• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

7

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar

Umumnya setiap organisasi atau sebuah instansi mempunyai sebuah alur sistem informasi dalam mengumpulkan, menyimpan, melihat, mengolah, dan menyalurkan informasi yang berjalan secara teratur terus menerus sesuai dengan alurnya.

Sistem pada dasarnya adalah kelompok berbagai unsur-unsur yang erat kaitannya antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukkan (input), pengolahan (process), dan keluaran (output).

2.1.1. Pengertian Sistem

“Sistem adalah kumpulan orang yang saling bekerja sama dengan ketentuan-ketentuan aturan yang sistematis dan terstruktur untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai suatu tujuan” (Anggraeni dan Irviani, 2017).

Pendapat lainnya, “Sistem dapat diartikan sebagai sekumpulan subsistem, komponen maupun elemen yang saling bekerjasama dengan tujuan yang sama untuk menghasilkan output yang sudah ditentukan” (Mulyani, 2016).

Yang lainnya mengemukakan bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari rangkaian prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran tertentu” (Hutahaean, 2015).

(2)

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu kumpulan dari berbagai komponen dan elemen yang memiliki hubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dalam suatu kegiatan.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Sistem memiliki beberapa karakteristik atau sifat, yang terdiri dari: 1. Komponen Sistem ( Component )

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang saling bekerja sama membentuk suatu komponen sistem.

2. Batasan Sistem ( Boundary )

Merupakan daerah yang membatasi susatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan kerjanya.

3. Lingkungan Luar ( Enviroment )

Suatu sistem yang ada diluar dari batas sistem yang dipengaruhi oleh operasi sistem.

4. Penghubung Sistem ( Interface )

Media penghubung suatu sub sistem dengan sub sistem lainnya. Dengan adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya.

5. Masukan Sistem ( Input )

Masukan sistem adalah energi yang masuk ke dalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan pearwatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berinteraksi.

6. Keluaran Sistem (Output)

(3)

menjadi keluaran yang memiliki nilai guna dan sisa pembuangan. 7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahna yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Sasaran sistem adalah tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan. (Anggraeni dan Irviani, 2017).

2.1.3. Klasifikasi Sistem

“Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, di antaranya sebagai berikut:

1. Sistem Abstrak (Abstract System)

Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

2. Sistem Fisik (Phisical System)

Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. a. Sistem Alamiah (Natural System)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

b. Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system) c. Sistem Tertentu

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

(4)

d. Sistem Tak Tentu (Probalistic System)

Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung untuk probalistik.

e. Sistem Tertutup (Close System)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

f. Sistem Terbuka (Open System)

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.” (Hutahean, 2015)

2.1.4. Pengertian Informasi

“Informasi adalah data yang diolah menjadi lebih berguna dan berarti bagi penerimanya, serta untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan mengenai suatu keadaan” (Anggraeni dan Irviani, 2017). Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. Data merupakan suatu bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model tertentu untuk menghasilkan informasi.

Nilai informasi (Value Of Information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi disebut bernilai jika manfaatnya lebih

(5)

efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kualitas informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu: 1. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, dimana informasi harus jelas dan mencerminkan maksudnya.

2. Tepat Waktu (Timelines)

Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat, sebab informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Jika informasi terlambat akan berakibat fatal bagi suatu organisasi.

3. Relevan (Relevance)

Informasi yang diberikan harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Karena kegunaan informasi untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputudan tentang suatu fakta.

2.1.5. Pengertian Sistem Informasi

“Sistem informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi” (Anggraeni dan Irviani, 2017).

Pendapat lain mengemukakan bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat manusia dan terdiri atas komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai tujuan, yaitu menyajikan informasi” (Suryantara, 2017).

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu grup dari elemen-elemen baik berupa fisik maupun bukan fisik yang

(6)

menunjukkan suatu kumpulan saling berhubungan diantaranya dan berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan sasaran akhir dari suatu sistem.

2.1.6. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem akuntansi terdiri dari dua kata yaitu sistem, yang berarti kumpulan dari berbagai komponen dan elemen yang memiliki hubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu, dan akuntansi merupakan bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi tentang kondisi ekonomi suatu usaha dan hasil usahanya pada waktu atau periode tertentu.

“Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan“. (Mulyadi, 2016).

Sistem informasi akuntansi berbasis komputer dikenal dengan istilah Sistem Informasi Akuntansi (SIA). “Pengertian Sistem Informasi Akuntansi adalah “Sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis” (Krismiaji, 2015).

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) bertanggung jawab untuk memberikan informasi keuangan dan informasi lain yang dibutuhkan dengan cara mengumpulkan dan mengolah data transaksi kemudian di disampaikan kepada pengguna. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dapat dipakai oleh perusahaan yang telah terkomputerisasi maupun perusahaan yang masih bersifat manual dalam pengolahan data akuntansinya.

(7)

2.1.7. Pengertian Persediaan

Menurut Barchelino "Persediaan adalah salah satu aktiva lancar yang mempunyai nilai investasi terbesar, sehingga dari hal tersebut di atas kita dapat mengetahui betapa pentingnya persediaan bagi suatu perusahaan” (Barchelino, Rivaldo, 2016).

Selain itu, Hongren dan Harrison menjelaskan “Persediaan (inventory) adalah barang dagang yang disimpan oleh perusahaan untuk dijual kembali kepada pelanggan” (Horngren dan Harrison, 2015).

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa persediaan merupakan barang-barang yang disimpan dalam waktu tertentu untuk dijual kembali kepada pembeli atau barang yang disimpan untuk proses produksi bagi sebuah perusahaan.

2.1.8. Metode Persediaan

Menurut Ir. Kuswadi ada tiga faktor diikutsertakan dalam menilai persediaan, yaitu nilai perolehan, waktu perolehan dan metode penilaian. Umumnya dikenal 3 (tiga) cara untuk menilai persediaan yaitu:

1. Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (First In First Out)

Metode FIFO mengasumsikan barang dalam persediaan yang pertama dibeli akan dijual atau digunakan terlebih dahulu sehingga yang tertinggal dalam persediaan akhir adalah yang dibeli atau diproduksi kemudian. Asumsi ini mengandung arti bahwa penilaian barang yang keluar (karena adanya penjualan) adalah berdasarkan urutan masuknya. Dengan demikian, setiap barang masuk pada waktu dan harga tertentu boleh digunakan atau diperhitungkan sebagai barang

(8)

keluar setelah barang yang masuk sebelumnya habis terpakai. Dengan kata lain, metode FIFO mengharuskan bahwa setiap pengeluaran harus dipenuhi terlebih dulu dari sisa stok yang masuknya paling dulu dan jika belum mencukupi baru dipenuhi dari barang masuk berikutnya begitu seterusnya.

2. Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (Last In First Out)

Kebaliakan dari metode FIFO, metode LIFO mengasumsikan bahwa barang yang di beli pertama di jual atau digunakan terlebih dahulu sehingga yang menjadi persediaan akhir adalah barang yang di beli terlebih dahulu. Berarti metode LIFO, yang artinya masuk terakhir keluar pertama, menghitung nilai persediaan yang keluar (last in first out) dari barang yang masuknya dengan urutan terbalik, yaitu dari yang paling baru (paling akhir) kemudian barang yang masuk sebelumnya.

3. Metode Rata-rata (Average)

Dengan metode rata-rata, nilai setiap barang atau persediaan ditentukan berdasarkan nilai rata-rata tertimbang dari barang atau persediaan serupa pada awal periode dan nilai atau persediaan serupa yang dibeli selama satu periode. (Kuswadi, 2008)

2.1.9. Metode Yang Digunakan

Adapun dalam implementasinya perusahaan menggunakan metode FIFO yaitu first in first out karena dalam metode ini memiliki beberapa keuntungan bagi pemilik usaha yaitu:

1. Barang yang ada digudang biasanya bisa berkurang kualitasnya jika disimpan terlalu lama, contohnya : paku yang akan berkarat jika disimpan terlalu lama, cat yang kualitasnya menurun jika disimpan terlalu lama.

(9)

dan pembeli cenderung merasa puas mendapatkan barang dengan harga yang setimpal.

2.2 Peralatan Pendukung (Tools System)

Dalam proses rancang bangun sistem diperlukan adanya peralatan yang mendukung untuk menentukan jenis data yang akan menjadi masukan (input) dan keluaran (output) didalam suatu pembuatan program. Berikut adalah beberapa peralatan yang mendukung dalam pembutan program antara lain:

2.2.1. Unified Modelling Languange (UML)

“Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek” (Sukamto & Shalahuddin, 2015).

Adapun jenis-jenis diagram UML diantaranya sebagai berikut: 1. Use Case Diagram

“Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat” (Sukamto & Shalahuddin, 2015). 2. Activity Diagram

“Diagram aktivitas atau activity diagram adalah diagram yang menggambarkan aliran kerja (workflow) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak” (Sukamto & Shalahuddin, 2015).

Diagram aktivitas juga banyak digunakan mendefinisikan hal-hal berikut:

a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.

(10)

b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / user interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan. c. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah

pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.

d. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak. (Sukamto & Shalahuddin, 2015).

3. Sequence Diagram

“Sequence diagram adalah diagram yang menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek” (Sukamto & Shalahuddin, 2015).

4. Deployment Diagram

“Diagram deployment atau deployment diagram merupakan diagram yang menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi” (Sukamto & Shalahuddin, 2015).

Diagram deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut: a. sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan device,

node, dan hardware (Sukamto & Shalahuddin, 2015).

b. sistem client/server. (Sukamto & Shalahuddin, 2015). Misalnya seperti gambar berikut:

umber : (Sukamto & Shalahuddin, 2015)

Gambar II.1

(11)

2.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Indrajani “Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sebuah pendekatan top-bottom dalam perancangan basis data yang dimulai dengan mengidentifikasikan data-data terpenting yang disebut entitas dan hubungan antara entitas-entitas tersebut digambarkan dalam suatu model atau diagram” (Taufik, 2019).

“Model Entity-Relationship yang berisi komponen-komponen Himpunan Entitas dan Himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari ‘dunia nyata’ yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan Diagram Entity-Relationship (Diagram E-R)” (Fathansyah, 2018).

1. Derajat Relationship

Kardinalitas Relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi satu, 1 dan N untuk relasi satu-ke-banyak atau N dan N untuk relasi satu-ke-banyak-ke-satu-ke-banyak). Berikut adalah contoh penggambaran relasi antar himpunan entitas lengkap dengan kardinalitas relasi dan atribut-atributnya:

a. Relasi satu-ke-satu (one-to-one)

Adanya relasi antara himpunan entitas Dosen dengan himpunan entitas Jurusan. Himpunan relasinya kita beri nama ‘Mengepalai’. Pada relasi ini, setiap dosen paling banyak mengepalai satu jurusan (walaupun memang tidak semua dosen yang menjadi ketua jurusan). Dan setiap jurusan pasti dikepalai oleh banyak satu orang dosen. Maka penggambarannya adalah:

(12)

Sumber: (Fathansyah, 2018)

Gambar II.2

ERD untuk Relasi Satu Ke Satu

Pada diagram ER diatas dapat kita lihat bahwa himpunan entitas Dosen dan himpunan entitas Jurusan masing-masing memiliki dua buah atribut saja. Sementara itu, himpunan relasi Mengepalai juga terdapat dua buah atribut yang secara bersama-sama berfungsi juga sebagai key pada himpunan relasi tersebut. Karena kedua atribut/s tersebut sebetulnya berasal dari atribut key dari masing-masing himpunan entitas yang dihubungkannya, maka keduanya digolongkan sebagai Key Asing (Foreign-Key). Adanya kedua atribut key tersebut selanjutnya akan dapat menunjukan dosen mana yang mengepalai suatu jurusan (menjadi ketua jurusan), atau sebaliknya jurusan mana yang dikepalai seorang dosen.

b. Relasi satu-ke-banyak (one-to-many)

Adanya relasi antara himpunan entitas Dosen dengan himpunan entitas Kuliah. Himpunan relasinya kita beri nama ‘Mengajar’. Pada relasi ini, setiap dosen dapat mengajar lebih dari satu mata kuliah, sedang setiap mata kuliah diajar hanya oleh paling banyak satu orang dosen. Maka penggambarannya adalah:

Sumber: Fathansyah (2018)

Gambar II.3.

(13)

Key Asing (Foreign-Key) dari himpunan relasi Mengajar diatas adalah nama_dos dan kode_kul, yang masing-masing berasal dari himpunan entitas Dosen dan himpunan entitas Kuliah. Tetapi di samping dari kedua atribut key tersebut, ada pula dua atribut tambahan yang tidak berasal dari salah satu himpunan entitas yang dihubungkannya. Hal ini memang dimungkinkan dan bahkan umum terjadi. Dengan adanya keempat atribut tersebut pada himpunan relasi Mengajar, maka dapat kita ketahui jadwal pelaksanaan setiap mata kuliah beserta dosen yang mengajarkannya. c. Relasi banyak-ke-banyak (many-to-many)

Adanya relasi antara himpunan entitas Mahasiswa dengan himpunan entitas Kuliah. Himpunan relasinya kita beri nama ‘Mempelajari’. Pada relasi ini, setiap mahasiswa dapat mempelajari lebih dari satu mata kuliah. Demikian juga sebaliknya, setiap mata kuliah dapat dipelajari oleh lebih dari satu orang mahasiswa. Maka penggambarannya adalah:

Sumber: (Fathansyah, 2018)

Gambar II.4.

ERD untuk Relasi Banyak Ke Banyak

Keberadaan himpunan relasi Mempelajari diatas akan memiliki dua fungsi, yaitu untuk menunjukan mata kuliah mana saja yang diambil oleh seorang mahasiswa (atau mahasiswa mana saja yang mengambil mata kuliah tertentu) dan indeks nilai yang diperoleh seorang mahasiswa untuk mahasiswa tertentu (tentu saja setelah data indeks nilai tersebut disimpan). Dari jumlah potongan diagram E-R

(14)

diatas tampak sekali adanya kebutuhan bahwa relasi antara satu himpunan entitas dengan himpunan entitas yang lain harus dapat kita ketahui dengan lebih detail. Keberadaan relasi antar himpunan entitas itu mungkin memang dapat kita duga secara intuitif yang bertitik tolak dari logika yang normal. Misalnya, kita akan lebih mudah dapat menduga atau bahkan memastikan, bahwa antara himpunan entitas Mahasiswa dan himpunan entitas Kuliah terdapat suatu relasi. Demikian juga antara himpunan entitas Dosen dan himpunan entitas Kuliah. Yang perlu diperhatikan pengertian relasi dalam pemodelan data sama sekali berbeda dengan pengertian relasi dalam bahasa pergaulan sehari-hari (yang berarti hubungan antar pertemanan).

2.2.3. Logical Relational Structure (LRS)

Frieyadie menerangkan bahwa “LRS adalah singkatan dari Logical Record Structure. LRS merupakan hasil dari pemodelan Entity Relationship (ER) berserta atributnya sehingga bisa terlihat hubungan-hubungan antara entitas” (Zamaludin, Isyal, Wina Yusnaeni dan Silvy Amelia, 2016). Dalam pembuatan LRS terdapat tiga hal yang dapat mempengaruhi, yaitu:

1. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada satu (one-to-one), maka digabungkan dengan entitas yang lebih kuat (strong entity), atau digabungkan dengan entitas yang memiliki atribut yang lebih sedikit.

2. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada banyak (one-to-many), maka hubungan relasi atau digabungkan dengan entitas yang tingkat hubungannya banyak.

3. Jika tingkat hubungan (cardinality) banyak pada banyak (many-to-many), maka hubungan relasi tidak akan digabungkan dengan entitas manapun, melainkan menjadi sebuah LRS.

(15)

2.2.4. Personal Home Page (PHP)

Sidik mengemukakan bahwa “PHP merupakan Bahasa pemrograman yang paling sering digunakan oleh programming web karena merupakan pemrograman open source, sehingga para programming tidak perlu membeli lisensi untuk membuat aplikasi web”. (Zamaludin, Isyal, Wina Yusnaeni dan Silvy Amelia, 2016). Rasmus Lerdoft merupakan orang yang membuat PHP pada tahun 1995. Pada waktu itu, nama PHP adalah FI (Form Interpreted) yang merupakan sekumpulan script, digunakan untuk mengolah data form dari web. Pada perkembangan berikutnya, Rasmus akhirnya melepas kode sumber tersebut dan diberi nama Personal Home Page (PHP). Dengan berubahnya kode program menjadi open source, maka banyak tertarik dalam perkembangan PHP.

2.2.5. Hyper Text Markup Language (HTML)

Sidik mengemukakan bahwa “HTML merupakan kependekan dari Hyper Text Markup Languange. Dokumen HTML adalah file teks murni yang dapat dibuat dengan editor teks sembarang” (Zamaludin, Isyal, Wina Yusnaeni dan Silvy Amelia, 2016)

2.2.6. Cascading Style Sheet (CSS)

Menurut Aditama “CSS merupakan salah satu bahasa pemograman web yang bertujuan untuk membuat web kita menjadi lebih menarik dan tersruktur, dalam CSS kita bisa merubah warna tabel, besar font, atau tata letak menu yang terkendali dari CSS sehingga semua jendela web yang berkaitan dengan perubahan tersebut secara otomatis dapat berubah, dengan CSS kita tidak perlu membuat style pada setiap file PHP, karena cukup dengan satu file CSS kita telah bisa mengontrol semua style yang

(16)

kita inginkan pada setiap file PHP yang akan ditampilkan nanti pada web browsernya.” (Zamaludin, Isyal, Wina Yusnaeni dan Silvy Amelia, 2016)

2.2.7. Jquery

Menurut Sugiri dan Kurniawan “Jquery merupakan salah satu teknik atau kumpulan library javascript yang sangat terkenal animasinya. jquery adalah javascript library, jquery mempunyai semboyan “write less, do more”. Jquery dirancang untuk memperingkas kode-kode javascript. Jquery adalah javascript yang cepat dan ringan untuk menangani dokumen HTML, menangani event, membuat animasi dan interaksi ajax. Jquery dirancang untuk mengubah cara anda menulis javascript” (Fatmawati, 2016).

2.2.8. MySQL

Anhar mengemukakan bahwa “Sebuah website yang dinamis membutuhkan tempat penyimpanan data agar pengunjung dapat memberi komentar, saran, dan masukan atas website yang dibuat. Tempat penyimpanan data berupa informasi dalam sebuah tabel disebut dengan database. Program yang digunakan untuk mengolah dan mengelola database adalah MySQL yang memiliki kumpulan prosedur dan struktur sedemikian rupa sehingga mempermudah dalam menyimpan, mengatur, dan menampilkan data. My Structure Query Language (MySQL) adalah salah satu DataBase Management System (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lainnya. MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis. Pemrograman PHP juga sangat mendukung atau support dengan database MySQL.” (Fatmawati, 2016).

(17)

2.2.9. Pengujian Sistem

Sebuah perangkat lunak perlu dijaga kualitasnya bahwa kualitas bergantung kepada kepuasan pelanggan (customer). Pengujian perangkat lunak adalah elemen sebuah topik yang memiliki cakupan luas dan sering dikaitkan dengan verifikasi (verification) dan validasi (validation). Verifikasi lebih mengarah terhadap apakah proses pengembangan produk sudah benar dan telah berhasil mengimplementasikan fungsi yang benar, sedangkan validasi lebih ke arah hasil produk apakah sudah selesai dengan yang diinginkan. Pengujian untuk validasi adalah sebagai berikut: 1. Pengujian Kotak Hitam (Black-Box Testing)

“Black-Box Testing adalah menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program” (Sukamto dan Shalahuddin, 2019). Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian kotak hitam harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah, misalkan untuk kasus proses login maka kasus uji yang dibuat adalah:

a. Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang benar.

b. Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang salah, misalnya nama pemakai benar tapi kata sandi salah, atau sebaliknya, atau keduanya salah.

Gambar

Diagram aktivitas juga banyak digunakan mendefinisikan hal-hal berikut:
Diagram deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut:
Gambar II.3.
Gambar II.4.

Referensi

Dokumen terkait

Kode ccs diatas berfungsi agar bagian list sub menu akan terlihat ketika pointer berada di atas menu utama serta di atas link yang ada pada bagan list sub menu tersebut.

Untuk merubah teks banner atas menjadi seperti style pada CSS kita dapat melakukannya dengan cara blok teks banner, kemudian pada Properties CSS, Targeted Rule: pilih

Cascading Style Sheet (CSS) adalah suatu cara untuk membuat format atau layout halaman web menjadi lebih menarik dan mudah dikelola CSS muncul karena sulitnya mengatur

Bagian yang diserang adalah tangkai, kuncup daun, tunas, daun muda.. Gejala: tunas keriting,

(2008) mendefinisikan CSS sebagai suatu bahasa stylesheet yang digunakan untuk mengatur style suatu dokumen. Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman

Tanpa disadari kita (manusia/user) telah berinteraksi atau berdialog dengan sebuah benda (layar monitor), yaitu dalam bentuk menekan tombol berupa tombol angka dan

Namun secara garis besar dapat disimpulkan bahwa, apabila Universitas Udayana ingin mewujudkan Smart Campus, maka tidak cukup hanya dengan mengandalkan

1). Validator menyatakan bahwa media pembelajaran berbantuan komputer tersebut dapat digunakan dengan sedikit atau tanpa revisi. Cara memberikan penilaian kepraktisan pada