i
HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN DAN KADAR INTERLEUKIN-6 DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI
STATUS GIZI LEBIH
TESIS
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Gizi
Minat Clinical Nutrition
Oleh Tri Agustina
S531408012
PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
iv
PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSYARATAN PUBLIKASI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
1. Tesis yang berjudul: “ Hubungan Asupan Protein dan Kadar Interleukin-6 dengan Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri Status Gizi Lebih” ini adalah karya sendiri dan tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak ada karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis dengan acuan yang disebutkan sumbernya, baik dalam naskah karangan dan daftar pustaka. Apabila ternyata di dalam naskah proposal tesis ini dapat dibuktikan dengan unsur-unsur plagiasi, maka saya bersedia menerima sangsi, baik Proposal tesis beserta gelar magister saya dibatalkan serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Publikasi sebagian atau seluruhnya isi pada jurnal atau forum ilmiah harus menyertakan tim promotor sebagai author dan Pascasarjana UNS sebagai institusinya. Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentuan piblikasi ini, maka saya bersedia mendapatkan sangsi akademik yang berlaku. Surakarta,... Mahasiswa, Tri Agustina S531408012
v DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...i
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL TESIS...ii
PERNYATAAN ORISINALITAS ISI TESIS...iv
DAFTAR ISI ...v
DAFTAR TABEL ...vii
DAFTAR GAMBAR ...viii
DAFTAR LAMPIRAN ...ix
DAFTAR SINGKATAN ...x
ABSTRAK ...xi
BAB I PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Rumusan Masalah ...1
C. Tujuan Penelitian ...4
D. Manfaat Penelitian ...4
BAB II LANDASAN TEORI ...5
A. Tinjauan Pustaka ...5
1. Remaja ...5
2. Status Gizi Lebih ...6
3. Asupan Makanan ...10
4. Interleukin-6 (IL-6) ...12
5. Anemia pada Remaja ...14
B. Penelitian yang Relevan ...17
C. Kerangka Berpikir ...20
D. Hipotesis ...21
BAB III METODE PENELITIAN ...22
A. Jenis Penelitian ...22
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...22
C. Subjek Penelitian ...22
vi
E. Teknik Sampling ...23
F. Variabel Penelitian ...23
G. Definisi Oprasional Penelitian ...24
H. Instrumen Penelitian...25
I. Cara Kerja dan Teknik Pngumpulan Data ...25
J. Alur Penelitian...26
K. Analisis Data ...26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...28
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...41
DAFTAR PUSTAKA ...43
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Angka Kecukupan Gizi Remaja Usia 16-18 Tahun ...6
Tabel 2.2 Status Gizi Remaja Z skor IMT/U ... ...7
Tabel 4.1 Karakteristik Subjek Penelitian ...29
Tabel 4.2 Jumlah asupan Protein, Energi, Karbohidrat, Lemak, Fe Dan Kadar Hb...30
Tabel 4.3 Rerata Asupan Protein, Energi, Karbohidrat, Lemak dan Fe...31
Tabel 4.4 Analisis Hubungan Asupan Protein dengan Kadar Hb ...32
Tabel 4.5 Analisis Hubungan Asupan Protein Berlebih dan Kadar...32
Tabel 4.6 Analisis Hubungan Asupan Protein yang rendah dengan Kadar Hb ...33
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ...20 Gambar 3.1 Alur Penelitian ... ...26
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1: Time Schedule Penelitian...54
Lampiran 2: Surat Ijin Studi Pendahuluan ... ...55
Lampiran 3: Surat Ijin Penelitian ...56
Lampiran 4: Etical Clearance ...57
Lampiran 5: Cara Kerja Pemeriksaan ELISA...58
Lampiran 6: Lembar Mengikuti Seminar Tesis ...59
Lampiran 7: Rekapitulasi Hasil Penelitian ...60
x
DAFTAR SINGKATAN
AA : Asam Amino
AKG : Angka Kecukupan Gizi
BB : Berat Badan
BMI : Body Mass Index
cm : centimeter
CRP : C-Reaktive Protein
dL : desi Liter
DKK : Dinas Kesehatan Kabupaten DNA : Dioksiribosa Nucleotid Acid
ELISA : Enzime-Linked Immunosorbent Assay
gr : gram
Hb : Hemoglobin
ICSH : International Council for Standarization in Hematology IL-6 : Interleukin-6
IMT : Indeks Masa Tubuh
Kg : Kilogram
Kkal : Kilokalori
mcg : microgram
MCH : Mean Corpusculum Haemoglobin MCV : Mean Corpusculum Volume
MCHC : Mean Corpusculum Haemoglobin Concentration
mg : miligram
PUGS : Pedoman Umum Gizi Seimbang
RI : Republik Indonesia
SD : Sekolah Dasar
SMA : Sekolah Menengah Atas SMK : Sekolah Menengah Kejuruan
SQ-FFQ : Semi Quantitative-Food Frequency Questionare
xi TNF alfa : Tumor Necrotizing Factor alpha
U : Umur
URT : Ukuran Rumah Tangga WHO : World Health Organization
xii
Tri Agustina. S531408012. 2016. Hubungan Asupan Protein dan Kadar Interleukin-6 dengan Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri dengan Status Gizi Lebih. TESIS. Pembimbing 1: Dono Indarto, dr., M. Biotech. St, PhD; Pembimbing 2: Dr. Sugiarto, dr. Sp.PD, KEMD, FINASIM. Program Studi Ilmu Gizi, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret.
ABSTRAK
Pendahuluan: Gangguan gizi yang sering muncul pada remaja putri adalah status gizi lebih dan anemia. Remaja putri berisiko tinggi terjadi gangguan gizi tersebut karena terjadi peningkatan kebutuhan zat gizi, pembatasan pola konsumsi dan penyimpangan pola konsumsi. Asupan protein yang tinggi akan diubah menjadi lemak dan disimpan menjadi jaringan adiposa. Pada status gizi lebih, inflamasi kronik terjadi di jaringan lemak dan terjadi peningkatan sekresi sitokin proinflamasi seperti interleukin 6 (IL-6) misalnya. Kadar IL-6 yang tinggi meningkatkan kadar hepsidin, yang dapat menurunkan kadar besi (Fe) dalam sirkulasi.
Tujuan: Menganalisis hubungan antara asupan protein dan kadar IL-6 dengan kadar hemoglobin (Hb) pada remaja putri status gizi lebih.
Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling. Data asupan protein menggunakan metode food recall 24 jam dan SQ-FFQ (semi quantitative-food frequency questionare). Kadar IL-6 diukur dengan pemeriksaan ELISA. Kadar Hb diukur dengan metode cyanmethaemoglobin. Data dianalisis dengan uji korelasi Pearson dan atau Spearman.
Hasil penelitian: Sebanyak 90 remaja putri status gizi lebih dari 5 SMAN/SMK di Kabupaten Boyolali yang memenuhi kriteria sebagai subjek penelitian. Kadar Hb <12mg/dl ditemukan pada 55,55% remaja putri, sedangkan 87,77% remaja putri termasuk kategori obesitas. Sebanyak 56,66% remaja putri memiliki asupan protein kategori baik, sedangkan asupan zat gizi lain dalam kategori kurang ditemukan pada 75-85% remaja putri. Remaja putri dengan obesitas memiliki kadar IL-6 lebih tinggi dibandingkan remaja putri dengan overweight. Ada hubungan yang bermakna antara asupan protein yang berlebih atau rendah dengan kadar Hb pada remaja putri status gizi lebih (r= -0,475 p=0,034 dan r= 0,240 p=0,034). Ada hubungan antara kadar IL-6 dengan kadar hemoglobin pada remaja status gizi lebih tetapi tidak bermakna (r= 0,332 p= 0,131).
Kesimpulan: Asupan protein berhubungan secara bermakna dengan kadar Hb pada remaja putri status gizi lebih. Kadar IL-6 berhubungan dengan kadar Hb pada remaja putri status gizi lebih tetapi tidak bermakna. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menganalisis hubungan status gizi lebih pada remaja putri dengan kejadian anemia, seperti kadar hepsidin, globin dan feritin.
xiii
Tri Agustina. S531408012. 2016. Corelation between Protein Intake and Interleukin-6 Level and Haemoglobin Level in Malnutrition Female Adolescence. THESIS. Supervisor 1: Dono Indarto, dr., M. Biotech. St, PhD; Supervisor 2: Dr. Sugiarto, dr. Sp.PD, KEMD, FINASIM. Nutritional Science Magister Program of Sebelas Maret University.
ABSTRACT
Introduction: malnutrition and anemia commonly occur in female adolescents because female adolescents have high susceptbility toward the nutrient problems since their need of nutrition is increasing, their consuming pattern is limited or even diverged. High protein intake will be transformed into fat and stored as adipose tissue. In overnutrition adolescents, there is chronic inflamation happens in fat tissue and also increasing proinflamation sitokin secretion such as interleukin-6 (IL-6). High IL-6 level increases hepsidin level and decreases iron (Fe) level in circulation. Objective of study: the research is conducted to analyze the corelation of protein intake and IL-6 level with haemoglobin level in overnutrition female adolescents. Method of research: the research used analytical observational with cross sectional approach in which the sample is taken through multistage random sampling procedure. Data of protein intake is taken through 24 hours food recall and SQ-FFQ (semi quantitative-food frequency questionare). Level of IL-6 is obtained through ELISA test while Hb level is obtained thorugh cyanmethaemoglobin method. The data of research are analyzed through Pearson and or Spearman corelation test. Result of research: 90 female adolescents in overnutrition state in 5 high schools/vocational schools in Boyolali are qualified as subjects of research. Hb levels <12mg/dl are found in 55,55% of female adolescents, while 87,77% of them are considered in obesity state. 56,66% of female adolescents have good protein intake, while 75-85% of them lack in other nutritions. Female adolescents with obesity have higher level of IL-6 compared to them who are overweight. Result of the research: there is no corelation between protein intake and IL-6 level toward Hb level (p=0,132) and (p= 0,607). Conclusion: there is no corelation between protein intake, IL-6 level and Hb level in overnutrition female adolescents. It is suggested for other researcher to analyze corelation between overnutrition state in female adolescents and anemia symptomps such as hepsidin, globin, and feritin level.
Keyword: protein intake, IL-6 level, Hb level, female adolescens, overnutrition.