• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer 1. Menurut pendapat lain

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer 1. Menurut pendapat lain"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1. Latar Belakang

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer1. Menurut pendapat lain yang dikatakan oleh Sturtevent (dalam sintaksis, 1994:25) bahasa adalah sistem lambang sewenang-wenang, berupa bunyi yang digunakan oleh anggota-anggota suatu kelompok sosial untuk kerja sama dan saling berhubungan. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.Pelz (2002: 17) mengungkapkan “ Die fundamentale Leistung der Sprache: Es macht diese satirische Skizze econtrario deutlich, indem der durchspielt, wie die Interaktion innerhalb der menschlichen Gesellschaft vor sich ginge, wenn es die Sprache nicht gäbe. Pernyataan tersebut dapat diartikan, peran bahasa begitu besar dalam kehidupan masyarakat. Tidak dapat dibayangkan bagaimana masyarakat dapat berinteraksi satu sama lain jika tidak ada bahasa. Peran bahasa dalam kehidupan manusia sangat penting sebagai media komunikasi antar sesama manusia sehingga terjalin hubungan saling berinteraksi layaknya manusia sosial dalam kehidupan sehari-hari.Peran bahasa asing sangat penting dalam kehidupan kita, terutama dalam perkembangan teknologi yang maju. Seperti yang diketahui, setiap negara memiliki bahasa yang berbeda-beda. Untuk memahami suatu bangsa lain salah satu pintu masuknya adalah mengerti bahasa negara tersebut. Richard and

(2)

Schmidt (2002:206) mengemukan “... they also define a “foreign language” as a language which is not the native language of large number of people in a practicular country of a region, is not used as a medium of instruction in school and is not widely used as a medium of communication in goverment, media etc. They note that foreign languages are typically taught as school subjects for the purpose of communicating with foreigners or for reading printed materials in languages.” Dapat diartikan mereka juga mendefinisikan bahasa asing bukan bahasa asli sebagian besar orang di suatu wilayah negara tertentu, tidak digunakan untuk bahasa pengantar di sekolah dan kebanyakan tidak digunakan sebagai media komunikasi dalam suatu pemerintahan, media dan lain-lainnya. Mereka mengemukakan bahasa asing tersebut biasanya diajarkan disekolah sebagai mata pelajaran yang diajarkan bertujuan untuk berkomunikasi dengan orang asing atau sebagai bahan media cetak bahasa.Menurut pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa orang perlu mempelajari bahasa asing agar bisa berinteraksi dengan orang asing sebagai kelanjutan hidup dan karirnya.

Menurut uraian diatas, bukan suatu hal yang mengherankan apabila saat ini banyak sekali orang yang mempelajari bahasa asing. Beberapa tahun terakhir, dipengaruhi oleh maraknya hallyu wave2 mengakibatkan tingginya minat untuk mempelajari budaya dan bahasa negeri gingseng tersebut3. Dalam mempelajari bahasa asing tidak akan terlepas dari pembahasan kajian sintaksis. Sintaksis adalah tatabahasa yang membahas hubungan antar kata dalam tuturan (Verhar,2012:161). Menurut Sihombing dan Kenjono, struktur sintaksis tidak

2Deman Korea

(3)

hanya mencakup masalah fungsi, kategori dan peran sintaksis, tetapi juga mencakup alat-alat yang digunakan dalam membentuk struktur itu (dalam skripsi judul penggunaan partikel –이/가/-I/-Ga/ dan Partikel –은/-는/-Eun/-Neun/ dalam Bahasa Tulis Korea, 2012:1).

Dalam KBBI tatabahasa adalah kumpulan kaidah tentang struktur gramatikal bahasa (Pusat Bahasa, 2008:1282). Dari penjelasan di atas mempelajari tatabahasa tidak akan terlepas dari struktur gramatikal suatu bahasa. Apabila tatabahasa dalam bahasa Indonesia mencakup kata, frase, klausa dan kalimat, dalam bahasa Korea tatabahasa membahas kajian kata, frase, klausa, kalimat, dan akhiran (ending). Oleh sebab itu, struktur kalimat bahasa Indonesia sangat berbeda dengan struktur kalimat bahasa Korea. Struktur dasar bahasa Indonesia berpola subjek-verba-objek, sedangkan bahasa Korea memiliki pola subjek-objek-verba ditambah dengan partikel penanda subjek, objek, dan akhiran. Selain itu, pembagian kelas kata bahasa Indonesia dan bahasa Korea juga berbeda. Kelas kata dalam bahasa Indonesia ada tiga belas, yakni verba, adjektiva, nomina, pronomina, numeralia, adverbia, introgativa, demonstrativa, artikula, preposisi, konjungsi, kategori fatis, dan interjeksi (Kridalaksana, 1999), sedangkan pembagian kelas kata bahasa Korea ada sembilan, yaitu nomina, pronomina, numeralia, verba, adjektiva, pronomina, adverbia, interjeksi, dan partikel (Lee,2004). Dalam bahasa Korea tidak mengkalasifikasikan kelas kata konjungsi. Ada hal menarik jika membahas bahasa Korea. Sebuah partikel dalam bahasa Korea bisa memiliki lebih dari satu makna dalam kalimat tersebut. Salah satu

(4)

partikel tersebut adalah partikel –(으)로 (-(eu)ro). Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini.

(1a) 뒤로 돌아가 보자. Dwiro doragageoboja. ‘Coba berbalik ke belakang’

(1b) 반으로 갈랐는데 왜하나야? Baneuro gallassneunde wae hanaya?

‘Padahal kan di potong jadi separo, tapi kenapa cuma jadi satu?’

Contoh kalimat (1a) partikel –(으)로 (-(eu)ro) termasuk dalam partikel kasus adverbia yaitu partikel yang bisa menunjukkan fungsi K dalam kalimat.Pada kalimat (1a) di atas partikel –(으)로 (-(eu)ro) memiliki arti ke. Partikel –(으)로 (-(eu)ro) menempel pada adverbia yang memiliki fungsi keterangan. Fungsi K pada kalimat (1a) merupakan keterangan tempat, yaitu 뒤(Dwi)yang artinya belakang. Makna partikel –(으)로 (-(eu)ro) adalah penunjuk

tempat yang ditandai oleh fungsi P pada kalimat (1a), yaitu 돌아가보자 (doraga boja) yang artinya coba berbalik. Fungsi P sengan unsur 돌아가보자 (doraga boja) ‘coba berbalik’ hanya dapat dipasangkan dengan keterangan tempat. Sama dengan kalimat (1a), pada kalimat (1b) partikel –(으)로 (-(eu)ro) adalah partikel kasus adverbia yang menunjukan fungsi K. Pada kalimat (1b) fungsi P dengan unsur 가르다 (gareuda) ‘memotong’ memerlukan fungsi K. Fungsi K yang di

(5)

pakai dalam kalimat (1b) adalah numberalian, yaitu unsur 반 (ban) yang artinya separuh. Perbedaan pada kedua kalimat tersebut di atas adalah pada kalimat (1a) partikel –(으)로 (-(eu)ro) menempel padafungsi K yang berupa keterangan arah, sedangkan pada kalimat (1b) menempel pada fungsi K dengan unsur 반 (ban) ‘separuh’ yang merupakan kategori numberalia. Makna partikel –(으)로 (-(eu)ro) pada kalimat (1b) adalah sebagai perubahan jumlah.

Variasi makna partikel –(으)로 (-(eu)ro) yang telah dibahas di atas sangat menarik, sehingga penulis tertarik untuk mengulas lebih lanjut makna dari partikel –(으)로 (-(eu)ro). Untuk mendukung analisis yang akan dilakukan, penulis

menggunakan komik Korea yang berjudul 퀴즈! 과학상식 (Kwijeu! Gwahaksangsik). Komik ini memiliki beberapa seri, salah satu seri yang menarik adalah seri 황당수학 (Hwangdang Suhak). Seri 황당수학 (Hwangdang Suhak) sesuai dengan arti dalam bahasa Indonesia yaitu matematika si pembualdalam seri ini bercerita tentang penyelesaian-penyelesaian berbagai soal matematika dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun begitu dalam komik ini soal-soal matematika tersebut disertai dengan candaanyang membuat anak tertawa saat membacanya. Dalam komik ini menyatakan bahwa menyelesaikan persoalan matematika harus kreatif. Semakin sulit soalnya akan membuat orang yang menjawab semakin kreatif.Dalam komik ini memiliki banyak kalimat yang menggunakan partikel – (으)로 (-(eu)ro) yang memiliki beberapa makna. Penulis akan menganalisa apa saja arti daripartikel –(으)로 (-(eu)ro) pada kalimat dalam komik tersebut.

(6)

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk menganalisis variasi maknapartikel –(으)로 (-(eu)ro) dalam komik 퀴즈! 과학상식 황당수학 (Kwijeu! Gwahaksangsik Hwangdang Suhak). Komik 퀴즈! 과학상식 황당 수학 (Kwijeu! Gwahaksangsik Hwangdang Suhak) yang diterbitkan oleh perusahaan penerbitan 글송이 (geulsongi) pada tahun 2012. Buku ini berjumlah 192 halaman dan ditulis

oleh 도지성 (Do Ji Seong).

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimana variasi makna partikel –(으)로 (-(eu)ro) dalam komik 퀴즈! 과학상식 (Kwijeu! Gwahaksangsik) Seri 황당수학 (hwangdang suhak)?

2. Apa saja yang mempengaruhi perbedaan makna partikel –(으)로 (-(eu)ro) dalam komik 퀴즈! 과학상식 Seri 황당수학 (Kwijeu! Gwahaksangsik) Seri 황당수학 (hwangdang suhak)?

1.3. Tujuan Penelitian

Dilihat dari rumusan masalah yang disebutkan diatas, dapat diketahui bahwa tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui bagaimana variasi makna partikel partikel –(으)로 (-(eu)ro)

dalam komik 퀴즈! 과학상식(Kwijeu! Gwahaksangsik) Seri

(7)

2. Mengetahui apa yang mempengaruhi perbedaan maknapartikel –(으)로 (-(eu)ro) dalam komik 퀴즈! 과학상식 (Kwijeu! Gwahaksangsik) Seri 황당수학 (Hwangdang Suhak)?

1.4. Batasan Masalah

Agar penelitian dalam Tugas Akhir ini hasil yang didapat sesuai dengan apa yang diharapkan, objek yang menjadi penelitian adalah komik 퀴즈! 과학상식 (Kwijeu! Gwahaksangsik) Seri 황당수학 (Hwangdang Suhak). Meskipun dalam komik ini banyak sekali jenis partikel, peneliti hanya mengambil penelitian tentang partikel –(으)로 (-(eu)ro) saja. Namun, analisis tentang partikel –(으)로 (-(eu)ro) tidak dibatasi dalam kalimat tunggal ataupun majemuk. Penentuan makana hanya dilihat dari fungsi predikat dan kata yang diikuti olehpartikel – (으)로 (-(eu)ro) saja.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.  Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan para pembaca tentang variasi makna, fungsi, danhal apa saja yang membedakan makna partikel –(으)로 secara linguistik.

(8)

 Manfaat Praktis

Dengan adanya penelitian ini juga diharapkan pembaca memiliki motifasi untuk mempelajari keunikan bahasa, secara linguistik maupun non linguistik. Dengan demikian pembaca juga depat menemukan keunikan dalam suatu bahas, khususnya bahasa Indonesia yang tidak dimiliki bahasa asing dan semakin mencinta bahasa Indonesia.

1.6. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, yaitu metode yang menjelaskan hasil penelitian dengan menggunakan kalimat deskriptif. Data diperoleh melalui literatur-literatur yang berkaitan dengan tema. Adapun beberapa langkah yang diambil dalam melakukan penelitian ini, yaitu:

1. Pengumpulan data

Pengumpulan data diperoleh dengan menerjemahkan kalimat yang mengandung partikel –(으)로 (-(eu)ro) pada komik 퀴즈! 과학상식 (Kwijeu! Gwahaksangsik) Seri 황당수학 (Hwangdang Suhak) dalam bahasa Indonesia lalu dipilih kalimat yang mengandung partikel – (으)로 (-(eu)ro).

2. Pengolahan data

Melalui data yang telah diterjemahkan, kalimat yang memiliki partikel –(으)로 (-(eu)ro) tersebut kemudian diolah dalam tabel

(9)

klasifikasi. Dalam tabel klasifikasi kalimat yang memiliki partikel – (으)로 (-(eu)ro) dikelompokkan sesuai dengan arti partikel dalam bahasa Indonesia. setiap kelompok yang memiliki perbedaan dianalisa bagaimana perbedaannya dan apa faktor penyebabnya.

3. Penyajian Hasil

Hasil yang diperoleh dari analisa perbedaan dan faktor pembedanya, hasil yang sudah didapat ditulis dalam bab 3 yang berisi pembahasan. Hasil yang ditulis dalam bab 3 berupa deskriptif kualitatif dengan menguraikan makna dan arti partikel –(으)로 ((eu)ro) disertai dengan faktor-faktor yang mengakibatkan variasi makna tersebut.

1.7. Tinjauan Pustaka

Dalam menyusun Tugas Akhir ini penulis menggunakan referensi Tugas Akhir D3 Bahasa Korea yang ditulis oleh Apriyanto Kurniawan (2011) yang berjudul Analisis Bentuk Akhiran Penghubung (연경어미) dalam Bahasa Korea yang Memiliki Arti ‘Karena’). Dalam Tugas Akhirnya Aprianto menganalisis bentuk akhiran penghubung yang memiliki arti ‘karena’disertai dengan makna dan bentuk jenis serta situasi klausa yang dihubungkan.Selain Tugas Akhir yang ditulis oleh Apriyanto, penulis juga menggunakan Skripsi yang di tulis oleh Silvia Raden (2012) yang berjudul Penggunaan Partikel –이/가/-I/-Ga/ dan Partikel – 은/-는/-Eun/-Neun/ dalam Bahasa Tulis Korea. Skripsi yang ditulis oleh Silvia

(10)

kalimat yang diambil secara acak dalam surat kabar Korea, cerpen, teks terjemahan.

Mengacu pada referensi di atas, Tugas Akhir ini menganalisis tentang variasi makna partikel -(으)로 ((-eu)ro) dalam komik 퀴즈! 과학상식 (Kwijeu! Gwahaksangsik) Seri 황당수학 (Hwangdang Suhak). Jika kedua referensi di atas, membahas tentang partikel penghubung dan partikel nominatif serta partikel pelengkap dalam Tugas Akhir ini membahas varasi makna partikel -(으)로 ((-eu)ro) disertai dengan arti dan faktor-faktor pembedanya melalui data yang diambil dari komik 퀴즈! 과학상식 (Kwijeu! Gwahaksangsik) Seri 황당수학 (Hwangdang Suhak).

1.8. Sistematika Penulisan

Tugas Akhir ini terdiri dari empat bab yaitu bab 1, bab 2, bab 3, dan bab 4, daftar pustaka, dan lampiran. Bab 1 adalah Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Batasan Masalah, Manfaat Penelitian, Metode Penulisan, dan Sistematika Penulisan. Kemudian dilanjutkan dengan bab 2 yang terdiri dari Landasan Teori. Selanjutnya adalah bab 3, terdiri dari pembahasan tentang variasi makna partikel -(으)로 ((-eu)ro) dalam komik 퀴즈! 과학상식 (Kwijeu! Gwahaksangsik) Seri 황당수학 (Hwangdang Suhak). Lalu yang terakhir adalah bab 4. Bab 4 adalah Penutup, terdiri dari Kesimpulan, dan Saran. Setelah bab 4 ada Daftar Pustaka, 요약 (rangkuman dalam bahasa Korea), Surat Pernyataan, dan Lampiran.

Referensi

Dokumen terkait

Dr St Aisjah Farhum yang juga merupakan Dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin Makassar sangat mengharapkan dukungan dari para stakeholders untuk

Berdasarkan hasil analisis dari beberapa aspek diatas, untuk mengetahui respon petani terhadap teknologi yang didemonstrasikan pada umumnya baik setelah melihat, melakukan dan

Dengan adanya perbedaan dari beberapa hasil penelitian di atas, yang menunjukkan bahwa tidak selamanya disiplin kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja.Oleh karena itu,

Pada penelitian yang dilakukan sebelumnya yaitu pengukuran propagasi indoor dimana parameter yang digunakan WLAN 802.11g, perhitingan signal level dan

Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa retribusi parkir berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah karena adanya dengan semakin tinggi penerimaan

Penulis berharap hasil penelitian ini berguna khususnya bagi pembelajar bahasa Jepang UPI Bandung semester lima dan enam, pada saat kesulitan dalam memahami arti, fungsi,

Perhitungan jarak yang dipakai untuk menentukan jarak antar-histogram adalah jarak Euclidean, yang akan menghitung jarak histogram warna dari citra tanah sebagai data uji

Dengan kata lain, nilai permainan adalah suatu pembayaran yang bersesuaian dengan strategi optimum yang dilakukan oleh kedua pemain tersebut.. Yang dimaksud dengan nilai