• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Bahan Ajar Digital Untuk Mata Pelajaran Komputer Akuntansi di SMK Negeri 1 Tanjungpinang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Bahan Ajar Digital Untuk Mata Pelajaran Komputer Akuntansi di SMK Negeri 1 Tanjungpinang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

957 Hendi1, Julyanti2

Received : February 08, 2021 Accepted : February 12, 2021 Published : March 03, 2021

Conference on Community Engagement Project https://journal.uib.ac.id/index.php/concept

Perancangan Bahan Ajar Digital Untuk Mata Pelajaran

Komputer Akuntansi di SMK Negeri 1 Tanjungpinang

Hendi1, Julyanti2

Universitas Internasional Batam

Email korespondensi: hendi.chan@uib.ac.id, 1742110.julyanti@uib.edu Abstrak

Sejak adanya Surat Edaran Kemendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) pada Maret 2020, yang kemudian diperkuat dengan Surat Edaran Sekjen Nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), maka sekolah dan kampus mulai tutup dan melaksanakan proses belajar mengajar dari rumahnya masing-masing. Pembelajaran daring yaitu sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antarguru dan peserta didik, melainkan secara online yang menggunakan jaringan internet (Asmuni, 2020).

Perubahan sistem pembelajaran dari offline menjadi online secara tiba-tiba ini tentu saja membuat sebagian besar guru-guru perlu mempersiapkan media pembelajaran berupa bahan ajar digital, tidak lain juga bagi guru mata pelajaran komputer akuntansi kelas XI di SMK Negeri 1 Tanjungpinang. Melalui program pengabdian kepada masyarakat ini, diharapkan dapat membantu guru bersangkutan dalam memperkaya bahan ajar digital guna menunjang pembelajaran daring (online). Bahan ajar digital menggunakan data kualitatif yang bersumber dari data primer. Data primer ini diperoleh melalui wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran komputer akuntansi. Tidak hanya melalui teknik wawancara saja, pengumpulan data juga melalui teknik pengkajian isi dokumen (content anlaysis) untuk membandingkan kesesuaian output (luaran) dengan kompetensi dasar yang berlaku di sekolah.

Perancangan bahan ajar digital dilaksanakan dari Oktober hingga Desember 2020 menghasilkan dua output (luaran), yaitu modul dan video. Modul berisikan soal untuk transaksi selama satu siklus akuntansi yang masing-masing untuk perusahaan jasa dan dagang. Video berupa video tutorial untuk penyelesaian dari modul soal yang sudah dibuat. Rekomendasi untuk perancangan bahan ajar digital selanjutnya yaitu dapat memberikan variasi yang lebih banyak lagi, tidak sebatas modul dan video, dan juga memperluas sumber referensi untuk perancangan bahan ajar digital ini.

Abstract

Since the issues of Ministry of Education and Culture’s Circular Letter Number 4 of 2020 concerning Implementation of Education Policies in the Emergency of the Spread of Corona Virus Disease (Covid-19) in March 2020,

(2)

958 Hendi1, Julyanti2

which was later strengthened by General Secretary’s Circular Letter Number 15 of 2020 concerning Guidelines for Implementing Learning from Home during the Spread of Corona Virus Disease (Covid-19), schools and campuses have begun to close and carry out the teaching and learning process from their respective homes. Online learning is a learning system without face-to-face directly between teachers and students, but online using the internet network (Asmuni, 2020).

The sudden change in the learning system from offline to online certainly makes most teachers need to prepare learning media in the form of digital teaching materials, no exception for the 11th grade computerized accounting subject’s teacher in Vocational High School Number 1 Tanjungpinang. Through this community service program, it is hoped that it can help the teacher in enriching digital teaching materials to support online learning. Digital teaching materials use qualitative data sourced from primary data. Primary data is obtained through interviews with the teacher. Not only through interview techniques, data collection also through content analysis techniques to compare the suitability of outputs with basic competencies prevailing in schools.

The design of digital teaching materials was carried out from October to December 2020 resulting in two outputs, modules and videos. Module contains questions for transactions during one accounting cycle, each for service and trading companies. The video is in the form of a tutorial video for solving the module questions that have been made. Recommendations for the next person in designing teaching material is it can provide even more variations, not just modules and videos, and also expand the sources for reference in designing digital teaching material.

Keywords: Covid-19, Online Learning, Vocational High School, Computerized

Accounting, Digital, Teaching Material

Pendahuluan

Sejak awal tahun 2020, dunia

digemparkan oleh Coronavirus

Disease. Coronavirus Disease ini merupakan penyakit penular yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndroms Coronavirus 2

(SARS-CoV-2). Coronavirus

Disease atau Covid-19 ini menyebar melalui droplet saluran pernapasan. Droplet merupakan partikel kecil dari mulut penderita yang dapat mengandung virus penyakit, yang dihasilkan pada saat batuk, bersin,

atau berbicara. Droplet dapat

melewati sampai jarak tertentu

(biasanya 1 meter). Droplet bisa menempel di pakaian atau benda di sekitar seseorang pada saat batuk atau bersin (Wiguna et al., 2020).

Penyebaran melalui droplet

inilah membuat penyebaran Covid-19 sangat cepat. Gejala terinfeksi

menimbulkan gejala seperti demam, batuk, dan sesak napas. Pada kasus yang berat, infeksi virus Covid-19 dapat menyebabkan peneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal bahkan kematian (Moudy &

Syakurah, 2020). Sejak kasus

terinfeksi pertama di Indonesia

diumumkan pada Maret 2020,

jumlah kasus terinfeksi Covid-19 yang dilaporkan menjadi semakin meningkat hari demi hari.

Dalam upaya mengurangi potensi penularan Covid-19 ini, pemerintah

pun mengambil langkah untuk

menerpakan PSBB (Pembatasan

Sosial Berskala Besar). Penerapan PSBB ini diyakini merupakan cara paling ampuh untuk menekan laju penularan pandemik Covid-19, baik pemerintah pusat maupun daerah

telah menganjurkan atau

(3)

959 Hendi1, Julyanti2

melakukan pembatasan kegiatan dan menunda kegiatan yang bersifat

mengumpulkan banyak orang

(Moudy & Syakurah, 2020).

Tentu saja PSBB telah

memberikan dampak bagi berbagai aspek kehidupan sehari-hari, tidak lain juga bagi aspek pendidikan. Terutama sejak adanya Surat Edaran Surat Edaran Kemendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) pada Maret 2020, yang kemudian diperkuat dengan Surat Edaran Sekjen Nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), maka banyak sekolah dan kampus mulai tutup dan melaksanakan proses belajar mengajar dari rumahnya masing-masing.

Belajar dari Rumah (BDR) ini dilaksanakan dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 15, dijelaskan bahwa PJJ adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan

pembelajarannya menggunakan

berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi dan media lain. Salah satu jenis PJJ

yang diterapkan adalah

pembelajaran daring, yaitu sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antarguru dan peserta didik, melainkan secara online yang menggunakan jaringan internet (Asmuni, 2020). Berbagai media pun digunakan guru dan

peserta didik dalam

melakukanpembelajaran daring ini, mulai dari Whatsapp, Telegram,

Zoom Meeting, Google Meet,

Google Classroom, Microsoft

Teams, dan berbagai aplikasi lain

yang menunjang pembelajaran jarak jauh ini.

Pengalihan metode pembelajaran

karena pandemik Covid-19 ini

membuat kegiatan belajar mengajar sekolah yang semulanya dilakukan di sekolah (offline) berubah menjadi daring (online). Oleh karena itu guru setiap mata pelajaran pun dituntut

untuk menyesuaikan cara

mengajarnya, salah satunya yaitu melalui bahan ajar digital, baik itu berupa slide Powerpoint, modul, video pembelajaran maupun lainnya. Tidak lain juga guru di SMK Negeri 1 Tanjungpinang, salah satunya guru pengampu mata pelajaran komputer

akuntansi kelas XI. Guru

bersangkutan menyiapkan bahan ajar

digital berupa modul seadanya

karena pengalihan dari offline

menjadi online yang terlalu

mendadak sehingga waktu penyiapan bahan ajar digital oleh guru-guru

tidak mencukupi, serta adanya

tuntutan untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara ontime (tepat waktu). Hal ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kurangnya variasi dari bahan ajar digital untuk pembelajaran daring ini. Oleh karena itu, tujuan dari

program pengabdian kepada

masyarakat ini yaitu membantu guru di SMK Negeri 1 Tanjungpinang dalam memperkaya bahan ajar digital sehingga media pembelajaran secara

online dapat lebih baik dan

sempurna, serta memberikan variatif dalam pembelajaran khususnya mata pelajaran komputer akuntansi kelas XI.

Seperti yang diketahui dalam mempelajari komputer akuntansi,

baik itu MYOB Accounting,

Accurate, maupun aplikasi akuntansi lainnya, yang lebih diutamakan adalah praktek dibanding dengan teori. Siswa diharapkan mengerti dan

(4)

960 Hendi1, Julyanti2

menggunakan aplikasi akuntansi

tersebut, tidak hanya sebatas

memahami teori di buku. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, pembuatan bahan ajar digital di SMKN 1 Tanjungpinang untuk mata pelajaran komputer akuntansi, guru

bersangkutan ingin memperkaya

bahan ajar digital dengan menuntut pembuatan modul soal serta video untuk menjelaskan langkah-langkah

pengerjaan, dimulai dari cara

mengentri data awal, mengentri bukti transaksi hingga pelaporan laporan keuangan perusahaan jasa maupun dagang.

Metode

(Perancangan bahan ajar digital di sekolah ini menggunakan data kualitatif yang bersumber dari data primer. Data kualitatif yaitu data

yang berupa informasi atau

keterangan keterangan yang

diperoleh dan disajikan dalam bentuk non angka, sedangkan data primer adalah data yang diperoleh melalui hasil penelitian langsung terhadap obyek yang diteliti (As’ad, 2018). Sumber data primer merupakan sumber data yang memuat data utama yakni data yang diperoleh

secara langsung di lapangan,

misalnya narasumber atau informan (Dr. Farida Nugrahani, 2014).

Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer ini melalui wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran komputer akuntansi kelas XI di SMK Negeri 1 Tanjungpinang. Wawancara yaitu proses komunikasi antara peneliti dengan sumber data dalam rangka menggali data yang bersifat word view untuk mengungkapkan makna yang terkandung dari masalah-masalah yang diteliti (Rukayat,

2018). Teknik wawancara,

merupakan teknik penggalian data

melalui percakapan yang dilakukan dengan maksud tertentu, dari dua pihak atau lebih. Pewawancara (interviewer) adalah orang yang memberikan pertanyaan, sedangkan

orang yang diwawancarai

(interviewee) berperan sebagai

narasumber yang akan memberikan

jawaban atas pertanyaan yang

disampaikan (Dr. Farida Nugrahani, 2014).

Tidak hanya melalui metode wawancara saja, pengumpulan data juga melalui pengkajian isi dokumen (content anlaysis) untuk menentukan kesesuaian output yang diminta guru bersangkutan dengan yang akan

dihasilkan nanti, untuk

membandingkan kesesuaian dengan kompetensi dasar yang berlaku di sekolah. Pengkajian isi dokumen merupakan satu teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan catatan, arsip, gambar, film, foto, dan

dokumen-dokumen lainnya.

Termasuk dalam dokumen itu adalah catatan penting yang berhubungan

dengan masalah, yang

memungkinkan pemerolehan data secara lengkap, sah, dan bukan berdasarkan perkiraan saja (Dr. Farida Nugrahani, 2014).

Perancangan bahan ajar digital untuk mata pelajaran computer

akuntansi di SMK Negeri 1

Tanjungpinang berlangsung dari

Oktober hingga Desember 2020. Pengerjaan dilakukan di Batam karena adanya keterbatasan untuk mengunjungi sekolah dikarenakan Covid-19. Begitu juga dalam hal

komunikasi, dalam melakukan

wawancara dengan guru

bersangkutan dan pihak sekolah semuanya dilakukan secara online, baik itu melalui media Whatsapp, Zoom dan media lainnya.

(5)

961 Hendi1, Julyanti2

Dalam pelaksanaannya,

perancangan bahan ajar digital untuk sekolah terdiri dari empat tahap berikut, yaitu:

1. Tahap Persiapan

Penelitian ini merupakan

wujud pengabdian kepada

masyarakat terutama dalam

bidang ilmu akuntansi, oleh

karena itu tahap persiapan

diawali dengan mencari sekolah menengah atas (SMA) atau

sekolah menengah kejuruan

(SMK). Kriteria dalam pencarian yaitu sekolah yang gurunya ingin memperkaya bahan ajar digital, memberikan lebih banyak variasi bahan ajar untuk pemebelajaran online, maupun sekolah yang

gurunya tidak menyediakan

bahan ajar digital. Tujuan dari penelitian ini ialah membantu

guru SMA/SMK dalam

menyediakan bahan ajar digital yang maksimal untuk menunjang pembelajaran daring (online).

Salah satu sekolah yang

memenuhi kriteria pencarian

yaitu SMK Negeri 1

Tanjungpinang. Terdapat

beberapa guru dari jurusan

akuntansi di sekolah yang ingin

memperkaya atau

memaksimalkan bahan ajar

digital dengan memberikan

banyak variasi seperti slide powerpoint, video pembelajaran maupun variasi lainnya. Adanya

berbagai faktor yang

menyebabkan penyediaan bahan ajar digital tidak maksimal salah satunya yaitu faktor waktu. Pengalihan offline menjadi online yang tidak direncanakan terlebih dahulu membuat sebagian guru menyediakan bahan ajar digital seadanya. Salah satu guru yang memiliki kendala tersebut yaitu

guru pengampu mata pelajaran komputer akuntansi kelas XI.

Setelah menemukan kriteria

sekolah yang sesuai maka

selanjutnya terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan dalam tahap persiapan ini, meliputi :

- Meeting dengan program

studi (prodi) dan pihak

sekolah untuk menjelaskan ke sekolah serta memperoleh izin dari sekolah agar dapat

memberikan kesempatan

kepada mahasiswa untuk

merancang bahan ajar digital.

- Wawancara dengan guru

bersangkutan untuk

memahami bahan ajar digital yang sudah ada,

- Mencatat dan memahami hal-hal yang perlu dicakupkan dalam pembuatan bahan ajar

digital sesuai dengan

permintaan guru

bersangkutan,

- Meninjau atau mengevaluasi

silabus yang berisikan

kompetensi dasar untuk

dijadikan sebagai acuan

dalam penyusunan bahan ajar digital nantinya,

- Mengajukan proposal ke

prodi akuntansi dan ke pihak sekolah untuk mendapatkan

izin persetujuan

melaksanakan perancangan

bahan ajar digital ini.

- Penunjukkan dosen

pembimbing oleh program

studi akuntansi ketika

proposal sudah disetujui dari kedua pihak, yaitu pihak prodi akuntansi dan pihak sekolah.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah proposal yang

diajukan memperoleh persetujuan dari dosen pembimbing dan program studi akuntansi maka

(6)

962 Hendi1, Julyanti2

selanjutnya akan memasuki tahap pelaksanaan, yang terdiri dari :

- Mencari sumber referensi

dalam penyusunan bahan ajar digital,

- Menyesuaikan dengan

kompetensi dasar dan

kurikulum yang berlaku di

SMK Negeri 1

Tanjungpinang,

- Memulai penyusunan modul soal,

- Merekam video tutorial untuk pengerjaan modul soal, dan

- Mengedit video dan

mengunggahnya ke Youtube. 3. Tahap Penilaian

Setelah bahan ajar digital berupa modul soal dan video selesai dibuat selanjutnya akan diberikan ke dosen pembimbing untuk di-review atau pengecekan

kembali, jika tidak ada

permintaan untuk revisi dari dosen pembimbing maka bahan ajar digital bisa diserahkan ke pihak sekolah. Tahapan penilaian

akan dilihat dari tingkat

kesesuaian luaran yang

dihasilkan dengan komptensi

dasar dan kurikulum yang

berlaku, serta tingkat kepuasan

dari sekolah maupun guru

terhadap bahan ajar digital yang diserahkan

4. Tahap Pelaporan

Setelah menyerahkan bahan ajar digital ke sekolah untuk diimplementasikan, selanjutnya

diperlukan untuk melakukan

pelaporan dari kegiatan kerja praktek ini sebagai wujud dari pengabdian kepada masyarakat

terutama di bidang ilmu

akuntansi. Dari proses awal hingga selesai, hasil dari kerja praktek di sekolah ini akan dijelaskan secara tertulis dalam

laporan PKM (Program

Kreativitas Mahasiswa) ini.

Sebelum melakukan finalisasi,

laporan ini memerlukan

persetujuan dari berbagai pihak seperti dosen pembimbing, dekan fakultas ekonomi dan berbagai

pihak bersangkutan lainnya.

Adapun finalisasi yang dimaksud yaitu pengecekan format laporan, pengecekan terhadap plagiarisme

dokumen dan pengumpulan

hardcopy kepada pihak

perpustakaan.

Dari penjelasan diatas diketahui dalam perancangan bahan ajar digital ini terdiri dari beberapa tahapan, dimana setiap tahapan ini disusun jadwal pelaksanaannya agar kerja praktek berupa pembuatan bahan ajar digital untuk sekolah ini bisa selesai

tepat waktu. Adapun jadwal

pelaksaan akan dirincikan pada tabel berikut:

No Jenis Kegiatan Tanggal

Pelaksanaan

1

Meeting dengan Prodi Akuntansi dan pihak sekolah

29/09/2020

2

Wawancara dengan guru mata pelajaran komputer akuntansi kelas 11 01 - 03/10/2020 3 Menyusun dan mengajukan proposal ke prodi akuntansi 05 - 10/10/2020 4 Penunjukkan dosen pembimbing 11 - 13/10/2020 5 Mencari sumber referensi untuk perancangan bahan ajar 20 - 30/10/2020 6 Mempelajari kompetensi dasar dan menyesuaakan dengan luaran 01 - 03/11/2020 7 Penyusunan modul 05 - 30/11/2020 8 Merekam video 01 - 10/12/2020

(7)

963 Hendi1, Julyanti2 9 Mengedit dan mengunggah video ke Youtube 12 - 16/12/2020 10 Dosen pembimbing meng-review output 18 - 25/12/2020 11 Revisi Luaran 25 - 31/12/2020 12 Penyerahan output ke sekolah 10 - 30/01/2021 13 Menulis Laporan atas penyelesaian perancangan bahan ajar digital 01 – 25/01/2021

dilaksanakan dari Oktober

hingga Desember 2020 di SMKN 1 Tanjungpinang menghasilkan dua output (luaran) yaitu:

1. Modul

Modul yang dituntut pihak

sekolah berupa modul yang

berisikan soal untuk transaksi selama satu siklus akuntansi dengan menggunakan program MYOB Accounting. Modul yang diminta berjumlah dua yang

masing-masing diperuntukkan

perusahaan jasa dan dagang. Secara umum, kerangka dari modul soal yang disusun terdiri

dari beberapa bagian yaitu

informasi tentang perusahaan;

kebijakan akuntansi; saldo akun

perusahaan; daftar pelanggan,

pemasok, persediaan barang

dagangan, aset tetap dan

komposisi kepemilikan saham; bukti transaksi; dan instruksi pengerjaan.

2. Video

Video yang dituntut pihak sekolah adalah video tutorial untuk penyelesaian dari modul soal yang sudah dibuat, dimulai dari langkah membuat file data

awal perusahaan; langkah

membuat daftar akun yang akan digunakan; langkah memasukkan saldo awal setiap akun; langkah membuat daftar pemasok dan

saldo awal hutang dagang atau usaha; langkah membuat daftar pelanggan dan saldo awal piutang

dagang atau jasa; langkah

membuat kode pajak; langkah linked account untuk pajak, sales, purchase dan account&banking; langkah mengentri setiap bukti

transaksi hingga tahap

penyimpanan laporan keuangan yang dibutuhkan.

Kelebihan bahan ajar digital ini yaitu dapat memperkaya bahan ajar

guna menunjang pembelajaran

daring (online), baik itu sebagai media ajar oleh guru, maupun sebagai media belajar oleh siswa. Selain itu juga, modul maupun video yang dihasilkan sudah menyesuaikan

dengan kompetensi dasar dan

kurikulum yang berlaku di sekolah, sehingga guru maupun siswa tidak perlu khawatir adanya bagian yang tidak sesuai.

Simpulan

Target kegiatan dalam

perancangan bahan ajar digital ini berupa output dalam bentuk modul dan video. Dalam pelaksanaannya, modul dan video yang ditargetkan telah dicapai. Modul yang dihasilkan terdiri dari dua yang masing-masing diperuntukkan perusahaan jasa dan dagang, berisikan transaksi untuk satu siklus akuntansi. Sedangkan video yang dihasilkan adalah video tutorial untuk penyelesaian dari modul soal yang sudah dibuat. Masing-masing modul dan video tersebut juga sudah disesuaikan

dengan kompetensi dasar dan

kurikulum yang berlaku di sekolah. Perancangan bahan ajar digital ini memberikan beberapa manfaat bagi berbagai pihak. Untuk pihak

sekolah, bahan ajar digital

bermanfaat untuk menunjang

(8)

964 Hendi1, Julyanti2

bahan ajar digital bisa dijadikan sebagai media dalam mengajar oleh guru, begitu juga sebaliknya, siswa

dapat menggunakannya sebagai

media dalam belajar. Selain itu, bahan ajar digital juga memiliki manfaat lain, salah satunya sebagai kontrbusi dalam ilmu akuntansi khususnya komputer akuntansi serta sebagai referensi untuk perancang bahan ajar digital selanjutnya.

Selama proses perancangan

hingga proses menghasilkan output, tentu saja ada beberapa hal yang masih belum sempurna. Oleh karena itu, terdapat beberapa rekomendasi untuk disampaikan kepada perancang maupun penulis yang selanjutnya. Rekomendasi yang pertama yaitu menambahkan lebih banyak variasi dalam membuat bahan ajar digital, yang artinya tidak sebatas modul dan

video, bisa juga berupa slide

powerpoint, lembar kerja siswa

(LKS) dan lain sebagainya;

rekomendasi kedua yaitu

memperluas sumber referensi

sehingga bahan ajar digital yang dirancang dapat memberikan hasil yang lebih baik dan sempurna lagi.

Kegiatan ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu tentunya karena adanya pihak yang turut berkontribusi. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada ketua jurusan program studi (Prodi) akuntansi UIB, ketua

jurusan akuntansi dan guru

pengampu mata pelajaran komputer

akuntansi di SMK Negeri 1

Tanjungpinang, dosen pembimbing, dan berbagai pihak lainnya.

Daftar Pustaka

As’ad, A. (2018). Pengaruh

Perencanaan Kerja dan

Komunikasi Terhadap Kinerja

Karyawan. Paradoks Jurnal Ilmu Ekonomi, 1(1), 165–182.

Asmuni, A. (2020). Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 dan Solusi

Pemecahannya. Jurnal

Paedagogy, 7(4), 281.

https://doi.org/10.33394/jp.v7i4.2 941

Dr. Farida Nugrahani, M. H. (2014).

dalam Penelitian Pendidikan

Bahasa (Vol. 1, Issue 1). http://e-journal.usd.ac.id/index.php/LLT %0Ahttp://jurnal.untan.ac.id/inde x.php/jpdpb/article/viewFile/113 45/10753%0Ahttp://dx.doi.org/1 0.1016/j.sbspro.2015.04.758%0A www.iosrjournals.org

Moudy, J., & Syakurah, R. A.

(2020). Pengetahuan terkait

usaha pencegahan Coronavirus

Disease (COVID-19) di

Indonesia. Higeia Journal of Public Health Research and Development, 4(3), 333–346. Rukayat, A. (2018). pendekatan

penelitian kualitatif (Quialitativ research aproach).

Wiguna, H., Nugraha, Y., Rizka R, F., Andika, A., Kanggrawan, J. I., & Suherman, A. L. (2020).

Kebijakan Berbasis Data:

Analisis dan Prediksi Penyebaran COVID-19 di Jakarta dengan

Metode Autoregressive

Integrated Moving Average

(ARIMA). Jurnal Sistem Cerdas,

3(2), 74–83.

https://doi.org/10.37396/jsc.v3i2. 76

Referensi

Dokumen terkait

langgam/gaya, lalu menyesuaikan dengan teori yang berkaitan dengan tipologi wajah bangunan;(c) mengidentifikasi dan menganalisa detail dari setiap elemen wajah

Perbukitan blok Sesar Stonen di Desa Bendan, tersusun oleh breksi gunung api berselingan dengan batupasir tufan kerikilan, dengan kedudukan lapisan hampir tegak sampai

Indeks  Dow  Jones  melemah  pada  perdagangan  hari  Kamis  (17/7)  kemarin.  Investor  melakukan  aksi  jual  di  pasar  saham  dan  memilih  instrumen 

Sediaan gel rimpang kunyit (fraksi n-heksan dan fraksi etil asetat), sediaan gel komersial, sediaan gel plasebo, eter untuk euthanasia, larutan neutral buffer formalin 10%

Hasil dari plat film tersebut berupa spektra garis yang dapat diamati dengan alat densitometer dalam bentuk persen transmitansi (%T) dari masing- masing larutan standar dan

Apabila melihat Fatwa MUI Nomor 24 Tahun 2017 tentang Hukum dan Pedoman Bermuamalah Melalui Media Sosial, model pengiklanan oleh selebgram khususnya Kota Medan

Dalam kasus nyata yang penulis temukan hanya terdapat 3 diagnosa keperawatan yaitu : Penurunan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan Penurunan sirkulasi

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui penelitian peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika di kelas I Sekolah Dasar Negeri 16