• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. KONSEP DESAIN. Berdasarkan questioner yang diberikan pada 100 anak remaja SMA di Surabaya. Diperoleh hasil sebagai berikut :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3. KONSEP DESAIN. Berdasarkan questioner yang diberikan pada 100 anak remaja SMA di Surabaya. Diperoleh hasil sebagai berikut :"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

3. KONSEP DESAIN

3.1. Konsep Media

Buku merupakan media yang sederhana. Buku dapat memberikan segala informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan manusia. Konsumen buku sangat banyak, mulai anak-anak sampai dewasa. Buku memiliki banyak jenis, yaitu buku pengetahuan, buku cerita, komik, novel, dan sebagainya. Buku cerita merupakan salah satu yang paling populer. Buku jenis ini digemari anak-anak sampai dewasa dalam rating tertentu. Buku ini populer sebab gambar yang terdapat di dalamnya dapat mengimbangi teks/tulisan yang menyertainya dan menyatu menjadi sebuah cerita. Saat ini sudah buku pengetahuan sudah mulai banyak yang menggunakan gambar sebagai pendukung teksnya. Sehingga keefektifan gambar dalam menyampaikan pesan dan penghibur telah terbukti. Dengan perantaraan gambar maka seseorang dapat menikmati membaca buku tanpa merasa jenuh. Akan lebih baik jika menyajikan teks bermanfaat dengan menggunakan beberapa gambar visual yang mendukung seperti pada cerita bergambar.

Berdasarkan questioner yang diberikan pada 100 anak remaja SMA di Surabaya. Diperoleh hasil sebagai berikut :

Diagram 3.1. Seberapa sering anak SMA membaca buku motivasi dalam perkembangan mereka.

(2)

Diagram 3.3. Cergam dapat lebih menarik perhatian anak remaja SMA untuk membaca buku berisi motivasi dan sejenisnya

3.2. Konsep Kreatif 3.2.1. Target Audience

Target audience terbagi menjadi dua kelompok, yaitu sasaran primer dan sasaran sekunder.

1. Sasaran Primer

a. Demografis : Laki-laki, perempuan;

Usia remaja awal-akhir, kalangan menengah ke atas; b. Geografis : Surabaya

c. Psikografis : Memiliki rasa keingintahuan yang besar;

Mempelajari sesuatu demi pengembangan bakat/diri; Gemar mengeksplorasi kemampuan;

Tertarik dengan budaya Cina;

Peka dengan keadaan di lingkungan sosial; d. Behavioral : Gemar membaca, suka mencari tahu;

Suka menampilkan yang terbaik dari dirinya. 2. Sasaran Sekunder

a. Demografis : Laki-laki, perempuan;

Usia remaja, dewasa, kalangan menengah ke atas; b. Geografis : Jawa Timur;

c. Psikografis : Tertarik dengan budaya Cina;

Memiliki rasa keingintahuan yang besar; Ingin mengembangkan dirinya;

d. Behavioral : Gemar membaca;

Menginginkan media baru yang berguna dalam menambah wawasan.

(3)

Target pembaca dimulai dari pembaca. Hal tersebut dikarenakan pada usia tersebut, mulai timbul kesadaran dan sikap yang lebih kritis dalam diri remaja. Selain itu pada usia remaja pertengahan sampai remaja akhir memiliki keinginan untuk mengetahui jati diri masing-masing serta menyadari perubahan yang terjadi pada hubungan antara dirinya, sesama dan lingkungannya.

Oleh karena itu, saat remaja mulai mencari jati diri merupakan saat yang tepat untuk menanamkan sikap-sikap positif dan informatif untuk menumbuh-kembangkan mereka menjadi seorang pribadi yang berjiwa pemimpin. Remaja diharapkan dapat membentuk sebuah pribadi yang baik, berwawasan luas yang mampu menerapkan nilai-nilai yang baik sebagai seorang pemimpin.

3.2.2. Tujuan Kreatif

1. Memotivasi mengenai hal-hal yang diperlukan untuk menjadi seorang pemimpin yang baik dengan sentuhan budaya Cina.

2. Mengkomunikasikan dan menyajikan rancangan buku cergam berisi kumpulan petuah Cina sebagai media pendidikan dan informasi mengenai pengembangan sikap kepemimpinan. Buku ini memberikan pemahaman mengenai kepemimpinan dengan kisah-kisah dalam petuah yang terdapat didalamnya. Selain itu menambah wawasan mengenai negeri Cina.

3. Menginformasikan untuk semakin memperdalam keinginan untuk mengembangkan diri sebagai seorang pemimpin agar tidak tertinggal dalam era globalisasi. Kepemimpinan pada awalnya memang bukanlah sesuatu yang dapat dikuasai dengan hanya belajar seperti pengetahuan pada umumnya. Namun kemampuan dalam memimpin dapat dipupuk dan dikembangkan. Sehingga lewat pengalaman, kemampuan itu akan bertambah. Memiliki jiwa kepemimpinan yang baik merupakan syarat untuk menjadi pemimpin yang baik pula.

4. Meningkatkan budaya membaca. Karena itu buku ini dibuat sedemikian rupa dengan menggunakan cergam untuk menghibur pembacanya sehingga pembaca menjadi betah. Selain itu tampilan buku dibuat menarik dan ringan.

(4)

3.2.3. Strategi Kreatif

Buku yang menampilkan pepatah Cina untuk motivasi kepemimpinan Cina ini menggunakan cerita bergambar dengan tujuan agar lebih dekat dengan remaja sampai dewasa sebagai target audience. Selain itu juga bertujuan agar menjadi lebih menarik dan jelas dalam menyampaikan pesan. Gaya gambar yang digunakan adalah gaya gambar ilustrasi kartun dengan penambahan elemen dekoratif. Pewarnaan yang dilakukan menggunakan teknik digital, yaitu menggunakan vektor yang memberi warna secara blok.

Diagram 3.4.Jenis gaya ilustrasi/gambar yang disukai anak remaja SMA

Diagram 3.5.Gambar kartun yang disukai oleh anak remaja SMA

Penggunaan gaya gambar kartun dimaksudkan agar setiap karakter dapat digambarkan dengan memiliki ciri khas tersendiri, selain itu gaya gambar kartun akan memberi kesan humor sehingga bacaan akan menjadi lebih segar dan jelas. Latar belakang yang digunakan adalah Cina, dan untuk memberi kesan Cina maka beberapa diantaranya akan diberikan elemen khas Cina yang sesuai dengan budayanya.

Layout gambar yang digunakan akan berbeda-beda agar tidak membosankan. Selain itu komposisi gambar dan tulisan akan dibuat fungsional, yakni mudah dibaca dan enak dilihat. Dengan penggunaan elemen dalam bentuk

(5)

tipografi, gambar dan dekoratif yang menambah variasi pendukung maka akan membuat pembaca tidak bosan dan lebih mudah mencerna.

3.3. Konsep Perancangan

3.3.1. Judul Rancangan Buku Cergam

Buku Cerita Bergambar Berisi Petuah-petuah Kebijaksanaan Cina Klasik tentang Kepemimpinan. Judul ini merupakan judul rancangan buku cergam, berupa tema keseluruhan rancangan cergam serta melatarbelakangi seluruh isi cergam dan pendukungnya.

3.3.1.1. Judul Utama Buku Cergam

Judul rancangan buku adalah “Leader from the East” yang dapat diartikan pemimpin dari timur yang merujuk pada negeri Cina.

3.3.1.2. Isi Pesan

Setiap kisah akan menampilkan hal yang dibutuhkan sebagai pemimpin yang baik. Adapun beberapa kisah tidak hanya dapat diterapkan dalam memimpin namun juga dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat memberi pesan moral pada pembaca.

3.3.1.3. Pemilihan Media

Media yang digunakan adalah cerita bergambar dengan kelebihan sebagai berikut :

1. Lebih menarik karena lebih variatif dengan menggunakan gambar 2. Format hiburan ringan yang dapat dibaca remaja sampai dewasa

3. Penyajian cerita dan aplikasinya dapat mudah dicerna dengan menggunakan gambar

4. Relatif dapat dibaca semua kalangan

3.3.2. Tema Cerita 3.3.2.1. Deskripsi Tema

Petuah Cina merupakan hasil dari pengalaman selama ribuan tahun yang merupakan bagian dari budayanya. Indonesia saat ini membutuhkan sistem kepemimpinan yang baik yang mampu memberikan solusi pada kehidupan di Indonesia. Cina dapat memberikan solusi mengenai cara berpikir seorang

(6)

pemimpin namun dapat menjadi sukar dicerna jika digunakan dalam bentuk materi pembelajaran. Kepemimpinan Cina akan digunakan untuk melengkapi bagian kepemimpinan di Indonesia sehingga kita perlu mengambil bagian yang penting saja untuk diterapkan. Tema akan disesuaikan dengan psikologis remaja dan cara berpikir yang diperlukan remaja, yaitu komitmen, mengorganisasi informasi, menyelesaikan masalah dan mendapatkan partner.

3.3.2.2. Deskripsi Arah dan Bentuk

Perancangan cerita bergambar ini merupakan rancangan baru yang memberikan motivasi dan cara memimpin dengan bentuk format ringan untuk remaja. Dibuat dengan satu format buku cerita bergambar yang langsung mengajarkan kepemimpinan yang penting dan berguna bagi perkembangan remaja yang tidak hanya mengutamakan segi informatif dan edukasi saja namun juga segi visual berupa gambar yang menarik dan hiburan bagi remaja. Buku ini diharapkan dapat menjadi media pembelajaran baru bagi remaja yang menarik dan edukatif serta kreatif.

3.3.3. Maksud dan Tujuan

Tujuan dari perancangan buku ini adalah merancang buku cerita bergambar yang memuat cara berpikir kepemimpinan Cina yang dibutuhkan masyarakat Indonesia terutama remaja. Di Indonesia saat ini berkembang kepemimpinan feodal yang diperkuat dengan kapitalisme. Hal ini menimbulkan masalah-masalah dalam kehidupan sehingga harus diperbaharui. Generasi muda diharapkan tidak meneruskan jenis kepemimpinan tersebut namun menggunakan jenis kepemimpinan yang lebih baik sehingga dapat diharapkan untuk menjadi pelopor pemimpin bangsa.

Secara keseluruhan, buku ini bertujuan memberi informasi sekaligus edukasi mengenai cara berpikir seorang pemimpin sehingga dapat memberikan motivasi menjadi seorang pemimpin yang baik di masa depan. Namun tidak tertutup kemungkinan bagi masyarakat dewasa yang ingin memperbaiki kepemimpinannya lewat buku ini dengan menambah wawasan dan pengetahuannya

(7)

3.3.4. Bentuk Penyajian 3.3.4.1. Penyajian

Buku dibuat dengan softcover sederhana namun dengan cover yang sesuai dengan gambar yang menarik karena secara luas, target adalah remaja. Buku dikemas dalam bentuk portrait/tegak A5 sehingga mudah dibawa dan dibaca. Buku akan dibuat setebal buku cerita pada umumnya sehingga kisahnya bervariasi dan dapat dianggap sebagai buku cerita. Format buku adalah Full Color karena berdasarkan wawancara yang dilakukan pada beberapa anak SMA di Surabaya diperoleh hasil bahwa sebagian dari mereka malas membaca buku motivasi dan sejenisnya karena dinilai terlalu membosankan dan hanya terdiri dari tulisan saja yang kurang dimengerti. Namun mereka menyadari pentingnya buku ini bahkan mereka menyarankan agar buku dibuat mudah dimengerti, berwarna dengan ukuran dan ketebalan yang menyerupai novel ringan.

3.3.4.2. Konsep Judul

Judul perancangan Cergam kepemimpinan ini adalah “Leader from the East”. Judul ditulis dalam bahasa Inggris sebab remaja pada masa kini telah cukup fasih dengan bahasa internasional yang banyak diajarkan di sekolah bahkan tak jarang bahasa tersebut dijadikan bahasa pengantar di sekolah. Selain itu sub judul pada cerita terdapat bahasa Mandarin selain bahasa Indonesia sehingga diharapkan dapat memperkenalkan kepada pembaca sedikit contoh dalam bahasa Mandarin serta memberikan wawasan baru tentang bahasa asing lain yang berhubungan dengan tema utama buku cerita.

3.3.4.3. Konsep Ilustrasi

Untuk Ilustrasi cover akan digunakan gambar yang mencerminkan suasana di negeri Cina dengan gaya ilustrasi kartun. Pada beberapa bagian halaman isi akan digunakan ornamen yang memadukan budaya Cina dengan warna-warna yang cerah dan kontras. Teknik pewarnaan pada setiap bagian buku dibuat sama agar terjadi kesinambungan antara cover dengan isi. Pada ilustrasi tiap chapter akan digunakan ilustrasi gabungan lukisan Cina yang menggunakan tinta dengan vektor digital.

(8)

3.3.4.4. Konsep Font

1. Font judul dan nama pengarang

Font yang digunakan pada judul adalah font “Hongkong” karena luwes dan memiliki gaya dekoratif Cina yang terasa kuat. Font ini menyerupai goresan kuas Cina sehingga mampu memperlihatkan ketegasan dan kegigihan Cina. Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890

2. Font teks

Font teks dalam buku cergam adalah “arno pro”. Font ini digunakan dengan tujuan mempermudah pembacaan cerita dan dengan ditulis dengan ukuran yang cukup nyaman dibaca yaitu ukuran 10,5 pt

3.3.5. Ukuran dan Jumlah Halaman

Ukuran halaman: 14 x 20 cm Jumlah halaman: 94 halaman Format : berwarna (full color) Isi buku terdiri dari:

a. Cover depan b. Halaman judul

c. Halaman pengumuman hak cipta d. Daftar isi

e. Pengantar

f. Halaman jeda (pemisah) antar bab g. Halaman isi

h. Cover belakang dan sinopsis buku

3.3.6. Konflik

Sebagai buku kepemimpinan yang menampilkan beragam kisah dan petuah di dalamnya, konflik tidak terbatas pada satu cerita dan tema yang sama. Setiap cerita akan menampilkan konflik masing-masing dengan jalan cerita dan semuanya akan mendukung satu tema pokok sebagai satu kesatuan yakni kepemimpinan Cina.

(9)

3.3.7. Sinopsis

Cina merupakan negara besar yang saat ini mendunia dengan perekonomian raksasanya dan dilandasi dengan seni dan kebudayaan yang tinggi. Tak hanya kebudayaan namun banyak orang juga ingin belajar dari bangsa Cina mengenai ilmu, kesuksesan, keuletan dan kerja keras mereka. Bahkan sampai ada kiasan “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina”. Hal ini membuktikan bahwa bangsa Cina merupakan bangsa Asia yang mampu menjadi bagian negara-negara kuat digdaya lainnya. Saat ini di indonesia, kepemimpinan merupakan hal yang dibutuhkan sehingga buku ini akan berisi mengenai cara berpikir masyarakat Cina yang dapat diterapkan masyarakat Indonesia dalam rangka menjadi pemimpin yang baik. Petuah cina akan diulas dalam bentuk cerita bergambar yang mudah dipahami. Dalam buku “Leader from the East”, kisah-kisah akan dibuat menjadi beberapa bagian yang memiliki pesan tersendiri bagi pembaca yaitu dalam hal membangkitkan visi dan komitmen, contoh sikap seorang pemimpin dan renungan.

3.3.8. Setting Cerita

Setting digunakan agar suasana atau kondisi yang ada dapat menyerupai kejadian aslinya. Setting cerita disesuaikan dengan kondisi dan dekorasi khas Cina baik itu bentuk rumah, bentuk kota, bentuk desa dan bentuk taman atau kebun agar dapat mendukung keseluruhan isi cerita. Setting yang digunakan dapat berbeda-beda tiap kisah kerena kisah/cerita diambil dari masa yang berbeda.

Gambar 3.1. Cina pedesaan

Sumber : http://unic77.blogspot.com/2009/05/keindahan-desa-di-china-yg-mengagumkan.html

(10)

3.3.9. Konsep Karakter Tokoh Cerita

Karakter tokoh cerita akan mengikuti tiap kisah petuah yang akan disampaikan namun kelakuan/sifat dari beberapa karakter akan memiliki sisi humor tersendiri yang mudah dimengerti.

3.3.9.1. Karakter Tokoh

Tokoh utama dalam buku, berbeda-beda tergantung pada cerita sehingga tidak memberikan tokoh utama yang pasti digunakan di semua cerita karena tiap petuah berbeda tergantung cerita yang ingin disampaikan. Sedangkan karakter tokoh pendukung dalam cerita ini bermacam-macam sesuai dengan cerita.

3.3.9.2. Jenis Tokoh

1. Tokoh penting dalam sejarah

Zhuge Liang (Zhuge Liang terkenal dengan berbagai ide cerdik dalam memecahkan masalah.), Cao Cao (sebagai pemimpin Cui Yan), Liu Bang (sebagai kaisar yang baik yang tidak hanya mengutamakan kekuatan semata namun juga solidaritas ), Xiang Yu (tokoh yang hanya percaya pada kekuatan dan keberanian diri sendiri), Konghucu (sebagai guru yang memiliki pengetahuan yang tinggi dalam hal pemerintahan maupun moral.)

2. Tokoh yang menunjang kepemimpinan

Terdapat beberapa tokoh yang memiliki sikap yang baik dan memiliki pemikiran mendalam sehingga mampu memberikan contoh yang tepat pada kepemimpinan, seperti : Kakek tua dalam cerita Yú gōng yí shān atas kegigihannya, pemikiran Chun Yu Kun yang menyadarkan raja Wei, Cui Yan yang berusaha mengembangkan bakat Cui Lin dan lain-lain

3. Tokoh yang kurang menunjang kepemimpinan

Tokoh yang muncul seperti pedagang yang selalu berpikir negatif pada orang lain, selir yang kurang memperhatikan, raja Zhao yang ingin menyerang negara Yan, dan lain-lain.

3.3.10. Konsep dasar gaya desain

Gaya desain yang digunakan adalah gaya dekoratif Cina. Gaya ini menggunakan ornamen Cina yang berbentuk gambar pola hias disertai dengan

(11)

ragam hias berbentuk bunga, binatang dan manusia. Gaya dekoratif diaplikasikan dalam layout cergam keseluruhan, termasuk gambar, lukisan dan hiasan ornamentik sehingga pembaca dapat merasakan nuansa dekoratif Cina pada lembar-lembar cergam.

3.3.11. Konsep warna

Pewarnaan menggunakan warna yang cerah dan sedikit kontras sehingga menjadi paduan visual yang cukup menarik dan cukup terlihat mencolok. Pewarnaan cergam menggunakan dengan teknik digital supaya lebih mudah memilih warna yang cocok pada sosok kartun. Konsep dari pewarnaan adalah cerah dan nyaman dibaca sehingga menampilkan nilai tersendiri pada cergam. Warna yang dominan adalah merah dan kuning karena menurut pandangan Cina, merah melambangkan kebahagiaan dan kuning melambangkan kerajaan.

3.3.12. Teknik Pengerjaan

Pengerjaan dimulai dengan pembuatan thumbnail contoh karakter. Setelah itu dilakukan pembuatan tight tissue dan dilanjutkan dengan pengerjaan setting dan adegan pada story line. Kemudian dilanjutkan dengan tahap final desain yaitu pelayoutan buku dengan isi cergam dan teksnya.

Teknik pengerjaan rancangan ini adalah perpaduan antara teknik manual dan teknik gambar komputer. Pada bagian sketsa awal, seluruhnya akan mempergunakan teknik gambar manual yakni proses penggambaran yang dilakukan dengan alat bantu gambar pensil dengan mengedepankan keterampilan penggunaan tangan. Proses manual dipilih untuk menampilkan visualisasi yang natural dan bersifat craftmanship.

3.4. Konsep Pendukung Pameran

1. Katalog

Katalog berisi ulasan sedikit dari buku disertai dengan contoh isi buku dan profile pengarang buku. Katalog digunakan sehingga pembaca dapat mengetahui garis besar buku.

2. Poster

Poster sebagai bonus buku digunakan untuk mendukung buku dengan memperlihatkan gambar isi buku dan pengarang buku.

(12)

3. Pin

Pin digunakan sebagai bonus buku berisi petuah kepemimpinan. 4. Pembatas buku

Pembatas buku digunakan sebagai bonus buku 5. Standing figure

Standing figure digunakan sebagai display pelengkap pameran. 6. Lampion

Lampion digunakan sebagai display pelengkap pameran. 7. Diorama

Diorama digunakan sebagai display pelengkap pameran. 8. Perbesaran halaman buku

Perbesaran halaman buku digunakan sebagai display pelengkap sidang .

3.5. Budgeting

Spesifikasi : Ukuran kertas : 14 x 20 cm; Jenis kertas : HVS 80 gr; Jumlah : 48 lembar

Percetakan dengan order 1.000 buku:

1.000 buku x 48 lbr = 48000 ; 48.000 : 16 = 3.000 plano ( 6 rim)

Penghitungan harga :

Kertas : 6,5 rim plano x Rp 285.000 = Rp 1.852.500,- Film : 13 x Rp 168.000 = Rp 2.184.000,- Plat isi buku : 13 x 110.000 Rp 1.430.000,- Kertas cover : 200 lbr x Rp 2.750 = Rp 550.000,- Film cover Rp 100.000,- Plat cover Rp 50.000,- Cetak buku Rp 3.500.000,- Laminating Rp 300.000,- Penjilidan : 1000 x Rp 750 Rp 750.000,-

Total harga 1000 buku Rp 10.716.500,-

Harga per satuan buku = Rp 11.000 + 500 (pembatas buku) = Rp 11.500,-

(13)

3.6. Story Line

BAB 1

1 Shù shì yǎng māo 束氏养猫 ( Tuan Shu memelihara kucing)

Orang yang berbakat namun tidak diasah sehingga menjadi tumpul dan tidak berguna.

Terdapat seseorang yang bernama Shu. Ia memelihara kucing untuk mengusir tikus yang ada dirumahnya. Ketika tikus-tikus habis maka para kucing mulai manja dan tidak berburu sehingga tuan Shu harus merawat mereka. Suatu saat saudara tuan Shu ingin meminjam kucing untuk mengusir tikus namun para kucing malah menjadi asing dengan tikus karena insting mereka menghilang seiring dengan tidak dikembangkannya kemampuan berburu mereka.

2 Dà qì wǎn chéng 大器晚成 (orang berbakat lambat suksesnya)

Orang berbakat tidak langsung menjadi sukses melainkan harus diasah terlebih dahulu.

Pada akhir dinasti Han terdapat seorang bernama Cui Yan. Ia merupakan pejabat jujur yang tidak mementingkan diri sendiri. Namun berbeda dengan adiknya, Cui Lin, ia adalah orang yang dianggap tidak sukses oleh keluarganya karena tidak memiliki prestasi. Cui Yan segera melatih Cui Lin sehingga pada akhirnya Cui Lin menjadi sarjana yang berhasil menyelesaikan karya-karya besar.

3 Yǐ mào qǔ rén 以貌取人 (menilai orang secara lahiriah)

Menilai orang hanya berdasarkan wajah atau tampilan saja akan membuat keputusan keliru.

Pada periode Musim Gugur dan Semi terdapat dua siswa Konghucu bernama Zai Yu dan Zi Yu. Zai Yu memiliki fisik yang baik dan tampan

(14)

sedangkan Zi Yu sebaliknya. Zai Yu menjadi murid favorit Konghucu sehingga Zi Yu merasa kurang adil dan belajar di tempat lain. Akhirnya kepandaian Zai Yu menjerumuskan dirinya sendiri dengan memberontak pada kaisar dan ketahuan. Sedangkan Zi Yu menjadi sarjana sukses.

4 Xiǎo shí liǎo liǎo 小时了了 (Orang pintar ketika muda)

Pintar saat kecil tak menjamin sukses

Pada akhir dinasti Han terdapat seorang anak cerdas bernama Kong Rong. Suatu hari Kong Rong pergi menemui Li Yuan Li, seseorang yang dikaguminya. Li Yuan Li dibuat kagum oleh kecerdasan Kong Rong, namun pejabat yang bernama Chen Wei tidak mengakuinya dan berpendapat bahwa Kong Rong pintar saat kecil tak menjamin kesuksesan di masa depan.

BAB 2

5 Hóng gǔ zhī zhì 鸿鹄 之志 (cita-cita yang tinggi)

Orang yang mempunyai cita-cita yang tinggi dan mimpi yang besar.

Pada akhir Dinasti Qin, Chen Sheng merupakan petani yang memiliki cita-cita yang tinggi namun ia sering ditertawakan karena cita-citanya menjadi orang sukses oleh petani lainnya. Pada pemerintahan kaisar Qin yang kedua, ia mengobarkan semangat para petani dan menjadi pemimpin yang berusaha memberontak dari pemerintahan kaisar Qin yang kejam.

6 Qǔ ér dài zhī 取而代之 (menggantikan posisi seseorang)

Menggantikan posisi jabatan seseorang

Xiang Yu merupakan keturunan jenderal besar di timur Cina. Saat kecil ia belajar kaligrafi, siasat perang dan ilmu pedang. Suatu saat ia melihat barisan kerajaan yang mewah dan ia menginginkannya. Akhirnya ia

(15)

menjadi pemimpin pasukan pemberontak dan berhasil menggalang kekuatan dan menamai dirinya raja Chu.

7 Yī míng jīng rén 一鸣惊人 (sekali berkicau mengagetkan orang)

Orang yang berkemampuan dan bertanggung jawab, sekali beraksi langsung sukses

Pada periode negara berperang, Raja Wei dari negara Qi dinobatkan sebagai raja. Namun Raja Wei hanya menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dan tidak mengurusi pemerintahan sehingga negara tetangga menggerogoti wilayahnya. Para pejabat mengirim Chun Yu Kun untuk menyadarkan raja dari situasi ini. Lalu ia mengungkapkan maksudnya dengan fabel burung perkasa yang menggemuk dan tidak keluar sarang. Akhirnya Raja sadar terhadap kelakuannya dan mengubah diri menjadi raja yang baik dan menjalankan pemerintahannya.

8 Jū ān sī wēi 居安思危 (tetap waspada pada saat damai)

Jangan lengah dengan keadaan aman sehingga tidak waspada.

Negara Song, Qi dan beberapa negara kecil lain membentuk aliansi untuk menyerang negara Zheng. Menghadapi hal ini, raja Zheng meminta bantuan pada negara Jin yang lebih besar sehingga negara-negara aliansi menjadi takut. Setelah itu, raja Zheng memberi hadiah berupa permata dan gadis cantik pada raja Jin. Raja Jin yang terkesima dengan hadiah tersebut membagikan sebagian hadiah dan gadis pada jenderalnya namun ditolak halus dengan alasan takut akan terbuai sehingga lupa dengan keamanan negara.

9 Yú gōng yí shān 愚公移山 (Kakek bodoh memindahkan gunung)

(16)

Terdapat seorang kakek lugu yang ingin memindahkan gunung karena menghalangi jalannya ke kota. Ia dan keluarganya mengukuhkan tekad menggali untuk memindahkan gunung tersebut.

10 Bàn tú ér fèi 半途而废 (Berhenti di tengah jalan)

Meninggalkan pekerjaan sebelum rampung

Seorang laki-laki bernama Yue Yang Zi belajar ke luar kota namun baru satu tahun ia sudah pulang. Istrinya marah mengetahui hal itu karena ia berhenti di tengah jalan sehingga ia mengumpamakan usaha suaminya seperti memotong kain sutra di tengah-tengah dan tidak menghasilkan apa-apa.

11 Qí lù wáng yáng 歧路亡羊(Kambing hilang di jalan bercabang)

Kegagalan bukan disebabkan tidak adanya tujuan melainkan keran tidak berfokus pada tujuan

Terdapat seorang bernama Yang Zi; tetangganya kehilangan kambing dan memintanya membantu. Namun setelah lama tetap tak dapat ditemukan karena jalannya bercabang. Yang Zi menyamakan hal tersebut dengan seseorang yang memiliki pikiran bercabang sehingga tidak fokus pada satu tujuan.

BAB 3

12 Sān gù máo lú 三顾茅庐 ( tiga kali berkunjung ke gubuk )

Tekad pantang menyerah akan membuahkan hasil

Pada Periode Tiga Kerajaan (25-280) ada tiga penguasa yang sangat terkenal yaitu : Cao Cao, Sun Quan dan Liu Bei. Untuk mewujudkan cita-citanya, Liu Bei berkeinginan meminta bantuan Zhu Ge Liang yang menguasai strategi perang, politik dan psikologis yang tidak tertandingi

(17)

pada zamannya. Untuk merekrut Zhu Ge Liang yang bertempat tinggal sangat jauh di pedalaman, Liu Bei harus bolak-balik mengunjungi gubuknya, sebelum akhirnya bisa bertemu Zhu Ge Liang. Melihat keteguhan hatinya, Zhu Ge Liang pun menyatakan kesediaannya menjadi penasihat militer Liu Bei pada kunjungan Liu Bei yang ketiga kalinya.

13 kāi juǎn yǒu yì 开卷有益 (membaca akan memberikan manfaat)

Membaca akan menambah wawasan ; Sikap bawahan akan mencontoh atasan

Pada awal dinasti Song, Song Tai Zong adalah raja yang prinsip “menguasai atau dikuasai zaman.” Raja Song terus membaca walaupun kelelahan mengurusi pemerintahan karena menurutnya membaca akan memberikan manfaat. Pada akhirnya contoh dan dorongan raja akhirnya berpengaruh terhadap para pejabat. Mereka akhirnya juga ikut membaca buku.

14 Jí sī guǎng yì 集思广益 (mengumpulkan ide dari banyak orang)

Mengumpulkan ide dari berbagai sumber supaya mendapat mengambil keputusan yang baik

Ketika Liu Bei akan meninggal, ia memanggil perdana menterinya, Zhu Ge Liang untuk menyampaikan pesan-pesan terakhir. Ia berpesan kepada Zhu Ge Liang agar tetap setia mengabdi dan membela negara. Pesan ini sangat penting karena Liu Bei tahu bahwa kemampuan anaknya tidak seberapa. Setelah Liu Bei meninggal, Liu Chan tidak serius mengurusi negara sehingga urusan negara praktis ditangani oleh Zhu Ge Liang. Zhu Ge Liang lalu mengadakan pertemuan dengan para pejabat dengan tujuan mengumpulkan ide dan kebijakan untuk menangani masalah kerajaan bersama.

(18)

15 xiān fā zhì rén 先发制人 (mengambil inisiatif bertindak terlebih dahulu)

Seseorang akan memperoleh manfaat jika berinisiatif dan bertindak terlebih dahulu.

Pada akhir dinasti Qin, semasa kepemimpinan Hu Hai; Chen Sheng dan Wu Guang memimpin sejumlah petani untuk melakukan pemberontakan terhadap dinasti Qin yang menyebabkan rakyat menderita. Xiang liang dalam rapat membahas tentang pemberontakan menyatakan siapa yang bertindak terlebih dahulu akan jadi pemimpin dan yang belakangan akan menjadi pengikut. Raja Qin merupakan raja yang lalim dan sepantasnya digulingkan. Lalu banyak orang yang mendukungnya.

16 pò fǔ chén zhōu 破釜沉舟 (memecahkan periuk dan menenggelamkan

perahu ( setelah menyeberang))

Tekad maju pantang mundur; berani menghadapi tantangan; keyakinan diri

Ketika negara Zhao diserang oleh negara Qin, Utusan dari raja Zhao meminta bantuan pada raja Chu yang baru. Raja menginstruksikan Song Yi untuk membantu negara Zhao menghadapi Qin. Namun, ketika di medan tempur, Song Yi malah membiarkan negara Zhao dan Qin berperang. Ia menunggu keduanya lemah baru mengambil tindakan. Namun kondisi sudah semakin buruk sehingga Xiang Yu memimpin pasukannya tanpa menunggu lagi sambil memecahkan periuk dengan arti tak ada perbekalan lagi. Jika ingin selamat maka harus menang. Akhirnya keberanian prajurit keluar dan memenangkan pertempuran.

17 Bu ru hu xue, yan de hu zi (不入虎穴,焉得虎子) (tak bisa mendapat

anak macan jika tidak masuk gua)

(19)

Pada masa Periode Dinasti Han Timur (25-220), Ban Chao dikirim sebagai utusan ke daerah barat untuk membangun hubungan diplomatik dengan Shan Shan. Pada saat yang bersamaan, suku Hun juga mengirim utusan rahasia ke Shan Shan untuk menggagalkan usaha Ban Chao. Namun hal itu berhasil diketahui Ban Chao dan pada malam hari ia membunuhnya dan akhirnya ia dapat melakukan negosiasi dan berhasil menyelesaikan misinya.

18 Bai wen bu ru yi jian 百闻不如一见 (Melihat dengan mata sendiri lebih

baik dari mendengar dari orang lain)

Memastikan sendiri akan lebih baik daripada hanya mendengar

Pada masa Dinasti Han Barat (206 SM – 25 M), ketika sedang menghadapi serangan dari suku Qiang, Kaisar Han Xuan Di memerintahkan para pejabatnya untuk mencari strategi menangkis serangan para penjajah. Jenderal Zhang Chong Guo yang berusia 76 tahun menawarkan diri untuk menjalankan misi tersebut. Namun ia memilih untuk melihat sendiri medan di lapangan. Setelah melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap daerah dan situasi pihak musuh, ia berhasil mendapatkan strategi untuk memukul musuh.

19 Zhuān xīn zhì zhì 专心致志 (memusatkan seluruh perhatian)

Kepandaian saja tak menjamin keberhasilan, harus disertai perhatian dan konsentrasi penuh terhadap hal yang dikerjakan.

Seorang guru catur bernama Yu Qiu memiliki dua murid. Yang satu rajin dan berkonsentrasi sedangkan yang lain tidak. Setelah dipertandingkan, pemenangnya adalah murid yang memusatkan perhatiannya. Lalu Sang guru menasihati mereka bahwa orang yang memusatkan perhatiannya dapat berhasil.

(20)

20 Bù chǐ xià wèn 不耻下问 (tidak malu bertanya pada bawahan)

Tidak malu bertanya atau belajar dari bawahan atau orang yang lebih rendah.

Konghucu meyakini belajar bukanlah cara yang kaku dimana seseorang harus selamanya belajar melalui institusi resmi atau seorang senior. Menurutnya siapa yang mempunyai ilmu, kepadanya kita patut bertanya dan belajar darinya. Tidak peduli status sosial, umur, apakah ia atasan atau bawahan kita. Semakin banyak bertanya dan belajar maka semakin pintarlah kita.

21 Zǒu mǎ kàn huā 走马看花 (menunggang kuda sambil melihat bunga)

Memperoleh sedikit informasi melalui peninjaun sekilas

Ada seorang pemuda bernama Gui Liang. Karena kakinya pincang. Ia mengalami kesulitan dalam mencari istri. Hal ini membuatnya cemas dan khawatir sehingga ia meminta bantuan temannya yang bernama Hua Han untuk memperkenalkannya pada seorang gadis. Hua Han memiliki kenalan wanita yang cukup cantik, namun hidungnya tumbuh miring. Lalu dengan cerdik, ia mempertemukan kedua orang tersebut dengan disuruhnya Gui Liang menunggang kuda dan Hua Han mencium bunga sehingga mereka tidak melihat kekurangan lawan jenis. Setelah menikah mereka baru mengetahui kekurangan pasangannya.

BAB 4

22 Jiě yī tuī shí 解衣推食 ( memberi pakaian dan makanan untuk orang

lain)

Hubungan yang baik, perhatian, empati seorang pemimpin bisa membuat bawahannya loyal

(21)

Mendengar berita ini, Xiang Yu dan 30.000 pasukan elitnya pergi dan menghancurkan pasukan Liu Bang. Setelah kalah, Liu Bang melarikan diri ke Xian Yang untuk bergabung dengan sisa pasukannya. Xiang Yu pun mengejar Liu Bang. Dalam keadaan ini ia membutuhkan bantuan Han Xin namun Han Xin tidak mau membantu karena Xiang Yu tak berlaku baik baginya.

23 Mén tíng ruò shì 门庭若市 ( halaman rumah penuh sesak seperti pasar)

Seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau terbuka

Seorang perdana menteri di negeri Qi yang bernama Zou Ji. Ia melihat cermin dan menanyakan pada orang sekitarnya dan ia dikatakan lebih tampan dari pangeran Xu. Namun setelah melihat wajah pangeran Xu, ia menyadari bahwa semua perkataan orang disekitarnya bukan sebenarnya. Lalu ia menginstruksikan pada raja untuk memberi hadiah orang yang memberi saran pada raja karena mungkin rakyat tak berani mengungkapkan maksudnya yang sebenarnya pada raja.

24 Fù jìng qǐng zuì 负荆请罪 (meminta maaf dengan sungguh-sungguh)

Seorang pemimpin harus berani dan meminta maaf dengan ketulusan hati

Suatu hari raja Zhao mengutus Lin Xiang Ru, pejabat istana yang sangat berbakat dalam negosiasi untuk membangun hubungan yang yang baik dengan negara Qin. Kepiawaian Lin Xiang Ru menyebabkan raja Qin mau membina hubungan dengan raja Zhao. Setelah sukses akan misinya, Lin Xiang Ru menjadi orang kepercayaan raja. Posisi Lin Xiang Ru pun melejit dengan pesat diantara para pejabat sampai setingkat menteri. Pengangkatan ini tidak dapat diterima dengan lapang dada oleh para senior terutama Lian Po. Namun setelah Lian Po mendengar mengenai Lin Xiang Ru yang lebih mementingkan negara daripada jabatan maka ia pun meminta maaf pada Lin Xiang Ru.

(22)

25 Liǎng xiù qīng fēng 两袖清风 (Kedua lengan baju yang bisa dilewati

angin sejuk)

Seorang pemimpin yang bersih dan jujur pantang korupsi.

Yu Jian merupakan seorang pejabat yang jujur dan tidak suka korupsi. Suatu saat ia daipanggil untuk menjadi ketua pengadilan di pusat. Sebelum berangkat, ada orang yang menanyakan mengenai bingkisan yang dibawa untuk pejabat tinggi di pusat. Namun ia menyatakan bahwa ia tidak akan membawa apa-apa karena ia mengabdi untuk rakyat, bukan pejabat tinggi.

26 Duì niú tán qín 对牛弹琴 (Bermain kecapi di hadapan lembu)

Berbicara tanpa melihat kapasitas lawan bicara sehingga lawan bicara tidak mengerti hal yang dibicarakan.

Gong Ming Yi, seorang seniman terkenal yang dikagumi banyak orang mencoba memainkan keahlian sulingnya pada lembu. Namun ternyata lembu tersebut tidak tertarik. Tetapi ketika ia memperdengarkan suara lenguhan anak sapi dan bunyi lalat maka lembu itu menoleh. Lalu ia berkesimpulan bahwa saat lembu didengarkan suara suling yang merdu, lembu itu tak tertarik karena tidak memahami.

27 Shuī qīng wú yú 水清无鱼 (Air jernih tiada ikan)

Jangan menuntut berlebihan pada teman, bawahan, rekan kerja, atau siapa saja. Harus ada toleransi dalam berhubungan; jika tidak maka hubungan tidak dapat bertahan lama.

Pada dinasti Song terdapat seseorang bernama Lu Meng Zheng yang membantu raja dalam memberantas penyelundupan melalui perkapalan kerajaan. Dalam pembicaraan, raja berkata agar tidak semua orang ditangkap melainkan hanya pemimpinnya saja karena jika semua

(23)

ditangkap dan bersikap terlalu tegas kemungkinan hanya ada sedikit yang mau bekerjasama seperti perumpamaan air jernih berarti tak ada ikannya karena ikannya gampang ditangkap.

28 Mǎ shǒu shì zhān 马首是瞻 (Kepala kuda dijadikan petunjuk)

Mengikuti petunjuk atau bimbingan seseorang untuk melangkah (follower).

Pada Periode Musim Gugur dan Semi (770-476 SM), negara Jin bersekutu dengan kedua belas negara kecil, negara pemberi upeti , dan berencana menyerang negara Qin. Pemimpin pasukan gabungan tersebut adalah jenderal besar negara Jin bernama Xun Yan. Walaupun negara Qin mendapat peringatan dan ancaman namun mereka tahu bahwa Jenderal Xun Yan bukan seorang pemimpin berbakat. Selain itu, sejak dibentuknya persekutuan itu pun, sering terjadi ketidak-kompakkan. Karena sikap Xun Yan yang sewenang-wenang dan menimbulkan suasana tidak kondusif maka misi dibatalkan dan mundur.

BAB 5

29 Yù bàng xiāng zhēng 鹬蚌相争 (burung dan kerang berkelahi)

Pihak ketiga mendapat keuntungan dari pertengkaran dua belah pihak.

Pada suatu hari, pada masa Periode negara-negara berperang (475-221 SM), negara Zhao pernah berencana menyerang negara Yan hanya karena masalah sepele. Segera persiapan dilakukan. Mendengar bahwa raja Zhao akan segera menyerang negara Yan, Su Dai dari Luo Yang, mengunjungi raja Zhao untuk memberi masukan dan memohon beliau untuk membatalkan rencananya. Ia menceritakan fabel mengenai pertengkaran burung dan kerang dan akhirnya ditangkap nelayan.

(24)

30 Qí hǔ nán xià 骑虎难下 (susah turun dari punggung harimau yang

sedang ditunggangi)

Suatu usaha, pekerjaan, rencana yang sulit dilanjutkan, tetapi juga sulit berhenti atau mundur.

Pada Dinasti Jin Timur ( tahun 317-420). Setelah kematian ayahnya, Sima Yan memegang tampuk kekuasaan. Tetapi baru memimpin sekitar tiga tahun, kedudukan Sima Yan direbut oleh jenderalnya, Su Jun. Lalu Wen Jiao dan Tao Kan berusaha mengembalikan kekuasaan dengan memberontak namun pasukan Tao Kan selalu kalah sehingga ia merasa kurang percaya diri. Keadaan Tao Kan seperti susah turun dari punggung harimau yang sedang ditunggangi

31 Jǔ qí bù dìng 举棋不定 ( ragu ketika memindahkan buah catur)

keraguan dapat menjadi hal yang fatal.

Pada Periode Musim Gugur Dan Semi. Pada saat itu raja Xiang dari negeri Wei yang sangat arogan dan otoritatif dikudeta oleh dua orang kepercayaannya, Ning Hui Zi dan Sun Wen Zi. Setelah menaklukan raja, mereka mengangkat raja boneka. Selang beberapa tahun Ning Hui Zi merasa bersalah dan meminta anaknya mengembalikan kekuasaan. Namun anaknya bingung setelah konsultasi dengan kerabatnya yang menolak hal ini. Dalam kebingungan ia memutuskan mengembalikan kekuasaan dan pada akhirnya ia dan keluarganya dihukum mati.

32 Pǐ fū zhī yǒng 匹夫之勇 (keberanian membabi buta)

Kesuksesan tak dapat dilakukan dengan hanya mengandalkan satu aspek.

Liu Bang yang telah bergelar Kaisar Han dalam suatu acara membagikan hadiah dan penghargaan pada mereka yang berjasa. Banyak hadiah diberikan sesuai dengan jasa mereka dalam memenangi pertempuran itu.

(25)

Ia bercerita bahwa Xiang Yu tak berhasil karena hanya mengandalkan keberanian semata

33 Yán guò qí shí 言过其实 (kata-kata yang berlebihan)

Membesar-besarkan sesuatu (orang yang membesar-besarkan sesuatu yang tak sesuai kenyataan)

Pada tahun 221 Liu Bei berhasil mengukuhkan dirinya sebagai penguasa Shu. Saat ia sakit keras, ia memanggil Zhu Ge Liang untuk membantu anaknya, Liu Chan dalam mengelola pemerintahan. Selain itu ia juga memberi masukan pada Zhu Ge Liang agar tidak salah menilai kemampuan Ma Shu. Menurutnya Ma Shu besar mulut, terlalu percaya diri dan kadang tidak mau menerima nasihat orang lain. Setelah itu dalam melawan Wei, Ma Shu menjadi komandan namun karena terlalu percaya diri, ia menyebabkan ribuan pasukan terbunuh sia-sia.

34 Sòng rén yí dào 宋人疑盗 (mencurigai tetangga sebagai pencuri)

orang yang mempunyai pandangan negatif sehingga mengambil kesimpulan yang salah.

Terdapat seorang saudagar kaya dan pedagang kaki lima. Sang saudagar selalu sini melihat pedagang itu dengan sinis sehingga saat ada badai yang merusak pintu rumah sang saudagar, peringatan akan pencuri oleh pedagang tidak dihiraukan. Namun setelah kecurian, sang saudagar malah berpikir bahwa pedagang itulah yang mencurinya.

35 Fēn dào yáng biāo 分道扬镳 (berpisah dan menggunakan jalan yang

berbeda)

Dua belah pihak yang tidak dapat dipersatukan sebaiknya dipisah

Pada periode dinasti Utara dan Selatan, Raja Wei Xiao Wen telah memindahkan ibukotanya ke Luo Yang. Pada saat itu pejabat yang

(26)

berkuasa di sana adalah Yuan Zhi. Keberhasilannya menjadikannya sombong, tinggi hati dan memandang rendah orang lain. Suatu hari, ia melakukan inspeksi dengan kereta kebesarannya. Di tengah jalan ia bertemu denganLi Biao Xiao, pejabat tinggi kerajaan. Terjadilah pertengkaran karena tiada yang mau mengalah untuk memberikan jalan. Akhirnya mereka menghadap raja dan raja mengatakan agar mereka menggunakan jalan yang berbeda

36 Xuě zhōng sòng tàn 雪中送炭 (mengantarkan arang bakar ketika hujan

salju)

Bantuan yang tepat pada waktunya.

Pada awal dinasti Song, hidup raja bernama Zhao Guang Yi yang dijuluki tai zong. Saat berjalan di luar, ia merasa kedinginan walau sudah menggunakan mantel. Hal ini membuatnya segera mengirim bantuan kayu bakar pada penduduk.

37 Sǎn lìng wǔ shēn 三令五申 (berkali-kali memberikan perintah dan

peringatan)

Seorang terkadang memberikan sanksi untuk menjaga wibawanya

Raja He Lu menantang Sun Tzu melatih para selirnya namun setiap kali dilatih mereka selalu tertawa dan tidak mendengarkan. Setelah Sun Tzu membunuh komandan mereka, para selir menjadi patuh padanya.

38 Shàng xíng xià xiào 上行下效 (bawahan mencontoh atasan)

Sikap dan perbuatan pemimpin akan diikuti oleh bawahan.

Alkisah seorang raja negeri Qi yang senang berburu dan memanah. Namun panahnya kena maupun tidak kena, para pejabat selalu memujinya. Lalu ia bertanya pada Xiang Zhang dan menjawab bahwa

(27)

raja selama ini ingin dipuji maka dari itu mereka akan menjilat dengan cara memuji raja.

39 Tóu shǔ jì qì 投鼠忌器 (hendak melempar tikus, tetapi takut benda di

sampingnya pecah)

Hendak mengambil tindakan tegas pada orang yang bersalah tapi takut efeknya melibatkan orang lain.

Pada awal pemerintahan Dinasti Han Barat (206 SM – 24 M), pemerintahan menghadapi isu-isu mengenai cara dan solusi menghadapi pejabat korupsi atau bermasalah. Mereka hendak membuat raja maupun rakyat harus diperlakukan sama di depan umum. Namun khawatir penyamaan itu akan mencoreng citra pemerintahan.

BAB 6

Penjelasan mengenai Cina mengenai geografis, kesenian, pemandangan dan sejarah

BAB 7 Peribahasa Cina

Gambar

Diagram 3.4.Jenis gaya ilustrasi/gambar yang disukai anak remaja SMA
Gambar 3.1. Cina pedesaan

Referensi

Dokumen terkait

Pembuatan gula tumbu dengan metode fosfatasi pada semua perlakuan dalam penelitian ini menghasilkan kadar sukrosa yang tidak berbeda secara nyata dan berada

Tabel I.3 Data Hasil Survei Pendahuluan pada Pegawai Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Pangkalpinang .... Tabel I.4 Data Spesifikasi Jabatan Pegawai Struktural di

Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan di SD Negeri 18 Banda Aceh tepatnya di kelas VI, penulis melihat kurangnya respon siswa terhadap materi pelajaran yang

Penerapan model dengan menggunakan algoritma Naïve Bayes Classifier menghasilkan prediksi mahasiswa yang lulus tepat waktu sebanyak 46 orang dan lulus tidak tepat

1 Siti Marfiatun B.211.12.1055 Cucian Motor Dari tiga pesaing ternyata jasa cuci motor tidak menyediakan bisnis pendamping seperti scotlate dan stiker motor.Harga yang

Sedangkan perbedaan penelitiaan yang dilakukan Paina dengan penelitian ini adalah pada objek kajian yang mana pada penelitian Paina meneliti tindak tutur komisif khusus

 Konsep rumah tangga pertanian adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya melakukan dan bertanggungjawab dalam kegiatan pembudidayaan,

Obat anastesi disemprotkan dengan sebuah alat berbentuk tabung melengkung yang berfungsi sebagai penyemprot obat anastesi lidokain 0,5 sampai 1 ml perkali semprotan dengan