• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PANJANG SERI DATA HISTORIK TERHADAP KUALITAS DATA HASIL PREDIKSI PADA PENERAPAN MODEL RANTAI MARKOV UNTUK PERAMALAN ALIRAN SUNGAI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN PANJANG SERI DATA HISTORIK TERHADAP KUALITAS DATA HASIL PREDIKSI PADA PENERAPAN MODEL RANTAI MARKOV UNTUK PERAMALAN ALIRAN SUNGAI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

historik dan tingkat akurasi dari output yang dihasilkan oleh Model Markov, serta mengetahui panjang seri data historik yang relevan yang dapat memberikan tingkat akurasi yang memadai.

Model Rantai Markov yang dikembangkan menjadi metode Thomas Fiering merupakan suatu metode yang telah lama dikenal untuk membangkitkan data debit sintetis bulanan. Hampir semua buku membahas aplikasi statistika di dalam ilmu hidrologi, misalnya Raudkivi (1981), Kottegoda (1980) a tau Shahin (1993) mengemukakan bahwa Metode Markov adalah metode untuk membuat data debit sintetis, jika data debit pengamatan masih kurang panjang (kurang dari 20 tahun) untuk digunakan sebagai masukan dalam simulasi perencanaan wilayah sungai, bentuk dasar dari model Rantai Markov adalah : (Somarto 1987:501)

qi = di + ei

dengan,

di = komponen deterministic dan

ei= komponen acak

Pengembangan persa maan diatas untuk peramalan debit sintetis untuk musim ganda (multi

season) adalah : (Shahin, 1993)

ρ(j). σj

qi,j = μj + (qi,j-1 – μj-1) + ti,j σj√(1 – ρ(j) 2)

σj-1

dimana :

qi,j = debit bulanan dalam tahun i (j=1,2,....,12)

mi,j = rata-rata debit bulan j

rj.sj/sj-1 = koefisien regresi qi,j dari qi,j-1

rj = koefisien korelasi bulan ke j dari bulan ke j-1

sj = simpangan baku bulan ke j

sj-1= simpangan baku bulan j-1 qj-1= debit rata-rata bulan j-1

ti,j= variabel acak berdistribusi normal baku, dengan rata-rata 0 dan variansi 1, untuk bulan j dengan catatan bahwa untuk j=1 (bulan Januari), maka j-1 =12 (Bulan Desember tahun yang lalu).

METODELOGI Lokasi Penelitian

Waduk Selorejo secara administratif terletak di Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang Jawa Timur. Lokasi Waduk Selorejo berada pada jarak kurang lebih 35 Km ke arah barat Kota Malang menuju Kota Kediri. Waduk Selorejo berkedudukan di Wilayah Jawa Timur yang secara geografis terletak pada posisi 111o – 114o Bujur Timur dan 7o

12’ – 8o 48’ dan pada kedudukan + 624.00 meter di

atas permukaan air laut.

Gambar 1. Peta Lokasi Waduk Lahor dan Waduk Selorejo

HUBUNGAN PANJANG SERI DATA HISTORIK TERHADAP

KUALITAS DATA HASIL PREDIKSI PADA PENERAPAN MODEL

RANTAI MARKOV UNTUK PERAMALAN ALIRAN SUNGAI

Sulianto1

Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil 1 Fakultas Teknik - Univ. Muhammadiyah Malang

Kampus III, Jl. Tlogomas No. 246 Telp. (0341) 464318-319 Pes. 130 Fax. (0341) 460435 e-mail: erwin67pro@yahoo.com

ABSTRACT

Markov Chain Model is a stochastic model for forecasting the river flow which in his analysis always involves a long series of historical data. In most studies the method is still highly theoretical and not fully applicable significantly due to the limited data in the field.This study is an attempt to optimize the application of Markov Chain Model for its functionality extensively to extrapolate data streams. The scope of this research is basically conducted a study on the relationship between the length of the historical flow data series with data quality prediction results. By knowing these characteristics, the error correction of analysis results can be expected due to data limitations, so that the Markov Chain Model can be widely applied to optimization of waterworks operations.

Results for the Konto River and River showed that the prediction of flow Kwayangan next year with Markov chain models tend to give better results than the results of forecasting by conventional methods are widely applied. Markov model is good enough to predict the river flow has low flow fluctuations, but for a river flow fluctuated sharply less than satisfactory results. The length of data series ranges from 15 to 20 of the optimal inputs to produce a minimum error rate prediction. Accuracy of prediction result is not determined by the length of the input data series, but is determined by the nature of statistical data. Value of lag-1 correlation coefficient are large and small skewness coefficient of the historical data tends to give a satisfactory prediction results. Key words: river flow, data, prediktion, markov model.

PENDAHULUAN

Peramalan aliran inflow pada bangunan air untuk setahun kedepan sangat diperlukan dalam merencanakan pola operasinya. Salah satu model

peramalan

(forecasting) yang telah banyak

diaplikasikan untuk berbagai macam keperluan baik pada bidang rekayasa, ekonomi, lingkungan atau bidang lainnya adalah Model Rantai Markov. Model Rantai Markov merupakan model stokastik yang dalam analisisnya melibatkan unsur deterministik dan unsur random untuk mengantisipasi adanya faktor ketidakpastian di alam. Salah satu syarat keberhasilan penerapan Model Markov adalah tersedianya seri data historik yang memadai baik ditinjau dari aspek kuantitas maupun kualitasnya. Semakin panjang seri data historik berarti jumlah titik data latih semakin

komplek dan pola output yang dihasilkan oleh model akan semakin dapat merepresentasikan fenomena yang terjadi sebenarnya.

Kendala utama dalam penerapan Model Markov secara luas untuk ekstrapolasi data debit adalah terbatasnya jumlah dan kualitas data yang memadai pada sungai-sungai di Indonesia, terutama pada sungai-sungai yang belum dikelola dengan baik. Adanya keterbatasan tersebut upaya untuk mengetahui batasan panjang seri data historik yang dilibatkan sebagai dasar analisis menjadi penting. Dengan mengetahui karakteristik tersebut maka batasan penerapan Model Markov untuk ekstrapolasi data debit dapat dirumuskan dan kemungkinan terjadinya simpangan dari output yang dihasilkan dapat ditekan sekecil mungkin.

Tujuan penelitian ini menyangkut dua hal, yaitu mengetahui hubungan antara panjang seri data

(2)

81 Sulianto1, Hubungan Panjang Seri Data Historik Terhadap Kualitas Data Hasil Prediksi Pada Penerapan Model Rantai Markov Untuk Peramalan Aliran Sungai

80 Media Teknik Sipil, Volume 9, Nomor 1, Februari 2011: 78 - 86

Fluktuasi Debit Inflow Waduk Selorejo Th. 1984 ~ Th. 2006

0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 1 26 5176 101 126 151 176 201 226 251 276 301 326 351 376 401 426 451 476 501 526 551 576 601 626 651 676 701 726 751 776 801 826 Periode (10 harian) D e b it ( m 3/d e ti k )

Gambar 4. Fluktuatif Debit Inflow Waduk Selorejo Th. 1984-2006 Prediksi Aliran Dengan Model Rantai Markov

Prediksi aliran Tahun 2006 dari Model Rantai Markov dengan masukan data historik 5, 10, 15, 20 dan 22 Tahun terakhir pada Sungai Konto dan Sungai Kwayangan secara rinci disajikan pada bagian lampiran, dan secara ringkas disajikan pada Gambar 5 dan Gambar 6. Prediksi aliran Tahun 2006 pada Sungai Konto dan Sungai Kwayangan dengan menggunakan input seri data yang bervariasi 5, 10, 15, 20 dan 22 Tahun secara

kuantitatif menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan, namun masing-masing cenderung memiliki pola yang hampir sama. Panjang seri data terlihat tidak memiliki kecenderungan tertentu terhadap nilai debit rerata, debit minimum dan debit maksimum, namun tidak demikian pada nilai variasinya. Nilai variasi yang dihasilkan cenderung lebih besar seiring dengan semakin panjangnya seri data debit yang dilibatkan dalam perhitungan.

Debit S. Konto Tahun 2006 Hasil Ekstrapolasi Model Markov

0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 20.00 22.00 24.00 26.00 1 2 3 4 56 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Periode (10 harian) D e b it ( m 3/d e ti k ) 5 Th 10 Th 15 Th 20 Th 22 Th

Gambar 5. Debit S. Konto Tahun 2006 Hasil EkstrapolasiModel Markov

Tahap Kegiatan Penelitian

Tahap kegiatan penelitian secara berturutan adalah pengumpulan data, pemeriksaan data, analisis data, pembahasan hasil analisis data serta penarikan kesimpulan dan saran. Data yang digunakan sebagai dasar analisis adalah data historik bulanan yang tercatat pada Stasiun Hidrometri di Sunga i Konto dan Sungai Kwayangan. Panjang seri data historik yang dilibatkan adalah 22 tahun, yaitu mulai Tahun 1984 hingga Tahun 2006. Dalam analisisnya seri data tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu ; seri data Tahun 1984 hingga Tahun 2005 digunakan sebagai data trainning dan seri data Tahun 2006 digunakan sebagai data testing. Selanjutnya sebagai variabel panjang seri data, maka analisisnya menggunakan berbagai masukan data training sepanjang 5, 10, 15, 20 dan 22 Tahun yang merupakan catatan terakhir.

Uji Homogenitas Data

Homogenitas data hasil ekstrapolasi dengan data historik diuji dengan inferensi statistik yang didasarkan pada besaran rerata dan variansi. Untuk maksud ini maka digunakan statistik penguji berdistribusi Student-t test yang didasarkan pada besaran rerata dan Fisher test yang didasarkan pada nilai variansi data.

Uji Unjuk Kerja Model

Untuk membandingkan kecocokan hasil peramalan berdasarkan panjang seri data historik 5, 10, 15, 20 dan 22 Tahun maka digunakan kriteria angka evaluasi root mean square error (RMSE). Root Mean Square Error dipresentasikan sebagai rata-rata kuadrat simpangan (selisih) antara nilai keluaran (hasil prediksi) terhadap nilai target (data testing). Nilai MRSE semakin kecil menunjukkan bahwa rata-rata nilai peramalan yang dihasilkan sangat dekat dengan nilai yang sebenarnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN Map Image Waduk Selorejo

Inflow Waduk Selorejo terdiri dari dua sungai, yaitu Sungai Konto dan Sungai Kwayangan seperti ditunjukkan pada Gambar 2 dan 3.

Data Historik Aliran Inflow

Data debit historik inflow Waduk Selorejo periode 10 harian mulai Bulan Januari Tahun 1984 hingga Tahun 2006 ditunjukkan pada Gambar 6. Debit Sungai Konto secara kuantitatif jauh lebih besar dari nilai debit Sungai Kwayangan. Hal ini bisa dimengerti oleh karena Sungai Kwayangan merupakan anak su ngai Konto dengan perbandingan luas DAS (daerah aliran sungai) kurang lebih seperempatnya. Adanya aliran dasar

(base flow) yang relatif cukup besar menunjukkan

bahwa DAS Konto masih cukup baik ditinjau dari fungsinya sebagai konservasi air.

Gambar 2. Map Image Waduk Selorejo Gambar 3. Perspektif Dasar Waduk Selorejo Tubuh Bendungan S. Kwayangan S. Konto S. Konto S. Kwayangan Tubuh Bendungan

(3)

Debit S. Kwayangan Tahun 2006 Hasil Ekstrapolasi Model Markov 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 1.60 1.80 2.00 2.20 2.40 2.60 2.80 3.00 3.20 3.40 3.60 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Periode (10 harian) Debit (m 3/det ik) 5 Th 10 Th 15 Th 20 Th 22 Th

Gamber 6. Debit S. Kwayangan Tahun 2006 Hasil EkstrapolasiModel Uji Kecocokan Hasil Prediksi

Uji kecocokan hasil prediksi aliran S. Konto

Pola yang menunjukkan perbandingan nilai rasio dari setiap teknik analisis yang diteliti secara grafis ditunjukkan pada Gambar 7. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai minimum dari jumlah rasio sebesar 32,51 dan nilai minimum 0,57 diberikan oleh teknik prediksi dengan menggunakan data historik dari periode sebelumnya, rasio ra ta-rata sebesar 0,89 ditunjukkan oleh teknik rata-rata data historik dan rasio maksimum 1,18 ditunjukkan oleh teknik prediksi dengan Model Markov menggunakan masukan panjang seri data 15 Tahun.

Gambar 8 menunjukkan adanya

kecenderungan bahwa hasil prediksi aliran Tahun 2006 di Sungai Konto dengan menggunakan Model Markov memiliki nilai RMSE yang lebih kecil dibanding metode konvensional, kecuali pada analisis yang menggunakan panjang seri data debit 20 Tahun. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa teknik peramalan aliran setahun kedepan dengan menggunakan Model Markov adalah lebih baik dibanding cara rata-rata dan penggunaan data pada periode sebelumnya. Pada penerapan Model Markov terlihat tidak adanya kecenderungan

semakin baiknya hasil prediksi yang diperoleh seiring dengan panjang seri data yang dilibatkan dalam analisis. Penggunaan panjang seri data historik 10 hingga 15 Tahun sebagai masukan data memberikan nilai RMSE yang paling optimal. Fenomena tersebut dapat mematahkan sementara dugaan bahwa semakin panjang seri data historik yang dilibatkan dalam analisis dapat memberikan hasil prediksi yang semakin baik.

Uji kecocokan hasil prediksi aliran Sungai Kwayangan

Rasio nilai aliran prediksi dan data amatan ditunjukkan pada Gambar 9, dan hubungan antara panjang seri data terhadap nilai RMSE ditunjukkan pada Gambar 10. Gambar tersebut menunjukkan adanya kecenderungan bahwa hasil prediksi aliran Tahun 2006 di Sunga i Kwayangan dengan menggunakan Model Markov memiliki nilai RMSE yang lebih kecil dibanding hasil dari metode konvensional. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa teknik peramalan aliran setahun kedepan dengan menggunakan Model Markov adalah lebih baik dari cara rata-rata data historik dan penggunaan data pada periode sebelumnya. Pada penerapan Model Markov terlihat tidak menunjukkan adanya kecenderungan semakin baiknya hasil prediksi yang

diperoleh seiring dengan panjang seri data yang dilibatkan dalam analisis. Penggunaan panjang seri data historik 10 Tahun sebagai masukan data memberikan nilai RMSE yang paling optimal.

Kondisi tersebut juga dapat mematahkan sementara dugaan bahwa semakin panjang seri data historik yang dilibatkan dalam analisis dapat memberikan hasil prediksi yang semakin baik.

Rasio data debit S. Konto hasil prediksi dengan data Th. 2006

0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 0.90 1.00 1.10 1.20 1.30 1.40 1.50 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 Periode (10 harian) D e b it ( m 3 /de ti k ) Dt_Th 2005 Q_rerata 5 Th 10 Th 15 Th 20 Th 22 Th

Gambar 7. Rasio Data Debit S. Konto Hasil Prediksi Dengan Data Tahun 2006

Rasio data debit S. Kw ayangan hasil prediksi dengan data Th. 2006

0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2 2.1 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 Periode (10 harian) D e b it ( m 3 /d e ti k ) Dt_Th 2005 Q_rerata 5 Th 10 Th 15 Th 20 Th 22 Th

(4)

85 Sulianto1, Hubungan Panjang Seri Data Historik Terhadap Kualitas Data Hasil Prediksi Pada Penerapan Model Rantai Markov Untuk Peramalan Aliran Sungai

84 Media Teknik Sipil, Volume 9, Nomor 1, Februari 2011: 78 - 86

Hubungan jumlah seri data historik (data training) dengan RMSE S. Konto

0.000 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24

Jum lah Data Histor ik (Tahun)

R M S E RMSE Q_Th 2005 Q_rerata

Gambar 9. Hubungan Jumlah Seri Data Historik (data training) Dengan RSME S. Konto

Hubungan jumlah seri data historik dengan RMSE S. Kwayangan

0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24

Jumlah Data Historik (Tahun)

R M S E RMSE Th. 2005 Q_rerata

Gambar 10. Hubungan Jumlah Seri Data Historik (data training) Dengan RSME S. Kwayangan

KESIMPULAN

• 1Aliran Tahun 2006 hasil ekstrapolasi Model

Rantai Markov dengan masukan data historik sepanjang 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun dan 22 Tahun menunjukkan pola yang secara kualitatif hampir sama. Pola aliran yang dihasilkan rata-rata memiliki hasil yang lebih

baik bila dibandingkan dengan hasil

ekstrapolasi dari teknik peramalan

konvensional.

• Dugaan sementara bahwa semakin panjang

seri data historik dapat memberikan hasil prediksi yang semakin baik adalah tidak terbukti pada data aliran di S. Konto dan S. Kwayangan. Panjang seri data kurang dari 10 Tahun dan lebih dari 15 Tahun cenderung

memberikan tingkat RMSE yang relatif besar. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa bukan kuantitas data yang menentukan tingkat akurasi hasil perhitungan namun kualitasnya yang diindikasikan dengan sifat-sifat statistik tertentu. Hasil lain menunjukkan bahwa Model Markov tidak cuku p responsif dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya debit ekstrim yang terjadi secara tiba-tiba.

• Hasil analisis dari data aliran S. Konto dan S.

Kwayangan menunjukkan bahwa panjang seri data optimal untuk menghasilkan simpangan minimum pada penerapan Model Markov adalah 10 hingga 15 Tahun.

Saran pada kasus ini adalah :

• Penerapan Model Rantai Markov untuk

peramalan aliran sungai setahun kedepan dapat memberikan hasil yang lebih baik dari metode peramalan konvensional, namun analisisnya harus dilakukan dengan hati-hati. Penggunaan seri data yang panjang belum tentu dapat memberikan hasil yang memuaskan, dan penggunaan data dengan panjang seri yang sangat terbatas mungkin masih dapat ditolerir hanya bila data tersebut menunjukkan tingkat keseragaman yang memadai dan memiliki sebaran yang mendekati distribusi normal.

• Penerapan Model Rantai Markov untuk

analisis aliran sungai yang memiliki sifat

temporary flow sebaiknya dihindarkan

mengingat kelemahannya dalam

mengantisipasi terjadinya fluktuasi aliran yang ekstrim. Pada kasus ini disarankan untuk mempertimbangkan metode peramalan yang lain. Perkembangan teknik pemodelan matematika yang pesat dapat memberi peluang yang cukup besar untuk dapat dikembangkan sebagai teknik peramalan alternatif guna memperoleh hasil yang lebih baik. Dalam kaitan ini pengembangan model berbasis kecerdasan buatan “artificial intelegentia” merupakan pilihan yang cukup relevan.

Ucapan terima kasih

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Universitas Muhammadiyah Malang melalui Lemlit-UMM yang telah memberikan segala fasilitas atas penyelesaian penelitian ini, PERUM JASA TIRTA I Malang atas kerjasamanya dalam penyediaan data dan semua pihak yang telah memberikan segala masukan untuk penyempurnaan penelitian ini. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

DAFTAR PUSTAKA

Boediono & Koster, 2004, Teori dan Aplikasi

Statistik dan Probabilitas

, PT Remaja

Rosdakarya, Bandung.

Linsley, Ray K., dan Franzini, Joseph B. 1991.

Teknik Sumber Daya A ir Jilid I :

Diterjemahkan oleh Djoko Sasongko : Penerbit Erlangga.

Kottegoda, N.T., 1980, Stochastic Water Resources Technology, Mac Millian, London.

Hatmoko, W., 2001, Peramalan Debit Aliran Sungai di Bendung Sampean Baru dengan Metode Resesi untuk Pengelolaan Alokasi Air Tepat Waktu, Seminar Pengelolaan Sungai Terpadu, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Phien, 1993. Kowater, Kedung Ombo Water Management Model, Directorate General of Water Resources, Jakarta.

Shahin, M., H.J.L. van Oorschot, S.J. Lange, 1993, Statistical Analysis in Water Resources Engineering, AA. Balkema, Rotterdam.

Raudkivi, A.J., 1981. Advanced Introduction to Hydrology, Pergamon Press.

(5)

Soemarto, CD, 1987. Hidrologi Teknik : Penerbit Usaha Nasional.

Waluyo & Amirwandi, 2001, Penerapan Metode Thomas-Fiering Untuk Peramalan Debit Sungai Cimanuk di Bendung Rentang, Prosiding Kongres VII & Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) XVIII HATHI, Malang

Gambar

Gambar 1. Peta Lokasi Waduk Lahor dan Waduk Selorejo
Gambar 4. Fluktuatif Debit Inflow Waduk Selorejo Th. 1984-2006
Gambar 7.  Rasio Data Debit S. Konto Hasil Prediksi Dengan  Data Tahun 2006
Gambar 9.  Hubungan Jumlah Seri Data Historik (data training) Dengan RSME S. Konto

Referensi

Dokumen terkait

Konfigurasi metode geolistrik yang digunakan dalam penelitian ini adalah konfigurasi dipole-dipole, yaitu metode geolistrik dilakukan menggunakan arus listrik sebagai

a) Untuk jumlah kecil yakni jumlah siswa kurang dari seratus, caranya adalah seluruh siswa dibagi mejadi dua bagian sama besar(50%) untuk kelompok atas dan 50 untuk

PINDAD (Persero) masih ada pegawai yang belum melaksanakan audit internal pada bagian operasional yang dilakukan untuk triwulan pertama pada tahun 2010 belum sesuai

mempertimbangkan beberapa faktor seperti karakter, kemampuan untuk meminjam, kemampuan untuk menghasilkan pendapatan, modal, adanya jaminan dan kondisi ekonomi. Dengan

Berdasarkan pengujian yang diuraikan dengan uji beda dengan terlebih dahulu menghitung apakah data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen, kemudian dengan perhitungan uji t

Kegiatan Seminggu yang Lalu (P11) File: Gab_SP2000 Gambaran Tipe: Diskrit Format: character Width: 2. Pertanyaan

SRI AMELIA SUSAN GINTING: Kajian Saluran Irigasi Tersier di Desa Sei Beras Sekata Daerah Irigasi Sei Krio Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, dibimbing oleh SUMONO dan

a) Satu ose biakan dari TSIA yang menciri Salmonella diinokulasikan ke media TB. c) Satu ose koloni dari TB diambil dan inokulasi ke dalam KCNB. e) Hasil uji positif