BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Semarang Dalam rangka mewujudkan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan perlu disusun Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Disamping itu untuk mewujudkan administrasi negara yang mampu mendukung kelancaran dan ketepatan pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang mengarah pada prinsip pelayanan kepada masyarakat. Masyarakat menuntut agar Pemerintah memberikan perhatian yang sungguh – sungguh dalam melaksanakan tugas –tugas kedinasan masing masing, menekan dan menghindari kesalahan dan penyimpangan agar mampu memberikan palayanan kepada masyarakat dengan maksimal.
Terselenggaranya good governance merupakan prasayarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang Tahun 2014 disusun sebagai bagian dari perwujudan implementasi good governance di lingkungan Pemerintah Kabupaten Semarang. LAKIP mempunyai fungsi sebagai laporan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2014. Selain sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik, LAKIP juga bermanfaat sebagai dokumen pendukung peningkatan kinerja di masa mendatang.
Laporan Akuntabiltas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang Tahun 2014 disusun untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana tertuang dalam Perencanaan Strategis (Renstra) Tahun 2011-2015 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang serta Perjanjian Kinerja Dinas Pendidikan Tahun Anggaran 2015.
Dalam upaya mewujudkan sasaran-sasaran yang tertuang dalam Renstra Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang, selama tahun 2014 telah dilaksanakan kegiatan sebanyak 70 kegiatan yang terbagi menjadi 15 program dengan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten, APBD Propinsi dan APBN. Dengan terwujudnya sasaran-sasaran tersebut diharapkan pada akhirnya dapat mencapai visi dan misi yang dicita-citakan.
B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi SKPD serta Struktur Organisasi 1. Kedudukan
Sebagaimana Peraturan Daerah Kabupaten Semarang nomor Peraturan Daerah nomor 10 tahun 2013 tentang perubahan kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Semarang nomor 18 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Semarang dan Peraturan Bupati nomor 82 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Semarang nomor 90 tahun 2011 tentang tugas pokok, fungsi dan rincian tugas Dinas Daerah Kabupaten Semarang bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dan bertanggung jawab kepada Bupati Semarang melalui Sekretaris Daerah.
2. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang adalah melaksanakan urusan pemerintahahan Daerah dibidang pendidikan dan kebudayaan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan , Pendidikan Anak Usia Dini serta Pendidikan non formal dan Informal serta Kebudayaan. b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang pendidikan dan kebudayaan. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan , Pendidikan Anak Usia Dini serta Pendidikan non formal dan Informal serta kebudayaan . d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati
3. Susunan Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang nomor 10 tahun 2013 tentang perubahan kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Semarang nomor 18 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Semarang dan Peraturan Bupati nomor 82 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Semarang nomor 90 tahun 2011 tentang tugas pokok, fungsi
dan rincian tugas Dinas Daerah Kabupaten Semarang, bahwa Struktur Organisasi Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Semarang adalah sebagai berikut : 1. Kepala Dinas
2. Sekretariat membawahi : a. Subbagian Perencanaan b. Subbagian Keuangan
c. Subbagian Umum dan Kepegawaian 3. Bidang Sekolah Dasar, membawahi:
a. Seksi Kurikulum dan kesiswaan Sekolah Dasar
b. Seksi Tenaga Pendidik dan Kependidikan Sekolah Dasar c. Seksi Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar
4. Bidang Sekolah Menengah Pertama , membawahi:
a. Seksi Kurikulum dan kesiswaan Sekolah Menengah Pertama
b. Seksi Tenaga Pendidik dan Kependidikan Sekolah Menengah Pertama c. Seksi Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Pertama
5. Bidang Sekolah Mnengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan, membawahi :
a. Seksi Kurikulum dan kesiswaan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan
b. Seksi Tenaga Pendidik dan Kependidikan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan
c. Seksi Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan.
6. Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Non Formal dan Informal, membawahi:
a. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini
b. Seksi Pendidikan Non Formal dan Informal 7. Bidang Kebudayaan membawahi :
a. Seksi Kesenian dan Nilai nilai budaya
b. Seksi Kesejarahan, Permuseuman dan Kepurbakalaan 8. UPTD Pendidikan, terdiri dari
a. UPTD Pendidikan Kecamatan dan sub bagian Tata Usaha UPTD sejumlah 19 UPTD
b. UPTD Persekolahan Menengah Pertama sejumlah 51 UPTD c. UPTD Persekolahan Menengah Kejuruan sejumlah 7 UPTD d. UPTD Persekolahan Menengah Atas sejumlah 11 UPTD
e. UPTD Sanggar Kegiatan Belajar sebanyak 2 SKB & TK 1 Negeri 9. Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari
a. Guru (PAUD/TK, SD, SMP, SMA/SMK)
b. Pengawas (Pendidikan TK/SD, SMP,SMA/SMK) c. Penilik Luar Sekolah
d. Pamong Belajar e. Pamong Budaya
Dalam pelaksanaan tigas pokok dan fungsi tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang didukung oleh sumber daya sebagai berikut :
1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya aparatur pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pendidikan dan kebudayaan sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Semarang nomor 10 tahun 2013 tentang perubahan kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Semarang nomor 18 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Semarang dan Peraturan Bupati nomor 82 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Semarang nomor 90 tahun 2011 tentang tugas pokok, fungsi dan rincian tugas Dinas Daerah Kabupaten Semarang mempunyai jumlah pegawai sebanyak 620 orang yang bertugas di dinas, UPTD Pendidikan Kecamatan dan di sekolah-sekolah. Berikut ini data kepegawaiana Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berdasarkan latar belakang pendidikannya :
Tabel 1.1
Data Pejabat Struktural dan Staf
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang Tahun 2014
Unit Kerja IV III Eselon II I II III P N S / Golongan IV *) Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan 1 1
- Sekretaris 1 1
Ka Sub Bagian Umum 1 1
Ka Sub Bagian Perencanaan 1 1
Ka Sub Bagian Keuangan 1 1
Staf 4 7 13 - Ka Bidang Pendidikan SD 1 1
Kasi Kurikulum dan Kesiswaan 1 1
Kasi Tendik SD 1 1
Kasi Sarana dan Prasarana Sekolah 1 1
Staf 8
- Ka Bidang SMP 1 8 1 Kasi Kurikulum dan Kesiswaan 1 1
Kasi Tendik SMP 1 1
Kasi Sarana dan Prasarana Sekolah 1 1
Staf 1 8 1 - Ka Bidang SMA/SMK 1 1
Kasi kurikulum dan kesiswaan 1 1
Kasi Tendik SMA/SMK 1 1
Kasi Sarana dan Prasarana 1 1
Staf 6 - Ka Bidang PNFI 1 1 Kasi PAUDNI 1 1 Kasi Dikmas 1 1 Staf 1 3 - Kabid Kebudayaan 1 1
Kasi kesenian dan nilai budaya 1 1
Kasi kesejarahan 1 1
JUMLAH 14 3 1 4 9 53 8
Sumber : Data Dinas Pendidikan dan kebudayaan tahun 2014
Sedangkan tenaga pendidik PNS maupun non PNS sampai dengan saat ini berjumlah sebanyak 11.482 orang dengan latar belakang pendidikan sebagaimana tabel berikut :
Tabel 1.2
Data Tenaga Pendidik menurut Tingkat Pendidikan JENJANG
PENDIDIKAN SD/MI SMP/MTS SMA/MA/SMK JUMLAH GURU
SMA/SMK 215 108 35 358
SPG/PGA,D1,D2 1101 71 8 1180
D3,S2,S2 5471 2510 1963 9944
JUMLAH 6787 2689 2006 11482
Sumber : Data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014
Dari tabel diatas sumber daya manusia dengan kompetensi yang beragam, masing-masing personel memiliki tugas dan tanggungjawab dalam mendukung akselerasi program pembangunan pendidikan di Kabupaten Semarang.
2. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung pelayanan pendidikan di Kabupaten Semarang dapat di lihat pada table sebagai berikut :
Tabel 1.3 Sarana Prasarana
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Uraian Nilai (Rp) Kondisi
Tanah 128.874.182.829 Baik
Peralatan 55.424.171.712 Baik
Jumlah 436.176.424.129
Sumber : Data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014
3. Sumber Daya Keuangan
Pada tahun 2014 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya didukung dengan anggaran sebesar Rp. 698.705.430.420,- yang bersumber dari Dana APBD II Kabupaten Semarang, Dana Alokasi Khusus dan Bantuan Keuangan Bidang Pendidikan sebagai berikut :
Tabel 1.3
Sumber Daya Keuangan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang
No Uraian Jumlah (Rp)
A Belanja Tidak Langsung :
1 Belanja Pegawai 599.661.705.000
2 Belanja Hibah 9.453.892.420
3 Belanja Sosial 4 Belanja Bagi Hasil
B Belanja Langsung : 89.589.833.000
1 Belanja Pegawai 17.378.430.000
2 Belanja Barang dan Jasa 24.137.002.000
3 Belanja Modal 48.074.401.000
Sumber : Data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014
C. Permasalahan Utama pada kinerja SKPD terhadap pencapaian visi misi
Dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang cerdas, berkarakter & kompetitif Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang masih manghadapi berbagai kendala. Adapun permasalahan pokok pembangunan pendidikan dan kebudayaan di Kabupaten Semarang antara lain adalah sebagai berikut
1. Belum optimalnya pemerataan, akses dan mutu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
2. Belum optimalnya pemerataan, akses dan mutu Pendidikan Dasar
3. Belum optimalnya pemerataan, akses, mutu, relevansi dan daya saing pendidikan menengah
4. Belum optimalnya pemerataan, akses, mutu, relevansi dan daya saing pendidikan non formal
5. Belum optimalnya pemerataan, akses, mutu, relevansi pendidikan khusus
6. Belum optimalnya kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya mengelola pembelajaran
7. Belum optimalnya tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik dalam penyelenggaraan pendidikan
8. Belum optimalnya Pengembangan Nilai Budaya 9. Belum optimalnya Pengelolaan Kekayaan Budaya 10. Belum optimalnya Pengelolaan Keragaman Budaya
D. Maksud dan Tujuan Laporan Kinerja
Dengan diterbitkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Tekns Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara memiliki kewajiban untuk menyusun Laporan Kinerja. Laporan Kinerja tersebut merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi Pemerintah atas penggunaan anggaran yang disusun berdasarkan dokumen perencanaan dalam kerangka Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
E. Dasar Hukum Penyusunan Laporan Kinerja
1. TAP MPR Nomor XII/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi , kolusi dan nepotisme.
2. Undang-Undangn nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yangbbersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme sebagai tindak lanjut dari Tap MPR.
3. Instruksi Presiden nomor 5 tahun 2004 tentang Pencapaian Pemberantasan Korupsi.
4. Peraturan Presiden nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
5. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi birokrasi nomor 53 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja Pemrintah (SAKIP).
6. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 53 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pernyusunan Penetapan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Intansi Pemerntah.
F. Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang
Sistimatika pnyusnan Lapoan Kinerja Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Semarang adalah sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
Menyajikan penjelasan umum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi. Bab II : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Menyajikan ikhtisar Perjanjian Kinerja Tahun 2014 dengan sasaran strategis yang ingin diraih pada tahun 2014 , kaitan sasaran tersebut dengan visi – misi dalam Renstra.
Bab III : Akuntabilitas Kinerja
Menyajikan hasil pengukuran dan nalisis capaian kinerja untuk setiap sasaran strategis serta penajian aspek akuntabilitas keuangan
Bab IV : Penutup
Menyajikan simpulan umum atas capaian kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja.
Lampiran – lampiran.
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis
Rencana strategis sebagaimana yang tertuang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional dan global, dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.
Perencanaan strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang yang tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) tahun 2011-2015 disusun sebagai dasar pelaksanaan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 dan dirubah degan Permendagri nomor 21 tahun 2011. Rencana strategis yang disusun setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran,strategis (kebijakan dan program) serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya yang mengedepankan isu-isu lokal dan merupakan rencana yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan anggaran pembiayaan yang ada.
Pelaksanaan program dan kegiatan berdasarkan pada visi, misi, tujuan, sasaran kebijakan sebagai berikut :
1. Visi
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang merumuskan Rencana Strategis (RENSTRA) SKPD dengan visi, misi, tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Dengan demikian visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan 5 (lima) tahunan harus memiliki korelasi yang bersifat hirarki dan merupakan dokumen perencanaan yang mencerminkan komitmen institusi dalam mengatasi permasalahan
pendidikan sesuai tugas pokok dan fungsi yang diemban. Oleh karena itu perencanann yang terprogram berdasar analisa yang cermat dan akurat berpengaruh terhadap keberhasilan kinerja organisasi.
Pada hakekatnya dengan ditetapkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan urusan Pendidikan dan urusan kebudayaan akan diperoleh arah dan fokus strategi pembangunan yang jelas serta dapat mengintegrasikan program dan kegiatan menjadi sinergi yang diperlukan oleh organisasi serta menjadi akselerator kegiatan secara komperehensif.
Visi Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kabupaten Semarang tahun 2011-2015 adalah
”Terwujudnya Sumber daya Manusia Yang Cerdas, Berkarakter dan Kompetitif” Makna dari visi tersebut di atas adalah :
a. Cerdas yaitu cerdas spiritual, cerdas emosional, cerdas sosial, cerdas intelektual dan cerdas kinestetis.
1) Cerdas spiritual adalah beraktualisasi diri melalui oleh hati/kalbu untuk menumbuhkan dan memperkuat keimanan, ketakwaan dan ahlak mulia termasuk budi pekerti luhur dan bekepribadian unggul
2) Cerdas emosional adalah
a) beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk meningkatkan sensitivitas dan apresiativitas akan kehalusan dan keindahan seni dan budaya serta kompetensi untuk mengekspresikannya.
b) Beraktualisasi diri melalui interaksi sosial yang membina dan memupuk hubungan timbal balik, demokratis, empatik dan simpatik, menjunjung tinggi hak asasi manusia , ceria dan percaya diri, menghargai kebhinekaan dalam bermasyarakat dan bernegara, berwawasan kebangsaan dengan kesadaran akan hak dan kewajiban negara.
3) Cerdas intelektual adalah
a) beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
b) aktualisasi insan intelektual yang kritis, kreatif, inovatif dan imajinatif. 4) Cerdas kinestitetis adalah
Beraktualisasi diri melalui olah raga untuk mewujudkan insan yang sehat, bugar, berdaya tahan, sgap, terampil dan trengginas.
b. Kompetitif :
1) Berkepribadian unggul dan gandrung akan keuggulan 2) Bersemangat juang tinggi
3) Mandiri
4) Pantang menyerah
5) Pembangunan dan pembina jejaring 6) Bersahabat dengan perubahan
7) Inovatif dan menjadi agen perubahan 8) Produktif
9) Sadar mutu
10) BerorIentasi global
11) Pembelajaran sepanjang hayat 12) Menjadi rahmat bagi semesta alam. c. Berkarakter :
Memiliki watak, tabiat, ahlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakininya dan digunakannya sebagai landasan untuk cara pandang pikir, bersikap dan bertindak yang dikembangkan melalui penanaman nilai-nilai pendidikan dan budaya.
2. MISI
Untuk mencapai visi diatas, dilakukan melalui misi :
a. Meningkatkan kesempatan memperoleh layanan pendidikan yang bermutu adil dan terjangkau
b. Meningkatkan kompetensi , kualifikasi, kesejahteraan dan penghargaan serta perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan
c. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan
d. Mewujudkan pendidikan yang mampu membangun manusia yang beriman dan bertaqwa, berkepribadian tangguh, memiliki etika dan estetika, mandiri , bertanggungjawab serta patriotis
e. Mengembangkan dan melestarikan nilai budaya dan karya budaya. 3. Strategi
Strategi yang ditempuh untuk mewujudkan visi dan misi adalah sebagai berikut : a. Memantapkan komitmen dan sinergitas pembangunan pendidikan antara
Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah.
b. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaaan pendidikan.
c. Membangun kemitraan dan kerjasama dengan stakeholder guna menjamin relevansi dan daya saing pendidikan.
d. Meningkatkan kualitas aparatur pendidikan untuk mewujudkan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance) di bidang pendidikan.
e. Meningkatkan ketahanan budaya lokal serta mempertahankan kharakteristik, kearifan dan nilai-nilai budaya
Sedangkan Kebijakan pembangunan pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Semarang untuk mewujudkan visi dan misi diarahkan pada :
a. Meningkatkan mutu, pemerataan, relevansi dan daya saing perluasan akses penyelenggaraan PAUD.
b. Meningkatkan mutu, pemerataan, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan dasar.
c. Meningkatkan mutu, pemerataan, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan menengah.
d. Meningkatkan mutu, pemerataan, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan non formal dan informal.
e. Meningkatkkan mutu, pemerataan, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan khusus.
f. Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan formal dan non formal
g. Meningkatkan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik dalam penyelenggaraan pendidikan.
h. Meningkatkan peran serta Dunia Usaha dan Dunia Industri ( One Corporate One School) dalam penyelenggaraan pendidikan.
i. Meningkatkan wawasan kebangsaan, kearifan lokal dan kesetaraan gender dalam penyelenggaraan pendidikan.
j. Meningkatkan kerjasama Internasional dalam penyelenggaraan pendidikan. k. Mengembangkan nilai-nilai kesejarahan, kepurbakalaan, nilai-nilai budaya dan
kesenian.
Berdasarkan program dan kegiatan yang ditargetkan kinerjanya di tahun , dilaksanakan untuk mendorong tercapainya visi, misi, tujuan dan sasaran yang tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2010-2015. Dengan tercapainya target kinerja sasaran tersebut, diharapkan akan mendorong terwujudnya visi dan misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang. Penjabaran rencana strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tertuang
dalam Indikator Kinerja Utama yang akan dicapai melalui sasaran-sasaran program strategis sebagai berikut :
Tabel 2.1
Tujuan , Sasaran dan Indikator Kinerja Tahun 2014
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Target
1 Menjamin pemerataan dan memperluas akses layanan pendidikan bagi seluruh masyarakat berbasis kearifan lokal dan berwawasan gender Meningkatnya pemerataan akses, mutu, relevansi dan tata kelola serta pencitraan public pada jenjang
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
APK PAUD 39.36% 2 Meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan dalam rangka peningkatan daya saing Sumber Daya Manusia menghadapi tantangan global melalui penguasan IPTEK Meningkatnya pemerataan akses, mutu, relevansi dan tata kelola serta pencitraan public pada jenjang Pendidikan Dasar APK SD/MI 104.95% APK SMP/MTs 96.00% APM SD/MI 95.11% APM SMP/MTs 81.78%
Angka Kelulusan SD/MI 99.97% Angka Kelulusan SMP/MTs 99.60% Angka Putus sekolah SD/MI 0.11% Angka Putus Sekolah
SMP/MTs
0.45% Angka Ketersediaan Sekolah
SD/MI
0.75% Angka Ketersediaan Sekolah
SMP/MTs
0.31% Angka Melanjutkan dari SD/
MI ke SMP/MTs
91.50% Angka Melanjutkan dari SMP/
MTs ke SMA/ SMK/ MA
60.80%
Ruang Kelas Sesuai Standar SD/ MI
82.23% Ruang Kelas Sesuai Standar
SMP/ MTs 89.75% Meningkatnya pemerataan akses, mutu, relevansi dan tata kelola serta pencitraan public pada jenjang Pendidikan Menengah APK SMA/SMK/MA 51.00% APM SMA/SMK/MA 39.90%
Angka Kelulusan SMA /SMK/ MA
99.04% Angka Putus Sekolah SMA/
SMK/MA
0.75% Angka Ketersediaan Sekolah
SMA/ SMK/ MA
0.15% Angka Melanjutkan dari SMP/
MTs ke SMA/ SMK/ MA
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Target Ruang Kelas Sesuai Standar
SMA/ SMK/ MA 40.00% Meningkatnya pemerataan akses, mutu, relevansi dan tata kelola serta pencitraan public pada jenjang
Pendidikan Non Formal
Angka Melek huruf > 15 th 99.97% Jumlah Lembaga Kursus 50 lbg
Jumlah PKBM 31 lbg
Jumlah TBM 52 lbg
Jumlah PKH Desa Vokasi 12 lbg
Meningkatnya pemerataan akses, mutu, relevansi, dan tata kelola serta pencitraan public pada jenjang
pendidikan khusus
Angka Kelulusan Pendidikan Khusus 100% 3 Menciptakan aparatur pendidikan yang berkompetensi, bermartabat, sejahtera dan terlindungi Meningkatnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan
Guru berpendidikan S1/DIV TK/RA, SD/MI
52.00% Guru berpendidikan S1/DIV
SMP/MTs
90.00% Guru berpendidikan S1/DIV
SMA/MA/SMK 97.00% Guru SD Bersertifikat Pendidik 72.00% Guru SMP Bersertifikat Pendidik 74.00% Guru SMA/SMK Bersertifikat
Pendidik 78.00% 4 Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan Stándar Nasional Pendidikan (SNP). Meningkatnya tata kelola dan pencitraan public pada penyelenggaraan pendidikan
Jumlah SD menerapkan ISO 9001-2000
1 Jumlah SMP menerapkan ISO
9001-2000 1 Jumlah SMA/SMK menerapkan ISO 9001-2000 6 5 Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan yang berlandaskan keagamaan dan kearifan budaya lokal Jumlah SD Menerapkan MBS 100% Jumlah SMP Menerapkan MBS 100% Jumlah SMA Menerapkan MBS 100% Jumlah SMK Menerapkan MBS 100%
6 Menciptakan
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Target manusia yang berjiwa nasionalisme dan budaya budaya daerah 7 Merevitalisasi budaya lokal secara berkelanjutan sehingga mampu mempertahankan jati diri dan nilai-nilai luhur yang dimiliki masyarakat Terpeliharanya dan lestarinya peninggalan sejarah purbakala dan museum
Jumlah Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan 85 buah Pelestarian keragaman budaya masyrakat Jumlah penyelenggaraan festifal seni dan budaya
10 e g 8 Peningkatan kapasitas dan kualitas SDM aparatur, sistem manajemen dan kelembagaan serta tertib administrasi bagi pemerintah daerah Meningkatnya kapasitas dan kualitas SDM aparatur, sistem manajemen dan kelembagaan serta tertib administrasi bagi pemerintah daerah
Jumlah pegawai yang mengikuti bintek/pelatihan peningkatan kapasitas SDM
11
Jumlah dokumen perencanaan yang disusun tepat waktu
12 Prosentase dokumen
pertanggungjawaban
keuangan yang disusun tepat waktu
13
Rasio penyerapan anggaran yang sesuai perencanaan
14 Jumlah sarana dan prasarana
dalam kondisi baik
15 Jumlah Pengadaan sarana dan
prasarana dan fasilitas perkantoran
16
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2014
Rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis yang rencana jangka pendek akan dilaksanakan melalui kegiatan tahunan. Penyusunan rencana kinerja dilaksanakan seiring dengan agenda penyusunan dari kebijakan anggaran yang merupakan komitmen bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk mencapainya pada tahun 2014.
Didalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan, dimana indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Pada tahun 2014 telah disusun rencana kinerja yang bersumber APBD Kabupaten, Dana Alokasi Khusus (DAK), bidang pendidikan serta dari APBD propinsi Jawa Tengah. Untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayan yang merupakan salah satu SKPD di Kabupaten Semarang juga telah menyusun rencana kinerja yang tersusun dalam 17 program dan 81 kegiatan.
Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu guna mencapai sasaran dan tujuan. Program pendidikan dan kebudayaan tahun 2014 mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah beserta perubahannya Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2007 yang dirubah dengan Permendagri 21 tahun 2011, Program dan kegiatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang telah direncanakan dalam 5 (lima) tahun di RENSTRA dan RPJMD 2011-2015 dan terjabarkan setiap tahun dalam RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) dan RENJA (Rencana Kerja) SKPD.
Berikut Merupakan indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja SKPD Yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2014 ,sesuai tabel berikut :
Tabel 2.11
Perjanjian Kinerja Tahun 2014 No Sasaran Daerah Indikator Kinerja
Utama Indikator Kinerja SKPD Target 2014
1 2 3 4 6
Tujuan 2 :
Mewujudkan Masyarakat Cerdas, Kreatif, Berbudaya, Berkarakter & Menguasai Ilmu Pengetahuan Tehnologi & Ketaqwaan
1 Meningkatnya Akses Pelayanan Pendidikan Yang Berkualitas Dan Berdaya saing Pada Semua Jenjang Pendidikan
Prosentase Angka
Partisipasi PAUD Jumlah siswa usia o-6 39,36 % yang terlayani dilembaga PAUD 40.873 siswa Prosentase Angka Partisipasi Murni (APM)
Jumlah usia penduduk usia 0-6
103.851 Orang
SD/MI 95,11%
Jumlah siswa usia 7-12 thn jenjang
SD/MI/paket A
87.615 siswa Jumlah Penduduk usia
7-12 thn 92.119 Orang
SMP/MTs 81,78%
Jumlah siswa usia 13-15 thn jenjang
SMP/MTs/Paket B
36.383 siswa Jumlah Penduduk usia
13-15
44.488 Orang
SMA/SMK/MA 39,90%
Jumlah siswa usia 16-18 thn dijenjang
SMA/SMK/MA/Paket C
19.340 siswa Jumlah Penduduk usia
16-18 48.475 Orang
Prosentase
No Sasaran Daerah Indikator Kinerja
Utama Indikator Kinerja SKPD Target 2014
1 2 3 4 6
Kasar (APK)
SD/MI 104,95 %
Jumlah siswa jenjang
SD/MI/paket A 96.675 siswa Jumlah Penduduk usia
7-12 thn 92.119 Orang
- SMP/MTs 96 %
Jumlah siswa jenjang
SMP/MTs/Paket B 42.707 siswa Jumlah Penduduk usia
13-15
44.488 Orang
SMA/SMK/MA 51%
Jumlah siswa dijenjang
SMA/SMK/MA/Paket C 24.236 Siswa Jumlah Penduduk usia
16-18 48.475 orang 2 Meningkatnya Jumlah
Dan Kualitas Pendidikan Baik Formal Maupun Non Formal
Prosentase Ruang kelas sekolah dasar yang sesuai standar ketentuan
82,23% Jumlah ruang kelas
sekolah dasar yang sesuai standar
3651 unit
Jumlah ruang kelas
SD/MI 4440 unit Prosentase Ruang kelas Sekolah menengah yang sesuai standar ketentuan 89,75% Jumlah ruang kelas
SMP/MTs sesuai standar
1212 unit
Jumlah ruang kelas
SMP/MTs 1350 unit
Prosentase Ruang kelas sekolah menengah atas dan Kejuruan yang sesuai standar ketentuan
75 % Jumlah ruang kelas
SMA/SMK/MA sesuai standar
660 unit
Jumlah ruang kelas
SMA/SMK/MA 880 unit Prosentase Angka Kelulusan SD/MI 99.97% Jumlah Kelulusan 15.936 siswa Jumlah Peserta UN 15.940 Siswa SMP/MTs 100% Jumlah Kelulusan 12.405 Jumlah Peserta UN 12.455 SMA/SMK/MA 99% Jumlah Kelulusan 7.539 Jumlah Peserta UN 7.612 Prosentase Guru bependidikan
No Sasaran Daerah Indikator Kinerja
Utama Indikator Kinerja SKPD Target 2014
1 2 3 4 6
S1/DIV
SD 52 %
Jumlah guru TK/RA, SD/MI berkualifikasi S1/D IV
4.561 guru
Jumlah guru TK/RA,
SD/MI 8.770 Guru SMP 90 % Jumlah guru SMP/MTs berkualifikasi S1/D IV 2.443 Guru Jumlah guru SMP/MTs 2.715 Guru SMA/SMK 97 % Jumlah guru SMA/MA/SMK berkualifikasi S1/ D IV 1.862 guru Jumlah guru SMA/MA/SMK 1.920 Guru 3 Tersediannya Tenaga Pendidikan Dan Tenaga Kependididkan Yang Memenuhi Kompetensi Yang Memiliki Intellengence Quotient (Daya Tangkap),Emotional Quotient ( Kecerdasan Emosional),Spiritual Quotient ( Kecerdasan Spiritual) Prosentase Guru bersertifikat pendidik 72 % SD Jumlah guru SD
bersertifikat pendidik 4.032 Guru Jumlah guru SD 5.600 guru
SMP 74%
Jumlah guru SMP
bersertifikat pendidik 1.524 guru Jumlah guru SMP 2060 Guru
SMA/SMK 78 %
Jumlah guru SMA/SMK
bersertifikat pendidik 1.345 guru Jumlah guru SMA/SMK 1.725 guru 4 Tersedianya Sekolah
Sekolah Kejuruan Yang Sinergi Dengan Kebutuhan Dunia Usaha Dan Dunia Industri Prosentase kurikulum pendidikan kejuruan yang berbasis industry 100 % Jumlah SMK berbasis Industri Sekolah 41 Jumlah SMK 41 Sekolah Prosentase ketersediaan laboratorium industri pada persekolahan 100% Jumlah SMK memiliki Laboratorium Industri (ruang praktik kejuruan) 39 Sekolah Jumlah SMK 39 Sekolah
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas merupakan hal yang penting untuk menjamin nilai-nilai seperti efisiensi dan efektivitas. Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan. Sedangkan efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Dalam sistem pemerintahan dikenal akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP). Akuntabilitas kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan dengan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang sebagai salah satu SKPD, berkewajiban untuk melakukan akuntabilitas kinerja melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang disusun berdasarkan Keputusan Kepala LAN nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana LAKIP tersebut menggambarkan tingkat keberhasilan ataupun kegagalan selama kurun waktu tahun 2014 berdasarkan sasaran, program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam rencana strategis.
Untuk lebih menggambarkan keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan sasaran maka digunakan skala pengukuran sebagai berikut :
Skala Kategori
Lebih dari 100% Sangat Baik
75 s/d 100% Baik
55 s/d 75% Sedang
Kurang dari 55 Kurang
A. Pengukuran Kinerja
Agar diperoleh hasil pengukuran yang dapat menggambarkan kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014, maka pengukuran dan analisis capaian kinerja yang kami sajikan pada Laporan Kinerja tahun 2014 berdasarkan pada Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2014 yang diselaraskan dengan tujuan dan sasaran dalam Renstra Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Penyelarasan tersebut kami lakukan dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Belum direvisinya Perjanjian Kinerja (PK) yang disusun pada awal tahun anggaran sehingga terdapat tujuan dan sasaran dalam Renstra Dinas Pendidikan dan Kebudayaan beserta kegiatannya yang belum diperjanjikan
2. Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan dalam Keputusan Bupati Nomor 061/00094/2014 belum sepenuhnya dapat menggambarkan keberhasilan
dijabarkan dalam program dan kegiatan. B. Capaian Kinerja IKU
Perjanjian kinerja tahun 2014 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang disusun pada awal tahun 2014 memasukkan perjanjian kinerja pencapaian IKU Pemerintah Kabupaten Semarang. Oleh karena itu laporan kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014 menyajikan capaian kinerja yang mendukung pencapaian IKU Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Capaian Indikator Kinerja Tahun 2014 No Indikator Kinerja Utama Satuan Target
2014 2013 Realisasi 2014 Capaian (%)
A. Urusan Wajib Pendidikan
1 Angka Partisipasi PAUD % 39.36 44.90 47.18 119.87
2 Angka Partisipasi Murni (APM)
- SD/MI % 95.11 95.09 95.15 100.04
- SMP/MTs % 81.78 81.75 81.80 100.02
- SMA/SMK/MA % 39.90 40.05 40.10 100.50
3 Angka Partisipasi Kasar (APK)
- SD/MI % 104.95 105.02 105.00 100.05 - SMP/MTs % 96.00 95.95 96.00 100.00 - SMA/SMK/MA % 51.00 57.32 58.64 114.98 4 Angka Kelulusan - SD/MI % 99.97 100.00 100.00 100.03 - SMP/MTs % 99.60 9.91 99.99 100.39 - SMA/SMK/MA % 99.04 99.97 99.96 100.93
5 Angka Putus Sekolah
- SD/MI % 0.11 0.10 0.10 110.00 - SMP/MTs % 0.45 0.51 0.41 109.76 - SMA/SMK/MA % 0.75 0.85 0.75 100.00 6 Rasio ketersediaan
sekolah/penduduk usia sekolah
- SD/MI % 0.78 0.74 0.75 96.15 - SMP/MTs % 0.31 0.30 0.28 90.32 - SMA/SMK/MA % 0.15 0.15 0.15 100.00 7 Angka Melanjutkan dari SD/Mi ke
SMP/MTs % 91.50 92.53 91.66 100.17 8 Angka Melanjutkan dari SMP/MTs
ke SMA/MA/SMK % 60.80 74.88 75.11 123.54
9 Angka Melek Huruf usia > 15 th % 99.97 99.88 99.97 100.00
10 Guru yang berpendidikan S1/D-IV
- TK/RA, SD/MI % 52.00 65.14 73.76 141.85 - SMP/MTs % 90.00 88.82 90.37 100.41 - SMA/MA/SMK % 97.00 97.43 97.66 100.68
11 Guru bersertifikat pendidik
- SD % 72.00 47.74 60.83 84.49
- SMP % 74.00 58.95 60.49 81.74
- SMA/SMK % 78.00 38.46 38.51 49.37
12 Ruang kelas SD/MI sesuai standar % 82.23 95.57 91.18 110.88 13 Ruang kelas SMP/MTs sesuai % 89.75 86.6 97.41 108.53
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target
2014 2013 Realisasi 2014 Capaian (%) 14 Ruang kelas SMA/SMK sesuai
standar % 40.00 91.14 97.98 244.96
15 Jumlah grup kesenian Group 1154 1693 2410 208.84
16 Jumlah gedung kesenian Buah 1 0 0 0
17 Jumlah penyelenggaraan festival
seni dan budaya Keg 10 39 34 340
18 Jumlah sarana penyelenggaraan
seni dan budaya Buah 5 5 5 100
19 Benda, situs dan kawasan cagar
budaya yang dilestarikan Buah 34 85 85 250
Rata-rata Capaian Kinerja IKU 106.77
Rata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah dimana pengumpulan data kinerjanya menjadi tanggungjawab Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang adalah sebesar 106,77% atau sangat baik. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 23 IKU yang memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2014 pelayanan pendidikan di Kabupaten Semarang secara umum telah melampaui dari target yang ditentukan. Tercapainya APK APM yang lebih dari 100% menunjukkan bahwa kesadaran untuk berpendidikan di masyarakat tinggi. Tercapainya APK PAUD 47,18% dapat diartikan bahwa sejumlah 47,18% dari jumlah penduduk usia 0-6 tahun telah terlayani di lembaga Pendidikan Anak usia Dini (PAUD. APM SD sejumlah 95,15% menunjukkan bahwa sejumlah 95,15% penduduk berusia 7-12 tahun telah terlayani di Sekolah Dasar, APM SMP sebesar 81,80% menunjukkan bahwa sejumlah 81,80% dari penduduk usia 13-15 telah terlayani di jenjang SMP, sedangkan APM SMA/SMK sejumlah 40,10 % menunjukkan bahwa sejumlah 40,10% penduduk usia 16-18 telah terlayani di jenjang pendidikan menengah. Angka Kelulusan dari jenjang SD sampai SMA/SMK telah mencapai di atas 90%, dapat diartikan bahwa di atas 90% peserta didik lulus sekolah di semua jenjang pendidikan. Angka Putus sekolah SD sejumlah 0,10 mencerminkan 0,10% dari peserta didik mengalami putus sekolah. Untuk jenjang SMP angka putus sekolah sejumlah 0.41 mencerminkan bahwa sejumlah 0.41% siswa SMP/MTs mengalami putus sekolah pada tahun 2014. Sedangkan pada jenjang SMA/SMK angka putus sekolah sejumlah 0.75 mencerminkan bahwa sejumlah 0.75% siswa SMA/MA/SMK mengalami putus sekolah pada tahun 2014. Angka melanjutkan SD/MI ke SMP/MTs sejumlah 91,66 menunjukkan bahwa sejumlah 91,66% lulusan SD/MI menerukan sekolah ke jenjang SMP/MTs. Angka melanjutkan SMP/MTS ke SMA/SMK sejumlah 75.10 menunjukkan bahwa sejumlah 75,10% lulusan SMA/MTs melanjutkan ke jenjang SMA/SMK. Angka melek hurus sebesar 99,97 mencerminkan bahwa sejumlah 99, 97% penduduk usia di atas 15 tahun bisa membaca dan menulis. Guru TK/RA, SD/MI berkualifikasi S1/D4 sebanyak
6.408 guru telah berkualifikasi S1/D4, untuk SM/MTS sebesar 90,37% dari 2.689 guru atau sejumlah 2.430 guru telah berkualifikasi S1/D4 dan untuk jenjang SMA/MA/SMK sejumlah 97,66% dari 2.006 guru atau sejumlah 1.959 guru telah berpendidikan S1/D4. Di lihat dari capaian angka sertifikasi pendidik untuk jenjang SD sejumlah 3.267 dari 5.371 guru atau 60, 83% telah bersertifikat pendidik, untuk jenjang SMP sejumlah 1.225 dari 2.025 guru atau 60.49% telah bersertifikat pendidik, dan untuk jenjang SMA/SMK sejumlah 737 dari 1.914 guru atau 38.51% telah bersertifikat pendidik. Dilihat dari capaian ruang kelas sesuai standar mencerminkan bahwa kondisi ruang kelas di semua jenjang pendidikan lebih dari 90% telah memenuhi standar.
Untuk urusan wajib kebudayaan semua indikator telah memenuhi target, kecuali untuk pembangunan gedung kesenian, karena keterbatasan dana APBD Kabupaten Semarang, meski telah diajukan dalam RKPD namun tidak bisa terdanai.
Tercapainya target tahun 2014 di dukung oleh beberapa faktor, diantaranya : 1. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan kebudayaan semakin
meningkat
2. Adanya Dana Alokasi khusus Bidang Pendidikan untuk SD, SMP, SMA/SMK pada tahun 2014 untuk rehabilitasi ruang kelas, pemenuhan sarana prasarana dan peningkatan mutu pendidikan sejumlah Rp. 27.526.350.000 sangat mendukung proses pembangunan pendidikan di Kabupaten Semarang
3. Adanya dana bantuan keuangan bidang pendidikan sejumlah Rp.
14.236.215.000 untuk Program Pendidikan Anak Usia Dini, program Wajib Belajar Sembilan Tahun, Program Pendidikan Menengah, program Pendidikan Non Formal, Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan sangat mendukung pelaksanaan kegiatan pelayanan pendidikan
4. Adanya Program Bantuan Operasional Sekolah untuk siswa SD, SMP, SMA dan SMK sangat membantu operasional kegiatan belajar mengajar di sekolah. 5. Adanya program bea siswa kurang mampu baik dari APBD kabupaten, bantuan
Propinsi dan APBN.
Dari 33 indikator kinerja utama pendidikan sebanyak 6 indikator tidak memenuhi target. Tidak maksimalnya capaian indicator kinerja tersebut karena :
1. Angka ketersediaan sekolah SD dan SMP tidak memenuhi target dikarenakan tutupnya 1 SD yaitu SD Wiru 01 Bringin, sedangkan untuk SMP jumlah sekolah tidak mengalami peningkatan, sedangkan jumlah penduduk usia 13-15 mengalami peningkatan
2. Angka sertifikat pendidik tidak memenuhi target untuk semua jenjang pendidikan dikarenakan proses sertifikasi tenaga pendidik yang sebelumnya
dan Latihan Profesi Guru) namun saat ini semua harus melalui metode PLPG dan didahului dengan uji kompetensi awal (UKA) secara online, sehingga jumlah guru yang lulus sertifikasi tidak bisa sesuai dengan target.
Secara umum indikator kinerja kegiatan bidang pendidikan mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan pendidikan di Kabupaten Semarang mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu. Dari 33 indikator sebanyak 5 indikator mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan :
1. Menurunnya APK SD sebesar 0,02 ini dikarenakan jumlah siswa SD/MI di Kabupaten Semarang pada tahun pelajaran 2014 mengalami penurunan sebanyak 518 siswa atau 0,53%
2. Untuk jenjang SMA/SMK ada penurunan angka kelulusan sebesar 0,01 dari tahun sebelumnya karena adanya kebijakan nasional bahwa prosentase soal yang dikatagorikan sulit naik 10%
3. Angka ketersediaan sekolah SMP/MTs mengalami penurunan sebesar 0,02 karena tiadk adanya penambahan sekolah baru, sedangkan jumlah penduduk usia 13-15 tahun mengalami peningkatan
4. Angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs mengalami penurunan sebesar 9,87 dikarenakan jumlah siswa baru Tk 1 berkurang sebanyak 168 siswa, sedangkan jumlah lulusan SD/MI hanya mengalami penurunan sebanyak 34 siswa
5. Ruang Kelas sesuai standar untuk jenjang SD/MI mengalami penurunan sebesar 4,39%. Hal ini dikarenakan dana alokasi khusus pada tahun 2014 diprioritaskan untuk peningkatan mutu sehingga proporsi untuk rehabilitasi ruang kelas lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya , sedangkan alokasi dana untuk rehabilitasi ruang kelas dari APBD Kabupaten tidak ada.
Apabila dibandingkan dengan target akhir tahun RPJMD, maka capaian Indikator Kinerja Kegiatan bidang pendidikan sudah melebihi target untuk APK PAUD, APK/APM SD/MI dan SMA/MA/SMK, angka kelulusan, angka putus sekolah, angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTS, guru berkualifikasi S1/DIV untuk TK/,RA, SD/MI serta angka ruang kelas sesuai standar. Selain indikator tersebut, semua indikator di proyeksikan dapat tercapai, kecuali untuk angka guru bersertifikat pendidik. Hal ini dikarenakan jumlah pendidik yang bisa bersertifikat beberapa tahun terakhir tidak sesuai dengan yang ditargetkan karena proses sertifikasi setiap tahun metodenya semakin sulit.
Apabila dibandingkan dengan capaian indikator kinerja tingkat Propinsi dan nasional, masih ada beberapa indikator yang masih dibawah capaian tingkat Propiinsi dan nasional sebagai berikut :
Tabel 3.2
Capaian Kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dibandingkan dengan Realisasi Propinsi dan Nasional
URUSAN DAN INDIKATOR SATUAN Capaian Tahun 2014 Capaian Propinsi Jawa Tengah tahun 2013 Capaian Nasional tahun 2013 A. Pendidikan
1 Angka Partisipasi PAUD % 47.18 70.55 68.10
2 Angka Partisipasi Murni (APM)
- SD/MI % 95.15 98.60 86,03
- SMP/MTs % 81.80 65,10
- SMA/SMK/MA % 40.10
3 Angka Partisipasi Kasar (APK)
- SD/MI % 105.00 - SMP/MTs % 96.00 100.50 77,58 - SMA/SMK/MA % 58.64 70.00 81.26 4 Angka Kelulusan - SD/MI % 100.00 99.98 99.50 - SMP/MTs % 99.99 99.77 - SMA/SMK/MA % 99.96 99.86
5 Angka Putus Sekolah
- SD/MI % 0.10 0.12 0.47 - SMP/MTs % 0.41 0.22 1.57
- SMA/SMK/MA % 0.75 0.07
6 Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah
- SD/MI % 0.75
- SMP/MTs % 0.28
- SMA/SMK/MA % 0.15
7 Angka Melanjutkan dari SD/Mi ke SMP/MTs % 91.66 99.50 8 Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK % 75.11 93.17 9 Angka Melek Huruf usia > 15 th % 99.97 99.86 95.97
10 Guru yang berpendidikan S1/D-IV
- TK/RA, SD/MI % 73.76 41.32 50.00 - SMP/MTs % 90.37 85.05 80.00
- SMA/MA/SMK % 97.66 93.06
11 Guru bersertifikat pendidik
- SD % 60.83 47.00
- SMP % 60.49 55.00
- SMA/SMK % 38.51 51.00
12 Ruang kelas SD/MI sesuai standar % 91.18 94.78
13 Ruang kelas SMP/MTs sesuai standar % 97.41 96.79 14 Ruang kelas SMA/SMK sesuai standar % 97.98 90.00
Urusan Wajib Kebudayaan
URUSAN DAN INDIKATOR SATUAN Capaian Tahun 2014 Capaian Propinsi Jawa Tengah tahun 2013 Capaian Nasional tahun 2013 3 Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya kali 34 4 Jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya buah 5
5 Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan lokasi 85 10,235
Apabila dibandingkan dengan capaian tingkat Propinsi maupun nasional beberapa indikator lebih tinggi, ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan dai Kabupaten Semarang sudah cukup baik. APK disemua jenjang pendidikan lebih rendah dibandingkan capaian Propinsi dan Nasional. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan masih perlu ditingkatkan.
Uraian capaian kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk setiap sasaran strategis pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Sasaran pertama : Meningkatnya pemerataan akses, mutu, relevansi dan tata kelola serta pencitraan public pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Sasaran tersebut dicapai melalui pelaksanaan 1 (satu) Program dengan 8 (delapan) kegiatan, yaitu :
1) Program Pendidikan Anak Usia Dini, dengan kegiatan: a. Pembangunan Gedung sekolah Baru
b. Pengadaan alat praktik dan peraga siswa; c. Pengadaan Mebeleur sekolah;
d. Pengadaan perlengkapan sekolah; e. Pelatihan kompetensi tenaga pendidik; f. Pengembangan pendidikan anak usia dini
g. Publikasi dan sosialisasi pendidikan anak usia dini. h. Monitoring dan evaluasi
Hasil dari sasaran Meningkatnya pemerataan akses, mutu, relevansi dan tata kelola serta pencitraan public pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah sebagai berikut
Tabel 3.1
Capaian Kinerja Sasaran 1
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014 Realisasi Capaian (%) 2013 2014
A. Urusan Wajib Pendidikan
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014 Realisasi Capaian (%) 2013 2014
44.90 Rata-rata Capaian Kinerja
IKU 119.87
Angka Partisipasi PAUD selama 4 (empat tahun ) terakhir mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Ini berarti bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini mengalami peningkatan. Rata-rata capaian kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam Angka Pertisipasi PAUD sejumlah 119,87% atau sangat baik. Keberhasilan tersebut ditunjukkan oleh capaian APK PAUD yang telah dapat memenuhi target. Capaian kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2014 sejumlah 47,18% penduduk usia 0-6 tahun telah terlayani di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini. Fakor-faktor yang mendorong tercapainya target APK PAUD diantaranya adalah :
a. Meningkatnya pemenuhan sarana prasarana belajar PAUD melalui bantuan alat praktek dan peraga siswa
b. Meningkatnya sosialisasi Pendidikan Anak Usia Dini melalui kegiatan bunda PAUD. Dibandingkan tahun lalu APK PAUD ini juga mengalami peningkatan sejumlah 2, 28%, sedangkan dilihat dari target akhir tahun RPJMD, capaian APK PAUD telah melampaui target sebesar 6,26%. Apabila dibandingkan dengan capaian APK PAUD Propinsi pada tahun 2013 telah mencapai 70.55 dan tingkat nasional telah mencapai 68.10. Rendahnya capaian APK di Kabupaten Semarang ini dikarenakan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan PAUD non formal khususnya untuk anak usia 0-3 tahun masih rendah.
Sasaran kedua : Meningkatnya pemerataan akses, mutu, relevansi dan tata kelola serta pencitraan publik pada jenjang Pendidikan Dasar
Sasaran tersebut dicapai melalui pelaksanaan 1 (satu) Program dengan 23 (dua puluh tiga) kegiatan, yaitu :
2) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, dengan kegiatan: a. Penambahan ruang kelas sekolah;
b. Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir; c. Pembangunan perpustakaan sekolah;
d. Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa; e. Pengadaan alat praktik dan peraga siswa;
f. Pengadaan mebeleur pengganti SD/SDLB dan SMP/Mts; g. Pengadaan perlengkapan sekolah;
h. Rehabilitasi sedang berat ruang kelas;
l. Pelatihan kompetensi siswa berprestasi; m. Pelatihan penyusunan kurikulum;
n. Penyediaan bantuan operasional sekolah (BOS) jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTs serta Pesantren Salafiyah dan satuan pendidikan Non-Islam setara SD dan SMP;
o. Penyediaan buku pelajaran untuk SD/MI/SDLB dan SMP/MTs;
p. Penyediaan dana pengembangan sekolah untuk SD/MI dan SMP/MTS; q. Penyelenggaraan paket B setara SMP;
r. Pembinaan minat, bakat dan kreativitas siswa;
s. Pengembangan materi belajar mengajar dengan metode pembelajaran dengan menggunakan teknik dan informasi dan komunikasi;
t. Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan dasar; u. Penyediaan beasiswa bagi keluarga tidak mampu;
v. Pembangunan ruang laboraturium SMP w. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.
Hasil dari sasaran Meningkatnya pemerataan akses, mutu, relevansi dan tata kelola serta pencitraan public pada jenjang Pendidikan Dasar adalah sebagai berikut
Tabel 3.2
Capaian Kinerja Sasaran 2
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014 2013 Realisasi 2014 Capaian (%)
A. Urusan Wajib Pendidikan
1 Angka Partisipasi Murni (APM)
- SD/MI % 95.11 95.09 95.15 100.04
- SMP/MTs % 81.78 81.75 81.80 100.02
2 Angka Partisipasi Kasar (APK)
- SD/MI % 104.95 105.02 105.00 100.05 - SMP/MTs % 96.00 95.95 96.00 100.00
3 Angka Kelulusan
- SD/MI % 99.97 100.00 100.00 100.03 - SMP/MTs % 99.60 99.91 99.99 100.39
4 Angka Putus Sekolah
- SD/MI % 0.11 0.10 0.10 110.00 - SMP/MTs % 0.45 0.51 0.41 109.76 5 Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah - SD/MI % 0.78 0.74 0.75 96.15 - SMP/MTs % 0.31 0.30 0.28 90.32 6 Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs % 91.50 92.53 91.66 100.17 7 Angka SMP/MTs ke SMA/MA/SMK Melanjutkan dari % 60.80 74.88 75.10 123.52
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014 2013 Realisasi 2014 Capaian (%) standar
9 Ruang kelas SMP/MTs sesuai standar % 89.75 86.6 97.41 108.53
Rata-rata Capaian Kinerja IKU 103.56
Dari tabel tersebut di atas diketahui bahwa rata-rata capaian sasaran kedua mencapai 103.56% atau sangat baik. Capaian ini didukung dengan tercapainya semua indikator, kecuali capaian rasio ketersediaan sekolah untuk penduduk usia sekolah SD/MI dan SMP/MTs. Hal ini terjadi karena ada 1 (satu) Sekolah Dasar yang tutup sedangkan untuk SMP tidak ada penambahan jumlah sekolah tetapi jumlah penduduk cenderung mengalami peningkatan.
Dibandingkan dengan tahun yang lalu semua capaian juga mengalami peningkatan kecuali :
1. APK (Angka Partisipasi Kasar) SD/MI, hal ini terjadi karena jumlah siswa mengalami penurunan yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 7-12 tahun 2. Rasio ketersediaan sekolah SD/MI dan SMP/MTs. Hal ini terjadi karena tidak adanya
penambahan jumlah sekolah pada tahun 2014, sedangkan jumlah penduduk mengalami peningkatan
3. Angka melanjutkan mengalami penurunan pada tahun 2014 dikarenakan jumlah siswa lulus SD/MI di Kabupaten Semarang mengalami penurunan dan siswa baru tingkat I juga mengalami penurunan tetapi tidak sebanding dengan penurunan jumlah siswa SD/MI lulus.
4. Ruang kelas sesuai standar untuk SD/MI mengalami penurunan dikarenakan pada tahun 2014 dana alokasi khusus lebih diprioritaskan untuk peningkatan mutu sedangkan dana dari APBD Kabupaten tidak ada untuk rehabilitasi ruang kelas agar sesuai standar.
Ketercapaian target indikator dan peningkatan capaian indikator dibandingkan tahun sebelumnya didukung oleh :
1. Adanya program Bantuan Operasional Sekolah dari Pemerintah Pusat dan Propinsi yang bertujuan meringankan masyarakat terhadap beban pembiayaan pendidikan sehingga memperluas akses pendidikan dasar
2. Adanya beasiswa untuk siswa kurang mampu dari Pemerintah Daerah, Propinsi maupun pusat sehingga mampu menekan angka putus sekolah terutama bagi siswa dari keluarga tidak mampu.
Dilihat dari target RPJMD semua indikator telah memenuhi dan bahkan melebihi dari yang ditargetkan kecuali angka ketersediaan sekolah SD/MI dan SMP/MTs. Sedangkan apabila dibandingkan dengan capaian tingkat Propinsi dan Nasional, APK/APM dan angka
maupun tingkat nasional. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat Kabupaten Semarang akan pentingnya pendidikan dasar sangat perlu untuk ditingkatkan. Angka Kelulusan di semua jenjang pendidikan diatas capaian tingkat Propinsi maupun tingkat Nasional. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di Kabupaten Semarang sudah baik. Untuk angka putus sekolah jenjang SD/MI Kabupaten Semarang lebih bagus dibandingkan dengan capaian Propinsi maupun Nasional, namun untuk jenjang SMP dan SMA/SMK angka putus sekolah masih sangat perlu untuk ditekan.
Sasaran ketiga : Meningkatnya pemerataan akses, mutu, relevansi dan tata kelola serta pencitraan public pada jenjang Pendidikan Menengah
Sasaran tersebut dicapai melalui pelaksanaan 1 (satu) Program dengan 15 (lima belas) kegiatan, yaitu :
3) Program Pendidikan Menengah, dengan kegiatan : a. Pembangunan gedung sekolah;
b. Penambahan ruang kelas sekolah;
c. Pembangunan laboratorium dan ruang praktikum sekolah (laboratorium bahasa, Komputer, IPA, IPS dan lain-lain;
d. Pembangunan perpustakaan sekolah; e. Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa; f. Pengadaaan alat praktik dan peraga siswa; g. Pengadaan perlengkapan sekolah;
h. Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah; i. Penyediaan beasiswa bagi keluarga tidak mampu; j. Penyelenggraan paket C setara SMU;
k. Peningkatan kerja sama dengan dunia usaha dan industri;
l. Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan menengah; m. Pembinaan minat, bakat, kreatifitas dan kompetensi siswa;
n. Pengembangan pelayanan pendidikan utuk sekolah menengah; o. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.
Hasil dari sasaran Meningkatnya pemerataan akses, mutu, relevansi dan tata kelola serta pencitraan public pada jenjang Pendidikan Menengah adalah sebagai berikut
Tabel 3.3
Capaian Kinerja Sasaran 3 N
o Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014
Realisasi Capaian (%) 2013 2014
- SMA/SMK/MA % 39.90 40.05 40.10 100.50
2 Angka Partisipasi Kasar (APK)
- SMA/SMK/MA % 51.00 57.32 58.64 114.98
3 Angka Kelulusan
- SMA/SMK/MA % 99.04 99.97 99.96 100.93
4 Angka Putus Sekolah
- SMA/SMK/MA % 0.75 0.85 0.75 100.00 5 Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah - SMA/SMK/MA % 0.15 0.15 0.15 100.00 6 Ruang kelas SMA/SMK sesuai standar % 40.00 91.14 97.98 244.96
Rata-rata Capaian Kinerja IKU 103.28
Rata-rata capaian IKU untuk sasaran ke 3 (tiga) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang mencapai 103.28 sehingga masuk dalam kategori sangat baik. Pencapaian ini didukung dengan tercapainya semua target indikator kinerja. Apabia dibandingkan dengan tingkat capaian tahun sebelumnya semua indikator mengalami peningkatan terkecuali pada angka kelulusan. Hal ini dikarenakan bobot tingkat soal yang sulit meningkat 10%. Keberhasilan capaian indikator yang melebihi target dan meningkat dari tahun sebelumnya didukung oleh beberapa hal diantaranya sebagai berikut :
1. Mulai tahun anggaran 2014 ada program Bantuan Operasional Sekolah untuk SMA/SMK dari APBN .
2. Mulai tahun anggaran 2013 ada Dana Alokasi Khusus SMA/SMK untuk peningkatan prasarana pendidikan dan mutu pendidikan
3. Adanya program Beasiswa baggi siswa miskin dari Pemerintah Pusat, Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Semarang
Dilihat dari target akhir tahun RPJMD, semua indikaor telah memenuhi target, hal ini menunjukkan bahwa sasaran ke 3 (tiga) dari Renstra Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah tercapai. Apabila dibandingkan dengan capaian tingkat Propinsi dan Nasional, APK/APM SMA/SMK Kabupaten Semarang masih jauh dibawah capaian APK/APM tangkat Propinsi maupun tingkat nasional. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat Kabupaten Semarang akan pentingnya pendidikan menengah sangat perlu untuk ditingkatkan. Angka Kelulusan SMA/SMK diatas capaian tingkat Propinsi maupun tingkat Nasional. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di Kabupaten Semarang sudah baik. Angka putus sekolah jenjang jauh dibawah capaian tingkat Propinsi dan Nasional, perlu adanya kerja keras dan upaya semua pihak untuk mengatasi hal ini. Salah satu upaya Dinas PEndidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang untuk menekan angka putus sekolah ini yaitu dengan pemberian beasiswa bagi siswa kurang mampu. Sedangkan untuk angka ruang kelas SMA/SMK yang memenuhi standar
lepas dari dukungan Pemerintah Pusat yang mengalokasikan Dana Alokasi Khusus untuk SMA/SMK mulai tahun 2014..
Sasaran ke empat : Meningkatnya pemerataan akses, mutu, relevansi dan tata kelola serta pencitraan public pada jenjang Pendidikan Non Formal
Sasaran tersebut dicapai melalui pelaksanaan 1 (satu) Program dengan 4 (empat) kegiatan, yaitu :
4) Program Pendidikan Non Formal, dengan kegiatan : a. Pembinaan pendidikan kursus dan kelembagaan; b. Penyediaan sarana prasarana pendidikan non formal; c. Publikasi dan sosialisasi pendidikan non formal; d. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.
Hasil dari sasaran Meningkatnya pemerataan akses, mutu, relevansi dan tata kelola serta pencitraan publik pada jenjang Pendidikan Non Formal adalah sebagai berikut
Tabel 3.4
Capaian Kinerja Sasaran 4 N
o Indikator Kinerja Utama Satuan
Target 2014
Realisasi Capaian (%) 2013 2014
A. Urusan Wajib Pendidikan
1 Angka Melek Huruf usia > 15 th % 99.97 99.88 99.97 100.00
2 Jumlah Lembaga Kursus lembaga 50 30 34 68.00
3 Jumlah PKBM lembaga 31 31 23 74.19
4 Jumlah TBM lembaga 52 72 73 140.38
5 Jumlah PKH Desa Vokasi lembaga 12 8 9 75.00
Rata-rata Capaian Kinerja IKU 91.52
Dari tabel di atas diketahui bahwa capaian dari Sasaran ke 4(empat) ini telah mencapai 91.52% atau masuk dalam kategori cukup baik. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya angka melek huruf juga mengalami peningkatan, sedangkan apabila dilihat dari target RPJMD masih kurang 0,01 namun diprediksikan pada akhir tahun RPJMD angka melek huruf akan dapat terpenuhi. Keberhasilan ini tercapai karena adanya dukungan pembiayaan kegiatan dari Propinsi Jawa Tengah melalui Bantuan Keuangan Bidang Pendidikan. Jumlah lembaga kursus, PKBM dan desa vokasi tidak memenuhi target RPJMD naum jumlah TBM memenuhi target RPJMD. APabila dibandingkan dengan capaian tahun lalu jumlah lembaga kursus, TBM dan desa vokasi mengalami peningkatan meski tidak signifikan. Hal ini dikarenakan keterbatasan dana APBD sehingga pendanaan kegiatan Pendidikan Non Formal tergantung pada APBD Provinsi.
Sasaran kelima : Meningkatnya pemerataan akses, mutu, relevansi, dan tata kelola serta pencitraan public pada jenjang pendidikan khusus
Sasaran tersebut dicapai melalui pelaksanaan 1 (satu) Program dengan 1 (satu) kegiatan, yaitu :
5) Program Pendidikan Luar Biasa, dengan kegiatan : a. Rehab sedang/berat bangunan sekolah
Hasil dari sasaran Meningkatnya pemerataan akses, mutu, relevansi dan tata kelola serta pencitraan public pada jenjang Pendidikan Khusus adalah sebagai berikut
Tabel 3.5
Capaian Kinerja Sasaran 5
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014 Realisasi Capaian (%) 2013 2014
A. Urusan Wajib Pendidikan
1 Angka Khusus Kelulusan Pendidikan % 100 100 100 100
Rata-rata Capaian Kinerja IKU 100
Angka kelulusan Pendidikan Khusus mencapai 100% atau kategori sangat baik. Dilihat dari capaian tahun lalu tidak mengalami penurunan, dilihat dari target RPJMD juga telah memenuhi. Capain ini sama dengan capaian angka kelulusan Pendidikan Khusus tingkat Propinsi. Hal ini didukung oleh adanya bantuan secara langung dari Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah
Sasaran enam : meningkatnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan. Sasaran tersebut dicapai melalui pelaksanaan 1 (satu) Program dengan 3 (tiga) kegiatan, yaitu :
6). Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dengan kegiatan:
a. Pelaksanaan sertifikasi pendidik;
b. Pengembangan mutu dan kualitas program pendidikan dan pelatihan bagi pendidik dan tenaga kependidikan;
c. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Hasil dari sasaran meningkatnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.6
Capaian Kinerja Sasaran 6
Indikator Kinerja Utama SATUAN Target 2014 Realisasi Capaian (%) 2013 2014
A. Urusan Wajib Pendidikan