• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN BADUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN BADUNG"

Copied!
178
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS DINAS

PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN

TERPADU SATU PINTU KABUPATEN

BADUNG

2016 – 2021

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN BADUNG

PUSAT PEMERINTAHAN MANGUPRAJA MANDALA

JALAN RAYA SEMPIDI, MENGWI – KABUPATEN BADUNG (80351) Telp. (0361) 414912 Faks : (0361) 9009316

(2)

RENCANA STRATEGIS DINAS

PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN

TERPADU SATU PINTU

TAHUN

2016 – 2021

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN BADUNG

PUSAT PEMERINTAHAN MANGUPRAJA MANDALA

JALAN RAYA SEMPIDI,MENGWI – KABUPATEN BADUNG ( 80351) Telp.(0361)414912 Faks: ( 0361) 9009361

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi ………....…………... i

Daftar Tabel………...…………... iii

BAB I Pendahuluan ……….…………... 1

1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Landasan Hukum ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan ... 5

1.4. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II Gambaran Badan Pelayanan Perizinan Terpadu ... 7

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Perangkat Daerah... 7

2.2. Sumber Daya Manusia DPM dan PTSP... 50

2.3. Kinerja Pelayanan DPM dan PTSP... 53

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan DPM dan PTSP... 64

BAB III Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi... 66

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi DPM dan PTSP... 66

3.2. Telahaan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih... 66

3.3. Telahaan Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra SKPD Provinsi Bali ... 67

3.4. Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ... 69

(4)

BAB IV Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan... 71

4.1. Tujuan dan Sasaran jangka Menengah DPM dan PTSP Kab.Badung 71 4.2. Strategi dan Kebijakan ... 73

BAB V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok

Sasaran dan Pendanaan Indikatif ... 75

BAB VI Indikator Kinerja yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD... 88

(5)

Kedudukan,susunan organisasi,tugas dan fungsi,serta tata kerja Perangkat Daerah

2.1.1 Profil

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung lahir melalui proses panjang yang yang dilandasi oleh spirit dan komitmen penyelenggara pemerintahan di Kabupaten Badung yakni komitmen Bersama eksekutif dan legislatif dilingkungan Pemerintah Kabupaten Badung terutama dalam menyuguhkan kualitas pelayanan publik yang Transparan, efektif, efisien, akuntabel serta berkeadilan. Adapun tahapan serta proses terlahirnya dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu tersebut yang diawali dengan :

a. Pembentukan Unit Pelayanan Terpadu (UPT) dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 28 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Terpadu Kabupaten Badung. Karena UPT dipandang masih mengandung beberapa kelemahan antara lain masih berprosesnya perizinan dan non perizinan di SKPD teknis terkait jadi akan mengunakan waktu yang lama dalam proses penyelesaian perizinan dan non perizinan.

b. Melihat kondisi tersebut Pemerintah Kabupaten Badung menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2013 tentang Organisasi dan tata kerja Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung, yang bertujuan untuk bisa melayani masyarakat melakukan pelayanan Perizinan dan non perizinan pada satu pintu yang bertujuan untuk mempercepat proses penyelesaian perizinan dan non perizinan. Dalam perjalanan kurun waktu 3 (tiga) Tahun adapun prestasi yang telah dicapai adalah mendapat Penghargaan Pelayanan Publik tingkat Nasional kategori A dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Penghargaan tersebut diserahkan oleh Deputi Pelayanan Publik Diah Natalisa di Jakarta. c. Sejalan dengan perkembangan kebijakan terkait perubahan Organisasi

Perangkat Daerah dimana terjadi perubahan kelembagaan yang sebelumnya Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPPT) menjadi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung nomor 20 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

(6)

yang ditetapkan pada tanggal 19 Desesmber 2016 dan Peraturan Bupati nomor 78 tahun 2016 tetntang kedudukan,Susunan Organisasi,Tugas dan Fungsi,serta Tata Kerja Perangkat Daearah. Lembaga yang baru ini diharapkan bisa melakukan terobosan atau inovasi yang lebih baik dari sebelumnya guna memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat dan dunia usaha.

(7)

DAFTAR TABEL

Daftar Tabel………...…………... iii

Tabel 2.1. Bagan Susunan Organisasi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung... 49 Tabel 2.2. Sumber Daya Manusia Badan Pelayanan Perizinan Terpadu... 51 Tabel 2.3. Pencapaian kinerja pelayanan Badan Pelyanan Perizinan Terpadu Kabupaten

Badung... 63 Tabel 2.4. Anggaran dan Realiasi Pendanaan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

Kabupaten Badung... 64 Tabel 4.1. Tujuan dan dan Sasaran jangka Menengah Pelayanan Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu Kabupaten Badung... 72 Tabel 4.2. Rencana Strategis Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Tahun

2016-2021... 74 Tabel 5.1. Rencana Program Prioritas, Indikator Kinerja, Kelompok sasaran dan

Pendanaan Indikatif Tahun 2017-2021 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Perizinan Kabupaten Badung... 76 Tabel 5.2. Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran

dan Pendanaan Tahun 2016 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung ... 83 Tabel 6.1. Tujuan, Indikator Tujuan, Target, Sasaran, Indikator Sasaran, Kinerja Utama,

rencana Program Kabupaten Badung ... 88 Tabel 6.2. Indikator Kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung yang

(8)
(9)

DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN BADUNG “MANGUPRAJA MANDALA“ JALAN RAYA SEMPIDI, MENGWI, BADUNG BALI ( 80351 )

TELP : (0361) 4715259, Fax : (0361) 4715258 Email : dpmptspbadungkab@gmail.com

Website : http://dpmptsp.badungkab.go.id

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN BADUNG

NOMOR 447 TAHUN 2017 TENTANG

PENETAPAN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN BADUNG

TAHUN 2016 – 2021

KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN BADUNG,

Menimbang : a. bahwa Perubahan Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung Tahun 2016 – 2021 telah disahkan dengan Keputusan Bupati Badung Nomor 5746/03/HK/2017 tentang Pengesahan Perubahan Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayaan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung Tahun 2016 – 2021;

b. bahwa berdasarkan Keputusan Bupati Badung sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka Perubahan Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal

dan Pelayaan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung Tahun 2016 – 2021 perlu ditetapkan dengan

Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung sesuai dengan ketentuan Pasal 97 ayat (6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu tentang Penetapan Perubahan Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Badung Tahun 2016 – 2021;

(10)

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);

(11)

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2009 tentang

Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Badung dari Wilayah Kota Denpasar Ke Wilayah Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung Provinsi Bali;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 8 Tahun

2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Badung 2005–2025;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 13 Tahun

2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Semesta Berencana Kabupaten Badung Tahun 2016 – 2021, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 9 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 13 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Semesta Berencana Kabupaten Badung

Tahun 2016–2021;

18. Peraturan Bupati Badung Nomor 78 Tahun 2016

tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Perangkat Daerah;

19. Keputusan Bupati Badung Nomor 2016/03/HK/2016

tentang Pengesahan Rencana Strategis Dinas

Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu , Kabupaten Badung Tahun 2016-2021;

(12)

tentang Pengesahan Perubahan Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung Tahun 2016-2021;

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

KESATU : Menetapkan Perubahan Rencana Strategis Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Daerah Kabupaten Badung Tahun 2016-2021

sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Keputusan ini disampaikan kepada : 1. Bupati Badung sebagai laporan. 2. Ketua DPRD Kabupaten Badung.

3. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung.

Ditetapkan di Mangupura

pada tanggal 26 September 2017 Pj. Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung

I Made Agus Aryawan ,ST.MT. Pembina

(13)

LAMPIRAN

KEPUTUSAN BUPATI BADUNG

NOMOR 57456/03/HK/2017

TENTANG

PENGESAHAN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS

PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU

(14)

LAMPIRAN

KEPUTUSAN BUPATI BADUNG

NOMOR 57456/03/HK/2017

TENTANG

PENGESAHAN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS

PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU

(15)

TENTANG : PENGESAHAN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 - 2021

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tujuan penyelenggaraan pemerintahan di Daerah yakni Meningkatnya kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik yang semakin berkualitas serta meningkatnya daya saing Daerah telah menjadi arah serta tujuan utama pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Badung. Dalam upaya mewujudkan kondisi Ideal tersebut maka Bupati Badung mengajak segenap Organisasi Perangkat Daerah untuk senantiasa mengembangkan inovasi serta mampu menggagas program dan kegiatan yang diorientasikan untuk dapat mengelola segenap sumber daya yang ada dalam upaya mewujudkan visi dan misi Kabupaten Badung. Dalam konteks tersebut perlu dibuat dokumen perencanaan yang strategis dan komprehensif.

Sejalan dengan pencapaian hal tersebut diatas, dalam rangka meningkatkan pelayanan publik melalui pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di kabupaten Badung melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung nomor 20 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah serta Peraturan Bupati Badung nomor 78 Tahun 2016 tentang Kedudukan,Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah, Peraturan Bupati Badung nomor 2 Tahun 2017 tentang Pemberian Mandat dari Bupati kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung dalam Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam memberikan pelayanan yang prima menyuguhkan pelayanan satu pintu secara transparan dimana mekanisme, persyaratan, biaya dan waktu yang terukur sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 188.32/498/V/Bangda tentang Petunjuk Pelaksanaan Permendagri Nomor 24 Tahun 2006 yang memiliki tujuan dan sasaran untuk mewujudkan pelayanan publik yang cepat, tepat, murah, mudah, transparan, pasti dan terjangkau, serta mampu meningkatkan hak-hak masyarakat dalam pelayanan publik.

(16)

Berkenaan dengan hal tersebut Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu wajib menyusun Rencana Strategis seperti diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Rencana Strategis pada hakekatnya disusun sebagai upaya untuk menyiasati keterbatasan sumberdaya yang dimiliki melalui tahapan implementasi untuk menuju tujuan akhir yang hendak dicapai.

Rencana strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah yang penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Semesta Berencana Kabupaten Badung guna mendukung pencapaian Visi pembangunan Kabupaten Badung Tahun 2016-2021 : “Memantapkan Arah Pembangunan Badung berlandaskan Tri Hita Karana menuju Masyarakat yang maju, damai dan sejahtera “penjabaran lebih konkrit untuk mendukung visi pembangunan dituangkan dalam misi pembangunan Kabupaten Badung Tahun 2016-2021 sebagai berikut :

Misi 1 : Memperkokoh kerukunan hidup bermasyarakat dalam jalinan keragaman adat, budaya dan agama

Misi 2 : Memantapkan kualitas pelayanan publik melalui penerapan teknologi informasi dan komunikasi

Misi 3 : Memantapkan tata kelola pemerintahan dengan menerapkan prinsip Good Governence dan Clean Government

Misi 4 : Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan Keluarga Berencana (KB) dalam pengelolaan kependudukan

Misi 5 : Memperkuat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai pilar ekonomi kerakyatan

Misi 6 : Mewujudkan tatanan kehidupan bermasyarakat yang menjunjung tinggi penegakan hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM)

Misi 7 : Meningkatkan perlindungan dan pengelolaan terhadap sumber daya alam, lingkungan hidup dan penanggulangan bencana

Misi 8 : Memperkuat daya saing daerah melalui meningkatkan mutu sumber daya manusia dan infrastruktur wilayah

Misi 9 : Memperkuat pembangunan bidang pertanian, perikanan dan kelautan yang bersinergi dengan kepariwisataan berbasis budaya

(17)

1.2 LANDASAN HUKUM

Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung 2016 – 2021 ini merujuk

pada sejumlah landasan hukum atau peraturan yaitu :

1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

(18)

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2009, tentang Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Badung dari Wilayah Kota Denpasar Ke Wilayah Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung Provinsi Bali;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedomanan Keuangan Daerah; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Badung 2005–2025 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 8 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Badung 2005-2025;

(19)

17. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 13 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta Berencana Kabupaten Badung Tahun 2016–2021 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 9 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta Berencana Kabupaten Badung 2016-2021;

18. Peraturan Bupati Badung Nomor 69 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembentukan Keputusan Kepala Daerah;

19. Peraturan Bupati Badung Nomor 78 Tahun 2016 tentang Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Funsi, serta Tata Kerja Perangkat Daerah;

20. Keputusan Bupati Badung Nomor 5746 Tahun 2016/03/HK/2016 Tentang Pengesahan Rencana Strategis Perangkat Daerah Kabupaten Badung Tahun 2016-2021.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maksud dari penyusunan Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung adalah sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan pembangunan untuk mendukung tercapainya visi pembangunan Pemerintah Kabupaten Badung pada umumnya serta terkait pelayanan penanaman modal perizinan dan non perizinan khususnya. Adapun tujuannya adalah :

1. Merupakan Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu

lima tahun ke depan

2. Merumuskan Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran yang kemudian

dijabarkan dalam kebijakan dan program perencanaan pembangunan.

3. Menyediakan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung guna menciptakan perencanaan yang baik dalam rangka peningkatan pelayanan perizinan dan non perizinan.

4. Menyediakan tolok ukur kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung.

5. Membantu Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu untuk mengintegrasikan dan mengendalikan berbagai kegiatan dalam internal organisasi untuk mencapai sasaran strategis

(20)

sehingga terhindar dari ketidak konsistenan dengan rencana yang telah ditetapkan.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, sistematika penulisan Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Bab II : Gambaran Pelayanan DPMPTSP Kabupaten Badung

Bab III : Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Bab IV : Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Bab V : Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok

Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Bab VI : Indikator Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu

Satu Pintu mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Semesta Berencana

(21)

BAB II

GAMBARAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

2.1. Tugas fungsi dan struktur Perangkat Daerah

2.1.1 Badan Pelayanan Terpadu terbentuk sesuai dengan ketentuan Pasal 47

Peraturan Pemerintah nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Terpadu di Daerah yang pembentukannya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 4 Tahun 2013 tanggal 1 Mei 2013 tentang Organisasi dan tata Kerja Badan Pelayanan Terpadu Kabupaten Badung.

Selanjutnya sesuai dengan Peraturan Bupati Badung No. 33 Tahun 2013 tentang Uraian Tugas Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung bahwa Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi di bidang Perizinan dan Non perizinan secara terpadu dengan prinsip Koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian. Pelayanan Administrasi di bidang Perizinan dan Non Perizinan yang ditangani baik

pelayanan pemberian perizinan baru, perubahan perizinan,

perpanjangan dan pemberian salinan perizinan.

Jenis Perizinan dan Non Perizinan sesuai Peraturan Bupati Badung Nomor 32 Tahun 2013 tentang Pendelegasian Wewenang Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan kepada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung terdiri dari 53 jenis Perizinan dan 35 jenis Non Perizinan.

2.1.2 Latar belakang IKU

Tujuan Perangkat Daerah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung adalah untuk mewujudkan pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat dalam bidang penanaman modal, perizinan dan non perizinan, dengan 3 (tiga) sasaran dan 8 ( delapan) Indikator kinerja Utama (IKU) yaitu :

1. Meningkatnya Pertumbuhan Investasi a. Persentase realisasi investasi

(22)

2. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang perizinan dan non perizinan.

a. Persentase izin dan non izin yang terbit tepat waktu

b. Persentase layanan perizinan dan non perizinan berbasis teknologi informasi dan komunikasi

3. Meningkatnya kapasitas dan integritas aparatur dalam

penyelenggaraan pelayanan prima dan mempunyai.

a. Persentase penerapan system manajemen mutu pelayanan prima

b. Persentase aparatur yang berkompeten c. Persentase pengaduan yang ditidaklanjuti

2.1.3 Berdasarkan Peraturan Bupati Badung nomor 78 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja

Perangkat Daerah.

2.1.4 Fungsi

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas DPMPTSP mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; b. pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;

d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan

tugas dan fungsinya.

Struktur Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Bupati Badung Nomor 78 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah, maka susunan organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung terdiri dari :

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan. 3. Bidang Program dan Informasi terdiri dari :

(23)

a. Seksi Pendataan dan Perencanaan; b. Seksi Pelaporan dan Evaluasi; c. Seksi Sistem Informasi Manajemen.

4. Bidang Pengembangan Penanaman Modal terdiri dari : a. Seksi Analisa Potensi;

b. Seksi Deregulasi;

c. Seksi Pemberdayaan Usaha Daerah.

5. Bidang Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal terdiri dari: a. Seksi Promosi;

b. Seksi Analisa Dampak Promosi; c. Seksi Pengembangan Kerjasama.

6. Bidang Pengendalian, Pelaksanaan Penanaman Modal terdiri dari : a. Seksi Pemantauan dan Pengawasan;

b. Seksi Pembinaan;

c. Seksi Analisa Dampak Penanaman Modal.

7. Bidang Pelayanan Perizinan Pemerintahan dan Pembangunan terdiri dari :

a. Seksi Verifikasi Perizinan Pemerintahan dan Pembangunan; b. Seksi Penerbitan Perizinan Pemerintahan dan Pembangunan; c. Seksi Evaluasi dan Pelaporan Perizinan Pemerintahan dan

Pembangunan.

8. Bidang Pelayanan Perizinan Ekonomi terdiri dari : a. Seksi Verifikasi Perizinan Ekonomi;

b. Seksi Penerbitan Perizinan Ekonomi;

c. Seksi Evaluasi dan Pelaporan Perizinan Ekonomi.

10. Bidang Pelayanan Perizinan Kesejahteraan Rakyat dan Non Perizinan terdiri dari :

a. Seksi Verifikasi Perizinan Kesejahteraan Rakyat dan Non Perizinan; b. Seksi Penerbitan Perizinan Kesejahteraan Rakyat dan Non

Perizinan;

c. Seksi Evaluasi dan Pelaporan Perizinan Kesejahteraan Rakyat dan Non Perizinan.

11. Bidang Pengaduan dan Pelaporan terdiri dari : a. Seksi Pengaduan dan Informasi Layanan; b. Seksi Kebijakan dan Advokasi Layanan; c. Seksi Peningkatan dan Pelaporan Layanan. 12. Unit Pelaksana Teknis;

(24)

Uraian tugas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung sesuai Peraturan Bupati Badung Nomor 84 Tahun 2016 tentang Uraian Tugas Dinas adalah sebagai berikut :

( 1 ) Adapun tugas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah :

a. menetapkan program/rencana kerja Dinas berdasarkan kebutuhan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. mengkoordinasikan antar Instansi / Lembaga terkait sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. memimpin penyusunan dan perumusan langkah-langkah strategis dan operasional Dinas bersama Sekretaris dan para Kepala Bidang di lingkungan Dinas untuk kelancaran pelaksanaan tugas sesuai peraturan dan perundang-undangan;

d. merumuskan kebijakan operasional dalam bidang tugasnya

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. merumuskan kebijakan teknis bidang penanaman modal, perizinan dan non perizinan serta menyelenggarakan administrasi berdasarkan kewenangan;

f. menyelenggarakan pelayanan perizinan dan non perizinan;

g. menyelenggarakan pengendalian terhadap pelaksanaan penanaman modal, perizinan dan non perizinan;

h. menyusun peta potensi investasi Kabupaten;

i. mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

j. memberikan bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya agar tercapai kesesuaian dan kebenaran pelaksanaan tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

k. menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan terhadap

pelaksanaan tugas bawahan agar sesuai dengan rencana kerja dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

l. melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier bawahan;

m. melaksanakan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan di bidang tugasnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

(25)

n. melaporkan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya dan laporan

lainnya sesuai kebutuhan sebagai bahan informasi dan

pertanggungjawaban kepada atasan; dan

o. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya; 2. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

3. Pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya; 4. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan 5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas

dan fungsinya.

(2) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dipimpin oleh

Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(1) Sekretariat mempunyai tugas :

a. merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan tugas kesekretariatan yang meliputi urusan perencanaan, keuangan, umum, kepegawaian, perlengkapan, barang milik daerah dan pelaporan;

b. menyusun rencana kegiatan Sekretariat berdasarkan

rencana kerja dan kebutuhan untuk menunjang

kelancaran pelaksanaan tugas Dinas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. mengkoordinasikan bidang-bidang dan para Sub Bagian dalam merumuskan program kerja dan sistem kerja operasional bidang tugasnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. melaksanakan koordinasi antar instansi/lembaga terkait melalui Kepala Dinas untuk menunjang kelancaran

pelaksanaan tugas sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan;

e. menyusun dan merumuskan langkah–langkah operasional ketatausahaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

f. mengkoordinasikan penyusunan kebutuhan anggaran Dinas dengan masing-masing bidang ;

g. menyelenggarakan pengelolaan administrasi perkantoran dan memberikan pelayanan pembinaan administrasi umum;

h. mengkoordinasikan penyusunan kebutuhan sarana

(26)

i. mengkoordinasikan penyusunan dokumen-dokumen perencanaan, capaian kinerja dan laporan pengelolaan barang milik daerah, laporan keuangan dan laporan lainnya sesuai kebtuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

j. mengevaluasi dan memonitoring pencapaian target-target kinerja dan anggaran;

k. mengkoordinasikan penyusunan rencana kerja, program dan pelaporan serta pembinaan organisasi dan tata laksana;

l. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan,

administrasi kepegawaian, administrasi umum,

kerumahtanggaan dan kehumasan;

m. mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

n. mengkoordinasikan penyusunan standar operasional prosedur;

o. memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya baik lisan maupun tertulis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

p. melaksanakan pengawasan internal terhadap

pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

q. melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas

bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan sebagai bahan pertimbangan dalam

peningkatan karier bawahan;

r. melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnyasesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

s. melaporkan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya dan laporan lainnya sesuai kebutuhan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;dan t. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan.

(2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas .

Sekretariat terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;dan

c. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan.

(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan, menyusun perencanaan program dan

anggaran kegiatan sesuai dengan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Dinas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. melaksanakan koordinasi antar Sub Bagian/Kepala Seksi Intern Dinas melalui Sekretaris sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

(27)

c. menyusun langkah teknis operasional dibidang tugasnya sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. menyusun standar operasional prosedur pada bidang tugasnya;

e. melaksanakan penataan dan pengelolaan administrasi kepegawaian;

f. menyiapkan dan mengolah data, formasi dan absensi pegawai sesuai dengan kebutuhan;

g. melaksanakan administrasi perjalanan Dinas;

h. menyusun analisis kebutuhan diklat peningkatan kapasitas pegawai;

i. melaksanakan urusan surat menyurat, penggandaan naskah Dinas, ekspedisi dan administrasi perkantoran lainnya;

j. melaksanakan pengelolaan kearsipan;

k. menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana, serta kebutuhan rumah tangga;

l. melaksanakan kegiatan pengadaan dan pemeliharaan sarana prasarana;

m. mengelola dan mendistribusikan sarana prasarana sesuai dengan kebutuhan;

n. mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

o. memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya baik lisan maupun tertulis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

p. melaksanakan pengawasan internal terhadap

pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

q. melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas

bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan sebagai bahan pertimbangan dalam

peningkatan karier bawahan;

r. melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnyasesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

s. melaporkan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya dan laporan lainnya sesuai kebutuhan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;dan t. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan, menyusun perencanaan program dan anggaran kegiatan sesuai dengan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Dinas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. melaksanakan koordinasi antar Sub Bagian/Kepala Seksi Intern Dinas melalui Sekretaris sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

(28)

c. menyusun langkah teknis operasional dibidang tugasnya sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. menyusun standar operasional prosedur pada bidang tugasnya;

e. melaksanakan tata usaha keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

f. melaksanakan pengelolaan urusan keuangan;

g. menyiapkan dokumen administrasi dan

pertanggungjawaban pelaksanaan keuangan;

h. menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran dan belanja Dinas, pembukuan serta administrasi keuangan; i. menyiapkan bahan pertanggungjawaban administrasi

keuangan;

j. mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

k. memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya baik lisan maupun tertulis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

l. melaksanakan pengawasan internal terhadap

pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

m. melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas

bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan sebagai bahan pertimbangan dalam

peningkatan karier bawahan;

n. melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnyasesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

o. melaporkan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya dan laporan lainnya sesuai kebutuhan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;dan p. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan.

(3) Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan, menyusun perencanaan program dan

anggaran kegiatan sesuai dengan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. melaksanakan koordinasi antar Sub Bagian/Kepala Seksi Intern Dinas melalui Sekretaris sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. menyusun langkah teknis operasional dibidang tugasnya sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. menyusun standar opersaional prosedur pada bidang tugasnya;

e. mengkoordinasikan dan merekapitulasi Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) masing-masing bidang dan sekretariat sebagai bahan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Dinas;

(29)

f. mengumpulkan bahan perumusan program kerja berdasarkan rencana program Sekretariat dan Bidang-bidang;

g. mengumpulkan bahan penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) dan Rencana kerja (RENJA);

h. mengumpulkan bahan, mengolah data dan menyusun laporan capaian kinerja;

i. menyiapkan bahan penyusunan laporan evaluasi

kegiatan, belanja modal dan realisasi anggaran;

j. menyiapkan bahan pelaksanaan dan evaluasi kegiatan melalui sistem informasi manajemen berbasis elektronik; k. mengumpulkan bahan penyusunan dokumen-dokumen

perencanaan, capaian kinerja dan, laporan keuangan dan laporan lainnya sesuai kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

l. mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

m. memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya baik lisan maupun tertulis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

n. melaksanakan pengawasan internal terhadap

pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

o. melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas

bawahan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan sebagai bahan pertimbangan dalam

peningkatan karier bawahan;

p. melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnyasesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

q. melaporkan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya dan laporan lainnya sesuai kebutuhan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;dan r. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan.

(3) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

(1) Bidang Program dan Informasi mempunyai tugas :

a. menyusun rencana program kegiatan dibidang tugasnya berdasarkan rencana dan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Dinas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. mengkoordinasikan para kepala seksi dalam merumuskan perencanaan program kegiatan dan sistem kerja operasional bidang tugasnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

(30)

c. mengkoordinasikan dengan bidang lainnya dalam hal dan keterpaduan tugas untuk kelancaran pelaksanaan tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; d. menyusun langkah teknis operasional dibidang tugasnya

sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. menyusun standar operasional prosedur pada bidang tugasnya;

f. menyusun pendataan, evaluasi dan informasi serta kebijakan teknis yang terkait sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

g. melaksanakan upaya pemecahan masalah yang berkaitan dengan pendataan, evaluasi dan informasi;

h. menghimpun bahan kebijakan dan melaksanakan

penyusunan rencana strategis (RENSTRA);

i. melaksanakan penyusunan indikator kinerja utama (IKU); j. melaksanakan penyusunan rencana kerja tahunan (RKT); k. melaksanakan penyusunan penetapan kinerja (PK);

l. melaksanakan penyusunan laporan kinerja instansi pemerintah (LKjIP);

m. mengkoordinasikan pelaksanaan pengendalian evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang-bidang ;

n. menyelenggarakan pembangunan, pemeliharaan dan pengembangan sistem informasi manajemen serta

penyusunan data untuk meningkatkan pelayanan

perizinan;

o. mengkoordinasikan hasil evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan kegiatan pada bidang setiap bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada kepala Dinas;

p. mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

q. memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan sesuai

dibidang tugasnya sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan;

r. melaksanakan pengawasan internal terhadap

pelaksanaan tugas bawahan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

s. melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas dan prestasi kerja bawahan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier bawahan;

t. melaksanakan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

u. melaporkan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya dan laporan lainnya sesuai kebutuhan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;dan v. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan

oleh atasan.

(2) Bidang Program dan Informasi dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(31)

Bidang Program dan Informasi terdiri dari : a. Seksi Pendataan dan Perencanaan; b. Seksi Pelaporan dan Evaluasi;dan c. Seksi Sistem Informasi Manajemen.

(1) Seksi Pendataan dan Perencanaan mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan penyusunan rencana kegiatan

dibidang tugasnya berdasarkan rencana dan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Dinas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. melakukan koordinasi antar sub bagian dan seksi intern Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. menyusun langkah teknis operasional dibidang tugasnya sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. menyusun standar operasional prosedur pada bidang tugasnya;

e. menghimpun bahan kebijakan dan melaksanakan

penyusunan Rencana Strategis;

f. menyiapkan bahan penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU);

g. menyiapkan bahan penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT);

h. menyiapkan bahan penyusunan Penetapan Kinerja (PK); i. mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas

kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

j. memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

k. melakukan pengawasan internal terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

l. melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas dan prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan sebagai bahan

pertimbangan dalam peningkatan karier bawahan;

m. melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

n. melaporkan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya dan laporan lainnya sesuai kebutuhan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;dan o. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan

oleh atasan.

(2) Seksi Pelaporan dan Evaluasi mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan penyusunan rencana kegiatan

dibidang tugasnya berdasarkan rencana dan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Dinas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

(32)

b. melakukan koordinasi antar sub bagian dan seksi intern Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. menyusun langkah teknis operasional dibidang tugasnya sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. menyusun standar operasional prosedur pada bidang tugasnya;

e. melakukan penyusunan anggaran kegiatan di seksi untuk disampaikan kepada kepala bidang;

f. menghimpun bahan dan melaksanakan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP ) ;

g. melaksanakan pengendalian evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang-bidang ;

h. mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

i. memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

j. melakukan pengawasan internal terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

k. melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas dan prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan sebagai bahan

pertimbangan dalam peningkatan karier bawahan;

l. melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

m. melaporkan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya dan laporan lainnya sesuai kebutuhan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;dan n. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan

oleh atasan.

(3) Seksi Sistem Informasi Manajemen mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan penyusunan rencana kegiatan

dibidang tugasnya berdasarkan rencana dan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Dinas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. melakukan koordinasi antar sub bagian dan seksi intern Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. menyusun langkah teknis operasional dibidang tugasnya sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. menyusun standar operasional prosedur pada bidang tugasnya;

e. mengumpulkan, mengolah data dan informasi

menginventarisasi permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berhubungan dengan pengembangan sistem informasi manajemen;

(33)

f. melaksanakan pembangunan, pemeliharaan, dan pengembangan sistem informasi manajemen;

g. melaksanakan pengawasan atas berjalanannya program aplikasi sistem informasi manajemen;

h. melaksanakan evaluasi secara periodik terhadap sistem informasi manajemen;

i. melaksanakan penyusunan dan pemeliharaan database; j. mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas

kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

k. memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

l. melakukan pengawasan internal terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

m. melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas dan prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan sebagai bahan

pertimbangan dalam peningkatan karier bawahan;

n. melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

o. melaporkan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya dan laporan lainnya sesuai kebutuhan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;dan p. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan

oleh atasan.

(4) Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Program dan Informasi.

(1) Bidang Pengembangan Penanaman Modal mempunyai tugas :

a. menyusun rencana program kegiatan dibidang tugasnya berdasarkan rencana dan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Dinas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. mengkoordinasikan para kepala seksi dalam merumuskan

perencanaan program kegiatan dan sistem kerja

operasional bidang tugasnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. mengkoordinasikan dengan bidang lainnya dalam hal dan keterpaduan tugas untuk kelancaran pelaksanaan tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; d. menyusun langkah teknis operasional dibidang tugasnya

sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. menyusun standar operasional prosedur pada bidang tugasnya;

f. melaksanakan pengkajian, penyusunan

(34)

g. mengkoordinasikan penyusunan peta potensi investasi kabupaten;

h. pengembangan potensi dan peluang penanaman modal lingkup daerah dengan memberdayakan badan usaha melalui penanaman modal;

i. menyelenggarakan peningkatan kemitraan dan daya saing penanaman modal lingkup daerah.

j. melaksanakan verifikasi/validasi, pengolahan, analisa dan evaluasi data penanaman modal;

k. mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

l. memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan sesuai

dibidang tugasnya sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan;

m. melaksanakan pengawasan internal terhadap

pelaksanaan tugas bawahan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

n. melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas dan prestasi kerja bawahan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier bawahan;

o. melaksanakan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

p. melaporkan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya dan laporan lainnya sesuai kebutuhan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;dan q. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan

oleh atasan.

(2) Bidang Pengembangan Penanaman Modal dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Bidang Pengembangan Penanaman Modal terdiri dari : a. Seksi Analisa Potensi;

b. Seksi Deregulasi;dan

c. Seksi Pemberdayaan Usaha Daerah.

(1) Seksi Analisa Potensi mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan penyusunan rencana kegiatan

dibidang tugasnya berdasarkan rencana dan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Dinas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. melakukan koordinasi antar sub bagian dan seksi intern Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. menyusun langkah teknis operasional dibidang tugasnya sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

(35)

d. menyusun standar operasional prosedur pada bidang tugasnya;

e. menyusun analisa potensi pengembangan penanaman modal;

f. perumusan kebijakan teknis di seksi analisa potensi penanaman modal daerah;

g. melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan analisa potensi penanaman modal daerah;

h. melaksanakan identifikasi, investarisasi, kompilasi,

pengolahan, dan menganalisa sumber daya daerah sebagai data base potensi/peluang investasi dan bisnis; i. menganalisa sumber daya alam dan sumber daya lainnya

yang dijadikan potensi unggulan dan skala prioritas daerah;

j. menganalisa pengembangan sarana dan prasarana penunjang investasi serta sector-sektor penting lainnya; k. menganalisa bidang-bidang usaha tertutup dan terbuka

serta dengan syarat kemitraan;

l. menganalisa peraturan-peraturan dan insentif yang berhubungan dengan pengembangan investasi dan bisnis; m. menganalisa potensi dan diversifikasi pelaksanaan investasi penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing sejak awal hingga berakhirnya kegiatan usaha;

n. menganalisa informasi dan peluang investasi;

o. mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

p. memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

q. melakukan pengawasan internal terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

r. melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas dan prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan sebagai bahan

pertimbangan dalam peningkatan karier bawahan;

s. melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

t. melaporkan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya dan laporan lainnya sesuai kebutuhan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;dan u. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan

oleh atasan.

(2) Seksi Deregulasi mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan penyusunan rencana kegiatan

dibidang tugasnya berdasarkan rencana dan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Dinas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

(36)

b. melakukan koordinasi antar sub bagian dan seksi intern Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. menyusun langkah teknis operasional dibidang tugasnya sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. menyusun standar operasional prosedur pada bidang tugasnya;

e. melaksanakan pengumpulan data, analisis dan

penyusunan deregulasi/kebijakan penanaman modal lingkup daerah berdasarkan sektor usaha;

f. melaksanakan pengumpulan data, analisis dan

penyusunan deregulasi/kebijakan penanaman modal lingkup daerah berdasarkan wilayah;

g. mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

h. memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

i. melakukan pengawasan internal terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

j. melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas dan prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan sebagai bahan

pertimbangan dalam peningkatan karier bawahan;

k. melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

l. melaporkan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya dan laporan lainnya sesuai kebutuhan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;dan m. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan

oleh atasan.

(3) Seksi Pemberdayaan Usaha Daerah mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan penyusunan rencana kegiatan

dibidang tugasnya berdasarkan rencana dan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Dinas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. melakukan koordinasi antar sub bagian dan seksi intern Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. menyusun langkah teknis operasional dibidang tugasnya sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. menyusun standar operasional prosedur pada bidang tugasnya;

e. melakukan pengumpulan data dan analisis pelaku usaha mikro, kecil, menengah, besar dan koperasi;

f. menyiapkan bahan penyusunan peta potensi investasi Kabupaten;

g. melaksanakan pembinaan, meningkatkan kemitrausahaan dan daya saing terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, koperasi sedang dan besar;

(37)

h. mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

i. memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

j. melakukan pengawasan internal terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

k. melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas dan prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan sebagai bahan

pertimbangan dalam peningkatan karier bawahan;

l. melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

m. melaporkan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya dan laporan lainnya sesuai kebutuhan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;dan n. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan

oleh atasan.

(4) Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengembangan Penanaman Modal.

(1) Bidang Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal mempunyai tugas :

a. menyusun rencana program kegiatan dibidang tugasnya berdasarkan rencana dan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Dinas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. mengkoordinasikan para kepala seksi dalam merumuskan perencanaan program kegiatan dan sistem kerja operasional bidang tugasnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. mengkoordinasikan dengan bidang lainnya dalam hal dan keterpaduan tugas untuk kelancaran pelaksanaan tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; d. menyusun langkah teknis operasional dibidang tugasnya

sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. menyusun standar operasional prosedur pada bidang tugasnya;

f. mengkoordinasikan pengembangan dan pelaksanaan kerjasama untuk meningkatkan daya saing daerah;

g. menyelenggarakan pembinaan, pengendalian dan

pengawasan penanaman modal yang dilakukan oleh perorangan, kelompok, PT, CV, Firma, BUMN dan BUMD; h. menyusun pengembangan kebijakan/strategi promosi

penanaman modal lingkup daerah;

i. menyusunperencanaan kegiatan promosi penanaman modal didalam dan luar negeri;

(38)

j. menyediakan sarana dan prasarana promosi penanaman modal;

k. memfasilitasi permohonan dan persetujuan penanaman modal;

l. mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

m. memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan sesuai

dibidang tugasnya sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan;

n. melaksanakan pengawasan internal terhadap

pelaksanaan tugas bawahan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

o. melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas dan prestasi kerja bawahan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier bawahan;

p. melaksanakan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

q. melaporkan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya dan laporan lainnya sesuai kebutuhan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;dan r. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan

oleh atasan.

(2) Bidang Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Bidang Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal terdiri dari : a. Seksi Promosi;

b. Seksi Analisa Dampak Promosi;dan c. Seksi Pengembangan Kerjasama.

(1) Seksi Promosi mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan penyusunan rencana kegiatan

dibidang tugasnya berdasarkan rencana dan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Dinas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. melakukan koordinasi antar sub bagian dan seksi intern Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. menyusun langkah teknis operasional dibidang tugasnya sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. menyusun standar operasional prosedur pada bidang tugasnya;

e. mengumpulkan data penyusunan kebijakan/strategi

promosi penanaman modal lingkup daerah berdasarkan sektor usaha;

f. mengumpulkan data penyusunan kebijakan /strategis promosi penanaman modal berdasarkan wilayah;

(39)

g. menyiapkan bahan perencanaan promosi penanaman modal;

h. melaksanakan promosi penanaman modal;

i. menyiapkan bahan/sarana dan prasarana promosi

penanaman modal;

j. melaksanakan publikasi dan distribusi bahan-bahan promosi penanaman modal;

k. mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

l. memberi bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

m. melakukan pengawasan internal terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

n. melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas dan prestasi kerja bawahan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan sebagai bahan

pertimbangan dalam peningkatan karier bawahan;

o. melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

p. melaporkan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya dan laporan lainnya sesuai kebutuhan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;dan q. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan

oleh atasan.

(2) Seksi Analisa Dampak Promosi mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan penyusunan rencana kegiatan

dibidang tugasnya berdasarkan rencana dan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Dinas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. melakukan koordinasi antar sub bagian dan seksi intern Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. menyusun langkah teknis operasional dibidang tugasnya sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. menyusun standar operasional prosedur pada bidang tugasnya;

e. melaksanakan pengendalian teknis pelaksanaan promosi, sarana dan prasarana;

f. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data terhadap pengendalian dampak promosi;

g. menyusun analisa dampak promosi;

h. melaksanakan kegiatan perluasan jaringan kerja sama dengan instansi terkait, dunia usaha;

i. melaksanakan pengembangan kapasitas pengelolaan promosi;

j. melaksanakan pengawasan promosi;

k. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas analisis dampak promosi;

Referensi

Dokumen terkait

Suatu modul pembelajaran dinyatakan efektif apabila 80% siswa yang mengikuti pembelajaran mampu mencapai nilai acuan yang telah ditetapkan sebelumnya (Hobri. Berdasarkan

Sebarang pelepasan, penyelesaian atau pelepasan boleh dianggap telah dibuat tertakluk kepada syarat bahawa is akan menjadi terbatal sekiranya sebarang bayaran atau sekuriti yang

bahwa pelayanan perizinan secara terpadu di Kabupaten Bandung Barat dilaksanakan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu berdasarkan Peraturan Bupati

 Peran tumbuhan dalam ekosistem dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai

Kualitas Pelayanan Publik dalam Perizinan di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kantor Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Kabupaten

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini yang berjudul “Asuhan

bahwa dalam rangka melaksanakan pelayanan perizinan dan non perizinan di Kota Bogor yang dilimpahkan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Perizinan dan Non Perizinan dari Bupati kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sistem Elektronik