957 Hendi1, Julyanti2
Received : February 08, 2021 Accepted : February 12, 2021 Published : March 03, 2021
Conference on Community Engagement Project https://journal.uib.ac.id/index.php/concept
Perancangan Bahan Ajar Digital Untuk Mata Pelajaran
Komputer Akuntansi di SMK Negeri 1 Tanjungpinang
Hendi1, Julyanti2
Universitas Internasional Batam
Email korespondensi: hendi.chan@uib.ac.id, 1742110.julyanti@uib.edu Abstrak
Sejak adanya Surat Edaran Kemendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) pada Maret 2020, yang kemudian diperkuat dengan Surat Edaran Sekjen Nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), maka sekolah dan kampus mulai tutup dan melaksanakan proses belajar mengajar dari rumahnya masing-masing. Pembelajaran daring yaitu sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antarguru dan peserta didik, melainkan secara online yang menggunakan jaringan internet (Asmuni, 2020).
Perubahan sistem pembelajaran dari offline menjadi online secara tiba-tiba ini tentu saja membuat sebagian besar guru-guru perlu mempersiapkan media pembelajaran berupa bahan ajar digital, tidak lain juga bagi guru mata pelajaran komputer akuntansi kelas XI di SMK Negeri 1 Tanjungpinang. Melalui program pengabdian kepada masyarakat ini, diharapkan dapat membantu guru bersangkutan dalam memperkaya bahan ajar digital guna menunjang pembelajaran daring (online). Bahan ajar digital menggunakan data kualitatif yang bersumber dari data primer. Data primer ini diperoleh melalui wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran komputer akuntansi. Tidak hanya melalui teknik wawancara saja, pengumpulan data juga melalui teknik pengkajian isi dokumen (content anlaysis) untuk membandingkan kesesuaian output (luaran) dengan kompetensi dasar yang berlaku di sekolah.
Perancangan bahan ajar digital dilaksanakan dari Oktober hingga Desember 2020 menghasilkan dua output (luaran), yaitu modul dan video. Modul berisikan soal untuk transaksi selama satu siklus akuntansi yang masing-masing untuk perusahaan jasa dan dagang. Video berupa video tutorial untuk penyelesaian dari modul soal yang sudah dibuat. Rekomendasi untuk perancangan bahan ajar digital selanjutnya yaitu dapat memberikan variasi yang lebih banyak lagi, tidak sebatas modul dan video, dan juga memperluas sumber referensi untuk perancangan bahan ajar digital ini.
Abstract
Since the issues of Ministry of Education and Culture’s Circular Letter Number 4 of 2020 concerning Implementation of Education Policies in the Emergency of the Spread of Corona Virus Disease (Covid-19) in March 2020,
958 Hendi1, Julyanti2
which was later strengthened by General Secretary’s Circular Letter Number 15 of 2020 concerning Guidelines for Implementing Learning from Home during the Spread of Corona Virus Disease (Covid-19), schools and campuses have begun to close and carry out the teaching and learning process from their respective homes. Online learning is a learning system without face-to-face directly between teachers and students, but online using the internet network (Asmuni, 2020).
The sudden change in the learning system from offline to online certainly makes most teachers need to prepare learning media in the form of digital teaching materials, no exception for the 11th grade computerized accounting subject’s teacher in Vocational High School Number 1 Tanjungpinang. Through this community service program, it is hoped that it can help the teacher in enriching digital teaching materials to support online learning. Digital teaching materials use qualitative data sourced from primary data. Primary data is obtained through interviews with the teacher. Not only through interview techniques, data collection also through content analysis techniques to compare the suitability of outputs with basic competencies prevailing in schools.
The design of digital teaching materials was carried out from October to December 2020 resulting in two outputs, modules and videos. Module contains questions for transactions during one accounting cycle, each for service and trading companies. The video is in the form of a tutorial video for solving the module questions that have been made. Recommendations for the next person in designing teaching material is it can provide even more variations, not just modules and videos, and also expand the sources for reference in designing digital teaching material.
Keywords: Covid-19, Online Learning, Vocational High School, Computerized
Accounting, Digital, Teaching Material
Pendahuluan
Sejak awal tahun 2020, dunia
digemparkan oleh Coronavirus
Disease. Coronavirus Disease ini merupakan penyakit penular yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndroms Coronavirus 2
(SARS-CoV-2). Coronavirus
Disease atau Covid-19 ini menyebar melalui droplet saluran pernapasan. Droplet merupakan partikel kecil dari mulut penderita yang dapat mengandung virus penyakit, yang dihasilkan pada saat batuk, bersin,
atau berbicara. Droplet dapat
melewati sampai jarak tertentu
(biasanya 1 meter). Droplet bisa menempel di pakaian atau benda di sekitar seseorang pada saat batuk atau bersin (Wiguna et al., 2020).
Penyebaran melalui droplet
inilah membuat penyebaran Covid-19 sangat cepat. Gejala terinfeksi
menimbulkan gejala seperti demam, batuk, dan sesak napas. Pada kasus yang berat, infeksi virus Covid-19 dapat menyebabkan peneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal bahkan kematian (Moudy &
Syakurah, 2020). Sejak kasus
terinfeksi pertama di Indonesia
diumumkan pada Maret 2020,
jumlah kasus terinfeksi Covid-19 yang dilaporkan menjadi semakin meningkat hari demi hari.
Dalam upaya mengurangi potensi penularan Covid-19 ini, pemerintah
pun mengambil langkah untuk
menerpakan PSBB (Pembatasan
Sosial Berskala Besar). Penerapan PSBB ini diyakini merupakan cara paling ampuh untuk menekan laju penularan pandemik Covid-19, baik pemerintah pusat maupun daerah
telah menganjurkan atau
959 Hendi1, Julyanti2
melakukan pembatasan kegiatan dan menunda kegiatan yang bersifat
mengumpulkan banyak orang
(Moudy & Syakurah, 2020).
Tentu saja PSBB telah
memberikan dampak bagi berbagai aspek kehidupan sehari-hari, tidak lain juga bagi aspek pendidikan. Terutama sejak adanya Surat Edaran Surat Edaran Kemendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) pada Maret 2020, yang kemudian diperkuat dengan Surat Edaran Sekjen Nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), maka banyak sekolah dan kampus mulai tutup dan melaksanakan proses belajar mengajar dari rumahnya masing-masing.
Belajar dari Rumah (BDR) ini dilaksanakan dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 15, dijelaskan bahwa PJJ adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan
pembelajarannya menggunakan
berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi dan media lain. Salah satu jenis PJJ
yang diterapkan adalah
pembelajaran daring, yaitu sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antarguru dan peserta didik, melainkan secara online yang menggunakan jaringan internet (Asmuni, 2020). Berbagai media pun digunakan guru dan
peserta didik dalam
melakukanpembelajaran daring ini, mulai dari Whatsapp, Telegram,
Zoom Meeting, Google Meet,
Google Classroom, Microsoft
Teams, dan berbagai aplikasi lain
yang menunjang pembelajaran jarak jauh ini.
Pengalihan metode pembelajaran
karena pandemik Covid-19 ini
membuat kegiatan belajar mengajar sekolah yang semulanya dilakukan di sekolah (offline) berubah menjadi daring (online). Oleh karena itu guru setiap mata pelajaran pun dituntut
untuk menyesuaikan cara
mengajarnya, salah satunya yaitu melalui bahan ajar digital, baik itu berupa slide Powerpoint, modul, video pembelajaran maupun lainnya. Tidak lain juga guru di SMK Negeri 1 Tanjungpinang, salah satunya guru pengampu mata pelajaran komputer
akuntansi kelas XI. Guru
bersangkutan menyiapkan bahan ajar
digital berupa modul seadanya
karena pengalihan dari offline
menjadi online yang terlalu
mendadak sehingga waktu penyiapan bahan ajar digital oleh guru-guru
tidak mencukupi, serta adanya
tuntutan untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara ontime (tepat waktu). Hal ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kurangnya variasi dari bahan ajar digital untuk pembelajaran daring ini. Oleh karena itu, tujuan dari
program pengabdian kepada
masyarakat ini yaitu membantu guru di SMK Negeri 1 Tanjungpinang dalam memperkaya bahan ajar digital sehingga media pembelajaran secara
online dapat lebih baik dan
sempurna, serta memberikan variatif dalam pembelajaran khususnya mata pelajaran komputer akuntansi kelas XI.
Seperti yang diketahui dalam mempelajari komputer akuntansi,
baik itu MYOB Accounting,
Accurate, maupun aplikasi akuntansi lainnya, yang lebih diutamakan adalah praktek dibanding dengan teori. Siswa diharapkan mengerti dan
960 Hendi1, Julyanti2
menggunakan aplikasi akuntansi
tersebut, tidak hanya sebatas
memahami teori di buku. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, pembuatan bahan ajar digital di SMKN 1 Tanjungpinang untuk mata pelajaran komputer akuntansi, guru
bersangkutan ingin memperkaya
bahan ajar digital dengan menuntut pembuatan modul soal serta video untuk menjelaskan langkah-langkah
pengerjaan, dimulai dari cara
mengentri data awal, mengentri bukti transaksi hingga pelaporan laporan keuangan perusahaan jasa maupun dagang.
Metode
(Perancangan bahan ajar digital di sekolah ini menggunakan data kualitatif yang bersumber dari data primer. Data kualitatif yaitu data
yang berupa informasi atau
keterangan keterangan yang
diperoleh dan disajikan dalam bentuk non angka, sedangkan data primer adalah data yang diperoleh melalui hasil penelitian langsung terhadap obyek yang diteliti (As’ad, 2018). Sumber data primer merupakan sumber data yang memuat data utama yakni data yang diperoleh
secara langsung di lapangan,
misalnya narasumber atau informan (Dr. Farida Nugrahani, 2014).
Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer ini melalui wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran komputer akuntansi kelas XI di SMK Negeri 1 Tanjungpinang. Wawancara yaitu proses komunikasi antara peneliti dengan sumber data dalam rangka menggali data yang bersifat word view untuk mengungkapkan makna yang terkandung dari masalah-masalah yang diteliti (Rukayat,
2018). Teknik wawancara,
merupakan teknik penggalian data
melalui percakapan yang dilakukan dengan maksud tertentu, dari dua pihak atau lebih. Pewawancara (interviewer) adalah orang yang memberikan pertanyaan, sedangkan
orang yang diwawancarai
(interviewee) berperan sebagai
narasumber yang akan memberikan
jawaban atas pertanyaan yang
disampaikan (Dr. Farida Nugrahani, 2014).
Tidak hanya melalui metode wawancara saja, pengumpulan data juga melalui pengkajian isi dokumen (content anlaysis) untuk menentukan kesesuaian output yang diminta guru bersangkutan dengan yang akan
dihasilkan nanti, untuk
membandingkan kesesuaian dengan kompetensi dasar yang berlaku di sekolah. Pengkajian isi dokumen merupakan satu teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan catatan, arsip, gambar, film, foto, dan
dokumen-dokumen lainnya.
Termasuk dalam dokumen itu adalah catatan penting yang berhubungan
dengan masalah, yang
memungkinkan pemerolehan data secara lengkap, sah, dan bukan berdasarkan perkiraan saja (Dr. Farida Nugrahani, 2014).
Perancangan bahan ajar digital untuk mata pelajaran computer
akuntansi di SMK Negeri 1
Tanjungpinang berlangsung dari
Oktober hingga Desember 2020. Pengerjaan dilakukan di Batam karena adanya keterbatasan untuk mengunjungi sekolah dikarenakan Covid-19. Begitu juga dalam hal
komunikasi, dalam melakukan
wawancara dengan guru
bersangkutan dan pihak sekolah semuanya dilakukan secara online, baik itu melalui media Whatsapp, Zoom dan media lainnya.
961 Hendi1, Julyanti2
Dalam pelaksanaannya,
perancangan bahan ajar digital untuk sekolah terdiri dari empat tahap berikut, yaitu:
1. Tahap Persiapan
Penelitian ini merupakan
wujud pengabdian kepada
masyarakat terutama dalam
bidang ilmu akuntansi, oleh
karena itu tahap persiapan
diawali dengan mencari sekolah menengah atas (SMA) atau
sekolah menengah kejuruan
(SMK). Kriteria dalam pencarian yaitu sekolah yang gurunya ingin memperkaya bahan ajar digital, memberikan lebih banyak variasi bahan ajar untuk pemebelajaran online, maupun sekolah yang
gurunya tidak menyediakan
bahan ajar digital. Tujuan dari penelitian ini ialah membantu
guru SMA/SMK dalam
menyediakan bahan ajar digital yang maksimal untuk menunjang pembelajaran daring (online).
Salah satu sekolah yang
memenuhi kriteria pencarian
yaitu SMK Negeri 1
Tanjungpinang. Terdapat
beberapa guru dari jurusan
akuntansi di sekolah yang ingin
memperkaya atau
memaksimalkan bahan ajar
digital dengan memberikan
banyak variasi seperti slide powerpoint, video pembelajaran maupun variasi lainnya. Adanya
berbagai faktor yang
menyebabkan penyediaan bahan ajar digital tidak maksimal salah satunya yaitu faktor waktu. Pengalihan offline menjadi online yang tidak direncanakan terlebih dahulu membuat sebagian guru menyediakan bahan ajar digital seadanya. Salah satu guru yang memiliki kendala tersebut yaitu
guru pengampu mata pelajaran komputer akuntansi kelas XI.
Setelah menemukan kriteria
sekolah yang sesuai maka
selanjutnya terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan dalam tahap persiapan ini, meliputi :
- Meeting dengan program
studi (prodi) dan pihak
sekolah untuk menjelaskan ke sekolah serta memperoleh izin dari sekolah agar dapat
memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk
merancang bahan ajar digital.
- Wawancara dengan guru
bersangkutan untuk
memahami bahan ajar digital yang sudah ada,
- Mencatat dan memahami hal-hal yang perlu dicakupkan dalam pembuatan bahan ajar
digital sesuai dengan
permintaan guru
bersangkutan,
- Meninjau atau mengevaluasi
silabus yang berisikan
kompetensi dasar untuk
dijadikan sebagai acuan
dalam penyusunan bahan ajar digital nantinya,
- Mengajukan proposal ke
prodi akuntansi dan ke pihak sekolah untuk mendapatkan
izin persetujuan
melaksanakan perancangan
bahan ajar digital ini.
- Penunjukkan dosen
pembimbing oleh program
studi akuntansi ketika
proposal sudah disetujui dari kedua pihak, yaitu pihak prodi akuntansi dan pihak sekolah.
2. Tahap Pelaksanaan
Setelah proposal yang
diajukan memperoleh persetujuan dari dosen pembimbing dan program studi akuntansi maka
962 Hendi1, Julyanti2
selanjutnya akan memasuki tahap pelaksanaan, yang terdiri dari :
- Mencari sumber referensi
dalam penyusunan bahan ajar digital,
- Menyesuaikan dengan
kompetensi dasar dan
kurikulum yang berlaku di
SMK Negeri 1
Tanjungpinang,
- Memulai penyusunan modul soal,
- Merekam video tutorial untuk pengerjaan modul soal, dan
- Mengedit video dan
mengunggahnya ke Youtube. 3. Tahap Penilaian
Setelah bahan ajar digital berupa modul soal dan video selesai dibuat selanjutnya akan diberikan ke dosen pembimbing untuk di-review atau pengecekan
kembali, jika tidak ada
permintaan untuk revisi dari dosen pembimbing maka bahan ajar digital bisa diserahkan ke pihak sekolah. Tahapan penilaian
akan dilihat dari tingkat
kesesuaian luaran yang
dihasilkan dengan komptensi
dasar dan kurikulum yang
berlaku, serta tingkat kepuasan
dari sekolah maupun guru
terhadap bahan ajar digital yang diserahkan
4. Tahap Pelaporan
Setelah menyerahkan bahan ajar digital ke sekolah untuk diimplementasikan, selanjutnya
diperlukan untuk melakukan
pelaporan dari kegiatan kerja praktek ini sebagai wujud dari pengabdian kepada masyarakat
terutama di bidang ilmu
akuntansi. Dari proses awal hingga selesai, hasil dari kerja praktek di sekolah ini akan dijelaskan secara tertulis dalam
laporan PKM (Program
Kreativitas Mahasiswa) ini.
Sebelum melakukan finalisasi,
laporan ini memerlukan
persetujuan dari berbagai pihak seperti dosen pembimbing, dekan fakultas ekonomi dan berbagai
pihak bersangkutan lainnya.
Adapun finalisasi yang dimaksud yaitu pengecekan format laporan, pengecekan terhadap plagiarisme
dokumen dan pengumpulan
hardcopy kepada pihak
perpustakaan.
Dari penjelasan diatas diketahui dalam perancangan bahan ajar digital ini terdiri dari beberapa tahapan, dimana setiap tahapan ini disusun jadwal pelaksanaannya agar kerja praktek berupa pembuatan bahan ajar digital untuk sekolah ini bisa selesai
tepat waktu. Adapun jadwal
pelaksaan akan dirincikan pada tabel berikut:
No Jenis Kegiatan Tanggal
Pelaksanaan
1
Meeting dengan Prodi Akuntansi dan pihak sekolah
29/09/2020
2
Wawancara dengan guru mata pelajaran komputer akuntansi kelas 11 01 - 03/10/2020 3 Menyusun dan mengajukan proposal ke prodi akuntansi 05 - 10/10/2020 4 Penunjukkan dosen pembimbing 11 - 13/10/2020 5 Mencari sumber referensi untuk perancangan bahan ajar 20 - 30/10/2020 6 Mempelajari kompetensi dasar dan menyesuaakan dengan luaran 01 - 03/11/2020 7 Penyusunan modul 05 - 30/11/2020 8 Merekam video 01 - 10/12/2020
963 Hendi1, Julyanti2 9 Mengedit dan mengunggah video ke Youtube 12 - 16/12/2020 10 Dosen pembimbing meng-review output 18 - 25/12/2020 11 Revisi Luaran 25 - 31/12/2020 12 Penyerahan output ke sekolah 10 - 30/01/2021 13 Menulis Laporan atas penyelesaian perancangan bahan ajar digital 01 – 25/01/2021
dilaksanakan dari Oktober
hingga Desember 2020 di SMKN 1 Tanjungpinang menghasilkan dua output (luaran) yaitu:
1. Modul
Modul yang dituntut pihak
sekolah berupa modul yang
berisikan soal untuk transaksi selama satu siklus akuntansi dengan menggunakan program MYOB Accounting. Modul yang diminta berjumlah dua yang
masing-masing diperuntukkan
perusahaan jasa dan dagang. Secara umum, kerangka dari modul soal yang disusun terdiri
dari beberapa bagian yaitu
informasi tentang perusahaan;
kebijakan akuntansi; saldo akun
perusahaan; daftar pelanggan,
pemasok, persediaan barang
dagangan, aset tetap dan
komposisi kepemilikan saham; bukti transaksi; dan instruksi pengerjaan.
2. Video
Video yang dituntut pihak sekolah adalah video tutorial untuk penyelesaian dari modul soal yang sudah dibuat, dimulai dari langkah membuat file data
awal perusahaan; langkah
membuat daftar akun yang akan digunakan; langkah memasukkan saldo awal setiap akun; langkah membuat daftar pemasok dan
saldo awal hutang dagang atau usaha; langkah membuat daftar pelanggan dan saldo awal piutang
dagang atau jasa; langkah
membuat kode pajak; langkah linked account untuk pajak, sales, purchase dan account&banking; langkah mengentri setiap bukti
transaksi hingga tahap
penyimpanan laporan keuangan yang dibutuhkan.
Kelebihan bahan ajar digital ini yaitu dapat memperkaya bahan ajar
guna menunjang pembelajaran
daring (online), baik itu sebagai media ajar oleh guru, maupun sebagai media belajar oleh siswa. Selain itu juga, modul maupun video yang dihasilkan sudah menyesuaikan
dengan kompetensi dasar dan
kurikulum yang berlaku di sekolah, sehingga guru maupun siswa tidak perlu khawatir adanya bagian yang tidak sesuai.
Simpulan
Target kegiatan dalam
perancangan bahan ajar digital ini berupa output dalam bentuk modul dan video. Dalam pelaksanaannya, modul dan video yang ditargetkan telah dicapai. Modul yang dihasilkan terdiri dari dua yang masing-masing diperuntukkan perusahaan jasa dan dagang, berisikan transaksi untuk satu siklus akuntansi. Sedangkan video yang dihasilkan adalah video tutorial untuk penyelesaian dari modul soal yang sudah dibuat. Masing-masing modul dan video tersebut juga sudah disesuaikan
dengan kompetensi dasar dan
kurikulum yang berlaku di sekolah. Perancangan bahan ajar digital ini memberikan beberapa manfaat bagi berbagai pihak. Untuk pihak
sekolah, bahan ajar digital
bermanfaat untuk menunjang
964 Hendi1, Julyanti2
bahan ajar digital bisa dijadikan sebagai media dalam mengajar oleh guru, begitu juga sebaliknya, siswa
dapat menggunakannya sebagai
media dalam belajar. Selain itu, bahan ajar digital juga memiliki manfaat lain, salah satunya sebagai kontrbusi dalam ilmu akuntansi khususnya komputer akuntansi serta sebagai referensi untuk perancang bahan ajar digital selanjutnya.
Selama proses perancangan
hingga proses menghasilkan output, tentu saja ada beberapa hal yang masih belum sempurna. Oleh karena itu, terdapat beberapa rekomendasi untuk disampaikan kepada perancang maupun penulis yang selanjutnya. Rekomendasi yang pertama yaitu menambahkan lebih banyak variasi dalam membuat bahan ajar digital, yang artinya tidak sebatas modul dan
video, bisa juga berupa slide
powerpoint, lembar kerja siswa
(LKS) dan lain sebagainya;
rekomendasi kedua yaitu
memperluas sumber referensi
sehingga bahan ajar digital yang dirancang dapat memberikan hasil yang lebih baik dan sempurna lagi.
Kegiatan ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu tentunya karena adanya pihak yang turut berkontribusi. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada ketua jurusan program studi (Prodi) akuntansi UIB, ketua
jurusan akuntansi dan guru
pengampu mata pelajaran komputer
akuntansi di SMK Negeri 1
Tanjungpinang, dosen pembimbing, dan berbagai pihak lainnya.
Daftar Pustaka
As’ad, A. (2018). Pengaruh
Perencanaan Kerja dan
Komunikasi Terhadap Kinerja
Karyawan. Paradoks Jurnal Ilmu Ekonomi, 1(1), 165–182.
Asmuni, A. (2020). Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 dan Solusi
Pemecahannya. Jurnal
Paedagogy, 7(4), 281.
https://doi.org/10.33394/jp.v7i4.2 941
Dr. Farida Nugrahani, M. H. (2014).
dalam Penelitian Pendidikan
Bahasa (Vol. 1, Issue 1). http://e-journal.usd.ac.id/index.php/LLT %0Ahttp://jurnal.untan.ac.id/inde x.php/jpdpb/article/viewFile/113 45/10753%0Ahttp://dx.doi.org/1 0.1016/j.sbspro.2015.04.758%0A www.iosrjournals.org
Moudy, J., & Syakurah, R. A.
(2020). Pengetahuan terkait
usaha pencegahan Coronavirus
Disease (COVID-19) di
Indonesia. Higeia Journal of Public Health Research and Development, 4(3), 333–346. Rukayat, A. (2018). pendekatan
penelitian kualitatif (Quialitativ research aproach).
Wiguna, H., Nugraha, Y., Rizka R, F., Andika, A., Kanggrawan, J. I., & Suherman, A. L. (2020).
Kebijakan Berbasis Data:
Analisis dan Prediksi Penyebaran COVID-19 di Jakarta dengan
Metode Autoregressive
Integrated Moving Average
(ARIMA). Jurnal Sistem Cerdas,
3(2), 74–83.
https://doi.org/10.37396/jsc.v3i2. 76