• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 10 TOWER A PROYEK NINES PLAZA & RESIDENCE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 10 TOWER A PROYEK NINES PLAZA & RESIDENCE"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

229

PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 10

TOWER A PROYEK NINES PLAZA & RESIDENCE

Dinny Tania Agustina1, Miqdad Al Ghiffary2,

Denny Yatmadi 3, Mursid Mufti Ahmad 4 1,2,3Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta

Jalan Prof. Dr. G. A Siwabessy, Kampus UI Depok 16424

e- mail : dinntan15@gmail.com1, miqdadalghiffary@gmail.com2, denny.yatmadi@gmail.com 3, mursidmufti@gmail.com 4

ABSTRACT

The implementation of the 10th-floor structure work for Tower A, the Nines Plaza & Residence project, uses a work zone to facilitate control and supervision. The formwork used is semi-PCH (Perth Construction Hire) system formwork for columns, beams, and slabs. The implementation of structural work consists of measuring, reinfocement, formwork, casting, and demolition work. This final project aims to analyze the equipment and manpower requirements needed, compile an implementation schedule, and a method of implementing the work. The research method used is to process data obtained from interviews, field visits, and literature studies to achieve the objectives of this final project. The final result concludes that based on the analysis of the needs of the tools and labor needed, it can produce a schedule for the implementation of the 10th floor structure according to the plan and work method used. The execution of the iron work consists of preparation, fabrication to installation. The formwork work consists of preparation, fabrication, installation, and demolition. The execution of casting work consists of preparation, casting, and maintenance.

Keywords: Reinforcement; Formwork; Casting; Schedule; PCH (Perth Construction Hire). ABSTRAK

Pelaksanaan pekerjaan struktur lantai 10 Tower A Proyek Nines Plaza & Residence menggunakan zona kerja untuk memudahkan pengendalian dan pengawasan. Bekisting yang digunakan adalah bekisting semi sistem PCH (Perth Construction Hire) pada pekerjaan kolom, balok, dan pelat. Pelaksanaan pekerjaan struktur terdiri dari pekerjaan pengukuran, pembesian, bekisting, pengecoran, dan pembongkaran. Proyek akhir ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan alat dan tenaga kerja yang dibutuhkan, menyusun jadwal pelaksanaan, serta metode pelaksanaan pekerjaan. Metode penelitian yang digunakan ialah mengolah data yang didapat dari wawancara, kunjungan lapangan serta studi kepustakaan untuk mencapai tujuan proyek akhir ini. Hasil akhir menyimpulkan bahwa berdasarkan analisis kebutuhan alat dan tenaga kerja yang dibutuhkan dapat dihasilkan jadwal pelaksanaan pekerjaan struktur lantai 10 sesuai dengan rencana dan metode pekerjaan yang digunakan. Pelaksanaan pekerjaan pembesian terdiri dari persiapan, pabrikasi hingga pemasangan. Pelaksanaan pekerjaan bekisting terdiri dari persiapan, pabrikasi, pemasangan dan pembongkaran. Pelaksanaan pekerjaan pengecoran terdiri dari persiapan, pengecoran dan perawatan.

(2)

PENDAHULUAN

Pada proyek bangunan tinggi terdiri dari struktur bawah yaitu struktur yang berada dibawah tanah berupa pondasi serta struktur atas yang berada diatas tanah berupa kolom, balok, pelat lantai, shear wall, dan core wall. Dalam pelaksanaan pekerjaan struktur bangunan tinggi dikarenakan bobot pekerjaan dan tingginya struktur yang akan dibangun sehingga berpengaruh pada mobilisasi alat, tenaga kerja, kebutuhan bahan, dan pelaksanaan pekerjaan, serta faktor K3L (Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan). Maka dari itu pelaksanaan pada bangunan tinggi perlu dikelola dengan tepat agar bangunan tersebut dapat terselenggara dengan baik.

Nines Plaza & Residence merupakan salah satu proyek bangunan tinggi yang terletak dikawasan BSD City, Tangerang Selatan dengan konstruksi yang terbuat dari struktur beton bertulang dengan pelaksanaan pengecoran ditempat.

Pembahasan penelitian pada proyek Nines Plaza & Residence dibatasi hanya tentang produktivitas alat dan tenaga kerja, jadwal pelaksanaan, dan metode pekerjaan pada pekerjaan struktur atas khususnya untuk lantai 10 meliputi pekerjaan pembesian, bekisting, dan pengecoran pada kolom, balok, dan pelat lantai.

Produktivitas alat dan tenaga kerja berupa output per satuan waktu dibagi dengan input. Output berupa kuantitas pekerjaan proyek konstruksi berupa kuantitas (atau volume). Sedangkan, input-nya dalah tenaga kerja atau alat (dalam hal ini alat termasuk operatornya).

Jadwal pelaksanaan pekerjaan yang terdapat pada Kurva S digunakan sebagai acuan dalam penyusunan jadwal

pelaksanaan dalam penelitian ini.

Pembesian adalah bagian terpenting dari struktur beton bertulang. Tulangan pada beton berfungsi untuk menahan gaya tarik yang kemudian dapat menyebabkan retakan pada beton.

Bekisting (formwork) merupakan struktur sementara yang mendukung beratnya sendiri dan berat beton basah, serta beban hidup yang ada diatasnya seperti material, alat, tenaga kerja, dan lain-lain. Sehingga harus dipastikan bahan bekisting yang digunakan memenuhi kekuatan yang direncanakan.

Pengecoran dilakukan setelah bekisting terpasang sesuai rencana. Pengecoran merupakan pekerjaan memproduksi beton (campuran agregat halus, agregat kasar, semen portland, air dan / atau puzzoland (additive) dan pouring (menuang beton) ke cetakan. Setelah usia beton memenuhi, maka dapat dilakukan pembongkaran bekisting.

Pembongkaran bekisting pada seluruh bagian cetakan yang sudah dapat dibongkar harus dilepas dengan tenaga statis, tanpa goncangan, getaran atau kerusakan pada beton. Pemasangan Kembali penunjang (reshoring) harus dilakukan segera setelah pembongkaran cetakan balok dan pelat lantai dan harus tetap ditempat sampai beton mencapai kriteria kekuatan umur 28 hari dan sampai seluruh pekerjaan pengecoran beton 3 lantai diatasnya selesai dilaksanakan. Bekisting dan perancah yang memikul berat beton balok, pelat dan elemen struktur lainnya hanya boleh dibongkar setelah beton mencapai minimal 75% kekuatan yang disyaratkan, tetapi tidak boleh kurang dari pengerasan beton secara normal.

(3)

231 Berdasarkan latar belakang tersebut, didapatkan tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis produktivitas alat dan tenaga kerja, menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan, dan menjelaskan metode pelaksanaan pekerjaan. Dengan terpenuhinya tujuan, penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

METODE PENELITIAN

Untuk mempermudah pembahasan penelitian ini, maka tahapan metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :

Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dilakukan dengan mengidentifikasi dari setiap pekerjaan yang ada dalam pelaksanaan pekerjaan pembesian, bekisting, dan pengecoran pada struktur kolom, balok, dan pelat lantai.

Pengumpulan Data

Sumber data yang diperoleh untuk penelitian ini didapatkan dari observasi lapangan, wawancara, studi kepustakaan, dan berupa dokumen – dokumen pelaksanaan pekerjaan seperti gambar shop drawing, kurva S, spesifikasi teknis, dan diagram metode kerja (Rahmawati & Murdiyoto, 2021)

Analisis dan Pembahasan

Analisis data dan pembahasan untuk mencapai tujuan penelitian yaitu dengan menganalisis produktivitas alat dan tenaga kerja, menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan, dan menjelaskan metode pelaksanaan pekerjaan.

Kesimpulan

Setelah analisis data dan pembahasan

selesai dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hasil dalam penulisan akhir ini sudah selesai sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

HASIL dan PEMBAHASAN

Untuk mempermudah pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan maka dilakukan pembagian lokasi kerja menjadi 3 zona yang terdiri dari zona 1 dengan luas

323,030 m², zona 2 dengan luas 333,130 m², dan zona 3 dengan luas 194,100 m².

Produktivitas Bahan, Alat, Dan Tenaga Kerja

1. Pekerjaan Pembesian

Berdasarkan hasil perhitungan volume bahan pada pekerjaan pembesian, maka dapat dihasilkan kebutuhan alat dan tenaga kerja yang dibutuhkan terdapat pada Tabel 1.

Tabel 1. Rekapitulasi Pekerjaan Pembesian

2. Pekerjaan Bekisting

Berdasarkan hasil perhitungan volume bahan pada pekerjaan bekisting, maka dapat dihasilkan kebutuhan alat dan tenaga kerja yang dibutuhkan terdapat pada Tabel 2.

Tabel 2. Rekapitulasi Pekerjaan Bekisting

3. Pekerjaan Pengecoran

Berdasarkan hasil perhitungan volume bahan pada pekerjaan pengecoran, maka dapat dihasilkan kebutuhan alat

(4)

dan tenaga kerja yang dibutuhkan terdapat pada Tabel 3.

Tabel 3. Rekapitulasi Pekerjaan Pengecoran

Jadwal Pelaksanaan

Jadwal pelaksanaan yang dijadikan acuan untuk pelaksanaan pekerjaan struktur menurut kurva S adalah 13 hari. Berdasarkan analisis perhitungan, pelaksanaan pekerjaan struktur kolom, balok, dan pelat lantai dapat diselesaikan dalam waktu 13 hari.

Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu proyek. Sehingga perlu dipertimbangkan dalam memilih metode pelaksanaannya. Tahapan metode dalam pelaksanaan pekerjaan seperti berikut.

Gambar 1. Diagram Alir Pekerjaan Struktur Lantai 10

Gambar 2. Diagram Alir Pekerjaan Struktur Sesuai Zona Kerja Lantai 10 1. Pekerjaan Kolom

Pekerjaan kolom terdiri dari pekerjaan pembesian, bekisting, dan pengecoran. Pabrikasi dan perakitan besi tulangan dilakukan di tempat pabrikasi. Pemotongan dengan bar cutter dan pembengkokan dengan bar bender. Bekisting yang digunakan yaitu bekisting semi-system. Pabrikasi bekisting dilakukan di tempat pabrikasi. Perakitan bekisting dilakukan di lantai yang akan dilakukan pemasangan bekisting yaitu lantai 10. Pengecoran langsung di tempat menggunakan bucket dengan bantuan alat angkut tower crane.

(5)

233 2. Pekerjaan Balok dan Pelat Lantai

Pekerjaan balok dan pelat lantai terdiri dari pekerjaan bekisting, pembesian, dan pengecoran. Bekisting yang digunakan yaitu bekisting semi-system PCH (Perth Construction Hire). Pemasangan bekisting dilakukan di lokasi pengecoran. Pabrikasi dan perakitan besi tulangan dilakukan di tempat pabrikasi sebelum dipasang pada lantai 10. Pemotongan dengan bar cutter dan pembengkokan dengan bar bender. Pengecoran langsung di tempat menggunakan placing boom dengan bantuan concrete pump sebagai penyalur beton dari truck mixer.

Gambar 4. Diagram Alir Pekerjaan Balok dan Pelat Lantai

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan penelitian yang berjudul “Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Lantai 10 Tower A Proyek Nines Plaza & Residence” yang kami tinjau dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Analisis kebutuhan alat dan tenaga kerja yang didapatkan dari perhitungan volume bahan untuk pekerjaan struktur (kolom, balok, dan pelat lantai) sudah sesuai spesifikasi, gambar kerja, dan metode kerja yang digunakan.

2. Penyusunan jadwal pelaksanaan sudah sesuai dengan hasil analisis kebutuhan alat, tenaga kerja dan metode kerja yang digunakan untuk pekerjaan struktur (kolom, balok, dan pelat lantai) pada lantai 10. Penyusunan jadwal yang direncanakan selesai tepat waktu sesuai dengan target yang telah direncanakan sebelumnya yaitu 13 hari.

3. Metode yang digunakan sudah sesuai spesifikasi, alat dan tenaga kerja yang digunakan, target waktu yang direncanakan sebelumnya, lokasi pekerjaannya, dan K3 aman (zero accident). Metode pelaksanaan pekerjaan struktur (kolom, balok, dan pelat lantai) dibagi menjadi 3 zona.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyampaikan terimakasih kepada PT. Waskita Karya (Persero) Tbk., selaku kontraktor yang telah memberi izin untuk meninjau Proyek Nines Plaza & Residence, orang tua, teman, dan dosen Politeknik Negeri Jakarta yang telah memberi kesempatan sehingga artikel ini dapat di terbitkan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] PT. PP (Persero), Buku Referensi Untuk Kontraktor Bangunan Gedung dan Sipil, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003.

[2] Badan Standardisasi Nasional, SNI 03-1727-1989 Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung, Jakarta: Dewan Standardisasi Nasional, 1989.

[3] N. S. Triastuti and I. Indriasari, “The Role of Reviewing Building Structures to Fulfill Requirements for Stiffness, Stability and Strength of Building Structuteres”, ARCEE,

(6)

vol. 2, no. 01, pp. 1-16, 2020.

[4] Badan Standardisasi Nasional, SNI 7394-2008 Tata Cara Pehitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan

Perumahan, Jakarta: Dewan

Standardisasi Nasional, 2008.

[5] ACI Committee 347, Guide to Formwork for Concrete, USA: American Concrete Institute, 2001. [6] Departemen Pekerjaan Umum, SKSNI

T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, Bandung: Yayasan LPMB, 1991.

[7] L. R. Peurifoy and D. G. Oberlender, Formwork for Concrete Structures, New York: McGraw-Hill, 2010.

[8] M. I. Ir. Asiyanto, Formwork for Concrete, Jakarta: UI Press, 2010. [9] Blogger, "Pekerjaan Pengukur

Lapangan (Levelling)," 10 November

2017. [Online]. Available:

https://desainermenarik.blogspot.com/2

017/11/pekerjaan-pengukur-lapanganleveling.html.

[10] Badan Standardisasi Nasional, Baja Tulangan Beton, Jakarta, 2014.

[11] Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Ciptakarya, Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan, Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia NI 5 PKKI 1961, Jakarta:

Departemen Pekerjaan Umum,

Direktorat Jenderal Ciptakarya, Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan, 1961.

[12] [12] R. A. Rahmawati and R. A. Murdiyoto, “Assessment On Transit Oriented Development Pondok Cina According to GBCI”, ARCEE, vol. 2, no. 02, pp. 70–76, Feb. 2021.

(7)

235

LAMPIRAN

Gambar 5. Pembagian Zona Kerja Tabel 4. Keterangan Pembagian Zona Kerja

Zona 1 Zona 2 Zona 3

Luas 323,030 m² 333,130 m² 194,100 m²

Ukuran 21,654 x 14,980 m 22,238 x 14,980 m 12,957 x 14,980

Tipe Jumlah Tipe Jumlah Tipe Jumlah

Kolom KT.1B 2 KT.1B 2 KT.2 6 KT.4 1 KT.2 2 KT.3 1 KT.5 1 KT.4A 2 KT.7 1 KT.8 2 KT.9 1 Balok B.2 11 B.2 19 B.2 6 B.5 2 B.5 1 B.4 1 B.7 3 B.7 4 B.5 6 CB.2 8 CB.2 7 CB.2 3 CB.5 1 CG.4 7 CB.5 2

(8)

CG.4 6 G.4 14 CG.4 3

G.4 17 G.4 10

Pelat Lantai S1 10 S1 14 S1 9

Gambar

Gambar  2. Diagram Alir Pekerjaan Struktur  Sesuai Zona Kerja Lantai 10
Gambar  4. Diagram Alir Pekerjaan Balok dan  Pelat Lantai
Gambar  5. Pembagian Zona Kerja

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi LAZNAS Baitul Maal Hidayatullah Kantor Perwakilan Jawa Timur, khususnya Manajer Sumber Daya Manusia

keyakinan kepada masyarakat luas dalam menggunakan produk dan jasa bank syariah. Perlindungan Hukum terhadap Nasabah bank ditinjau dari Undang-Undang Nomor 8 tahun

Untuk jual beli ikan tentu penjual dan pembeli harus menjadi anggota komunitas cupang Indonesia di facebook. Setelah menjadi anggota baru barulah bisa jua beli barangnya

Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk jenjang SD/MI pada tahun 2010 sebesar 116,42, artinya bahwa untuk jenjang SD/MI jumlah siswa yang sekolah melebihi jumlah penduduk usia sekolah

Pekerja bebas di nonpertanian adalah seseorang yang bekerja pada orang lain/ majikan/ institusi yang tidak tetap (lebih dari satu majikan dalam sebulan

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah jenis data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Utara berupa data jenis stok

Beberapa hal yang dapat menyebabkan pengelolaan tidak baik antara lain: (1) konflik di dalam yang tidak kunjung selesai sehingga tidak ada waktu untuk

Sebagian besar produksi daging sapi di Indonesia hampir seluruhnya diperoleh dari peternakan rakyat (78%), sisanya dari impor. Pola pemeliharaan ternak di Indonesia didominasi