• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BULAN DESEMBER 2012 KOTA BANJARMASIN INFLASI SEBESAR 0,85 PERSEN

Pada bulan Desember 2012 Kota Banjarmasin mengalami inflasi sebesar 0,85 persen. Dari 66 kota di Indonesia, tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura sebesar 2,57 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Kendari sebesar 0,02 persen.

Inflasi Kota Banjarmasin terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukan oleh naiknya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 2,29 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,81 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,04 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,29 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,01 persen dan kelompok transport komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,22 persen. Sementara itu deflasi terjadi pada kelompok sandang sebesar 0,08 persen.

Menurut komponennya, barang-barang yang harganya dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah (administered goods inflation) pada Bulan Desember 2012 secara umum mengalami inflasi sebesar 0,03 persen, harga yang bergejolak (volatile goods inflation) inflasi sebesar 2,52 persen dan komponen inti (core inflation) secara umum mengalami inflasi sebesar 0,31 persen. Sepanjang tahun 2012, harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi 4,02 persen, harga yang bergejolak 10,56 persen dan komponen inti mengalami inflasi 4,46 persen.

Laju inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2012 tercatat sebesar 5,96 persen. Dari 7 kelompok pengeluaran, sepanjang tahun 2012 kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mengalami inflasi tertinggi sebesar 7,85 persen, sedangkan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami inflasi terendah sebesar 0,50 persen.

No. 01/01/63/Th. XVII, 2 Januari 2013

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

KALIMANTAN SELATAN

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Desember 2012 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Kalimantan Selatan dengan menggunakan penghitungan tahun dasar 2007 = 100, pada bulan Desember 2012 Kota Banjarmasin mengalami inflasi 0,85 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 142,26 pada bulan November 2012 menjadi 143,47 pada bulan Desember 2012.

Inflasi Kota Banjarmasin terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukan oleh naiknya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 2,29 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,81 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,04 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,29 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,01 persen dan kelompok transport komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,22 persen. Sementara itu deflasi terjadi pada kelompok sandang sebesar 0,08 persen.

(2)

sawi hijau, daging sapi, dan ikan bandeng. Sedangkan sepuluh komoditas utama yang menghambat terjadinya inflasi selama bulan Desember 2012 adalah: ikan patin, kacang panjang, emas perhiasan, ikan sepat, bawang putih, gula pasir, cabe rawit, bensin (pertamax), minyak goreng, dan ikan sepat siam.

Tabel 1

Laju Inflasi Kota Banjarmasin Bulan Desember 2012 dan Tahun Kalender 2012

menurut Kelompok Pengeluaran

(2007 = 100)

IHK IHK Inflasi Laju Inflasi

Desember 2011 Des 2012 Des 2012 *) tahun Kalender

2012**)

[2] [3] [4] [5]

U m u m 135.40 143.47 0.85 5.96

1 Bahan Makanan 159.43 173.50 2.29 8.83

2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan

Tembakau 142.80 154.01 0.81 7.85

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan

bakar 128.62 135.96 0.04 5.71

4 Sandang 142.18 147.74 -0.08 3.91

5 Kesehatan 119.80 124.73 0.29 4.12

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 121.15 124.64 0.01 2.88

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa

Keuangan 108.72 109.26 0.22 0.50

Kelompok Pengeluaran [1]

*) Persentase perubahan IHK bulan Desember 2012 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Desember 2012 terhadap IHK bulan Desember 2011

Dilihat dari kelompok pengeluaran, sumbangan inflasi terbesar pada bulan Desember terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,6190 persen dan sumbangan inflasi terkecil terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,0005 persen. Sumbangan inflasi selama bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2012 terbesar terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 2,3570 persen dan terkecil terjadi pada kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,0712 persen.

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Banjarmasin Bulan Januari - Desember 2012

No. Kelompok Andil bulan Desember Andil Bulan Jan-Des

[1] [2] [3] [4]

1 U M U M / T O T A L 0,85 5,96

2 Bahan Makanan 0,6190 2,3570

3 Makanan Jadi, Minuman dan Tembakau 0,1890 1,7988 4 Perumahan, Air Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,0081 1,1466

5 Sandang -0,0061 0,3030

6 Kesehatan 0,0102 0,1464

7 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 0,0005 0,1374 8 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0,0299 0,0712

(3)

Dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Desember 2012, secara umum di Banjarmasin sudah terjadi inflasi sebesar 5,96 persen. Dilihat dari kelompok pengeluaran, inflasi tahun kalender terbesar terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 7,85 persen, sedangkan inflasi tahun kalender terkecil terjadi pada kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,50 persen. Sepuluh komoditas yang memberikan pengaruh terbesar selama tahun 2012 ditunjukkan pada tabel 3 dan 4.

Tabel 3

Sepuluh Pendorong Inflasi Utama selama Tahun 2012

No Komoditas Persen Jan-Des 2012

Perubahan Harga Andil

1 IKAN GABUS 61,07 0,97

2 SEWA RUMAH 10,36 0,63

3 IKAN BAKAR 26,65 0,44

4 GULA PASIR 23,84 0,39

5 DAGING AYAM RAS 12,16 0,27

6 EMAS PERHIASAN 7,05 0,23

7 ROKOK KRETEK FILTER 7,98 0,21

8 BAWANG PUTIH 86,99 0,20

9 TARIF AIR MINUM PAM 10,16 0,20

10 BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA 4,32 0,15

Tabel 4

Sepuluh Penahan Inflasi (Deflasi) Utama selama Tahun 2012

No Komoditas Persen Jan-Des 2012

perubahan Harga Andil

1 ANGKUTAN UDARA -7,69 -0,06

2 CABE MERAH -27,23 -0,05

3 UDANG BASAH -4,47 -0,05

4 TELUR AYAM RAS -4,08 -0,04

5 JAGUNG MANIS -42,20 -0,03

6 KETELA POHON -42,12 -0,03

7 KENTANG -32,26 -0,03

8 REMPELA HATI AYAM -26,00 -0,03

9 TOMAT SAYUR -35,78 -0,03

10 IKAN SALUANG -15,83 -0,03

Menurut komponennya, barang-barang yang harganya dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah (administered goods inflation) secara umum di bulan Desember 2012 mengalami inflasi sebesar 0,03 persen, harga yang bergejolak (volatile goods inflation) secara umum mengalami inflasi sebesar 2,52 persen dan komponen inti (core inflation) mengalami inflasi sebesar 0,31 persen. Sepanjang tahun 2012, harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi 4,02 persen, harga yang bergejolak 10,56 persen dan komponen inti mengalami inflasi 4,46 persen.

(4)

Tabel 5

Laju inflasi Kota Banjarmasin Tahun 2012, menurut Komponen

IHK IHK Inflasi

bulan Des 2011 Des 2012 2012 *)Des 2012**) [2] [3] [4] [5] [6] U m u m 135.40 143.47 0.85 5.96 0.8503 Diatur Pemerintah 136.46 141.95 0.03 4.02 0.0045 Bergejolak (Volatile) 160.51 177.46 2.52 10.56 0.6669 Inti (core) 126.24 131.87 0.31 4.46 0.1789 Komponen [1] Andil Inflasi Desember 2012 Inflasi Tahun Kalender

*) Persentase perubahan IHK bulan Desember 2012 terhadap IHK bulan sebelumnya.

**) Persentase perubahan IHK bulan Desember 2012 terhadap IHK bulan Desember 2011

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Desember 2012 mengalami inflasi 2,29 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 169,62 pada November 2012 menjadi 173,50 pada bulan Desember 2012.

Tabel 6

Perubahan harga dan andil inflasi/deflasi kelompok bahan makanan dirinci menurut sub kelompok padan bulan Desember 2012

Kode Kelompok/Sub Kelompok Perubahan Desember Andil Inflasi Desember Perubahan Harga Jan-Desember Andil Jan- Desember 1 BAHAN MAKANAN 2,29 0,6190 8,83 2,3570

101 Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 0,10 0,0080 0,17 0,0143

102 Daging dan Hasil-hasilnya 8,60 0,2526 9,41 0,2882

103 Ikan Segar 4,33 0,2657 24,20 1,3104

104 Ikan Diawetkan -2,11 -0,0163 15,41 0,1058

105 Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 1,92 0,0486 4,74 0,1227

106 Sayur-sayuran 1,63 0,0201 6,53 0,0806

107 Kacang - kacangan 0,00 0,0000 12,92 0,0517

108 Buah - buahan 0,55 0,0074 13,51 0,1692

109 Bumbu - bumbuan 1,79 0,0392 9,46 0,2022

110 Lemak dan Minyak -0,60 -0,0080 0,59 0,0082

111 Bahan Makanan Lainnya 0,96 0,0011 2,66 0,0032

Dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan, 8 sub kelompok mengalami inflasi, 8 sub kelompok mengalami inflasi, 2 sub kelompok mengalami deflasi, dan 1 sub kelompok tidak mengalami perubahan. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 8,60 persen dan inflasi terendah pada terjadi pada sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasil-hasilnya sebesar 0,10 persen. Deflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok ikan diawetkan sebesar 2,11 persen, dan deflasi terendah terjadi pada sub kelompok lemak dan minyak sebesar 0,60 persen, sedangkan sub kelompok kacang-kacangan tidak mengalami perubahan.

(5)

Kelompok ini pada bulan Desember 2012 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,6190 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: ikan gabus sebesar 0,2889 persen, daging ayam ras sebesar 0,2316 persen, bawang merah sebesar 0,0595 persen, telur ayam ras sebesar 0,0474 persen, ikan nila sebesar 0,0206 persen, sawi hijau sebesar 0,0176 persen, daging sapi sebesar 0,0164 persen, ikan bandeng sebesar 0,0134 persen, kangkung sebesar 0,0128 persen, dan bayam sebesar 0,0123 persen. Sedangkan komoditas memberikan sumbangan deflasi adalah ikan patin sebesar 0,0561 persen, kacang panjang sebesar 0,0191 persen, ikan sepat sebesar 0,0113 persen, bawang putih sebesar 0,0107 persen, cabe rawit sebesar 0,0092 persen, minyak goreng sebesar 0,0079 persen, ikan sepat siam sebesar 0,0077 persen, ikan lele sebesar 0,0061, labu parang/ manis/merah sebesar 0,0059 persen, dan daging ayam kampung sebesar 0,0048 persen.

Kelompok ini selama tahun 2012 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 2,3570 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: ikan gabus sebesar 0,97 persen, daging ayam ras sebesar 0,27 persen, bawang putih sebesar 0,20 persen, pisang sebesar 0,14 persen, ikan nila sebesar 0,11 persen, ikan asin telang sebesar 0,08 persen, telur itik sebesar 0,07 persen, ikan bawal sebesar 0,06 persen, mie kering instan sebesar 0,05 persen, dan labu parang/manis/merah sebesar 0,05 persen. Sedangkan komoditas memberikan sumbangan deflasi selama tahun 2012 adalah cabe merah sebesar 0,05 persen, udang basah sebesar 0,05 persen, telur ayam ras sebesar 0,04 persen, jagung manis sebesar 0,03 persen, ketela pohon sebesar 0,03 persen, kentang sebesar 0,03 persen, rempela hati ayam sebesar 0,03 persen, tomat sayur sebesar 0,03, ikan saluang sebesar 0,03 persen, dan bawang merah sebesar 0,02 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok ini pada bulan Desember 2012 mengalami inflasi 0,81 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 152,77 pada bulan November 2012 menjadi 154,01 pada bulan Desember 2012.

Tabel 7

Perubahan harga dan andil inflasi/deflasi kelompok makanan jadi dirinci menurut sub kelompok pada bulan Desember 2012

Kode Kelompok/Sub Kelompok Perubahan

Desember Andil Inflasi Desember Perubahan Harga Jan-Desember Andil Jan- Desember 2 MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK &

TEMBAKAU 0,81 0,1890 7,85 1,7988

201 Makanan Jadi 1,23 0,1875 6,90 1,0463

202 Minuman yang Tidak Beralkohol -0,26 -0,0100 12,58 0,4513

203 Tembakau dan Minuman Beralkohol 0,31 0,0131 7,24 0,3014

Dari 3 sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, 2 sub kelompok mengalami inflasi dan satu sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok makanan jadi sebesar 1,23 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,31 persen. Sedangkan sub kelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami deflasi sebesar 0,26 persen.

Kelompok ini pada bulan Desember 2012 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,1890 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah: ikan bakar sebesar 0,1799 persen, rokok kretek filter sebesar 0,0119 persen, nasi sebesar 0,007 persen, dan rokok putih sebesar 0,0012

(6)

persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah gula pasir sebesar 0,0101 persen.

Kelompok ini selama selama tahun 2012 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 1,7988 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah: ikan bakar sebesar 0,44 persen, gula pasir sebesar 0,39 persen, rokok kretek filter sebesar 0,21 persen, nasi sebesar 0,13 persen, kue kering berminyak sebesar 0,12 persen, mie sebesar 0,08 persen, rokok kretek sebesar 0,06 persen, bubur sebesar 0,06 persen, kue basah sebesar 0,05 persen dan bubur kacang hijau sebesar 0,04 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok ini pada bulan Desember 2012 mengalami inflasi sebesar 0,04 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 135,90 pada bulan November 2012 menjadi 135,96 pada bulan Desember 2012.

Dari 4 sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, 3 sub kelompok mengalami inflasi yakni sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,05 persen, sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,02 persen, dan sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,19 persen. Sedangkan sub kelompok perlengkapan rumahtangga mengalami deflasi sebesar 0,08 persen.

Tabel 8

Perubahan harga dan andil inflasi/deflasi kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar dirinci menurut sub kelompok pada bulan Desember 2012

Kode Kelompok/Sub Kelompok Perubahan

Desember Andil Inflasi Desember Perubahan Harga Jan-Desember Andil Jan- Desember 3 PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 0,04 0,0081 5,71 1,1466

301 Biaya Tempat Tinggal 0,05 0,0048 7,85 0,7382

302 Bahan Bakar, Penerangan dan Air 0,02 0,0016 4,56 0,3576

303 Perlengkapan Rumahtangga -0,08 -0,0009 1,47 0,0171

304 Penyelenggaraan Rumahtangga 0,19 0,0031 2,00 0,0335

Kelompok ini pada bulan Desember 2012 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0081 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah cat tembok sebesar 0,0031 persen, sabun detergen bubuk sebesar 0,0025 persen, bola lampu sebesar 0,0021 persen, batu bata/batu tela sebesar 0,0018 persen, seng sebesar 0,0009 persen, sabun cream detergen sebesar 0,0006 persen, dan kayu lapis sebesar 0,0005 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah paku sebesar 0,0006 persen, besi beton sebesar 0,0007 persen, dan kipas angin sebesar 0,0009 persen.

Kelompok ini selama selama tahun 2012 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 1,1466 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah sewa rumah sebesar 0,63 persen, tarif air minum PAM sebesar 0,20 persen, bahan bakar rumahtangga sebesar 0,15 persen, tukang bukan mandor sebesar 0,04 persen, sabun detergen bubuk sebesar 0,02 persen, papan sebesar 0,02 persen, besi beton sebesar 0,02 persen, batu bata/batu tela sebesar 0,01 persen, pasir sebesar 0,01 persen, dan gelas minum sebesar 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi selama selama tahun 2012 adalah semen sebesar 0,01 persen.

(7)

4. S a n d a n g

Kelompok sandang pada bulan Desember 2012 mengalami deflasi 0,08 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 147,86 pada bulan November 2012 menjadi 147,74 pada bulan Desember 2012.

Tabel 9

Perubahan harga dan andil inflasi/deflasi kelompok sandang dirinci menurut sub kelompok pada bulan Desember 2012

Kode Kelompok/Sub Kelompok Perubahan

Desember Andil Inflasi Desember Perubahan Harga Jan-Desember Andil Jan- Desember 4 SANDANG -0,08 -0,0061 3,91 0,3030 401 Sandang Laki-laki 0,81 0,0106 3,10 0,0416 402 Sandang Wanita 0,06 0,0009 0,89 0,0143 403 Sandang Anak-anak 0,04 0,0004 0,41 0,0045

404 Barang Pribadi dan Sandang Lain -0,48 -0,0181 6,57 0,2428

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 3 sub kelompok mengalami inflasi, dan 1 sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi terjadi pada sub kelompok sandang laki-laki sebesar 0,81 persen, sub kelompok sandang wanita sebesar 0,06 persen, dan sub kelompok sandang anak-anak sebesar 0,04 persen. Sedangkan sub kelompok barang pribadi dan sandang lain mengalami deflasi sebesar 0,48 persen.

Kelompok ini pada bulan Desember 2012 secara keseluruhan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,0061 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah: celana dalam pria sebesar 0,0064 persen, celana panjang jeans sebesar 0,0037 persen, gaun sebesar 0,0012 persen, jaket sebesar 0,0007 persen, pampers sebesar 0,0004 persen, dan pembalut wanita sebesar 0,0003 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah emas perhiasan sebesar 0,0178 persen, celana panjang sersin sebesar 0,0006 persen, tas sebesar 0,0004 persen, dan kemeja pendek katun sebesar 0,0003 persen.

Kelompok ini selama selama tahun 2012 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,3030 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah emas perhiasan sebesar 0,23 persen, celana panjng jeans sebesar 0,03 persen, daster sebesar 0,01 persen, ongkos jahit sebesar 0,01 persen, dan celana panjang pria sebesar 0,01 persen.

5. K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada bulan Desember 2012 mengalami inflasi 0,29 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 124,37 pada bulan November 2012 menjadi 124,73 pada bulan Desember 2012.

(8)

Tabel 10

Perubahan harga dan andil inflasi/deflasi kelompok kesehatan dirinci menurut sub kelompok pada bulan Desember 2012

Kode Kelompok/Sub Kelompok Perubahan

Desember Andil Inflasi Desember Perubahan Harga Jan-Desember Andil Jan- Desember 5 KESEHATAN 0,29 0,0102 4,12 0,1464 501 Jasa Kesehatan 0,00 0,0000 8,16 0,0823 502 Obat-obatan 0,74 0,0050 2,85 0,0199

503 Jasa Perawatan Jasmani 0,00 0,0000 1,65 0,0070

504 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 0,36 0,0050 2,59 0,0368

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 2 sub kelompok mengalami inflasi. Kelompok ini pada bulan Desember 2012 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0102 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah: obat gosok sebesar 0,0043 persen, parfum sebesar 0,0022 persen, deodorant sebesar 0,0011, sikat gigi sebesar 0,0008, shampo sebesar 0,0006, alat kontrasepsi sebesar 0,0006, minyak rambut sebesar 0,0004, obat flu sebesar 0,0002, dan hand body lotion sebesar 0,0001. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah pasta gigi sebesar 0,0004 persen.

Kelompok ini selama selama tahun 2012 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,1464 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah ongkos bidan sebesar 0,06 persen, dokter spesialis sebesar 0,02 persen, obat gosok sebesar 0,01 persen, keriting/ meluruskan rambut sebesar 0,01 persen, bedak sebesar 0,01 persen, dan shampo sebesar 0,01 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Tabel 11

Perubahan harga dan andil inflasi/deflasi kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga dirinci menurut sub kelompok pada bulan Desember 2012

Kode Kelompok/Sub Kelompok Perubahan

Desember Andil Inflasi Desember Perubahan Harga Jan-Desember Andil Jan- Desember 6 PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 0,01 0,0005 2,88 0,1374

601 Pendidikan 0,00 0,0000 5,92 0,1360

602 Kursus-kursus / Pelatihan 0,00 0,0000 0,00 0,0000

603 Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 0,00 0,0000 -0,20 -0,0016

604 Rekreasi 0,04 0,0005 0,24 0,0031

605 Olahraga 0,00 0,0000 0,16 0,0001

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada bulan Desember 2012 mengalami inflasi sebesar 0,01 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 124,63 pada bulan November 2012 menjadi 124,64 pada bulan Desember 2012.

Dari 5 sub kelompok dalam kelompok ini, 1 sub kelompok mengalami inflasi yakni sub kelompok rekreasi sebesar 0,04 persen, sedangkan 4 sub kelompok tidak mengalami perubahan.

(9)

Kelompok ini pada bulan Desember 2012 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0005 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah majalah remaja sebesar 0,0004 persen.

Kelompok ini selama selama tahun 2012 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,1374 persen.Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah taman kanak-kanak sebesar 0,06 persen, akademi perguruan tinggi sebesar 0,004 persen, kelompok bermain sebesar 0,03 persen, dan SLTP sebesar 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi selama selama tahun 2012 adalah tas sekolah sebesar 0,01 persen.

7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Desember 2012 mengalami inflasi 0,28 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 109,02 persen pada bulan November 2012 menjadi 109,26 pada bulan Desember 2012.

Tabel 12

Perubahan harga dan andil inflasi/deflasi kelompok Transpor, komunikasi dan jasa keuangan dirinci menurut sub kelompok pada bulan Desember 2012

Kode Kelompok/Sub Kelompok Perubahan

Desember Andil Inflasi Desember Perubahan Harga Jan-Desember Andil Jan- Desember 7 TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA

KEUANGAN 0,22 0,0299 0,50 0,0712

701 Transpor 0,31 0,0301 0,22 0,0225

702 Komunikasi Dan Pengiriman 0,00 0,0000 0,22 0,0055

703 Sarana dan Penunjang Transpor 0,00 0,0000 2,97 0,0411

704 Jasa Keuangan 0,00 0,0000 1,96 0,0023

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 1 sub kelompok mengalami inflasi yakni pada sub kelompok transpor sebesar 0,31 persen, sedangkan 3 sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini pada bulan Desember 2012 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0299 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah: angkutan udara sebesar 0,0358 persen, sepeda sebesar 0,0016 persen, dan kendaraan carter sebesar 0,0009 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah: bensin (pertamax) sebesar 0,0086 persen.

Kelompok ini selama selama tahun 2012 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0712 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah pemeliharaan/ service sebesar 0,03 persen, mobil sebesar 0,02 persen, sepeda motor sebesar 0,02 persen, bensin (pertamax) sebesar 0,02 persen, angkuitan laut sebesar 0,01 persen, bahan pelumas/ oli sebesar 0,01 persen, dan perbaikan ringan kendaraan sebesar 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi selama selama tahun 2012 adalah angkutan udara sebesar 0,06 persen .

(10)

INFLASI TAHUNAN

Sampai dengan bulan Desember 2012 ini, laju inflasi tahun kalender mencapai 5,96 persen. Dilihat dari 5 tahun terakhir, kondisi tahun 2012 masih lebih tinggi dari tahun 2009 namun jauh lebih rendah dibandingkan kondisi tahun 2007, 2008 dan 2010.

Tabel 13

Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year,

Tahun 2007– 2012

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Dari 66 kota di Indonesia, tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura sebesar 2,57 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Kendari sebesar 0,02 persen.

Dari 8 kota-kota IHK di wilayah pulau Kalimantan, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Palangkaraya sebesar 1,61 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Samarinda sebesar 0,42 persen sebagaimana terlihat pada tabel 14.

Tabel 14

Perbandingan Indeks dan Inflasi Desember 2012 Kota-kota di Pulau Kalimantan

Inflasi 2007 2008 2009 2010 2012

1. Desember 1,15 -0,03 0,26 1,17 0,85

2. Januari – Desember (Tahun

Kalender) 7,78 11,62 3,86 9,06 5,96

3. Desember terhadap Desember (year on year) (tahun n) (tahun n-1)

(11)

Lampiran 1

Tabel 1 IHK Gabungan 66 Kota Bulan Desember 2012 menurut Urutan Inflasi

No Kota Desember IHK

2012 % perub thd November 2012 Tahun Kalender Y o Y IHK Des 2011 1 JAYAPURA 132,71 2,57 4,52 4,52 126,97 2 MANOKWARI 150,10 1,89 4,88 4,88 143,12 3 PALU 142,34 1,69 5,87 5,87 134,45 4 PALANGKA RAYA 144,93 1,61 6,73 6,73 135,79 5 KUPANG 145,43 1,54 5,10 5,10 138,37 6 TARAKAN 159,96 1,14 5,99 5,99 150,92 7 DUMAI 138,28 1,13 3,21 3,21 133,98 8 PEMATANG SIANTAR 139,13 1,12 4,73 4,73 132,85 9 PONTIANAK 146,31 1,08 6,62 6,62 137,23 10 TANJUNG PINANG 134,95 1,03 3,92 3,92 129,86 11 SAMPIT 137,47 0,98 4,69 4,69 131,31 12 BALIKPAPAN 144,20 0,96 6,41 6,41 135,51 13 PADANG 140,15 0,94 4,16 4,16 134,55 14 AMBON 140,74 0,94 6,73 6,73 131,87 15 PANGKAL PINANG 148,87 0,92 6,57 6,57 139,69 16 MAUMERE 155,17 0,86 6,49 6,49 145,71 17 BANJARMASIN 143,47 0,85 5,96 5,96 135,40 18 JEMBER 135,86 0,78 4,49 4,49 130,02 19 TERNATE 136,87 0,77 3,29 3,29 132,51 20 SIBOLGA 140,64 0,76 3,30 3,30 136,15 21 MALANG 135,88 0,70 4,60 4,60 129,91 22 SERANG 139,34 0,67 4,41 4,41 133,46 23 BANDA ACEH 127,19 0,66 0,06 0,06 127,12 24 BANDAR LAMPUNG 147,31 0,66 4,30 4,30 141,24 25 YOGYAKARTA 135,72 0,66 4,31 4,31 130,11 26 BATAM 127,82 0,65 2,02 2,02 125,29 27 MAKASSAR 134,91 0,63 4,57 4,57 129,02 28 JAMBI 139,12 0,62 4,22 4,22 133,49 29 SINGKAWANG 140,41 0,62 4,21 4,21 134,74 30 SORONG 153,50 0,61 5,12 5,12 146,03 31 DENPASAR 136,60 0,58 4,71 4,71 130,46 32 BENGKULU 142,35 0,57 4,61 4,61 136,08 33 JAKARTA 133,58 0,56 4,52 4,52 127,80

(12)

Lanjutan .... Lampiran 1

No Kota Desember IHK

2012 % perub thd November 2012 Tahun Kalender Y o Y IHK Des 2011 34 PADANG SIDEMPUAN 137,02 0,54 3,54 3,54 132,33 35 BIMA 146,19 0,54 3,61 3,61 141,10 36 GORONTALO 139,32 0,54 5,31 5,31 132,30 37 PURWOKERTO 134,07 0,53 4,73 4,73 128,01 38 BEKASI 132,65 0,52 3,46 3,46 128,21 39 SURABAYA 135,04 0,52 4,39 4,39 129,36 40 CILEGON 133,90 0,52 3,91 3,91 128,86 41 PROBOLINGGO 140,56 0,49 5,88 5,88 132,75 42 MEDAN 135,15 0,48 3,79 3,79 130,21 43 SUMENEP 133,43 0,46 5,05 5,05 127,01 44 MATARAM 147,00 0,46 4,10 4,10 141,21 45 PALOPO 142,22 0,44 4,11 4,11 136,61 46 MAMUJU 138,24 0,43 3,28 3,28 133,85 47 SAMARINDA 144,87 0,42 4,81 4,81 138,22 48 PEKAN BARU 133,68 0,41 3,35 3,35 129,35 49 SEMARANG 134,29 0,41 4,85 4,85 128,08 50 DEPOK 133,53 0,40 4,11 4,11 128,26 51 TEGAL 134,26 0,40 3,09 3,09 130,23 52 PAREPARE 134,76 0,40 3,49 3,49 130,22 53 KEDIRI 134,61 0,37 4,63 4,63 128,65 54 MADIUN 138,18 0,34 3,51 3,51 133,50 55 LHOKSEUMAWE 133,52 0,32 0,39 0,39 133,00 56 PALEMBANG 133,44 0,32 2,72 2,72 129,91 57 SURAKARTA 124,45 0,30 2,87 2,87 120,98 58 WATAMPONE 148,83 0,30 3,65 3,65 143,59 59 TANGERANG 136,26 0,29 4,44 4,44 130,47 60 CIREBON 138,86 0,24 3,36 3,36 134,34 61 TASIKMALAYA 136,90 0,22 3,87 3,87 131,80 62 SUKABUMI 135,21 0,20 3,98 3,98 130,04 63 BANDUNG 128,57 0,19 4,02 4,02 123,60 64 BOGOR 135,16 0,16 4,06 4,06 129,89 65 MANADO 133,73 0,10 6,04 6,04 126,11 66 KENDARI 141,15 0,02 5,23 5,23 134,14

(13)

Lampiran 2

Tabel 2 : IHK dan Persentase Perubahannya Bulan Desember 2012 (2007=100) Kota Banjarmasin

Sub Kelompok/Kelompok Desember IHK % Perubahan

2011 November 2012 Desember 2012 MoM Kalender YoY

UMUM 135.40 142,26 143,47 0,85 5,96 5,96

BAHAN MAKANAN 159.43 169,62 173,50 2,29 8,83 8,83

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 174.25 174,37 174,54 0,10 0,17 0,17

Daging dan Hasil-hasilnya 186.61 188,01 204,17 8,60 9,41 9,41

Ikan Segar 164.30 195,60 204,06 4,33 24,20 24,20

Ikan Diawetkan 158.42 186,77 182,83 -2,11 15,41 15,41

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 127.91 131,45 133,97 1,92 4,74 4,74

Sayur-sayuran 133.66 140,11 142,39 1,63 6,53 6,53

Kacang - kacangan 134.73 152,14 152,14 0,00 12,92 12,92

Buah - buahan 136.89 154,54 155,39 0,55 13,51 13,51

Bumbu - bumbuan 198.89 213,89 217,71 1,79 9,46 9,46

Lemak dan Minyak 115.80 117,18 116,48 -0,60 0,59 0,59

Bahan Makanan Lainnya 102.88 104,62 105,62 0,96 2,66 2,66

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK &

TEMBAKAU 142.80 152,77 154,01 0,81 7,85 7,85

Makanan Jadi 139.83 147,67 149,48 1,23 6,90 6,90

Minuman yang Tidak Beralkohol 143.05 161,47 161,05 -0,26 12,58 12,58

Tembakau dan Minuman Beralkohol 154.51 165,18 165,69 0,31 7,24 7,24

PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 128.62 135,90 135,96 0,04 5,71 5,71

Biaya Tempat Tinggal 116.11 125,17 125,23 0,05 7,85 7,85

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 155.53 162,58 162,62 0,02 4,56 4,56

Perlengkapan Rumahtangga 116.23 118,03 117,94 -0,08 1,47 1,47 Penyelenggaraan Rumahtangga 113.69 115,74 115,96 0,19 2,00 2,00 SANDANG 142.18 147,86 147,74 -0,08 3,91 3,91 Sandang Laki-laki 123.07 125,87 126,89 0,81 3,10 3,10 Sandang Wanita 119.89 120,89 120,96 0,06 0,89 0,89 Sandang Anak-anak 118.15 118,59 118,64 0,04 0,41 0,41

Barang Pribadi dan Sandang Lain 177.27 189,82 188,91 -0,48 6,57 6,57

KESEHATAN 119.80 124,37 124,73 0,29 4,12 4,12

Jasa Kesehatan 120.35 130,17 130,17 0,00 8,16 8,16

Obat-obatan 119.83 122,35 123,25 0,74 2,85 2,85

Jasa Perawatan Jasmani 183.18 186,21 186,21 0,00 1,65 1,65

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 108.23 110,63 111,03 0,36 2,59 2,59

PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 121.15 124,63 124,64 0,01 2,88 2,88

Pendidikan 127.96 135,53 135,53 0,00 5,92 5,92

Kursus-kursus / Pelatihan 124.83 124,83 124,83 0,00 0,00 0,00

Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 118.81 118,57 118,57 0,00 -0,20 -0,20

Rekreasi 112.18 112,41 112,45 0,04 0,24 0,24

Olahraga 107.95 108,12 108,12 0,00 0,16 0,16

TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 108.72 109,02 109,26 0,22 0,50 0,50

Transpor 113.87 113,77 114,12 0,31 0,22 0,22

Komunikasi Dan Pengiriman 81.85 82,03 82,03 0,00 0,22 0,22

Sarana dan Penunjang Transpor 147.60 151,99 151,99 0,00 2,97 2,97

Referensi

Dokumen terkait

Berangkat dari masalah yang ada, muncul pemikiran dan ide-ide untuk mengaplikasikan sekam padi yang dianggap sebagian besar masyarakat hanya sebagai sampah sisa untuk menjadi

Serta pihak-pihak lain yang turut membantu penulis baik secara langsung.. maupun

Hasil pengujian hipotesis ketujuh (H7) menunjukkan bahwa kesadaran merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat pembelian ulang dengan menggunakan loyalitas merek

Budiono, Guru Kelas VIA MI Badrussalam Kali Kendal Surabaya, Wawancara Pribadi, 10 Oktober 2017... kesempatan yang sama untuk memberikan konstribusi mereka dan mendengarkan pandangan

Pembuatan keputusan yang salah akan berakhir pada pengelolaan keuangan yang buruk dan tidak efektif dapat mengakibatkan perilaku masyarakat yang rentan akan krisis keuangan

Memohon ampunan kepada Allah adalah cara terbaik untuk terus memperbaiki diri, sungguh Allah maha pengampun atas segala kesalahan – kesalahan hambanya. Allah akan

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui biografi KH. Wahid Hasyim dalam pembaharuan sistem pendidikan pesantren. Abdul Wahid Hasyim relevansi pembaharuan

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ISLAMIC