultTypeCode char(2) NO “ “ Kode jenis Fault Type

Deskripsi dari tabel tOutageCause dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.16 Tabel deskripsi tabel basis data tOutageCause

Nama Kolom Tipe & Length

Boleh

NULL Default Keterangan Deskripsi

OutCause_id integer(5) NO primary key,

auto_increment id Outage Cause

OutCause varchar(40) NO “ ” Suspected Cause of Outage OutCause_item varchar(30) NO “ ” Jenis Outage

(27)

Cause

OutCauseCode varchar(4) NO “ “ Kode jenis kelas outage

Deskripsi dari tabel tOutageEffects dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.17 Tabel deskripsi tabel basis data tOutageEffects

Nama Kolom Tipe & Length

Boleh

NULL Default Keterangan Deskripsi

OutEffects_id integer(5) NO

primary key, auto_increme nt

id Outage Effects

OutEffects varchar(30) NO “ ” Jenis Outage Effects OutEffectsCo

de char(1) NO “ “

Kode jenis Outage Effects

Deskripsi dari tabel tTrafoFailCause dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.18 Tabel deskripsi tabel basis data tTrafoFailCause Nama

Kolom

Tipe & Length

Boleh

NULL Default Keterangan Deskripsi

tfc_id integer(2) NO primary key,

auto_increment id TrafoFailCause

FailCause varchar(60) NO “ ”

Transformer Failure Initiating Cause

(28)

Deskripsi dari tabel tTrafoSuspectFail dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.19 Tabel deskripsi tabel basis data tTrafoSuspectFail

Nama Kolom Tipe & Length

Boleh

NULL Default Keterangan Deskripsi

Sfr_id integer(2) NO primary key,

auto_increment id SuspectFail

SuspectFailure varchar(60) NO “ ”

Transformer Suspected Failure Responsibility

Deskripsi dari tabel tCBFailDiscover dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.20 Tabel deskripsi tabel basis data tCBFailDiscover

Nama Kolom Tipe & Length

Boleh

NULL Default Keterangan Deskripsi

fd_id integer(1) NO primary key,

auto_increment id FailDiscover

FailDiscover varchar(40) NO “ ” CB Failure Discover

Deskripsi dari tabel tCBFailCause dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.21 Tabel deskripsi tabel basis data tCBFailCause

Nama Kolom Tipe & Length

Boleh

NULL Default Keterangan Deskripsi

fic_id integer(2) NO primary key,

auto_increment id FailCause

FailCause varchar(60) NO “ ” CB Failure Initiating Cause

(29)

Deskripsi dari tabel tCBSuspectFail dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.22 Tabel deskripsi tabel basis data tCBSuspectFail

Nama Kolom Tipe & Length

Boleh

NULL Default Keterangan Deskripsi

sfr_id integer(2) NO primary key,

auto_increment id SuspectFail

SuspectFailure varchar(30) NO “ ”

CB Suspected Failure

Responsibility

Deskripsi dari tabel tCBFailMode dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.24 Tabel deskripsi tabel basis data tCBFailMode

Nama Kolom Tipe & Length

Boleh

NULL Default Keterangan Deskripsi

fm_id integer(2) NO primary key,

auto_increment id FailMode

FailMode varchar(60) NO “ ” CB Failure Mode

Deskripsi dari tabel tBuletin dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.24 Tabel deskripsi tabel basis data tBuletin Nama

Kolom

Tipe & Length

Boleh

NULL Default Keterangan Deskripsi

(30)

judul varchar(100) NO “ “ Judul buletin

IsiBuletin text NO “ ” Status user

Deskripsi dari tabel tUser dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.25 Tabel deskripsi tabel basis data tUser Nama

Kolom

Tipe & Length

Boleh

NULL Default Keterangan Deskripsi

user_id integer(5) NO primary key,

auto_increment id user

username varchar(25) NO “ ” Nama user

password varchar(100) NO “ “ Password user

status varchar(20) NO “ ” Status user

Deskripsi dari tabel tReliability

Tabel 3.26 Tabel deskripsi tabel basis data tReliability Nama

Kolom

Tipe & Length

Boleh

NULL Default Keterangan Deskripsi

gardu varchar(25) YES primary key,

auto_increment Nama gardu

bay varchar(25) YES “ ” Nama bay

wftrafo tinyint(3)

unsigned YES “ “ Waktu fail trafo

wrtrafo tinyint(3) unsigned YES “ ” Waktu repair trafo wfcircuit tinyint(3) unsigned YES “ “ Waktu fail circuit wrcircuit tinyint(3) unsigned YES “ “ Waktu repair circuit wfcb tinyint(3)

unsigned YES “ “ Waktu fail cb

(31)

unsigned

tgl_input Varchar(10) YES “ “ Tanggal input data

Deskripsi dari tabel tMaintenance

Tabel 3.27 Tabel deskripsi tabel basis data tReliability Nama

Kolom

Tipe & Length

Boleh

NULL Default Keterangan Deskripsi

gardu varchar(25) YES primary key,

auto_increment Nama gardu

bay varchar(25) YES “ ” Nama bay

tmaintenance datetime YES “ “ Waktu mulai

maintenance

tup datetime un YES “ ” Waktu sistem up

lagi

Gambar

Gambar 3.1 Jalur laporan operasi Gardu Induk ke kantor Region P3B
Tabel 3.1 Non-functional requirement
Gambar 3.2 Use Case Diagram
Gambar 3.4 Sequence Diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

Data mining dengan teknik klustering pada data mahasiswa baru pada PTS di lingkungan Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah berdasarkan jumlah mahasiswa yang melakukan

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala kenikmatan, rahmat, anugerah, serta hidayah-Nya yang diberikan kepada Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan

[r]

Dari data yang telah diperoleh, hasil analisis data ini mendukung hipotesis yang diajukan, yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together dapat

Dibutuhkan kerja sama tim dan koordinasi yang sangat kuat pada saat proses produksi berlangsung dikarenakan dalam sebuah produksi video company profile dibutuhkan beberapa tim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan

Hal ini akan mengakibatkan kontak utama dan kontak bantunya akan bergerak dari posisi normal mengakibatkan kontak utama dan kontak bantunya akan bergerak dari posisi normal

- BILA SALAH SATU PERSYARATAN DI ATAS TIDAK DIPENUHI MAKA PENAWARAN DIANGGAP GUGUR - JIKA KLAUSUL PENGADAAN INI MASIH ADA YANG KURANG JELAS, MITRA USAHA DAPAT. MENGHUBUNGI